Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Samsul Bahri
201320206025
: Samsul Bahri
: 201320206025
Tanggal
Ruang/RS
: 20 November 2014
: Kenanga/RSUD Wates
:N
Initial Suami
:T
2. Usia
: 30 Tahun
Usia
: 33 Tahun
3. Status Perkawinan
: Menikah
Status Perkawinan
: Menikah
4. Pekerjaan
5. Pendidikan Terahir
: SMA
: Swasta
: SC
2. Tgl/Jam
: Laki-laki,
4. Perdarahan
: 500 cc
: Tidak ada
BB
: 3000 Gram,
PB
: 46 cm
Tahun
2008
Tipe Persalinan
SC
Pengalaman Menyusui
Penolong
Dr
: Ya
JK
P
BB Lahir
3600gr
Keadaan Bayi
Hidup
Riwayat Ginekologi
1. Riwayat Menstruasi Menarche : 13 tahun, Keluhan : nyeri mens
2. Riwayat KB
: Suntik
3. Penyakit Ginekologi : -
Masalah
-
: G2P2A0
Hari Nifas ke : 0
: Ya
Keadaan Umum
: Compos Mentis
BB/TB
:-
/158 cm
Tanda Vital
Tekanan Darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 76X/Menit
Suhu
: 36,5 0 C
RR
: 20X/Menit
Kepala Leher
1. Kepala
2. Mata
3. Hidung
4. Mulut
: Simetris
5. Telinga
6. Leher
7. Masalah khusus
: tidak ada
Dada
1. Jantung dan paru
2. Payudara
3. Aerola mammae
: hitam, bersih
4. Putting Susu
5. Pengeluaran Asi
: Belum
6. Masalah Khusus
Abdomen
1. Terdapat luka bekas operasi SC tahun 2005
2. TFU
Kontraksi
: Lembek
3. Kandung kemih
: Penuh
4. Bising Usus
: (+)
5. Masalah khusus
Vagina
Perineum
: Utuh,
tanda reeda
3.
Kebersihan
: Baik
4.
Lokia : RubraJumlah : 50 cc
5.
Hemorrhoid : -
6.
Masalah Khusus
Bau
: Anyir
:-
Ekstrimitas
1. Ekstrimitas atas
2. Ekstrimitas bawah
3. Masalah khusus
:-
Warna
: Kuning
2. BAB
:-
3. Masalah Khusus
DC
Istirahat dan Kenyamanan
1. Pola Tidur
Lama : 7 Jam
: ya
4. Masalah Khusus
: Membutuhkan bantuan
2. Keterbatasan mobilisasi
: Iya
4. Masalah kasus
: Keterbatasan mobilisasi
2. Asupan cairan
3. Masalah khusus
:-
Keadaan mental
1. Adaptasi psikologis
Kemampuan menyusui
PPT
15
APPT
27,1
HbsAg
(-)
GDS
80
Monocytosos
Nourotrophilia
Anisocytosis
DATA FOKUS
NO
1.
DATA
DS:
P: Pasien menyatakan nyeri pada
daerah luka bekas operasi SC
Q: Nyerinya seperti di tusuk-tusuk
R: Nyeri pada perut bagian bawah
S : Skala nyeri 7-8
ETIOLOGI
Agen injuri Post SC
PROBLEM
Nyeri Akut
Suhu : 37 C
2.
DS: -
Prosedur
Kerusakan integritas
pembedahan
Jaringan
Prosedur pengobatan
hambatan mobilitas
abdomen bawah
Terpasang infus set di punggung
3.
fisik
anestesi regional
DS: Klien Menyatakan Dilakukan
Tindakan
pembedahan
Resiko infeksi
10 Juni 2010
DO: Terdapat luka SC, luka masih
tertutup balutan dan di lakukan
perawatan
Terpasang DC
Terpasang Infus
Diagnosa Prioritas:
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri Post SC
2. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan pembedahan
3. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan prosedur pembedahan
4. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan prosedur pengobatan
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
1. Nyeri akut
b.d agen injuri
Post SC
Pain control
Pain management
Setelah
dilakukan
tindakan
keparawatan
Rasionalisasi
nyeri
yang
Nyeri
berkurang/
hilang
sensasi nyeri
oleh
dokter
Observasi tanda dan
seperti kemerahan,
dengan indikator :
dan
tanda-
tanda infeksi
Vital
sign
batas normal
Penyatuan jaringan
kulit dan membran
mukosa
Penyembuhan luka
infeksi
adanya
fungsiolaesa
Kaji
dalam
intensitas nyeri
gejala
ada
menurunkan
mengalihkan
tindakan keperawatan
Tidak
Unutk
obat
diberikan
Setelah dilakukan
Untuk intervensi
Untuk
tehnik relaksasi
Berikan
skala 0-2
kondisi klien
lanjutan
dirasakan klien
nyaman untuk klien
2. Resiko
infeksi b.d
tindakan
pembedahan
Mengetahui
temperatur
tingkat resiko
infeksi
Mencegah
terjadinya infeksi
nosokomial
Untuk mencegah
klien
Kaji warna kulit,
kelembaban tekstur,
dan turgor
Gunakan
untuk
Mengetahui
strategi
mencegah
infeksi nasokomial
Pastikan
perawatan
secara tepat
tehnik
luka
adanya infeksi
Berikan
antibiotik
3. Kerusakan
integritas
jaringan
berhubungan
dengan
prosedur
pembedahan
Setelah
dilakuakan
