You are on page 1of 321

A\CKATAN BERSENJATA REPUBLTK TNDONESIA

ITIARKAS BESAR

TENTAR{ NASTONAL INDONESIA ANGKATA,N UDAM

KATA PENGANTAR

1. Proqram Pembinaan Kesehatan Au'ak Pesawat Terbang TNI-AU bertujuan untuk


memeliFara dan meningkatkan derajat kesehatan fisik. mental maupun sosial dari
Arvak Pesarvat Terbang-agar mereka mampu menjalankan tugasnya iecara berhasil,
selamat, efektif dan efisien.
Dampak dari operasi-operasi udara dan.pengaruh lingkungan kerja terhadap para
Awali Pesawat,-perlu s-enantiasa diamati dan- dikaji agar kita dapat mencipra.kan
uDava-upavil perlindungan-khusus yang diperlukan. Untuk ituiah. para dokter
pbnlrbahgan tt'll-,qu iebagai unsrir r'-ang berperan sangat pentint dallm program
iembinaan kesehatan arvak-pesau'at tersebut, perlu dibekali dengan buku pedoman
kegiatan yang jelas dan rinci.
l.

Bcrdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka dianggap perlu untuk menyusun buku
brgi Dokter lenerbangan TNI-AU", sebagai -hasil
ieriEmahun kedalam buhasa Indlonesia dari buku "USAF Flight Surgeon Check List".
selelah dilengkupi pLrlir dengan hal-htl yang khusus deri segi k'sehatan Penerbangan
'' rJr TNI-AU
TNI-AU. Dc"i,rri tlenrikirir tlihuratrkin b-ahsa, para Dokicr
khususnya yangilcrtu-r:us tii Skatlron tjdara/Panglialan Udltra. tlir,...
'11;L"3caru
maksimil dalr"nr peluii.sanuan lusos p<lkoknla uituk membinlt kisehaturr, '-. ";rvak
tcrbang.
kermanan/keselamatan
I'esarult Terbang .sertr meningkatkan

1'ang berjudul ''Pedonran

3. Buku ini ticiak dimrksudkan untuk diperjualbelikan, mellrinkan

guna

dimrnfaatkan lragi kepentingrn intern jajurun Direktorat Kesehatan TNI Angkatan


Udara rrad:r khus-usnvi, serlii lnstansi/Dihls Kesehatan Penerbangan ABRI maupun
Sipil viing memerlu(annvn. Semoga buku ini dapat dimanfaatkan denglrn sebuikll:likn1a. serta dikembungkan padu masa'masa vang akan Catang sesual oengan
perkehbang:rn ilmu pengellhLr:rh dan teknologi yang terjatJi.

-1. Ucaoan

terimakasih tlisemnaikan kepada

ktkol

Kes dr. Solch NLrgraha/Nrp


yang tel:rh mencuruhkan

-s0349S ilan Ma-vor Kcs dr. Iriclan Enrjan-e/Nrp 50'{066


segenap tenagu ciun pikirannta -tuna mes'ujudkan buku ini.

DIREK

\{ARSEKAL

^)-

PE

DAFTAR ISI
Hal

BAB

PROGMM KESEHATAN PENERBANGAN DAN


RUANG ANGKASA

Tujuan
Kegiatan yang Diiaksanakan
Laporan

BAB

II

LINGKLINGAN

III

Atmosfir

Toksikologi
Bising .

t3

2t

3l
45
.5i

Kesamaptaan
Disorientasi Tempat
Mabuk Gerakan

60

Hiperventilasi.....
Dekompresi
Rasa

Takut Terbang

RitmeCircadian...

IV PRAKTEK KLINIS KESEHATAN PENERBANGAN


Uji Kesehatan

"Waiver";,.

Status Kesehatan .
Kecelakaan Pesawat

&'

22
27

AWAK PESAWAT

Hipoksia

BAB

3
5

Radiasi
Akselerasi
Suhu Ekstrim
Penyakit Menular

BAB

5l
62

64
69
70
85
86
89

89
93
98
101
707

Perang Kimia .
Pengungsian Medik Udara
Program Keselamatan Penerbangan

t12
t17

Penugasan Dokter Penerbangan

119

121

Interpretasi EKG .
Teknik Pembacaan EKG

r29
139

Tes Pembebanan Jantung

Penilaian Bising Jantung. . .


Kehiiangan Kesadaran
Mata

FungsiParu

BABV

PEDOMAN
BANGAN

139

143

l6

...

157

KERJA I.INTUK DOKTER PENER.


161

Penugasan ke Pangkalan Udara yang


Jenjang Dokter Penerbangan

PersyaratanTugasTerbang . . .

baru

'

Pengertian Tentang Satuan Udara


Jenis Pesawat Terbang (USAF)
Jenis Peiuru Kendaii . '
BAB

165

166
166
167

189

VI TABEL DAN DAFTAR REFERENSI

)'92

Standar Diagnostik Kelainan Jantung


Nasihat Diet untuk Overweight
Nilai Kaiori Dari Makanan Ringan

214

Primer
Pengukuran Keseimbangan Asam Basa '
Luka Bakar
Penilaian Skrining Tes . .
Diabetes Melitus dan Intoleransi Glukosa
Pengobatan Isoniazid untuk TBC'
Klasifikasi Hiperiipoproteinemi

Ginjai

Tes Fungsi Liver

Tes Fungsi

211

219
229
231

236
238

239
241

25r
252

Index Hormon TYroid Bebas

253

Tes Fungsi Tyroid

ls5

Irnmunogiobulin . . .
Protokol Penanganan Pasien Jantung ' ' ' '
Daftar Rumah Sakit di Indonesia
Daftar Pangkaian TNI- AU beserta Unsur-unsurnya

259
260

Jenis Pesawat Terbang

TNI-AU

Tabel Penting LainnYa

---000--iii

l6l

261
283

290
306

BAB

PROGRAM KESEHATAN PENERBAI{CAN DAIV

RUANGANGKASA
Tujuan

l.

Program Kesehatan penerbangan dan Ruang Angkasa


mempunyai
dua tujuan utama sebagai berikut :

a. Unnk
jiwa

meninglwtlcan dan memelihara kesehatan

fisik

dan

serta kesejahteraan anggota ditempat kerja dan lingkung-

an Angkatan Udara.

b. UnAk da-pat menihi dompak dari operasi


kualitas kesehatan dan lingkungannya.

(tdara terhadap

Kegiatan Yang Dilaksanakan

2.

Melaksanakan pelayanan kesehatan bagi penerbang,


awak pesa-

wat' dan anggota rainnya yang memiriki kualifikasi kesehatan

3.

khusus, atau kondisi psikis dan physiologis yang prima.


Melaksanakan pencegahan penyakit dan peningkatan derajat
kesehatan dari para anggota dan keluarganya.

4.

Dalam bidang Kesehatan Masyarakat, mencegah berjangkitnya


penyakit dan meningkatkan kedehatan dilingkungun ruryur.Lut
TNI Angkatan Udara.

5'

Dalam bidang Kesehatan Ke{a dan Lingkungan, meniiai


kondisi
lingkungan ke{a untuk dapat menemukan, menilai dan mengon_
trol bahaya terhadap kesehatan anggota maupun lingkunganiya.

6.

Unsur organisasi dari program kesehatan penerbangan adalah


bagai berikut

a.
b.
c.

'

se_

Kesehatan penerbangon dan peluru Kendatl

Kesehatan lingkungan, meraksanarun lmenrai aspek krinis


dari kesehatan pencegahan dan kesehatan kerja.

Rekayasa Linglatngen Hidup, bertanggung jawab terhadap


aspek klinis dari kesehatan kerja, kesehatan pencegahan dan
kesehatan lingkungan.
Istilah Kesehatan penerbangan dan Ruang Angkasa
tidak seiaru

dlpakai

pada setiap sarana kesehatan. Bila hanya mendukungsatu

sistim senjata udara digunakan istilah Kesehatan Penerbangan

sa-

ja. Tetapi biia mendukung dua atau iebih sista udara. istilah yang
dipakai adalah Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa. Yang
dimaksud dengan sista udara adaiah : pesawat terbang. peluru
kendali dan pesawat ruang angkasa.

8.

Pimpinan dari Program Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa adalah sebagai berikut :

a.

Kesehatan PenerbanganlPeluru Kendali. Dpimpin oleh


orang Dokter Penerbangan.

b.

Kesehatan Lingkungan. Program irri dapat dipimpin oleh

c.
9.

se-

I)
2)

Dokter Penerbangan
Dokter Spesialis dibidang kesehatan pencegahan dan

-l)
4)
5)

kesehatan kerja.
Dokter Hewan.
Perwira Kesehatan Lingkungan.
Spesialis Kesehatan Liugkungal.

Rekayasa Lingkungan Hidup. Program ini dipimpin oleh


seorang lnsinyur daianr bidang Lingkungan Hidup atau ahii
tentang Lingkungan HiduP.

Badan Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa, diciirikan dalam


bentuk iembaga kesehatan penerbangan dan ruang angkasa un-

mengawasi pelaksanaan progranl di pangkaiarr-pangkaian


udara. Badan ini mengadakan pertemuan sebulan sekali untuk
membahas berbagai mavaiah dalam bidang Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa. Badan ini dibentuk untuk menjamin
agar semua kegiatan kesehatan penerbangan berjaian dengan baik.
efisien dan terkoordinir. Tanggung jawabnya adalah agar semua
tujuan yang ingin dicapai oleh Program Kesehatan Penerbangan
dan Ruang Angkasa. dapat teriaksana dengatt sebaik-baiknya.
Kebijaksatraan-kebijaksanaannya merupakan suatu arahan yang
tegas tentang bagaimana suatu kegiatan dukungan kesehatatt penerbangan haru s dilakukan.

tuk

10.

Agenda yang akan dibalas oieh Badan Kesehatan Penerbangan


dan Ruang Angkasa ditetapkan satu tahun sebeiumnya. sehingga

persiapan materi
pembican yang akan membahas cukup
-dan
matang. Hal ini tidak
berarti bahwa har-hal yang timuur secara
mendadak dan cukup penting, tidak mendapat
lrioritas untuk
dibahas. Dalam badan ini kadang-kadang diperlut
un putu orunT
pendapat yang berasai dari personir non
.rdir, seperti ,ni*r;t;,
Penerbang, perwira Kambangja, pemadam
Kebakaran. piit,

Perwira Teknik dan penvira dari Korps pendukung


I

1.

l"i";:

Iaporan.

laporan Program Kesehatan penerbangan dan


Ruang Angkasa
terdiri dari

a.

Basian 1 (Kesehatan penerbangan/peluru Kendali)


I ) Kesehatan Awak pesawat.
2) Keamanan Terbang dan Keselamatan Kerja.
3) Latihan dan penelitian.
4) Kesehatan terbang;

a)
b)
c)
5)
b.

Dan iain-lain.

1/ (Kesehatan Lingkungan)
Kesehatan Kerja

Bagian

)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
I

c.

Tabel tugas penerbangan


Pengamatan
Tugas khusus.

Epidenriologi
Pencegahan penyakit menuiar dan peiaporannya

Pendidikankesehatan
Kesehatan lbu dan Anak
Kesehatan Jiwa

Gizi dan hygiene nrakanan.

Bagian 111 (Rekayasa Lingkungan Hidup)


I ) Kun;ungan Keda/Inspeksi ke Satuan
2) Analisa dan Studi Khusus

3)
4)
5)
6)

Monitoring rutin terhadap satuan


laporan bahaya lingkungan kerja
Kekurangan-kekurangan dibidang peralatan
dan tempat
kerja

Mutasi penugasan untuk meningkatkan kesehatan pekerja.

d.

Bagian /Z (Lingkungan Masyarakat)


l) Kunjungan kerja/inspeksi ke Satuan
2) Banyaknya pemberhentian personil

3)
4)
5)

Monitoringlingkungan
Pengendalian polusi

Air Minum.

e. Ba4bn V. Tindakan dan Rekomendasi dari Kepala Dinas


Kesehatan Pangkalan

l)
2)

Tanggapan

Kesimpulan dari masalah-masaiah Kesehatan Penerbangan yang ditangani.

f.

Z/. Komentarltanggapan dari Konrandan Pangkalan/Komandan Skadron.

BaSian

g. Bagian VIL
Atasan.

Informasi yang diperlukan oleh Komando

BAB

tr

LINGKT,JNGAN

Ahnosfir

4.

Pembegnan dan Komposisi


Spheres

Atmodir
I:yers

Exosphere

Outer

Ionosphere

F layer
E layer
D layer

Approximate Ht
5000 Km
700

-'

- 700 km
- 140 ,,
80- 8s,,

140

85

q)

ts
q)

C)

Stratosphere

Upper mixing layer

Warm iayer
Isothernral layer

E
Troposphere

Tropopause

Advection layer
Ground

Bottom

Troposphere

Tropopause

iayer
layer

50-80,,
30-50,,
ll -30 ,,
8 - 11 ,,
2- 8,,
2111

-2

,,

-2m

lapisan yang mengandung unsur cuaca, ditandai


oleh temperatur yang berubah-ubah, adanya uap air
dan turbulensi.
Daerah peralihan antara troposphere dan stratos_

phere.

Stratosphere

Mempunyai ciri tidak ada uap air, tidak ada unsur


cuaca (kecuali bagian atas dari thunderstorms).pada
lapisan terbawah (isothermal layer) temperatur tetap - 56.5oC

Ionosphere

Daerah dimana terdapat ionisasi udara yang disebab-

kan oleh radiasi sinar ultra violet.

5.

Ketinggian atmosfir yang penting untuk kesehatan penerbangan.


Mulai tanda-tanda hypoxia
Hypoxia berat
Ebuiism atau cairan tubuh
mendidih (Amstrong line).

4 km (13.123
7 km (23.000
20 km (65.000

Batas navigasi aerodinarnik

60

(Von Karman line

ft)
ft)
ft)

80 km (37-49 mi)

00 km (308.000

Batas antara atmosphere dan


ruang angkasa
Batas dari atmosphere efektif

(62 mi).

mekanik

(93

ft)

150-200km

r24 mi).

Composition Within the Physiologically Significant Layer


of the Atmosphere
COIIIPONIJNT

A'

N2

o;

Argorr
Ncorr

0.000524

Kr

0.000114
0.000087
0.00005
0 to Ttace

Xe

Anrnruria

NIr3

H1

Gases

0.00r8I8

Hc

Xettolt
I lydrugcn

lnvariant
Origin

78.084
20.94(t
0.9-14

Ne

lcliurn
Kryplotr
I

C.

VOLUIIE Pt:l{CllNl'

Gases in Constant Percetrlages

Nitroge rr
Oxygerr

B.

sYM80(

- Biologiel

Mellrane

CH.

Nitrous Oxidc

0.0{J02

N2o

0.00005

watcr

H:0

Ozofle

o3

0.1 lo 2.8
Surntrtel 0 ltr

Variable Gases

D Vanable Glses. lndustrial


Origin

Wiillcr 0lo
0.000002

Sultcr Doxide
Nitrogerr Dioxitlc

sor

Carborr Monoxide

co

Nitric 0xklc

NO

lqJine

NO;

E. Gas lrcresing With Tirnc


Carbon Dloxidc

0.000{)05

co2

0
0
0
0
0

lo 0.0001
lo 0.000002
lo Trlce

lo 'll

acc

to 0.000001

0.6.1-1

6.

Hukum-hukum

Gas
n

Boyle

Pl VI=P2 V2

Pada temperatur tetap volume


terbalik dengan

Gas yang terperangC<ap dalam

gas berbanding

tekanan partial gas tersebut.


Dalton PI=P1+P2 . .
Pn

Henry

tubuh.

Tekanan total dari campuran


gas = jumlah tekanan partial
dari masing -masing gas.

P,Ar= PrA,

Hipoksia

Jurnlah gas yang larut adalah


berbanding langsung densan
rekanan partiai gas t.r r.brt

Pertukaran gas
dalam tubuh.

dipermukaan larutan.

PtT2-PzTt

Tekanan gas berbanding lang-

Difusi
gasas

Penyirnpanan

sung de ngan te mperatur gas

07

tersebut (pada volume tetap)

bulne.

Gas akan berdifusi dari daerah


dengan konsentrasi (tekanan
)
tinggi ke daerah dengan kosen-

gas dalam tu-

Pengangkutan

buh Q,

trasi (tekanan) rendah.

P=

7.

tekanan

V= volume. A = Jumlah
T'= temperatur absolur.

Periritungan pA02
Bernapas hanya
dengan

lWo$l

untuk ketinggran
10.000

ri'

87

616

36
60
r04

0
0
0
Pada 10.000 (3,048 m)

POO. = 60rnm Hg

Po

co,

P,+Hro

= 4omm H3

=
PTotal =

47 mm Hg.
147 mm Hg

(3.048 m)

Nome

54

lll

FL 340

Tamb.at.ran@

r00

t4t

dan

co2)

Tekanan yang dibutuhkan untuk penerbangan


di atas

t87

dalam ta-

Sea

lrc
i roo
I r*

level

PA0r = l00mnHg.
Pe CO: = 40mn H3

PAH:O
P

47 mm Hg.

toral = l8Z rnmHg.

No.u

8.

Fisiologi Paru-paru

a.

krsamoan

ga

PAOZ = (PB - 47) x Fr 0Z - PA

CO2

x (Ft 0,

1-Ft02;
F

Dimana'
PAOZ =

Tek partial oksigen dalam alveoli

PB '

Tek barometer udara luar.

=
Ft0Z =

Bagian dari oksigen inspirasi (0,209 dari udara).

R
47

= Ratio pertukaran resPirasi.


= Tek. uap air pada suhu 37oC.
Bila R = 1, persamaan diatas menjadi
PAOZ = (PB-47)Ft-PACO2
Metabolic respiratory quotient.

Jumiah CO" yang dihasiikan oleh jaringan


satuan

wakti tertentu

massa

02 yang dikonsumsikan pada waktu

pada

yang

sama

Bervariasi antara 0,7 I (ketika hanya lemak yang dimetabolisme) dan 1,00 (ketika hanya karbohidrat
yang dimetabolisme).

Waktu istirahat, dengan diet normal, berkisar antara


0,80 - 0,85.

Pada 38oC koefisien kelarutan 01 adalah 0,003 mL/100 mL darah/

mmHg PO2 (Misainya pada PO; 100 mmHg tiap 100 mL darah
mengandung 0,3 mL 0t dalam iarutan).
I gr Hb daiam keadaan penuh mengikat 1,3.4 ml 0t'
Bila Hb dalam darah 15 g%,20,1 ml 02dapat dibawa/100 ml darah.
Ini adalah 67 kali lebih banyak dari pada yang terpakai daiam larutan

biasa.

"l''

(15x1,34=20.1)

= u,,

Bila SO, rata'rata 97%, maka O, dalam darah adalah (0,97) (20'l
19,SVo(SOZ = Saturasi hemoglobin dengan 02)

Yol%)=

b.
1)

'Volume Paru'Para
Tidal Volume (T.V)

2)
3)
,
4)

Adaiah Voiume udara pada satu kali

inspirasilekspirasibiasa.Padawaktuistirahatsekitar500cc'
Volume udara yang davolume

fl'R'V')
Inspiratory reserye
pat dihisap maximal setelah inspirasi biasa'
udara mdksi'-Ekspiratory reserve voiume (E'R'V') : Volume
biasa'
ekspirasi
seteiah
mal yang masih dapat dikeiuarkan
jumlahnYa kira-kira 1'200 cc'
Residual volume (R.V') : Udara yang tersisa di paru-paru
setelah ekspirasi maksimal. Jumlahnya sekitar l'200 cc'

5)

Total Lung Capacity G'L'C')

6)

lnspiratory capacity (l'C')

1\

Vital capacity (V'C')

S)

Jumlah totai empat volume

paru-paru diatas, dengan perkataan lain


TLC = T.V. + I.R.V. + E.R.V. + R.V.

Volume udara maksimal yang


dihisap setelah ekspirasi biasa' I'C' = T'V' + LR'V'

Volume Udara maksimal yang dapal


jumlahnya sekitar .
dike]uarkan sete]ah inspirasi maksimai,
4.g00 cc. V.C = I.R.V. + T.V. + E.R.V.
:
Udara yang
Functional residual capacity (F'R'C') Volume
tertinggi di paru-paru seteiah ekspirasi biasa'

F.R.C.=E.R.V.+R.V.

c.

Kurw Penguralan Oksigin dalam Daruh Manusia

l)
2)

Pada kenaikan temperatur, kurva akan bergeser kekanan'


Pada kenaikan kadar CO1 (penurunan p.h.), kurva akan
bergeser ke kanan.

sfi.rlqt s t{

tsra

nflt

ffi0mItucMa
irondcdi:'ctior ol f.rh3 Und i, l..pirurory
lhyriology.

Oryt.n Dl.eciclicn Cadrt ,or H!hcn llocd,

l0

C.

EQUIVALENT ALTIIUOES

r..c{.!
oryctr ..a55urt,
lto craq mrt{
^rvao!r. orrctr,ra3!r.
..f!5u.4
'r rr( ^(v4r. c^! ri(a rr. rb 16?. otycrr a, .itslotca(L'
!oorv.t{rr
^!rrrud3

ra(rrx* orrocr 0@!at


tu,
.aa

,22
roO

4o,60

6l

??.@

ln li1

:x i r;;r
|

66 0O0

l:orrnr
I joTlo{
;tt'9

LE OC{)

;0 ofu
I I r)od
14 0m

r^ ooo
rE 000
^0 0(x)
8l crx)

a{ oft)
aa 0t10
i I l)U)
Ir 000

,: o(n
er 0rjo

| -'t
I ir ea!6

l:'ttoo

(I

o{tl

9()9

N::

aa.@

I Lb r. s

l::'l
1.,"1
lr:
It.l:::
l,;
-'ur

I
I

I
i
I

i;;
c:l

Je(r
_t

1-

llh

:;l

( on"rnrun F,rro'

il

aa

ar

5t

)jt

r
'!
J1o

r2a

..

Vm dt

rs

ra!

.2.@

r-r

r::ri

l*:;;

x.q
h@

tro

l.::;:;l
i

II
rol

,at7
!\@

!.

.,lr
..1!!

1.;,"";
I:n ,'^

l:'l-?
,,1

t......

I tJ -ixa 0
| :r "v.r,,
I :t,,or'

T*r

lo

rn,

9Jt

ss o

a'0
6;

I
I

'

l -1.:

l0:

91 5:
,1t 0t

r?

I .t5

0
0

.tt

16

:il

iJ 0
.t10

i.i\

.i!

.5t

;;:ii
i:::l
'e:l
-,,1

j:,

510

l.ro
.55 0

.55 0

$i 0
,6? 0
'6; 0
.6? 0

nr

+r

r:0
.i 0
ni 0

.il0

r,l

.55 0
-J5 0

{t

.5\ 0

{;0

.1J 0

67 0

.f J 0
I

0
0

Presstre

and Temperature Values in the Atmospherc

h6$ra

{iri!Ld.

00

:.0ff1
{.000

nO9 6

t.: lq :

ln Ht

Mn of H!

:r a:
:?.t:
:!.8r

r60.0

.8:B

:l.qt

J.(xE

:0

6.0@

656.-i
609 0

58

J8l
{J6

r6.&r
t r.qxl

r.E?6.!

l6 -':

:0 0(r)

::

165?6

n0900

ll '6

149.

,'056

i:.6<

3:0 8

?.9:a.8
5l{ 4

:6 000
:r.000

'i

s.te

10.00

-r:.000

c.;Ji

Jr.0a)

r0.J6l

l:

l{

| ^l
l0 6{

0.80

16.uOC

lo.e:-:

671

It.000

l.5t:

6.

40.0(x)

l:. re:.0

.:.000

l]

000

t:'

56.0@

58,m0

60 0(x)

r!.:8h 0

t.649.6

?.67t1|

.:0

.5

-:r

t:3

5.69

.:8.6
.-r:5

5.::

.i6

6.:0

t9

tc

_<

16.6

{0c

ttl

{05

4.,16

ltt

{t0
-55 l

-ol

-r

-A7

.]0

100

.510

.67 0

: ?:

.5J 0

{t7 0

:.{7

.5J.O

o70

.5i 0

.6t 0

104

.55 0

.o7 0

ll0 {

.1.?9

ros ?
96.05

)$
l.rl
:8.

?9

!.t9

6J.'J

r:l

.f0

LJl

59 5l

t4

r.l5
r05

s9 0
.55 0

la

9l

.s5 0
-55 0

l]?9

t6.4J9.:
t7.0rtt t

'

.lJ

.l.l

I 16 J

.88

.t6'

lss

t40

r0.5

-r:

t!{

51 9

6l

|
|

r0J

t4.(m

l5

J90

{.7
t]6

4!

t7S

{.19
r t?

5:.0m

;l

rt?

-'05

r01.6

t4.0tc E
t{.610 4
r5.1.0.0

.r.I
o.E

il.0

{61
-s: r

!t {i l.:

{E,00
,0.00

{6.000

to0

t0,?69:

:9{ r
:69.t
:46

lro

r.l8

t.8

.)?9

:f 'm

I5.J

rl

l
{

c5

5al6l

00c

56

l5 0

l0_tl

t;

1,000

rnch

l{ 69
B67
l:.6e

l0sl

t9.01

rt {

:.:61:

r:.0m

Lb

J::.6

56{

6.006

0.000

706 6

cmFtrtur:

.6t 0

r.E6

.tt

E7.10

t6c

.5t 0

-67

la

t.5J

.5t.0

6?0

t19

It

t2

!r0

41C
(

.61

.t,? 0
-o7 0

kiri artinya bahwa mo'lekul hemoglobin


pada PO, yang rendah, mengikat 0, Iebih erat. Berarti pula
bila kurva bergeser kekiri, 0, kurang dapat digunakan oleh

Pergeseran kurva ke

jaringan-jaringan dalam keada-an hipoksia.


Pergeseran kurva kekanan menunjukkan hal sebaiiknya yaitu

bahwa hemoglobin pada PO, yang rendah kurang erat mengikat O, sehingga penggunaanO, oleh jaringan-jaringan semakin me-ningkat pada keadaan hip-oksia.

d.

Ketinggion egivolen ruwrg orykas (batas fungsional) :

l)

50.000 feet - pada ketinggian ini, tekanan atmosfir


87 mmHg hal ini sama dengan jumlah tekanan partial
gas CO2 (a0) dan HZO (47) sehingga tidak ada rempat
untuk oxygen. Ini adalah batas fisiologis antara hypoxia
atmospherik dan anoksia.

2)

12 miie-61.000 feet (Amstrong line)


- pada ketinggian
ini tekanan atmosfit 47 mmHg, sama dengan tekanan
uap dari cairan tubuh. Jadi diatas ketinggian ini cairan
tubuh kita akan mendidih (disebut ebullism).

Karman iine) _ batas aerodinamik


untuk daya angkat dan navigasi dengan mengatur permu_
kaan-permukaan. Ini adalah batas aeronautik dan untuk
seianjutnya harus dilakukan secara balistik dan dengan

3) 37-50 mile (Von

pengaturan reaksinya.

4) 62 mile - batas antara atmosfir dan ruang angkasa.


5) 96-120 mile (kepler regime) - batas dari pada tahanan
udara dimana hukum gravitasi masih beriaku. Disinijah
"sensible atmosphere'. berakhir dan penerbangan
orbit
dimuiai.

Tolaikologi

9.

Nilai ambang batas (T.L.V.

- Threshold Limit Value). Adalah


kadar suatu zat dalam udara, dimana bila hampir semua orang
yang bekerja dalam lingkungan tersebut dengan kondisi kerja
yang normal, menghirupnya setiap hari, tidak mengalami pengaruh buruk terhadap kesehatannya.

IJ

Catatan

'r)
*)

Sebagian kecil karyawan mungkin hipersensitif terhadap

bahan kimia tertentu.

Kondisi kerja yant' normal adaiah 8 jam/hari, 40 jaml


minggu.

T.W.A. (Time Weighted Average) adalah kadar zat rata-rata

sela-

ma periode waktu tertentu.

PEISs (Permissible Exposure Limits) adalah batas kadar zat yang


diperboiehkan. PEISs merupakan standard kesehatan OSHA yang
berdasarkan pertimbangan kemungkinan timbulnya pengaruh
buruk jangka panjang atau gangguan subklinis dari zat-zat yang
berbahaya sebagai imbangan dari Nilai Ambang Batas (T.L.V.)
yang berdasarkan timbulnya pengaruh buruk akut dari suatu

zat

a.

'Ceiling" (C). Beberapa zat kimia tertentu mempunyai


"nilai" C yang ditulis di depan nama kimianya. Artinya
untuk zat kimia tersebut, kapanpun tidak holeh melampaui
Nilai Ambang batasnya.

b.

Skin (Kulit). Tulisan kulit setelah nama kimianya, menunjukkan bahwa zat kimia tersebut diserap lewat kulit atau dapat merusak bila mengenai kulit.

c.

E.E.L. (Emergenclt Expostre l.imits). Adalah kadar tertinggi


yang diperbolehkan dari suatu zat klmia, untuk waktu yang
singkat dalarn keadaan darurat tanpa akan menimbulkan
pengaruh yang buruk bagi kesehatan.

d.

Karena digunakannya kadar ruta-rata dalam waktu tertentu


(T.W.A.) nraka diperbolehkan pula kadar melampaui Nilai
Ambang Batas asalkan dikompensasi dengan kadar dibawah
Nilai Ambang Batas pada hari kerja lainnya. Kadar maksimal
yang diperbolehkan = Nilai Ambang Batas X faktor ekskursi.

e.

TLV - STEL lThreshold Limit Vafue - Short Term Expovre


Limit). Adalah kadar terringgi dari suatu zat kimia dimana

t4

para pekerja dapat berada dalam lingkungannyauntuk paling


lama l5 menit tanpa timbulnya gejala :

l)
,2)
3)

Iritasi.
Perubahan jaringan yang kronik atau ireversibel.

Narkosa yang meninggikan kejadian kecelakaan, mengu-

rangi efisiensi kerja, mengancam keselamatan perorang'

an, ekskursi tidak lebih dari 4 kali/hari dengan interval


waktu 60 menit dan tidak melebihi Nilai Ambang Batas
harian.

= 0). C=0 terjadi bila ada pembakaran zat


organik. Walaupun C=0 dikatakan sebagai gas yang dapat mencemari ruangan cockpit tapi saat ini tidaklah merupakan masalah
yang besar. C=0 adalah gas yang tidak berbau, tidak berwarna
dan tidak berasa tapi seringkali bercampur dengan gas/uap lain
yang mempunyai bau, warna atau rasa. Pada pesawat piston,

10. Carbon Monoxide (C

C=0 dapat berada dalam kabin karena kerusakan dari sistem

pe-

manas (heater), sistem pengatur tekaner (pressurization systems)


atau kebocoran dari pintu/jendela. Pada pesawat jet, pencemaran
kabin oleh C=0 dapat terjadi karena gangguan sistem pengatur

t,:kanan. Untuk mengetahui apakah dalam penerbangan seseorang


keracunan C=0, maka segera setelah penerbangan selesai harus
diperiksa darahnya. Perlu diingat bahwa subyek tidak diperbolehkan merokok sebelum darahnya diambil, sebab asap rokok
juga mengandung C=0 dan akan menaikkan kadar C=0 dalam darah sampai 15%-10%.

a.

%keienulan
Kurang dari

to%
20%
30%

Hb
lO%

Gdala
Tak ada gejala.
Tak ada gejala nyata.
Nafas pendek dan sakit kepala.
Sakit kepala, lelah, mudah terangsang,
gangguan pengambilan keputusan.

4O

SWo

Sakit kepala, mual, bingung, kolaps,


pingsan.

l5

60

-1Wc

Tidak sadar, gangguan Pernafasan,


meninggal.

80% atau lebih

b. %c4diwlaru

Meninggal.

Gqtu

0,02
0.04
0.08

Sakit kepala ringan'


Sakit kePala dan mual.
Sakit kepala, pusing, mual. kolaps da'
lam waktu 2 jam.

0,16

Sakit kepala, Pusing, mual, kolaPs.

0.32

kemungkinan meninggal dalam 2 jant'


Menjadi tidak sadar dalam waktu 30
menit.

0.64

Tidak sadar dan mungkin meninggal


dalam waktu 15-20 menit.

ll.BahanBakarPesawatTerbang'Balranbakarpesawatterbangada.

lah canlpuran dari "Aliphatic petroleum hydrocarbon"

dan

,'aromatic petroleum hydrocarbon,' dengan tanrbalran zat-zat


perbandingkhusus seperti "tetraethyl lead" dan xylidine" dalam
keraan-perbandingan tertentu. Kadar yang dapat menimbulkan
cunan berada jauh dibawah kadar yang dapat menimbulkan le-

dakan.Uapnyalebihberatdaripadaudaradannrudahdiabsorbsi
oleh epitel Paru'Paru.
Kadar rendah dapat menyebabkan pusing, mual dan sakit kepala'
Kadar yang tinggi bersifat sebagai anestesi yang akan menyebab'

kanhilangnyakesadaran.Kadartetraethylleaddalambahanba.
kar pesawat terbang sangat rendah (14,6 cc/gallon) sehingga bahaya keracunan lead (timah) dari bahan bakar ini sangat kecil bila
penanganannya secara normal.

12.

;'J-P Fuels" (Bahan bakar J-P). Terdiri

atas kerosene' eromdic

dangasolinedalanrkadaryangbervariasi.BahanbakarJ_Ptidak
nrengandungtetraethyllead'Kadaryangbisarnenimbulkankera.

cunanberadadibawahkadaryangbisamenimbulkanledakan.

l6

Uap yang terhirup kedalam paru'paru memiliki pengaruh narkosa


seperti yang terjadi pada uap hydrocarbon lainnya'

13. -Oil Fumes". Bila bocoran minyak mengenai bagian mesin yang
panas akan menimbulkan asap dan masrk ke ruang cockpit'
Terhirupnyaasapinidapatrnenimbulkangejalamiripkeracunan
carbon monoxide (c=0),disamping terjadinya irritasi mata dan
gejala'
saluran nafas bagian atas'Zat'zat kimia yang nrenyebabkan
acrolein
dan
aldehydes
gejala tersebut adalah carbon monoxide'

(hasil penguraian dari petroleum). Bila memungkinkan, arnbil


contohudaradariruangantersebutdenganwadahkhusus(eva.
cuatecl flask) untuk diperiksa di laboratorium agar bisa diketahui
kadar zat-zat kimia yang berada di dalamnya'

14. chlorobromoethane (cB). chlorobromoethane adalalr pengganti


CcL4yangdigunakanuntukpemadamkebakarandalampesawat.

CB bersifat narkosa ringan tapi pengaruhnya lama' Keracunan


kronik sangat jarang, tidak menimbulkan pengaruh buruk bagi
kesehatanwalaupunkontakyangberulangbilakadarnyakttrang
dari 0.01% (100 ppm). Bila CB dipanaskan akan menghasilkan
gas chlorida dan bromide yang menimbulkan iritasi paru-paru'
Bila gas-gas ini terkunlpul dalam ruang yang lebilr kecil seperti
halnya kabin pesawat terbar.rg akan sangat berbahaya' Kadar gasgas ini dalatn udara ditentukan dengan Davis Holide Meter'

15. Carbon Dioxide (CO2). Pengaruh buruk karena nrenghirup CO2


mulai nampak bila kadarnya sekitar 2%. Bernafas menjadi sukar
dan volume total bertambah. Gangguan orientasi ruang dan gangguan keseimbangan terjadi bila kadarnya melebihi l0%' Absorbsi
CO, yan8 berlebihan akan menimbulkan sakit kepala' pusing dan
kelemahan otot. Kadar CO1 yang tinggi dapat rnenyebabkan koma atau kematian.

16. Uap Cairan Hidraulik. Kebocoran kecil dari sistem hidraulik dapat
menjadi uap yang bisa masuk keruang cockpit. Ada dua jenis
cairan ini. "castor oil base" adalah yang paling bersifat racun.

17

karena itu penggunaannya sangat terbatas yaitu terutama disebabkan oleh ditambahkannya zat-zat, termasuk butyl cellosolve,
derivat glycol dan alkohol dimana zat-zat tersebut mudah sekali
menguap. Kadar yang tinggi dapat menyebabkan iritasi mata,
sakit kepala, gangguan dalam nrengambil keputusan. Pada percobaan binatang, ternyata menimbulkan kematian dalam beberapa
jam pada kadar 700 ppn butyl cellosolve.

17. Hydrazine (HZ). Hydrazine sudah lama digunakan dalam sistenr


peluru kendali Titan lI dan akhir'akhir ini digunakan untuk
pengembangan pesawat terbang misalnya pada pesawat tempur
F-16. HZ digunakan dalam "monpropellant power" atau "thrust

systems" (sistin pendorong). Hydrazine adalah cairan rninyak


yang jernih yang dalam keadaan biasa nampak seperti air.Zat ini
memiliki bau mirip ammonia dengan ambang bau antara 3 ppm
sampai dengan 5 ppm, yang berarti sekitar 20 kali dari kadar
yang diperbolehkan (TWA = 0,10 ppm). Sedangkan kadar ceilingnya adalah 0,3 ppm (1/10 dari ambang baunya). Hindari kontak
cairan HZ, dengan bagian tubuh yang terbuka karena akan
menyebabkan luka bakar dan akan diabsorbsi lewat kulit' Kontak
yang akut akan menimbulkan gangguan susunan syaraf pusat
(pusing, mual, hilang keseimbangan, koma), iritasi mata, gangguan
sistenr pernafasan bagian atas dan paru-paru (oedema paru-paru,
bronchitis). Keracunan yang kronik dapat menimbulkan kerusakan hati. Tindakan yang harus dikedakan adalah segera putuskan

kontak pasien dengan lJZ, guyur dengan air mengalir. Untuk


mengobati kelainan paru-parunya, berikan 02 dan obati oedema
paru-parunya:

l8

d@dc

ltll-E

*dr

n^croit

dxroors

rr^tro r{ otoru
ldr.d

r{ aontr

lcurt (mr o^a.q


--Ei;d;iii6i;^

\o
arct!!rt lnrrF
rtlt@ lFirlut
ogo(rao v6

/ ".*,/
./
"3
.

li'

I'l

./ .rt
,/
.ct

,z"nf,/

/ d /^.

(%

9
F

"4*./

cr

F}
q;

z-

2r rri
=
Ou

<,a
C(,
J3

rO
-uu

A6

3388

?i
>f

e
io

ilP Pg
9:

ie

lorl

t1

89

ra

'iiii

:d

IE

Ek
rlF

RFT

e8
II
l!

I
8

3rr I'tI
ltr
!tr
;aa
999 999
9999
22Za
la:

t
E"
oc

at
eo
o9e
o;

zz

f,:)
..
11

ppfl 969

9o
n>

<a

sl

rt*
trr

slr
::* :e:9

ei

3l
<v,
9o
Fi-

-n

o>
rroc

ii-: E:!
6:r

i
i:3
a!;

a:
EH

:ff

iii:

1!i;

YE
i
;99
t 9<
l!-,

t;;

oc

:)

)
t
i
I

a
-E

ir, :
s! 0
r9 tI

o
N

Bising.

18. Parameter Bising.

a.

Intensita* Sound Pressure l,evel (SPL) dinyatakan dalam


desibel (dB).

b.

FrekuensL Siklus perdetik GIz). Menunjukkan "pitch" atau


"tone" dari suara. Suara dengan frekuensi antara 500 Hz
sampai dengan 6000 Hz merupakan hal yang sangat penting
ditinjau dari sudut pemeliharaan pendengaran manusia.
Impulf Pengaruhbising. Secara praktis semua suara dengan
140 dB SPL adalah berbahaya. Semua senjata api genggam
mempunyai intensitas dari 140 dB SPL sehingga memerlukan perliqdungan telinga dalam pengguniunnya. Bila SPL
melebihi 160 dB maka harus menggunakan pelindung telinga
ganda ("earplugs" dan earmuffs").

d.

Lona kontak dengan sumber bising Gangguan pendengar'


an (sementara atau nlenetap) bervariasi ditentukan oleh
lamanya kontak dengan sumber bising.

19.

Batas kontak dengan zumber bising.

Menit

Jam

80

960

r6

84

480

88
92
96

240

t20

60

r00

30

tb

104

15

dBA

r08

'75

tt2

3,7 5

I 15

1)

20. Perlindrngan dari bahaya bising.

Dalam menghindari bahaya bising sebenarnya upaya yang


paling baik adalah mengurangi tingkat kebisingan dari

2l

sumbernya. Namun hal ini tidak selalu bisa dilakukan'


karenanya diupayakan hal-hal sebagai berikut :

l)

2)

Jarak. Untuk mengurangi bahaya bising maka tempatkanlah sumber bising, jauh dari personil' Tingkat kebisingan akan berkurang 6dB setiap jaraknya dibuat dua
kali lebih jauh.
Bangunan pemisah. Suara merambat secara bervariasi
tergantung pada benda yang dilewatinya'

3)

Perlindrngan perorangan. Dengan menggunakan perlindungan perorangan akan mengurangi dBA dalam lubang
telinga.

Jenis

alat

Pengurangan dBA

"Flight type Comr.rlunication

Headset"
standar)

Helmet (HGU 26iP dengan earcups

Earplugs
Earrluffs
Earplugs dan earmuffs

15

18 18 34 -

21

25
38

21. Awasi

a.
b.
c.
d.
e.

Semua tingkat kebisingan (termasuk dBA dan dBC),


Analisa frekuensi suaraIndentifikasi semua daerah dan kegiatan yang mengandung
bahaya bising.
"Baseline" dan "followup audiograms".

Tingkatkan "Hearing Conservatbn hogram".

22. Benpanilai dan definisi di dalam radiasi'

a. I

atau ia'
Rontgen ( R ) = 2 billion pasangan ionf cm3 udaro

ringatt'

b. I iad = 100 ergs energi yang diserapfgram jaringan'


c. I EM = efek biologi (efek yang timbul dolamtubuh)'

jaSuatu dosis yang dapat rnengakibatkan kelainan pada


tidak
Rem
ringan yang efek radiasinya bermacam-macam'
daPat diukur, sePerti

22

1)

Dosis ekivalen dalam Rem adalah hasil perkalian dosis


dalamRad dengan faktor kualitas (eF) dari radiasi tertentu.

2)

QF

3)

Jadi dapat dimengerti bahwa jaringan yang sama, yang


terkena radiasi dengan jumlah Rad yang sama akan
meng alami kerusakan yang lebih ' besar oleh sinar alpha,

= I untuk sinar gamma, beta dan sinar = 2-5 untuk neutron.


= l0 - 20 untuk alpha.

X.

atau neutron dari pada oleh sinar gamma atau beta.

23. Macam-macam radiasi

a.

Sinargamma.. dihasilkan oleh inti radioaktif, frekuensinya


hampir sama dengan sinar X; eF = 1 daya tembusnya tinggi.

b. Sinar-X:

dihasilkan bila pancaran elektron yang berkecepatan tinggi menumbuk sasaran logam (dalam prakteknya,

c.

perbedaan antara sinar-X dan sinar gamma adalah pada perI, daya tembusnya tinggi.

bedaan sumber radiasinya) Q.F. =

Beta

adalah elektron,

eF = I

dapat menembus sampai

5 mm.

d. Alpha : dari pengelupasan


massa

e.

inti atom Helium

dengan

= 4 dan muatan 2 + = (ZFIe4) ; eF = 10_20,

menembus hanya beberapa micron.


Netron : mempunyai massa I dan muatan

dapat

_0

(oN1)

eF = 2_5
24. Tiga gejala dari Radiasi akur.

a.

Cerebral syndrome : diakibatkan pancaran radiasi


ngat tinggi dan selalu fatal.

b.

G.L sltndrome : dimulai kira-kira pada 500-600 rad, meni.rn,


bulkan rasa mual, muntah, mencret, akhirnya kolaps pem,
buluh darah.

c.

Hematologic Syndrome (gejala-gejala pada darah)

23

yang

sa-

menyebabkan atropi limpa, kelenjar limpa


berat'
dan sumsm tulang, sehingga terjadi Pencytopenita

lee

ggg rad

25. Efek Radiasi

pada seluruh tubuh'

150 Rern

tidak menimbullun geiatn sampi geiala ri'

ngan

b.
c.

400 150

sin

400

Rem : geiala'geiala sedang sampai berut'

800

Rem : geiah-geiala yang bemt' LD 50 pda manu'

kin-kira 450 Rem'

d. Di atas 800 Rem, 100% fatal meskipun dengan penpbatan


lnng Paling baik

26. Macam-macam energi yang dilepas dalam ledakan nuklir'

a. Blast :
b. Panas :
c. Nuklir :

50%
35%
15%

27. Hukum 7 berkurangnya dosis radiasi'


Contoh bila pada pengukuran pertama kali 1000 R'

Waktu
s
7 iwn

Pensuransan tgelg1

0
1/10
l/100
7 x7 jam= 49iam
lx'lxTjam=343jzm l/1000

24

f{4q

l'000R/hr'
100
10

tltQutncY rn crcttS Pri stcoro

lot'

lol2

lol5

tol'

urrg:l9ttI

lol,

lol0

lo,

rntn^nto

! rtrn

0rntc IroN^t
R^0ro tR^0^n)

t^R

---l

'

tttfvtStOh
SnORl

/60

t^v[

8FO^OCAST

'r*at"-

.ct

.**od

r^v[tlftGlx rN r[ttas
ln...o[nt.^.,at l.r..t,o6.a^.r(l rF.us6

rr uoloclsIl tI
I IIr

troloclst

l0

l8r

100

IXt

I tilt

!0

SIt

t00

:_
eHr

I IIr

Pxolol tltrgY Inl

lo.t

10.. to-r l0-.

l0-r to.r 0.1

Ytslltl
TEIII

Nnnut lrws
Ytt

t-*
lltor tnc. lilol

0.0t

traoUalCY

10.

tol

t0.

t0 r

Tte Electronr3netic Slnctrum,

rs

NON-

l0[

=
I Z I NC

lno

lrllrt

l0r

t0

-)l<t-

'

trto

| ON I

t0$ l0r
I-ITYS

ZI

N6

lrdlo-frqurnct lrndr

llllrl

ftt0UtlCY

lttor

0rscRrPTl0l

tAt0

vrr

VTNY LOW FTTOUETCY

0.03-0.3

rf

0.3-t

IF

3-30
30-300

Ht

0.03

0r fnt0utlcY
rEorur frtoutlcY

300-3000
3000-30,000

sHr

HEH FNEOUTICY
YTTY HI6H fNTOUETCY
utTrA HlcH tnt0utxcY
suPtn fllGH FrtouEllcY

30,000-300.000

tHf

tTTNIIEIY

YHf

uf

HIGH IREOUETCY

Rrdrr trndr 0csilnltions


DtstclATl0l

f nE

lAl0

2 20- 390
390-1550
I s50- 5200

3900- 6200

I
I
0
Y

0ut llcY

WAYELIII6TH

tcrl

lrHtl

5200-l 0.900
r

0,900-3 5,0 0 0

36.000- 15,000
{6,000-,56,000

'26

33.3-7 6.9
t 6.9- 19.3
r

9.3-5.77

9-1. 14
5.77 -2.75
7.6

2.75

-0.13{

0.t31-0.652
,0.65 a- 0.5 3 6

28.

Akselerasi

Tubuh nranusia tidak sensitifterhadap kecepatan yang tetap, tapi


sensitif terhadap kecepatan yang berubatr-ubah.
dkselerasi adalah
perubahan dari kecepatan, bisa nrengenai besarnya, arahnya,
atau
keduanya sekaligus.
Besarnya efek terhadap nranusia tergantung dari lanranya aksere.
rasi tersebut (singkat atau terus menerus). Batas toleransi nrarrusia terhadap akselerasi yang singkat adalah bersifat struktural.
sedangkan terhadap akselerasi yang terus rnenerus adalah bersifat

fisiologis.

29. Pengertian

a'
b.
c.

Koordimt. Ada 3 jenis surnbu/koordinat tubuh yaitu X (ararr


depalt belakang), y (aralr kanan kiri) clan Z (arah atas lrarvah).

+X adalah ke depan, +y ke kanan dan +Z ke bawah.


PoslsL Ada konrponetr jarak dan konrponen sudut (arah).
Kecepatatt. Adalah tingkat perubalran posisi, terdiri dari

)
2)

d.

Percepotan. Adalalr tingkat perubalan kecepatan. terdiri

ri:

e.

Konrponen Translational (iarak/waktu).


Konrponen Angular (sudut/waktu).

da_

l)

Konrponen Translational (arak/waktu2),

2)

adalalr percepatan translational sebesar 9,8 nreter/detik2.


Konrponen Arrgular (sudut/waktu2).

Go1,o

l)
2)
3)
4)
5)

(satu

(Force)

Gaya = Ivtassa

Akselerasi.

Satuan gaya adalalr : Dyne (gnr_cm/detik2) atau New_


ron (kg_m/detik2).
G adalah bukan sotuan gaya, letapi satuan percepato,t.
Gaya + CZ disebut "eye balls down" dan _CZ disebut
"eye balls up".
Akalr terjadi gaya yang besarnya sanra tapi arahlrya berlawanan terhadap suatu gaya karena percepatan.

27

30. Akselerasi Singlut.

'

Misalnya pada "craslt", I'ejection",'wind blast" dan "glound landing"

a.
b.

Danrpaknya. Cedera' Tidak sadar. Shock'


Faktor Yang berPengaruh

l)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
c.

Besarnya akselerasi dan lantanya akselerasi'


AraltnYa terlradaP tubuh.

Perubahan kecepatan, pekerjaart, pemindahan energi'


Waktu ter.iadinya dan frekuensinya- '
Fiksasi tubuh ("restraint")'
Riwayatakselerasisebelutnnya'
Bantalatr udara atau suntber ruang udara lainnya.

Foktor Tolerartsi

l)
2)

Unrur dart kondisi fisik'

3)

Posisi tubuh dan ikatan tubuh'

Abnontralitas allatorllik atau cedera yang dialami

sebe-

ItrntuYa.

d.

Teknik Perlirdturyatr

l)
2)
3)
4)

Struktur anti Pecah'


Struktur interior Pesawat'
Pencegahan benturan sekunder dari struktur pesawat'
Petrcegahan benturatt elastis'

31. Akselerasi Terus Menerus. Misalrrya pada ntanuver pesawat, peluncuran pesawat ruang angkasa ataupun proses "re-entry"'

a.

DantPakrrYo.

l)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Pengiilratan kabur/menyenrpit ("gray


Penglilratan gelap ("black out")'
Tidak sadar atau kejang.

out")'

Aritntia.
Gangguan pernapasan, rasa nyeri dan robeknya pembu-

luh darah.
Kongesti retina pada -Gz ("red out")
Kesulitan gerak dan menurunnya ketrampilan'

28

Faktor yang berpengaruh

l)
2)
3)
4)

Besar dan lamanya akselerasi.

Arah terhadap tubuh.


Waktu terjadinya.
Fiksasi tubuh ("restraint").

Faktor Toleransi

l)
2)
3)
4)
d.

Kondisi fisik dan bentuk tubuh.


Kondisikardiovaskuler.
Pengalamansebelumnya.
Kelelahan, keadaan gizi dan kewaspadaan diri

Teknik Perlindungan

1)
2)
3)

"Straining Maneuvers"

(Ml

dan

Ll).

"G suit" dan pola pemberian tekanan.


Reorientasi (r:rerendahkan bagian tubuh atas mendekati
jantung dan mengangkat bagian tubuh bawah mendekati
jantung, seperti misalnya pada tempat duduk penerbang

F-16).

4)

Bernafas dengan tekanan positip ("Positive Pressure


Breathing").

Hal ini membutuhkan tanrbahan tekanan pada rongga dada

("chest counter pressure") bila ketinggiannya lebih tinggi


lagi.

hlotioAip

c, t..itiv.

29

fd.rc

t Ov.ti.. d

lorc6.

Human

Tolq*te Limitso

hd6rar
OtYb
-

NrP(l5

G.gir

Gsil

l5

furlc

Ema

t.1

r:a.1

0.to

4.1

t.5..5

0.09

5,a

1.94.2

o.

E.a

7.5-9.0

0.1I

G)

cl

+ M.t (,at

9{td.d

Md
.Cr t rd

Control (untaqa&al'
(15 4c)

c{i3

High +Gz

c'

t,

'N/?.mFsinCsil

ot.t' oF }
Th.r? (trhx'. *.." olrhirnl ]dr dildlutc tlu'll'r utirr{
' tluF
trrina{ ln th'
hl'hlJ
itiii?i'ri-'"ui-t'
crrriaml
rlo{rl Jrl ellol' ruLru;;lu;
.r''or nr*rr
!i:il,i:ili;;Ti:';

thc

tbplur' -rrsitrrrd Nm'n

n:i:mt'r**r$ilril*i.#i:tirt't'lr't'r:r"'x-

Nomenclature Sfstems Usd


Uody

Cmg.lrt
Lid
Motion

Di6lo of
A<!.l6rtre Fdd

Upvtd

Hdr.d

Dornr.d

Fdr.rd

Fofrd

Fqv.d

to Expres G Forces

AcErld
TrbL o{ Equtnbnl!
o,
Dlcllo
nacllon Foe

T.ror. Agpll.d

AceHaln

Fdr&t

Poti0E G

Aacld.lba
It

H.rdntd

NctitG

4r

to

Rdcllon Foftc

Ey.blh Ddn
ycb.0t UP

8Glu.d

Aed.r.lia
rCr

FwrdTnruwG
Surrir C

Chd{o0*l

ycbJt in

8&tfl.d

8*lr.d

Fd.td

Acldfrlio

Cr

8strsd TmcFC
RcG
8&l@Ct6l

Ey.odL Otr
To

Ridr

Tot fl

Rirha

To Ldl

t ldl A..dolin
6y

t.fl lrr-.1 Adla{it

To Ridra

t fi br6dc
E 6.lb lrfi
RLbr

rrt6d q

Ey.brlb

Qr

30

liol

Examples of lndividual Tolerance to the Effects of

+G

Y4n

Srud.rd

Symptom

Ttr.rlrold

Dcvir0on

Rut.

Los of Perrph-

a.r G

zO.1 C

2.:to7lC

r.7 C

!OEG

:.tro78C

:0.9 C

l0lot.4C

{Crryou(}
Ehclour

t..r

l*::t;',j

:i,'"-r

rordsc cftsnr.r.., ,n . rrsr lroup or p.opr.. rhce

;Jilff :.":1H,::[:]:":ilfi ::ff '.i.1,:'.::i,T.:ili-'


Suhu ekstrim

32.

Panas

a.