tindakan keperawatan 3
x 24 jam menunjukkan
kriteria hasil:
Elastisitas dengan
skala 4
Warna kulit dengan
skala 4
terapi
sesuai
instruksi dokter
Kaji adanya tanda- Kerusakan jaringan
tanda infeksi
meru-pakan
hal
yang sering menyebabkan infeksi,
sehing-ga
pemantauan infeksi
dila-kukan untuk
mencegah in-feksi
berlanjut
mencegah
terjadinya infeksi
Jaga prinsip steril
dan
berikan Luka yang lembab
antibiotik
akan mudah di
Jaga
kelembaban
hinggapi
oleh
luka
mikroorganisme
dan
dapat
mengganggu
kenyamanan klien
Ganti
balutana
dimaksudkan untuk
menghindari
infeksi
dan
Ganti balutan sesuai
memperbaiki
dengan program
jaringan
yang
rusak (tidak ada
bekas luka)
Protein digunakan
untuk memperbaiki
jaringan
yang
rusak. Dalam hal
ini
untuk
Anjurkan
klien
mempercepat
untuk meningkatkan
penyembuhan luka
asupan protein
post operasi SC
Ahli gizi akan
memper-hitungkan
asupan kalori dan
nutrisi
yang
dibutuhkan
sehhingga sesuai
dengan
proporsi
Lakukan kolaborasi
tubuh klien
dengan gizi untuk
memberikan
diit
TKTP
4. Gangguan
Setelah dilakukan
mobilitas fisik
tindakan keperawatan
ketergantungan
berhubungan
selama 2 x 24 jam
klien
dengan
dengan indikator :
prosedur
pengobatan
Klien mampu
miring kanan dan
kiri
Klien mampu
duduk, berdiri dan
jalan
Vital sign normal
Kaji tingkat
Melatih gerakan
otot
Meningkatkan
motivasi
latihan gerakan
Keluarga
memenuhi
membantu
kebutuhan
memantau
Motivasi klien
untuk bergerak
Libatkan keluarga
dalam perawatan
klien
untuk
melatih
gerakan
dapat
dan
latihan
CATATAN PERKEMBANGAN
Kamis/20 November 2014
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI
Diagnosa I
Memonitor Vital Sign
EVALUASI
S = Pasien menyatakan nyeri di perutnya
Jam 10.30
Mengkaji nyeri
WIB
yang nyaman
Mengajarkan teknik relaksasi
Berkolaborasi dengan dokter
pemberian analgetik
P = - lanjutkan intervensi
- memonitor Vital Sighn
- kolaborasikan dengan dokter
pemberian analgetik
Mengajarkan teknik relaksasi
Samsul
Diagnosa II
Jam 11.30
WIB
pemberian antibiotik
Samsul
Diagnosa III
S=-
Jam 12.30
WIB
ekspresi sakit
P = lanjutkan intervensi
program
Menganjurkan klien untuk
meningkatkan asupan protein
Diagnosa IV
Jam 13.00
Samsul
S = klien menyatakan sakit saat berpindah
posisi
WIB
kebutuhan
Memotifasi klien untuk latihan
P = lanjutkan intervensi
Ajarkan untuk latihan pergerakan ringan
bergerak
Melibatkan keluarga dalam
Samsul
perawatan klien
Jumat/ 21 November 2014
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI
Diagnosa I
Memonitor Vital Sign
EVALUASI
S = Pasien menyatakan nyeri sudah berkurang
Jam 10.00
Mengkaji nyeri
WIB
P = Lanjutkan intervensi
memonitor Vital Sighn
kolaborasikan dengan dokter pemberian
analgetik
Mengajarkan teknik relaksasi
pemberian analgetik
Samsul
Diagnosa II
Jam 11.30
WIB
A = Masalah teratasi
antibiotic
Diagnosa III
Samsul
S = - klien menyatakan luka sudah berkurang
Jam 12.30
sakitnya
WIB
Ganti balutan
A = masalah teratasi sebagian
dengan program
Menganjurkan klien untuk
P = lanjutkan intervensi
Ganti balutan sehari sekali, jaga prinsip steril
Diagnosa IV
Jam 13.00
WIB
Samsul
Mengkaji tingkat ketergantungan S = klien menyatakan badan sudah bisa untuk
klien
Melatih klien untuk gerak aktif,
duduk
EVALUASI
S = Pasien menyatakan nyeri sudahmulai
Jam 15.15
Mengkaji nyeri
WIB
Menggunakan teknik
sedikit sakit
komunikasi terapeutik
Mengajarkan teknik relaksasi
Berkolaborasi dengan dokter
pemberian analgetik
Samsul
Diagnosa II
Jam 14. 00
WIB
A = Masalah teratasi
P = Lanjutkan intervensi
Pemberian antibiotik
Berkolaborasi pemberian
antibiotik
Diagnosa III
Samsul
S = klien menyatakan luka sudah berkurang
Jam 18.30
sakitnya
WIB
O = luka mengering
P = lanjutkan intervensi
dengan program
Samsul
Mengkaji tingkat ketergantungan S = klien menyatakan sudah bisa duduk dan
klien
Melatih klien untuk gerak aktif,
latihan berdiri dan berjalan
Membantu klien untuk
memenuhi kebutuhan
Memotifasi klien untuk latihan
bergerak,