Penilaian stres panas ('Heat Stress"). Karena pengukuran suhu bagian dalam tubuh tidak praktis untuk memantau beban
panas yang diderita, maka dilakukan pengukuran faktorfaktor lingkungan yang erat hubungannya dengan suhu ba'
gian dalam tubuh. Pada saat ini WBGT (Wet-Bulb-Globe
Temperatur Index) adalalt cara yang baik untuk mengukur
beban panas dari lingkungan. WBGT dihitung dengan rumus

berikut

l)

Diluar ruangan,oda sitwr matahari (sinar matahari

lang-

sung) WBGT = 0,7 WB + 0.2 GT + 0.1 DB

2)

Di dalam ruangan atau di luar ruangan tanpa ada sinar


matahai WBGT = 0,7 WB + 0,3 DB

Catatan

WBGT

=
=
=
=

WB
DB
GT

Wet-Bulb-Globe Temperature Index.


Natural Wet-Bulb Temperature.

Dry-Bulb Temperature.
Globe Thermometer Temperature.

Untuk menentukan WBGT diperlukan : "Black globe thermometer", "natural (static) wet-bulb thermometer" dan

"dry-bulb thermometer".

31

l"d.l

UIGT

Mencapai
82%

"Nonacclimatized"

"Acclimatized"

HatiJrati dalatn melakukan kerja fisik

Kerja seperti

biasa

berat. Batasi waktu


dan intensitas kerja
dibawah sinar mata-

hari.
8s%-88%

Hindari kerja fisik


berat dan berjalan
kaki yang lama.

Batasi waktu dan in-

88%-90%

Semua latihan fisik

Personil yang kuat,

dan pekerjaan di-

setelah menjalani

hentikan.

"acclimatized" seti-

tensitas kerja di bawah sinar matahari.

ap musim daPat meneruskan kegiatan-

nya dengan waktu tidak melebihi 6 jam


sehari.

I-ebih dari

9M,

b.

Semua latihan fisik

Pekerjaan-pekerjaan

dan pekerjaan dihentikan.

yang tidak Penting


harus dihentikan.

" (Pe ny e suaian d e ngan iklim ). Penyesuaia n


panas dilnulai pada saat pertama kontak
lKlinl
dengan
tubuh
dan akan menjadi terbiasa pada
panas
tersebut
iklinr
dengan
minggu
akhir
Pertama'
Bila perubahan panasnya sangat besar dan memerlukan kerja
fisik yang berat maka penyesuaian ini akan berlangsung selama dua minggu. Dalam waktu penyesuaian ini, orang perlu
mendapat air yang cukup. Tablet garam biasanya tidak diper'

A c clittw tiz a tio n

lukan tapi dianjurkan untuk makan garam secukupnya diwaktu makan.

32

r5
grt

. oa
6 cc
0vo

>o
0
>
O
u-L
. 0
L .
L e
0
e3E
t I o
qd-

6(l
-!
vLC
40t
0 00
!l
!o
sc
o J!

oc

e Est
oec
6.- O
co
oe t !I
-

, vc
0--

a
C
!
!o
>
!
o
-J!
s o
>
{O
u
o
0e9
>5 e L 6.
Le
-O!
I O C EE
r o
lo t
O .O r d-6L
o, Et s-looee e EC
t - q
U-goc
c
o!-a- r e -Ig t
6

-d

iir

cl

:l

ol

I tt,;

rl

.l

!l

bl

-t
:ldl

il

ql

I
CO
e I ovg>
o!
c {
e t.
>e O
a_ e s a,
I e LF t
!{o
o
i Es^.-t
g-EN
6 e
o
O- ov
s'
E u
oc.dc
-oE0eO

Q L Uv
! L l5ooe6!0
L
Cg X O
o
ooeu
OO
l6
O
a ! o L 6 .
or c s oq c e o
>Oe{o
-; t o
!<
o o .. >c ]
{ Q 6 s
- 6
--!!E
o<oe6c&
L
scO
6 L CO-^eOL
O
te
0 0 I d
e
] > as
o to
'.
>6
06eo
>co
c
c
..L04eL6C
6106 O-s
Fl6 s O L
o
216 ) e
d !
sJJ
uloo
II
I C
C a C
ell
o O oL - E L < d
ol
ol
der!-E

2
o
l
6
ts
z
U
I
e
d
u
F
I
0

F
a4
c4
eo
oiaaoar

oco
o-

itr

t .;"

dt
.

cln

I
lo

.16

olo

O
l-

o
o

r-

o90
cu
o2
6:

-0
c6
t

{,
6

00

-lo

lla

J
a

83

OF
LO
6Z

.::
'J
-.o

E
Co
C)s

o-o-o.

33

6
F

c.

Pengaruh panas terhadap keselrutart' Bisa terjadi tiga jenis


sintlronta klinik Yaitu :
l) "Ileat Crontps" Rasa sakit yang hebat karena kejangnya
otot-otot lurik yang disebabkan oleh hilangnya banyak
garanr dari tubuh. Iliasanya kejang ini mengenai otot'
otot dinding perut dan ekstretnitas. Suhu tubuh nortnal'
"Fleat Crantps" akan segera sembuh bila pasien diberi
gararn secara oral dan dibawa ke tentpat yang sejuk.
exltottstion (prostratiotr)". Terjadi sebagai akibat
kehilangan banyak air dan garant dari tubuh' Gejalanya

2) "lleat

clitandai dcngan berkeringat banyak, pucat, tekanan


darah rendalt dan gejala kolaps penrbuluh darah perifer
lainnya. Altgka kematiatr karena "lteat exltaustiott"
kecil sekali. Bila penderita segera dibawa ke tempat
yang sejuk. diistirahatkalt, diberi larutan garanl (lV atau

peroral tergantunS, berat ritlgannya penyakit), ia akarl


segera selttbuh

3)

kembali.

"Ileat Sttoke'1 Keadaart ini ditandai dengan sultu tubuh


yang tirrggi (lebih {ari l04oF). g,angguan trtetttal(confu'
sion, deliriurn, conta). Bila tidak berkeringat nrenunjukkan su<lah nrendekati fase akhir'
Kerttatian bisa terjadi sangat cepat' "Heat Stroke" ttteltrpunyai angka kematian yang tinggi dan termasuk kasus
clarurat tnedik. Penurunan suhu tubult secepatnya adalah
usalra yang sangat penting dalarn pengobatan penderita
"heat stroke". Makin lanra keadaart "hyperpyrexia"nya
nrakin besar kernungkinan terjadinya kenratian dan ke'
rusakanotak.Perendatnandenganairdingin'diperlukarl
untuk ntenurunkan sultu tubuh secara cepat'
Penanganan di lapangan harus segera dilakukan seltrettta'
,. rn.nunggu angkutan' Berikan cairan I'V' dan sultu ttt'

buhnya dipantau. Jangan diberi sedativa karena


nlenggallgS,u pusat pengaturan sultu panas'

akan

ndanya tutu k"tut "heat stroke" berarti sentua pekerja


dalani lingkungan yang, sama berada dalattt ancaman'
karenanYa ltarus wasPada'

34

d.

Pencegahan

l)

Gunakan WBGT Index sebagai petunjuk datam kegiatan


di lingkungan hyperthermik.

2)

Penerangan kepacla personil agar banyak nrinunr dan nrakan garanr.

3)

Hindari kontak yang lanra dengan sumber panas.

4)

Usahakan untuk berada dalam lingkungan yang sangat


panas secara terputus-putus (internrittent).

s)

Biarkan personil untuk menyesuaikan diri dengan iklim.


"Mission planning".

6)

33. Dingin

a.

Perkiraan "Cold S*ess,, Cuaca adalah penyebab utanta dari


traunta dingin. Suhu, kelembaban, presipitasi dan angin ada-

lah faktor-faktor yang ntempengaruhi lrilangnya panas dari


tubuh. Suhu yang rendah bersanraan dengan kelernbaban
yang rendah memudahkan terjadinya "frosbite,, sedangkan
suhu yang agak lebih tinggi dengan keadaan basah nremu-dah_

kan terjadinya "trencrr foot". Angin menrpercepat tubuh ke-

hilangan panas.

b.

Latar belakang. Cuaca dingin merupakan faktor utanra yang


mempengaruhi kegiatan

di

pangkalan-pangkalan udara- pe-

nelitian akhir-akhir ini di USAF nrenunjukkan bahwa perencanaan untuk perlindungan personil terhadap cuaca dingin
sangat bervariasi baik isinya nraupun cara pendekatannya.
Perencanaannya terutanla ditujukan terlradap nrasalah
trauma dingin ("cord injury") dan "frosbite", tapi tidak,arla
satupun yang mengarah kepada penelitian tentang pengaruh diterhadap perubahan bionredis yang dapat-rne-ngurangi
.!8in

kemampuan seseorang dan nreningkatkan rerjadinya t rcell-

kaan.

,c.
.,

Penerapannya. Satuan terbang

(':Flnng Units,,) yang secara

rutin beroperasi padrcuaca yang..agrt:dinginl,lia,nis memi

35

liki kalender cuaca dingin yang resmi yang berisi pula penjelasan tentang biomedisnya.
Satuan yang tidak secara rutin menghadapi cuaca dingin tidak perlu memiliki kalender cuaca dingin, tapi harus memiliki suatu "document" yang dapat dipakai sebagai panduan
yang memadai. Istilah cuaca yang sangat dingin ("severe
cold") dipakai pada keadaan dimana selama 5 hari atau lebih
setiap tahun terjadi "minimum dry bulb temperature (TdB)",
lebih rendah dari -l8oC (OoF) atau "minimum Equivalent
Chill Temperature (ECT)" kurang dari -30oC (-Z2oF).
coouilG ?owlt ot wrNo tlltatt:o at loutvaltNl cxtrr tthtttatut:..
wHo tralol

[hrtr.ru.a

.*t, t-r" I

I rl

twrv^(apt cxtrr rt.rtr^rv.l

r{rl^lrrc o^&r

(tl.$61

1....

o^rcar or r(attrc

d.

ora^t o^rctr

-nhn I -ner.l

trrc{o lrt$

{11.il il.r l..rr

roa raora[t

e$'^ &r..drl

cror{o raast

Pakaian. Jenis pakaian dingin ditentukan oleh suhu rata-rata


dan suhu yang terdingin dimana operasi penerbangan dilaksa-

ini ditetapkan dengan


Dai-ly Temperature" (MDT) pada bulan terdingin,

nakan. Pada waktu lampau, suhu

'llean

tapi karena sangat dipengaruhi oleh kenaikan suhu siang hari


yang tinggi. maka sekarang ini ditentukan oleh "Mean Daily
Minimum Temperature" (MDIUT) selama bulan terdingin.

36

e.

'Mndchill Alert System'i "Windchill Alert System" adalah


suatu sistem yang dimaksudkan untuk melindungi personil
dari kemungkinan terjadinya "frosbite". Sistem ini terdiri
atas

1)
2)

Pantauan cuaca atau ramalan cuaca.


Pengukuran ECT pada saat ini atau ramalan ECT pada
saat rnendatang.

3)

Penyampaian datadata yang berkaitan. kepada pihak


yang berwenang/bertanggung jawab dalam hal supervisi
(pengawasan) personil.

4)

Penerapan (pelaksanaan) pemakaian alat-alat perlindung'


annya yang tepat ternlasuk penggunaan pakaian yang
tepat.

"l4indchill". "Windchill" adalah pendinginan tubuli yang


disebabkan oleh pengaruh angin dan suhu udara. "Windchill"
biasanya dinyatakan dengan "Equivalent Chill Temperature
(ECT)". Tabel ECT standard rnemiliki keterbatasan-keterba'
tasan antara lain :

1)

Suhu diatas OoC tidak diikut sertakan dan tidak akan


rnenimbulkan frosbite.

2)
3)

Suhu dibawah -50oC (-58oF) tidak memiliki cukup


data dasar dan nilai Windchillnya hanya mernberi sedi-

kit informasi tambahan.


Pendinginan lebih jauh oleh angin dengan kekuatan diatas 12 mls (27 mph) adalah kecil sekali, karena itu
formula windchill bentuknya parabolik yang menunjukkan bahwa pendinginan oleh angin diatas 22 m/s menu'
run. Karenanya pada pengaruh "forced draft" misalnya
dari helikopter dan semburan jet, angka dari "effective
wind" harus dibuat maksimal 15 m/s. Harus diingat pula
bahwa ECT hanyalah merupakan indeks relatif dikaitkan
dengan suhu kulit 33oC (91,4oF), sedangkan pendinginan atau rasadingin sangat dipengaruhi oleh jenis pakaian
yang dipakai dan tingkat aktifitas fisik.

37

petunjuk'petunjuk
C.,@Memberikan
" y@aerahdaerahwindchill'

"i'"

I rta*

"4.

lnlu

rcr T'id"k1t],-lt'

waktu kerja harus diPerPen'

dek dan Pemanasan secara


berkala'

Hentikan kegiat- i Kurang kontak dengan udagunakan "budan yang tidak I ra dingin dan

penting
Semua

dy" system'

kegiatan I Sung"t besar kemungkinan

dihentikan ke'
cuali yang darurat harus di

terjadinya frosbite'

kerjakan

"Windchill Alert System" harus digunakan

secara bijaksana

oleh stasiun meteokarena keadaan angin yang diberitakan


Hal ini
t"f"gt seringkali berbeda dengan angin setempat'

(misalnya daerahnya
rt"l.ti"Ot iur.nu perbedaan geometri
dalam ken,rtfi"J""gi adanya angin buatan (misalnya berada

daraanterbuka,pengaruhsemburanjet'propeller)'karena'

setempat juga diperlukan'


nuu ofn**f.uran/perkiraan keadaan
"Cold-status Checklist" twak pesautat' Keadaan dalam ru-

di luar' antara lain:


ang cockpit berbeda dengan keadaan
hanya me'
i.riinouni dari angin, lebih hangat, penghuninya
pa'
memakai
i"t"f.* iktifitas fisik yang terbatas dan tidak Keterampilan
t"i*-V*g terlalu banyak memakan tempat'
hal yang paling pen'
tangan-dan kesiapan mental merupakan
mencegah
i*t, **u"*ta masalahnya bukanlah hanya upaya dalam
me'
,.r:".ainv.lifrosbite", tapi juga agar kemampuan
ter'
dapat
pesawat dan mengatasi keadaan darurat
naigani

pelihara secara oPtimal'

38

k.

t.

Beikut ini adaluh hal-hal yang dapat meny_ebabkan "Cold


Stress" (stres dingin) pada orang-orang dalam pesawat sewaktu di tanah :

1)

Keadaan cuaca (suhu. kecepatan angin, sinar matahari),


adanya angin yang lembab/basah.

2)

Pemanasan yang diperoleh dari


dari mesin yang sedang hidup dsb.

3)
4)
5)
6)

Lokasi dimana mereka berada.


Pakaian yang dipakai terutama untuk tangan dan kaki.
Kegiatan yang dilakukan.
Lamanya berada di tempat tersebut.

alat khusus (heater),

Awak pesawat yang bertugas dalam Cockpit selama cuaca


dingin harus memakai pakaian terbang yang bisa menyesuaikan dengan perubahan suhu dalam cockpit. Bila pemanasan
ruangan tidak mencukupi biasanya awak pesawat akan nrerasa sakit pada tangan dan kaki. Untuk mengatasi hal ini awak
pesawat harus memakai sarung tangan dan "mittens" yang
tebal. Sarung tangan harus sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu gerakan jari dalam mangoperasikan pesawat
terbang, sedangkan "mittens" dipakai bila tangan tidak sedang bekerja. Bila suhu udara berada di bawah OoC (:Zop)
awak pesawat harus dilengkapi pula dengan sarung tangan

"anti contact" untuk

mencegah kontak iangsung antara

kulit

dengan logam.
Kaki juga harus memakai perlindungan terhadap suhu dingin.

m.

Bila sudah teiadi"chill' ' pada ekstremitas maka akan sukar


untuk menjadikannya normal kembali maupun untuk me'
ngerhbalikan ketrarnpilannya. Karenanya "flight deck" harus
dihangatkan sebelum awak pesawat masuk dan pesawat lepas
landas. Tangan yang kedinginan akan kehilangan ketrantpil'
annya sebelum timbulnya rasa sakit.

n.

Cuaca yang sangat dingin seingkali menyebabkan ditangguh


kannya tinggal landas pesawat sampai berulang kali. yang

39

akan menyebabkan pula awak pesawat tetaP tinggal dalam'


cockpit dalam waktu yang cukup lama sambil menunggu perubahan cuaca. Dalam hal ini harus diperhatikan agar awak
pesawat menggunakan pakaian yang tepat di dalam cockpit'

b*tryu timbulnya "chill" terhadap awak

pesawat dapat di'

waspadai dengan memperhatikan ECT dan hal-hal berikut ;


l) Posisi "Hatch", adanya kelembaban (fog, spume, sleet'

2)
3i

salju).
AdanYa sistem Pemanas.

Keadaan awak pesawat ("Crewmember Comfort")

Petuniuk berikut dapat digunakan dalam mempertimbangkan


"mission status"

1)

"Caution Status". Bila ECT di udara luar lebih

panas dari
meng-

yang tersebut di atas tidak


-50oC (-58"F) dan hal-hal

untungkan. Dalam hal ini keadaan awak pesawat harus dinilai


setiap l5 menit. kecuaii bila permasalahan dapat diatasi secara cepat misalnya sistem pemanas berjalan baik, posisi
"hatch" sudah disesuaikan. Penerbangan yang tidak penting
harus ditangguhkan.

2j

"Danger Status". Yaitu bila ECT udara luar lebih dingin dari
-50oC (-58oF) atau ECT udara luar lebih panas dari -50oC
(-58"F) dengan tambahan. dua hal yang disebutkdn di atas
tidak menguntungkan. Dalam hal ini semua penerbangan
yang tidak penting ("nonessential") harus ditangguhkan. Hanya penerbangan darurat saja yang boleh dilaksanakan.

Pendidikanllatihan. Personil yang Cisiapkan untuk tugas yang


berkaitan dengan cuaca dingin harus mendapatkan pendidikan /
'latihan tentang masalah biomedis pada cuaca dingin dan harus
mend-apatkan latihan menyegarkan sebelum mereka benar-benar
menghadapi cuaca dingin pada tahun yang sama.

Pendidikan
tang

l)

latihan tersebut harus meliputi pengetahuan ten'

Iklim

a)

Cuaca setempat (cuaca pada umumnya dan keadaan

dimana kemungkinan terjadi "frostbite,').

b)
c)
d)
2\

Pengaruh dari presipitasi.

Pencegahan. pengenalan dan pertolongan pertamanya.

Pengaruhnya terhadap kemampuan

ketrampilan

Pako.ian dingin

a)
b)
q.

Interpretasi "ECT Chart".

Pengaruh whu rendah

a)
b)
3)

Konsep "Windchili" dan keterbatasannya.

Prinsip disainnya.
Cara pakai yang tepat dan pemeiiharaannya.

Tlauma dingh: tokal ("Local Cold Iniuies'J. Cedera dingin dibagi dua golongan I aitu jenis " lreezing' dan jenis ,'non-freezing".
Contoh jenis "freezing" adalah trosbite. jenis "non-freezing,'
misalnya "chi'lblains", "trench foot" ("immersion foot"). yang
dimaksud dengan cedera dingin adalah cedera padajaringan yang
disebabkan karena kontak dengan suhu rendah. Berat ringannya
cedera dingin ini dipengaruhi oleh : rendahnya suhu, bagian tubuh yang terkena. lama kontak dengan suhu rendah tersebut dan
faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhinya.

l)

Chilblains. Terjadi karena kontak dengan suhu rendah (di


atas titik beku) secara terputus-putus disertai dengan kejembaban yang tinggi.

2)

Tlench

foot

di tempat

(immersion foot

).

Terjadi karena kaki terendam

basah yang cukup lama pada suhu di bawah 50"F.

Biasanya ada hubungannya dengan kaki yang tidak digerakkan. Bila suhunya reiatif tinggi bisa terjadi dalam waktu l2
jam tapi bila pada suhu 32oF dapat terjadi daiam waktu yang
singkat.

3)

F-rosbite. Terjadi karena airjaringan dari kulit dan airjaringan sekitarnya membeku disebabkan oleh kontak dengan suhu
rendah di bawah titik beku. Makin rendah suhunya makin
cepatterjadinya frosbite.Bila ada angin frosbite dapat terjadi

4l

dalam waktu beberapa detik. Klasifikasi frosbite mirip klasi


fikasi iuka bakar Yaitu ;

I :
Tingkat II :
Tingkat III :

a)
b)
c)
4\

Tingkat

hYPeremi dan edema'

hyperemi dan trjadinya vesikei'


nekrosis pada kulit dan jaringan kulit'

Hypothermia Umum

a)
b)
c)
d)

35" Moderate 3lo Severe 27" <


Profound

Mild

32"C
28oC
25"C
25"C

Pengobatan Trauma Dingn


Pengobatannya tergantung pada

: sudah berapa lama trauma dingin

itu terjadi, beratnya trauma dingin' bagian tubuh yang terkena,


ada / tidaknya komplikasi.
l) Tiench foot (Immersbn foot)

a)
b)
z)

dan

Tinggikan, tak Perlu dikirim.


Jaga agar kaki tetap hangat dan kering.

Frosbite

a)

Semua pakaian yang menjepit seperti sepatu. kaos kaki,


kacamata harus dilepaskan dari bagian tubuh yang terkena.

b)

Merokok, minum alkohol, penggunaan zalf kulit tidak


diperbolehkan. Kuiit yang mengelupas tidak boleh dibu'
ka.

c) r Bila mengenai ekstremitas bawah, perlakuan seperti pasien patah tulang. Bila perlu dievakuasi dengan jaian ka'
ki maka bagian yang terkena jangan di "thaw".

d)

Pengobatan pokok pada frosbite adalah mencairkan


(thawing) secepatnya air dalam jaringan yang membe-

42

ku dengan merendam bagian tubuh yang terkena dengan


air suhu 40"C (104"F) tapi jangan melebihi 42"C (109"
F). Hasil "thawing" ditandai dengan kembalinya rasa
(terutama rasa sakit); kembalinya warna (biasanya merah tua kadang-kadang ungu), jaringan tubuh teraba lunak (tidak keras lagi).

e)

Bila keadaan tidak memungkinkan bisa dilakukan

de-

ngan memijat (massage), berjalan-jalan atau pemanasan


kering.
3)"Hypothermia" Umum. Tujuan utama dalam pengobatannya

adalah untuk mengembalikan suhu tubuh ke normal. Hal ini dapat dipantau dengan menggunakan thermometer. Upaya yang bi
sa

dilakukan adalah

a)

Metoda Ektemal. Gunakan air hangat (40'C), selimut, air


panas dalam botol. Cara ini sederhana dan dapat dilakukan
di mana-mana.

b)

Metoda Intemal. Bisa digunakan : peritoneal dialisis, gastric


lavage. Cara ini hasilnya lebih cepat dan lebih baik. tapi ha'
nva hisa dilakukan pada tempat-tempat yang mempunyai
peratatannya.

c)

Tanda-tanda vital harus dipantau secara cermat. Pemberian


cairan secara intravena (QVP, glucosa. bicarbonate derrgan
atau "piasma expanders") kadang-kadang diper'lukan.
Pemantauan EKG seringka'li diperlukan untuk mengetahui
terjadinya arrhytmia pada tingkat awal karena hal ini sering
menimbulkan kematian. Tanda kelainan EKG yang sering terjadi adalah bradycardia dengan perpanjangan interval PR,
GRS dan QT, deviasi dari ST baik ke atas maupun ke bawah
dan munculnya gelombang J (suatu defleksi positip pada batas segmen QRS dan ST).

43

AntiexPosure
suit plus

AntiexPosure

AntiexPosure
suit plus

suit Plus

cotton

cotton

cotton

underwear

underwear
with extra

underwear

with whole

torso insulation

bodY

10
o
.6

38
0'70 cto
o

'Ed 6
a
o
6

0.50 clo
I
I

- --r- -l
I
I

0.33

cl.o

0'06 clo

0u#
"o

lo

Wftcr temp8etwe :

l'#l'.T-:t, ii'#

15

20

o-C

ffi "fleii:lif iiultr

ffi;#"*;T"':if;

rr't'"t'pnf

&

ers

or immer'

Penyakit Illenular

34. Penyakit korantina, Dcbcrapa penyakit infeksi diangap

sangat

rrrenular dan serius sehirrgga nreiubutdhkan tfurdakan karantitra. AJa


3 jenis penyukit yarrg lrarus tlikararrtina rrrerrurut persyaratan WHO yaitu

a.
b.
c.

Cholera.

Yellow Fever.
Plague.

35. Intmunisasi.

a.

Menurrrt Jcrris :

l) Aktif :

Antibodi dibentuk dalanr tubuh sebagai reaksi


terhadaprarrgsiutgan antigen pada perjalarran alanriah su
atu penyakit atau rarrgsangan atrtigen yang berasal dari.
ku r r rarr/ a tau zitl-zat y alrg dit ir n bul k au ny a.

2) .'Pasif, Antibodi buatan (dari nranusiey'hewan) yarrg disuntikkan ke dalarrr tubuh kita.

b.

Macaut Vaksitt (tt =

Aktif : P = Pasif)

l) Toksoid:
2)

Bakteria akut

Diptrteria (A-P)
Tetattus (A-P,).

Pertusis

(A-P)

(A)
Cholera (A)
Plague

3)

Ilakteria kronis

4) Virus: -

Typtroid (A)
TBC (llCC -A)

(A-P)
(A)
Yellow lrever (A)
Condorg (A-)
Morbilli

Polio

Srnallpox (A-P)

5)

Dibuat dari telur

: -

Morbilli
Yellow fever
Gondorrg

lnflucrza
45

Itabies (A-p)
Hepatiris (A-P)
Lrfluensa (A)

Rubella

(A-p)

Mikro organisrne hidup (kontra lrrdikasi relatif pada keha'

6)

nrilan

: _

Rubella

Morbilli/Rubeola
Polio

Ycllorv Fever
Snrallpox

Ill asa

Inkubasi Penyakit lt{enular

Perryakit . Masa lnkubasi lPlasi


Keracunarr Nlukauatt

a,

StaphYlo
coccos.

Dari petugas
penyiap rtra-

l-

6 jattt

62-

48 jatrt
48 jutt

Il-

3hari

Stadiurrr akut

3hari

Kontak pertra.
pasilt

Arrtitoksirr

kattalt.

b.
c.

Salrrrotrella

llotulirtus

htflueltza
Pneunronia
bakte

riil

"Forrnali-n virus'

lrrpetigo konta- kurang dari Korrtak dari


pcnderita,

giosa

5 hari.

Antltrax

I-

7hari Teknik kcber-

Discntri ljusiler

7 lrari s/d lrasil faeces

sihau.

Cholcra

Dptlrcria

(-)

I-

5hari s/d hasiJ facccs

2-

5 hari Korrtak pcruu-

(-)
pasail,

46

Toksoid/A rrtitoksin.

9. Gouorrhoea

3-

0. Pl ague

t2. Dengue

Paratyphoid

15.

6hari

seksuali

bult.

"Forrttalilr vaccine"

"Scre ett"

"Modivied Virus'

6 lrari s/d pasiett sertr-

5-

14. Keratoconj unct

5hari Kontak
Alak

33I-

l. Yellow Fever

13.

tt"

15 hari "Scree

l0 hari s/d lacceslurine

Vaccitrc

rregatip

Thari

i.vit is

5I-

Pertusis

l6 Poliorniciitis

9hari Arrak
14

sekoiah

ilra

t7 Typhoid Fever

- l4hari

l8 Morbilii

c)

14

l5 hari Tirrdakan unti-

l9 Typhus Fever

d faecesi urinc
negatip.
s/

ltari sid 5 hari setcIah "rasl't".

Vaccirre

Iru

tttuttogiobu-

Iinc
Vacctne

septik.

12-21

20 Srrrallpox

Vaccine

hari 2 nrilggu perta-

har:

s1d

pengeiupav

Vaccirre

atl

2l

Tet anus

22

Malaria

4-llhari
l0 - l7 ltari
l2

23 Gondong

Toksoid
"Screett"
Sanrpai kelenjar

16 ltari

norntal
24 Sipilis

lQ

Korrtak seksuall

90 hari

Auuk
I

t5 tlepatitis
lnt'ektiosa

It5

-l5

hari

Dis rfcksi lacccs 3 rtritrggu.

47

lrtntuttoglobuI furc

IO
dcirr

Eaasoo
'-t<taidoood=

asedoo
i<<<'ciciooo(l

IO

cici* r

"-

:;t

.o
?F

?Tecu
.93dto'ooorto'!
!
1

t
git*r

@u
OO
icc
I<d<cicio6,6.1r q]r

IO
dcj*-

=-o.:

a3

:o|-5;iE

T:E 6 FT
r a
'-> 2u, E
tri>o
P

Sru

-:- oEo>o

':33 d

b
=o

.aEE

inn

-qjo*-

oo

d<<<djdi3oooUU

>'6
=O

oI<<
tiii
qOrt

o
a

.!

,e
C

.i
g

ii
'i.e
Etr
.!
o

5;

qN
oo

!
-X

'z? _*.9 i*

;.4

.FF

,_

I
:;

"*E"gi9

:
i!iii*1* s;,:
i1;
l?;:iE
;"i; -. .i otsd' g jI: j:* <
-uo-

48

t 8!
8

Ui
ii

s
\o

G'

a-*'-

I*

tt
ll
tt

rit
:i;

|33

!
Im

8
6
v,
v,
tn
v,
v,

tfl

T;X

{z

rll
Fol

P6

-t

t!

33
l;
I'J

iihg

So

"tt!
r).-

s;

!o:

r3

Ii'!

::

c{

j,

UI

O
.11
e
I

Irl

it !t
,l

|.
F

('

!rt

r,
m
3

tF

(^--

v (\

-t\

i.r! i
-r);r-"1'

{
\o

:.:3 i:i

'r:!
.3-a$-q
c

!-. ! i-:
idFr.'d

,<'

r$lr

&

iiiii
;rii!
iliii

4
l!

z
sl

g
E
$

zEl

d
(t
ci

{Eiiii
i3 s rr

I
J
J]

'iitil
;;: Eit

t
'

rlEsr,i

i I i' ,,-!

i;

" r sgll

a
r'r

:tt
{ A tt
t, :
I
{
z

tJ
v.

!
.t
'?

t It !fl I
3 _t

-t

i 2I I g
o

t i:
c

II

r"

.*

xt

1
i, A

: Ti
:x

.T

II
6

,d

(I

I
c

;l

tj

{' A !

E E

a
c

tt
t

il
:!

ll

$t

,
n !t

BAB

AWAK PESAWAT
Kesamaptaan
satu alas'

salah
36. Alkohol. Alkoholisme pada penerbang nrerupakan
rasa takut
keadaan
dengan
an untuk diskualifikasi' sama halnya
pada uji
diberlakukan
hanya
ie.Uang. Tetapi diskualifikasi ini
aktif'
yang
sudah
penerbang
kesehaian awal (untuk calon)' Bagi

ditemukan adanya
alkoholisme ditangani secara medis apabila
kelainan fisik ataupun labora'toris'

kadar darah ter'


37. Setelah pemakaian satu dosis tunggal alkohol'
alkohol yang
Jumlah
menit'
tinggi akan tercapai setelah 60-90
aimetauotisirsetiapsatuanwaktubervariasi,tetapirata.rataberalkohol murni per
kisar antara 10_15 mg% per jam atau I OZ
(AFM 60-61'
yang.berlaku
3 jam. Peraturan Angkatan Udara
diijinkan/unboleh
tidak
paia 5-la) menyebuikan "Seseorang
didufisiknya
kondisi
kalau
pesawat'
iuk bertindak sebagai awak
terbang'
keselamatan
ga menurun dan lkan membahayakan
8 jam
38. Peraturan FAA mengatakan balrwa paling sedikit
minum alkohol

yungit"khi"

setelah
seorang baru boleh bertugas sebagai

awak Pebawat'

lain' pada
Biarpun berlainan dari satu negara dengan negara
39.
--u'u.nya,,rrnbuk,'menuruthukumadatahkalaukadaralkolrol
darah

0, lO-O,ZVo (100-200 mg7')'

keras
Kadar Alkohol pada Bermacam'macam minuman

Kadar etanol pada suhu 20o adalah 0,7845 mgiml atau


0,79 mg/ml.

lOZ=30mI.
I sloki = lkOZ

= 45 ml'

a. I katary.bir (12 OZ)= 360 mL


pada prosent ue 3,ZVo = I 1'5 ml = 9'l gram alkohol'
pada prosenta* 6Vo= 21,6 ml = 17'l gam alkohol'

5l

b.

l4tirc daryot kado 12%

415
gram alkohol.

botol

qt= 25 0z = 75 ml -

] k.[ lninu. = 34

90,0 ml' atau

7l'l

OZ = 90-120 ml = 10,8-14,4 ml atau

8,5-11,4 gram alkohol'

c.

Minunwn lain

Gimlet : l/a slokigin (4570) = 25,2 ml atau l9'9 alkohol'


Sour : l/c sloki whisken (45Vo) -- 25,2 ml atau 19'9 gram
alkohol'
Standard daiquri
gram alkohol.

: l% sloki rum (4Vo\ = 26,8 ml atau 2l '2

Lolins : 2 sloki efi @sVo) = 40,0 ml atau 32'O gram al'


kohol.

Martini

/a sloki dry Vermouth (IgVo) = 2,1 ml atau l'7

gram alkohol, l% sloki

gn

@5V")

= 30,2 atau 23'9 gram

alkohol.

Martini penuh = 34,4 ml atau27 ,3 gram alkohol'

olr
c
=
o

El
1
o
z7

02 b 6 8 lo 12 ll
ll,oURS

rO

16

CLEAR ALCoLH0L

ApPROtlraTE tlnE REqUIRED FoR ELlrl[Arloil


OF ALCO}OL FROi VARIOUS KITIOS OF ORINKS

52

tffrar fil cltcuurl* rAss c llqDot ll offt$lr


Cqcf illatElL/

-Yalcr

(H.t|

v(tlrr ldl
t@3_ Itq

Gr 13
- too

tco..l'{

Ba

a/5al

d,

i2'.
i2@
- r5O
- roo

trll(t'
G'

ttvfr

looj

a6

li
Il

or aCfa CAI

:60
=ro

lO{

rf0
!20

aq
5d
r-\rre

-..o
-lO
=o
lo

3{,

.-,

I clrss

2q

-2
:

JE68T

l{

i'r"xdb
llrr mor ol obrolutr olcchol ir givrr bv rht Fid ot
bevrrcrr
oad
pirill;
vclvor
li"
c
rnoiell
o'
r<ql'
rirh rtrr a;ddfr

49.

Keadaan Klinis Akibat Alkohol Menurut Kadarnya di dalam Darah.

Kadar dalam
darah (%)

I
0,01-0,05

(10-50

Urine
2

0,01*0.07

me%)

Keadaan Urnun.r

Keadaan Klinis

Masih tampak

tingkah laku
norrnal

Tak nampak gangguan yang jeias, tetapi


perubahan-perubah-

an ringan dapat terlihat dengan test-test


khusus.

0.04-0.16
0.03-0,12
(30-120me%)

Penderita ke-

lihatan gembira.

Euphoria ringan, suka bergerak, banyak.


omong, rasa percaya

diri meningkat, perhatiar menurun,

53

pe-

nilaian & kontrol di-

ri

menurun, hilang-

nya

efisiensi

pada

test-test ketrampilan
yang lebih detail.

0,90-0,25
(90-2SOmeV")

,12-O,34

Fungsi masih

belum ter'
ganggu

Emosi tidak stabil


pengendalian diri
berkurang, hilangnya
penilaian-penilaian

kritis,

gangguan

ingatan

(Memory),

pengertian/respon

sensorik menurun.
waktu untuk bereak-

si memanjang, inkoordinasi otot-otot


skelet.

0,24-0.41 Gangguan-gang'
0,18-0,30
guan fungsi
(180-300ng%)
tampak jelas.

Disorientasi, bingung
pusing, gangguan
emosi lebih dalam
(takut, marah, sedih)
gangguan sensasi (di'

plopia),

gangguan
persepsi (warna, ben'

tuk, gerak & dimensi), menurunnYa ke'


seimbangan. inl<oordinasi otot-otol ike'

let, sempoYongan,

bicara

gagap/bicara
terus menerus.

54

0,37-0,54
0,27-OAO
Q70-aoome%)

Pasien lemas

Apatis,

("Teler")

menjurus kelumpuhan, respon terhadap


rangsangan hampir
hilang, inkoordinasi
otot-otot yang berat,

lamban,

tak mampu berdiri


atau berjalan. mun-

tah.

inkontinensia

urine/alvi.

gangguan

kesadaran. tidur atau

stupor.

Tidak sadar, coma'

0.47-0,6'7 Menjurus pada

0.35-0.50

anestesi, reflek'reflek menurun samPai

kematian.

nrenghilang, suhu
subnormal. inkonti
nesia urinae/alvi.
i

0,45

(45oms%

gangguan sirkulasi &


respirasi kadang-kadang fatal.

Kematian biasanYa
karena kelumPuhan

fungsi pernaPasan.

41. Obat-obatan dan Tups Terbang. Obat-obatan yang boleh digunakan oleh awak pesawat tanpa mempengaruhi tugas terbangnya,
adalah

a.

Aspbin atau Tylenol. Dosis yang diberikan adalah dosis rendah untuk mengatasi keluhan ringan yang sifatnya sementara. Pengobatan ini boleh diberikan apabila tidak ada riwayal
gangf$an' gastrointestinal, dan keadaan' keadaan yang

55

melatarbelakanginya tidak menimbulkan bahaya bagi tugas


1sr

b.

hangnya.

Dekongestan tetes hidung. Pengobatan ini diberikan pada


pasien dengan keluhan ringan sumbatan hidung, tanpa adanya gangguan ventilasi sinus atau ruang telinga tengah secara
oLyektif rnaupun subjektif. Preparat yang digunakan biasanya adalah SYnePhrine.

42

Obat-obatan yang boleh digunakan setelah melalui proses observasi (rlinirnal 30 hari) terdiri dari l2 macam obat. Selama masa
observasi awak pesawat tersebut harus di "grounded" sampai
permohonan "waiver" dikabulkan. Obat-obat tersebut adalah :
Khlorotiazid/Hidrokhlorotiazid untuk pengobatan hipertensi'
a.
b.
c.

d.
e.

f.

Triamterene untuk pengobatan hipertensi.


Probenecid untuk pengobatan GoutiHiperuricaemia.

Allpurinol untuk pengobatan Gout/Hiperr'rricaemia.


Kombinasi obat pada butir a dan b, a dan c atau a dan d.
Kombinasi obat ini diberikan bila usaha lain termasuk diet
dan kontrol berat badan tidak berhasil.
Derivat Epinerphrine. tanpa bahan aktif lainnya untuk
pengobatan glaukoma secara topikal.

h.
j.

Synthroid/Desiccated Thyroid USP untuk pengobatan hi'


pofungsi thyroid/penekanan fungsi thyroid.
Tetrasiklin dosis rendah untuk pengobatan acne.
Isoniazid untuk pengobatan profilaksis TBC (Bukan peng-

k.
l.

obatan untuk TBC aktif).


Asarn Folat untuk pengobatan Sprue.
Kontrasepsi or,al (termasuk Estrogen atau Progestin dalam

g.

nl.

bentuk obat tersendiri ataupun dalam bentuk kombinasi).


Flunisolide atau Beclomethasone atau Cromolyn secara topikal untuk pengobatan rhinitis alergi/non alaergi/vasomotor.

43. Imunisasi dan Hiposensitisasi hanya di "grounded" sementara


apabila timbul reaksi alergik atau reaksi tubuh lainnya. Pengobat'
an Penisilin untuk pencegahan (pada riwayat Rheumatic fever)
harus di "grounded" selama masa observasi dan boleh terbang
kembali setelah "waiver" dikabulkan.

56

Pengobatan Penicilin "long acting" untuk pengobatan penyakit


akut harus di "grounded" sampai proses penyakit
akutnya dapat diatasi dan tidak ada gejala klinis;

44

Pengobatan Stimulans dan Sedativa

untuk

harus rtremenuhi syarat-syarat sebagai berikut

45.

mengatasi fatigue

a.
b.
c.
d.

Persetujuan dari Komando Atasan.


Jenis obat sudah disetujui Konlando Atasan,
Sebelum pengobatan. harus dilakukan "ground testing"
Didahului oleh briefing Flight Surgeon kepada awak pesa-

e.

wat.
Membuat laporan lengkap setelah pengobatan selesai.

Anti malaria. Walaupulr secara teori pemakaian obat malaria


dapat rlenimbulkan gangguan dalam penerbangan tetapi pen.rakaian chloroquin dan primaquin sudah rnerupakan hal yang biasa
di Asia Tenggara. Kombinasi chloroquin dan printaquin sebagai
pengobatan profilaksis pada awak pesawat, harus terlebilt dahulu
disetuiui oleh Komando Atasan.

46iObat-obat Anti Mabuk. Pada situasi tertentu seperti yang telah


diputuskan oleh Kontando yang berwenang. obat-obat anti ma'
buk dapat digunakan oleh siswa penerbang dengan persyaratan
yang ketat. Persyaratan itu terntasuk: "ground testing". dan
pemberitahuan kepada instruktur penerbang bahwa siswa penerbang tersebut ntenggunakan obat anti mabuk. Penggunaan obat
ini hanya untuk jangka pendek, dan bila hal ini tidak berhasil
maka siswa penerbang tersebut dikeluarkan dari progrant latih- an (lihat bab III tentang Mabuk Gerakan).

47 Bent

Badan. Periksa Tabel Standar Fisik dan Berat Badan Ideal.

48. Gizi. Prinsipnya adalah Diet Berirnbang ("Balanced Diet") :


a. Kebutuhan Kalori Basal = BB ideal x l0 calori/hari. Misalnya

b.

BB ideal 150 lbs, maka ke,rutuhan kalori basal adalah 1500


calori per hari. Kemudian perlu penyesuaian jumlah kalori
berdasarkan faktor usia danjenis kegiatan.
Kartohidrat = I gram/BB (dlm lb). Jadi untuk BB l50lbs,

57

Karbohidrat yang dibutuhkan adalah 600 calori per hari


(untuk rnencegah ketomuria).

d.

Protein minimum =t/z Srarn/bb (dlm lb)'


(KM + Protein)'
Lenrak = iumlah kalori total - jumlah kalori
jenis lentak yang dipilih adalah "unsaturated fat"
Sebaiknya
lernak tunrbuh'tunrbuhan).

Nilai Konversi

1)
2)
3)
4)

Lemak=9 calori/gram.
Alkohol = 7 calori/gram.
Protein = 4 calori/gram.
Karbohidrat =4 kalori/gram'

49. Fatigue (Kelelahan)

a.

Kelelahan terbang adalah penurunan ketrarnpilan yang dise'


babkan oleh penggunaan ketrarnpilan tersebut yang terlalu
latrta dan berulang-ulang, sehingga nrengakibatkan gangguan

fisik. fisiologis dan Psikis.

b.

Operasi Militer rnenlpunyai ciri khas yaitu tugas yang terus


menerus. nlenuntut kondisi fisik. kewaspadaan yang terus
nrenerus. dan senrua itu dapat menjurus kepada kelelahan'
Dokter penerbangan menlegang peranan yang sangat penting dalarn rnenunjang para petugas staf operasional' dalam
menangani nlasalah-masalah yang berkaitan dengan kelelahan terbang ini.

c'Masalalrkclelahaniniterbagimenjadi3jenisyaitukelelah.
an akut. kelalahan kronis dan kelelahan operasional'

Kelelalahankronissebagianbesardisebabkanolelrfaktor
psikogenik. yaitu antara lain akumulasi dari kebosanan atau
iegeliiahan. Jenis ini perlu penanganan rnedik atau psikiatrik'
dan istirahat fisik tidak selalu diperlukan'
Kelelahan akut sebagai akibat suatu kerja yang singkat tetapi
sangat ntelelahkan, sehingga rnenimbulkan gangguan pada
otot-otot. tstirahat fsik sangat ntenolong untuk mengatasi
keadaan

ini'

Kelelahan operasional ("task induced fatigue") adalah dise'

58

baokarr oleh beban tugas yang memakan waktu lama atau


sangat melelahkan. Jenis ini sangat sering dijumpai pada
operasi-operasi militer, yang selain membutuhkan waktu
berhari-hari juga sangat melelahkan. Efisiensi fisik/psikis
menurun sebagai akibat faktor-faktor fisiologis maupun
psikologis.

Kurangnya waktu tidur merupakan salah satu faktor penting


dalam menimbulkan kelelahan operasional ini.

d.

Acute Fatigue.

1)

Faktor.

a)
b)
c)
d)
e)
2)

Misi tunggal yang lama.


Sebelumnya tidak cukup istirahat.
Kondisi fisik yang jelek.
Persiapan ernosi yang tidak baik.
Terlampau banyaknya stres terbang.

Geiak

a) Kelelahan mental & fisik.


b) Ketrampilanberkurang.
c) Kesalahan menganalisa waktu.
d) Kemauan berprestasi berkurang.
' e) Kemunduran daya ingat.
3) Pengobatan.
a) Membatasi tugas awak Pesawat.
b) Menjaga kondisi fisik mental yang prima.
c) Kegiatan survaillance oleh Flight Surgeon.
c.

Operusiorul Fatiwte.

l)

Faktor Yang berPengaruh.

a)

Masa istirahat yang kurang diantara jam-jam pener'


bangan.

b)
c)

Suasana penerbangan yang membosankan dan meneggangkan secara berulang-ulang.


Sikap pilot terhadap kegiatan penerbangan.

d)
e)
2)

adanya
Fasilitas istirahat (lingftungan yang buruk'
tugas lain).
Kondisi fisik.

Geiala

a)
b)
c)
d)
e)
,t

Kelelahan fisik & mental'


DePresi, hilangnYa rasa humor'
Rasa

takut.

Minum alkohol meningkat'


Mudah tersinggung'

ringan
Timbulnya keluhan-keluhan medik yang
dan tak nYata.

g)
h)
3)

(kelalaian'

Meningtainya kecenderungan kecelakaan


masa bodoh, dll)
Berat Badan'
Selera makan menurun & berkurangnya

Pengobatan :

a)
b)
.j
d)

Mengembangkan pembatasan masa tugas'


Fasiiitas rekreasi & istirahat yang memadai'

"Survaillance" dan "Support" oleh Flight Surgeon'


Fisik & mental Yang baik'

Disorientasi TemPat

untuk menentu'
50. Definisi. Berkurangnya kemampuan seseorang
kan posisinya terhadap permukaan bumi'

pengatur keseimbang51. Fisiologi. Tubuh memiliki 3 macam organ


an yaitu

s.
b.
c,

Mata.

Alat'alat vestibuler (telinga dalam)'


Alat ProPriosePtif.

diandalkan
Dalam penerbangan hanya mata yang dapat
-dalam
kaitannya dengan
dalam
baik
sensor'
menerima/menilai rangsang
instrument' Sis'
permukaan bumi, pesawat udara lain' -maupun
dipercaya'
dapat
kurang
proprioseptil
iim vestibuler dan llat

60

52. Bahaya. Penampilan yang tidak seperti biasanya dan keadaan'


keadaan yang tak terkendali, dapat ditimbulkan oleh karena
gangguan orientasi pada diri pilot. Banyak kecelakaan yang fatal
karena hal ini.

53. Kejadian. Paling sering terjadi pada saat cakrawala tidak terang
(misalnya cuaca buruk kegelapan malam) dan instrumen yang
tidak berfungsi.
Hal-hal yang sering berkaitan adalah : kurangnya pengalaman,
kurang terlatih dalarlt terbang instrumen, pesawat dengan pener'
bang tunggal, suatu perubahan dari penerbangan visual ke penerbangan instrumen yang berganti-ganti'

54. Macam disorientasi temPat


a. Leans Benluk yang paling sering dilaporkan, sebagai hasil
dari gerak roll yang tidak disadari.

b. Illusi somatogiral (Somatogyral lllusion).

Sensasi berputar

ke arah yang berbeda dari gerak yang sebenarnya terjadi.


Contoh : graveyard spin & graveyard spiral.

c.

Itlusi Okulogiral (Oculogyral lllusion). Gerakan benda-benda


yang dilihat seperti misalnya panel instrumen. Terjadi sebagai
hasil dai rangsangan pada kanalis semi sirkularis.

d.

Efek dan llusi Coiolis. Terjadinya bila seseorang menggerakkan kepala melintas arah gerak rotasi yang terjadi pada pesawdt yang dalam keadaan rotasi. Ilusi ini dianggap yang pa'
ling fatal karena umumnya terjadi selama penerbangan tnenjelang mendarat tatkala ketinggian berkurang dengan cepat
ian Aiperlutcan berbagai prosedur yang harus diselesaikan
dalam kokPit Pada saat itu'

e.

Ilusi Sonwtografis. Disebabkan oleh stimulasi pada organ


otolit dan ntengltasilkan persepsi gerak condong kebelakang

'terhadap sumbu vertikal. Seringkali nrenyebabkan kecclakaan


fatal. Tgrjadinya segera setelah take off atau ketikamendarat,
tatkala pilot menggunakan tenaga penuh sohingga ia terdorong
kebelakang di tenrpat duduknya. Bila vektor kebelakang

6l

bergabung dengan' vektor kebawah karena gaya berat, pil'


ot menduga bahwa terjadi gerak condong ke belakang
(seolalr-olah menanjak) maka ia melakukan gerak turun
('dive") untuk mengoreksi persepsinya uengan kekuatan

penuh

sehingga. pesawat me.nungkik,

dan hancur

bebera

pa mil dari ujung "runway".


f.

"Visual Autokinesis". Ilusi gerak pada fisik cahaya yang kecil


dan diam bila dipandang dalam kegelapan selama beberapa
detik.
"Circular vection" dan 'Linear vection". Timbul pada waktu
melihat gerakan benda dari arah perifer ke daerah pandangan,
sehingga menimbulkan rasa berputar (circular vection) atau
rasa bergerak secara linear (linearvection).
Giant Hand. Terjadi pada saat pilot menyadari adanya disorientasi, tetapi pada waktu akan mengendalikan pesawat ke
satu arah maka terasa seolah-olah ada sesuatu'kekuatan besar
yang melawannya ke arah yang berlawanatt.

55. Tindakan.

a.
b.

Kewospadaan untuk memghadapinla bila hal tersebut teriadi


Mata merupa.kansatu-satunya alat oientasi yang dapat di'
percaya"

c.

Latih ketrampilan terbang instrumen.

Mabuk Gerflkan ('Motion Sickness")

"

.i

56. Pengertian. Mabuk gerakan adalah suatu kumpulan gejala yang


terdiri dari lemas, pucat, keringat dingin. menguap. sakit kepala,
daya pikir menurun. nausea dan muntah sebagai reaksi terhadap
rangsangan gerak yang belum terbiasa.

57. Etiologi. Motion Sickness banyak terjadi karena kondisi faktor


Psikogenik dan Vestibulogenik. Bila faktor vestibulogenik dominan, gejala ini sering timbul pada cuaca jelek atau ketika melakukan menuver tajam atau akrobatik. Biasanya gejala menghilang
dengan cepat setelah mendarat. Bila faktor Psikogenik dominan,

62

seseorang dapat menjadi sakit meskipun dalanr keadaan cuaca


baik atau bahkan sebelum pesawat take off. Gejala-gejala yang

diderita dapat berlanjut setelah penerbangan selesai. Pada umurnnya bila faktor vestibulogenik atau faktor gerak yang dominan.
adaptasi dapat terjadi bila pengalaman terbang bertambah.
Sedang pada faktor psikogenik lebih sering tidak tercapai adaptasi. Faktor emosi amat penting dalam terjadinya rnabuk udara.
Stinrulasi psikis dapat dihubungkan dengan rasa takut terbang.
Kecemasan untuk terbang rnemudahkan menderita mabuk udara.
Pada calon/siswa penerbang motivasi yang kuat dapat mengurangi

kemungkinan terkena "nrotion sickness". Ini adalah hasil represi


sentral atau inhibisi susunan saraf pusat. Pada orang yang sibuk
dalam kegiatan terbangnya maka ia tidak mudah terkena kelainan ini.

58. Tindakan.

a.

b.

Penyesuoian ingan dapat dengan :

I)
2)
3)
4)
5)
6)

Menghirup 01 t00Vc.
Melihat ke dilam/keluar kokpit (dipilih rnana yang lebih

7)

meringankan).
Terbang "straight & level" secara halus.

Makan sedikit.
Makanan rendah lenrak I jarl sebelum terbang.
Makan permen nrenthol.
Memelihara agar kokpit dingin.

Penerbang yang memerlukan pengobatan anti mabuk har.us


didiskualilikasi. Awak pesawat laurnya boleh mempergunakan obat anti mabuk bila memang tidak ada awak pesawat
lainnya yang nrempunyai kualifikasi sama. Siswa penerbang
hanya boleh menggunakan obat anti mabuk sebanyak 5 kali
dan kepada instrukturnya disarankan agar siswa tersebut se-

lalu terbang berdua.

Obat uti mabuk yang terbaik adalah kombinasi parasimpatolitik dan simpatomimetik yaitu Phenergan 25 mg dan
Ephedrin 25 mg I jam sebelum terbang. Obat lainnya adalah

63

Dexedrine

mg dan Scopolamine 0 5 mg, % jam sebelum

terbang.

Transderm yang mengandung Scopolamine 0,5 mg dapat di


berikan secara "post auriiular patch' . tetapi harus hati hati
agar obat ini tidak mengenai mata.

d.

Teknik relaksasi, yang mengikut sertakan tindakan desensrtisasi "bioieedback". "mental lmagery" dan pengendalian
pernafasan.

59. Pertimbangan AdminisEatif. Pada penerbang yang sudah aktif,


rnabuk gerakan/mabuk udara tidak perlu di "grounded", kecuali
bila ditemukan adanya kelainan organik atau psikatrik Apabila
rnabuk tlclara ini bersifat kronis dan cukup berat sehingga meng'
ganggu tugas terbangnya, maka penerbang ini dapat diajukan ke
Baclan Penilaian Penerbangan ("Flying Evaluation Board'.) dan
bila perlu dapat dipindahkan tugas terbangnya ke pesawat lain
yang tidak terlaiu menirnbulkan rangsang gerak. Pada siswa
penerbang, ntabuk r.rclara yang kronis dan cukup berat sehingga
menganggu tugas terbang halus dicliskualifikasi

Hipoksia

50. Pengertian. Hipoksia adalah kekurangan oksigen pada jaringan


yang nrenimbulkan gangguan lungsi. Biasanya pada keadaan lsti
rahat tingkat kejenuhan oksigen dalam darah arteri adalah hanlpir
100%. sedangkan dalam darah vena adalahT5%'
61. Jenis Hipoksia.

a.

Hipoksik hipoksia. Berkurangnya kadar oksigen 02 dalanr


udara yang onlsap. atau gangguan pada proses difusi ntentbran alveoli sehingga kadar 0" pada darah arteri menjadi
menurun'

b.

Hipenik hipoksid. Kapasitas angkut 01 dari darah menurun

c.

Stagnan hipoksia. Keadaan sirkulasi darah yang abnormal'


misalnya pada keadaan "cardiac out pl-lt" yang menurun dan,

mlsalnya pada anenria dan keracunan CO'

64

"venous pooling" akibat gaya G.

d.

Histotoksik hipoksin. Terjadi bila pernafasan sel mengalami


gangguan sehingga jaringan tidak dapat menggunakan 01
yang ada. Misalnya pada keracunan alkohol dan sianidi

62. Efek Fisiologis Hipoksia.

a.
b.

Tahap Indiferen. Gangguan hanya pada adaptasi gelap yang

terjadi pada t 5 000 kaki.


Tahap Kompensasi. Hipoksia yang terjadi masih dapat dikompensasi secara fisiologis, yaitu dengan cara meningkatkan dalarn/frekuensi pernafasan. denyut nadi. tekanan darah sistolik dan "cardiac out put".

c.

Tahap Gangguan. Kompeusasi fisioligis tidak berhasil lnengatasi pengaruh hipoksia. sehingga timbul gejala'gejala klinis.

d.

Tahap Kritis. Koinpensasi fisiologis tidak berhasil mentpertahankan oksigenisasi. sehingga terjadi hilangnya kesadaran.

63. Gejala4ejala.

a.
b.
c.
d.
e.

f.
o

b'

h.

Perasaan aneh atau pusing.

Euphoria. sikap dan psikhis yang tidak menentu.


Gangguan penglihatm (hilangnya penglihatan tepi, suram,
kobur dan berkurangnya penglihatan malant).
Respons yang berkurang pada komunikasi verbal
Pelury dut bertindak masa bodolt
Kesuliton mengontrol pesawat terbang.
Sakit kepala dan mual, (hipoksia ringan).
Hilang kesadaran, (bila hipoksia berat).

64. Timbulnya Gejala tergantung pada

a.
b.

Ketingian absolut.

c.
d.

Loranya di ketittggiot tersebut.

Aktifr.tas fislP*
Falaor Individwl: "inlurent tobnnce", kesamaptaan jasma'
ni ketahanan mental dan aklimatisasi.

f.

KecePatut

ruk

Sulut udara luar.

65

Stages

of Hypoxia
\RTERIAL

ALTTTUDE

oxycEN

BRATHINC
Ifl' PERCENl

runcerr

OIYCEN

3a LF.l to
10,000

F!-

ja

rc FL

j?.

F6'

(J,(Xt m;

lo.dll

ConFcnnrcr

ro

lJ.flIl

ir ii;

Fl tJ.Oat ro

r,5tl o)
l5-CtD

Fd
b

FL 415 ro FL

ro

FL J4E Io FI. J55

i4t

80 ro 55

(4,57: m)

FL:d'
FL:m
FL:]O

Times

of Ucful

Consciousness

FL IEO
FL

:O rd 10
J

FL:M
FL J(x'

FL ]JO
FL 4M
FL C]O
FL JoO.id

Vinut6

l0 Mrnot.t
to i Minurr
:.5 to J Mrnurct
I to: Yinuta!

:50

0.5 ro I Mioutc
| 5 ro :O S@ndt

I
rbE

l:

gcondt

9to l:

S.(ondt

to

Oxygen Requinmen* at Altitude


Totd Oryt.n

R.q{r.6.nr
:60

S.. Ld.l
i.0OO F.d I 1.5:a
lo.Clxl Fr tJ.fit
:l-000 Fcd ta.5t-'

FL:M
FL:5O
FL l0o

nr
d)
or

6l:
5l:
i:9

I
I

:t:

::5

Itt

ILJ4U

66

sATUR^TtoN I

(%)

65. Waktu Sadar Efektif (Time of Useful Conscioussness/T.U.C.).


Adalah jangka waktu yang dimulai pada saat seseorang rnasuk
pada kondisi kekurangan 02 sarnpai dengan saat bersangkutan
tidak lagi mampu untuk: b-erorientasi, berkonsentrasi. waspada
dengan sadar dan bersikap/perilaku yang efektif baik secara rnental nraupun f,isik.

a.

TUC

pila43.000 kaki bila bernafas biasa adalah l3--15 tie-

tik. Pada ketinggian 53.000 kaki bila bernafas l0O% 02TUC


ini juga berkisar antara

b.

l3-15 detik.

TUC yang sangat pendek padu "Rapid Decompression' rnerupakan suatu akibat dari mengalirnya 0, dari darah/paru

ke udara luar. Oleh karena itu TUC akibat gEngguan "supply"


02 (rnisainya pipa O2 terlepas) akan lebilr panjang bila diban
dingkan dengan TUC pada "Rapid Deconrpression".

66

Sianosis. Merupakan salah satu tanda hipoksia yang klasik tetapi


dapat pula akibat kelainan pignlen dalarn darah. Ada dua jenis
sianosis yaitu

Sianosis

Peifer. Hanya tarnpak pada extrcnritas. saturasi 0,

dalanr clarah rnasih norrnal

b.

Sianosis Surtral. Tantpak pada extrenritas. bibir dan selaput


saturasi 0" dalanr darah nrenurun

lendir. Disebabkan oleh

Sianosis tergantung pada konsentrasi absolut dari Hb yaug tereduksi dan sianosis akan rnulai tarnpak bila konsentrasi Hb yang

tereduksi+5gram%.

67. Penyebab l{ipoksia dalam

a.

Penggunaan

l)
:)
3)
b.
c.

Penerbangan.

0, Wng tidak

benqr.

02 regulator pada posisi yang salah.


Tidak dilakukan "inflight 0" check".
dan lainlain.

lfenghirup

gas CO.

Ganguan pada tekanan kabin

67

a0

t0,0 rr.-i}.

r.0r-tr--

t
I
Z

.0
llc

a.o r

.rao..

to.

D.or Ttits

r0i

llo-,40

to
l5.0 n

l!9m

o50l0l0
rilt

llf colscnsrtsS (stcoll0l,

r dllllctr . l0I
I
C

tlil

(rrrr,i rl

F[tr] t.u(

lrr,{ *adntats lrs ao.m I I


xltt ' l{ !trilhot {nril 4drl ,l .ld!&)
lltsoi .ad Corrill . ! !'.rh'nl
lrpd 6(0t9tr1t0 h6

10.00

cl Con..lcurnrrr Wlth Vorylng lyprr ol trpcrurr or Hlgh Allhvd'

.Feor.r^tt
^Llruff
IrF@s^t6o,

aa{^rir{
tettr

^ra

t
o

z
o

0
a

-a
<:

!$se
^attar^!

olYer laEq lF iJ

Hubungan antara saturasi 02 dalam darah arteri, tekanan 02


dan gejala [ripoksia.

5t

58. Pencegahan
a.

b.

Pengenalan geiala secara dini.


Pengunaan 0. secara baik dot benar,
operalatan

0,

secara ceftnat.

c.

kmelihaman

d.

Pemerksaan

e.

Menunhi ketentuan pengunaan

02lug

cenVwt sebelum terbang.

0,

Hiperentilasi

69. Pengertian. Pernapasan paru yang melebihi dari kebutuhan

me-

tabolik.
Pernapasan yang berlebihan ini baik frekuensi maupun
kedalamannya mengakibatkan pengeluaran CO1 yang berlebihan. CO2 ditransportasi dalam darah dalam bentul gas yang larut,

70. Fisiotogi.

asam karbonat dan asam bikarbonat. Pengeluaran CO2 YanB ber-

lebihan berarti berkurangnya komponen asam dalam darah,


sehingga terjadi alkalosis. dan pergeseran kurva disosiasi 02
ke kiri. Juga terjadi vasokonstriksi serebral, sehingga menimbulkan penurunan aliran darah ke otak (kadang-kadang sampaiT5%\.
Akibatnya terjadi hipoksia serebral pada tingkat sel dan timbullah
gejala mental yang tidak dapat dibedakan dengan gejala mental
akibat hiperventilasi

71. Kejadian. Biasanya terjadi sebagai akibat dari kecemasan selama


terbang, misalnya: terbang instrumen, mendarat dalam "visibility" yang rendah dan terbang formasi. Hal inibanyakterjadipada
latihan penerbangan. Pernapasan bertekanan dan obstruksi per'
napasan pada masker 02 merupakan faktor predisposisi untuk
terjadinya Hiperventilasi.

72. Gejala.

kewaspdaat

Pusingrpenurunon

b.
i.

kesemutan dan konsentrasi yang berkurang


. Pemapasut ceryt atau hmbat dwt dalam,
Daya tahu terhadoP G berkurang'

69

berkeringat, bibir/jari

d.

Keadaan

tidak membaik meskipun bernafas dengan 0,

100%.

73. Tindakan.

a.
b.
c.

Waspada terhadap tanda/gejala hiperventilasi.

Ingat bahwa gejala mental pada hipoksia dan pada hiperventilasi adalah sama.
Kendalikan kecepatan pernapasan.
EalqO
rrrx@r&rqGi^Ni
^rvtq{ vattt(^rbr
I

atutq

n.rvaq^a r.o

l'

rautfi

fi
tM(
^rf
'co,
|,
_0*rt&Orr
trcagva r(rnrtq
t co-.
,Brrs3

! r--

...."-.

'"'??i,:.ffi;:l:i**
ca.aa.^(

I
.r&xriy's
-

^tra!66
| I
I I

,,Jfi*g.^.
,m,reilini
I

woGr@s
Friuc r!3. Err6r o, Hvp.rr.atl.rion

Penyakit Dekompresi

74. Pengertian. Gejala yang timbul sebagai akibat dari penguapan gas
atau pengembangan gas dalant rongga tubuh, pada waktu tekanan
udara luar menurun (misalnya waktu naik ke ketinggian).

a.

Tiapped Gas. Mengikuti hukum Boyle, pengembangan gas


dalanr rongga tubuh, semakin naik akan menimbulkan rasa
sakit.

l)

Sakit pada tractus intestinal, akibat gas dalam

saluran

pencernaan.

?
3)
4)

Aerotitis media, pengembangan udara di telinga tengah.


Aerosinusitis, pengembangan udara dalam sinus.
Aerirdontalgia, disebabkan oleh pengembangan gas di
bawah tamba,la'n gigi yang tidak sempurna.

70

b.

Pengnpan Gas. Terutama gas Nitrogen, jumlah yang larut


dalam cairan berbanding lurus dengan tekanan gasdi
fermukaan cairan (mengikuti hukum Henry).

l)
2)
3)
4)

Bends : nyeri pada sendi.


Kelainan kulit : gatal dan merah.

: batuk-batuk pendek yang sering disebabkan


oleh emphysema submucosa trachea dan bronchi akibat
penurunan tekanan udara luar,
Chokes

Kelainan saraf : tanda-tandanya misalnya diplopia, hilangnya penglihatan, parestesi, kelemahan sistim motorik, hilangnya kesadaran. penderita kelainan saraf pada
penyakit Dekompresi dapat disembuhkan dengan cara

dikembalikan pada ,'ground level", tetapi seringkali

beberapa jam kemudian shock sehingga perlu pengobat_


an dalam "hyperbaric chamber,..

c.

Emboli Udara. penyakit ditimbulkan oleh masuknya emUoii

udara ke dalam sistim sirkulasi darah. Ernboli udara dapat


berasal dari barotrauma paru. Gangguan barotrauma paru
dengan emboli udara sekunder sangat jarang terjadi di ruang
angkasa, tetapi lebih sering terjadi di bawah laut.
Seringkali emboli udara menimbulkan akibat pada sirkulasi
otak, dimana umumnya menyebabkan gangguan saraf yang
tiba{iba dan dramatis, dan seringkali dihubungkan dengan hi-

langnya kesadaran yang mendadak.


Penyebab dan patolniologi emboli udara serta manifestasinya
pada penyakit Dekompresi seringkali masih membingungkan.

d.

Penyakit Dekompresi akibat ketinggian dapat dibagi menjadi


dua jenis yaitu Minor dan Mayor.

1)

Minor (tipe

2)

Mayor (tipe II)

l) : -

:-

Kelainan kulit.
Nyeri pada sendi (Bends).
Gangguan paru (chokes).

Kelainan saraf (lslhuyung-huyung).


Kolaps vasomotor.

7t

Bintik-bintik pada kulit dengan atau tanpa cyanosis


dapat terjadi sebagai kelainan dari

tipe II.

Gejala ini menimbulkan prognosa yang serius dan mungkin


rrerupakan tanda akan terjadi vasomotor yang kolaps'
e.

Faktor Risiko. Beberapa hal yang merupakan faktor risiko


terjadi penyakit Dekompresi adalah: ketinggiaq' lamanya
beiada di ketinggian, usia lanjut, gentuk' suhu rendah' kegiatan fisik di ketinggian dan kegiatan menyelam yang dilanjutkan dengan terbang.

f.

Pencegahon

l)

ke'
Mempertahankan berat badan yang ideal dan tingkat
samaPtaan jasmani Yang tinggi'

2)

Denitrogenisasi. yaitu n.rengisap O210Wo di darat selama


jumlah
t 5 menlr sebelum terbang (dapa-t menurunkan

penderita bends dan cho]<es pada ketinggian 38'000 kaki


sebanyak 5ffl.).

Pengobatan

1)
2)
3)
4)
h.

Masker dengan 02100%'


Segera nrendarat.
Posisi terlentang.

Lakukan tindakan medik sesuai prosedur'

Konstltasi. Apabila diperlukan pengobatan hiperbarik maka


perlu diperhatikan hal'hal sebagai berikut :

1)

Disiapkan anamnesa & pemeriksaan fisik' biasanya me'


liputi pula pemeriksaan saraf (saraf otak, fungsi sensorik
& motorik. lapang pandang, fungsi cerebellum)'

2)

Mengatur transportasi pasien

ke fasilitas 'niedik

yang

terbaik.

3)

0,
Selama transportasi, semua pasien harus diberikan.
udara
melalui
lOMo dan cairan infus. Apabila diangkut
"sea
maka tekanan kabin harus sama dengan tekanan di
level".

72

BAGAN PERI1OLONGAN PASIEN DEKOMPRESI


Nycri padtr

benrs

tipe I tcny. Dckompresi

Gcjala awal
pc ny

rkit

_Cejab rwrl

padr ground lcvcl

penderire

-scdang

yans

Tff.[tH.:'f"

dievrluesi-1ip6 lt psny. Dskom


prcri

Scgcrr ledhkan
Irt nsporl kc

tomprc!l ch!mbcr
tlmbul gdrh

GcJalo rwrl
parln kctlnjglan

!r!ltncmrll+
pcngrn3h

tr n

Pcndcrita nrenurut
llmtrul
....*-. gcjab
"=--- lgbscnrrl
pcrjalanan penyakitnya - vgne mcnclaD-l

smbll

l.nsporl
iinfr" gtorni -----:lmcnunS'gu
kvcl
I

Gejale terlihat

iela! l?lil.

nrcnu nggu transport

Ccjala rnenghilang

waktlt turun
rlari ketinggian

timbul gcjala
atau

tidrk ada hndr.tanda

pcny. Dckonrp. tipe

ll

I
I

t
I
I ri.-

Obsuvrsi sclanre

llrnbul nycrl

landr-trnda pcny.
llpc ll pcny. IrskomP.

tidok adn trndr


itiu gcjalr peny. DckomPresl.

Rcmbrllkrn kc tcn.
pal tuees

fldrk bolch.tqb.n!

Nycrl

otru olrh r!!!.


Sannkrn ccpat kcm.
ball bib tinrbul nyrl
lidnk

rtru

ny$l

?3

nycrl

lipc Il

Pcny.
Dcl*onrprcsi

GANCCUAN TELINCA PADA PERUBAHAN TEKANAN

ATMOSFIR

Penurunan (mmHg)

Ketinggian(mmHg) Gejala

0
+ 3- 5
+

15

- 30

normal
Rasa Penuh di telinga

Pendengaran

-- 3 -

telinga terasa Penuh sekali,


Pendengaran kurang'
Rasa penuh & tidak

enak

15

30

30

60
80

di telinga, bertambah,

tinitus.
UmumnYa telinga tersumbat
oleh udara dalam telinga tengah
Bila telinga dibersihkan gejala
+

itu hilang'
Makin nyeri, tinitus

serta
dan
hebat
nYeri
Yang
Pusing
menjalar, Pusing dan mual'

30

60

100

PenYembuhan Yang terjadi


dengan sendirinYa sulit atau

tidak mungkin'
Membran tYmPani

Pecah'

200 +

(Diubah dari Adler, 1964)


Catatan: selama naik tekanan telinga tengah lebih besar dari pada udara luar'

bilaturuntekanantelingatengahlebihkecildaripadaudara
luar.

74

lrtlvfvttl
rr xtttotttrvarnot

U tonlrtlvrRttv^r^Ot
!: o o 6 6 6

igij

riit

ii
iiif
t
ji

; -.si
o
s3

Ei!!

3
8t EI rlr=
ti^
a I E*i3

r.. trmltla tttltiorvt


t'.d tunaStr.trrlthorvt

ifiii
:i iti
!iiit
J!!.!

rari

ir:!
JJJ
J
Nqtrn@
-s nr^ N

JZ

l\9

9rr\OO\

qr S S
6

E
a,

F
o

>

rl
lt
E

o
(,
a

E
E
al

o
!t

75

--"t-;1

rctrj

-4::
I

i,l6

t'r/
,

-{-o!

^t

E:l

IU
!<
LZ

r=
l_J
lE
io
!F

l-E
:o
lo

r,

ii;
,

L
I

-tI

r
I

+-

II

G-

,o-

.o

r,

IllrE oF EXPq9RE TO

50

60

FREE OF G^S

to

'

-'"

^TMOSPHRE

TABLE s-BENDS Ff,TN OXLY


tlxE lx rlNUrEs

76

PBESSUND

f,IfD OITGDT TOLDNf,XCE TEST


TtrE

tal

rtfluTfs

O tgl i tlr( ttOI sutt^Ca tO Oap^etric 60rl


a rt Tat tt ovft.a-6
rol ttAtU rol55t

a
a

a toa afPal GrouP vsf t^!!f

t2olYsr

c
o

*ott l
rt tx( oaPtx oa r.2.. c^Rrtor
la af^cx(o wttxrr roi6
larti tflvtxc suatlcl
txt Oryf ttr! Ot laonttO^iO
lk( 3r^nola9 tra otcorPrtsatot
l^art uaco

TTBLE 6-DECOilPNESSIOT SICKf,ESS

att
-oxYcfn
-

I
I

olstrvtlS

rasY Z0

atFrl trara rt r^iolrotr


aor a(t rauao!&Gl!

ctco.aatlS6i !G.iatr
lg3 ct lrftott. aoa
aatot r.Gt aa.lrttnc
aatqc 0 .. .t .O I
cicrSl ca valoiotoa
Ftt.tf,ttt
o lat rt aad luatca to
oar.atsg @.r

ald r^t(rt tssc at q


cr rqr tror tgdrca

77

rt

lllatxl
^t

oN OrYGrx

iin. Al l0lr. tlug

SCtXt

tattt allaxoao olgatYrt3


OIVGIN txt tasr .i
toll. AxO DUttNc as(tNt

,in

If,BLE 6T-f,TN EilBOLISIT


TITI Iil IfiUY:s

eo

r g!jg-ljlg-.r+t
.el'Ilrtll.r9rl-elrrll1

,ot20 rrtr,/

!^3t S i.. Al X r.
S --. lO lUttAC ^Ul
iorS:

I
c
o

!
.
.

,
;
'

t7
a uct t{rt t^!tt
to A xaroa
lrrtts!
roo3latl
'tJ??ort
At laSrl
wltFli S-oa lEN3 ltf i0 *oa!l
. ta tYlalor3
t0 Alctxo rt
rt JO -- lrltxtt
tllli
t! rrl-- rO 60 rr AxO lollo!
'A
a ,t Svttrorl
oa 3tct3 woil(N oi asctxt
tO ra3 ll lrD toltof
lO aO rr tftVti
tllLf . ra Y ltt a ls u3to. txt tli3r
tg -- Ot lX( CO \ llo? wlll lclux
tXBt! 20 a- O..3 it rll P(alOO3 ltsC
h !lot3
Tlall .5 -- d rxt !O i lto
a. lra tfiroo3
w[f txctuot two 20 i-. o - 3 'O
a ?^!La ar ls coi3lotF(o
f r203ur( orvt
a rat lt tlrt

tlol

t tlt(a I tr"ttco
OOdOlvdi@Alctrv Ttoa Jo t

orvcttr

lrR

ri frclttoxll

SUt/^Cf tO Ott'rrr*C

Gf,S Of,ilGNDIfE

'O

t'

TNEf,ilETI

?lrt ll{ rltluTt3

I
I
o

OrltlvtrS q qrtO(r "


tot tta- lt torl ^iO
rat^h Oi tO tvatrca
tt^at( ro/stt

nur

f ttt trcalol nt.. cF^id l{


tta(l taor aol19 to @/r$ l{
tlot | ? tO rr lnt Cx^lct ttd
tt -- tO .J-lO
tar t3 rrr( trq lWrcl
ic tt
olt.rtfro

78

OlXafrt
taqlO

Abbrcri.tion

Drklni Tlhc

hfiniri,on

n;;P'i;.;.d;;;l;;;;;
Ehpxd.rim.

DES TIME

d..p-th.

Totd 8ottofr Tlh.

T.B.T.

Tobl Drompr?!!ion lift.

T.D.T.

Toul Tinc ol Divr

T.T.D.

RrFtitivr

REPET CRP

Grotrp

R..idurl Nitronn lt6.

from lcr"inl iurfrcr pr..


unlll harihuh prtilur? is mrchcd,
_tuia
r na arrpsad tiha frofr larviha
tha ruarrct untll
tarvtnt htri6!m
d.pth. Wh"n I div.
thln onc d"p-th is rt?(t.d. thc T B.f. to nrdr.
shouiri
tn(tuOa tlm? from rurfrcc to tihr leryih,
th!
Irrt drDth.
nl:_:]i?lcd tih. rroh t..vi^, hrnhuh
dcprh
u_ntrtrthe turi...
rs rcrchcd The total trh.,
rn(ruOrni d?OhFrerlton stop3.
equircd to rr.
cand to tha !udra..
Thc clrpled trmc from lcNrnt rhc ru.frcc ro

i:;:i':t,

R.N.T-

Dcompnrsion StoD
No Dtomptcnion Divc

Eotton

Equlvrl.nt Tolrl Botton


Timc

Surfrcc lntctvrl

R.p.titiv. Div.

S'

surrrcc. Equrrr th;

R.fcG lo thr .etEtitier lroup dcrin.tion lor r


p.nrcul^r di-!?. A la(kr dalifnrti;n Rpr?s.nt.
hr r.laval of dislolvcd nrtro8tn rn th. tEdy
n
'Rpl.r!
lo rn !rc?r! thount of nitrotrn in tha
w) .! r reruh of . nv.n drva. lt ir cquel to
th..rdount
ot tth. rt r givqn 6qp1h qlr.,
would k raqilrr?d to attrtn r nvan lcv?l of
nrttq?n ta(urttton
Th? tihc rfnr !t rf(ifi.d
d.p(hr dunnt arc?nt
In-orda. to d.inturtta th. body tisrue! to r
trr?
l"t.l
r"r(hinf
n.ro?.to
th. rilrf.(a.
A- dir? r(h"dul. wht(h d@i not rrqurr. .^y
dccomFrction rtot. du?ihf tr.?nt to tha !u;.
Thc mrrlmun drpth.tt.inrd
oh. tiv.n div?.
n. sfr of R r-.T. lil . Fvln div. by r prqvr.
ouily ?rr.rl
rndiriduel rnd rh..ctu.l T.B.T.
or lhc rrrtiri!r
rlivc.
Ttc rlenrrd timo rt{nt.t
th" !urf..a batwe.n
rcrt'trra di!.r.
Anv- dir. tv.roin'rrt from lO hinut.r to tZ houn
rn.r i r.?riDrrr rfi\l

79

!!

3
>t

ie

!t

i:

i'

C'r
>:

;e e :i
! !!
:3
E! i 6;

{
H
n

<

2i i; ;?
ii
e! ! :i

l.

ljl

3E

e
FI

2
o
!l
t(

ii
A

io
z

;:

,l

li

o
o

I
I

B l:

o
F

a
2
U

E)
I

80

]'rlL ?-2. rre&d All ltleerrin

TrbL'

8l

I Es
I t8

I ;:
o3
I

at

I
I !r
l;.
II tlat

II rr
9r

t
3

a
E

Et:
FOl3r

2
A

z
t

3EE

Aa
F

lo,

FOO

I
a

Eit
t;t

:tr

FO

t.-

t ro

82

Tebla

7-4. Oryjcn Dccomprculon Trblc


olcertattor

rtsra

+
E

--165-:

1{

--""-

.i1

--+H

:1

!.e

i_

---rr-1
r6aa.
tt

t.l.

7-5,

l?id

Aiq..

fFi.&

&

t.Fti-

&

_,- 11

tr!6a
i,tr'
rF.
lt[.
rrf,
oreirtrto,
,t.a l, r, {t_
6!t
rt{ ^r
Ir rErr. a.H.,
Arcrn i fit au.rEt t, or tg omE
D*

b.qe*deturt'ba!*@t&-d*

htu6E-is-<

1J

f
rd

^(-

(
. or0
. oro oa
0i oi
. o!0 o?. o),
or! 0! o:r
o'o o?l o! or
oa or o- re

J4r
o!o
0a
oi
o{
09
o9
rot
r@
!r.

3, 'f
J
o'O
otr
o
oo
o!
rrt
ro
rrra
r-

aarF!r-r[rtDaratrd
ru'rrrot
t,
-6
-t
gD
16 5 .r o--D-art-ott
attb!t!.r.Jt!-iEf,rr
E!9tr9-dt!tiaar!
I'O.r4t!I?t!-arta
r-9naotr?rat![rtitr
rn-s{r!traa2rla.trra
{{t!tttaara!ttta
!P-trtatatrr.r?
tr!Dtrr-D-{rartrr
lliraa-rtrt6
ttr-nDzar.tr{aa
'nt![rrrtrtrtt

.
oro
ooo'u
r@
,t?
i!
'a
r
rtr
'!

ot
o!
,t,
16
rrrr
rt'
r!
rd
?o
rt
lrr

a
!r

i-t.rrtt!
ar 9
r

lrr
!,
ri
ra
rry
,G
2,r.
t4

rsrqJ tEtErlgdl'l3

83

/)

'

oa
16
Oe rl,
r06 r- r. o 0., ,,. 20
oa rr! r! zr
oro ot,
?u rE
,6
te ?r l'l

-f'
^
ttttb.!

?J
;1
t.
?r

.'
,?
art,
.r
.rr!
''13

raE
rr
16
.,!
.e
'3
5rl

,;#

!4
!'@
r?@

16
r?6
'!
r?6

.o
''@
.z

!t
,@
13
:!t
2o
,!
?rr
?!
,!
,
tD

?r )rr
,a ?y
r! rr
?! D
to t9
,- ta
)6 ,,
t! .r,
trr ta
t .a

!r ar 19 '?c
.t t.t, loc
r?6
t?r ar,E6

-r,

i
Jr

l
a

I
a

.r
,r,
!!)
.b a@ a@
tr,
r$.!
art '?@
la
.a ar li
ra@
.6 td a3 r..

r!

Extblurt rt ?0 Feel'
Trblc ?-?' Or1 6cn Dccomprcrslon Trblc for Erccptlonel
EXDOSURE
(

DE PTH

TIHE

FEET)

(HINUTES

ASCEI'T

Trl

DECOITpRESSION STODS

(MINUTES)

FIRSf
STOP

IS OIIE IIINUTE'

TIHE EETWEEN STODS AND FROH IO FEEN TO SUiFACE


StOFs, AND
loo.4 oxycEN ls usED AT ALL StODs, SETI{EEN
ST,RFACING FTOH TAST SIOP.

84

FOR

WOUND HEAIING ITEATMEN' IASTT


,
t,.l tt artuttl

. lrow
Yili
,^lrlrtt^t(adr
ata^rrrx0
ottaivart
^tr ^xo trO- .t l.
0rrGai
I
a

cal(tNt trra

roll

lal rl rl9r tUrr^<a


ro car^trrio.t
tr
.r

^coIrQr^r lo -,. lto, ^r rc t, rr otaatvar


i.t
ro.t.ora .^tr ,or r^t,axr c^a,

Rasa Takut Terbang

75 Pengertian.

Keada.an ini dapat disebabkan oleh 2 penyebab yang


sangat berlainan yaitu :

a.

Sebagai reaksi alamiah terhadap bahaya yallg mengancam


sehingga penerbang tidak ma-mpu lagi melaksanakan tugas
penerbangannya secara efektif ("The Flying Decompensation Syndrome").

b.

Sebagai kelainan psikopatologik, akibat dari stres yang berhubungan dengan tugas terbang ("phobic neurosis") maupun

tidak.
'16. Evafuasi. Sikap Dokter Penerbangan peftama
kali adalali harus
menganggap bahwa Si pcnerbang hanya menderita rasa takut
terbang yang wajar (tanpa kelainan fisft atau psikik). dan hal ini
tidak perlu didiskualifikasi. Tetapi apabila ada kelainan misajnya "phobia of flying" maka hal ini harus didiskualifikasi. Urtuk
itu dipcrlukan konsultasi dengan ahii kesehatan jiwa.

Hai-hal yang bukan kondisi untuk diskualifikasi lainnya adalah


antara lain : kurangnya motivasi, "situational maladjustment",
"personality d isord er" atau "personality inadeq uacies".

85

77. Disposisi.

Rasa

takut terbang tanpa kelainan fisik atau psikik

bu-

kan nrerupakan kasus untuk diskualifikasi. oieh karena itu Dokter Penerbangan harus menyarankan kepada penerbang yang bersangkutan untuk membuat pernyataan tertulis kepada Komandannya, tentang rasa takut tersebut. Apabila si penerbang menolak rnaka kewajiban dokter penerbangan-lah untuk menulis laporan kepada Komandan yang bersangkutan'

Meskipun demikian bila pcriu boleh saja penerbang tersebut di


"grounded" sementara waktu, tetapi apabila dalam pemeriksaan
tidak tlitemukan kclainan medik/psikologik maka yang bersangkutan harus segera disarankan untuk terbang kembali'

Ritme Circadian (Tet Lag Fatigue")

78. Perjalanan dengan pesawat terbang yang melewati beberapa


pada para
daerah waktu ("time zone") clapat menimbulkan stres
penumpangnya..

Liek psikologis rnauptrn tisiologis dapat berpengaruh cukup

se-

riuskepadaparapenumpangrrreskipurrltanyabersifatsementara.
sampai yang bersangkutan berhasi) menyesuaikan diri terhadap
perubahan waktu Yang dialaminYa'
penyePcnyesuaiatr psikologis biasanya bcrlangsung cepat, tetapi
suaiantlsiologisrnembutuhkan.jarrgkawaktutertentu.Penyesuaian lisiologis ini termasuk : sik]trs tidur, siklus makatr, suhu tu.
buh, denyut nacli, fungsi ginjal, kadar hormon, kewaspadaau nletttal dan kelelahau tlsik. tstirahat selama beberapa hari diperlukan
bagi penurnpallg yang terbang ke suatu tempat yang berbeda
waktu 4 janr atau lebih dari tempat ia berangkat'
Kc'pckaan dan kemarnpuan penyesuaian diri setiap orang berbediri
cla.bcda, misalnya orang yang muda lebih cepat menyesuaikan
kegiatan
Sernr'ra
lanjut'
bila dibandingkan dengan orang bcrusia
pada nrasa awal sctelah pergantiatr waktu. harus dibatasi senlini-

rnalmutrgkirlagartidakrnenimbulkanstresterhadapfungsi
tubuh.Terutamapada24jampertanta,perlupengaturanwaktu
tidur dengan sebaik-baiknya. Kemampuan untuk mengambil

keputusan pada saat ini akan sangat menurun sehingga dapat


timbul kesalahan dalam melakukan tilldakan yang tepat'

Suatupenerbangankearalrtimurmembutulrkansuatutidur

86

malam hari yang baik, sebelum melaksanakan kegiatan keesokan


harinya- Apabila penerbangan kearah timur ini berlangsung pada
malam hari, maka pagi harinya harus diusahakan untuk tidur,
kemudian relaxasi di sore hari untuk tidur cepat dimalam harinya.
Scbaliknya apabila penerbangan tersebut kearah barat maka pe{alanan ini searah dengan jalannya matahari, sehingga yang bersangkutan mungkin tiba di tujuan dalam waktu hampir sama
dengan waktu berangkat. Dengan demikian, hari tersebut akan
terasa sa'gat panjang, sehinga membutuhkan istirahat seclini
mungkin dan tidur yang lama. Apabi'la penunrpang pesawat
kembali ke daerahnya semula apakah kc arah tinrur apalagi ke
arah barat, penyesuaian diri memang akan lebih cepat tetapi tetap
nrembutuhkan waktu untuk istirahat.

"lnternational Civil Aviation Organ2ation" (ICAO) telah

mem_

buat suatu formula untuk mencegah pengaruh buruk yang mung_


kin terjadi akibat circadian rytlm.
Formula tersebut adalah sebagai berikut :

Waktu istirahat
(per sepuluh hari)

Waktu pe{alanan (iam) +

Jumlah daeral.r waktu


yang dilewati

(lebih dari 41am)

Koefisien
Waktu berangkat

Koefisien

waktu kedatangan
(waktu setempat)

(waktu setenrpat)

Makin larut waktu keberangkatan pesawat maka koefisien maki'


meningkat untuk mengimbangi waktu tidur yang mungkin berkurang. Demikian pula tinginya koefisien pada kedatangan pesa-

wat antara pukul 08.00 sid 11.59 adalah untuk mengimbangi ku-

rangnya tidur akibat berangkat terlalu pagi/tengah malam ilan


dampak kedatangan pada awal suatu hari tanpa penyesuaian diri
secukupnya.

87

Tabel K oefrsien Waktu Benngfrat/Kedatangan

ffi
08.00

Kedatangan

(Koefisien

- 11.59

waktu)
0

(Koefisien waktu)
4

lz.go-n.sg

18.00

- 21.59

zztn-oo.sg
0r.00 - 08.00

{.9?s=gt* ta

.i:i;c:it*l
Ia

ET;i Ei*;=! !

t*iiff;;ii,
EtEI:::iEFi
3s:+:;F!-: a;
:.r-!ii,lE 15 ii e
E

Eii#:E+l;i

iffli#iiit
Zi7,

ri6]F5:atEi

1F

EEX'

r11e-E=,iii-E-i

,i*
of,

rg

?.:
,3!

i6
6

6.

s=

'

*!

3F
LE

q?

.a?

.i!

E:8

a
E

Ed

uz4

Er;

!
a
c

? !d

i!5 F:

t*

ri;

Et: j
o *ie;

=la
Ed
iEE[tT
{ 85,

.: gs
bc

riE
'l

l't

!
a

!tEIT'

t+,,

E-e;3

a;

!tsr;{

E;I
;li

:!i:ii

t:

r3

=r

:
E E@
E5t

Lt-.
r5 -

:!e
l
.i

ol

ati

Fe

Ei r

!!E

.t
a

.a

dE

E!
ot.E

=F!:
asiE
88

ts

!I
,=

d
o

ci

BAB

TV

PRAKTEK KLINIS KESEHATAN PEMRBANGAN

ldi Kesehatan
79. Setiap awak pesawat diperiksa kesehatannya secara berkala setiap
tahun I x, yang dijaksanakan dalanr jangka waktu 3 bulan sebe_
lum hari teralihir pada buran kelarrirannya. Sedangkan para petugas khusus yang bukan awak pesawat, seperti misalnya petugas
peluncur Rudal dan petugas PLLU diperiksa 5 tahun I X dalam
jangka waktu 6 bulan sebelum hari terakhir pada bulan kelahirannya.

80.

Pada awak pesawat wanita diperiksa pula keadaan panggul dan pa-

yudaranya setiap tahun 1 X. Termasuk dalam pemeriksaan ini


adalah "Papaniculou smear" untuk mendeteksi secara dini ada-

nya Kanker serviks.

81. Pada sisva awak pesawat, pemeriksaan kesrhatan pada waktu

se_

leksi awal berlaku untuk jangka waktu 2 tahun. Dengan demikian


di.harapkan hasii uji kesehata' sebelum memasuki pendidikan tersebut, tetap rnasilr dapat digunakan sebagai pedoman sampai
sisw a terseb

me uyeie saik an pe n did ik arurya.

82. Perneriksaan medis yang dilakukan terhadap para Petugaskhusus


nratra udara (termasuk awak pesawat) meliputi antara lain

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Test Fungsi Paru.

Kolesterol darah
Tigliserida.

HDL Kolesterol
Tononteti dan Pemeriksann Rektal (bagi usia di atas 40 tahun).

g.

EKG dalam keadaan istirahat.

Benzidin test untuk faeces (bagi usia di atas 40 tahunJ.

89

Iz

.!.
e
:3<39 i
J;E :

o
o

o
o

-J

oF
-=,.
o --9O!

ii: ti
z

I
t

<-

"j

.- (
.9 L

2;

;;

3j
F!

oo

iF

--2

oU!

i 'i:i;i;

:
- <:
EooEj
fdePt
r;-i!

-3

e i. "i:
8I-

d=>

F.5

?;:
J oa

:.s o
c! -;

>: :
-!
nia

:
q'

:!

! .9.9 (J
> b<<z

8 io

5i5
-9
8 3.

5 S,!S

5ei
oi3

:$iF:
99oo !
?"?83J

..:
=; ::
>;<<z
ii
'e:-s>9
5e

S ;iS
-!
jj

99oo

leSqr
iFt
-

J^FEJ

o.-g

o 3-

;;

-91

j3

().:

..(

;F

o;

< .

s9o:8*o
a:3i!r8:
65 i-:.!i;:j ! -i: -i

:i:$

f!

i.Pt i

js: s i
!9:IP
ieiiF j
5U

: a* i

=6:

:
o

=
o

C.
':!
jo:

_.St

>:
--o

90

.!i-o
5 GE

u ''r tj
E

;o;\:.ieI?
zo=<+

- 3 e .s
e:<\:

!r

Es

e-.i

e'i

..G-9

sld:

J;ii
*i-o

?
3
a

'a

e-.i

o
o.

P:L
:16

tT?-;

-o ieF

t3E

iR

SE
.;o

-t
o.

:-eoo

8:t
-oo

;U-

I
o

oo
N-5

U
doco

EO.
d d

<

oooo

{,-

9l

ctAss

llusr ?^ss vlS-(v

(10

ftvttc lrrtrtrc

ot

l(

rtAlts).
lr ux^tLt, husr
scoll ll LtASl
50 or VIA-tll

(Pttor)

ol

?As9lNG

scort or
ctAss
FLvtxc

lA

ntD

xlGHl vlsl0ll

vlSuAt FlttDs

rtxs ltst

19" colrrrcrtor
(VcFmtrr )
8 or

DPA-V

oi

ti liY icil'

DlAf, 0n

(llor^Ro-

3COrotsA 0l 3-

Dorrrr) J0 m

or

ouALtrts,

(VIA-llD)

trnoucx "0".

fALAllT

Srnr rs Crrss

Sqt rs (rrss

Srct rs Ctrss

Srrt rs (trss

Sert rs trrss

Sur rs Crrss

Irrtrtre

(llav | 6^loe)

rs Crrsg

ftytrr, lnttrtrt
Coartt tlo

ct^ss

III

ftvrtc - llot

Sut

es Crrss l l

tx

PtttsAtY coxllot

ot lllcR^rl.

vlsuat

tor0t vlsl(li
Serr

llt, tln) ltsl

ilit0s

I
13.4
C!^tl ll | 5^'r rr (!^rl ll S^ni ^i [!rsl ll
rr (rrrr 11
'''ontt-eor
^t lillllal' s!ttcll0l $0 lr^lllttc

l)trt(rs

rHlcn

litlratnt rllr

lt i4uL^t

or Atros'^ce lltotctrt' Sroorc Af0'


or
182!5, l5 txt oiLr solact ot (ott^cr ltisti ro' rrrtm +{rrs --Purcnrtt ot
065(attrro|
.i-tat ls tuiDrD tY llSAfsl'tt stxo rL! "cuttT!' Hllx ^Dotu!!
pr ttro rx' P^rrrNr

ffiroor
lrrrr.

iorii.t
oi"r.,."o usAfsM 'or c^it tvalu^rror'
;;;;;;;;;;;;^t;;"..
for trlrlic uirll USArSM ^PP8ovt5 lxt nlqutsl'
^

('wls:lor to frvtxc (L^r5t5 ll r$ lll


[dllalitir'
(^u5tt rer rtJaclloi
li
^ 9r l5rslor elovt l0 u llc on tht Stcqo^rr
'
{l) 6! ucox^, ri:vlgtrct9
'h^ic'l
(5'l
ll rrreorert
q!^!cm
Tia otrlc olgc ot Yltu^r tlt!0 ^5iocl^M rllH
^tr^cstil
4t
or
ot 22 u 116 ' o' rlcHt' or ^ otttSntic'
l9); (?) Iro ot rctt otlitxti^rlois
tr tx: lro trts sr
lrt ttltlol
tur q B. llG. tllrttl
"Pttilrt'Pt:cl^ucohA'rio
t' frrtrc (rest:s I
outt"'lo oPxrn^rologlil'
rt
r^rl^tr! t tsaQuer av^rultlol
^
lA. G!.ucs^ or aal6lru(6

^$

For aertruaD lla tr^ttlG (oitsor wlr:

1[ltrtD

Gqraglu.l

!l!!

{tl

il!llfi'tl

rl!!
ortl'l't
ll^lo^'Dl'

92

i!'t

(6li5lq

tl^roMol

^{

Waiver

83. Kebiiaksanaau "waiver" nrerupakan tindakan pejabat keseltatan


yang berwenang untuk meluluskan uji kesehatatr seorang personil. meskipun ia menderita kelainan medik yang seharusnya didiskualifikasi. Kebiiaksanaan ini dilakukan tanpa terlalu banyak
nrepertimb angkan aspek ke seh at an d an

k esel am at

an t erba ng.

84. Permohonan "waiver" diajukan oleh Dokter Pemeriksa kepada


Pejabat Kesehatan yang berwenang memberikan "waiver". Sctelah dipertimbangkan dari berbagai aqrek. maka akan di putuskan
apakah permohonau tersebut dikabulkan atau ditolak. Masa beriaku suatu kebiiaksanaan "waiver" tergantung dari ke'putusatt
yang diberikan oleh Pejabat Kesehatan yang berwenang tersebut,
dan bila kelainan nrediknya sudah sembuh maka "waiver" tidal<

perlu dicabut kembali.

85. Kelainal meclik yang perlu mendapat "waivcr" pada tingkat


Markas Besar. adalah sebagai berikut

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Senrua kelainan hilangnya kc'sadaran. akibat trauma. cpiiepsi.

dan "syncope". kecuali G.tOC (G induced Loss of Cons'


ciousness) dan "syncope" pada saat diiakukan vella punksi.
Sentua NeoPiasnra Ganas.
Semua Kclainan Kejang.

Riwayat perdarahan salurarl cerlra, perforasi ulkus Pcptikunl,


obstruksi u su s, gastrecto mi, gastroetlterostonl i d a lr "syrn ptonratic hiatus hernia".
Pneumotoraks spontan yang berulang.
Senrua kelainan organik jarrtung dan kelainan fungsijantung.

Tekanan darah rata-rata lcbih dari 140 nrmHg (sistolik) dan


90 rnmHg (diastolik) setelah suatu pengobatan.

Trauma kepala yang berakibat hilangnya kcsadaran,


nesia atau

j.
k.

liaktur tengkorak.

Semua disfungsi cerebral.


Lensa kontak.

93

am"

WEIGf,T TAELE

r.
lfcltbt,

ttaI,ES
Stenderd

l{arlmum

inchct

Minlmum

60

100

722

r3:t

01

702

721

r55

cc

10:l

1fi

13t

c3

1(X

78

160

e{

105

131

161

65

106

1:t!i

160

6e

707

139

t7t

111

1{3

179

6t

115

117

rEl

69

119

151

lt9

70

7A

lac

19{

TL

727

159

199

7i2

131

16{

2txt

73

135

169

ztt

7l

1il,

771

218

/c

1{3

179

x\a

78

t47

1E,l

151

1&t

m
tn

7E

153

194

24;2

t9

157

190

21t

t0

161

2{t4

EI

3l'.S'.i11.ft
'l,,ili":"lli"rt-!t'#'"""iiHtl'11,?.Siy$t
ffi:td tiiit"iiit be'a rcasoo for mcdical groundlu!:

94

WEICET TAALE

b. Fg\tAtJs
Ilclghl
lncher

Mlnilrum

Standgrd

Merlmum

5E

E7

100

128

59

80

101

7?3

60

92

103

130

61

05

105

132

62

97

707

13{

6,i!

100

109

136

6,t

lfit

111

139

65

100

114

741
14E

66

10E

11E

67

111

1t

152

68

114

723

136

69

777

12E

161

70

110

732

165

77

7?,2

135

169

72

r25

139

774

73

128

144

179

71

130

148

185

/o

llxt

752

190

78

136

156

198

13!'

r01

201

7E

141

165

206

T'

744

169

211

EO

741

t73

218

95

uhc
vo=
<ta
-=c
<oc

I ?bi;,+

i j jii*;

r-i

>Fc

Er.

..=.
..3 -=t--

<l=
6
-1..
a
<-;
i-':
t=;

F=:
o?t

z ZzE
ri =:i

sl'

=!
i=

a -^
=.-=
:x:=

:--:-

Ei',.

; !isi

| - 3 =;6:o

5 i#i:
: "l
=i v- :Ei.E'i
:: I : E:i&5
z3 Fl- i 5i?;:
- L
.:a
a!

I
I
I

O
o
O

t LFri
.aaca
{,
-r

.6

gd

: ifi:g
-l
:: i 5i*t"iE
E3

=i-

I ; ?EiuIa

e6
;-

jii!;

si. ;

.9oc

.-

.-oic.:!

sl- g,:+;;Ea

I :!E ::i-:;

tls
iiEsi:i!
I ::-{:F::}P
I

!.t=?:

o ?:

a=:O

==f
;z=<

il; iEiitfjE

96

:liii!liiiiii*

i;:liiiiiitiiiii
!;:l::iifiiiiSiiuiii

;l;liffi*iit

97

l.

Upaya bunuh diri, Psikosis, Reaksi psikosis, atau Psikoneu-

Diabetes Mellitus yang membutuhkan pengobatan medik.


Adanya batu pada saluran kemih.
Penyakit Dekompresi yang memerlukan terapi kompresi.

rosis yang berat.


n.

p.

Status Kesehatan (Physical Profile)

86. Status kesehatan

adalah deretan huruf dan angka yang rnenunjukkan kondisi kesehatan seseorang secara umum, sebagai suatu sarana informasi bagi para pejabat non kesehatan. Hal ini khususnya
digunakan untuk menentukan apakah seseorang memenuhi syarat
atau tidak, bagi suatu penugasan tertentu.

87. Ada 7 faktor

P
U
L
H
E
S
X

=
=
=
=
=

yang ditulis dengan huruf yaitu

kondisi fisik umum ("general physical status").


kondisi extrernitas atas ("upper extremities").
kondisi extrernitas bawah ("lower extremities").
pendengaran ("hearing").
penglihatan ("eyes").
stabilitas emosi ("emotional stability").

kesamaptaan jasmani ("physical

work

capasity").

88. Tiap faktor yang dinyatakan dengan huruf seperti tersebut di


atas,diberikan penilaian yang dinyatakan dengan angka mulai
dari I sampai dengan 4. Angka 1 menunjukkan bahwa individu
tersebut tidak menderita kelainan medik.
Angka 2 menunjukkan bahwa individu tersebut menderita kelainan medik yang ringan.
Angka 3 rnenunjukkan bahwa individu tersebut menderita kelainan medik yang nyata dan/atau terkendali, dan tidak membutuhkan pengobatan nredik yang terus menerus/berlanjut serta pengawasan medik yang ketat.
Angka 4 menunjukkan bahwa individu tersebut menderita kelainan medik yang tidak nremenuhi persyaratan bagi tugas dan jabat-

annya.

98

itii#

,:,,:
c'r
i

*:iEEI:^

!i:'ii;r

i:iff;E5

aa'a
t
z

t;ii-;

t o4:-E

-.9
:58

I
l;
c:
z

-"::
:!85

3:

i!

_9

rT a

itr
:5i
!ri
r8a

iiiiiii,

6
n

I
i

c
I
o

:
t

:5

.iE

ijr

l
E;::s

;f*i;#is

:.
.:.9

5=irB

isisiiiEt
5i:::!Eg

.;E

-!
E;;:
a G .r
:!l !

j:;r!
-:

. E
-o.:

:3:
ft rE:i
ii!

!i=!

99

;;i;iffff#
'i;a

::T;
: EE
::c5^

ii'iii

dE:;t

liiliiir
riiiiiiiiiri
iii i:ili:

!i!:t--

iiiiiii
ill

-;
!r
:i2E

ri
ll

!i

!i

iiiiiii

:e:-'E

i,.?
92 i

:il
;r1

r:

i.i

=:!

iii

zit

i!?!;
!i!:l

iiiiii

i!3
Ei3

;i iI"
li..-.':2

t-t
::i
1'ri

!i:sEi
ri

:!!r-!-iii

I
I

;
I

irt

ii

ci
ll
lr

iifi

Ii:t
:l
rl

i: !i:,

ir
-8

E:

gi

iEgiil,

::
rt

5t

z.-

i;

zi!
i-:

i:E

iir
itr

iitiiiilr

rzll
tt:

i!.;

ni

ii+iii:.iit!' irt
l:i

ii i!i;iEi

i;;!-i
;i
ili:! 1i !!

=!ilii
i ?ir;
!9i
-g{
bc t !9,

iti
t !r

Zi?
3i<

!;r:E;.

arr

ta

r. t
ir il!

100

i;ii

l.t

iH:

Kecelakaan Pesawat

89.

Persiapan dan Tindakan. Beberapa hal yang harus disiapkan dan


dilakukan oleh dokter penerbangan dalam ntenghadapi kecelakaan pesawat adalah sebagai berikut :

a.

Ambuhns LaPangan :
I)
2)
3)

b.
c.

Awak ambulans.
Perlengkapan perorangan.
Perlengkapan ambulans.

Pembebasan londasan pacu (bila memungkinkan).

Deskripsi dari Pesawat.


I)
2)

Jenis.

Muatan yang berbahaya (biologis/kimia/radiologis/senjata).

d.

hosedur di laPangan :
l) Ijin dari Kontandan Pentutlartt Kebakaran (bila rnernung-

2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

kinkan).
Lapor kepada Kornandan Penanggulangan di Lapangan.
Tentukan keadaan korban dan lakukan tindakan medik
yang diperlukan.
Laporkan kepada Karurnkit Pangkalan tentang junrlah
korban serta dukungan yang diperlukan.
Tetapkan Daerah Pengurnpulan Korban ("casualty holding area"). Daerah Triage dan Daerah Pentberangkatan
Korban ("casualty removal area").
Awasi proses triage. tindakan nredik dan pencatatan
medik.
Lapor kepada Kontandan Pananggulangan di Lapangan
tentang kondisi para korban.
Siagakan antbulans sanrpai selurult daerah dinyatakan
anlan.

9)
L'.

Siagakan seluruh pcrlengkapan medik

di

Lapangan.

Jenazah :

l)

Didalam Pangkalan

: posisi korban dan beri tanda

ngenal.

l0t

pe'

2l

Diluar Pangkalan : koordinasikan pengangkatan jenazah


dengan petugas kesehatan daerah setenlpat.

Kosus Khusus "Broken

Arrow"

Perhatikarr laporan kontanrinasi dari Konrandan Laparrg-

2\

Perhatikan laporan "bioerryir'onnrental engineering" daii

an'
Kornandan Lapangar'.

S.

Muatan Berbahaya
I

Laporkan Konrandan Lapangan tentang bahaya vang ditinrbulkan oleh bahan beracun. balran peledak dan lainlain.

2)
h.

Laporkan Konrandan Lapangan tentang toksisitas dan


tindakan yang harus dilakukan (penugunaan bahan kinriawi atau biologi).

Catatan :
1

l)

Laporkan Kontandart LaPangan tcntrng perkenrbanuarr


Keadaan secara periodik.

Bila perlu nrinta bantuan Konrandan Lapangan untuk


rnengatasi hal-hal terterttu.

90.

Kategori Triage

a.

Ringatt - Hijau - h'ioitas 1. Luka vang tidak nreninrbr.rlkan


inkapasitas. laserasi ringan. kontusi. pcrdarahan vang terkeu-

dali" fraktur tertutup dari tulang-tulang kecil. tidak diprioritaskan untuk pengobatan se-qcra.

b.

Segera

c.

Ditunda - Biru Prioitas.I/L Prognosa kurarrg baik tanpa tindakan nredik yang ekstensif, nrisalnya: luka bakar derajal 2
dan 3. luka abdornen dcngan evjscerasi. luka ccrcbral yang

Meralt Prioitas

cukup baik bila pengobatan dilakukan segera. ntisalnya: asphyxia. obstruksi jalan
nafas. "tension pneumothorax". perdarahan lanlhat letal)i
terus nrenerus, fraktur terbuka. Prioritas tcrtinggi untuk dilakukan pengobatan segera di lapangan.
11. Prognosa

kritis, luka berat yang "nrultiple". Kasus ini

ta2

ntettrpunyai

prioritas terendah untuk dilakukan tindakan medik dila-

panSan.

;:

d.

Dapat Diunda - Kuntng Prioritas.fZ. Prognosa cukup bdk


dan tidak memerlukan tindakan segera, misalnya: lacerasi
tanpa perdarahan, luka bakar derajat 2 dan 3 (luas zp-3ffil,
fraktur tertutup, trauma kepala yang kritis. Kasus ini dapat
ditunda sesuai dengan keadaan.
$ f
--!: r
91. Kecelakaan Fisiologis. Misalnya : hipoxia, hipervenfifdsi, kera'
cunan CO, keracunan bahan lain, penyakit dekompresi, disori'
entasi tempat, "rapid decompression" pada ketinggian di atas
25.000 kaki.
Prosedur yang harus dilakukan adalah

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
j.
k.
l.
m.

Riwayat kejadian.
Penilaian kondisi lingkungan.
Bahan Beracun yang berpengaruh.

Karantina pesawat dan sistem 02 (sesuai yang diperlukan).


Penilaian tentang penyebab kejadian.
Rekomendasi.

Pemeriksaan Medik dan Riwayat Kesehatan (dari Catatan


Medik).
Riwayat kecelakaan Yang lalu.
Faktor-faktor yang berpengaruh (gizi, alkohol, merokok).
Faktor Manusia lainnya.
Faktor Psikologik.
Pemeriksaan Laboratoris.

92. Penyelidikan Kecelakaan Pesawat

a.

b.

Korban Yutg sehtrut :

l)
2)
3)

Statuskesehatan.
Wawancara flight surgeon terhadap awak pesawat.
Dapatkan sample laboratorium segera.

Korban meningal :
1) Berikan tanda dan catatan yang diperlukan di lapangan
(termasuk sketsa).
2\ Potret semua bagian tubuh sebelum diangkat.

103

Setiap tubuh harus diberi label'

3)
4)

dengan
Jangan memindahkan korban tanpa konsultasi

pejabat kesehatan yang berwenang'


Gambaran umum kecelakaan :

s)

b)

Lokasi daerah kecelakaan'


Keterangan saksi mata'

c)

Cuaca.

d)

Keadaan Peralatan Pesawat'


Fungsi dari alat keselamatan'

a)

e)

tempat
Pemlerian tanda'tanda lokasi dari korban'

c)

duduk, kanoPi.
Rekomendasi kedokteran'

h)

6)

Pengangkutan korban :
a) Pendinginan Yang semPuma'

b)

7)
S)

untui otopsi dan

Persiapan
jaringan'

Kondisi korban waktu diketemukan

a)
b)
a)

Peralatan Yang diPakai'


:

duduk yang
Didalam pesawat, dalam posisi tempat
normal.
TerlemPar dari Pesawat'

Bagian tubuh korban

a)
b)

pemeriksaan sampel

Jenis dan keadaan Pakaian'

Posisi korban

b)
9)

Tahap-tahap operasi penyelamatan'

Tertinggal dalam Pesawat'


IrngkaP dalam ejection seat'

93. Riwayat Awak Pesawat

^.
b.
c.
d.
e.

Riwayat Wndidikot"
Infornusi dari instruktur'

KwlifikasiYangdimilikL
tatihan surttival' uii keselatan
Data : tatilwn aerofisiobgi'
(terakhir).
Kondisi Medik'

104

l)
2)
3)

f.

C.

Status Kesehatan, kelainan medik yang diderita, riwayat


penyakit dan pengobatbn dalam I bulan terakhir.
EKG, EEG dan Riwayat Trauma Kepala.

Ada/Tidak "waiver".

JamTerbang
Jumlah jam terbang seluruhnya.

l)
2)
3)
4)
5)
6)

Jumlah

jam terbang dalam jenis

pesawat tersebut.

Riwayat terbang selama 30 hari terakhir.


Riwayat terbang selama 48 jam terakhir.
Riwayat terbang selama 24 jam terakhir.
Urutan kejadian.

Riwayot hibadi"
l) Umur, status perkawinan, kebiasaan, hobi.
2) Kondisi ekonomi.
3) Kondisi antropometrik.
4) Riwayat kecelakaan sebelumnya (pesawat, mobil, dan
lain-lain).

5)

Kelelahan.

a)
b)
c)
d)
e)
0
6)

Waktu terbang pada saat kejadian.

Jumlah sorti 48 jam terakhir dan 7 hari terakhir.


Urutan penugasan/kegiatan 48jam terakhir.
Jumlah tidur dalam 24 jam terakhir.
Faktor lain yang melelahkan.
Aktivitas sehari-hari selama 72 jam terakhir.

Penugasan Saat ini.

a)
b)
c)

Lamanya bertugas di Lanud yang sekarang.


Akomodasi yang diterima.
Jarak tempat tinggal dengan Lanud/tempat tugas.

94. Penyelidikan "Human Factots" (Human Engineering)


a. Stres Fisiologik. Misalnya : hipoxia, disorientasi. pengaruh suhu,
intoksikasi CO, penyakit Dekompresi, mabuk udara, percepatan,
circadian rhythm, barotrauma, inkapasitas, hipoglikemia, hiperventilasi dan stres campuran (alkohol, kelelahan, gizi dan obat).

105

b. Faktor

Psikologik.

l.

Riwayat tugas 30 hari terakhir.


2) Riwayat kehidupan 3 bulan terakhir (keluarga, pribadi, keuangan, jabatan).
3) Sikap hidup/Kebiasaan Hidup.
4) Motivasi, kecerdasan, stabilitas emosi.
5) Tingkahlaku dan karakteristik kepribadian.
6) Informasi dari : teman, keluarga, instruktur, atasan, dokter
pribadi dan personil lain yang mengetahui kehidupan yang
bersangkutan.

c. Faktor

Gizi

1) Makan yang terakhir (berapa jam sebelumnya?).

2) Tempat makan.
3) Jenis makanan.

4) "Inflight feeding".
5) Kebiasaan makan makanan tertentu.
6) Jumlah cairan yang masuk (adalah kemungkinan dehidrasi?).

d. Display

l)

(panel instntmen)

Tidak bekerja.

2) Sulit dicari, sulit dikenali.


3) Sulit dibaca/diinterpretasikan.

4)

Salah baca.

e. 'Control & Switches".


1) Sulit dicapai.
2) Terlalu kaku/keras.

3) Sulit dicari.
f

4) Tidak bekerja dengan baik.


Hubungan 'bontrol" dengan "display"

ktak "control"

dan "display".
"control" dan "display".
2)
3) Ketepatan bekerja.
4) Prosedur dan Teknik.

1)

Arah gerakan dari

g. Informasi yang berlebihan (over loaded) dan waktu kritis.


h.

Respons yang terlalu rumit/membingungkan.

106

j.

Penilaian Pemhtan Bonuan Hidup.

l)

Helmet : jenis, tanggal inspeksi, perlengkapan bagian luar,


perlengkapan bagian dalam, kabel interkom, tali pengikat,
modifikasi dan posisi helmet ditempat kejadian.

0, : jenis, tanggal inspeksi, kondisi umum, katup,


penutup pipa 02 dan posisi masker ditempat kejadian.

2) Masker

95. Tes Laboratorium

a. Siapkan tabung pemeriksaan darah (2 dengan label merah.

abu-abu dan 2 hijau).

b. Siapkan 50 cc urine.
c. Dikocok dan didinginkan.
d. Periksa : CO, ETOH, Glucosa, tes obat, Hb/Ht dan asam Laktat.
e. Label ditulis: nama, NRP, tanggal kecelakaan dan jenis pesawat.
f. Sampel dikirim dalam "dry ice" ke Laboratorium.
96. Tes Sampel Jarinpn

a. Jaringan ; otak, limpa, ginjal, otot, isi lambung, urine dan lemak.
(masing-masing 35 cc).

b. Jaringan liver dan paru (m,asing-masing 130 cc).

c. Jaringan tersebut di atas dibekukan.


: jantung, telinga tengah, paru dan ginjal (difiksasi

d. Jaringan

Formalin).

e. Dibuat Label seperti

f.

sampel tes laboratorium.


Sampel beku dan Sampel Fiksasi Formalin dikirim dalam tempat yang terpisah ke Laboratorium.

Perang Kimia

97. Tujuan yang ingin dicapai bila kita menghadapi perang kimia adalah mengurangi semaksimal mungkin dampak serangan kimia musuh dan melakukan tindakan medik di daerah yang telah tercemar.
Konsep pertahanan terhadap perang kimia (PK) adalah :

a. Keberhasilan PK tergantung pada faktor kejutan dan kelemahan


pertahanan.

b. Pertolongan pertama harus menggantungkan pada diri sendiri

t07

atau teman.

c. Meyakinkan para petugas bahwa peralatan perlindungan

akan

efektif bila digunakan secara benar'


d.Komandanakanmenentukan''daerahberbahaya,.yangberisiko
tinggi.
:
98. Selama Fase Defensif. Perlu diperhatikan halhal sebagai berikut
a. Sebelunt serangan. Pastikan alat perlindungan terhadap perang

kimiadapatdigunakandenganbaik.danpersoniltelahnrahir
dalam menggunakan alat'alat tersebut pada waktu yang tepat'
b.

Selama serangarl'

perSemua personil n.renggunakan alat proteksi' cari tempat


lindungan di daerah yang telah ditentukan'
2) Aktifkan satuan-satuan dekontaminasi dan tutup hubungan
dengan udara luar.
pengobatan ditutup ltubungannya dengan udara

l)

3) Fasilitas
luar.

4) Pastikan adanya suatu


c. Setelah

serangan kimia musuh'

serangan.

1) Mulai oPerasi PenYelamatan'

2) Monitor keadaan lingkungan'


99. Pengaturan Fasilitas Medis'
pe'
a. AIat medis harus disiapkan, khususnya yang berguna untuk
ngobatan luka'

b.

tentang peng'
Berikan saran pertimbangan kepda Komandan
:
berdastkan
ada'
aturan bangttnan-bangunan yang

1) Distribusi Penduduk'

Zi

,Rnggota militer yang bertugas harus diprioritaskan'

3) Distribusi instalasi kesehatan yang tersedia'


4) Perkiraan jumlah korban'
5) Kemampuan evakuasi dan tempat perawatan'

t00.

untuk
Satuan Teknik Sipil Pangkalan akan mengusahakan

a. MenutuP kebocoran udara'

l08

b. Menyaring udara yang masuk.


c. Membangun daerah dekontaminasi.
d. Menyediakan air bersih dan tenaga listrik.
e. Segera setelah serangan, memeriksa bangunan dan menutup
kebocoran dengan polyethlene.

f. Ahli Bio environmental Engineering

akan mendeteksi bahan

beracun dan memonitor lingkungannya.

l0l.

Tugps Personil Medik.

a. Kurangi terjadinya luka akibat bahan kimia.


b. Melindungi personil yang akan berhubungan dengan

bahan

kimia.
c. Mencegah tersebarnya bahan kimia ke instansi/fasilitas lain.
d. Melakukan pengobatan konvensional.
e. Siap untuk menghadapijumlah korban yang banyak.

102. Triage.

Secara mendasar sama dengan triage pada korban kece-

lakaan lainnya, kecuali triage

lam

a. Tahap

di fasilitas rnedik dilakukan

da-

tahap.

Triage awal dilakukan oleh tenaga paramedis pada

saat yang bersangkutan memasuki daerah dekontaminasi.

b. Tahap IL Triage lanjutan dilakukan oleh dokter di dalam


perawatan, untuk menentukan prioritas tindakan medik.
lr rr.

(nol

i:.:zrh;ng?

rr*t
{ionsciour?
i}

cxpccltnl

-4
(nor

rmnrrdirlc

(ves) -+
(nol

rmbulrtory? r)

I rv.,;
| -,.,-.r

109

dcllYcd

ruang

103. Evakuasi Korban.


a. Tentukan apakah korban masih terkontaminasi bahan kimia
atau tidak.

b. Bungkus tubuh pasien dengan bahan pelindung kimiawi sebec.

lum diangkut melalui daerah yang terkontaminasi.


Sediakan bahan pelindung/pembungkus tersebut secukupnya'

1(X. Pertolonpn Diri Sendiri/Teman


a. Gunakan masker pelindung (bahan "gas syaraf'' bereaksi

sangat

cepat).

b. Berikan antidot gas sYaraf.


c. Cuci bagian tubuh yang terkena nrenggunakan peralatan dekontaminasi M-258.
d. Angkut ke fasilitas medik terdekat.
105. Dekontaminasi
Berjalan melalui daerah sempit "chlorine bleach"
b. Mandi dengan air bersih (bila diharuskan).
c. Keringkan badan dan masuk ke ruang kedap udara.
d. Pasien yang berbaring harus dibuka pakaiannya sebelum mandi/
a.

pengobatan lebih lanjut.

106.

a.

Jenis Senjata Kimia

Gas Syaraf. Mengandung Anticholinesterase yang lebih kuat


daripada insektisida biasa. Sifat kimianya adalah :

1) Tidak berwarna/berbau dan tanpa rasa'

2) Dapat terserap oleh setiapjaringan tubuh'

3) Gejala tergantung dari banyaknya absorpsi dan jalan yang


dilaluinYa.

b. Zat Petept)h (Vescant/. Termasuk Sulpfur dan Nitrogen Mustard, serta beberapa jenis senyawa Arsenikum' Bahan ini agak
kurang beracun bila dibandingkan dengan gas syaraf'

l)

Diagnosis : dapat terjadi masa laten sld 24 jam tergantung


besarnya konsentrasi zat tersebut. Mula-mula terbentuk eri
tema yang disusul dengan gelembung-gelembung seperti pada

lt0

luka bakar derajat 2.

2) Pengobatan

segera didekontantinasi. dan luka/kelainan ku-

lit diobati seperti pada lLrka bakar.


c. 'Choking Agents" (initant). Ternrasuk dalanr kelonrpok ini
adalalr : phosgene. chlorine dan chloropicrin.

l)

Diagnosis : batuk. sesak napas. keluar air nrata. rasa tercekik.


sakit kepala. nrual. nruntah. Edema partr dan shock dapat

terjadi tiba-tiba atau dalanr waktu 24 jarn.

: keluarkan dari daerah yang rerkontanrinasi.


berikan 0" nrelalui nrasker dan bantuan napas bila diperlukan.

2) Pengobatan

107. Diagnosis keracunan

Gas

Syaraf

a. Setnua tanda/gejala berdasarkan overstintulasi susunan svaraf


para sintpatis.

b. Mata : rniosis, lakrintasi. nyeri. sulit akontodasi,

nrerah.

c. Pilek. sesak nafas. batuk dan rasa tercekik.


d. Sakit kepala. lernah. berkeringar. pusing. kedutan otor.

pares-

tesi dan kejang.

e. Anorexia,

f.

Nausea dan diare.

Sakit pinggang.
g. Secara laboratoris agar diperiksa kadar cholinesterase dan eritrosit.

108. Pengobatan bagi Korban Senjata Kimia


a.

Gas syaraf

(GA, GB, CO, VX dan lain-lain)

I ) Pasang nrasker dan tubuh posisi "up wind".


2) Atropin 2 nrg IM tiap l0-20 nrenit (3 kali).
3) PAM CL : 2.5 grarn dalarr 100 cc aqua IV perlahan,
graln dalanr 3 cc aqua IM setiap 30 nrenit.

b. Zat Pelepuh

l)

(ll,IlD,

CX, MD, PD.

atau

L)

Cuci dan pakaian dibuanq.

2) Pasang nrasker.
3) Zalf BAL

4) "BAL lOol'in oil" 0.95 ccl25


5) Zat pengganri BAL.

llt

lbs IM tiap 4 janr (3 kati).

c. Rocan Darah (AC, CK, SA)

l)

Gejala

tercium aroma "bitter almond", iritasi mata, iritasi

saluran nafas, kejang, apnea, coma dan hiperpnea.

2) Pengobatan

a) Pasang masker

b) Amyl Nitrit inj.

(l

amp.) tiap 15 menit (8 kali), sulit

untuk ntengontrol hiPotensi.

c) Sodium Nitrit l% l0 cc IV tiap l0 menit (5 kali).


d) Sodium Thiosulfat l0% lO cc IV perlahan, bergantian
dengan Sodium Nitrit.

d. 'ChokirtgAgents" (OC, DP)

l)

Batuk keras, dispnea dan nausea.

2)

Pasang masker dan 01.

Pengungpian Medik Udara

109. Keputusan untuk rnengungsikan pasien ditetapkan berdasarkan


pertimbangan dokter yang pertama kali rnerawatnya. kematnpuan
pasien untuk diungsikan dan jenis perawatan/pengobatan yang di'
butuhkan oleh pasien yang bersangkutan.
Selain itu pada pengungsian rnedik udara harus diperhitungkan pula
rurengenai jadwal penerbangan.

"log time". karakteristik dari

pesa-

wat angkutnya (cruising speed. cabin altitude, alat-alat yang bisa


digunakan) dan fasilitas perawatan/pengobatan pada setiap tempat
yang disinggahi dalam pengungsian rnedik udara tersebut.

ll0.

Permintaan Pengungsian Medik Udara. Bila keputusan untuk


pengungsian medik udara sudah ditetapkan rr.raka harus dikirimkan laporan kepada pejabat-pejabat yang berwenang agar diproses
sehingga pengungsian medik udara tersebut bisa dilaksanakan.

a. Dokter yang berwenang, mengajukan pernlintaan untuk mengungsikan pasien ke "Registrar" di pangkalan udara setentpat.

b. "Resistrar" (AECO -

Aeromedical Evacuation Coordinatins

Officer) meneruskan permintaan ini ke "Regulating Office"

tt2

(ASMRO

- Armed Service Medical Regulating Office) untuk


menetapkan rumahsakit yang akan dituju.
(ASMRO - merniliki daftar rumah sakit yang dapat dituju lengkap dengan tenaga spesialis yang dirnilikinya). Dokter yang mengirirn harus menghubungi dokter yang akan menerima pasien
untuk mengadakan pembicaraan, terutama dalam

rnenangani

pasien gawat dan perlu mendapat prioritas.

c.

Setelah rumahsakit tuiuan ditetapkan maka AECO harus lapor


kepada AECC (Aeronredical Evacuation Control Center) untuk
rneminta pengungsian medik udara dan nrenyampaikan inforrnasi tentang :

l)

Tindakan rledis yartg sudah dilakukan.

2) Nama pasien.
3) Diagnosa dan diferensial diagnosanya.

4) Klasifikasi

pasien.

5) Fasilitas kesehatan yang dituju.


6) Urgensi pengungsian ("Movenrent precedence").
7) Tenaga nredis atau tenaga nonnredis yang menyertainya.
8) Alat-alat yang diperlukan secara khusus.

tl.

"Movement Procetletrce". Hal inimenunjukkan tingkat kegawatan mengapa pasien memerlukan pengungsian medik
udara. Keputusan dilakukannya pengungsian medik udara
adalah tanggung jawab komarrdan dari palgkalau udara dari
rnana pasien tersebut dikirim. Penilaian yang cermat perlu
dilakukan untuk menghindari penghamburan biaya ataupun
mensanggu penerbangan khusus. Prioritas bisa diberikan
pada:
I

"Urgent precedence" diberikan kepada pasien yang harus diungsikan seceputnya unttrk menye-

) Urgent.

lamatkan nyawa, ekstremitas, mata atau untuk mence-

gah terjadirrya komplikasi penyakit yang berbahaya.


Pesawat yang sedang diudara atau yaug akan segera

terbang harus mengungsikan pasien ini dengan segera.


Dokter di rumahsakit tujuan harus sudah dihubungi
r.r ntuk me nerim any a sebelum p asien d iu ngsik an.

l13

2) Prioritos.

"Prccedence" prioritas diberikan kepada

pasien yang memerlukan perawatan / pengobatan tertentu dengatr segera, tapi fasiiitas kesehatan yang di-

butuhkan tersebut tidak dimiliki oleh rumahsakit setempat. Pasiett i:li harus diungsikatr dalam waktu paling iambat 24iwn'

11.

Rutin. "Precedeuce" rutitt diberikan kepada pasien yangdapat


diungsikan dalam waktu 72 1am. Untuk pasien irli digunal<att
pesawat detrgan iadwal terbang yang biasa. Dalam penangatratt

pasien "urgent" dan pasieu prioritas, dokter akan dihubutlgi


oleh Flight Clinical Coordilrator (Fli$tt Nurse) untuk mendapatkan infornrasi iebilr jauh tetrtang pasien tersebut sehubungau
dengan perawatannya seiama perlgungsian medis di udara'

lt2.

Sebenarnya tidak ada kontraitrdikasi mutiak untuk petrgurrgsian


medik udara. llarnun demikiatl pada pasien berikut iui hartya
boleh dilakukan pengungsian medik udara biia cara iain tidak
bisa dikerjakan yaitu

a.

Pasien yang menderita pcnyakil yang harus dikarautilla se-

b.

Pasien yang keadaan umumnya saugat buruk yang besar ke-

clalgkart pasietr tersebut berada dalarn stadiunr menuiar'


mungkinarutya meninggal dajam penerbangan.

c.
d.
I13.

Pasien yang raharrgnya diliksasi clcngan kawat secara tetalt.


Pasien dengan kehamilan iebih dari 240 han.

Bahaya utama dalam peuerbangan adalah terjadinya kelainan


pathofisiologis yang disebabkan turunnya tekanan 0-2 dan me'
ngembangkan gas-gas yarlg terperangkap dalam roltgga-rotrga
tubuh.

14. Pemberian oksigcn perlu dipertimbangkan untuk


berikut

'n.

pasiett-pasicn

Penyakit yang berhubungan dengan paru-paru dan torak'

)
2)
I

Pneumonia.
Emphysema.

It4

3) Asthma'
4) llka Pada torak'
5) Bronchitis.
6) Tuberculosa.
7) Tumor.
8) Tulang iga Patah.
b.

OutPut iantung Yfrlgrendah


l) Congestive heart failure.

2)
3)
c.

Myocard infark Yang baru.

Blood dYscrasis

l)
2\
3)
I

Coronary insufficiencY.

Anemia.
Sickle cell.

Penyakit hemogiobinoPati'

15. Perlu diingat pada ketinggian 18.000 feet volume gas akan menjadi dua kali lebih besar dibandingkan dengan volume gas terse-

but pada permukaan laut, Hal ini akan membahayakan


pasien dalam keadaan berikut

a.

pasien-

Pasien yang baru saja mengalami operasidengan jahitan pada intestinum.

b.
c.
d.
e.

Pneumothorax yang tak diberi ventiiasi.


Tuberculosa dengan disertai cavitasi.
Emphisema dengan adanya bullae.

l,uka di tenglorak yang disertai masuknya udara ke dalam


rongga otak.

f.

Pasien yang baru-baru saja mendapatkan pemeriksaan "air


contrast" dalam ventrikel otak atau sumsum tulang bela-

kang

8.

Tumor otak atau kista otak yang mengandung gas di


lamnya.

u5

da-

h.

jaringan seperti halnya


Setiap adanya kumpulan gas dalrn
misalnya Clostridium
anaerobic
pada infeksi oleh bakteri
Tetani'
Welchii atau Clostridium

i.

udara
Luka tembus pada mata atau operasi mata dimana

masrk ke dalam bola mata'

l16.

Pembatasan ketinggian terbang


pasien-pasien dalam
pengungsian
perlu dipertimbangkan dalam
pemb
atasan ketinggian
api
T
l.uduur,' seperti disebutkan diatas.
lebilr lama'
menjadi
penerbangan
terbang ini akan menyebabkan
keuntungan
antara
teliti
yang
korena-nya perlu pertimbangan
pelaksanaan pengungsian medik udara bagi

Pembatasan

ketingian terbang'

dan kerugiannya

Pasien-Pasien tersebut'

lll .

Klasifikasi Pasien Pengungsian Medik Udara

a.

Kelas

1.

Pasien Neropsikiatrik'

l)

Kelas 1A (XA). Adalah pasien psikiatrik yang berat


yang memerlukan alat i pakaian khusus agar pasien
tidak lepas / ngamuk' obat-obatan khusus misalnya sedativa dan memerlukatr pengawasan yang ketat'

2\

Ketas IB
merlukan

Pasien psikiatrik tingkat


(XB)'
'putiiun

sedang' me-

khusus agar dia tidak iepas i ttgaatau sedativa tapi tidak


obat-obatin
me*irlukan
mrrt<,
memerlukanalatklrususuntukmembatasipasienagar
tidak lePas / ngamuk'

3)

Ketas

IC (XC)'

Pasien pasikiatrik yang bisa dijepas'

kooPeratif dan mudah diawasi'

b.

(Litter pasien) tapi


Kelas 2. Pasien yang tak bisa bergerak
b ukan P asien Psikiat rik'
yang sama sekali tak bisa berI ) Kelas 2A (XDA)' Pasien
gerak dengan usahanya sendiri dalam keadaan apapun
(Immobile litter Patients)'

2)

Ketas

Pasien yang hanya dapat bergerak


kekuatannya sendiri pada keadaan darurat

28 (XDB)'

dengan

(Mobile litter Patients)'

ll6

c.

Kelas 3. (Ambulatory Patients). Kelas 3 (XE), adaiali pasien bukan pasien psikiatrik yang memerlukan perawatan /
pengobatan, bantuan atau pengawasan selama pengungsian.

d.

Ketos 4 (XF) (Troop Aast). Adalah pasien yang bisa berjalan (bukan pasien psikiatrik) yang tidak memerlukan pengobatan selam a Petrerbangan.
ini baik secara fisik maupun emosionai tidak memerbantuan
iukan
/ pengawasan selama pengungsian.
Pasien

e.

"Drug Abuse Potients" (Pasien karena menyalah gunokart


obat ).

1) XGA adala\ "Mobile litter

patient" dengan

diagnose

penyalah gunakaan obat ("Drug abuse"). Pasien ini


memakai pakaian dari rumahsakit dan apr ia tidak bisa
bergerak.

2) XG adalah "Ambulatory

drug abuse". Pasien ini mema'


kai pakaian dari rumahsakit dan diungsikan dalam status "ambulatorY"'

pengungsian medis udara. Label ini digunamedik seiama pasietl dalam pengungsian me'
catatan
kan sebagai

l18. Labet pada pasien


dft

udara.

119. Tanggung iowab dokter kesehatan penerbangon bilo ia berada


dalwn peswat pengungsian ntedik udara. Bila seorang dokter
kesehatan penerbangan berada daiam pesawat sebagai awak pe'
sawat terbang, maka ia adalah orang paiing ahli dalam bidang

kesehatan dan bertanggung jawab penuh dalam perawatan /


pengobatan semua pasien yang berada dalam pesawat tersebut
sesuai dengan keahliannYa.

Program Keselamatan Penerbangan

120. Peranan Dokter Penerbangan dalam keselamatan petrerbangan


adalah:

a.
b,

Metaksarukan Wogram keselamaton penerbangan


Melaksarwkan prosedur buht dalam mmglwdapi kecelalra'
an Pesavnt.

117

c.
d.
e.

Penyelidllun kecelalcaan Pesvvat


Meniamin keselamatan kegiatan di dmat
Mmlamin keselamatan Petutu Kendnli dan Pisavvat Ruang

Anglwv.

l2l. hogmn Keselamtan Penerbangan Bidang Medik


a. Seleksi Medis Awak Pesauat. Untuk mengurangi

kemung'

kinan terjadinya kecelakaan pesawat akibat laktor manu'


sia.

b.PerneriksannKesehatanBerkalaUntukmengurangike-

mungkinan terjadinya inkapasitas yang dapat berakibat kecelakaan Pesawat.

c.

PelaYanan Kesehatan Rutin'

l)

Untuk meningkatkan derajat kesehatan setinggi tinggillya.

2)
'
3)

Untuk membina hubungan yang erat dengan para awak


pesawat, sehingga tidak ada rasa takut di "grounded"
dan dapat mendeteksi penyakit sedini-dininya'

Berupaya untuk mengembalikan penerbang yang di

"grounded" untuk aktif kembali daiam waktu yang


se

singkat- singkatnYa.

d.PendidikandanLatihanMedik.Memberikanpenyuluhan
terhadap awak pesawat untuk topik-topik
:

l)
2)
3)

DisorientasiTemPat'

4)
5)
6)
7\

"Circadian RhYthm"'

Faktor Aeromedis pada Tabrakan Pesawat di Udara'


Trauma Suhu Dingin'

Pencegahan PenYakit Jantung'


Progam Perlindungan Pendengaran'

Obat'obatan dan Penerbang'

118

8)
9)

Alkohol dan Penerbang.


Pengaruh SuhuPanas

l0) Diet (Kolesterol, Hipogjikemia, Ovenveight dan

jain-

lain).
11) Merokok (Kanker paru, Emfisema dan Daya taian terhadap G).

l2)
l3)

Penyakit Dekompresi.
Barotrauma.

14) Terbang dalam keadaan sakit.


15) Daya Tahan terhadap gayaG.

l6) Mabuk Udara.


l7) Kesamaptaan Jasmani.
l8) Obalobatan dalam keadaan darurat.

e.

Kerjasona dengan Perwira Kambangja

1)

Untuk memperoleh informasi tentang masajah medik


yang perlu ditangani.

2)

Menyusun laporan tentang hai-hal yang kurang men_


dukung keselamatan penerbangan.

3)

Menyusun laporan tentang kejadian yang membaha_


yakan penerbangan.

4)

Menyusun laporan tentang kualitas sarana yang tidak


mendukung kesBlamatan penerb

5)

an gan.

Menyuzun laporan tentang Efektifitas Awak pesawat


("Aircrew Effectiveness") dan kondisi moral/mental
para awak pesawat.

Penugasan Dolcter Penerbangan


I

22.

Sebelum berangkat untuk suatu penugasan, dokter penerb angan


perlu menyiapkan perlengkapan pribadi, medis maupun
non irr_

dis secara cermat agar pelaksanaan tugas dapat dilakukan

ll9

de-

ngan sebaik-baiknYa.
I

23.

Perlengfrqran Pribadi

a.
b.
c.

Kanngan
Sumt'srrat Yang diPerlulun'
Patraian dan peralatan

sehari'hui

124. Perlenglrapan Medik

Kit)

a.
b
c.

Peranglut Dokter Penerbanq Flight Surgeon's

d.
e.

Catutan lasil pemeiksaon kesehatan berlula yang terakhin

Catatan medik

tmung immunisasi

Bav'n catatan medik avwk pesavrat bila penugam lebih dari


30 hgn'
Obat Anti Malfrin.

125. Brifing Awak

Pesawat

a.StresFlsbbgikrfatigue,dehidrasi,disorientasidan"circadian rhYthm".

b.
c.
d.
e.
f.
g'
h.

Obat-obatan dan Tugas Terbang'


Gizi Awak Pesawat.

Kebutuhan Tidurllstirahat' '


Latihan lasmanL

Alkohol
Dukungan

mdikf

sosial bagi keluarga

Bohaya-bahayo bidang kesehatan di tempat pmugosan'

126. kin-lain
a. kmngkat Dokter Penerbangan yang daftar isinya sudah ba'
ka, masih perlu disezuaikan jenis maupun jumlah obat /
alat kesehatan yang disiapkan tergantung dari keinginan
Dokte r Pene rbangan yang bersangkutan'
Hal-hal yang perlu mendapat pertimbangan adaiah

l)

Jumlah personil yang harus didukung

120

2)
3)
4)
5)
b.

lamanya penugasan.
Jenis operasi udara yang akan dilaksanakan.
Situasi dan kondisi di daerah penugasan.
Fasilitaskesehatan di daerah penugasatl.

Piranti Lunak yang dperiukan untuk menunjang pelaksanaan tugas dan keperluan pembuatan laporan kegiatan, harus
dibina dibawa secukupnya.

Interpretasi EKG

127. Untuk membaca EKG perlu mengetahui dasar-dasar pembacaannya secara sistematis. Berikut ini bukanlah cara yanglengkap
tetapi ini akan memberikan suatu cara pendekatan.

a.

Denyutiantung50

)
2)

100.

Kurang dari 50 Bradikardia.

b.

Lebih dari 100 Takhikardia.

Irama-Regular, irreguler, aritmia yang irreguler dan lainlain.

c.

l)
2)
3)
d.

Lebih negatif dari pada

I7f.
- 30o = hft axisdeviation.

Lebih positif daripada

+ l10o = Right

Axis-normal- 30" sampaidenget+

PR

axis deviation.

Deviasi axis adalah permulaan dari hemiblocks.

intemal.' normai O,l2 - 0,20 detik - dihitung dari


P sampai permulaan dari QRS.

permulaan gelombang

1)

PR memanjang terdapat pada A.V. Blocks, hipertiroidi.


Pada keadaan normal (atlit dan anak-anak) biasanya
dengan tonus vagus yang meninggi, merupakan variasi
normal.

a)

AV Block derajat I

PR lebilr dari 0,22


tik.

b)

AV Block derajat II

denyutan

berkurang

(mobitz I & II).

12t

de-

c)

AV Block derajat III : d'issosiasi lengkap dari


AV dimana ventricular rate lebih kecil dari atrial
rate.

2\

PR memendbk terdapat pada kazuvkasus A.V. nodal


atau artitmia atrial-rendah, WPW, penyakit-penyakit
metabolisme glikogen, LGL, pada hipertensi dan ka'
dang-kadang merup akan variasi normal.

e.

Interval

)
2)
I

QRS

normal 0,05

0,11 detik

Bila 0,12 detik : memat{ang.


MemanjangPada RBBB, LBBB.
Voltage meninggi Pada: RVH, LVH-

Voltage menurun

pada:

Hipotiroidi, Addison's, peri-

kardial effusion, penyakit


paru-paru.
f

Segmen.ST. periksa adakah elevasi atau depresi.

l)

Elevasi terjadi pada : miokard infark akut, perikardi'


tis, anurisrna, iskhemia sub efikardial.

2),

Depresi ST terjadi pada iskhemia (angina), digitalisasi,


miokard infark subendokardial, gangguan konduksi,
gangguan eiektrolit.

S.

GelombongP- normalexis+45o - +6f


l) Panjang maximum 0, ll detik, tg maximum 2-3 mm'

2)
3)

Biasanya bulat, tidak lancip, tidak berlekuk.

P berlekuk memiliki arti biia puncak-puncaknya terpi'


sah 0,04.

4\

P tinggi pada hipertrofi atrium, dilatasi atrium, korpulmonale, PenYakit Paru.

h.

Gelombang

0.

Q yang kccil sempit bisa normal pada lead I,

AVL,AVF & Lead prekardiai di atas ventrikel kiri, Q yang


dalam bisa normal pada AVR & kadang-kadang pada lead

III, Vl, V1. Gel Q tidak boleh melebihi 0,03 detik. Gelom'
bang

f-

b-isa

terbalik atau tegak, lancip atau datar.

t22

sangat tinggi pada miokard infark, hiperkalemia, iskhemia, overload ventrikel. CVA, T sangat datar pada hipokalemia.

j.

Intemal QT
gelombang

dihitung dari permulaan QRS sampai akhir

T; Rumus : QT interval harus l/2

panjang RR

interval sebelumnya; QT intervai berhubungan dengan


nyut jantung-biasanya normal 0,32

1)

de-

0,42 detik.

QT interval n.remanjang pada : CHF, infark miokard,


calcium, quinidine, pronestyl, miokarditis, trisikiik,
phenothia zines.

2) QT intewai memendek ;
perkalemia,

digitalis, hipocalcemia,

k.

Transisi defleksi gebmbang R-normal harus


v5.

1.

Gebmbang U
bang T.

l)
2)

hi

g++tinggi.

do pada V3 -

polaisasi normalnya sama dengan gelom-

Jelas terlihat pada V3.

Gelombang U yang besar pada hipokalemia, gelonrbang

U terbalik pada infark miokard. iskhemia, left ventricular strain.

m.

Elektrode-elektrode yang saling tegak lurus (untuk menentukan axis) :

1) I&AVF =
2) ll & AVL =
3) lll & AVR =

90o.
90o.
90o

(hal 138)

128. Untuk mendapatkan ketetapan dan keseragaman dalam membaca EKG, disarankan mengikuti prosedure sebagai beirkut (SF
s20).

a.
b.

Tentukan denyut iontung,

iramotyt

Ukur Interval :

123

1)

PR interval'

2\

QRS interval

li

dt. in,t'"ot'
a) Penjelasan

: QT dibagi dengan akar kwadrat dari

interval RR sebelumnYa'

b)
c.

Diukur

Pada lead extrernitas'

pada bidang fronAxis perckamat (raLa'nta alis P & QRS

tal).

d.

bentuk :
Catat abnormalita*abnormalitas
Gelomb. P : P-Pulmonal' P'mitral'

1)
2)

QRS compiex

gelomb' Q abnormal' RJBB' LBBB'

bagaimana voltagenYa'

3)

Segmen

ST : elevasi, menurun' melengkung'

menda-

tar, dePresi'

4)
e.

Gelombang

T : melengkung'

mendatar' terbalik'

(-)'

(-/+)' (+/-)'

InterPretasi:

l)

Harus selalu didahului dengan normal' Borderline'


abnormal atau variant normal'

2)

Kalau Borderline atau abnormal, sebutkan


EKG'nya,

ini

diagnose

harus didukung dengan rekaman sebe'

lumrtYa.

3)
4\

rekaman EKG yang lalu ada' bandingkan dengan perneriksaan yang terakhir ini'
Tulis lengkap semua diagnosa yang tidak lazim dising'

Kalau pemeriksaan

kat'

129. Singftatan yang lazim digundran


a. Klasifikai Diagnosa
I

) DBN =

pada Diagnosa EKG

dalam batas normal (WNL = Within normal limits).

t24

2) nilNL = masih dbn = masih dalam batas normal.


3) borderline - nomral iimits (?).
4) Abn = Abnormal.
b.

Ganguan lrarno

1) NSR =
2) PAT =
3) PVC 4) PAC =

Normal sinus rhythm.


Paroxysmal atrial tachycardia.

Premature ventrikuler contraction (Indonesia VES = Ventrikuler Extra Sistole).

Premature atrial contraction (lndonesia


SVES = Supra Ventrikuler Ekstra Sistole).

5) VT
6) AF

= Ventricular tachycardia.
= Atrial Fibrillation PAF =

Paroxysmal

Atrial Fibrillation.

c.

Axis :

1) LAD = lrft

axis deviation (lebih negatif dari

Right axis deviation (iebih positif dari


I 1o')'

30").

2) RAD =
d,. Gelomb.

P:

l) LAH =
2) RAH =
e.

QRS

Left Atriaj Hypertrophy.


REht Atrial Hypertrophy.

Abnornul

I) LBBB =
2) RBBB =
3) IVCD =
4) WP\il =
5) ASMI =

Left Bundle Branch Block.


Right Bundie Branch Block.
Intraventricular conduction defect.

WolffParkinsonWhite.

Anterosptal Myocardial Infarction.

t25

6) ALMI =
7) IMI =
8) PMI =
9) LVH =
l0) RVH =
f

Anterolateral myocardial infarction.

Inferior

yocardial infarction.

Po

sterior myocard ial infarction.

Le

ft Ventricul ar Hyp ertrophy.

Right Ventricular Hypertrophy.

Unnk maksud-maksud perbandingan

l) SLT =

Since last tracing (selalu sebut tgl. pemeriksaan yang ialu).

2) NSC =

No significant change (tak ada perobahan


yangjelas).

130. Peraturan Tindakan-tindakan USAFSAM terhadap hasil-hasil


EKG : diagnosa berikut dipandang sebagai tidak memenuhi syarat untuk terbang dan cukup serius untuk evaluasi tingkat kesehatan yang bersangkutan

di

di USAF Aeromedical Consultation

Brooks AFB (USAFSAM). Perkecualian dari pada


peraturan ini adalah kalau dokter penerbangan setempat teiah
memutuskan bahwa penerbang tersebut tidak sehat untuk tugasCenter

tugasnya dan digrounded seterusnya. Pada kasus-kasus demikian, dari sudut aeromedis, pemeriksaan lanjutan tidak perlu di
laksnakan. Daftar berikut jelas tidak bisa menggambarkan semua
kemungkinan-kemungkinan diagnosa ataupun kombinasi-kombinasinya, tetapi sudah mencakup penyakit-penyakit penting
yang sering ddumpai sehari-hari.

a.

Sinus mrest kalau terjadi spontan selama 2 detik atau lebih

atau kalau diikuti dengan ggala-gqala lain.

b.
c.
d
e.
f

Atrial fibillan.
Atrial flutter,
Takhilwrdi Junctiorul"

Iranwidioventrikuler,
Takhi,lurdia ventrilailer ditandai dengan 3 atau lebih denyutan ventrikel yang berurutan pada frekuensi 1O0/menit
atau lebih.

t26

Ventrlhtler elatm sistole yang

h.

Ventrikulo fiMllast

b*pvngan

i.

Ventrihtler elatru sistole yang multifoial


AV, blek deruiat II (mibitz I atau mobitz

,4" V. vlock kompkt

RBBB & intermittmt RBBB,

m,

LBBB & intermittent LBBB,

n.

LVHI R VH

(L

o.

Pemb esuan

kii.
kiriyangacquisita (- 30'

III

eftI Right Ventricul.o hypertophy

atrium

kanan

fa

trium

p.

Deviasiaxis
atau lebih); kalau
ternyata ada pergeseran axis yang cukup besar dibandingkan dengr rekaman sebelumnya dalam waktu yang singkat.

q.

Dqiasi axts kanan yang acquisita (+ I 10" atau lebih); kaIau ternyata ada pergeseran axis yang cukup besari dibandingkan dengan rekaman sebeiumnya dalam waktu yang
singkat.

Pmrbalwn gelombang Z nonspesifik primer


kalau perubahannya berturut-turut dari rekaman sebelumnya & menetap pada rekaman ulangan.
Depresi atau mendttarnya segment ST yang nosnspesifik
kalu perubahannya berturut-turut.
t,

Master's sbress test orderline atau abnormal.

Adanya kmtsakan

miolurd,

terutama kalau perubahan-

nya berturut-turut.
v.

Ganguan kondulai pre-existasi (mis WP\il).

w Periksdititis - peratran USAF yang berlaku ) menryaratkan obsewasi 6 bulan dulu setelah menderita penyakit perftarditis sebelum dikembalikan kestatus terbang
Dokter penerbangan di kesatuannya harus diingatkan, bahwa dia harus menunggu 6 bulan dulu sebelum mengevaluasi
kembali, ini diharapkan bisa menghindari adanya konsultasi
berulang-ulang.

127

x,
y.
z.

Myocarditis,
Myocardialiskhemia.
Adanya QS atau QRS pttem di V2 - kalau ternyata merupakan perubahan yang beruturut-turut dan ntematrg betrar
setelah dikonfirmasi oleh precordialmap atau vector cardiagram.

131. Kalau ada pertanyaan-pertanyaan tentang kelainan-keiainan


LKG yang spesifik atau ada perbedaan pendapat. petugas dari
the USAF ECG Library siap menjawabnya. Kalau dinrinta, mereka akan melengkapi salinan rekaman / hari EKG dari setiap
awak pesawat yang ditanyakan. Nomor Tilpon The USAF Ubrary adalah 240

2861.

132. Diagnosa berikut ini dianggap sebagai variasi normal. Walaupun


beberapa di antaranya bisa menuriukkan adanya penyakit mendasar yang serius (mis. Sinus Bradikardia berat yang fisiologis bandingkan dengan Bradytacltyarrrhyarrhythmia atalr dengan
sick sinus syndrome).

Jadi pemerftsaan lebih ianjut mungkiu masilr diperiukan untuk


menyakinkan bahwa ini beuar-benar variasi normal dan tak ada
kemungkinan penyakit lain yang berbahaya. Daftar ini tidak
lengftap, tetapi menggambarkatt jerris-jenis penyakit yang sering
ditemukan.

s,
b.
c.
d"
e.
f.
c.
h.
L
i.

Sinustachycardia

tanpa abnormalitas iainnya.

Sinus BradYcardia,
Sinus Escape Beat,
Sinus

Anest yang kumng dari 2 detik

huma attial'

Atrial
Gial

El<stru sistole.

EscaPe Beat,

Atrial
lrunu

arrest

yang htrang

sinus

korontius,

dri

hunu iunctional,

t28

2 detik

k lunctiorul EIatrc Sistole


l, functiorul Eseape Beot
m, Ventrihtler Elafiz Sistole yang unifotul
n. Ventricuhr Elatm Sistole yang uniforrn
a lrutru sugaventriktler (supraventrikuler di sini adalah suatu pacemaker yang tidak bisa segera digolongkan berasal
dari sinus, atrial ataupun junctional).

p.
q.
r.
*

Supraventrihtler Elanz Sistole (SVES)


lllandeing otrial pecenwker,

Imnu Bigemini atau trigemini


Gangwn tntrwentrikuler termirul (= gangguan hantaran
perifer).

t, Gangguan lantoan introventrikuler yang tidak spesiftk


u, Daiosi axis kii kahu diiumpi pertanu lali pda psienpsien di bawah 30 tahun

v.

Deviasi a:ris kanan kalau d{umpai pertama kaii pada pasienpasien dibawah 30 tahun.

w,

Axis

x,
y.

Elewsi segmen ST yang

z,

S, SrSrnanem

QRS

yangindetermirute pda bidangformal.

nonspesiftk

(Repolarisasi dini).

PR intervalpendek - kecuaii diikuti dengan tachynhyth_


mia (LGL syndrome).

Teknik Pembacaan EKG

133. IRAMA

(rhythm) : -

regulervs. irreguler.

P sebelum tiai QRS, QRS

sete-

lah tiap P.

134. LAJU

(rate)

300
Jumlah blok besar diantara 2 kompleks

t29

A TECHTIIOUE IN READII{G ECG'S


txYlxt,

rtaq.lt vt rritqt.fi
I lfTotE tlcx orSr ort a?T!i rrct t

I35. INTERVALWAKTU
Interval PR
Interval QRS

0,1

0,2

0.08
0.36

0,10

lnterval QT

ltrl txttlY r3,


lrtlrvlr. o.l-o.il
"r
oil ltttlrrl. . 0.6 -O.ll
OT

rrterv^1. O.!t
,^2Ia lRfD

136. POLA(pattern):
GelombaugP : Atriai HYPertroPhY.

> 0,12 pada V1. besar, diphasic, awainya tinggi (kanan),


akliir lebar (kiri).

Kompleks QRS
Kanan

Kiri

Ventricuiar Hypertrophy

RAD, RVt

LAD, SVt = RV5

Segmen ST
(depression).

RV5,

QRS lebar.

S menonjol pada

I dan V6.

55.

naik (elevation) bengkok (bowing), rendah

benglok (bowing), datar (flattening), terGelombang T


balik (inversion).

137, HITUNG AXIS; RAD atau LAD'

I38. MYOCARDIAL INFARCTION

T memuncak - ST naik - Q besar - T berubah.


Elect injury - ST meninggi dari garis isoelektrik.

130

Elect lnfarct - Q lebih dalam ari garis isoelektrik.


Elect Ischemia - T mendatar atau negatif.
lnkasi dari M.I. (perubahan-perubahan pada lead yang tercatat).

I39. A_V BI.,OCK :


lo. PR > 0,22"

2'.

QRS hilang setelah P

TipeI
Tipe II
3o.

lWenekebach):PR progresif sebelum QRS hilang.


(Mobitz) : PR tetaP, sebelum QRS hilang

P dan QRS independen.

I4O. BUNDLE BRANCH BL@K


QRS > 0,12"

Kanan
Kiri

rSR' atau qR pada V1.


broad monophasic R pada V6.
ST depresi dan T terbalik pada VU.

14I. HEIIIIBI.OCK:

- meanQRS axis- 30' ; qlRl don r1IISUI


Lcft post - mean QRS axis + l2}o ; rl Sl d"n qt'RtIL
kft

ant

142. NORMALPdanT
I,2 AVF
AVR, VI

t3l

xlrlStOC&

lrr.-*L ctt lltt >- :!o'


tc3r
'
'rtr 'I
+ t2O
L:Ft tott--Ie||| er! rrl3
rr 3r AD lr lr

LrF?

f?FFFFp'il{tr??.i
ot lU lqt o.t Io.t I r.r I r.t'rI ocl

EKG
REDI.FEFERENCE

O U A. Oa Or t.0 t.2
t.a. (lalq.l riltftrt

l.ct.icrl arir

r.a

l:! i./ri.)

-5

fult
td
r$
ld
t!
l
xat
!t
tt
to

tliti6l qftl h tlr.lbl lo .ril


lslctra Qls i. F odiculr

rc

xa

132

Variabel3

AVL biasanya

< 0,11",

pada

Y2danYU

2,5 mm

I43. PEMBESARAN ATRITJM KANAN :


P tinggi, memuncak

2,5 mm,2,3 AVF.

144. AV BLOCK:

lo =
2o =

P.R.0,20"
Wenekebach (Mobitz

l)

PR memanjang sampai denyutan ada yang hilang,


Interval PR memendek progresif.
Blok biasanya pada AV junction
Penyebab umumnya adalah :
Digitalis, Rheumatic Fever,

Inf. Myocard Infarct.


Biasanya tidak perlu pengobatan,
lV Atropin bila ada keluhan.

I45. MOBITZ II

Infra His lesion, biasanya + BBB,


Konduksi AV tidak stabil
Denyut jantung hilang mendadak.
PR fixed
Perlu pacemaker/pacu jantung.

146. AV. BLOCK, DERAJAT 3 ATAU TOTAL

Junctional : QRS sempit.


Ventrikuler rate : 40 60.
Subjunctional : QRS lebar

Rate: 15-40

Umumnya adalah Stokes

- Adams

147. ACUTE CORPULMONUM : (Emboluspulmoner)

133

Pola : 51 Q3
+ RAD
Seperti MI Inferior, kecuali
q normal Pada AVF
qR pada
Perubahan ST T pada leads dada kanan

Vt

(COPD)
148. CHRONIC COR PULMONLIM :

RAD
Voltasi rendah Pada leads tungkai
pula tidak ada'
Kriteria RVH mungkin ada' mungkin

149. P.A.T.:,,

Rate:150-250
"Ectopic"

P dapat ada atau tidak ada'

BiasanYa QRS normal

Rate teratur'

I50. PEMBESARAN ATRII'JM KIRI

P menonjol, besar dan lebar

> 0,11". ml' AVL


Negatif besar atau diPhasic

PPadaVt

KV

PPadaVt

)VZ

151. ATRIAL FIBRILLATION

tidak teratur' "irregularly irre'


Gelombang P tidak ada, Baseline
ventrikel bervariasi' dan dapat sangat cepat

gular", Frekuensi
Pada WPW'

I52. ATRIAL FLUTTER

Baseline : "sawtooth"
Ventricular respons biasanya 2 :

l' 4 :

153. W.P.W.:
: PAT' AF'
Condong menjadi Atrial arrhythmia
PR I detik atau kurang'

134

Rate

Rate
300

P Wave

r50

PR Interval

100
75

Rhythm

QRS Interval
RWS ComPlex

60

ST ComPlex
ST Segment
T Wave

43

50
37
33

Wave

30

Q-T Duration
154. WJ.W. TiPeA

Delta dan QRS Positif Pada


WPWTiPe B

VtV,

VtV,
QRS negatif dan delta Pada
V'VU
delta
dan
Pada
QRS Positif
l5s.

A.P.c.

Gelombang P dini
Konfigurasi bervariasi
penyimpangan
QRS. T normal kecuali bila ada

Tidak Pernah Penuh


ConPensatorY Pause'
1

56. A.P.C. Dengan PenYimPangan :


Vl = rSr' dari RBBB dengan defleksi awal yang sama seperti
pada QRS normal.

V6 = 9Rs
P selalu ada

157. BI,JNDLE BRANCH BI,CK DAN TIEII'IBI',0CK

LAH =
LPH =

Qlrr-4so

QRS

rlg3 + 120"

<0,12

QRS

< 0'12

135

CRBBB:S'VU lebar : rSrV, : QRS

:
CLBBB :

0,12

sama seperti diatas kecuali QRS

ICRBBB

< 0'12

Tak ada q1 AVL, V6' QRS lebar'

(>0'07")
QS atau rS pada V1, late intrincicoid
pada V6
lain'
QRS > 0,12" : LAD = ada PenYakit
ICLBBB

158. ISCHEMTA

QRS <O,12, taPi ada Pola LBBB'


:

ST turun
T terbalik.

I59.

INJT.JRY:
ST naik.

160. NECROSIS:
Q

> 0'03"

Gelombang Q 1/3 tinggi QRS'

16I. MY@ARDIALTNFARCT :
lnf : Q2,3,AVF
Ant
QIAVL. V1-v5,6
Lat
QIAVL, v4,s,6
True Post

Upright QRS

Resil.

Vl'

VtVrV,

162. ACUTE PERICARDITIS vs' MJ'

ST naik, Pada leads multiPle


ke baseline
Gelornbang T terbalik setelah ST kembali
reciProcal
ST
Tidak ada Perubahan
Gelombang Q tidak ada.

163. PERICARDITIS, CIIRONIC, CONSTRICITVE

t36

Biasanya ST normal
T terbalik
Voltasi rendah.

164, PERICARDIAL EFFUSION

ST naik, voltasi rendah di semua leads.

QRS alternans infrequent.

165. DIGITALIS EFFECTS

ST-T scooped atau sagging pada


leads dengan gelombang R T
atau terbalik : Interval
e_T memendek
166. DIGITALIS TOXCITY

MF\IPCS atau begeminal rhythm.

SA-AV-IV

Blocks

Non-paroxysmal junctional tach.


PAT dengan blok yang bervariasi
Hampir selalu arrhythmia.

167.

IIYPOCALCEMIA: HYPERCALCEMIA:
QT memanjang
eT memendek
Late sign T
Short dan steep
slope ke arah ST.

168. QUIMDTNE EFFECTS


Interval QT naik,

atau terbalik.

P melebar dan ada notched.

169.

QUTNTDTNE TOXCTTY :

memanjang, AV blok, AV dissoc,


-QRS
PVC,
Cardiac Standstill, euinidine
Syncope tidak terpengaruh dosis.

I7O. HYPERK:

Early :
late :

T tinggi dan memuncak,


eRS melebar,
PR memanjang, p rendah dan lebar.

137

171.

HYPOK:

Umenonjol
ST menurun

172. LVH

SOKOLOV& LYON

Rl+53)25mm

RAVL)llmm

SVI + RVs atau V6 = 35 mm


- T changes in l, AVL, V5

ST

LAD sering terjadi


QRS

<

0,12

Intrinsicoid pada V5, V6 > 0,05

I73. RVH:
R/S pada

Vl >

R/S pada V5,6 < I


RAD, RVI + SV5,6 =

RVI)7mm
RAVR)

10,5 mm

5 mm

174. VENTRICI,'LAR ECTOPIC RITYTHMS

z.

Accelerated :
Underlying rhythm biasanya sinus
bradycardia; rate : 50 10O/menit
Fussions : sering terjadi
Terlihat seperti VT yang lambat.

b.

Para SYstole :

l) Variable coupling.
2) Interectopic interval equal to or a multiple of the shor.
test interctopic interval.

3)
c.

Fussions.

Ventricular Fusslons

.'

l) Sering dengan pacu iantung.


2) Gelombang ventrikEl sebagian tertutup

oleh P yang le-

bih awal diikuti oleh QRS yang lebar, tapi berbeda dari

138

kompleks pVC yang predominan.

3)

Fussion menunjukkan adanya ektopi pada ventrikel.

' d. vE's:
QRS prematur dan lebar
ST _ T berlawanan dengan defleksi
eRS utama
Compensatory pause yang total.
P biasanya pada T dari pVC.

e.

V Tach :
PVC terus menerus

Rate;150-250
P independen

Fussion, captures

f.

v-Flutter:
250 / menit.
menggelombang secara teratur (regular undulation).

175. Test Pembebanan Jantung. Test ,'Treadmill


Exercise Stress,,,
adalah alat utama untuk mengetahui adanya
kelainan

l""r;;;
organik. Bila test ini tidak bisa dilaksanakan di pangk.t"n
uauri

setempat, dapat dikirim ke Lakespra.


Hasil test "Treadmifl" yang abnormal atau "borderline,,
(Depresi segmen ST lebi besar dari I mm
atau 0,5 mm Aan te4aai
nya "straightening" atau "downsloping") harus didisku"tid[asi
dan perlu diperiksa lebih lanjut di Lakespra.
Depresi ST biasanya diukur 0,0g detik Ai
luar titik J.
Penilaian Bising Jantung

176' Murmur terjadi bila kecepatan darah (normal)


meningkat akibat
latihan, atau thyrotoxicosis (murmur yang
mengalir).

Anemia

juga menimbulkan murmur pada kecepatan


normal, karena kepekatan darah berkurang. Darah normal
mengalir melalui obstruksi abnormal atau melalui lobang-lobang yang
tidak seharusnya, dapat pula menimbulkan murmur.

139

lscHEttc 5T

XOR I

DEPRESSIOI{

ZOXTAL

STOPING

DEPRESSION OF

"JSf" wifi

IAPID REruRN Or ItrE

LOWR|NG

Of J pOtNT AND

ST SrOpE TO BASE UNE

At high

(poin, X)

ErlD 0F

heart ratca T and p


cro53 ovcr at this point

177. Murmur seharusnya digambarkan menurut atribut seperti dibawah

a.

ini

Timing.' Systolic, Diastolic, Early (dini), Late (akhir), pan


(semua).

b. Lokasi..
c.

Dimana terdengar
Dimana terdengar paling jelas
Kemana menyebarnya

Deraiat :

l)
2)
3)
4)

I
Derajat 2
Derajat 3 &4
Derajat 5
Derajat

terdengar sangat lemah.


terdengar dengan mudah.
sedang.

lzlO

dapat didengar dengan posisi

St

SECIEilT Sll)PE nV/sec

1+
OltFolptt(rA

'ro
g'L
!

eo
o
It
9;
5o
:'(t
:o
:e

(t
P

:,
(t

i
it
(,

141

stethosboPe miring ujungnya'


atau terdengar sangat keras de'
ngan memakai stetoscoPe.

5)

sangat keras, sehingga sudah ter-

Derajat 6

dengar walau stetoscoPe tidak


menempel di dada.

d.

Pota

Konfigurainya

Cresendo, Decresendo, Diamond


shaped (seperti berlian).

e.

Tingi Nda (pitch)

high, low' rumbling' scratchy'

178. Murmur / Bising dipengaruhi oleh

a.

b.

Pemafasan : Inspirasi menaikkan venous return ke jantung


kanan dengan meningkatnya Stroke Volume (SV) ventrikel
kanan, pengisian jantung kiri turun dan komponen pulmoner dari suara jantung II tertunda; munnur karena berbagai
lesi pada katub jantung kanan dipengaruhi oleh pernafasan'
Perubahon Posisi Tubuh : Perubahan suara atau murmur

timbulnya karena proses mekanis semata' Perubahan cepat


dari berbaring ke duduk atau berdiri berpengaruh pada suara jantung atau murmur melalui proses p'ertrbaltan sementara dari venous return, stroke volume, ukuran jantung
dan frekuensi jantung.

l) Berbaring :

Venous reiurn (VR) naik setelalt


duduk atau berdiri, efeknya lebih besar bila tungkai
dalam keadaan terangkat pasif.

2) Jongkok :

Jongkok langsung menaikkan VR

dan SV dari jantung kanan.

: Jika dilakukan mendadak, te{adi pengumpulan sementara dalam vena-vena kaki, sehingga
VR berkurang (yang menyebabkan menyusutnya
ukuran jantung selama beberapa denyutan), menurun'
nya Stroke Volume, mean arterial pressure dan heart

3) Berdiri

rate.

c.

Valsova

Maneuver

Mula-mula tekanan darah naik tajam

t42

(karena tekanan intra'thorakal meningkat); bila dilanjut'


kan terus, VR terganggu dan Stroke Volume menurun dan
mean arterial pressure menurun pula'

d.

Obat'obatan :

1)

Phenylephrine : adalah stimulator alpha adrenergic


yang poten; mean artierial pressure naik akibat vaso'
konstriksi & terjadi bradycardia; dosis 0,3 - 0'5 mg
I.V. dapat menaikkan tekanan 15 - 20 mm dalam 3
rnenit, efek berjalan sampai 2 - 3 menit'

2)

AmYl Nitrite

a)

Terutama untuk evaluasi murmur karena mudah


dan aman'
Sebagai vasodilator poten, bekerja pada sirkulasi

sistemik lebih nyata daripada sirkulasi pulmoner;


menurunkan tekanan secara akut (tekanan systole arteri) dan turunnya tekanan ventrikel kiri
yang diikuti dengan naiknya heart rate' venous return dan cardiac out put' Tekanan ventrikel kanan
dan arteri pulmoner hanya berubah sedikit'

b)

Elek max dicapai dalam 30" sejak dihisap; turun


lagi setelah

c)
e.

I - l1/2 menit'

Penderita harus berbaring, mencegah syncope;4


6 hisapan dalam sudah cukup memadai'

lsometric Hand Grip; bila dipertahankan cukup lama; tekanan arteriil dan heart rate naik secara cepat, tapi dapat
dihentikan juga dengan segera'

Kehilangan Kesadaran

179. Sinkop ("syncope"). Penyebab gangguan kesadaran pada awak


pesawat dapat dibagi 3 kelompok yaitu nerogenik, kardiogenik
dan emosi. Nerogenik meliputi hampir 25% (septruh diantara'

nyaadalahakibatepilepsi).Gangguankardiovaskulermeliputi
2-5% kasus (infeksi, fatigue, panas) dan gangguan emosi melipuli 5Vo kasus (panik, histeria' simulasi)'

t43

adalah VASODEPRESSOR atau


Penvebab umum terbanyak
peAnamnesa sansat penting karena

;i6ila;ivNcopi'

vasovagal syncope

normal. Serangan
meriksaan fisik biasanya
Ini meemosi atau rangsangan sakit'
;;;; ilt, terjadi karena
perifer'
uugu'''ettingga tedadi vasodilatasi
rangsang overaktivitas

darah turun'
iuniung rntrumbat' tekanan
mewawanca'
&;;J;;;kut ini dianjurkan untuk digunakan-bila
yang optimendapatkan informasi
rai penderita / keluarga' agar

fflum:

a.

Pertanyaan-pertanyaan

1)
2)
3)

kepada Pendeita

sebeium serangan?
Apa yang sedang dikerjakan
yang pertama kali terasa abnormal?

Hal apa

sampai kesadarannya hiKemudian apa yang terjadi'


iang?

4)

setelah sadar kemba'


Hal pertama apa yang diingatnya
1i?

)
6)
7)

Bingungkah dia?
Sakitkah kePalanYa?

kontrol terhadap kan'


Apakah dia merasa kehilangan
dung'kencingnY

S)
g)

a?

Tergigitkah lidahnYa?
kernudian dia tidur?
Lelahkah Oia' aan apattah

10) Sakitkah ototnYa?

b.

'PertanYann untuk Pengamat :

1)
2)

penderita'
Senrua pertanyaan untuk

Antara pertanyaan
tang ictus' Yaitu

a)
bi
.i
il
.j

dan

4 ditambairkan rincian ten'

Bagaimana mulainYa?
KePalanYa menoleh?

Adakah gerakan i"t*?^


Adakah gerakan kl-onik?
Adakah fase tonik?

t4

.:
{qc

o+o+oo.+ooo

E+too

o
c
c

o,
6.

>a
o
C
-o
:9
q
!

r+fOOOOO+.o

e
F

tc

NO
a
-o
-5
oE.

r++0t+r+o

a
o
o

t-

++o+oooo+oo

It+

^!

!v

rrtrtrrttoo

6t+,

!o9

o
o
=
Zr+

]E
>f
oo
EE

+o.ro00

I
I

(,

?+

o
occ
co

++o++o+oooo

(,
q

c
oo
ce

!o qC
o>o

-ce!
a!
oo
ox
o9S
at
r^c
vc

++o+oo++ooo
l

o
ts

(r+r
4
4

i++o++rOO

^^ t

6-ooa zz
.
<
lJ
6q46L64e6CC61666
,E.3

^?
I 4

:s9

e
>
4
I

-e
0
aq
.o I
oucc oc
I
+

145

Bagaimana roman mukanya

cYanosis, Pucat' me-

merah?

180. Tingfratan Koma

tertidur tetapi dapat dibangunlian

Mata
181

Optik

3 elemen : spheris' silindris'


:Suatu resep kacamata terdiri

dan lokasi silindrisnYa'

a.

SPheis:

l)
2)
b.

Spheris negatif untuk myopia

mengecilkan obyek'

Spheris positif untuk hyperopia


yek.

membesarkan ob-

refraksi
mengoreksi astigmatis, yaitu kesalahan
fokuspada
kesatu
menyatu
menghambat berkas sinar

Silindris
yang

dalam berbagai

refraksi
retina karenl-p"'U'A"un derajat
kekuatan dioptik
memiliki
meridian tto'ntu; suatu silindris
dan satu axis'

c.

Tiga aturan untuk

l)

menyuiln rcse4ya :

dari spheris dan silindris'


Jumlahkan kekuatan dioptik
nya.

t45

lt
A
!

It;

-t

c
!
4

o
ar

a
!
c

.E

-g

)o

F
>r

&l

E
o
0
t
c

EI

N
!
c

B
a
o
t

9:

Eo

8
E
t

3=
l

E
E
t

r&

QC

t
C
a

t!i's

tl

LI

I'

n
IE

ts
o
o
t

A
t

z
o

oa=

a
o

r.i

-.2

2.,
tsE

c-

9lr I-

at

C'
ql

(5

o
6

ll

.t

e a
I

=o
o. QC

'

C C

& ,20
F.

b r;
tt t
D
q
o

E
a
o

.E'.(

a
g

o
c

c
=o
QC

L:

E
I
A o
E 2
F

Iel

o
LI

L)
Ll

l.:
L:

!c

g
!
c

'5

3E
c!

I :!r
I E'6s

1
t

EO
-'E

ilLr:z
3:!

a
o

!
o
ql

2
o

zo

c
B
c
5

Ll

d
!

;E (,
,.r
c,

-iq

a
n

55

h
E

-) 2.

ji

7E
rtd

T-: {o

cj
E.

eE
16

.9
!=
e

c
2

s.9

3 or!

Jc

!_!
Eo

l*
l3
la
l!3
rJ c)o o-1-.n

147

t.e

_3:

)o

5'.

4t

,1

-rt
t3 /a-6
6!g
JO

ir

,
o
t3

()o

-ra
aao
e?qt

:a
ld t

F J
A

o
2

2)

Rubahlah tanda silindris, tapi kekuatan dioptiknya


jangan'

3)

Rubah axis silindris 9Oo : tambah 90o bila kurang dari


90o, atau kurangi 90o bila lebih dari itu; untuk memulainYa.

d.

Standar

militer adalah dengan menyatakan silindris

dengan

sebuah tanda negatif'

l)

Contoh

2)

Contoh

-0,25 -0,75 x l0 menjadi:


-1,00 +0,75 xl00
+0,25 -0,75 x 180' menjadi:
- 0,50 + 0,75 x 90

182. Ringkasan Obat-obat Mata yang Berguna

a.

Dihtasi PuPil :

l)

Adrenergic (sympathomimec-dilatasi, kerjanya langsung) Epinephrine (alpha dan beta)' Norepinephrine


(alpha), Phenylephrine (alpha), isoproterenol (beta)'

2)

Anticholinergic (parasympatholytic - antagonis kompetitif dengan acetylcholine) - Atropine, Scopola'

mine, Hometropine, Cyclopentolate,

b.

tropicamide'

Konstrik;si PuPil :

1)

Chol,i'nergic (parasymthomimec-konstriksi)

a)

Kerja langsung : Pilocarpine, Carbachol' Metacholine.

b)
2\

Kerja tak langsung : Anticholinesterase, Edropho'


nium, Isofluorophosphate (DFP)' Echothiopate'

Adrenergic Blocking (sympatholytic)

a)

Guanethidine, Protriptyline (memblok "Norepine'


phrine uptake" kembali ke dalam axon)'

b) g -

Hydroxydopamin (merusak terminal saraf

sYmPathetic)'

148

obat

lbdar/

AwalRe*si

Konsentrasi

ljam

Pilocarpine O.5-8Vo

Tetracaine

0,25

(Pontocaine)

- O,SVo

4-6iam

detik

30

Lama Kerja

45 menit

O,SVo 30 detik
Propiracaine
atau kurang
(Opthaine)
l%dan2% Smenit
Lidrr"i"t

l0 menit

3-5jam

(Xylocaine)

menit

(Neosynephrine)
0,5 - 2Vo
Ar"p*.

2hati

l jam' (kembali
dalam 2 jam)'

7-14 hari, (kem'


bali dalam 3
minggu).

Hometropine

- 5%

40

menit

0,25% I jam

Hyoscine

0,5%,l%,2%

n-"pt"

30-45 ntenit 30 menit setelah


diberikan, sem-

17o
(Mydriacyr)

Tropicamide

dalaml-2hari)
3-4 hari' kembali
dalam 7 hari)'

(Scopolamine)
Cyclopentolate
(Cyclogel)

6 jam' (kembali

0,57o,

buh l-4jam.
l5-'ZU menlt JU menlr seLErarr

,",nffitii.1#

0,25%,O,5Vo

(Timolol)

t49

jam

24idm'

183. Autonomic Ocular Phannacologr


Pembagian Autonomic
Nervous System
Bagian utama yang

diinervasi.

Parasympathetic
otot ciliaris, sphincter iris,

fibers, vasa.

Neurotransmiteryangdi- acetylcholine

Sympathetic

otot dilator iris,

va-

sa, muscle Mueller,


kelenjar keringat.

Norepinephrine

lepas pada neuromuscular

junction.
Kerja farmakologis

Efek pada otot ciliaris

cholinergic (parasympathomimetic).

Adrenergic (sympa-

thomimetic).

kontraksi(menaik- relaksasi(sedikit).
kan akomodasi).
myosis (sphincter

mydriasis (dilator

iris).

iris).

Efek pada vasa kecil

dilatasi

konstriksi

Fasilitas pada efek

meningaat secara
mekanis.

meningkat (efek al.

Efek pada pupil

outflow
Efek pada laju sekresi
aqueous Humor.

menurun

(sedikit)

pha).

turun (efek beta),


naik sedikit (efek
alpha).

Inaktifasi dari neuro-

Acetylcholinesterase Uptake kembali ke

dalam axon

transrniter.

(COMT-Minor).

150

dan

[84. Glaucoma :

a.

Pengukuran tekanan intraokuler dengan tonometri secara


rutin hanya dilakukan pada penderita usia 39 tahun atau lebih. Penderita dengan tekanan seperti dibawah ini perlu dikirim ke dokter ahli mata yang qualified untuk konsultasi :

l)

Pengurusan terakhir (dua kali atau lebih) dengan hasil


22 mnt Hg atau lebih tinggi.

2)

1 atau lebih pengukuran dengan hasil 25 nrnr Hg atau


lebih.

3)

Selisih 4 nrm Hg atau lebih antara mata kanan dan ma-

ta kiri.

Flgun f0.5 Currc ol Deyllgtrt

Vfsr Adftt-tor

1"* A,..11r61O-t6;

151

Dtttcrcd

putr

ot

tle

Eyc

an

E
lI

I'

-A
.
-B

lt0

l5

0- 12

o
6 il
=
2

to
9
8

o
o
t

2,

urrJyEsr p;rrybr<ir-dcri:lrIALUES

AvRAcE

b$
vllueslJ_ 7:'
EE

t l''-'T"l' 'Y1tY'i *f

ffi

,62

to
t7.5

<F
oz
Our
=(,

$=
<u)
E

bH

20

o 4
=
(,
3

."9
33
FO
Jr

50 o-=
=o.
roo <R

t,

o.
40

58 64

72

46E

Decrease ln Accommodatton
Wlth Age (from nrane5-9)

'ifrt*6Eiua^t*i'3t
;--Li-@FrEo
rdCdb're

t-blnUffEVat-dsEdt-l-dffb-'
d-d'ddm--frcff.F

r52

?<iet'

Mlnlmum Dtstances TreveledFrornlnstant ObJect Comes Into Field


VtclonUnttl Ptlot Cut Change fUght Pdh

Fo(Jl
(, F
-Ll
ts trll
l',J tr
G, tnl

;;;

lrl

,i
lr
ra

()

it,

t77

t5

fi8
(,

u)

6
\,
o

EE
HC

0lST

2.O

2.3

t{C TRAVLEO I'I''IAUTICAL

3PED IN XXOIS

{D

EE ri

.h

s3
Hl,

ro

9
Ul

(J.,l

E;F
93 I
ER

du
r5
as

oJ

10
{lLEs

gEg
tGlO rl.o EYS ro PlilLr O't23

SC

FOvAL PRCEPIIOII' OO7 S{C

ACCOMiIooATION' o 30 sEc

ngcocmrpl oF ltlsTRul{Et{l

0
'tl

;919 rro

o.to

REAoTNG

sEc

EYES rROH PAt{t o 225 SE(

2-

,''
D

RLAX ACCOIIMOOATION' O'50 SEC

6J\'

fOYEAL PlERCEPIIOfl

Fb
rFIE
a,

U,3
ge
a6

,
PFro
c

3
9aE'
b9
=t

6[
rrd
do
f'l
ci

a3
?-6',

lro
es
trE

It
rt
9t

- 4.OO

a
t,
o

= - J.oo

(,

o
c
u
F

.+

{a

t6 -z.oo
I

t^

tr

I9 - r.oo
F
vl

o.oo

ooo
qqc
Nrot

ooo
qqc
ff;

++l

HYPEROPIA (OIOPTERS + SPHERE)

MYOPIA (OIOPTRS. SPHERE)

AOE OROUP

5.15

YEARS

- 4.OO

e
tr,
o

J=

>I
o
E

o-

3.OO

irj

F
4

9
o -2.oo
I

IF

0
tr

- r.oo

o
o.oo

188

;}T

.ic{:

L"o",e t or'oprens -s'exene

AOE oROUP

HYPEROPIA (OIOPTERS+ SPHRE I

25."

YEARS

ASTtcr.lTrsra (0roPTERS-CYLlraOnl
tll
-rr|ld

9
o
!
r

!
6ln

Itt

:o

o
o

c1'
l
r,
I
r<

3i
<o
Ii!

D;
,
l,|e

6
!
F
!
6

0
!

!
il

155

ACE GROUP 45_55 YEARS

sllndar persyaratan medis


185. Bagi personel yang harus nentenuhi
pengelomsebaqai

a*ak

pesalwat terbang' harus dilakukan pula

yaitu awak pesawat yang tepokan golongan "preglaucotlta"'


-nrelebiiri

balas tekanan yang disebutkan


kanan intraokulernya
lantang pandang atau pe'
diatas tctapi tidak rnenderita kelainan
melebihi 30 mm Hg'
tidak
rubahan "optic disc" dan tekanantrya
Komandannya sete"waiver"
oleh
Kelonrpok ini bisa diajukan
tiga buian' "Folselama
sedikit
lah diadakan "followui" paling
atau dokter
mata
ahli
Cokter
lowup" ini bisa dilakukan oleh
perupandang'
lantang
dari
p.n*iUung.n. Bila ada penurunall
dalam
tekanan
peninggian
terjadi
bahan pada "optic disc'; atau
tersebut harus
;;i;;ti.r; 30d mmHg atau lebih' maka pasien
disarankan
segera
harus
dan
ntendapatkan p.ngobutun khusus

untuk tidak terbang'


I

86. Hal'hal yang

sering menyebabkan mata merah


Abrasi
kornea

Tanda dan
gcjala

Racl tidak
cnak

Keluaran

("Disclwge")

Merasa se-

Mcrasa

perti ada

perti ada

pasir Pada

pasir Pada

mata.

mata.

Purulcnt
dengan kerak Pada
bulu mata

Serous

CePat
Rcaksi
pupil terhadap cahaYa.

Gatal

Sakit,

Sakit,

photo- photophobia. phobia.

Muk

Berair

Berair

Cepat

Miotik

Setengah

Cepat

Sakit.

photophobia.

Berair

Cepat

dan sa- berdilata'


ngat ku' si dan
rang be- netap.
reaksi.

Conjunctivitis

I on"' I
Conjunctiva
rnjeksi

ll

uiru' I

oirus Perlimbal Difus

Difus
atau Peri

limbal

156

Cotnea

Jernih

Jernih

Iernih

Diwarnai

reratitisl

oleh zat
fluorescein.

precipita
tis.

Tekanan

in'

Merrarik Normal

Normal

Normal'

Notmal Rendah

Normal

Normal

Dangkal Normal
Nurmal l"Flare
and Cells"

traokuler
Anterior
chamber

Funpi

Paru

187. Tes fungsi paru terdiri dari pemeriksaan kapasitas vital dan volume expirasi maksimal, baik secara aktual maupun perkiraan
("predicted"). Bagi anggota yang berumur 39 tahun atau lebih
biasanya diperiksa pengukuran fungsi paru, (seperti misalnya

"Mc Kesson Vitalor test").


Kelainan pada tes fungsi paru tanpa adanya gangguan klinis pada
fungsi paru tersebut, tidak boleh dijadikan dasar untuk tindakan
diskualifikasi awak pesawat.
oastlu<rYt

tl

I
I

inll
'rl I

rC

rlY

vrl

I
I

IV

llY

II
ir
Inc

,l

LHr+'

,Lbll

lv
',fl];i.
r h,*1 I
Lti:l_l
.l 'LH'I

lv

atY

llG-rquuc*r
b.r
Itc-ldh

tY

Ltr-JJ
lC-*'bfi
IIY-uerr*
llV-rr**r**
lY-.dk
rr(-vidC-fi

rlv

xcl
l-x
xot

*ox

{ *x
I orll
l orx

lqx
lox

xcl
xsi

157

Gambaran volume paru dan tes fungsi paru pada kelainan obstruksi dan restriksi adalah sebagai berikut ;

lg8.

No.
l.

2.

KelainanObstruksi KelainanRestriksi

Tes

Kapasitas

Inspirasi

Vol. Ekspirasi

menurun

N atau

Ca'

Menuntn atau

Ca-

N atau

Menurun atau N

Menurun atau N

dangan

3.

Vol. lnspirasi

menurun

Menurun atu u N

dangan

Residual

4.

Volutne

5.

Kapasitas

6.

,,Tidal

7.

KaPasitas

Menurun atau N

Naik

Vital

N atau

menurun

Menurun

Volume"

N atau

naik

Menurun atau N

Residual

Naik

Menurun atau N

Naik

Menurun

Fungsional

8.

Kapasitas

Paru

Total

158

PULMONARY FUNCTION STUDIES

INTERPRETATION

oB FVC / PRED FVC


OB FEvl / PRED PEVI
oB FEVI / OB FVC
OB- Observed, PRED- Predicted
OBSERWD cottected for tenp - pres

-r2
bo9-

o!

i::

::s

iiE

r59

\^
-.:,

!.'-.rg-l--i

'-..-.;#

lo

-t4

i-,,
--i
t

.r

"il
-r'

r
:,
3 .I.
:9
3t

:?t
":
:e
3;
_!

i:

i!
:: :'

iti:
:;

3ts

ll-. :
=l!

t-o
i:

i
=_

i
!

t60

B<

BAB V
PEDOMAN KERIA UNTI,JK DOIiTER PENERBANGAN
Penugasan ke Panglalan Udara yang Baru

189. Daftar list yang diperlukan sewaktu mendatangi

Pangkalan yang

Baru

a.
b.

Pelaiai

Missi

Poqkalan setemryt'

Pelaiai dukungan yang dipersyaratkan pada Klinik Dokter


Penerbangan

c.

Mintalah surat

perintah

selaku awak pesawat terbang

("flYing status")'

d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

BacalahrencatTa

dai'

pangkalan dan pelajari tugas anda'

Bacahh dokumm keputusan kebiiaksanam.

Bacalah"SOP" dan ;Rumkit dan Flight Surgeon'


Pelaiari prosedur dalam menangani kecelakaan di pangkalan
ini dan alat-alat yang mendukungnya'

Peiksakebiiaksanaan pengungsian medik udara setempat'

Minta keterangan lebih lanjut dari "Flight Management


Office".
Mintalah rourc rencana penerbangan

1) Daerah yang termasuk lingkungannya'


2) Pengendalian Tower'
3) Fasilitas "RaPcon".
4) Ruang Perbaikan an Pengecatan'
5) Seksi PerlengkaPan Personel'
6) DaPur-daPurPenerbangan'
7) Parasit "Lofts" dan tempat pengepakannya'
S) "Base SuPPlY".
g) Barak/kamar'kamar di Skadron'
l0)

Base OPerations'

16l

k.

Temuihh Peiabatdi Bos

l)
2)
3)
4)
5)
6)

Kamja.
Kadis Ops.
Kadis Log.
Dan Skad.
Pa Fisiologik.

Ka Flight Test.

190. Hal-hal untuk dikerjakan di Klinik Dokrcr

a.

Penerbang

Pelajai kembali berkavberkas :

l)

Apakah follow up dilakukan dengan baik? Semua berkas "Waiver".

2)
3)
4)

Apakah semua kunjungan telah dicatat?


Apakah semua AFR 35-99 sudah diperiksa?

Kerjakan semua berkas yang harus dilakukan tindak


lanjut.

5)
6)
b.

Lakukan semua pencatatan dengan rapi dan baik.


Apakah semua rekaman EKG dari setiap awak pesawat
telah diteruskan ke "SAM ECG"?. Tempatkan rekaman EKG awak pesawat ini pada tempat yang aman.

Administai Perkantormt :

l)
2)

Apakah laporan harian dikerjakan?, oleh siapa?

Apakah "Log Book" kecelakaan ditempatkan dekat telepon?

3)
4)
5)
6)
7)

Adakah daftar jaga malam dari Flight Surgeon?


Adakah papan visual "Report of Status"?

Apakah pusat pengaturan pengungsian medik udara?


Apakah Kantor Flight Surgeon mempunyai catatan administrasi dari pasien rawat jalan dan rawat mondok?
Apakah anggota anda nampak rapi dan menunjukkan
suka menolong? Apakah pelayanan anda cepat?

t62

8)
9)

Adakah kantor "Flight Surgeon" rapi dan bersih?


Apakah peralatan yang diperlukan untuk pelayanan kesehatan tersedia cukuP?

l0) Apakah pemeriksaan yang anda lakukan cukup efi'


sien?
1

) Apakah waktu

menunggu bagi pasien sudah semini-

mal mungkin?

12) Apakah perpustakaan Rumkit mempunyai cukup re'


ferensi Inengenai kesehatan penerbangan?

l3) Apakah

,
c.

nludah

penjadwalan pelayanan bisa dipenuhi dengan

Daftar Kegiatan Angota

1)

Apakah anda terbang dengan semua jenis pesawat terbang?

l)
3)

Apakah anda ntengunjungi "flight llne" secara teratur?


Apakah anda nrengikuti pertelnuan-pertemuan / seminar rrengenai keselarrratan penerbangan? Bagaimana
alat-alat PeraganYa?

4\

Apakah anda mempunyai hubungan yang baik dengart


semua pejabat-pejabat penting di pangkalan ("key base
personel")?

191

5)

Apakah anda mempunyai hubungan profesi yang baik


dengan sejawat lain di R'S'?

6)

Apakah anda selalu siap dan mudah ditemui oleh awak


Pesawat bila diPerlukan?

"Checklist" untuk Tups Terbang

a.

Pelajari "dash one" dari setiap pesawat terbang sebelum terbang, perhatikan terutama pintu-pintu darurat'

b.

Melapor harus dengan pakaian yong sesuai' sepatu' 2 pasang


kaca mata, tanda identitas, uang' pisau, paket pertolongan
pertama, lampu senter'

163

c. kuti "biefing preflight"' Ikutkan awak pesawat

pada se'

mua prosedur "prefilight".

d.

Hiltung jumhh mskan dan minuman sesuai dengan jumlah


penumpang dan lamanya penerbangan.

e.

Dahm pesawst denpn penumpang, check orang yang mu'


dah mabuk dan berikan obat-oabat anti mabuk.

Bersamtsamadengan pilot, periksa seluruh pesawat' pela-

jari pintu-pintu darurat untuk keluar / masuk.

g.
h.
i.
j.

Check kemamPuan Parasit'


Check "safety

belt"

dan "shoLrlder Harness".

"Mae l/esfs"untuk di atas air.


'PelaiariT.O. dan seluruh pesawat, yang ada kaitannya dengan

"Air Conditioning" dan pemadam kebakaran.

k.

Periksa kebersihan dan pelajari frekuensi penggunaan pada


penerbangan semua kamar mandi / kamar kecil'

L
n.

Perangkat " First

)
2)
3)
4)

Wakttr pemberian.

5)

Makanan yang disiapkan dari rumah'

PenYintPanan.

Keadaan makanan.
Kebersihan dari tempat kopi, tempat air dan mangkukmangkuk.

Keadaan alat-alat optic dt kokpit :

l)
2)
3)
o.

kondisi dan jumlah obat-obatannya.

Malunan pada penerbangan


I

n.

Aid",

Kaca mata penahan sinar matahari.


Refleksi.

Kotor. rusak, atau kacajendela yang bengkok'

-iIoM

pe
m"rg"tahui tanda-tanda darurat dan perencanaan

nanganannya.

p.

Pen-gaturan tekarwn dan alat oksigen, pengetahuan awak

t64

pe

sawat tentang cara pengaturannya. masker dan pemeriksaannya sebelum terbang.

q.

C.atat perlenglcnpan

dai

awak pesawot; seperti pakaian.

se_

patu dan alat-alat survival.

r.
s.

dai awak pesawat.


I perlwtilwn kebunlan dai awak pesawat

Pengetahuan tentang oksigen


Catat

yang berhubungan dengan status fisik dan fisiologik dari seiiap-awak


pesawat.

t. Pehjai

sebanyak mungkinpekerjaon yongkhusus dari se-

tiap awak pesawat.

u.

Setehh suotu penerbongan (postlight


ngun / positif pada Komandan.

Catatan

: usul yang memba-

Check list ini tidak perlu lengkap seperti di atas.

Check list ini disajikan kepada para Flgiht Surgeon yang


baru, sebagai petunjuk untuk membantu mereka dalam menyesuaikan diri dengan pekerjaan mereka dengan mudah.
Jenjang Dokter Penerbangan

192. Dokter Penerbangan :

a.
b.

Lulas sebagai pa Sekespra


Lulusan Pendidikan yang setingkat dengan Sekespm

193. Dokter Penerbangan senior. z tahun berdinas aktifsebagai dok-

ter Penerbangan serta mendapatkan rekomendasi dari dewan


Aerospace Medicine.

Total jam terbang nrinimal 350 iam sebagai dokter penerbang.


194. Kepala Dokter Penerbangan 15 tahun berdinas aktif
dokter Penerbangan dengan total janr rerbang 750 jam
dokter Penerbang.

165

sebagai
sebagai

krsyaratan Tugas Terbang

195. Bagi Dokter Penerbangan diwajibkan untuk memenuhi persya'


ratan sebagai berikut

a.

Dalam iangka waktu 6 bulan , harus terbang minimal 6 x


dan I x diantaranya adalah terbang malam' (satu jam atau

lebih malam hari).

b.
c.

Harus terbang minimal

dalam jangka waktu 60 hari.

Agar memmuhi syarat untuk menerima . pembayaran kom'


pensasi, maka dokter penerbangan harus terbang rata-rata
4 jam sebulan. Bila terbang lebih dari 4 jam I bulan maka
kelebihan ini dapat menutup kekurangan jam terbang 2 bu'
lan sebelumnya, dan dapat diperhitungkan untuk menutup
kekurangan jam terbang 5 bualn sesudahnya'

Pengertian Tentang Satuan Udara

196. Ftight. Adalah satuan taktis dasar dalam Suatu Angaktan Uda'
ra, yang terdiri dari ernpat pesawat atau lebih, dan terbagi dalam
dua elemen atau lebih.
1g7

Aclalah satuan udara yang terdiri dari dua flights atau


lebih. atau satuan adrninistrasi yang rnelaksanakan satu fungsi
dasar tertentu seperti rnisalnya Skadron Pasukan Khas, Skadron
Pen.reliharaan Pesawat dan lain-lain.

. skaclron

satuan taktis atau administrasi yang terdiri dari


dua skadron atau lebih. Istilah ini berlakujuga bagi satuan-satuan dukungan operasi dan dukungan pelayanan'

lgg. Group. Adalah

199. Wing. Adalah satuan operasi dasar dari Angkatan Udara yang
mandiridanmampuuntukrnelaksanakansuatutugasopeasitertentu. Jumlah pesawat berkisar 75 pesawat tempur hingga 30
pembom berat.

200. Divisi (Jdara atau Komando udara. Adalah suatu gabungan

sa-

tuan udara atau wing udara, yang mempunyai tugas pokok tertentusepertimisalnyaoperasiudarataktis,strategisataupertahanan udara.

t66

Jenis Pesawat Terbang (USAF)

Jenis Pesawat

Pabrik Pembuat
(Dibuat Oleh Pabrik)

Nama Tambahan
(Nama Sebutan)

Penyerang
Corsair II

A-7D

A-10

Vought AerosPace CorP


Fair child Republic

A-,37

Cessna

Thunderbot II
Dragonfly

Lockheed

Spectre

AC

130

Pembom

B-1-B
B-52
FB-l1 I

Rockwell Intemational
Boeing
General Dynamic

Stratofortress

Pemburu

F-4
F-5

Mc. Donnel Douglas

Phantom II

Northrop

Tiger II

F-15

Mc. Donneil Douglas

Eagle

F-r6

General Dynamics
General Dynanrics/Convair
General D1-narllics

Fighting Falcon
Delta Dart

0-2

Cessna

Skymaster

ov-10

Rockwell International
Rockwell Internationai
Helio

Bronco
Acolonrmander

F-106

F-i

11

Pengintai

u-4
u-10

Courier

Pengangkut

c-5
c-7
c-9
c-130

C-135

Lockheed
De Havilland
Mc Donnell Douglas

Lockheed
Boeing

Galaxy
Caribou
Nightingale
Hercules

Stratolifter

t67

.}

cc-140
cc-l4l
KC-l0A
C-I2A
c-17
Pesawat

Lockheed
Lockheed
Mc Donnell Douglas
Beechcraft

3
Jetstar

Starlifter
Extender

latih

T-33
T-37
T_46A

T-38
T-39
T-41
T-43

Lockheed

Bird

Cessna

Tweet

Fairchild R.C.

Northtrop

Talon

Rockwell International

Sabreliner

Cessna

Boeing

Pesawat Intai K.husus

U-2

dan TR I

SR-71
WRB_57F

Lockheed
Lockheed
General Dynamic

E-3A
E_4A

UH_I
cH/HH-3
trH-60A
HH-6OD
CH/HH s3

Canberru
Awacs

Boeing
Bell

AACP

Sikorsky

Jolly Green Giant

Huey
Black Hawk

Night Hawk
Super Jolly Green

Sikorsky

Giant (BUFFi Big


Ugly Fat Fellow)
201

Vought Corp A-7 Corsair II. Dirancang bagi angkatan laut,


A-7 D, menggantikan A-1 untuk serangan di darat dan dukungan tambahan udara. Di dalamnya berisi kanon 20 mm dan
dapat membawa amunisi sebanyak 15.000 lbs. di bagian luar

168

pesawatnya. Pesawat

ini

mempunyai "Heads

Up

Display"

GITJD) yang dapat memberikan informasi-informasi penerbang-

an yang vital kepada pilot tanpa harus melihat ke dalam kokpit.

Vought Corp A-7D Corsair

II

A-10. Dengan ujung senapan 30 mm berbagian depan (nose) pesawat. A-10 kl"rusus dirancang

202. Fairchild Republik


ada

di

untuk dukungan tembakan udara yang terbatas. Dan dapat


membawa lebih dari 16.000 pounds senjata. termasuk peluru
kendali Maverick.

i\

L
i eacr

Fairchild Republic A-10

Pesawat ini dapat terbang di atas sasaran lebih dari 2 jam. Untuk

meningkatkan keamanan pesawat, mesin ditempatkan lebih


tinggi dari badan pesawat dengan maksud untuk melindungi
dari tembakan dari darat, tanki bahan bakar yang dapat menutup sendiri waktu bocor dan dilapisi titanium pada semua sisi
kokpit.

A-37 Dragnofly. Dikembangkan dari T--37. A-37


mempunyai mesin yang lebih besar dari T-37 dan bisa mengisi
bahan bakar di udara. Walaupun sekarang digunakan secara ter'
batas, tetapi sebelumnya telah dipakai secara luas di Vietnam
oleh MTIAF dan USAF.

203. Cessna

169

Cessna A-37 DragonflY

J04. Lockeed AC-130 Spectre. AC-130 adalah pesawat pembunuh


yang paling berhasil di lingkungan USAF' Hal ini disebabkan
karena banyaknya alat sensor elektronik di dalam pesawat' termasuk T.V. dengan cahaya rendah, sensor infra merah dan sensor radar. Jenis yang terbanyak dilengkapi dengan kanon 20 mm
dan 40 mm, dimana jenis yang terakhir dilengkapi dengan ho-

witzer 105 mm.

Lockheed AC-I30 SPectre

2O5. Rockwell International B-l-8. Pesawat ini adalah pengembangan dari pesawat B-1. yang akan nlerupakan pesawat pem'
bom dengan "multi fungsi" dari USAF. Digerakkan oleh 4 buah
mesin "turbofan". Walaupun ukurannya lebih keci I dari B-52'
tapi karena sistem aerodinamiknya dan rnesinnya lebih baik' dapat mengangkut persenjataan yang lebih berat dibanding dengan
B-52. Secara fleksibel pesawat ini dapat dipersenjatai dengan
peluru kendali nuklir dari udara ke darat ("long range" maupun

"short range"), bomb nuklir, "conventional gravity bombs"


dag senjata lain. Dapat pula dipakai untuk mengangkut bahan
bakar. Sesuai dengan misi yang diembannya, pesawat ini mampu
menghancurkan sasaran yang tidak bergerak atau suatu lokasi
dengan tePat.

170

Rockwell International B-1

206

Boeing B-52 Stratoforfress. pesawat B_52 telah digunakan selama lebih dari 20 tahun, dan hingga kini masih mampu menjalankan tugasnya. Pesawat ini telah dimodifikasi agar dapat menyesuaikan.diri dengan perubahan yang cepat dari gelanggang
pertempurari udara. Modifikasi yang paling mutakhir adalah di

tambahnya FLIR (Forward Looking Infra Red Radar) dan TV


dengan tingkat cahaya rendah, untuk memungkinkan mendeteksi sasaran secara tepat pada malam hari. Meskipun saat ini
telah dilengkapi untuk peralatan terbang rendah, tetapi di Vietnam pesawat ini beroperasi untuk mengadakan pemboman dari
ketinggian (Hih Altitude Bombing).

Boeing B-52 Stratofortress

171

207. General Dynamic

FB-|11.

Pesawat

ini dikembangkan dari F-

lllA.PesawatFB_llladalahpembonlsupersonikyangdileng.

Following Radar"' sehingga memungkinini dapat mem'


tun p.ntUon'tan dengan terbang rendah' Pesawat
48 di iuar)'
dan
(2
didalam
lb'
750
masing-masing

ufi a.ngtn "Terrain

bawa 50 bom
maka hanya mampu
tetapi bila pesawat ini dilengkapi demikian
dilipat ke belakang'
dapat
tidak
terbang subsonik karena sayap
SRAM (Short
kendali
peluru
Peru*ut ini juga dapat membawa
Range Attack Missile).

General Dynamics

FB'l l l

Phantom '1L Secara berlahap Pesawat


irri digantikan oleh F-l5. nanrun hingga saat ini nrasih ratusan
di AS' Eropa' Pasifik dan Esienis iesawat ini yang beroperasi
iandiu. Meskipun dirancang pada pertengahan tahun 1950'an'

208. Mc. Donnell Douglas

F-4

a-gar tetap efektif mi'


dan radar untuk
rendah
,ulnyu , ntesin yang derajat asapnya
peringatan dini ("radar warning")'
i.ru*rt F-4E merupakan pesawat tempur multi fungsi' antara
penyekatan'
lain : lawan udara. dukungan tembakan udara dan
de'
dilengkapi
telah
Weasel")
F-4G ("Advanced Wild

fesr*at ini sicara berlanjut dimodifikasi

Pesawat
ngan peralatan Pernika yang canggih'

t72

McDonnell Douglas F'4 Phantom

209 Northtrop

T-38.

F-5

Pesawat

Tiger

II.

II

F-5 merupakan modifikasi tempur dari

ini mantpu rnembawa Sidewinder

missileatau

Bullpup dan dipersenjatai kanon 20 mm. F-5 Tiger digunakan


oleh negara-negara pakta dan program bantuan militer. Sekitar
700 buah telah dipakai oleh negara asing.

Northrop F-5 Tiger II

F-15 Eagle. F-I5 merupakan pesawat


yang pertama kali dirancang khusus untuk keunggulan di udara
(air superiority) sesudah generasi pesawat F-100.
Performancenya yang istimewa itu telah diuji berkali-kali dan
telah memecahkan rekor kecepakatan mendaki, yang sebelumnya dipegang oleh Mig 25 Rusia.
F-15 Eagle ini dipersenjatai dengan Sparrow missile dan kanon
20 mm. Bila digunakan untuk penyerangan darat (ground attack) / B.T.U., pesawat tersebut dapat membawa 16.000 pound
senjata external. Ia juga bisa membawa missile Sidewinder.

210. Mc. Donnell Douglas

173

McDonnell Douglas F-l5 Eagle'

2ll.

Falcon' F-16 dirancang seba'


General Dynamic F-16 Fighting
fighter ringan dan telah megai pesawat ,un, Ut'n"'a-*u'uh'
kompetisi terbang'
dalam

ngalahkan No'tft'op Vf"-17


.suatu
pesawat ini mengandung teknologi
Sekalipun ,.t,tif Jit'n"'a'
seperti misalnya tempat duduk
canggih (uOuuntti- t'hnology)
pilot terhadap gava

u.li'jJ.t-io" untut *tnu'it*''

daya tahan

("fly
manuver' terbang elektronik
G ketik-a sedang melakukan
"full electronic"'
bersifat
by wire") 0"" '""it"f systemnya- kanon 20 mm'
dan
missile
Sidewinder
nlrr.n;^,uunnya

F-16

Figl,tWFalcu,

Delta Dart' Pesawat segala


tetap
pt'ttngahan tafrun 1950'an' dan
cuaca ini dirancan'g p'du
skadron
9
dan hingga saat ini masih ada
dimodifikasi uga' '"ftftif
dilanjutkan terus' dan 3 skayang masih
F-4'
"rtun
"ktif';;;;;;ti
dengan pesawat F-I5 dan
dron diantaranyu ot- diganti

212. Generat Dynnmic

f Convair F-106

t74

General Dynamics/Convair F-106 llelta Dart

F-111.

Dengan kemampuan mengubah po'


yang
canggih menjadikan F-l I I se'
sisi sayap dah alat avionik
bagai pembomb tempur yang canggih dalam kekuatan USAF.
Dengan dilengakpi "terrain following radar" (TFR), pesawat ini
rnampu untuk melakukan penetrasi dengan terbang rendah da'
larn daerah yang penuh ancaman. Misi tempur dalarn SEA telah

213. General Dynamic

nlendemonstrasikan kemampuan

General Dynamics

214.

F-l I I ini.

F-l I I

0-2 Skymaster. 0-2 ini

merupakan versi lain dari pesadioperasikan dalam tugas :


Pesawat
ini
wat Super Skymaster.
dengan kemampuan yang
E
0-l
menggantikan
FAG dan telah

Cessna

lebih besar.

t75

Cessna 0-2 Skymaster

215. Rockwell Intenwtional OV-L0 Bronco. OV-10 ini menambah

0-2 dalam tugas-tugas FAC. Pesawat ini mempunyai


kemampuan yang lebih tinggi seperti kemampuan membawa meriam yang lebih banyak dan kelnampuan penyerangan" serta
menrpunyai ruang angkut tambahan yang lebih besar untuk kekekuatan

nrajuan FAC.

ffi
Rockwell International OV-f 0 Bronco

U-I0 Courier. Pesawat ini digunakan untuk keperluan


angkut dalam misi "Coin". Courier mempunyai kemampuan stol
yang sangat baik, dan dapat melaksanakan pengintaian pada ke'
cepatan rendah (pada 30 mph). Pesawat ini merupakan bentuk
lain dari pesawat sipil dengan nama yang sama'

216. Helio

t76

Helio U-10 Courier

C-5 GAlaxy. Dirancang untuk membawa beban


yang berat dan besar untuk jarak jauh. C-5 merupakan pesawat
terbesar dewasa ini. Walaupun disain luar pesawat ini menyerupai C-141. tetapi bagian dalamnya berbeda dengan C-141. Pesawat C-5 ini mempunyai 28 roda pada sistem pendaratannya.
sehingga dapat mendarat pada runway yang tidak sempurna.
Diatas "cargo deck" terdapat tempat penumpang yang permanen dengan kapastias 75 tempat duduk. Meskipun dirancang untuk nrenganqkut barang. tetairi dapat pula dipakai mengangkut
270 pasukan dalam cargo decknya. Kekirasan C- 5 adalah bisa
mengangkut 2 buah tank M-60. l0 buah Rudal Pershing dengan kendaraan atau 36 "pallet" dibandingkan dengan C-141.
yang mampu membawa 10 pallet. C-5 juga dilengkapi dengan
alat untuk menerjunkan muatan dengan parasit dari ruang
muatan dar pasukan payung serta mampu menerjunkan 70.000
pounds dalam satu kali penerjunan.

217. Lockheed

Iockheed C-5 Gataxy

t77

218. De Havilland C-7 Caribou. Dipindahkan dari angkatan darat.


Caribou sebagai tambahan terhadap 123 dan 130 dalam sistem
angkutan udara. Pesawat ini memiliki kemampuan STOL yang
istimewa sehingga dapat menyalurkan dukungan logistik kepada
"Special Forces Camp". C-8 A Buffalo telah dikembangkan
dari C-7A, dengan kemampuan daya angkut lebih besar dan le-

bih bervariasi.

DeHavilland

C-7 Carbiou

C-9 Nightingale. Pesawat DC-9 adalah


modifikasi dari DC-9-30 (bagian dalamnya) sehingga bisa

219. Mc.Donnel Douglas

membawa 40 buah tandu, 40 pasien atau kombinasi dari


keduanya. Dengan 5 orang awak pesawat medis, DC-9 merupakan pesa-wat angkut yang nyaman untuk pasien di U'S'

McDonnell'Dougtas

C-9 Nightingale

178

220. Lockheed C-L30 Hercules.

Sebagai pesawat angkut taktis yang


utama, Hercules telah diproduksi lebih dari l5 versi. Pada saat
ini tipe E merupakan versi yang utama dengan letak engine di
atas dan tangki bahan bakar dibawah sayap. Tipe HC-130 P
digunakan dalam pertolongan di laut dari udara dan diperlengkapi dengan Fulton balloon untuk recovery pasien. Pesawat ini
juga mampu mengisi bahan bakar pesawat t{FI-3 dan HH-s3
dalam penerbangan dengan sistem "drougue". DC-130 juga diperlengkapi dengan alat peluncur dan pengontrol 4 buah "drone" guna keperluan pengintaian dari udara pada daerah yang
terancam. WC-130 digunakan untuk pengamatan cuaca, misalnya untuk mewaspadai akan datangnya angin topan dan kabut.
LC-1300 R diperlengkapi dengan roda ski dan botol-botol
JATO untuk keperluan misi ke kutub. Hercules juga dirancang
untuk membawa barang-barang besar dan berat serta manlpu
nrenerjunkannya dari udara dengan parasut atau dengan menjatuhkannya dengan terbang rendah.

;;;"q,{i

$EiH
Lockheed

221

C- I 30 Hercules

Statolifter. Dikernbangkan dari Boeing j07.pesawat C-135 ini telah dibuat dalam berbagai versi untuk keper-

Boeilry C-135

luan yang bermacam-macanr. EC-135 C digunakan oleh SAC


sebagai pos komando di udara dalam progranr "looking glass".
Versi RC dan WC digunakan sebagai pesawat pengintai dan
pengamat cuaca, sedangkan versi yang banyak digunakan adalah KC-135.

179

Boeing C-135 Stratolifter

5 C-140 A
digunakan sebagai pesawat bantuan navigasi oleh Komlek, 5
buah type B untuk dukungan operasi dan 6 buah digunakan

222. Locktrced C-140 Jetstar. Dari l6 buah AF Jetstar,

oleh Wing VIP.

Lockheed C-140 Jetstar

223. Lockhedd C-141 Starlitfter. Terdiri dari 13 Skadron yang


berada di pantai timur dan pantai barat. C-141 merupakan tulang punggung MAC yang bersama-sama dengan C-5 merupakan
armada angkutan strategis.
C-l4l dirancang sebagai pesawat angkut barang berat udara.
Dapat memuat 123 pasukan dengan perlengkapan lengkap.
C-141 telah dimodifikasi untuk dapat mengangkut peluru kendali mintenan dari pangkalannya dan merrrpunyai kapasitas angkut sampai 90.000 lbs. Sedang dikembangkan versi B dengan kemampuan pengisian bahan bakar di udara.

180

225.

C-124.

Ada 30 versi militer dari Beechcraft Super King Air


200 yang digunakan USAF dengan nana C- l2A. Tugasnya adaIah rnendukung kegiatan attache militer. MAC menggunakan
dua buah C-11 A untuk nrengangkut awak pesawat dan dukungan perlengkapannya.

c-lU

)26. C-17. C-17

rnerupakan pengerrrbangan dari YC-15 yang didisain untuk nranrpu nrengangkut barang berat / besar jarak jauh
(terrlasuk tank Ml) dan memiiiki potensi tenlpur di udara. Pesawat illi dapat rrempergunakan runway panjang 3000 ft dengan lebar 60 it. Di darat C-I7 dapat berpular 180'pada lapan.qan sepanjang 82 lt.

221

Lockheed T-33

Bird.

Perkernbangan dari tipe

F-80. T-Bird

nrerupakan pesawat latih yang nlutakhir sampai diproduksinya


T-38. Sekarang hanya digunakan untuk pesawat latih di skadron FAC.

t82

Lockheed

T-33 Bird

228. Cessna T-37 TWeet. pesawat jet latih dengan tempat duduk

berdampingan. T-37 merupakan pesawat pertama saat ini diterbangkan dalam program UpT. Sesudah 90janr pada pesawat
ini,
siswa akan dipindahkan ke T-_38.

229. T-464. Juli 1982 "Fairchild Republic Conrpany" telah dipilih


oleh USAF untuk membuat pesawat latih masa depan. yang di
sebut T-46 A. Pada kontrak awal telah disetujui untuk membuat 2 prototipe dan 2 buah "static test airframe", serta pesanan awal 54 buah pesawat T-46 A dari keseluruhan jumlah pesawat yang dipesan yaitu 650 pesawat.
Pesawat ini direncanakan sebagai pesawat latih awal untuk menggantikan pesawat T-37. PesawatT-46 A dilengkapi dengan dua
buah mesin, dan dua buah kursi "side by side". Pesawat dilengkapi sistem kabin bertekanan, daya jelajah jauh dan kemampuan
yang lebih baik dalam cuaca buruk.

r83

T45A

230. Northtrop T-38 Talon. Adarah pesawat Jet ratih lanjutan dalam seri UPT. Talon ntenlegang record dunia dalam kecepatan
naik dan tetap nlerupakan salah satu pesawat terbaik dalam hal
nrendakki / naik di dunia. Digunakan untuk pesawat latih. de_
ngan sifat-sifat sebaik F-5 yang telah jadi dan sekarang merupa_
kan standarnya. Talon mempunyai kursi tandem dan dengan
warnanya yang putih nrembuat Talon mudah dikenali.

e
tf
Northrop T-38 Talon

t3r Rockwell International T -39 Sabreliner. prototype Sabreliner


pertanta kali diterbangkan pada September 195g. pesawat ini
bertenaga dua mesin turbojet J85 buatan General Electric.
T-39 merupakan pesawat latih tempur (Fighter) dan mendukung operasional. Produksi berikutnya adalah CT_39A/B dengan mesin turbojet J60 yang digunakan sebagai pesawat latih.
Dari sejurnlah 143, I l3 diantaranya digunakan oleh MAC sebagai pesawat angkut sedangkan sisanya digunakan oleh pACAF,
USAFE dan AFSC,

184

International

T-41. T-41 masih tetap digunakan dalam program


USAFA. Model C merupakan suatu "supercharger"
dan
ROTC
yang memiliki kemampuan lebih baik pada penerbangan tinggi'

232. Cesna

Cessna

T-41

dari pesawat Sipil Boeing


233. Boeing T-43. Merupakan versi militer
untuk melatih 24 siskemampuan
737. Pesawat ini mempunyai

*, ,*uru bdrsama-sama

dengan diawasi oleh

orang instruktur

untuk setiaP 4 orang siswa'


di USAFA
T-43 digunakan unluk I-INT di Mather AFB' CA dan
untuk latihan navigasi'

Boeing

T-43

185

234.LockheedU_2danTR-l.DirancangolehKellyJohnson.U_2
jatuhnya I buah diatas
ini menjadi terkenal dengan ditembak
Rusia Pada tahun 1960'
sayap 80
Pesawat ini mempunyai rentang

dan bertenaga gl
melakukan foto pengintai
dari jet. Mampu ierUtng tinggi untuk
mengambil contoh udara
an. Pesawat ini juga Oigunatan untuk

Pengembangan dari U-2 R adalah


duduk un'
pesawat pengintai taktis dengan satu tempat

setelalt p"r.obuut"

TR-1A,

ft

nufii''

tuk terbang tinggi'

Lockheed

U-2
dari

A-11' SR-71

diguna'

235. Lockheed SR-71. Pengembangan


pengintaian
{Tg-d-:'
kan oleh SAC untuk rnlnrbuat foto-foto
di Beale AFB' Cali'
4200
ke
SRW
oleh
tail. Waktu diterbangkan
di atas 80'000 feet
fornia. SR z1 dlofeiasikan pada ketinggian
akibat gesekan sehingga-di'
dan pada kecepatln dimana terjadi
membutuhkan bahan bakar
SR-71
tetanium'
perlukan pesawat
untuk mengisi bahan bakar
khusus dan mempunyai kemampuan

di udara-

Lockheed SR-71

Pengembangan dari
hampir dua kaB-57. Model F rentangan sayap 122 feet dan ini
yang panjang' peli panjang badannya' Karena rentang sayapnya

236. General Dyrumic

uRB-J7 F canbena-

186

sawat ini mampu untuk dioperasikan di atas 80.000 t'eet dan untuk terbang dalam misimisi jarak jauh (lama). Oleh karena pe'
sawat itu mempunyai daya angkut yang besar, pesawat U-2 se'
mula diduga mempunyai misi dengan peralatan yang lebih cang-

igih seperti halnya misi pengamatan cuaca.

General Dynamics WRB-S7F Canberra

237. E-3 Airbome llarning and Control Systent (AI4JACS). Modifikasi dari Boeing 707. AWACS dirancang untuk mengetahui gerakan pesawat musuh dan mengarahkan pesawat tempur untuk
menyergapnya. AWCS ini merupakan pengembangan yang sangat maju dari EC- 121 . AWACS juga memiliki platform untuk
mengontrol pesawat tempur seperti yang dewasa ini dilakukan
oleh penerbang C-130 dalam misi ABCCC.

E-3A Airborne Warning

238. Boeing

E-4A

and Control System (AWACS)

Advanced Airborbe Commnnd

Post.

Pesawat

adalah modifikasi dari pesawat sipil 747 yang dibuat untuk menggantikan EC-135 "Looking Glass Airborne Command
post aircraft" dari SAC. Pesawat ini dilengkapi dengan alat-alat

E-4A

t87

elektronik yang lebih canggih dan mempunyai kemampuan yang


lebih banyak dari EC-I35. Pesawat ini sekarang disebut AABNCP.

Boeing

E-4A Airborne Command

Post

(IH-I Huey. UH-i

pengoperasiannya bekerja sama de'


ngan ICBM. Banyak digunakan oleh the special Air Warfare Forces untuk operasi penumpasan huru-hara. Versi UH-1N banyak
digunakan oleh Angkatan Darat.

239. Betl

I{ELICOPTERS

Bell

UH-l

HueY

240. Sikorsky ONIHH-3 Jolly Green Giant. Banyak digunakan oleh


USAF Aerospace Rescue dan Recovery Service. Pesawat FIH3E sangat baik untuk segala macam tugas rescue di lautan. Pesa'
wat ini dilengkapi "&rmor plating", Self sealing fuel tanks, re'
tractable flight refueling pods, defensive alrnament dan rescue
hoist. Walaupun pesawat ini lebih baik dari Helicopter pada
umum nya, namun Jollv Green telah diganti oleh FtrH-53 ya'
ng lebih kuat.

188

SkorskY

CH/HH-3 JollY Green Giant

241. Sikorsky CHIHH-|3 Super Jolllt Green CiantfBUFF (BiS Usll'


Fat Fellow). Adalah pesawat milik Angkatan Udara yang mempunyai rotary wing yang paling besar. Pengembangan dari modei
C meliputi ekstra armor plating, mesin yang lebih kuat, 3 buah
senjata kecil, tangki bahan bakar yang dapat dipindahkan, dan
manrpu mengisi bahan bakar di udara dari HC-130 P. Dengan
kecepatan lebih dari 200 mph dan kecepatan jelajah 175 mph'
Buff telah menggantikan HH-3 E dalanl melaksanakan tugas
SAR. HH-53 banyak digunakan oleh Aerospace Rescue dan
Recovery Service dan nrudah dikenal dengan melihat adanya
mesin turbine yang menonjol keluar.

Skorsky CH/HH-53 Super Jolly Green Giant or


BUFF (Big Ugly Fat Fellow)

Jenis Peluru Kendali

242. AGM-12 Bultpup. Adalah roket yang ditembakkan dari udara


ke darat merupakan inventaris tentara Amerika yang dibawa
oleh sebagian besar penerbang tempur. Bullpup dilengkapi radio
pengarah untuk Pilot dalanr nrengenai sasarannya' Versi yang sudah dikembangkan. dapat dipakai untuk peluru konvensional
nraupun peluru nuklir.

189

243. AGM-28 Hound Dog. Peluru ini dibawa oleh pesawat B_52
model G dan H. Hound Dog adalah peluru kendali Mach 2

itu sendiri. Dipasang dibawah setiap sayap pesawat. Mesin Hound Dog dapat digunakan
untuk menambah dayadorong sewaktu B-52 lepas landas yang
kemudian dapat diisi kembali oleh pesawat dalam penerbangannya.
yang dikendalikan dari dalam peluru

244. AGM-45 Shrike. Digunakan untuk menembak dari udara ke


darat yang dikendalikan oleh radar. Senjata ini tidak memiliki
memory. Shrike sekarang ini diganti oleh AGM-78.

245. AGM-62 lilalleye. Walleye adalah bomb yang peluncurannya


dituntun oleh TV. Senjata ini dibawa oleh pesawat tempur TAC
yang dilengkapi dengan alat penembaknya. penerbang tempur

dituntut kemanrpuannya untuk menggunakannya dengan baik.


246. AMG-65 Maveick. Mirip Walleye rapi dilengkapi dengan mesin
roket. Maverick dibawa oleh pesawat A-7 dan F- 4 dan digunakan untuk menembak tiga sasaran yang berkelompok secara tepat misalnya tanks dan bunker.

247. AGM-69 SRAM. Menyerupai mesin yang berisi bahan bakar


padat. SRAM dibawa oleh pesawat FB-111, B-52 dan B- lA
untuk pertahanan dan memperkuat senjata berat.
248. AGM-78 Standar ARM. ARM adalah singkatan dari Anti Radiation Missile. AGM-78 digunakan untuk mencari dan menghancurkan pos radar musuh. ARM-78 adalah pengembangan
dari Shrike ARM. ARM-78 memiliki unit memory yang akan
menuntunnya ke sasaran setelah ia ditembakkan walaupun sasarannya sudah menghentikan kegiatannya.

249. ADM-20 Quail. Adalah "Unarmed decoy missile,'(peluru "tiruan") yang dibawa oleh B-52. Quail ini didisain sedemikian
rupa sehingga menyerupai B-52 pada radar musuh dan mengacaukan pertahanan musuh terhadap pesawat pembom. Sedang
dikembangkan "subsonic cruise armed decoy" (SCAD) untuk
menggantikan Quail pada pesawat pembom masa datang seperti

B_1.

190

250. LGM-25 Titan II. Merupakan ICBM dua tingkat. Titan II mem-

punyai jangkauan lebih luas dan muatan lebih besar dari pada
Minuteman, serta mirip simpanan bahan bakar cair. Hanya 54
yang saat ini dimiliki oleh SAC.

251. LGM-30 Minuteman. Walaupun versi II dan III tidak


sama daya jelajahnya, payload dan thrust keduanya merupakan
ICBM

3 tingkat yang diluncurkan dari "silo". Ada 1000 dari versi


II

dan

III

yang telah ditempatkan dan versi

III

diperlengkapi

de_

ngan Multiple Independent Reentry Vehicle untut< memp.rring_


gi daya rusak.

252. Iulodular glide weapon system (BGU_IS). GBU_15


adalah sen_
jata tak bermesin dalam 2000 LB class yang diperlengkapi
dengan komponen aerodynamic pilihan, warheadi dan
6uidance
units. versi pertama dikendarikan melalui rv dengan data
link

option, sehingga penggunaan senjata dikontrol (diawasi) dari

cockpit pesawat tempur. persenjataannya dapat dipasan! dalam formasi silang pada low altitude attack atau dalam foimasi
planer / datar | flip out wing pada high altitude
stand off attack.
Perlengkapan tambahan dibuat untuk menambah
daya deteksi
pada cuaca buruk atau malam hari_

253. AGI|4-86

ALCM. The Air Launched

cruise Missile (ALCM)

adalah suatu pesawat terbang tanpa awak yang mampu


terbang
subsonic, dan diluncurkan dari pesawat terbang pembawa. pesal
wat ini mempunyai mesin turbofan dan nuclear warhead serta

diprogramkan untuk ketepatan menyerang pada sasaran diper_


mukaan.

Pengendalian merupakan gabungan dari tehnik inertial


dan
"terrain comparison". Adanya radar kecir dan kemampuan ter-

bang rendah, meningkatkan efektivitas pesawat ini. pesawat


B-52 dapar membawa 12 ALCM di luar dan g di dalam pada

SRAM Rotary Dispenser. Apabila membawa ALCM di luar, ma_


dipasang tangki cadangan di bawah perutnya untuk
menambah daya jelajah. Model yang pertama dimulai di White
Sands Missile Range pada tanggal 5 Maret 1976, kemudian jatuh
pada jarak kira-kira 80 mil, sesudah terbang r0 menit
40 ietik
pada kecepatan Mach 0,65. perkembangan berlanjut dengan
dititik beratkan pada peningkatan jangkauan.

ka dapat

19r

BAB VI
TABEL DAN DAFTAR REFERENSI

254. Contoh "Flight Log"


FLIGHT LOG

DArE

CREU/

A/C CMDR

Type

A/c

A/c

NO

LV

ARR

OBSERVATIONS

Crew
Orgn

cRf w

Tcmgcrrturc
Wtrthcr

Fccd'tr

R..r F.<!l'r'.r

Crc'
(

rn A'rcrrlt

HsFrd'tt

cotFoRT ractLtrlts

l_g latlrthr

TO

2 , Cerlo TicJo-"
Lrlhtrnj

FROM

TIME LOGGED

oPtRlrroR^t rlcloF
Pr.fl'.ht 8r,.1'.r
l

[--__l

Coalrol

tl

Coaiitionr

UNUSUAL INCIDENTS

r92

on Eoerd)

Crcr Food 5crvrtc


Crc- Porrrroar
CREW TRAI{SPORTATIOIi
TO AND FROM ACFT

otYGti tQUrPxnI
t5

Coaelirncc vith T.O. rrJ


Flijht Chccl

IG

Orrrcn ChcsLr

SATETY F^CTORS

22 Er<rpc Hrtchcr

t7 Crcv'r Knorlcd3r
Phyriolojy

ol
ol Fli3hr

23 SAoulder Strrpr

la Typo ol Mrrlr

z6

t9 Typcr ol rcsrlrtorr

27

20

Srilout Procadurrr

Crrrh LrnJin3

Encr3c"cy Proccduro

2t Locrrior ol Orttcn

2a Ditchin3 Proccd"rcr

Soorccr

xALrH SIATUS OF CRW $fftgEns


29

Fishtinj Eq!irEcnt
Srfcty 8:ltr

23 Firc
21

FIRSI ArD STATUS A'lO

florcAt

Illacrr

30 Phyricrl Firnar

36

suPPLrEs

TRAININC OFCNEW

3l Morrlc
t2

Crcr Frti3uc

33

MG't.l Arrirud.

3,a

Aerorpecc Mcdicrl
Supporr (Trip)

35

AIRCREW COMPATAEILITY

Frnilirrity
37

36

Flirhr Clothint

{(

Boorr

OIHR FACTORS
a

50 Eyc

12

Orytcr MrrLr

,13

Hc

rdret.

rr.c

orition ol lnrtruncntr

t9 Poritioa ol Lrjhtr

al Hclmct

Crcr

Firr. Aid Kir.


(SD.itr tyec, co^dition)

surTAEtLtTY Ari0 x^tntENANCE 0f


PRSOllAL AlrO SURVtVIt EQUtPIETaT

f!

of

with Mcdicrl Supplicr

Abo'rd ACFT

lrct

Frliruc

Crcr

Rcrt Frciliticr

(Ground)

",

,t5 Wrlleround

Botrlcr

a6

Gtov..

17

Survrrrl Eqcicncnr

52

193

Humen Frctorr
Ea ri nccrrnt

loo
llo
tco
tao

Ito
oo

lo
60]

-l

rol

i'[

-''o

,ao

.60I'

;
B
z)
r

I
UJ

f,
a
U
E

U>

9
2

88 8
a

8
o

oo

t, b^t-

ItA. ZAI

194

E.
TEMPERATURE CONVERSION CHART

TtMPtRaIURf
c.5/9tr-lzl
f ' 9/1C +J2

CONvRStON

o.c.?7!.16.K
. 459 66E.t

O. F

'c
-5

-t5

to
t1

60

to

o
5

'c

-20

-ro

75

to

200

!5

22J

90

?50

95

?13

20

-5
?3

too

fo
o

lot

J3

le
]25

ilo
ao

130

Ir5
45

f75
120

50

to

:5
60

<oo

t23
t3

rlo

.23

r]5

't:o

l{o

47t

65

to

20

195

IEAIPERATURE CONVTRSION CHART (Cont.)


.F 'FAHRINHEIT
'
'c . 'cELsrus lcfNrlGRaDEt

.t

.c
50

250

't*1
t
r600J

r@
t50

4iO

,t-i

900
500

iloo

r2

750

600

2ooo

22ee$

650

3300

l9@
u oo

1500

t600
?@o
raoo

JEOO

l9@

tt

rsoo-t+

,.*

tooJ

50
EOO.

5700

1,,*
24ool

70

{ooo

2FO

.2@

2l@

rsoo

.)oo

.roo{,"*
I
t

.{oo

t96

2roo

.roo

zcooJi

rl@

f4@

zrooJ

arooJ

t?@

1200

,:.:
r500

lroo

|l50

14

50

tf,oo

:oo

,,oo1+

il1o
r200

lo@

l'*o
roo+

ro@
ro50

r66

roo

taoo+

930

350

.c

.@

JOO

246

Convertion Facton

\lULTIPL}'

BY

mm. Hg.

?60

Atroosphcrea

-92t2

33.8985
10,:Ji]2.276
14.69601

2,llet,225

l.ol&i
.3037m

C,enrimctcrg (cm)

.$2804i
5.352391

cm of mercurY

{{60326

.19.1868

27.8/,fi7
cm per sccond
cubic cenLimetere

135.9510
.0328083
.00099973

.0610288

r,7?8.
r/27
7

.480519

28,317.017
28.31625
.02&31701

cubic feet Pr min.


tl

tt

,l

ll

cubic feet of wetcr


cubic inches
i,

t,

TO OI}TAIN

.47t7M
.0aJ{}17
62. {2833
16.3871624

.0lGlE76

Lr?3r
6l ,0zl .3753
35.31445{8

264.t70
.017

30.$m613
.30{tm6

197

inchcs mercury
feet of wetar
kilgm per aq m
poundr per !q in
poundr per eq ft
berr
incheg
fc.ct

inchcs of wetr
fcet of water
pounda pcr rq in

poundr per eq ft
kilgm per aq m
fect per tec

litcrs
cubic incher
cubic incher
cubic yerdr
gallona

cubic centimetcn

litcrs
cubic meten

litnn

pr

recond

cu m Pfr miDute
poundl
cubic cenlimet4r!

litcn
gallonr
cubic inche!
cubic foet

glllona
radianr

centiractcn
mtatl

CO}TTERSION FACNORSI

I.
=

PRESSURE:
1 atnosphere - 14,696 p.c.i.
?9.3.2 in Es: - 10133 mb.

H'O

II.

1 mEg =

eDErO

13.695

0.0193 p.s.i.
= pai
l
- 61.?16 mmHg
I in EO = 1.866 EmHg

I loot =

0.3048

h"

neter

rV.

TEMPERATUBE:
Deg. Centigade ('C)

1 cu ft - 28.316 literg
I liter = 0.0:!632 cu lt = 61.026 cu ir
I cubic tater = 36314 cu ft

('F)

lor

Deg. Febren-

'C = 5/9 (T'F - 32)


CentiFdt
'F - (9/6 T'C) + 32
Temp. absolut (K) from Oeatigrade
K=T'C+273.18
Deg. Fshrenheit for DeS.

LENGTH

1,000 mils:l incb


zl inches:l hand
9 inches:1 span
12 inches:l foot

fcet:l
feet:l
6 feet:l

Yald
pace

fathom
5% yds or 16|1 ft:l rod
?.92 inches:l link
100 links:l chain
(66 ft or { rods):2Z ydr

l0 chains:l furlong
drains:l mile
(8 furlongs)
I nilc-1?60 yrr&
80

:6280 fect

miles:l

neut.

nilc

l1 neutical mile{08026

0.585

= 32808
1 mile (US) = 1.6fi)3 kiloueter
1 kilometer = 0.6213? rriles

YOLUME:

11.161

--Eg

meter

IU.

3
5

?69

ALTITTIDE:

heit

ftl

_!! lerguc

198

Eng.-Mdric Equrv.

I centimctcr:0.393? inr
t inch:2.6{ cm
1 nstar--9.2?8 ft
I foot:0.805 meter!.nilc
1 kilometer-0.621

1 mile=1.61 kilometer

Liquid Weighir rnd Volqm'rl


gal alcohol (methyl):U.r r*.ffi
gal bcnzinc:5.8 lbs.
....,13.{...... .0.69
gal ethyline glycol:9.3 lbs......69.5.......1.12
gal gasoline:6.0 lbs.
.4LE to 19.2...0.I2
1 gal glycerine:l0.S lbs .........?8.5.......1.2G
I gal kerosene:6.76 lbs..... ..50 to 81...... .0.809
1 gal oil=?.{ lbs . . .
... .. .85-8..... . .0.E9
1 Fal distilled water:8.3366
(62' F)
.62"{.......1.00
1 gal sca water:8.55 lbs ........63.9........f.026
1 cu

ft

watcr:?.r1806 gals

1 litre water (1 kg)=220{ lbr


-264 .rlr
1 litro gasoline-l.59 - lbs
:0.72 ks

I litrs oil:1.99 lbc


:0.90 kg

1 Imp. gallon=l.2 U. S. gallons

Conversion Tables
Temperature
oF.

oc.

96
97
98
99

35.6
36.r

oF

35.5
36.
36-5

r0l

36.7
37.2
37.8
38.3

tu2

38.9

37.5
38.
38.5

100

31.

95.9
96.8
97-7

98.6
99.5

r00.4

l([t

39.r

39.

10,t

40.0

101.3
1o2.2

l05

,{0.6

39.5
40.

41-l

{0.5

l(X.O

1()6

t99

loit.1

l(x-9

Conversion Formulas
TemPerature
To convert Fahreuheit to Centigrade, subtract
32 from "F, multiPlY bY 5/9'
To convert CentiSrade to Fahrenheit, multiply
"C bY 9 /5 and add 32'

Weight
I lb. - 0.45 KS'
1 Ks. - 2.2 lb.
i Ci. - 15.,t3 grsinr I frain - 0'065 grams
Length

Te,aspoonful
Gtt"p"""ru
iiul*"d"trU
i;-s,s.r'
*ilerkgaful
iea",ipfuf
ai""dirt

l1 fl.a'

L)l fl' oz'


2

fl' oz'

4 f,. oz.
8 fl- oz-

5 cc'
8 cc'
15 cc'
45 cc'
6o cc'
120 cc'
21o cc'

m9% to mEq./L'
: valglce : 19 mEq. ./L.
atoruc wt'

m5.%.

In

cgs of gasd

vot._7JT1o _mM./L.
22'1

For COa t:x 22.26 ittstetd of 22'1


20% of.the
At the normal pH of body fluil1'
nhcohate radical is coobined sith one eqrlvatwo
ilJ;i-bare ae BHTPO. and Eo% rith the conU"* ar Br HPOg Under theae ia
"q*i"A.tt"
litil"t.baE"f equiv8lence per urrit-of HPor
therefore 0.2 + (0.8 ! 2) - 1'8' and tbe equYabv dividins the
si.s i"
i;-;;;;;i
"ut"i""d
of bY 2'
iooi" *.Llt bY 1.8 iuatcad

200

Eng.-|lehic Equiv.
1 c:rr cur:0.061 eu in

AREA

144

!q in-t rq ft

9 rq ft:l sq yd
gora r<I yds:l rq rod
160 rq rcds=l asse
={3, 660 rq ft
610 rcrcr:l aq ridlc

cu in:16.{ cu cn
u9uro ME\ltutE
1 f,uid

or:13)5

cn ia

gillFl pt:16 6 ou
ptr:! qi
{ qts-1 sal (231 cu iD)
3f.6 gal-f band
1
2

Eag.-Mefric Equiv.

rq ft:0,093 rq meterr
1 sq rnetc-10.75 rq tt
1 acre:40fl) rq netcn
I hetrrc:2* acrcl
(eppr.)

Eag.-Mohic Equiv.

I sal (U.S.):38 litres


I litre:1.06 ots
I duid oz:29.39 cu cra
DRY ME\SURE

VOLUME

{ giUsl pint
2 pts:! qga4
4 qts-l gtllon
8 qts=1 pc1
2 grls:l pcck

in:l gu 1g
2? cu ft:[ 6u yd
I cont (wod):128 cu tt
(4r{r8)
1?28 cu

4pprorimate Dosage Equivalents for


Grains and GramsGninr
(F.)

Gram.e

L/W

.00Gt
.o@3
.000{

(Gm.)

r/,2oo

r/130

rlrm
r/r0o
r/ffi
L/N
rn2
t/6

(as.)

.0m6

o.2
0.3
o.a
0.5
0.6

.(L12

.ooo5

r/1

3/8
t12
3/1

I
tN

.005

.010
.015

10
15

.u25
.030
.050

25
30

.oo0

.100

.tm

2
3
5

.2or}

7N

.500

l0
l5

Millfurenr

.300

3tl

60

.6{X)

201

5{'
60
100
120
200

3(b
5{b
6{b
1,000

2,mo

,r,q)o

t.

hopcrtia of Matcriah
Spccific | ?ounda Per
Gravity

cu lB

Alurninuro
Aluminum AlloYr,
25

2.70

.097

2.7r

3S

.098
.090

A!bctto!

2.73
2.73
2.79
2.66
2.77
2.68
2.46

Brkclita

1.35

Matcrid

r7s
z,ts
525
195

355

Bcryllium
Brr,cs

1.8
8.45-8.70
.70

Brcnrc, Al

Bronz, Pho.

8.88

C;oncrctc

Copp.t
Glasr aafcty

{old

8.90
2.53
19.32

Incoocl

Iron, cut
Iron, *'ruught
X-Mooel

Le.d
Magpelium
Mag; Alloyr

8.55

Poiot

.F

t2t2

r0l

.10r
.096
.

r00

.007
.089
.049
.065

24ii'2

.30F313

r850

1675

.278

32r I
f rzo-rao

[lb cu rt
.3t2
.001
.697
.309

7.n

.260

7.90
8.58

.284

r982
1942

rm

.310

11.40
1.74

.{r I
.063

621

tt?2

l.80

.065

Mictdr

1.35

.0.r9

Monel

8.90
8.90

3A

24W

.324

2600

l.18

.ol3

Nickel

Plcriglls
Pyralin
Rubbcr (gtourt )
Silvcr
Stecl
Stcct.

!trida.!

r.35

.u9

t.ovr,24

382-.O44

,10.5

7.U
7.86

IIN
Woode, Arh

isoo

.263

&9

.M

.@4-.qll
.olE-.021

Ceder

202

1760

.380
.283

Ilcplc

.nb.8

Ivtlb4aoy

-56-.85

Oak,
rcd
Pine,

7i*

.017-.(r20

-.8-.55
.7{-.80

Frr

Hiclory

rbitc

.026-.030

.@.Gll

.80

.029

.3&.60
. .8-.70

.ot'...gn

7.19

.259

rhitc or

Sprucc

.w-.v29

.017-.(r25

Atomic Weight of Some


Common Elements
Elemeut

Symbol Atooic Weight

Bromioe
Calcium

Br

?9.9

Ce

Carbon
Chlorine

c
cl

{o
t2

Chronium

Cr

52

Cobdt

Co

s8.9

Copper
Fluorine

Cu

6:t.5

Gold

Au

Hydrogen

Iodine
Iroa

126.9

Fe

55.9

[.ead

Pb

m1.2

Lithiun

Li

Magrsium
Maagaoe

Mg

2L3

Mn

54-9

Nitrogea

l4

Orygen

l6

Phaphorur

31

Potrrium
SoCi""

3!r-l

Ne

Stroatiunr
Sulfur

S.

E?.6

t2

Zi*,

Zt

65.{

203

35.5

19

t97.2

6.9

:::::::::::*l;:

333*

F*

ei ? I 3E i;EEiE

*E;:;

3:-: :::::::::*::3:i
t
a

i;i:;3;;; i!;3E;;;;E
E a o qlqq6l
.i.;;<iipd-o9::3

6t
o

3i;;;;?li3 'iFil

:::: --:3::3:::Eij=i

cl

a)

!d

A
c

J4

IB

Fo

(g

cg

IA
ho
bo

9.9

q eee9Al::

=:Ei s*es35ed';;s33t
jj

. i;.ii,i"ii,iiiil'iii
xxx
iloF--"ocF@oo-d

E?Ei
:;;;

d
cl
0)

cq

o
\o

c"l

204

ro

o.qo-i
C- lI: F-

6t

r-

<sO:j

G)FCD
co

F.

lO

@FrFO
H{O

c\

NFc-O
HC\@

rq

ro

o6troo

J(
9)
Y

.tcq

J(

a
trl
&

f:l

rO

(O

gao
C-(oO
H(o

o
H
a
o
a
t

q
k
.o
o

cl
(t'1-OO
, 1a
ro
z

a
fr
o

a
c!

F
a
a
o

frl

a
lr

:::>

ji;E

an

H-o6
.i .j -'

BErci

C)

DO

z
o
F
o

c)

E**

tr
h

c)

C.

\o
c.l

205

cioc;
o)(ocl
6t6ts

ts'

octci

ro@d

6l

ooo

Fl d

Ct?

.q

to

,r

9nc!
ooo

qnn

H 6l t'-

rorol
v!.(o

E
ooo
k

!o
B

ID

ro c\
qn

oo

"!t
"o
..rl

:j

:tE
$F !

>r>'r
oan

262. Kode

Pengenal Pesawat Terbang Internasional

INTERNATIONAL CIVIL AIRCRAFT


MARKINGS

Listed below cre the aircraft natioualitv


markings as internationally accepted by avia'tion industra perronnel.
Niqntu ------AN
Pdrirtra
Trirrn (Nrtloadbt
Chiu)
Bolivtr .-CB,
Chilc --.---.CC

NcLhcrhu&

Nc Gular
-_-.JZ
Nonry -----..119

AP

AracDtinG
CP

Bcpqblic

LV

Lurembocrl

Bulrrrir

Sovict Ulion

_cccP
-A

(u.s.s.n.)

-1,Q.

Princigrllty
-,-_._--LZ

---I.X
of l(onro _----UR

Crordr --.-CP
Pot'tutoe Ovcu
Psioar
Pottorrl
Cubr .---_CU
-.CB
Uru$rey .-.-..---.-*CX
'Wqten Gmrny
--CS
Egtcn Gmn; -D
--DU
Spria
-.------EC
Pt,
Ircbad
EI
Libcrir -Iro-tP --EL

Unitad Strta
ol AEGricr

Pm -.-__OB--.--..f,1
Lcbraoo -----OD
Aurtrir
Finlrnd --_--OE
Crehclovrtb
-.-.OK
Belriun ---OE
.-.-..-...--.Od
Dcnmrrl -.----.OY
Ncthabu&

Ethiopir
Fnne rnd ttc

Philippinc Rcpqbllc....Pl
Nctjrcbn& Aatillc -?J
-JE
Indonair .----..--PK

Uaitcd Klagdoa ---G

Ncdcrbudr GqLu -PZ

Frocb -.---.Ef
Unloa -.-.F

Bnril ---.---PP,

Pf

Srcda -_--SE
Sudrn -.-.-_--Sl{
Pohad
Espt (Uoltcd Anb
Bcpnbllc) _-SU
Grer.--SI

HunSrtt .---JlA
lrB
Srit$lud
&urdor -.--__gC
FF
Eriti --- -Doninl,ra Rrgublic-Jll
EK
Colonblr
Rcpublic ol Eora
--EL
Rcpoblic of PruurJP
rll
Tbrihad __
Er,
Srudi Anbie
r
Itdr
tA
Jrna --*-tY
Jor{rl
-..-. _-YP4
Britbb Griru
Britirh Eoadw -VP-B
Jeuiq
VPJ
f,cnyr -...-..-VP-(

Trrrkcr
Icelrud ---TC
-SP

Gurtrnrb-___-...TF
--_-.*TG
Catr Biq --..TI
Aurtnlir
Brhru --VP.B
Frlllud lrl$&
-VP-F
Gibnlrr .-----VR4
--.-VH
Booj Kong
Sim Loor --.-VB-E
--YR-L
Nigcrir --------VR-N

2A6

li:i
EI IIli:l
i i i ix i i ix

3a

ii i ! i
4i
Et!'
ii"rir
i
d
i?
{= -8 It
c.q j 7 .,a !ii:iiii!:i
i i I ii
I !:'t r:::o !

(J

9-.

r'!:a-t='a

a
a a
u

il
tl
:l

ii

c
E

azt

F;

.!.

t
c

-49
& 0J!>

E
&

o
&

ai

!r, ot
2l c'i
.u
ts ! '7<

<z

I
I
I

&

-ai
3N
ti

!e

-iiT
,'g! !
q ,rt
,d2
a

xq
N!'l
bi

3ce

:E
ia

>Vo

vc!t>><
>t>>lN

ax
I

& ul
tr &

!,
o

o 0
a
(.)

tl

i.:
,r(,

&

o
F

FI

Q0

*lq Iliiilq tir


ii'i I r;, -iii
i'l i i! " lli
!* !
l.

iE *x z

E
e
gld

z& ri
i'

r94

lr
I
q oqct o

Eli

a'a

a
!

I
2

il;:ifu'J*'iii

! rJ
7 - !E
A iil.r
() rAlJ,h

ii

<
lr:
lE * ri

ll! lr

7,9,i
lr

a
rJ
.J

tr
&

J
ir

l!.9:fl_i&
ir E l2 i4
i; ii
!{i
E.tro ,a

I
a

(/,

a
a

!
c

!o

&

J
g

#\

-X

3Y
EE

gsFgggi!

aEh"

H26F&
3tt1l

J J J J J J 'I J.I

izoad
(J

tt!

2
o
or

-EeEa

E 6
ltll

fi3Essss+
;i,j,llij-!i
207

263. Tabel Singkatan Resep-Tonometri & Akomodasi


Mata

Prescription
di (ana)

breviations

each
-of(equal
parts)

a.c. (antc 6ilrrm)

-l,sf6r.s

aq. (aqua)

Er6qlq

-water
-twice a day

5.i.d. (bis in die)


caps- (capeula)

chart.

-capsule
-paprs(powders)

M.

-at

(chartulae)
ft. (fat)
h.s. (hora somni)
(misce)

-make
bedtime

m. dict. (modo dictu) -mixdirected


non rep.
(non repetatur)
o.d. (oculus dexter)
o.s. (ocuJus sinistr)

-as not repeat


-do (do not redll)

eye
-righteye
-left
p.c- (po.gt cibu:n)
merls
p.r.n. (pro re nata) -after
needed
-as
q.h. (quaque hora)
hour
q.i.d- (quater in die) -everytimea a day
q.s. (quantum suficit) -four
-a sufficientquantity
B (recipe)
a recipe
-take (thou)
sig. (sigaa)
on label
-write
stat. (statin)

-immediateiy
t.i.d. (ter in die)
times a day
ut dict. (ut dictum) -three
directed

-as

cr.

gtt. Gutta(e)
rl.
Cs

5i

Cs

cc.

Gm.
mg.
mcg.

ml.

-gTarn or

gTaurg

-drop(s)

-minim
and one-hqlf
-ouedraoe
-oDe

ourrce

-one-half ounce

-cubic centimeter
-glam
-milligram
-microgram

-milliliter

208

tr$ eJ.fn&rfloN 8ClIx aor frIflurz


Approved Dy cie Co@j rtae

can Acaden;

7*
,-dry
0.0

0.t
1.0

l.t

ar.t

to.!
u.t
.t
tt.t

76.1

ll7.

ca.o

l0l.t

rt.t

!o.l
u.7

t.0
6.6

i.t
t
il,c

c.t
7.0
7.8

t.o

t.t
e.0

e.t

lear
r0.t

ll.0

rl.t

tt.0
t:t.t
u.0

ll.r

L.0
ta.t

lt.0

u.t

l?.

ae

.'-l

t6.t

ta.0

8_l

t.o
u.t
a.t
,r.t
lt.t

!t.9

r{.t

u.{
\r.,

u.,
t.i
t.t

rt.6

t?.0

r0.t

u.a
ta.,

7.a

D.0

?.1

t.t
t.t
t.t
t.t

lt.!

t0.t

ta;,

u.7

o.t
t
at. {
&.t

lc.,
71.0

a.a

tt.2

61.t

u.t
,.t
n.,
tt.l
!.1
,r. t

t7.C

ta.{

Ir.a
It.0
tc.r

a.c

.'.9
4.t

it.,
!.r
l.t
&.,

trl.0

r.c
n.l
tr.l
t.t
il.{
lt.

t.c
7.|

tc.l

t.t

?.t
c.a

t.t

E.'
a.t
a.t

17.0

u.t

!o.

4.e

r0.t

t.0

l?.t
It.0

L.t

tt.0

0.1

a.t

l.t
t.0
t.l

tc.l

loe.t

It.l
rl.t
u.c
u.r

t.0

n.0

tn.t
t

t.t
t.t

t0-0

{.a
a.o

los

Prrrn,rrYl

t{.

a.t
4.1
tt.t
r.c
It.t

c.0

A*i-

L4'i.ttF,.

2.6
3.0

t.6

the

atA

,9.o

l.!

T!0NOMErEIS

er oph;;;;;;;;.::Xi:;::;;;:?Lor.

,.o

4.0

lr.

ll.t
u.t

lr.a
lo.a

t.{
t.t

f.t

lt.t
lt.t
t.o

u.t

c.,

t.t

lt.o

t.a
l.]

{.t

209

TABLT
OF

ACCOMMODATIVE POWER
ACCOMMODATIVE POVTER
I4INTI4UI4 FOR AGE

AGE DIOPTERS AG;


17 ---18 ---19 ---20 ---21 ---22 ---23 ---24 ---25 ---26 ---27 ---28 ---2s ---30 ---37 ----

I .8

8.6
8.4
8.1
7.9
7 .7
7-5
7 .2
6.9
6.7
6.5
5.2
5.O
5.7

32 ---33 ---34 ---35 ---35 ---37 ---38 ---39 ---40 ---47 ---42 ---43 ---44 ---45 ----

5.4

2to

DiAPTERS
5-1
4 -9

4'6
4'3
4'0
3 '7
3'4
3

'7

2'8
2'4
2-0
7

'5
7'0
'6

264. Standar Diagrostik Kelainan Jantung


Hubungan anbra Gejala dan Tanda

Kelainan Jantung

No

Gejala

Tanda tanda

Tidak ada angina, dyspnoe Tidak ada kelainan yang signi


atau kelemahan yang akut, fikan (bermakna).
pengurangan aktifitas tidak
dibutuhkan.

2.

Angina ringan dan tidak

se-

ring. Aktifitas hanya sedikit


dikurangi, dapat bekerjai tetatapi sering mengeluh sesak na-

Kelainan ringan atau

sedang

misalnya pada EKG atau ukurjantung.

fas dan kelemahan.


J.

Angina berat atau sering,

se-

Perubahan EKG lanjut.

sak nafas (dyspnoe) dan kele-

Penrbesaran jantung yang nya-

mahan aktifitas harus dikurangi kebanyakan tidak baik

ta.

untuk bekerja, hanya untuk


bekerja ringan.
4

Angina yang sukar diatasi dan


gejala kegagalan jantung.

Aktifitas fisik

sangat terbaras.

2tl

Tanda-tanda jelas dari kegagalan

jantung Congestive.

Hubungan antara Kapasitas Funpional


dan Klasifikasi Pengobatan

Kapasitas Fungsional
Klas

Klasifikasi Pengobatan

Ia

Klas

Kegiatan fisik biasa tidak menyebabkan rasa tak enak, misal fatigue yang tak jelas penyebabnya
atau kelemahan, palpitasi, sesak
nafas atau rasa sakit angina.

Kegiatan fisik biasa tak usah dikurangi.


Klas B

Kegiatan fisik biasa tak usah di-

kurangi, tetapi dianjurkan tak


melakukan kegiatan fisik yang
berat / bersifat kompetitif.

Klas

II

dan Kemungkinan

Itr

Kegiatan fisik yang biasa (kurang


dari klas III) menyebabkan rasa
tak enak, tak ada rasa tak enak
pada saat istirahat.
Klas

se"

III

Kurang dari kegiatan fisik ringan


menyebabkan rasa tak enak, tidak ada rasa tak enak pada saat
istirahat.
Klas

Kegiatan fisik biasa dikurangi


dang, hindarkan kerja keras.

IV

Kegiatan fisik sehari-hari harus


banyak dikurangi.

Klas E

Semua kegiatan fisik menyebab-

Istirahat mutlak

kan rasa tak enak, yang didapat-

atau di kursi.

kal juga pad saat istirahat.

212

tempat tidur

265. Tabel Berat

Badan ldeal

Ideal Weights
for Men and Women-

Men

W"irU," io poud,r (u ordiryily drxed)

Ilcisbt (rith !b6)

Feet

lacbq

Iramo

Smqll

Mediua
Fraoe

I*ge
Frue

116-125
119-128

124-133
127-136
130-140
134-144
L37-147
141-151
145-156
149-160
153-164
157-168
151'1?3
166-178
171-184

L3t-L42

b
5

5
5
6
5
6
5
5

6
5
8

10

L44-L55

11

148-159
152-154
157-169
163-175
158-180

6
b
b

WOmen
Fet

126-136
129-139
133-143
136-14?
140-151

Heigbt

Age 25 and Over

Waight! in poun&

(rith eb6)

Soall

Mediu
Fruc

Ia3e
Frmc

105-113
107-115
110.118
113-121
116-126
119-128

LT2.L2A

119-129
121-131
124-135

o
2

3
4

5
6
5
5

L23-t32

125-136

(a ordiuily &med)

Fraoe

L84-202

Incha

5
6
5
5

1?&189

133-144
13?-149
141-153
r.45-157
149-162
153-166
157-170
161-175
165-180
169-185
174-190
179-196

8
9
10
11

u9-139

133-143
136-147
139-150
141-163

2t3

1L1-t22
11?-125

12&128

L24-t32
L27-L35

l3G1,rO
134-14,t

137-t1t

141-r51
145-155

!lE-158

151-163

t27-r38
131-142
133-145

138-150
L42-L64
145-158
1.r9-162
152-165
155-t 59
160-174

266. Nasihat Diet unnk Overweight. Tidak diijinkan untuk mengganti menu. Semua bagian harus disajikan pada jenis makanan
tertentu. (Laki-laki dapat menambah sepotong roti untuk makan malam, dan 2 potong buah-buahan tambahan selama siang
hari).

a"

Malcan Pagi
ons juice jeruk atau anggur, ll2 anggur atau buah-buahan
lainnya dengan kadar Vit C tinggi.
I telur atau I ons keju I 2 ons ikan / 1/4 mangkuk keju

cottage/pot/flarmer.

I potong roti.
Minuman lain bila diperlukan.

b.

Makan Siang

4 ons ikan

/ segar),

(kalengan

daging sapi atau ayam, atau

2/3 mangkuk keju cottage I pot, 4 ons keju farmer. I 2 ons


keju keras, atau 2 butir telur, 1 potong roti, sayuran secukupnya.
Minuman secukupnya.

c,

Makan Malam

6 ons daging, ikan atau ayam.


4 ons sayur-sayuran (kecualijagung / kentang).
Minuman secukupnya.

Sewakfu-waktu pada Stang hari

2-8

ons skim milk

butter milk (bubuk), atau 1-8 ons

su skimmed evaporated, 3 macam buah-buahan. 12


juice tomat.

267. Makan

Bebas

Bouillon
Kol
Minuman yang berkarbonat dan rendah kalori

Kopi

214

su-

ons

Garam
Cabe

Acar
Mustard
Asparagus
Tauge
Kacang

Kembang kol
Seledri

Ketimun
Salada

Jamur

268. Makanan yang dilarang

Minuman beralkohol. Beer

Madu

Alpukat

Es krim

Daging babi atau daging berlemak

Selai

Biscuits

Kentang

Kue-kue

Nasi

Candy (permen gula)

Ikan sardin

Minuman berkarbon

Ikan asap

Coklat

Daging asap

Kelapa

Gula, sirup

Jagung

Spagheti

Keju

Kacang tanah

Makanan yang digoreng

Pudding

Donat

Roti gulung

Krim (manis/asam)

Wafel

Kue tart

Salad dqessing

(bumbu salad)

215

Popcorn

(iagung)

Sardines (ikan

dencis)

Kentang

Ikan / daging

Pudding

Spageti

Nasi

Gula. siruP

Roti gulung

Waffles.

2t6

asaP

269. Tabel Kalori

CALOFIIE CC'UNTEFI
Substitute

this

clt 0ltts

{s!rd&2tsp_sugal

Cicle 6lw,

Cm lnill I Eld,,

or.

140

Liqd/lod. r tdcr.

o!.

150

Chcddrr,

217

CALC]trIIE CCIUNTEFI
Substitltte

2r8

th;s

crrmt$

ao

&
d
(t
6

a
d

vd
c!

z
o
cc.l

2t9

.s.l
cl .l

Z.i looioo

i"l

o
ej

Oo

oooooooo

220

cloio

a
'6;

q9q9

cq

oo

600
6

No
i

qqqq
(d

oooo
6r60
idd

o
0@

oooo
@or@
6ll

66
ld
oa

o
ooo
oog

o o c c
s!!*
c a n
oooo

!$
Ea
=:
!L

fl60

.9r
LC
oe

!q

E:

:E
6.o

;d

I ea

a&
qr

ib

!::.!

:3
oc
bs
.et.3.9
!c xo
doao

::::

CO

.!.q

@@

oooo

-d

trl

::
::c
: :CU :

:rc

:e- {

.dq
'a I

.4
: o

:E-- .Z

:i

j
t

i!!

r.3 3r.9
-=aaod:

o
o

.
.q
.9!
'6
'

tO!

coo

-=

t I P bo.c)
;53
EA
ooo'

s:

?
F

;'o!; ;I 3

g
e
o

: : :!
:::! .i:

- : z
o
ei.
ga

dl
e F"& -.:
o' :-9 o qlz

?:!E l.:

ir

-!oLr

!i ii

AiEE

221

F.

o)

-J

T'E

trQ"lA o;lr

.e{
o"O

n
5

tI

:E:l- 3

G-;

eelsb

t
I

:j-+^'
>
-:c

:!o!

!
!i E5==c -D

o*!.i=93i

t
l5

ri;
!9:

- C >C - a .
<:!t-qa

si
iz
dI
ir

i!
9l

t
o
d

!E
i
ill !
3
ll{
ell;
!t r

a i.t

-B

Ig
t'E

2
b0

t3

;$FI

;ll

lt-

ct
9i

-:l e

;t : i:
nt
!I \ :
<l i r

ili.t;3
ii...

ii

oEa
alc
I r

?:
:: :

>< 8*
E

:;a
-9orao:

6fO

:1f!i
...
s I !I !r

c7l
e?
E
;
ci

:a
!:3+
!
-!:3:
i:i: i;:;!
:::?

i
d:.-!
.T!.E
I

I I.!6
i dd
<raO

.I.86
idcc
crLO

!:

.o:

o ..i
l;
?9. .:.
!:
i !
618.8+I
l;ii5i

8;-i!
vi9q

-. a.-

i3:9;6
9;9u::

3 tt:

i;

G-r

gt

llE .9 r

i;=l
-6
-r=-t

;iii3
3!'

e:

il=
il3:l

!2

!c !

!l

le

i:tE

9!
<l

t:
-:l

sZ 't

:.:

6c

@a
86 t=
i9l:
E

t5-:9i:
i.b!5> !:zr!

iri:-s.;

rO

i_.::...

tri:=:
::::::l
,....f

.-..f

.::

::t

,-:,i.1

C)
.?
o

:: . .)..
:.:
.---.: .:L

::

J.

::;--|

!)

rc$

a.l

!r

:
i3

:: t
;ia
9a:
;;i
i: !

:!:i!;
.:6;;:
t d:!

j'.

TI

93
rl

il

ot r

;<
r9

?l !!
, i 8;

-'

Ei :

8tr
Ft

tr
i .!

: ln
ir:-r
!;

3l

iE g E !:;
xli3
!::i
: i !-:;i
E

-E

- 96

9 < O !

!C.

;E;sEi<:5

ii
--igi
! :iu
E : i:
!
: id

;:!:-:
<: -ie
; ii:-;-:.;!_i

2!=
o:Y
":i
a;:

i !i; i. i:l
j- j j:s;5;f i

.r.

!i

'-._{
a

-"

.,3

.o-

rPl

l:l I

Er i I

>.
:.
_ <:
:9
:9{!M:
!3 i : j E
iE:ix"a

< s!
.'? i !

i5:i
E9i:
o:o-

<:,

jt

"t ;
*.Ql

_a

r -l

:iiiii
'-rl i:i

-i !:

o
9

t:i

:l i:i

: :

-z
i9

9a

6ii.-i

:T I
i: i

I
,}

_+

-{

_lt

"t'-

223

-:!

.Er:

! :e-5:!3
!.:i":e?l:

;!i;::l3i
!t; iSii i:

bt
o
o

ERu-i, !
d.i
i
;6
i 9;r
z -95r:a

:P

<:

.. ! i =

-b
::
33

: ! c: i
: i{ s s
:doio

:i
r::

' :....

.,:
n

l--

r3 : lE z;-

:=l 6
c !;:!zbl
;^ i j
a !t <
> ii : : , b : >
ei
Cr
;<

o:

:i

6:

d l:6E;56!

ri o o E !
4t

;l : P !

il 6iii

:;

"
E.::

: it
Y:3

!l : ! E E
:l :r.6
:l -. ! ! -

il _: ;::

!t :

:l

ol :

o-

E:.: iiI

::

! ri

Et 5:
il r;
i:!
azG

o-!<oo-

:9

ii::Biii

'iii:
1r Ei;

o:]

:::!B5F

:;:Bg

::i;l:

ii:i:i

!;:5:

t.
':. : r*
:---. L

J
:+
'..)

i!<

:: : '-,

i.

l/

224

ir-

a)
! ca t:

::t

Cq

_:i

E !":=i!i!56!
i! 5;t
I Eis;EE
iE;!: I s-i E;Ei

9i:;
l.<

({
,

!t ;

iii !i !;.
Eal:sa:!:!
:<.{!b-

o
o

:i :"'

El d

b
: ;b9:Ea
-'t-a-^oo'

ot

tva
i5'

:-

i :5gr:: !:

cO

r!
:'_ .i
:!:
9o
5= ::
- J 2=

i:?r

It

l -.

t-.
I

t:

t6:.
l=i

l* ;

s:
t:
19 E
"
s!
lr
l> - -

d-

i6

:6
9='t

a
9

,t

.:

I:

I'

i,.

-3 i
ed

E.;
: <i

E :3

FE

d E.!x

o Pi

3i n:

-t tG
l6^R

.9

I
.9

(l

o
It

>

i8,E ;

E:8.
-oL.q

SrE;3
d

,'
!

&

o
c.i

t-

al

11<

-*

-erl
:!sE:biI
!iii if FH

i;

bo

(!

,E

i:

AU:

i!iE; ii

: !E;
:ssT
9i
q<
i.il

ii
l:!;

:3.
l!:

: F_

' lj i - "
!.;. li;s !

I :- i

! ii:
! s; i
i :i:

-;!*
':!
'iaEl=

-E i:

i3
t5r^

s l-::

3a=

8-:
t !-

:: ;:i

t:
:lE

-?ir
lr:

.9-

!t !;t
i ri

liib ;! !;
i> al
csi

-!
:!

EE5

;:t

lr
t: d!
lt t
IA
It
lu

:
:s

-:l
3Uz^
<f<

E:az.

1..
ll

'16
t:

5 i!
!" i!

.9

=r
T3
i !!, S1
!E
i,iiE o-bo
EE

al
i

.!

. ai
alr:

S:.:9
6,J:.

-g
d<

;;

ii
t : -rx
9!t

;i-a I
:!
aco.-:c

: i c
a9 9'
<-;

-E 6
- Yd6
.
> o <
F>
a><

;l
E>-.
v-::
5p,l!l
9.:a:

t
:o
?c!2

9
o
a

-.e I i
6r !:
ioI--

r! :;-E;
9c:l
'dE:!.r

:T

iro
-at

t
6e

6r?
ci -oo

3:t

33;

2
o

Y o= 6!

-'.!:

i..=
ts

i_E:

r.!

ir!:

ai;
!r.e
gia
i :

j:

- : |!

itx>
>6-.9

og

F: a6;
;-;;
i_:.;
!:

f5i!:

:_ oB
a! . a t
: I.E 3

i{:o
o r.!
d.9!

* 9 lN:

:Ps!!i
::;iE

-_-:-

;::
Et!

ET

]:i.

!! i !sEE
; !i;
T !o -.1:: :E:-a
.9
e. F. E! ;i:B
i r :: :Elrl

li

'FE^

ri ao
cu
Yo-

rt!3;

:t

9s

pl;rPi

EI i

E,:

i ; -.!
B:
t!i
:;
i:
.
! i

.o

i!;i: Ef *
;iE;5 !; j

i:r

d:;9
:i:
:s::

:o

!:.Er! ? 5
aEsEB:i
I

-! i,

EI

.:6

iliir:*

io'
!.:
a;<

ld-:

i-:

!r!o;l i!tc:

-i

226

rooY

273. Elektrolit dan Cairan Tubuh


i

watft tlsll[urloN

CHAXGT IX 11 COXfIXI.CA'ACITY

rr SEtul x+ Axo

PH

.@a

'^J', .
-a

rrl
.rla

rn'
L{

taltl

coNvttslox

tO ruCq8'rlt
c'l'
*u
ca
da
Welb.Al
&
l
S-*a
a!
A
t..
2I
la-{a
tr
ltl
a.
eo
' 2'l
r
s.J
cl_
ts-r (EJ l r 'll
c.o
Eo;
"
-9
at-at
q.l
I
ao.o
l'l
lt-lt
a?
?a.a
rt..
Itl
t,
tat
'r.cl
__tl
t.,a
tcl
__ll
a..o
r.ico
__t
ltj
tr.Cl
oca-cGYrtEt6d
sM ravc! F la r Ct ' 'Cr^

o!

rf,lga^l!
atu^
xl

at

,2

'o ' '

...1i"

.'&*o"*-

tlf,r!
:;
rt

t-t./ut'o

,l

9d

i;

EU
o

-G

:l"i - !;1":
il : :. ;;;F I
ll'i ;
rl.

I!

I
o

.
.l

6t

!r

(,
F

6 u

a-.-

i I ri,"!,
:' i i _-{ :
! 5;:5
: i'r:i!
? ! tf 3
"

dI

iTJ il+ liE::,


! E r r-

. >E
e
e r "'

xrl
r: U ::

t 8

2Z:l

acto.lasl

aA?

&.,
\5't-

rato15s

25\-

t-

u\-

'.
,X-?'-

JI

r.l(to

l!

ir.
i.
lrc

tffiEtPtfianoN of

aRTf Rt^L

rlooo sruDfs

(.LEI &Lt

GlGi,*,

cffi.

,r

u
^
il E l0 rom rs {srrrfD
rrrh
^
d t!!!!Al! ri PN d 0.@ hrri
ll@
(r*t6!
q *<tr^it tr crrgrc {rD),

.I

a(Q

l{)

rurll

rr

r^co2

0.0S

co-[r llr-t il

x tW o 0.19 . rar cl&r or l0 i[c/r


M r! txratstt rr {c/L o,
stu attlElrt, Dtdtrsa rr usa rr
tEEo lllsf trFlClI. l&r.^rr tr .^s. ri
rrn! l4S ACISS.
8Bt

6{L-m

ru

nlfiPtfllil0

l,
2.

nl.{ lil
ESI

ltc^$o|lar ts c^tcuLrrfo

18{ &trctr {ic/!) t lrrrir lrrcrr (&)

iornAt

tr.

[SPluroRY r(rtrEts
ftsPtn ron &lqBls
ftsPlnatofi AatD6ls

6.

rtrAEoUC

7.

RtsPrutu$ [Ur.t5ts r

t.

rt!flMlorY {(rl.ost5

9,

ntsPtMmir

(0!9trsrTt0

(ltrl

r ltl^Nq,l( rlra_osls
5. Er$&tc rult6ls -- ct ErsrE!

[r -6lr
rtructs

itlrn-tc

|Lrltosts

cttr!)

co?frsrlto

! r$Pll^Ion {.rAl6t5 Gt{!r


ll. ,fl^8ou( rflsts - (!*trsllt!
10. rI^louc ral&sls

t2. nr^loilc ratmts


tJ. rtlllotlc ,{l!6lS r

l[SPlrrlcnY

r(llElS

228

(il[l]

tr

tstro

c!
I

"o

OX::
: >.:

E
;.:
q<P

^Lo
-a2

<r.F

Qaz

!F\H
d;6

Jad

o.

tro
oF

';'aQ:tr
JH

id

,.9

cd ooJZ
:
ts
c sd
U =i9 E
Cfi
d!.9:=

cE

sff

rJ

v)'

r'!>Y

ooo)t

*d9i
";dcx

;6idtr
p9:ic
:
t

odli

d^Od:

-!

6^Oa!

'
!!

CJ E
$ --q

x i

Fr

9_u

I'F i

ei'!E
A X .'

d^qO

X; ?!

-.!c

4)

.??a
iln

:o.

=il;

^P

dF X.Y
q-.d
o

0.)

vo

rp

jj
u

HFJ;;

t"O

-=

=^ud

'ra
:o

.v
(B

v
rf,

r-

va

L!
J-

+- 6
;! i

E
O

-.r:
aoa
-6X

@F:

v3
o

o&h
<v

229

H.=

o
d

4:*

!?:ar

a
6)

3+ -)<

EO.!1of

o!c
dau

a^

criE

4
-i

5 e!

r
ct

6
o
O

-9o
'd:E

;U
aa

o'6
,o

6.Hq

tr'i
*o
oo

!o

c)z

vz

.:l

m. vi

-5'e

c4!tr

77-J-d

=::*

EO'
.!

oo
bo

F
$irc.:
6eo\.2
u
o

aC

JO.

co

,:-,l-'.i

I
6 E {*
in44
a,
VOd

:H=!t
e

^
^
<6!>i!

'tt
6
l(

6!

;iiil9z;
d
-E

-X=?e1
i 6 c6tr1

^:-I-i-6-A-.,
.aJ:-=6.
6)=cei.:d

Od

500 l.

.#:.

.gpp

_E9 ii.c

tr o'r

-9

5E! I

i9

-g o :lr

trs:#epoJ

:s:e

d
d.cl

dE

3s

yA

,ctC 'i,

Fs*

:'E

^
a.dY

Jad-!
i '-O 9 i-: .=:
t.=
o:
F ?

o:;
;<6Z:l

'-.i

'i{

d Dl:a6-

t=?

.q

d.^J
6=-^

J!

)!

;-o

EE
'E.l.at

rh

>,
zlJ

Oo.

230

Pengukuran Keseimbangan Asam Basa

275. P.H. darah ditentukan oleh perbandingan rnturu

normal ialah 2o

atau 27

mEq/L

t Or.

zC

ol

n1u,

1,35mEq/L

Konsentrasi asam karbonat (asam yang nrudah menguap) sebanding dengan tekanan partial CO, (PCO2) dan diatur oieh paruparu. Kadar bikarbonat diatur oleh ginjal. Oleh karena itu penambahan atau kehilangan asanl atau basa akan dikompensasi
secara penuh atau sebagian oleh aktivitas panl-paru atau ginjal.
Sebagai contoh bila CO, meningkat dalanr paru-paru. asanr
karbonat akan meningkat daiarr plasma, untuk nrctnpertahankan
pH normal, maka sebagai kompensasi akan terjadi peningkatan

jumlah bikarbonat. Walaupun sudah diketahui bahwa PCO"


merupakan tolok ukur terbaik terhadap komponen prrnupurui
pada keseimbangan asam-basa, namun komponen metabolisnie
yang diatur oieh ginjal mungkin klias untuk mengatur kelebihan
basa atau bikarbonat dalam plasma.
216. Pengukuran kelebihan basa mencerminkan perubahan basa buffer
darah secara keseluruhan pada konsentrasi Hb yang sudah tertentu. Hal ini dinyatakan sebagai nilai meq dari kelebihan/kekurangan asam/basa dalanl I liter darah. Ukuran tersebut nterupakan
hasil titrasi darah secara invitro dengan asam/basa kuat pada
PH 7 ,4 & P CO2 40 mmHg, 37oC. Tentu saja grafik titrasi darah
invitro yang berbeda dengan invivo, harr.rslah diinterpretasikan
secara tepat.
277. Kelebihan basa dapat diukur secara langsung, namun tidak untuk
kelebihan asam bikarbonat dalam piasma. Kadar bikarbonat plasma didapat dari hasil pengukuran p.H. dan kadar total CO, dalanr
plasma (bikarbonat, asam karbonat dan CO" yang larut).Ukuran
p.H. menunjukkan perbandingan antara bikaibonat dan asam kar-

bonat.
218. Data tersebut didapat dengan menggambarkan sebuah garis lrubungan antara p.H. dan kadar CO, didalant darah. PCO, seban-

ding dengan jumlah co2 dolun, darah dan dapat pula digunakan
p.H. sebagai ganti jumlah CO2 dalanr darah.

231

pH
PCO2

Nilai Normal

Materi

Unsur Pokok

Plasma

Darah atau Plasnu

35
24

coz

Plasma

Kelebihan basa

Darah

,35

7,45

45 mmHg
30 mM/L

(Base Excess)
II

Na'+K'
R-=

HCO- + CL- + R- dalam meqil-.


phsnf, protein, asam anorganik & organik' R nor:mal

27 meq/L atau kurang

279.

The dermatomes from the anterior view.

11)

280. Keracunan. Dibawah

ini adalah petunjuk singkat bagi dokter

penerbangan dalam menangani keracunan akut dan penggunaan


antidot tertentu untuk keracunan yang sering terjadi.

281. Penanpnan Keracunan

a.

pada Umumnya

Emetika. Bila seseorang tertelan suatu racun, maka pemberian emetika biasanya memberikan hasil yang baik dan cepat
untuk mengeluarkan racun dari lambung. Namun demikian

Ventral Arial
Line of Leg

The dermatomes from the posterior view.

233

ada beberapa keadaan dimana pasien tidak boleh diberi eme'


tika, misalnya derivat-derivat phenothiazine.
Secara sederhana emetika dapat dibuat dengan jalan melarutkan garam dapur (NaCL) sebanyak 3 sendok teh penuh
kedalam satu gelas air hangat (37o-40oC). Untuk anak-anak
sebaiknya digunakan syrup ipecac ( 15-20 ml) diikuti dengan

pemberian paling sedikit 200 ml air. Pemberian ipecac ini

diiakukan karena pemberian garam hipertonik dapat menyebabkan hipernatremi yang berat, bila anak tersebut tidak bisa muntah. Ipecac tidak boleh diberikan biia anak dalam keadaan shock. Bila dengan pemberian syrup ipecac
anak tidak muntak harus dilakukan gastric lavage atau dengan pemberian arang aktif (activated charcoal).
Apomorphine merupakan emetika yang dapat digunakan untuk orang dewasa maupun anak-anak. Berikan secara intran.ruskuler dengan dosis 1,0 mg/10 kg. untuk orang dewasa
dan 1-2 mg untuk anak-anak. Kemudian berikan Nalorphine
atau levallorphan untuk menetralkan apomorphine bila pengaruh emetikanya sudah tidak diperlukan lagi.
b.

Gastric lavage. Gastric lavage hanya berguna bila racun terte'


lan dalam waktu 3-4 jam sebelumnya. Gastric lavage tidak
boleh dilakukan bila pasien tertelan asam kuat, basa kuat
atau strychnine. Juga tidak boleh dilakukan pada pasien yang
keracunan besi, misalnya karena tablet besi, bila besi tersebut sudah tertelan lebih dari satu jam sebelumnya.
Bahayanya adalah karena besi tersebut dapat menyebabkan
nekrosis iambung dan pemasukan lavage tube (pipa lavage)

mungkin akan menyebabkan perforasi lambung. Gastric lavage juga tidak boleh dilakukan pada pasien yang telah tertelan gasoline atau hasil pengolahan minyak tanah lainnya
karena ada kemungkinan te{adinya pneumonitis kimiawi.
L.

Beberapo

Antidot

1) BAL.

Digunakan untuk pengobatan keracunan logam


berat kecuali keracunan timah (lead), besi atau cadmium.
Dosis : 2,5

-3,0 mg/kg, intramuskuler.

234

Diberikan tiap 4 jam selama 2 hari, kemudian tiap 6 jam


pada hari ketiga, selanjutnya dua kaii sehari
selama 10

hari berikutnya.

2)

Atropine Sulfote. Digunakan untuk pengobatan keracun_


an insektisida cholinesterase inhibitor.
Dosis : 2 - 3 mg per injeksi. Diulangi setiap beberapa
menit, sesuai dengan kebutuhan sampai paling banyJk;

50-70

3)

mg.

hotopam Chloide. Digunakan untuk pengobatan keracunan insektisida fosfor organik.


Dosis : 500 mg secara intravena, dimulai dengan dosis
larutan 0,1%.

4)

Lorfan dan Nalline. Digunakan untuk pengobatan

kera_

cunan morphine, codeine, heroin, sintetiklsemisintetik


narkotik analgesik dan propoxyphene. Lorfan, dosis
I

nrg. intravena, diikuti dengan

atau 2 kali dosis 0,5 mg

dengan interval 3 menit.

Nalline, dosis 5-10 mg, intravena, diulangi setiap

bebe_

rapa menit sesuai dengan kebutuhan.

5)

Calcium disodium versetwte. Digunakan untuk pengobat_

an keracunan timah (lead). Zat ni akan membentuk


"lead chelate" yang larut dan kemudian akan dieks_

kresi oleh ginjal.


Dosis, I gr dalam 250 ml atau 500 ml glucose SVo, dalan
air atau larutan fisiologis dan diberika'secara intravenus
drip dalam waktu lebih dari I jam. Dilakukan dua kali
sehari selama 3-5 hari, diikuti istirahat 2_l4hari.Diulangi sesuai dengan kebutuhan.

6)

Desferol. Digunakan untuk pengobatan keracunan besi.


Bila pasien dalam keadaan kolaps kardiovaskuler, berikan I gr secara intravena dengan kecepatan tidak melebihi 15 mglkgljam. Bisa dilanjutkan dengan pemberian
0,5 gr sebanyak dua kali dengan interval waktu 4 jam.
Tergantung dari respon yang diperoleh, dapat diberikan
lagi 0,5 gr pada setiap 4 atau l}jam. pemberian jangan
melebihi 6 gr dalam waktu 24 jam. Segera setelah keada_

235

an pasien menjadi baik, berikan pengobatan secara intramuskuier. Kepada pasien dengan keracunan ringan berikan pengobatan secara intramuskuler dengan pola yang
sama.

7)

Sodiunt Nitrite dsn sodiunt thiosulfute. Digunakan untuk pengobatan keracunan cyanida. Larutkan 0,3 - 0,5
gr sodium nitrite kedaiam 10-15 ml air dan berkan secara intravena dalam waktu 3-4 menit. Kemudian larurutkan 12,5 gr sodium thiosulfate kedalam 50 ml air dan
berikan secara intravena daiam waktu lebih dari 10 menit. Bila pengobatan kedua perlu dilakukan, berikan dengan setengah dosis tersebut diatas.

Luka Bakar ("The Rule of Nines").

282. Bila di Rumahsakit, "ruie of nines" digunakan untuk menilai


berat/ringannya luka bakar dalam rangka menentukan jumlair
cairan yang harus diganti, maka secara praktis rumus ini dapat
pula dipakai sebagai pegangan dalant menentukan tingkat iuka
bakar sehubungan dengan tindakan yang harus diambil sesuai dengan tingkat luka bakar yang terjadi.
Menurut "rule of nines", maka luas permukaan tubuh orang dewasa dibagi dalam satuan 9% (lihat garnbar).
Luka bakar tingkat III yang ntengenai lebih dari 2Voluas pennukaan tubuh (misalnya yang nlengenai bagian belakang tangan
dan lengan bawah). pasien harus dirujuk ke rumahsakit.
Luka bakar tingkat II yang melebihi 15% luas permukaan tubuh
orang dewasa dan lebih dari 1U7o pada anak-anak, pasien harus
dirawat di rumahsakit.

Setiap luka bakar yang mengenai muka, tangan. kaki. daerah

perianal dan genital harus diobati di

rumah-

sakit. Luka bakar yang melingkar pada ekstremitas harus dirujuk


ke rumahsakit karena ada kemungkinan terjadinya efek konstriksi terhadap aliran darah bila luka bakar tersebut tingkat III.

236

l8 front
I

8r;,,r''

237

283.

Diagnosa Luka Bakar


Rasa Sakit

Klasifikasi

Tampak Luar

Tiingkat I

Kulit tamPak

Sakit, hiperes'

merah, tak ada

tesi.

pengelupasan,

II

Superfisial

Tingkat

II

sampai ke

dermis

Tingkat

III

Mengenai
semua lapisan kulit

Sembuh dalamr waktu 3-6 hari. Tiridak


timbul jaringan

parut.

kering.
Tingkat

Prognosa Luka

Sakit, hiPeres-

Kulit

mengelupas
dengan dasar ber-

tesi.

wakSembuh dalam wi

Tidak
tu 10-14 hari. Ti

warna merah,

timbul jaringan

basah.

parut.
Sakit, hipereste-

Sembuh dalam

biasanya dengan
dasar yang agak

si dan anestesi
pada beberapa

waktu 25-35
hari, timbul

pucat, basah.

tempat.

jaringan Parut
ringan.
Kulit yang terbakar akan mengelupas dalam

Kulit

mengelupas.

Kulit

Tidak sakit,

mengeras

anestesi.

bisa berwarna

keputih-putihan

waktu

atau gosong se-

2-3

minggu, Perlu
transplantasi

perti arang,
kering.

kulit.

Penilaian Skrining tes

Penyakit

Hasil tes

Tidak ada

Ada

Positif
Negatif

Total

A-

Benar-benar positif

Positif palsu
D

Benar-benar

Negatif pilsu

Negatif

B+D

A+C

238

Total

A+B
C+D

A xl00

SensitivitY

A+C
D

SpecificitY

100

B x

100

A r

100

B+D

False Positivc Rate

Predictive Value dari


Positive Test
Negative Test

B+D

A+B

D x 100

C+D

Diabetes Mellitus dan Intoleransi Glucosa

284. Pengertian

a.

Diabetes Ktinis ("Overt Diabetes")' Gejala klinis berupa poliuria, polidipsia. polifagla, turunnya berat badan dan kelelahan.

b.

Diabetes Kimiuwi ("Chemical Diabetes")' Pasien dengan kelainan test intoleransi glukosa atau gula darah puasalgula
clarah postprandial yang abnormal. tetapi tidak ditemukan
gejala kiinis.

c.DiabetesLoten("LatentDiabetes"/'Pasienyarlgsecaraklinis
lttaupunlaboratorisadalahnormal,tetapidalamkeadaan
stres (seperti sakit, kehamilan atau pengobatan steroid)
berkembang menjadi Diabetes Kimiawi dan/atau Diabetes
Klinis.

d. ha Dinbetes ("he Diabetlc"i.


cara

Diagnosa yang ditegakkan se-

retrospektif, terutama dari adanya riwayat penyakit

Diabetes dilingkungan keluarga'

285. Ketentuan dalam diagrose Diabetes Melitus

a.

glukosa pada
Jangan hanya berdasarkan pwla tes nleransi

139

satu kali saja.

b.

Peniapan tes toleransi glukosa secaro oral :

1)

Pasien harus menerima minimal 150 gram karbohidrat


dalam dietnya setiap hari, selama 3 hari berturut-turut
sebelum tes.

2)

Pasien dipuasakan sejak malam hari sebelum tes, dan di-

berikan 100 gram karbohidrat per oral pagi harinya.


286. Kriteria untuk

a.

evaluasi nilai Glucosa dalamdarah

"Faian dan Conn" menegakkan diagnosa Diabetes Mellitus

bila

> 130 mg% atau


(FgS = Fasting Blood Sugar/Gula Darah Puasa).

1)

FBS

2)

Glukosa toleransi tes hasilnya sebagai berikut

a) l iam lebih besar dari 185 mg%.


b) 1/z jam lebih besar dari 165 mg%.
c) 2 iam lebih besar dari 140 mg%'
3)
b.

Apabila nilai FBS lebih besar dari 130 nrg% digunakan


sebagai kriteria, maka hasil tersebut harus didapatkan
dari 3 kali pengukuran pada hari yang berlainan.

Menurut ketentuan Kesehatan Masyarakat ("Public Health").

) FBS lebih besar dari 130 mg'/c = nilai I


2) FBS l jam lebih besar dari 195 mg%= nllai/2.
3) FBS 2 jam lebih besar dari l4O m[/o = nilai %.
4) FBS 3 janr lebih besar dari 130 ntg% = nilai
I

c.

Untuk nrenegakkan diagnosa Diabetes Mellitus diperlukan


nilai total paling sedikit 2.
Bagi anggoto TNI-A(/. Kriteria ntenurut IlInu Kesehatan
Masyarakat lebih dianjurkan untuk diterapkarl khususnya
untuk kasus-kasus "borderline".

287. Ketentuan

bagi pasien Diabetes Mellitus

244

a.
b.

Bagi anggota ywtg mendeita Diabetes Mellitus, masih dapat


dipertahankan dalam dinas aktif selama penyakitnya dapat
dikendalikan.

diabetik
Bagl anggota yang menialmti pmgobatan dengan anti

oral maupun Insulin, harus diajukan ke Badan Penguji Kesehatan untuk mendapatkan rekomendasi dalam penugasannya.

c.

Pemberian obat hipogltkemik harus diberikan oleh dokter


yang merawatnYa.

d.

Bagi Awak Pesawat:

1)

Awak pesawat yang menggunakan obat hipoglikemik dilarang untuk terbang.

2)

Awak pesawat dengan Diagnosa Diabetes Mellitus yang


tidak memerlukan pengobatan dengan obat hipoglikemik, dapat dipertimbangkan untuk "waivet" bila :

a)
b)
c)

Tidak ada tanda ketoasidosis.


Tidak ada tanda/gejala hiper atau hipoglikemia.
Tes Gula Darah puasa saat ini tidak lebih dari 120
mg% dan 2 jam post prandial tidak lebih dari 140
mg%.

288. Evaluasi bagi pasien Diabetus MellituS

a.
b.
c.

Tes Reduksi (Jrin selama 3 hari berturut-turut setiap 6 bulan


prandial setiap 6 httlan

Tes Gula Darah puasa dan post


Tes Darah pada

waktu menderita sakir.

Pengobatan Isoniazid (INH) untuk TBC

289. Pengobatan INH

a.

Dosis

1)
2)

Untuk orang dOwasa 300 mg setiap hari.


10 nrg/kg BB/hari tetapi tidak lebih dari 300 mg/hari.

b. Kontrol SGOT Daroh. Dilakukan setiap bulan.


c. Kontol Gejala Klinis. Dilakukan setiap bulan.
241

290. Efek Samping

a.

Non Hepatik

1) Neropati perifer - Diduga disebabkan oleh kompetisi


*\ INH dengan piridoksal phosphat terhadap beberapa en,y-. Sering terjadi pada dosis 10 mg/kg BB/hari. Untuk
pencegahannya berikan 50 mg

2)
3)
4)
5)
6)
b.

B-6/hari.

Konvulsi.
Psikosa.

Ataksia.

"Dizziness".
Neuritis OPtika'

HePatik

l)

Gangguan fungsi hati ringan terjadi pada 10*20% orang


yang mendapatkan pengobatan INH' Dibuktikan dengan
adanYa kenaikan SGOT.

2)

Gangguan fungsi ini biasanya terjadi pada

4-6 bulan per-

tama dari pengobatan, tetapi dapat terjadi tiap saat'

3)

Umumnya sistem enzim kembali normal walaupun pengobatan diteruskan.

4)

Pada pasien tertentu terjadi kerusakan liver yang progre-

sif dan menin.rbulkan gejala. Obat tersebut harus

segera

dihentikan Pada kasus ini.

5)

Frekuensi kerusakan
umur :

hati yang progresif naik

sesuai

a) ( 20 tahun - jarang.
b) 20*34 tahun - 0,3%.
c) 35-40 tahun - 1,2V".
d) ) 50 tahun -2,3%.
6\

Risiko kerusakan l-rati progresif lebih banyak terjadi pada


pengobatan dengan "Acetylator cepat"'

242

291. Kontraindikasi relatif terhadap profilaksis INH

a.
b.
c.
d.
e.
292.

Umur lebih dari 50 tahun,

Riwayat kerusakan liver yang ada hubungannya dengan pembeian INH.


Timbul reaksi akibat pemberian INH seperti demam, menggi_

gil dan radang sendi.


Penurunun fungsi hati (Cirrhosisl,
Penyakit hati akut oleh sebab arypun

Pengawasan terhadap efek samping INH

a.

Pemeiksaan laboratorium rutin (SGOT, SGpT, Bilirubin,


Alkali fosfatase) tidak berguna untuk menentukan adanya
penyakit"hati, oleh karena itu tidak perlu digunakan sebagai

kriteria untuk memberhentikan pengobatan.

b.

Setiap tanclalgejala adanya penyakit


segera pengobatan INH.

hati,

memerlukan peng_

hentian

c.
d.

Tes fungsi liver sangat berguna untuk mencari penyebab


terhadap tanda gejala abnormal yang timbul selama pengobatan INH.

Apabila SGOT nilainya lebih dari 3 X nilai normal, maka pengobatan INH masih dapat diteruskan bila Tes Fungsi Liver
masih dalam batas normal dan tidak ada gejaia klinis yang

timbul.

e.

Apabih SGOT nilainya tidak lebih dari 3 x nilai normql


dan tidak timbul gejala klinis. n.raka pengobatan INH diteruskan dengan observasi yang cerntat dan berlanjut.

243

293. Nilai-nilai Pemeriksaaa laboratorium

Blood Values
Meri: 38-54%

HEMATOCRIT

Women: 36-17Vo
Men: t4-18 Gm.%
Women: 12-16 Gm.%

HEMOGLOBIN

Children: L2-14 Grn.%


Nerrborn: 14.5-24 -5 Grl.Vo'
lg a. Em.

Blood Counts
ErythraYta

{.t-6.o

Mcn

4-3-5.5

Womcn

x lo'
x 10'

5000-ro,000

o-100
o-500
2500-6000
rOoo-.10oo

50-3@
o-100
2(}0-800

0.1%

tw%

o%

O-1 7o

0-6%

{0-@%

lo4oq.
1-3%

G1%
1-E%

200.0@500,000

RBC Mea.surements
Diametcr

Mro Corpwlar
Volumc
Man Corcwlar

oimu (Ne*bon: 8'6')


d. mi@r
2?31 Ei*mrmtrad

5.S'8J
E2-Y2

(Ncrbom: lO6')

Hb.

Man Cotiurcultr Hb.


Conc.

Color. Saluration aDd


Vol. Indie, ach:

Miscellaneous
Blccdiq time

CirslstioD timc'
arm to lung
(ether)

(Ncwbon: 38')

?2-36

I
l-3 min. (Dukc)

2-4

Dis. (Ivy)

,l-6e.

Cinlation time'

!m

to toEtuc

(odium dchYdre

choletr)
Clot rctnction time
Coeguletioo tioc

(vcoou)

Frerility, crYthffiYtr

9-16

2-{

!.c.

ba

&10

l(L3)

Ei& (Lc & Whit

nil (Horcll)

(hmolveir)

o.,tt-0.35i NaCl
?Gllo|tr of coatrcl valuc
(L9 mr. rr hr. (Wintpbc)

\Alooen

O-2D

Prcthrombin time
Sadimcntstion ntt:
Mcn

DE.- Pcr hr. (W-utrcbo)

.Vd*r ld mrbsn r. tlEn 6lt rbat. ltat xt dtln t'ttilicstllt lffi tlr'
oi otdd clrilC.cn !6d do[3.

244

Biood Chemistry
S-Serum
E--*rt"t" utooa PiPlasma
mr./le d. tbg.-/.roa

g 661rd

Metarid I.U. = lnlnrti""{ p:tiF


L;i. = i;;-:.t"'.t v!!""!g
Aldotac ......

P
P

O-OG

Cdciu .. .. -. '

2( - 30 mM./L'

s
s

up to

9S

Lzs-zo

@ntDt.....-

OrphdiD

icu.ltioa..

Cbloride..-....
Cholateml' totrl
Mda e*c
fi-29....
30-39 ....
4G49.-.
50-59 . -.

l.oU./al'

up to O.{
0.{ - o.8
uo to 1.2

Cuboa dioritie

CcruloPleoia

- 0.34

S
s
S
i

i"ti. lcvcl rbout 15 BEc'/L'


S 57o dYe or ld !t 't5 minuto
S {.5 - 5.? nEq./L'

BrcuulPbdcia

og./Kr-).

ol'

m - r5O oq-/100 ol'


60 - 160 eit (Sooogi)

(5

o - 6 t.nU./ol.
? . ?9 mcg-/l0O

Aldateroc
Areoaia -.. .
Aeyls .....
Bilinbit
ditt......iDdifft . . ....
tot!.l.........
Brcoide....'..

Fcmala lolg

22-fi

2* in {8 bom (Hers)

- lOg EEq./L-

L10 - 270
150 - 310
160 - 330

b.foE rcrcIf,c
S
cu]]Lta--'.
Cutiac
--v"ts
S
F"-"i*...

0'5 pH unitAou or norc


2 _ S.3 I.U.,/Df.

o.2'0'6

0'6-f'0

CutiDe Ph

pbokila
(CPK)

;.1;'

;;;-... .
C-tiu"....
F;;;;;
^ci;'cl'*. ...
.. .

5-50I'ou'/&L

s s-30r-ou'/ol'
S O'E'1'2
P 0.2 -oa Go'/too-or'
s 60 - loo (NelrcD*soaoEvi)

Gluco*'&
phdphrE
dehvdrcae@

i8ii"oj-l'"a

a.ur5 - t0 I.u./Gs. Hb'/3dc'

17-Hydrcrlror-

ti6teid.

Mala . ..

Foala

AJt! ?5 uBits
ACTH' i.m.

P
P

? - 19 mcc./l00
9 - 21 ocs./lO0

El'

35-55 Ecg./rOo

EI'

245

El'

Bone Marrow
_ Pmtrgr of Nuclarrd Ccllr
- uoE
E
Mrrcr of Nomal Adu.lt

Myeloblutr

0.3 -

Promyclayta
Natrophilic

Mycleyta:

Eeiaophilic
Buphilic
Mctamycl*1rta
Eoioophila.

MejaLarvavta
Nomoblsu (bephilic,
Prooomoblsts

polychromatophi.lic
acidophilic)

5.0 o.5 0.0 -

79.Ov
3.0%

. 7.0 0.5 o.0 . 3-0 . 0.0 . o.5 0.r o.03 .


1.O -

Neutrophile

Buphila
Lymphe-vta
Piuoa ellr
Moaxyta
Retiolum ellc

a.a%

r3.0 -

Polymorphonuclar:

ed

5.O%

1.0 -

7.0 -

0.57

32.07.
30.o%
1.070
0.7%
17.Onn

2.0%
5.O7.

2.o%
3.0%

8.Or.
32.O%

Cerebrospinal Fiuid (Lumbar puncture)


AhouDt (adult ).
Apparane
Praure (on tide). Newbon
Pra:ure (on eide), Childrcr
PI'qure (on !id), Adultr
Sp<i6c

9n

Grevity

- l,l0

cc.

70

20O

om. HrO

t.0O3

l.OOg

l0O

Clq, olorla
30 - EO mm. HrO
5O - l@ oo. Hro

735 -

7.40

Tot l ell couDt, tafrDt


Total cell couDt. Adultt
Protcioa. total

m - 15

Protir, tlobulib
Pro&im. albumrn

ng,.%

4 . lO Eg.%
16 - 35 ag,%

Glucorc

5O

Chlorida

120

75 ns.%
130 oEq.,rl-

Gastric Fluid
Acid QytJ?",
P.ul
Maximal Acid
Ourput,

o- 6mEq.,/hr

hirtamine rtimu.IstioD

Maie
Fcmale

lo - .ao mEq./hr.
s - aone,i.7iri.

26

Blood ChemistrY
0O

Matrrid

Coulitu6t

ler.*Slobulir

....... ss
ii;
t;M:. .

Iodim.
'*#Li"-Uoo"a

l?-Ktdt
-'U-"f- Didt

.-.... .
ii;;*'.....
bcticAcid....
l:ctic Dehydre
-""-.- r-iogl
;;:'.*-;

or

EL (st.
s mlad

gm-rdm
50 - 2m

{o-12o

S,a - 8ocg./l'0ool.
S 5o-r8Ooc8'/1mEl'

Irco ..........
Iron-biodirg
";;;.t:

Irczvms

I.U. -

36o ocs',/loo

'

6l'

3oo

p
P
B

4o

- 15oocg'/1oo*l'

40

'

3a-l3oocr./1oomr
6-20
6o

l.ou /ol'

Eurcpeaa Mysdiuo

Uvq Mwtc

51.{+it1+
124+it3+
33++-ri'
24t2*2+:
5t4+4+i
S O.2 - 1.5 unitr/al.
......
Lipu
,s 100 - 800
Lipicir, latal
cholat rui
s lr5 - 340
totsl
s ?o%
cteriied .
S O.3 - 0.8 EEq./L.
ridr
fre fatty
s 130 - 380
phePboliPide
triglysid
s 10-190
(oeutra.l fat)
.

RBC

{N/2O NrOH)

Litbiu

(tbm-

S
S

0.5 - 1.O mEq-/L.


1.5

- 2.4 aEq./L-

Ditro8eb....O@olality....

s
S

25

-.lo

28O

oOo./Kg- Plaot

pH...........
Phepbatae,

S
S

?.35

- ?.45 glaa eleeodc utbod

peutic level)

Maguirn
NoD-protaiD

acid

....

- 29O
watr

O.l - 1.O uait (EodaukY)


o - 1l I.mU./ol.

24'7

Blood ChemistrY
Metcrid

Coutitueot

E(./l0t) El. \61:7olot u rctad


I.U- - loterotiood Uditt
I-mU. - I

Phophatac,
alkalioe

Cbildrea ..
Adult

....

Phaphoru
..
Childrca
Adult ......
Potgirn......
Ptotailr
Alb,,hi- ....
oGlobulin..
erGlob':lil..
SGlobulir...

iGtou.tio ..

S.Iidhta (thaapiutic lcwd)


Sodiu
Tbvml
tlrbidity ....
TltE4mire
Glutroic
oralaetic

(sc'oT)

.....

Glutanic
pJmvic

(SGP'|)......
..
Uu ....
Uuuitrcgen..
Uric acid

Mlla .. . . ..
...
Feaala
Zim aulfatc
turbiditY . ..

- 1{ uEit (Bodr-'kY)
l5 - 20 uoitr (Kiug-Ar@trc.t,
t.{ - {-l uit (BodaukY)
4 - 13 sitt (Kio(-Ar@trco{)
2O - . I.mU./ol.

S
S
S

2.3 - 3.8 oEq./L.


l.as - 2.?6 aEq./L.
3.6 - 5.5 oEq./L.

S
S
S
S

3.2 - 5.6 Gq./rOO ol.


0.1 - O.{ Go./l@ ml.
O.{ - 1.2 Go/10O ol
0.5 - l.l Go./100 al.
0.5 - 1.6 Go./l@ ol.

135

0 -.4

6 - .tO
0 - 15

6 - 36
0 - 15

S
S

-?s

1.15 6F4./L
ait (Madrcu)

uuiir (Ksaco)

l.oU./al.

uit (Krcu)
I.mU./ol.
t7-12
a-20

2.L - 1.8

2.O

<12

6.,(

uit (Ku*d)

Electrophoretic Fractions

(ee'.m)

7c

Albumin

of totrl
- 55

'15

Globulior

5-E

E-13

l1-1?

15-25

248

Urine
24-HOUR EXCRE.

CONSTITUENT

TIONOR ASNOTED

H ydrorycortico6troids
Maler
5.5 -

I 7-

Females
After 25 unite

26

ACTH (i.m.)
17-Ketateroi&

Maf6

- 4ffi% iacrea*

8-15mg-

Children

(12

12.9 mg.

6 - 11.5 mg-

Females

12

1.4.5 mg.

4.9

(5 mg.
5-L2ag.

yeara
15 yean

After 25 units

ACTII (i.m.)

3OO 50

te8d
Oenolality

l.0O

10O%

ircrcac

1OO0 mcg.
10OO oOeur-/Kg.

water-variee vith
diet and fiuid inteke

Pboaphonra, inorganie

0.78 - 1.1 Go(average diet)


25 - lO0 mEq.

Potasium
Pregaanediol

Children
Males

negative

0-1mg.

Femalea

Proliferative pba.ae
Luteal phaae

O.5

Poataeuopauaal
Peak duriug

0.2

PreSrlaEcy

6O

1.5

og.

2-8mg.

10 -

Proteia (alb,'min)

Sodi,'-

13O

1 mg..
1OO

ag.

10O Iag.

- 260 mEq.

6-17Go.

Urea aitrogen

Uric acid

0.2 - 0.7 Gm.


0.1 - 1 Ehrlich

Urobilioogen

unit/10o ml.

Uroporphyrin

1O

VMA

- 30 mcg.

up to

ln8.

Stool
Total

10 - 257oof

Neutrar
fatty acide
Free

Coobired fatty

Urobilinogen

dryoatta

i1"rf,t"F#1lf;

acidr

249

5 - Lg% of dry natter


5 - 15%of drytoettet

40 -

2OO tuc,./21

ht-

Urine
Specific gravity: 1.015 - 1.O25

pH:5(4.8-8.s)

Volume: 1200 (600 -

25OO)

rnl./?4 hr.

Night vol.,/DaY vol. = 1:2 to

1:4

Night urine-leea than 70O ml.; Sp, st.


greaier than 1.018
Total eolids: 55 - 7O Gm./24 hr.
Addis count 12 hr. apecimen
wbc and renal

rbc

cellg

hyaline caatc

1.8 M.
0.5 M.
0 - 5000

output ol electrolyts
ie a function of the diet.

CONSTITUENT
Ammonia
acid loadiag
Amylase
Calcium

aDct

lDorgauc

z4-HOUR EXCRE-

TIONOR ASNOTED
2 - 23 mcg.
20 -. ?0 mEq.
?0 - 10O mEq.
260 - 950 mg. gluctae
5 - 1.2.5 mEq.
(average diet)
12.5 - 15 mEq.
(high calcium diet)

Catecholamineg

EpinepMne
Norepineplrrine
Ch.loride

under 10 mcg.
under 10O mcg110

Creatine

25O mEq.

0-4Omg.
0 - 10O mg.

MaJea
Femalea

Higher in chil&en
and duing pregnaDcy
Creatinin
Eatriol pregnaocy

WeL-

5 - 15 ag,./KgRange

up to 3 mB,

16

1-9m9.
4-12mg.
5-17mg.
6-22m98-32m9.
9-37mg.

20
24
2A

36
40

Estrogen

Mala

4 - 25 mcg.
4 - 60 mcB.

Femalea

5-HIAA

zso

Tes Fungsi Liver

294. Fungsi Eksltresi Hepatoseluler

a.
b.
c.
d.

Bilirubin serurn
Asam Empedu serum.

Ekskresi "Coproporphyin".
Tes BSP.

295. Penyakit Traktus Biliaris

a.
b.
c.
d.

Alkaffosfatase,
5 Nucleotidase.

Glutamyltranspeptidase.
- chalesistograft

Cholangiografi

1)
2)
3)
4)

Oral.
Intravenous.
Endoskopi kanulasi retrograd.
Cholangiografi "percutaneus transhepatic".

296. Fungsi Hepatoseluler Sintetis

a.
b.
c.
d.

Prothrombine time,
Partial thromboplasfin tima
Serum Albumin
Serum Lipoprctein

297. Nekrosis Hepatoseluler

a.
b.
c.
d.

SGOT (Serum glutamic omlacetic transaminase).


SGPT (Serum glutamic pyruvic transaminase).
LDH (Lactic acid Dehidrogmase).
OCT (Omithine Carbamyl Transferase).

298. Evaluasi Imunologik

a.
b.
c.
d.

Anti nuclear Antibodies


Anti mitochondrial Antibodies
Anti smooth musclc Antibodies
Immunoglobulin

25t

299. Ukuranliver

a.
b.
c.

"Rose

bmml"

/31

mcmetiul*99M
Colloidat Gold Au198

300. Kelainan herediter

a.
b.

CmtloPlamin

Alfa I AntitryPsin

Tes Fungsi Ginjal

Komponen atau Faktor


Endoeenous Kreatinine
Clearance (fiitrasi glo-

merular primer)
Bila kadar Kreatinin
darah naik sebagian
besar akan dikeluarkan
oleh tubuli ginjal.
Innulin clearance (hanya
fililtrasi glomerular)

Nilai Normal

Keterangan

Dalam aktifitas fisik

Dihitung dari kadar

normal: 90-130 ml

Kreatin darah

menit per 1,73m2

urine dan

luas permukaan

urine yang dikeluar-

badan.

kan per menit

dan

volume
(sa-

tuan ml).

Pria:130120

Tes lebih singkat. Di-

Wanita : 1201 15
m{menit per I.73

berikan suntikan I.V

m'permukaan
tubuh.
Urea clearance (fiItrasi glomerular dan
reabsorpsi sebagian

di tubulus).

jumlah daMaximum : 60-50 Dihitung


rah yang dibersihkan
ml/menit.
dari urea waktu daStandard :40-50
rah
melewati ginjal
mllmenit.
selama 1 menit, diuresis lebih 2 mUmenit.

252

Phenolsulfonphthalein
(terutama sekresi tubular dan sebagian
filtrasi glomerular).

Diberikan secara I.V

25% atau lebih dalam 15 menit.

Karena mekanisme

40-6UVo dalam

transport tubular ti-

I jam
6O-85% dalwn
2 jam

dak dipengaruhi oleh


dosis yang diberikan,
maka tes ini hanya
menggambarkan re-

nal blood flow.


Berat jenis 1,A251,032 (pekat)

minum selama

Beratjenis 1,001-

jam atau lebih.

1,003 (encer)

Setelah subjek tidak

l0

Berikan 1500 cc air.

Air ini akan diekskresi dalam 2-4


jam, dan terbanyak
dalam I jam pertama.

Diodrast Clearence
(Effective renal

Pria : 600-800
Diekskresi secara
Wanita : 500-700 cepat dan aktif oleh

plasma flow dan

mfmenit per

fungsi tubular).

m'

lJ3

luas pgffmrKa-

an tubuh.

Index Hormon Tyroid Bebas

301. (Infomrasi ini diberikrn sebagai bantuan diagnostik. dan bukan


untuk tindak lanjut terapi). Kelenjar tyroid menghasilkan 2 jenis
honnon, yaitu : T 3 (tri iodothyronine) dan T 4 (tetra iodothyronine). T 3 diikat secara longgar dengan protein serum, sedangkan T 4 diikat secara kuat. Dalam keadaan normal T 4 menunjukkan sebagian besar iodine yang terikat dengan protein serum
(Protein Bound Iodine-PBI), tetapi T 3 rnenunjukkan iebih dari
50% dari aktifitas metaboliknya. Status metabolik seseorang tidak ditentukan oleh kadar hormon didalam serum, tetapi oleh

2s3

hormon tyroid yang berada dalam jaringan.


Meskipun PBI menunjukkan nilai normal, tetapi pasien dapat saja
hipotyroid. Misalnya pada kehamilan, jumlah protein serum yang

mengikat hormon akan meningkat sehingga T 4 lebih banyak


terikat, sedangkan jumlahnya dalarn sel akan menurun. Hal ini
diimbangi dengan meningkatnya produksi hormon oleh kelenjar
tyroid. Oleh karena itu pasien hamil dengan kelenjar tyroid yang
normal, PBI-nya akan naik dan "RadioactiveT3 resin sponge uptake" akan menurun. Bagaimanapun juga jumlah thyroxin bebas
tetap normal, dan pasien tersebut adalah "Euthyroid". Kondisi
normal dan abnormal lainnya dapat mempengaruhi hormon tyroid yang terikat oleh protein serum, sehingga akan mengakibatkan pengaruh pada tes fungsi tyroid.
Sangatlah sulit untuk mengukur thyroxin bebas secara langsung,
meskipun hal ini dapat dihitung dari PBI dan "Resin Sponge
Uptakes" (Pengukuran PBI diukur karena tidak adanya kontanrinasi lodida dan Hg. dan tidak adanya ikatan iodine inaktifsecara
fisiologis. sebagaimana yang dapat terjadi misalnya pada tyroiditis).

302. PBI dalam mcg/100 rnl dikalikan dengan RSU pasien dibagi dengan RSU control. sama dengan index T4 bebas (seperti dilihat
pada contolr berikut).

PBIPasien

hamil
Nefrotik
Euthyroid

" *###

= Index T 4 bebas

O.7 = 4.41
x 1.5 = 3.6
x 1.02 = 4.7
Pasien thyrotoksikosis 11.3 mc{o x L9 = 2l .5
2.0 nc{o x 0.6 = 1.2
Pasien Hipotyroid
Pasien
Pasien
Pasien

6.3 mcgVo x

2.4 ntcg%
4.6 mcg%

254

Tes Fungsi Tyroid

Test

Nilai

Deskripsi

Normal

Nilai
pada Hypothy-

roid
Serum PBI

Ketepatan diagnostik 3.5 atau 4

Serum PBI
@rotein Bound

Ketepatan diagnostik 3.5 atau 4.0


antara 85*95%.M+ s/d 7.5 atau
8.0 mcg/100
nentukan yodium
yang terdapat endap- ml.
an protein serum dan
mengukur kadar thyroxine dalam darah
dan triiodothyronine
yang terikat protein.
Hanya rnembutuhkan
sample serum, tetapi

Iodine)

Menurun : kurang dari 3*5


mcg, sering lebih kecil dari
2.0 mcg.

secara tehnik sulit.

Kenaikan Semu
Sebelumnya telah kontak dengan yodium

atau senyawa yodium seperti vitamin,


pasta gigi, zat--zat kontras, obat batuk,
antiseptik, Bromine dan estrogen. Juga
kehamilan. hepatitis dan beberapa kasus
kretinisme.
Penurunan Semu
setelah pemberian), cortison atau ACTH, testosteron,
salisilat dengan dosis tinggi, diphenylhydantoin, penyakit hati, nephrosis dan hypoalbuminemia.
Hg

QaaS jam

255

Tes

BEI

Normal Hypothyroid
Sama dengan PBI, 3,2 - 6,5
13,2 mcg
menghindarkan ke- mcg/100 ml.
Nilai

Deskripsi

salahan sebagai

"T 4by

akibat kontaminasi
iodida inorganik dan
sebagian besar iodida organik.
column" Mengukur T 4 dan 3,2 - 6,5
T 3 didalam serum mcgl100 ml.

13,2 mcg

menghilangkan kesalahan sebagai aki-

bat kontaminasi iodida inorganik dan


hampir semua iodi
da organik.

Iodida inorganik dapat mempengaruhi hasil tes selama beberapa minggu, sedangkan lodida organik dapat mempengaruhi hasil tes seiama beberapa bulan.Bahan yang digunakan pada bronchografi dan myelograli dapat mempengaruhi hasil tes ini selama beberapa tahun.
I13

Tliyroid
Uptake

Ketetapan diagnostik

5*10%

Menutun

adalah 85-95%.Un- (2 jam)


10-20%
,r, I13 L'tracer"
jarn)
(6
oral.
secara
diberikan

nya kurang da-

dan radioaktivitas

2A-4U7o

24 jam.

daerah tyroid dapat


dideteksi daiam 2,6
dan24 jam. Hal ini

(2a jam)

menunjukkan aktivitas kelenjar terhadap lodine.


Bila kelenjar hipe-

raktif, "uptake"
24jam dapat normal karena pengeiuaran yang

dini dari hormon.

256

ri lVo setelah

Tes

Hypothyroid

Nilai Normal

Deskripsi

Kenaikan Semu

Penurunan Semu

Penyakit ginjal, kegagalan j antung,


penyakit hati, diet rendah iodine,

Iodine atauiodida, Kortison


atau ACTH, Perchlorat, Ko-

"rebound" setelah penghentian obat

balt, Prednison,

goitrogenik, setelah pengobatan hi'

son, Amphenon, Goitrogen,


Tyroiditis, Penyakit Ginjal,

pertyroid yang persisten, beberapa

Phenilbuta-

Kegagalan Jantung.

kasus Goiter Noduler Nontoksik,


Goiter Endemik, Kretinisme dan

Leukemia.

"Erythrocyte

ll,5-18%l

Lihat dibawah*

100%

Uptake" terhadap T 3
radioaktif
in Vitro.

hema-

Menurun

<

11%.

tokrit.

Deskripsi : Mudah, cepat dan ketepatannya lebih dari 9Mo.


ditambah pada sampel darah laboratorium, dan
ditentukan % jumlah T 3 radioaktif yang diserap oieh eritrosit'
Hasil tidak dipengaruhi oleh dosis iodlda atau iodine. Pasien tidak
terkena pengaruh radioaktif, berguna untuk memeriksa anak-anak
dan pasien-pasien hamil, berguna untuk evaluasi pengobatan dan
efisien bagi pasien yang berada jauh dari tempat pemeriksaan.

T 3 radioaktif

Penurunan Semu

Kenaikan Semu

Antikoagulan, Prednison, Diphenilhydantion, Nefrosis. penyakit hati


berat. Retensi/Kontaminasi COr,
aritmia supraventikuler. Asidosis.
penurunan protein plasma idiopatik
dan Kanker stadium lanjut.

257

Kehamilan. Estrogen, kenaikan protein plasma idiopatik.

"Resin

Nilai

Deskripsi

Tes

Uptake"

3
radioaktif
il Vitro.
terhadap T

Resin sponge
lrlenggantikan

Normal

Hypothyroid

27

-37%
"Uptake"
take" dari T 3
ourit: - Il3l

eritosit:

I131

Kenaikan Semu

Penurunan Semu

Sarna dengan tes

San.ra dengan tes

"Erythrocyte Uptake"

"Erythrocyte Uptake"

Thyroxin Binding
Globuiine

Kelebihan darl I131


T 4 ditambaltkan pada contoh serum dan electropho-

rc-26 ^cgl

100 ml.

Aktivitas
radioaktif diukur pada daerah alfaglobulin dan jumlah
rese diperiksa.

ini sebanding dengan jumlah


total T 4 dalam contoh se,r,.r.,. I13l yang terikat dengan prealbumin dan albu-

min, tidak diukur dalam


prosedur ini.
Kenaikan Semu

Penurunan Semu

Kehantilan, therapi estrogen dan

Androgen. Nephrosis dan

"idiopathic states".

"idiopathic states"

258

303. Imrnunoglobulin. Secara garis besar, antibodi didalam tubuh


manusia dibagi menjadi 5 (lima) kelas. Tabel dibawah ini meng'
gambarkan jenis-jenis antibodi dengan fungsi-fungsinya, serta ni'
lai normal pada orang dewasa.
IMMI.JNOGLOBULIN PADA MANUSIA

Nilai Normal
Fungsi Antibodi

Kelas

Pada

Orang

Dewasa

(mg/100 ml)
Major

Antibodi terhadap bakteri, virus, toksin

IgG

250 (Mean)
"antinuclear
dan Insulin. Merupakan
1800
antibodies", Rh Antibodies dan lain-lain. (Range)

IgA

Mucosal Antibody "paint"

IgM

Antibodi alamiah, Golongan Darah ABO,


Isohemaglutinin, Antibodi terhadap bakteri gram negatif, Faktor Rheumatoid,

800

dan lain-lain.

(e0

Tidak tertentu

IgE

laki-iaki

(0,3

40)

- 800)

UI/ml

259

125
2so.)

wanita 160
(70
280)

Antibodi Allergi (reaginic skin sensitizing (0


antibody)

4s0)

(60

Minor

IeD

210

l9
ta

aR<
ig
bo

s.g

<r

o-'

x oB
I
a

8e

gi
o!
8:

H a

?
I

ri
ra
9e
;&

o
r

!
If,

t z
l

;
I

I ?
1

: I 6I
!4

lgtgru

a.

?
I

$
3

!
-s

I 3,3=

!i/

;iii

ir

f.is
r: !l =:.

lgtr

it ri
i i['{i
Fi
:

iiI 3

,1't
'd'

;I

r'r

-l

ti,l

!
:o

fl

iI

{ r:

!
u
o
4

J\.

i{f

{r

gF

d -;1
:.o -{

iEE
- ? Fi;
o

ir

rgs

gi$e

998

R9.i6. lr

rf

i
g

o
o
m
o

cI

86- -

i55 a FrFnnn t
I
o
----I ssssss t
o
E

6
t
I

:
t

{t

t'

{6
:{
tJI
o\

olfr

l9

l{
l>
I'

{
I

t
{
@

t
I

{I
3

L
+

d
i

{t
,
t

z
t
6
C

rt
{

f,

to

{32
o

t2

o
D

t'
m
x

It

o
z

_l

i
6

t
l9

t:
t>

cl

IZ

!
t

o
!
!

lo
d.
lz
o l<
t;
= IE
H
d i<
ttt
lH
UI

:f,

-;

do

q.

o. IE
t-

:l
;;

e e ::!,:::
i ri ;d;]a,ii

i-:--

a1-

sq6
6::
llci

:t
i.?-

-,1

c::=;-a'-i:J
o
o!:
O=

.!

=1

:j:
a:
1a.{
:::
!G= 9.c
3 3cc-.==tG
: :i'
? t3
,LL
o
qO;
i
i
i
iL,i
;aLY:aa1
J r,
a I a I J,
!
a
a.^o.t
t
t
t
x af-9Y'zYYYY
)YV
oY ! I : : :i.i I nJ
Y
cE

x ln

o o a o c o-c a c-- c-a o-3 o c a C a C i- 5

d l=
o
= [>
lio

Lj
9
i:
:
: f = 3:
36=1,=

9 lzs
3
- ld3
l(J<

i io i
;= f
'-=3'
= -s s
-:
;:?a-.
=.-.^?:-t--:,:lj-.

:r

:-:

!A
:3

i I ;'i :2 i a az
i: ; : e.'".=
i i: :=

; ;

< < 6 d 6 A O 6

-: !;:; a 1 >

Cn

O co .o OO COaL) O O O

(J

O
co

o q

- url;.
=il =E^

dl5
cql co
<l<
l-lF

-t:

- - a =. = a :=
=:>==j ; i 7 e i -: ,: 9=
i q
j=
=
3::Y::>:
^rar:-<
j
i.:.
i;d.
: i; -::a;:-1- = = = j=:tr = .;-= = ;
- ;
= == =
= = -= -:

isl

ESIE=
3=IE E
;
,ri

_ ^
_YYYtY>z,Y
r==ia=a:a==

9 :: i
: -t.1 a 6= I': : :
a : - = = -: ; ""
=
-i
2 !_ f, lJ
> i : : : _ -:,
:r=.:
:
n'.: t
- !+< 1::<1f=;

t lJr
qE
R

3-

; -z : ! : :

lsE

q;
i
=zl
=il f; i
{='l
5'alfr i

i;'l

j
ar ii
5 :- j
. >i
: -': f 7 :.=1
:' 1 - -: ): V:i
c E ^i J i :-= ="'.4
=_ ? <;
q 3--.-.a
:
1f=
: 3i:i
;
='n:

(, l.ad
$
cn l-H
[<o

;EY:
3:::)faJo=-- ^ ^:

z
I

o
(t
46
6t
tc ';
.t
EO

f99-6@
5 Ets ::
qe

383 EpRS*

EE ?
R
d go@.s-;-

3'3
Nb

::
a--t-:

! l" ==;::
2
-:z
!E==.-::;
ii;=i-i
-"2::
e: *i = j :-= ::_=i
;5_i
j

3o=
: =
> r - i:
i
I
:
: ; j j q:;; 1: ? g5 l;,=
5 i a I : J ? a i a. a3.i r=:ai i i
"
:

J :':

o=

r ) r ) J
ilf
lf
-tJ 6-'!1
:f:::l:):]
q
6 u, a 6 q to,n q u) a of rn
o vt o 6 6 6
1__--

9(o-AmN-On6O@-@s0c)OOF

9
s ? 5 5 = 5.i
rnooF--Ng-Nc-6FN?

-\F
;g::
-NO

55 5656 56eEE 6 E
Nts
A\sNFadnd
i{
- \N
g
: ; ; ;rl I3 q g g;=l::::

6s

N.

O O Frno

qO@^!OO
--NN

261

:
'E-i3
:9:--J=;=3"=1;-:-iii:
.i =: =.:J
.:

= =.

: &!;

_i

-!3i

?i :ina:: =
:r':?5
.=
- - nF -:;5
?a
:=
=:+=i!i--i-E
:i--;;l
i:>j;3=
:d :vc ji=<::;
:t
r
::- -

j.i;,;=:a::i
. .;: --lfa:
:?
^ f3; ;.+f=i
? : 3.3 I d9
:J'i;
:;:j- .y:^f:3^
:
:'=::::
==-9
j:i.t
j
iY yy)zqy:aaLc
7 aY=
i= ^ ;
iL
,;_jai
.: .i t ! 'j 3 i ! Y 2 3 ,j.i
3 3 4 t i.l {.4.q E 3.!
J":
- J J::; t t! t t w y y y g Yi.t
. ! ! Y y ! y )z v v y Y Y y tY
;=:ii:-

i c = =. = =;? *: :.:'E a;.=.e


c.=.a
.=.=
:ZZa - =Z
j5
=.9 6o
5o c oo 5oooooo
5 5 ja j a^dc5ac5
:"3=

=.
=
;

i-

:-=- N

-_.;
t z

-,:=-l:=:r:E.J\/-Li

:=.32.i,i.-=^_;:
l. :Jr:-.::=j-^:
^_!

=
j?-_-4=;-:-a}i::;:j
?,:
r:

I=

PF= 2g

r-.r,=^J_..)--.-:.J*;

?'

i.

-!: ?,

2.::2

_r.

9:

ji=

= =-= = == =

.cj

!ia:!a i:

'.' 3 ? . :
=
;Z=a:
== z=
o
='=it=2
=ai'
! i !

i;
i j'= )U ;'r
jJ i iA>

i ; i:; - i j :qS-=.=
:. = ; i= l.t;=;.
: :
=

=; =

=i

:i
? .q
1:

=;22"

: :; ; > :

=
: ?iB ; ;-: ;a-:.::-:ts:
: : : = 221 =- = i= -== e
;

-.-:<
.--:-.

_=- =
=
i
;J;
-:-;-.i=E
::
:'; 1- 3:2.i=i
=
I
I
-:
;a:.7,7|;,7 :Y : .

="

?-

2
-

= :.1=
j _.=

:i :
=

s i,
I-:;>!

J j< i

oa:;

i; : i
=iJa
5 = = =;=- = =

U T J U O O OO O O (J O(J(J

U CJ O O (J O (J L] O Q OU O'J O'J(j

?i 5F;SRsERR gRg ;HEEFFiSF

3 FFEFg

:?-'

-'
:
::
-_.7-=_5_-:::=C9!

4!=
;":
- :'-

-Y

=?

= J =

')

=
?
- ;_2=e?:;:,;
) :':
: = 3

!33=ii;!

=-

-9
a

=
A
.i:l.c
:-i:;r

3 =
-.

j-v,

=2

t.-_

i
-! =
- gi=i
i
S
=
;t-i
i
]= >
;:!i:

i-=-Er

i 3;i ;: ; i3 : j i ; 5 : :i ;e :;: ;

I ) a
I I I f f f I I o q
: a
I I l: a
f, f )a a
f o
r r l':-' : a,i= a
l tr
a ? 6 a o 6 a 6 a 6 ?:
-a a a 6 t^ a =
\n o o
o
o
*-i===Ei::-E
6o-oso@Noooo-!ooq-N

go6OOeSFNOq
_-N-

FFFFF-=

d;SAaS6abboboboccooo
o ; : ; e
6F6
ooNeq!o@
\{xrNNtsoFFNrFNe- j -.^
b
^ I- oci--- : ::
N-voG
NNNNN

RRR

N N c{N NNo
-6ooo

F6@
oo
oo

g;sg;3glg3?
262

o -o

ooooooooooo
@@ro--o-?-'

gggg;3;6433
?$ 3s g5 g?g ;S
ONFNAA-tsFFT

-Q

99

:l o
'=
'd5!-n
c=Fo:6

2);aP2
!: i i i3
ts c r c;'.

i:q:
=v
,: n66

t6

2c

ao

oa
co

LYl!YL
.4tttt6
53J9u9
)tvYY)4Y

ao
u,Y

coaoco

oo

a!

;c

:c
)-j
F-il:

r{

!=

>

L)L:

OQOO(JQ

EqgF=8RH

e -4-7

-1

'- o c=:

t :

doridd,<;

6U)66A6na

@o 9@4a
oo 'oooooo
--NP-FO
NFrrro
!6r

rRRS.;S

6?66Fo(2
(i66n646

263

(ns_
6

;!t'-c

Eo
:o

93
co

zo

E,

zl!

;FgF.a2=2

E9i
:.72
;iii:Ii
?<:;FE<E;5aiSi=

zz:>'f-z=;;;x==
'"f, =- z P,9:

YYooJiY-OoOcroo
.^aJo

E EEEEFE

;;os':_:oLyoccooco
--YYJC-JYYYYYYY

E
UJ

EE

o-

o z
5 NI UJ
=
o aol ()
ol
UJ

a
E

zUJ

lrl

r!l

o zl o
<t F N
ol A. 6q,
:) -t o
=
os
tc
o
cc <t
UJ
z
vt o o
E (,l
zl o oz
o FI
",i
rt
JI

r.rj

UJ

<l
FI

ei

ir E

:>.

u:l?*?
E::;
I i i l"= i6.2
= !

zi-=:-^d?E:=i5:
".^a;:t o
o:*
:O=;.:=o;:s.!>N-7

E 39

t --:_.=
i.2
?:
a;:L^o--=f*3;3-:1

e<7'=:tJ

Fs

i
E

A E l;

E;,5d::?:2223F*5
3 e I

t::;:;.2

!;

r-

60

F =ro

Et

oo

o6oO@O@6OoOO-ON
oooc-oo\cs^o^6c
e@6e-cON-,NS;F
FcE

a=.
ir:!

i:
OE
-G
E'

E.
Eg

23
3
z

col

1:x:'":G
!

_J:JG!::-J-J
--/--JY1--------

-l E,

lrJ

z zl
ot !!
ol z
zl
ts

E=:qFec::t!==;o
= =
-:o:=co.==J(.]::di
<Oqll7:6c0(JcrE-'r'):vnyO

IT
6 II
ol
:<

:FGa

UJ

It

=o9c

c0

T'O
o.E
!o

do
z
d

o i -

EP

.I
-:
i>

:V)

Ee 9 a

Ii
z

:-;
3 =
<z

..

A+=;fE-t 'E-3!!i!
i36<;?;;53I3e
=

9oE<.-;c.aiiae;;E.
A
a

o0ao')awo6oooou)o
EcEtE.rEECCCEECEEEE
4060FNQ9-O6NO@N
NNOO@RO@NNONeN
0ooooo9aooooooo
O@AFNNOO6r96o
F
r
F
r
N F
-ON@FNN6O66F
ooooooooooF-;
-NO<OOF@OeFNOVo

264

ts

ts

sg

co

EA'a E
oi?

-=i3
i
Er

3 2
4
Z

.=F.i;i?ii
===rEii;i
3:-:?:5ei3e=
;==i>
g n I
S ; d ; o'='c 77-7
- o r.F E E: ==?;i
6=:=:>

:;;:
s
6= 5 EE ; 5 ; : 5 d d 5 5 e-- -q =
a

;q S
=;
=;:, E;

i-gs !39! $$t;gis,:'1 i !c isJs


:.

Y6.;xs

^i{r!.>
arzx:oi
rG

5a!
)zO(J
:

:n:ziizr-F:
I:r;i.^-'::c=z
e :'.9:

t t:

sE-aP::taz
i>t.=aao!b

3 as 3;3

ri

E:6

:i

qq.!

5;=E0co66=
Yal-YLc-a

<

1:iJj-i

::;:JJ
-----t

-=J------

F o c, ao
i-5-i66--=?FGN:

'!-e::c:-

:
? J j
: r"si 2 i ;= iii

a5-

?Es

6'o

.
4 4E
:.t pi : is
Ei i . EE
"; I
: Z"=: 2 c E 9i
i d J E s;;:;3

E = i i; i=
: i i;

::! ; ;-; iQ r:: : gI ::: : il9 : i:


3;: E:

.=

-co6j<=a
isv;L3
><:o:o.<--N

YEYIUJ

a;,c

::>r!)=:
zaa6loEEd

=Zaz;9
: u ! ! aa

!=o

!
i:i:=..

^o-1:;ii'

to

o*
o:

=-c.:
:1

qErc.i:
2A-=Cc

:c

'=-

-=z
:o;^

o
!

A=

i;

6 q
th tt 6 q q
a 6 6 a o a
C o,s. tr t = I= ( = a- ae aE
Z o- @
Y A. A A -i ut
ft
FgNsgOOe-OFONNeN9oR@o
;NNN66Geoofi

EEEEU655oooo

<

;-;--oqq.-FtsF@@oF
FFoFA'j^ts;\ii^rNrr

!I::;;si;sssss3;63

oo
5 NF O-N

ocooN66c

ooo

333:

R R g ; g3 S S g5

9:P9R;TRERRR

265

;xx
=q

ox66
4=
IlYY
4!

ovoo

L.
a5
;=t
l-6=?6

q:.;in

Oo=

g
ic<
)6+
9!,9
-o?Y
E<,?r
;irso
=i?:
60<<
q400
GGCE
FONN
=RN
0coo
FAOO
6-N
^o6

600
oogl

266

.t

9 P: PE

!aci
a:
F!
oo

sls
i19
3la

:o-:oo?c
OFFF6]'
thcc==.ir
E@ooo=o-:
60uooYoav,

oE!
df
to.F
6:
YLY
oqd
ooo
YYY

!ooGooG-o

iii

i565i5i5i56i-

Hl?

dltt ll:

;o l$s
llJ

eo
o:

Yev)z)<:aYvo)a
.66066t46
ooooooooo
O!YYYYYYY
Y

c5o

lo.

aJ@

e<<
<r:r:-:<
:!!!o!!:!

Ei

Elo

o<

6
a!
COIG-

{}l

;t

a
o

tt

lu- i

lo<

1
U

IEE
ll-=

l==

d
Y

le6
lza

2
S lru
lzz

; sls.
ta;
f

IJCE

?Plh;
i< sl8
r
!{?lr fi

'Zltz
tr Al\

2tH g

tralsH

tE ;r lrr =

f; El3

Nfl3e
"1
to

JIIIJ
utlJ

olo
<l<

lPo

uJ

6
E

E
q)
uJ

fo
66
-o
o:.O

ooucooouc

\!

Eo

l-too9

!rl
<aq

600qooooo

NSNNOgO-

zl
\
l^

< l"
ccl

ai

-t

o
N

lo
i6

<l*ccl

yr

<i
i

':

?:

V,E
r6

Pz
t6

:;o51
1:"
i:S
i;
? 5 z - +);;F

ro6=-

lr.:
r!,
tro
64
z

?
c.::;
FYJ?oo=aoX =

600-N960
oooooooco

;.:
^O

do

lffl)t-tl
aaaa6aaa6

FNOCOFO-N
AOAOOOONN

ii

fNOg6@NO

267

>i^
al=?.

ls)

l:
12
tr

a
6

:
>

lt

19e2
aaooo

itEE;
P??:e
:-rrcg:o:.tE
:;CCE@or=;;

,: ,;j
: pl

E33'8;:!e9P3i:
:sls-:{6iAieE?
*rj.inli-dlid-:-i-ii*

i:g
oo
.586

.9t

! t

iEF4
*:e.3

o:o
yL:z
6nvi
ooo
vvv,

i5 i5 ii i5 i- i5 ii 6 i5 6 i: iqd.g
r:
9 ==)FiL:=9'
=-:.i=y=?-"jE!.1

!35E!:
3!

;)6
'6(DG

:cooooaGzaoc;
o.:rY)<YYvv12:I11
q'i6i'inii66
ooooo9oo:(oo0o
YYXYYYYY:;YYYY
aac'iiicic:<ci

_=s=
!
Eq

'a;
6t

vyvA.
d..;ri
oooa
YYY).

iiii
i56iii5

::;

.-G

iii

? 1-

!i3=:9-.1;;i=>.=
AaF6so;o:=Ni?Fc

:;in!9:t>,-:91::o
e ?:62
9;'.gi-:,i.

UJ

?-i=

:q3!iig{:i;z::!

::::o!o2i=:!i=F
=-tCoO31o3:=::::o
=-4!:-='j,Yi=--:;=

.n

lEo

';s,-c
q.dq;
d.9o;
;1>O
i!i:L
ItOt
>JeE
oar;

5 Eui:
o
ul -2-Y

aZ:.EoEai-Y=zthEi

-lOL---------i--

ocooooooooooococ

tc
Et

600soNooNo&60NN---)N--4osrNo\9s
NF

ul

3
U'

Ja6
o;t:

I>)IIf,IIf:)IIftr)f,
6AAthAO@6AtnAu)Oaoo

-t

L>6L
l?l)
oooo
EEEE
OFos

N6S6OSAOOF@OFNos
N 6
S
-ooooooo'oocoooooo
sqss4@eooo94o
ooooaaco-FFr-rrr
NNNNNNNNNNNNNNNN

oooo
Fd9o

ao@r@ooFNi9o@FEO

FNO<

oooa
ooom

268

9F
,;
JC

:o
FO

EO
6g

fq

(,d

JL

lo

^a
ai:
)zsL

sooa*a

l6-:r

;
o

;;i:;;A
c66GO:

I
o

:!
oo
IY

iqB
l:y

l{

;E

==6

3n
vi

===

Y:o6ooF

=o

vyyv)zYc

Yi
o.:

)ZYY)Z:<YY

4646

a.:
3;i

ii6

oo

ooocooo

,E E9 --.=
-:
:
6; !::
F 3 Z= E 11
;t4;a==;
i *.
3q-:
i! :E EE a=
-".2

:'<:

o9

c-a==i

oo;a;F.:=

:o:=!<
: 3 y: e i
1:;.c-.=o

t i d -:.
---5i---

'rJjj

O a o co

ja:!=':'n;
.j

c :-- c c
tiFoc;:
)
C->-O

_. !
=A

J-

:>.:cJc:
=r>==:
ooJ;O-:

<

-Jqz-Lg

2:

c) O c

-.:

=tx
:';:z+ = i= . =
-i i.: l -1;d3 i= :E
(/)

?=

i-^ :2 -3 a=
2
z +=
- .i ;
:a
a a; aV @ri-.

^
e

? !E

2!9922e2
I

-J

4@F6c'-N

F
F

Jt,lh

a1

FNOSOC

ooedos
ooo6rvv

3
s s R:3
-ooofiOO

cooccCo

6S8583;
9s<sss
FNOqQ(oF

269

c'

!--.9
J=;a
Oo6C
.at)r

ail

oo

=)=
t-=

CE.?

5-9=-c9!::9r

ac^::::=s
ggJJ22cG
90;;;:rl

GC::
EF@r

YYYL
oooo
YYYY

Y)Z)I
claa
:Z)ZY

'7;yyy!yyYi

rii:c:ci+;
6E5e5F-b3a

oooo

9aJA=
:c;a
c=-1-L

ca

IJJ

r:i^i

t Y.i
=ca

ii:

-.L

-i-.it;t'+:
,2,:YyytlZgEJ
.! [. i;_ u L- b'ln i._.

oGoY

E
r,j

s <

= i --,c i

!.i

:a=--xi:E
.:yi=4.22.=:'
-c.;::
= *t:''.'=;
I E:
z,'Xa:;=9;.:-

!: -

sc/

=J

:':E--:--=;-

n:rG
^F-:
zYz
n^

.r:=';

:ci3..;::'-1=

o
U)
z

-..:dFg19!=t@=E2yOo>;:

v6;

---------:

-=

-rirrji--=

occoccocco

z
UJ

L:.,i

co

3g;23exeF

uJ

=
=^ec-=''=Z'=-=.=::?
:::-{>:=--;4

=-ac=c:,.:il<
=a;t:ara:::s
jtd:=n,6:Ir9

:!

au<
oott

))i)):j:'f=

cqQt:!\OL.Oa}6
eoN

O<O6-69OO

o<t@4OO

E
3 3:8 t'5 3 F
9@@@@

o34@

FNOSOF@OO

oboboEEE6S

270

s69
ooo
coo
FtsF

oo_
G69L
66.t;
aoi>

'=

_ts

i:

JA

3v,
39'*h

EO
oc

Y-NY
!f:

(/)

-l -t

;;<-:F

>!

(9

<l
_t

:_!
ol

=
I

bql

-;

60
Yl
Oo
!aY
OO

-O

i:g;g

:6do

-gs;s

Ae,:

0-

3>
3n

Y,Y(;-c]
-jo:.j:

^.F.i.9

R9--.
o^:,e

-Y---

oooo()

='

=
6

6r=
o?s9

;o..F:
n 31E
ococ

q
UJ

.o.!o<oo

@
tFqe4@
FFs--N
9so@

-l-i
lr

ii
i

=
=

.a

af

tsi

?<
aF

.t-

.;

-o

?i

-lllf
ula60u)
cdEcEctr

? 6
3 ?<
-ivJ! Q.
:i*
; n:
i co d'h
saloo<YF
>>ll:l
o6@606
(rccracccc

os@oo

NOS90@

5E-2=
':";
LY-!lF

=;

ETFFF

FFNF6'

oooono

FFNO-

aoooN
ao@t

-NN65
FNFtsSN
oooo-o
FNOq@O

271

&,

_ii
slcl

J:

-6
j-

il

Jo
o:

:66

.l!

dr

IY;YYN
d,ciio.:i;
oo.=oo.:
oooooo

,=-.:.:,:
coooo

c.i
:l

:a
JJ!JJY
trrEcirrrco
6n,;6u;-;
oo:i06:

a-ao6-j
JqJJ^
@zco:
YFYYL
66006
ooooo
Y!YYY

o
5o

oo
o
II
o6
a-

oooo:i

o9

Qo

E P

E"

a..?-Piio.

Fj si; : s gj i 5g; E 5i

i: s;a-i

: 5 t c : ! . t D o ?
! -o 5r
5-o.a!Fo6oGQGQE
ErcE
6
xY
v :z :< Y Y Y )z Y Y Y
iq to toc t t6 t6 io v0 J.
6
h 6 a 6 6 q o 09,
o aaeq
o oY
ii 6j b o ri go qi o ij o go o o Yo o Yo o o Y
YY
i
s

t
c

rl.Y
c=E

t v
3 c c

Y
c

; t
cac

Y
=

Y x
ccc

.E

d.a:
o

;._-E

.- = X
bE

z2'.
oa
--

,=a
a=rl

L1 E

o
G

i!s

5@
.t

?4.-!;
;-oE3
?i
o ! t

zi9

=c7=6
lc

f:
i.J

.:6
:Na

=i;

>i
a<o

o
^

.:--O:
',;.ci9

:::-i

aa
LY

O O C C O O O O O C

d
o
i

e.a.z=iD:-=7=t=-

5i :ii

(J 0(, O2

O L) @ Y

<

O O \D O O O O A
E tt E c= ta E cl E

FoOFNqEgo-@O
9FFN--3-N

(J u) =

A a
e.
=

tt

0
!

tr

<

coci
6i5
ocj

.-^

;t

iY
i=

_.=
'u,i

.=.?:

3p!

O @ !Z e

E A

O A U> O tt O a 6 A a
E . E E e, t E E E E

A
E

o_

i.-c.

_q

oooooooooooo

oooooooooo
o3@or@ooNo

ooomoeoooooo

NNNNNNNNNN
oo6ooogoofi

f9@Oi66O-FNN
OOOOOOCNNNNNNNNNNNN

^i
1 .

:5 3: 7?4i'

F=
= -E'E::GG
:t:zg)a;=;:-93E;=i+6ro:=

:o

38893

?NNN6O

-p:;-?t9?-o=od

o?

J(JCJ6

838 * 83R 833 P ilBihRE

o
F o

O O O O O O C.r

LZ<oo

o c:i

o
.D

U) 6
E E

=
i5

.E

}G

:<

A)<

ccg6

a 'd E 6 6 6 6 6 6 i- 6 6 i5 i5 i5 6 i5 6 i5 i5 i5 d
1q

Y.

O94F@OA-NO9OOF666FNoO

_@__@ -@

-NFF

*NNNNNN

272

G -@

o
r
N

:'6

6-IL

a
6

iigc^c
3f*F..s3e

.o-a

a5tFE;g:E
g.i:F;:iFi

EJ

c'a

i=s'FsF
.?iiFEg

6F
@F
GG
!Y
oo
)< )l

=c:lGO=<i:Or<o:,i99
q 0c Y L 5 >
cr o,i
ootsDtDooso;ttDo4on
66:o6o6oooE@o6o!cG
yyLY)ZYY)ZVv;vYtyYyy
606a66aooar69ao
OCCcOOOoOcYCCCCoca
)a )( Y Y Y Y
Y Y)l

xx

a i5i5 i5 i5 i- E i5 a i5 6 i5 6 i5 6 i5 6

@ j

O S Y. (D e' .o o

)z

Y, t

Y, Y Y

Y
E

G>
:o
OE

:o:l

rcc
oo
-G

E )Z i E s !f " ti:-;i-S!=
t
=
=gi;octgf:9;i=9d.l:- !i E
: : a:

di*
@a
SG
o.

T
;

6.=
6O

>:

=Eb
E '9
E,;
I ; 5.i
-?
E
;=.N 5 a.'.
+
i:;;
:
< ;.-_. 3 !

l- :g ";:
; :; a_'.

c O ? t,
o
= A
=9 a_ ; : q
?62
:-; ; o - ?
I E
-_. g 3 i i : E 3
z-=
d:.
:ti i -9
s,
I
I
z
o
9.=-=z 4 ?'.
t 3 iY-6
i E'

to

s;

i_ie
: = ; ; E i 5 : i eE 3
6[6fg-3,2t,ia:igEai

zul

===;====i=l=6;;..=

(J

II

COL)CcCCOOOUOCOOOOC

i..<

c<-e-<--NO9O-3C,-COC*C$?.

-t

ll
aa
CF
CO
l

FNosdeNco9::::99::

773

=,

--.
ir.'S

e
3Fa. e
,t+:iF;eE-:ni?+
-E
tr.-39F;;::F:ci+}d6F
ie.:

B.=

i5

r ; EB s ; I e E i F;'ei :- E -i
9
E!?*EF5q
y'
)Z Y Y Y V Y yYY'
: vJ y ;
q 6 a h a a t c e a q n Ya
c a :i.al
4
y
; 9 n-,2 i- 9 n-,? t.::-:1.::':e.:^
i
I
;
t;
t
i:
'
Y
lt

E 5 i5 b b i5 i5 a6 5 o 6 b 55

oa

i5

3F
=q-q
::5.cc
==DEo,gS-E

i ii:*ii
e=-.i::s5
^5i-!=-*--E*.-!:^

E
!:rh,
: .:
S.i:;
^:P
r.E
:c.i'.: < : .::oio' E ji=
l9
-.* i-c 2c
<
c
:
! E * I
l;
=S
t
t
$ E .. is : i 8.,
-;1F:
;2; a 2e igE! : 2e :.
:EF;:t ;: =:
i';
g;:
3;6.c:
i; I t
E;
::*>3:!=;:::92:f:3-a
i. :l
2
: - :

; E A! A A', ;
r E
-= ;.9 ; r- - z r.FtL:
-acYa.vOC:Oto:=EcOE?
JJJJ]JJJ--JJJJ=-J
-e

--------------,----=

5 ;; 3
i i
-

OQOCOc)OCOOOOOOEOoUU

E H :', 3 s E

1= I ; FS 5 ES; E E E

3.t

?E
[.

Aa

G.. c^ c
o
O -NNNNGGNGnSxtstsrtsts
-ecf,o-or-eoeo-ooOo!!
e
e
.'i ii
d
-

C,

_^OCOo
N-3
e

r-

i'i

i't

c-

F)

ft

[,

w) v) A

A r
:3

gcc=--<LlcFG<ccceN
r

O3:^e<fGFFCC-NOf4@
F
r\
N N G- N

c.'

274

:'="i i-*i:li;
I
P

Ir:=;js:ss61E
3;:;;;?i;3i

==rO

Yol){rYYv!i
o0ooY
YYYY;

tYJy;ttYY>rYYt
6
ip
r
? ?. t g B B
o9uaoOOO

66_

tYJi;ttYyY:xY

^=c
z'l'o

i;e
-.i:?-a>ri=
5'1:

o
t

do
O>

_cO:.1

-i
:'l

i :
= 3-.
i:;:i:is;.;.3;3

>=
Or

t-:2
=ii:
9
o
=
-.!?Yz

-*.;;i*.>'-9i:jc
-;az-^::;^-

=4:d

=.i
: *

--:::a-'<::-Z:
j:r=a:====,:=
=-2'aq:i-!..,i1:

o
{

ola=5i1i!iii5

:::cJ::tj:
------Y------

uJ

oocol0

ct

2a=;-it;z:Eiz-

a;:>r
v) 4
-->-4

56;;;;;;;58;5

d,-o6o

ao

:- ! i,'::

6'v
^'o-

C3OaCq-CCOaaOO

=
tr

s33;Fl

NcoOts-NOOSON
OOr;OOt@o-JO6

-)
i
I

I
l
I

l:la

!:=-4
-c=/=;Xq

l:

=::94

3d366F

lo

64AOn

ta
t-

o .o

l.t-It
0

-Nise
OC-CF

l'-

rv .o -s e

@o-NosN@o!*ool
o o o o o o o
q
N o
o
c
I
4
S
J
I
o6e---6o--e$ol

J
C
J

FNogo@F=c3:!:i

ztts.

C
c
a

ts
O
o

C
j

o
c
j

F
-1

N
J

o
'

oi
5:
-i
5l

_g

^ i

P+.= i a iris=-E;EI:ti
i i i iai: ir :ai is;: FseErE
i 5 ; i e 3 i 3 5 3 F 3 3 ; s* ;
i3
tgi i ::
: iif:
::
ii:
:;
sa or i
o oooo
000c
ooc5
oooou

iil

:!cq9-c

e
Io iZ p; *
i $:e
o
I ;> = i, i

E:
- :

it3..E:-:

?liieEJi:E

;:iii;:r tiii;:;iiSiri
i: i?
Ef;

. i
i Z J sn.'::
! :
. t i * e <.:."iEi
't:N=:!o:iiY-'-==-==
:
-=
!:
=

ci

q ; :u

:z ;5 5i:s;
ii; :
:' o 5 5is::
d i n i i 6 y
:

a:

r=iJ:

22=E

;! 1;:#E i
:

i9

di
- - : = . . ; = 6 - =- - = . i

-j

rtF

L 5 o 53 ;
. = = -. ;

o C O O O O O O O O O u O O C co O O O u<

o
a

o
6

o
,o

0
o

tr

lr
II
! olo
4 II<

-l'i

c
o

I
9
Y
l

f,
6

F
RN
I
--a-==-Fco
aooooooaoobca

o
o

v)

J
F

v)

) ) )
a a

OO

FiAg

=
a

U>

f
o

o
f
a

r
c

: :

l
6

tr

o
E

@
J

O9o

=a

: :

)
a

.=

':

=
3 .:
!

l
U)

NO
oooo

co

--=.!

i, 6 3l
c c Fl

rr
cal

c-e

9@-

:
3 i ft R X R S: R R tr T g
S: R K R;;
ggR
S=
a 3 g * g g g.l i 3 g g g g 3 3- s

O N o
9
NNNNdNNdNN6Oi6

276

I
I

v)

tt

c
o

qp
o

oo

?st
,o :!

-"^-R'E3-o

="EE-sEEE
Tacci;.qo
.i6

FFTEC>

3sa35=
;;;:;F

556coio

ECG6G:

Fii;;idEi
LinvnnrT.

YYYYYL
;i;n6;
acccOo
yyvvvY

-ebiods'7c
EitI.YYYaY
'ac.t=.:F.3
:5i5i5cccoc

i56E6i5ia

;;

.E

z:=-c!Ft
+:g':et9

!E;::.8,;i5
i4!i:f".s
c.:_-:.i

i si: a:-<

.h

:;!:i=
)>-:=; cJ==

-^=:=aCC,=C

U)
UJ

-==--======.

acccoccco

ID

zui

);;;
c t 7 ?.2
;i>-5E-c?:'Zic-rclizzoY

>z:
E.

ea::\<

;E63sd
!:=::7'

ia=.-=5.i
E:6i

-----JJJ:JJ

F:Fp53FEF
z
LrJ

F
U)

Il'1-. t=-=
t:
l:
'-Gc:G

,i:i::iso

ls
lc

l=

l{

7:.e<aa
;cv

tvcv.c.at'w
Z.=====c

--avu

a i =E

.:t!
c===..<
>9.
La{.cZ2v

--'l

aqaeac

cc6-<cgca
ccccccooo
-^<r,ts
c-ccccatsF
:60c6f,srr

-Nr<9O
ccSCCO
cccccF
.NNNNN
&c,t{'tt,

?NOs&F@O

FNf<69

277

t.c-

Es
3)_
*a

g !oa
3i i

!i

]L

._

g*i;!giieFi

.F
o!
cO
F-

ooy,E-co<tr(,fJ2>-.
eeei;ririjdrjdi*
oG6!?O66o@o;Y

Yy)2,:Jrl:zyyytid

J;;:::-;;
$$ppe3r

i5oi5oooi555aaaa

EF
; i

?,!
:F-O

zuJ

-C

o
o
IJJ

i g,t g,?

'= : Z=
:

n:

o 9:9:

oF

.>ao =i.

a.
i 5::-i::E=2
i6Y.3:""i;,,=,i:s

a:i6a:;-s*.io=Y=c^NJc3-NCZ!
-JY;cj
E-.:it^'v!F.i;:r

?,;

Yo.i
c;

ccccc

<ESc^=or

o
tr

=:

;i;;i!3rBi?s
;5rde;glgS3;:;
B3====1..===

c
t
!

g.t

tr
E

E
R-C-CNNCOO
Gci<soNisN

(9

c(

o
=

IJJ

-=

,:J
J:::A
2--:
6ooss()c-NcosF
ENNF
:NO<6F-CO-No--o--eees
c6o@r,orcci.t<j;;;

!ccccc

Nco

=c

278

E;

*.oiis
d 6:

::
-:=

ar-cc

:E=

a;

=.-

::co==
ii6na0,)J
i>9!ooo3

cl

)lY:lYSOE
---5::aa
yyyt)zyy)l

aaoa4YtvY!
vvYtYYYY
o6oeid6.,a;;
YY)IYYYYYYY

b..
loQooJfo
Y)<)ZYYYYY

a
=
=

L
h

j.

zut

llJ

F
::=a::aa-3

z
iz

IJJ

<6009-3C@
O-i--11

:.aa

z<{
E

::

-.,i

Noo9@O=N
FA'NFfl

FROftOIO@FF
F1-FFFO

occo=occca

-ir@

-N9lif/r\
NNGNN

rF

9OJjSjaa'aa

FN-=&OrE

279

EA.

:F

,; l5 60 :'i:o
_2
93J::-

!:?i:!i
::::;::

sFF-lE

:;::ii;.g=;i;iEi
*-g

YYty!::--=-:23o

11e;^-:qiJtJEJ,2Y
.?:,foJ2?66n-iii9
YY)zY.'4.'iJo

;:::rztzit2;999
-5;5;-;85--555

z
2
=

:
z
F

a :

a c 3 :

a 3 :

i.j co

o o o o o O o

lj.l

z
F

o
-lo
; + o< iio ia 3i;r
{ g3gI 3

z
Y

299,2,tdi,
L!tr8

os600s

55siFi

RSRRRS

_==

-sO9\!Cc-NOgo@Nna

280

Oon-6
car.o
o?0:<

)9=OO-.

= =o
ssJ)or

t:i::l

:*:{{=
= : 3.=

YILL)l
,ro66
90OOo
lyyYY

6ZY7Y
ioo:c
YYYL)z
6A
!oooo
YYYYY

ai5i56i5

!UUUU

o
3

6!

;:jj>:

o.c6.!:
YYY)zYL
6h66
oooaco
YYY.VYY
:x=:::
!rru!!u

LIJ

LgL

g--F

F6a
:.YYN

J
U)

.aaA
e:32
;2Za
at-5
3.=,i=t

? ?7

Y=-t',t

47=

tJJ

t-r

f,

-<:jj
-Z---

U)

=='-o o o co o

cca(J

5
F@9o
&s@F

N-

zuJ

oNNQNO
r<N@No

96OOe
90NO9

6
a

i
-G-Y
=2o6L=
.9tt=o:
t6::
Z2)JLF

z'=
Frvg

J=
o

,;
e
9
Y

-z i !(n
=;;-^=tsozFU)<F

=u:
6^t::<
_:c-;L
:=:O:i\
6EYLYF

:oocO=9

a--

----t
ao666
frTll=E

aaaaa
(===E

6AAAA6

FNO@@
pFFNF

@oN@o

6OOFOQ

FF-FN

OF--N
NNNTT

ooooao

FN9e?

cocoo

ooooo
ENtsNT

OQOTF
99s99
NFiSF

C-NQS
NNNNN

FAOqO

-FNFOF

ooooor
6C66@
ROgoo

28t

9<..

!S

Ei

--o
:3.-o'

tgi:!:i;tE
!335n;i3=
eL:0-Joz>F
6oYoY-io
)zY!g;gYyl
66;O6
ooooJSooo
YYYY-vYYY

.=9Eq.9:.:.i.q
ooooocooo
t6
g;
oo:
So6=

:-.:.!!=,;
:i;r:.-'

=9.42]-:?
an:-',i
-:ta-i=a

ii:ii?:;6.
:-:-ft.1o=39.9==o
::=4:oja:=

il
=l
ih
lE

M-a"
:=)-:6:;:
tt-Yd!E(oC3'

.=.=-==-5=
ooooccooo

-la

&lv

FRHSSEEsR

;l:

.!-

Y:
I:
=;r:-^=,lL

=-

"

E =t

j-:idcj:3:O
Zt-ZiO2OAF

>llJ:ltrlfJ
oa'nootaoa
o-of,sooo
FNF

coooocooo
-NOf$s@O
aooocoocc
NNNiNNNNN
@60500

-NOStON@O

282

lco

Daftar Pangkalan

l.

Pangkalan

TM-AU

beserta Unsur-unsurnya

TNI AU Halim Perdanakusuma (Tipe A I), HLM,

Jakarta

a.
b.
c.
d.
e.
t.
C.
h.
i.
j.
k.
1.
m.
2.

Skadron Udara 2 (Pesawat F-27)


Skadron Udara 17 (Pesawat Boeing 707,

C-

130

H, F-29,

F-27, Puma)
Skadron Udara 3l (Pesowat C- 130 H)
Skadron Tehnik 021 (Pemetiharaan fingkat sedang)

Sktdron Paskhasau 461


Skodron Paskhasau 465
Skadron Avionik 02
Satuan Radar 201 Taniung Kait (Thomson)
Satuan Radar 207 Asahk (- (P 30)
Satuan Peluru Kendali Tangerang
Satuan Peluru Kendali Pondok Gede
Kosek Hanudnas I "Dr. Esnawan Antariksa"
(Ruspau Antariksa).

Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh (Tipe A I). ABD. Malang

a. Skadron Udara 3 (OV- 10 Bronco )


b. Skadron Udara 4 (Pesawat Cesna, Dakota, Cassa 212)
c. Skadron Udara 32 (Pesawat C- 130 C)
d. Skadron Tehnik 022 (Pemeliharaan tingknt sedang)
e. Skadron Paskhasau 464
f.
Satuan Radar 252 Ngliyep (Thomson)
C. DePo Pesbang 30
h. Rumah Sakit TNI AU Tingkat IV Abdulrachman Saleh
3.

Pangkalan TNI AU Iswahyudi (Tipe A

a.
b.
c.
d.
e.

Skodron
Skadron
Skadron
Skndron

Udara I I (Pesawat
Udara l4 (Pesawat

I),IWY. Madiun

A-4 Sky Hawk)


F-5)

Udara l5 (Pesawat HS Hawk)


Tehnik 042 (pemeliharawt tingkat sedang)
Skadron Paskhasau 463

283

f.
g.
h.
i.
j.

4.

Skadron Depo Avionik 02


Rumah Sakit TNI AU Tingkot

III Iswahyudi

TNI AU Adisutjipto (Tipe A I), ADI S, Yogyakarta

Ska.dron Pendidikan 101 (pesawat Bravo)

Skadron Pendidikan 102 (Pesawat C-34 Turbo Mentor)


Skadron Pendidikan 104 (WARA)
Sekolah Instruktur Penerbang
Skadron Tehnik 043 (Pemeliharaan tingknt sedang)

Flight Paskhasau (BS)


Sotuan Radar 256 Congot (P 30)
.Iuluseum Pusat TNI AU

Rumah Sakit TNI AU Tingkar IV "Dn Adisutiipto

Pangkalan TNI AU Adisumarmo (Tipe A tr), SMO, Solo

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
6.

Alinfwlat

Pangkalan

a.
b.
c.
d.
e.
f.
C.
lr.
i.
5.

SatuCIt Radm 251 (Thomson)


Senarno 60

Sekolah Dasar Kemiliteran


Selcolah Calon Tamtama

Sekohh Calon Bintara


Sekolah Calon Perwira
Sekolah Para Dasar
Sekolah Kiuruan Pasukan
Sekohh Keiuruan Jasmani dan Kemiliteran
DePolek 02
Depolek 03
DePolek 04

Runwh Sakit TNI AU Tingkot IV Adisumarmo

Pangkalan TNI AU Sulaiman (Trpe A

a.
b.
c.
d.

Sekolah Kecabangon Perwira

Sekohh Dasar Avionik


Sekolah Komunikasi Navigasi
Sekolah Radar

284

II), SLM, Bandung

e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
1.
m.
n.
7.

II

"Dr. Salamun"

II),. ATS,

Bogor

Skadron Udara 6 (Heli Bell)


Skadron Udara 7 (Heli Twin pac)
Skadron Udora I (Heli Puma)
Flight Poskhasau (BS )
Satuan Radar 215 Cibolimbing (P 30)
Skadron Tehnik 024
Rumah Sakit TNI AU Tingkat IB Atang Senjaya

Slradron Udara 12 (Pesawat

A-4

II), PBR, Pekanbaru


Sky Hawk)

Flight Pwklwsau (BS)


Rumah

fukit

TNI

AU Tingkat IV pekanbsu,

Pangkalan TNI AU Hasanudin (fipe A

a.
b.
c.
d.

II), HSN, Bandung

I0

Rumah Sakit TNI AU Tingkat

Pangkalan TNI AU Pekanbaru (Tipe A

a.
b.
e.
10.

Depo Pesbang

Pangkalan TNI AU Atang'Sanjaya (fipe A

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
9.

Depolat Pnkhasau
depolek 0l
Depo Sarban 70
Sekolah Calon Bintara (Lek)
Skadron Tehnik 7I
Skndron Tehnik 72
Skadron Tehnik 73
Rumnh Sakit TNI AU Tingkat IV Sulaiman

Pangkalan TNI AU Husein Sastranegara (Iipe A

a.
b.
8.

Sekolah Avionik
Skadron Pasklwsau 462

Skadron Udara

l2

II), HND, Ujung Pandang

(Pesawat Boeing 737, Albatros)

Skadron Paskhasau 466

Flight Paskhasau (BS)


Runwh Sakit TNI AU Tingkat

285

IV "Dr. Dody"

n.

pandelan

a.
b.
c.
d.

lNIAU

Medan Cfipe B), MDN, Medan

Kosek Hsudnas

III

Flight.Paskhas& (BS)
futuan Radar 204 Lhok Seumawe (Thomson)
Rarruh Sakit TNI AU Tingkat IV "Dr. Abdul Malik".

12. Pangkalan TNI AU Kaliiati (Tipe B), KJT, Kalijati

a.
b'
c.
d.
e.
f.
C.
13.

Sekobh Kecabangot Perwira ('l'ekkal)


senatara
Selismen (GSE)
Sealkat
Sekol (Dukans)
Satuan Radar 205 Penalang (P 30)

Rwnah Sakit TNI AU Tingktt IV Kolijati

Pangkalan TNI AU Surabaya Cfipe B), SB, Surabaya

a.
b.
c.

Satuon Radar 253 PLoso (P 30)


Kosek Hanudnas II
Rumah Saktt TNI AU Tinglcat IV Surabaya

14. Pangkalan TNI AU Balikpapan (Tire B), BPP, Balikpapan

a.
b.
15.

16.

Satumt Radar 255 Balikpapan (Thomnnl


Rumah Sakit TNI AU Tingl@t IB Bolikppan

Fangkatan TNI AU Samzudin Noor

(Iipe

a.

IV Samsudin Noor

Rumah Sakit TNI AU Tinglcat

ts), SAM, Banjarmasin

Pargkalan TNI AU Supadio (Tipe B), SEO, Pontianak

a.

Runuh Sakit TNI AU

Tinglcat

IV Supodio

17. Pangkalan TNI AU Eltari Cfipe B), ELI, Kupang

a.

Rurnah Sokit TNI AU Tinglut IV

286

Ehoi

18.

Pangkalan TNI AU Mantrlrtt:r

a.
b.
19.

(tipe B), MNA, Biak

Flight Paskhosau (BS)

Runuh Sakit TNI AU Tingkat IV Monuhua

Pangkalan TNI AU Palemhang (Tipe B), PG, Palembang

a. Itight Paskhasar (BS)


b. Rmah Saktt TNI AU Tingktt IV Palembang
20.

Pangkalan TNI AU Rami Cfrpe C), RNI, Ranai

a.
b.
c.
21.

U.
25.

Rutnah Sakit TNI

AU Tingkat IV

Sam Ratulangi

(tipe C), Sabang

Ramah Sakit TNI AU Tingkat IV Msimw Saleh

Pangkalan TUI AU Tanjung Pandan

(fipe C) TDN, Tanjung R,ndan

a.

IV

Runwh Sakit TNI AU Tingknt

Taniung Pandan

Pangkalan TNI AU Padang (Tipe C), PD, Padang

a.
26.

Sam Ratulangi (Tipe C), SRI, Menado

Pangkalan TNI AU Maimun Saleh

a.

(Iipe C), TPI, Tanjung Pinang

Saruan Radu 203 Taniung Hnang (Thomson)

Panglnlp TNI AU

a.
23.

Rumah Sakit TNI AU Tingkat IV Ranai

Pangkalan TNI AU Tanjung Pirnng

a.
22.

Flight tuskhasau (BS


Saruan Radu 202 Ranai (Thomson)

Rumah Sakit 'fNI AU Tingkat IV Padang

Pangkatan TNI AU Astra Ksetra (Tipe C), ATK,I-ampung

a.
b.

Transau LamPung

Runwh Sakit TNI AU Tingkat IV Aspra Ksetra

287

27. .

Pangkalan TNI AU Singkawang

a.
?8.

II (Iipe

C), SW

il'

Singkawang

Rwruh Sakit TNI AU Tingkat IV Singkawang

II

Pangkalan TNI AU Tasikmalaya (Tipe C), TSM, Tasikmalaya

a.
29.

Rumah Sakit TNI AU Tingkat

IV

Tasiknwlaya

Pangkalan TNI AU Sukani (Tipe C), SKI' Cirebon

a.

Runwh Sakit TNI AU Tingkat IY Sukani

30. Pangkalan
a.
b.
c.

TNI AU Dilli (Tipe C) DIL, Dilli

Flight Paskhasau

(BS

Satuan operasional Sikorsky, Twin Pac

Rumah Sakit TNI

AU Tingkat IV Dilli

31. Pangkalan TNI AU Wolter Monginsidi (Tipe C)' WMI' Kendari


a. Flight Paskhasau (BS)
; Rirnah Sakit TNI AU Tingkat IY llolter Monginsidi
32.

Pangkalan Bun
Pangtalan TNI AU Iskandar (Tipe C) IKR'

a.
33.

Pangkalan TNI AU Ngurah Rai

a.
34.

Runwh Sakit TNI AU Tingkat IV Iskandar

(tipe C)' RA[' I)enpasar

Rai
Rumah Sakit TNI AU Tingknt IV Ngurah

Lombok
Pangkalan TNI AU Rembigp (Tipe C), RBA,

a.

Rutnah Sakit TNI AU Tingkat IV Rembiga

35. Pangkalan TNI AU Morotai (Tipe C) MRT, Maluku


a. Flight Pas*nasau (BS)
b. Rurnah Sakit TNI AU Tingkat IV Morotai

288

36.

Pangkalan

a.
37.

Rumaltsakit TNI AU Tingkat IV pattimura

Satuan Operasbnal A 4 Sky Hawk, OV_


Rumah Sakit WI AU Tingkat IV Bbucau

I0 Bronco

Pangkalan TNI AU Wirasaba (Tipe C), WSA, purwokerto

a.
42.

Rumah Sukit TNI AU Tingkat IV Merauke

Pangkalan TNI AU Baucau (Tipe C), BCU,


Baucau
Flight poskhasau (BS

a.
b.
c.
41.

Runtgh Sakit TNI AU Tingtet IV Jayapura

Pangkalan TNI AU pattimura (Tipe C), pTM,


Ambon

a.
N.

(tipe C). JAp, Jayapura

Pangkalan TNI AU Merauke (Tipe C), MRE,


Merauke

a.
39.

Rumah Sakit TNI AU Tingkat IV Dumatubun

Pangkalan TNI AU Jayapura

a.
38.

INI AU Dumatubun (fipe C), DMN,Ianggur

Rumoh Sakit TNI

AU Tingkat IV

Pangkalan TNI AU Comoro (Tipe),

a.

Rumah Sakit TNI

lUirasaba

Dilli
AU Tingkat IV Comoro

289

P.-O
otLv
o':

o3

oc!

g5

.c .9
E gtl
E
@.o 5o

.E
?.i
.G.=F
tr<

_*;;-s
Yo':*o

qvi:ooo
H:88
@ I

+ro**o^.ie

r:fid;ri
ttl
x.
]
co

q o .v,'
P:l*
o(o9

-a

'<->
._ol

T -Ril
ul
<t
.
'

3
3

'lo
oY
<.!.
i

. .e.:i

.g;

3 slg
:
b

()rF
tll

o.

:4,.o

>*e;

3El
co 5o,
\t

.o

"=c

._v9lEo
oo
:o.91
oc.>
oa
U'U)L

29C

o6
-c
6o
qv
'Fc=
'o
'.o

U
:
-c

oi:oY

I
- 2
<O!
6O

O \/

;'C

OJ
e c

Ft!

cC t

?o!*o
YvJot

oJoPi
O6r^a\

=;

e:e-:

6r-qur!
LF!:N>-

ui:
lO'!
tv

rL;=
GO

':,

3 t:3

6
o

='

;'
i

*'
o

9+
oal
2O
o+v-X
o
;'a
c
Gv
=F
-cxcYl
FnddO
!J-:J

o.\o
;-CO L+
-o <o o(f
nco

q>ri-o
-@-rrol
o

rc

E8

6Z'

o.1!c
-.-6
> r.oi=
J /t o

Es!!
o.-:i
(llaodt

291

i
C)

3EE5
Q6o'E -

H .3

cY 'o;

-o

ooE
o i::
J!9
oL6

FtIJ(r

o,
|l)

:l
J=

s si'Ve
o SlJ)oo
.FFO

oi:r.o(oo
(oor+o
6jor-.ooi

3
(E

I
c/)

J(!

::-*:

3
(!
qo

.;3

c)
(j

.E

-E

E
oE o
ocoq
-e!o!
\;rcYcar;64(:
o-OJF-l

<oX
9;
ts\

q,

5
o

NC

o:9
.: (};
.rc

o
-o
dto

EP
6.:!
>f,=
OL

Jo

XX
o22
oa
O.--o
(/)
o-O
F

292

oG

d
Yl

U)

.'; r
;9d
o6\
n.-:
or_6

.9o
. '_o

::-

E:t

.!
.c

'

==
cE3"

oC+

coo
CE;
Gco
JL!cr

c,

o
co

o
ll,

o.i
o
clv
a
$
^'o
uoo)
No)$ tf
o)

o
oo
(J

.!b

'o*
ots

3t
o cI '

OJF

o
o
q+_oi
joo

^(oo
cor.Y
ciFO

'=
.6
.c)-o
oo
EOr
o
oL><c

Q-o

t-!, iJt L

293

=oc

;;E
.-o _o _
Pcr
o er
EOOc

:qeb

-o-'(o
(o @.$
. .,9.

.=9
'.9o

'gt

-O-

.s
cn

.: E h

>

o-

avxz

5FSfi

6
u@

N
I

lt

Ja
fi.
,4.
It
cc

o
oo
g

i,o

Ju
'j d,

c6

lo

tl-

to
Zo
cog
tco
o+
.-v:

t!

cOo
Jo6
rI ttl
cttJ)6

so

:-

.=

:6

oo
EOJ

3'-

Ooo
6a'o-

294

>

EgE:.!n

FeEs;=
6--olXn
s e.i5
-t-

o
ro

u-a

co :1

:iro
F@E
cHo

r@
o
o

tr?o*o
9o
oE
\lc

o-

A
c

:
;

vo

N
Olll

r\
itl

'6
CDI

-E
3.j

x-:
G!
CLO
6O

>
6
6
O

ra
'Jd

L:S(o
o I co
O cL-oom
c
C-oo
L
I oY
-:':6
;LG-- L*ocG
C

Yu-

r^

c^
+5^^o_crocrEEo.l*
stlnOletOoYrr$r.,v'.X

^--

EEEFEE.;I
cY-e,:oo9.r-c?

Yqorcq
tcooici3S
r
G >= =
o c *
nioGhoc:

&1aEE'a
cE':ooc
Gdv'=Lo
-:.-O:
Yo;:arJ-:

t(rdFJ:)

295

Y'

a.r

zc

N-

o^

.c?
.N

.E

.:

o
.: ot
c$

.6

.m

ct
-c
E

o
LO

TE
oa
o:
JI'

Cr

X
nt

Ful

n
o
o

(t
F
'6
o

oo
oN
olq
rP

co

o-

tr

ii

-.; 3 I
-.coc

.+
y

3!
-, c
(JI

-c
C9LPO
./ w -

o-

-o-o-

-O'^:ON
st6!-r(o(o
oo<c!6
\NoN;
6 <
L
:
e!-l

\/
P <
O LT

.9o-io
!coc
oo
(fIo
n

o'
o

:6
:>
AJ

:x

(J

-60^
az
z
o:
(h@l)Z

296

Ftsto
oc): t c
Os
sj oin
C!P
6

-orc)
--q?
. .-c

69oo
^t c.:
s"

.{;

n.tl--

E-V!;
Q@co
JFulCf
:

69o

tr
=

or.oU

v-6r

Ebq

co

b"I

eO
GO

'ri

3
os

.e

o
o!J"5

c)>
do

cqc

Io

->- ?Etr

e(JJ

.dLQ
L

P.EE
o.
o,o
trt+O
c{ ol (t
J:O

o.

uPo

Ho*

,*e'
.=6
>

l=
168
5g
oJ
3=a'E

O-.o
.,7 d.o(/'

2,97

Et
E sE
o l
og
BR. E-- E;
=s3
-o

o,

o
E

23
l@
o
:,
oc

c.
f-

:.c
-E
!'@
@x

b !E

alb

J_

o
cat

-.o

9o=
-oo
s=
o:
6ao
Jz'o
Fi!

o
t
[

It

9ri
e
J;
o
3s
E EB
.@
!
'66

c-

R
;

.d;
.ro

'-s,

d'O

.tr

;6

o.
C
)l

ro

ct
c,
E'
6

o-

a
o
c

E
f

o
.o X
0<
0

o-

(46

298

-E

o'o-

-9
3
'c F

-9?

aoo>

>9

rg-E
XO

>5

; E ?,sE
9-4.:F:=EgSEE=
o

^:+e

dH
rF

;3

6C
o_G
oO9 ax
o
,:<
v'
=

Eo

6s
g=

ciri
rE

I::

3
.u

9o

sHe:;eu

(t
ct
.-E -\E Ot
o\

tr atr
icoi
-(l) 9(D
c\l:lt
610

- :::
-

()=
==
cd:
389
l!=
ll(h&

'

c.>

Saeere
NI
E 8EF
u)$

''11

oo
o

I
$

-ct

oo
FCO

c\t

LoLO,

g!

'- h g'o-'9-X
s6 k:';

" t'1

:6
E
:GFdoLd
4nieFoe
c F X

C Ln
G'

. : *'E s B
E
F'='=o:'EO

i9

eFrgijg
ttllll
(\I

sl

l;c

V
o;o-:

8.:tf

-9Pi

H =si6or@{"
35
gE.r
dE-=

E A:F

-C=e
E
kPE

6 9S3
?

E EF:

&rl

EEE

EE;
oc!e?oL
Fn(gOX

rE
o,;

tr
O-c6f

-!c3PE

EfEqex
:: o-o9
c

isq*ra
6

o:.=

!ccriFoo
ltllll
v

299

.:.6-

.:xtsi
6;c_v
E6r-

^N_F
LO
N^

io
EC

o':
oo=
TO
I

v)

'6
(J

d!

'6

9E

,icr

oo
V)l
o<)
$
rr

f
=
CL

o
(Y)

.-

at7
aq

3
6
)

o-

o
(J

d)

1t
O+

cO

=-OG
JF
oo

o
o

P; \/
;o6

o:

q.:
S
or).E

:
.8
.co

.<t

'c o-

-=

.tl o
oO
oqJ>
o\

o a >o

SEfd

300

o
c
o
o
.99

Eoq
oX6

o
G
c

Focx
'L6A

'e< o
.<
-.96
o>
>>
'cvo=

3 '

(JJF

lil

(n

:)
t0s
>l

-o

alo
o
--trV
o-

o
E
O

-9J.
!-n
NF

ctocl

s
o

o-

'='o

oE
3lO-o o

rc-9J
U'IhL

301

ii
.;:1

6o
c-:n

li

b3
dP:

o3[

!;'

'g':l

: :' o .Y'.-a>
I

'a=>G
-=r6f
.tz
.c
6

I
L'

'a

o-o
co
6-Y

i.

:o
&r

\d

lt

^
.E

vr

O
r

>?

sf

33
C{S

-.!^
*rsE
r^',=
(\

u5

fko

'e
o')
Xrtr
6'
e 9 '9
0.:c
ocF

o\
qi!:H .t-6:
YcA-;
Lo!6=
F

;:s:o
I

o aool

VL

Srtl

I i"

\!

c L _?o
-= .sP6oo
fco+5^
m (o:ix
c.o
coo
<t
N

'o
'6
-C

II i.E
302

\r

'!

.s
.3

_v.E

oo
oO

Oc

9*
F:e-

o_-

--

ur

t'.
$

I
.'

.-<
OFtrC

i
6

Ssss
=JOY

No6-

o
o
..O g

g:
=1

c'f
LCO

x
a

.9

(.PE53
TUE>

(./t

lo

lco

L
lo
lo
ln
.o
o

?r

3
O

r-3

Oo
an -rc o
9-i

crS
q;sN

--:-Ni
oo-io.-

coloir.-6

E
@-

ccE
@ o-=

e69E
t o
lr
@P9PJ
-CLL\
->ooo;
Fa_ood:

303

Fcoo
ELPP

3:.E.i

NC{ E

o>E

oL

+r
u) ot
-d

gl

Ct
5

o
o
!

_!

;'* I '.E
I a
(o
sE
!

9!
o
A .P c o
JFgItr

co

N
N

oFq,o
yhvv

U'

cc:o'J
6vtcto
cr,rQo

()

c
E

c
o
o-

o.9
';:
o
;3
bo
ot
oc;
CJ
>a
o @
o-\

O-UJF

ff,c
ooL

o
tr cO)
!_i.'
osb
rtN

c{N

o
-.a
9o
sc
-.;a
Y
f .2t=

3o

xx--

E5i:
U)@-Ao

304

boE=

@edJ
5*
F

E
R8;
+coN--

-:- E 3
- -ars
-$l

ii*

E=
PY:"-

o=

s
E YE o

5F;P

- o cir rir

.qcvv
o

-bBE
S*<.q
r(\lCg

-@

<t

ca

3
o

.C

b.q
';o

I
E

i3
ot

!o

.:U
E--

r3

>o E*
d:(J JF

,cl

l&

& g
E
F cl 9
q
rO
(Il FM
:tr

r8

'E
'o

=R
gdt
Q.s'
T'' C

.-*
568
xxEsc
> f,=

E-g-s E
32=-l
o.-.o
c't@-Af/,

305

,-,

a
I
!.t

!E
(r !

.../7
I

,.... i:

^{
oc
-lI
=z
ruO

i,- t

.mZ
-.r

t(,
-@

!
m
d

Itl

tr
F
I

x
r
z

-{
^c
a=

AE

-ro
ilz

@m

cU)

:X

zt
5-1

.-mz.

o
r

"'
x
-:

-C
L)-

'

-{tf
rr O
aZ
-m

:<z

;(,
v-l

c!

s-

Radar Thomson type TRS - 2215 buatan Pabrik Thomson CSF


adalah bersifat "Mobile da Transportable." Radar 3 - D tthree
dimensionall mengatasi segala mmam "Active Jarnnring" dapat
mencapai jarak Yang iauh.
Sasaran yang dapat ditangkap G - 5m2 pada ketinggian 65.OCO feet.
Transportation : Max Towed Speed pada :
: 5O Km/h
On Steady roads

: 15 Km/h
On off road
dapat diangkut dengan menggunakan kereta api dan pesawat terbang
transport C - 130 dengan 6 sortie.

347

PMBAGIAN rrlrlLAYAH WAKTU


DI INDONESIA
Kutip:n Kepprer Rl' No' 41 Tahun 1987
Pernbagian rvilayah wakru
sabagai

ini berlaku nrulai I Januari 1988' iam

OO'OOdengan catatan

b.:rikui :
di Srmatera
1- r:iiiayah $,lakru lndonesia Bagian Earat {Wt8}, seluruh Provinsi

Tengah-

dan di Jawa serta Madura, Provinsi Kalimantan Barat' dan Kalirnaotan


Kalimao2. 'iljitayah Waktu lndonesia Bagian Tengah {WITA}; termasuk Provinri
dan eluruh
Timur'
]imor
NTT'
NTB'
Bali,
Selatan.
Kaiimantan
Timur,
tan
Provinsi di Sirla$,esi.

Maluku dan
3. Wiiayah !'Jaktu lndonsia Sagian Timur {WlT), termasuk Pmvinsi
lrian java.

9'AKT:J TOLOK

1 $/lB. dengan waktu tolok Greenwich

Mean

Time atas GMT + 7 lam dao

deraiat tolok 1O5 deraiat Buiur Timur

2. ltilTA,
3.

<Jengan

waktu tclok GMT + 8 iam dan d-'raiat rolok l20deraiat Eujur

Timur.
rr,ilT. dengan waktu loiok GMT + 9 lam dan drralat rolok 135 deralat Buiur
Ti

rnur.

PERUBA.}IAN TERJAO,I PADA

1- F:ovinsi Kallmantsn

Barat dan Kelimantan Tengah yang selarna ini masuk

da:ra\lndonesiaSagianTengah(wlT.A)bergeerkelndorresiaBagianBarat
0v r 8).

2. Prorinsi Eali yan5 -:eiama ini n::srk lYaktu t:rdonesie Eagian Sarar l"JiSl
clim',sukkan ii;u :JJr';esi ke'ri!:ry:h lndoi:esit 3agian Ten6ah {iijlT'r'l'

wrrl

i"G
fl

pembaglan waktu Yang l.ma


Pmbaglan waklu Yang ba.u

308

PERBEDAAN WAKTU
KOTN GEEENWICH DAN KOTA-KOTA LAIN

/C\
{"
I

\L/
,'l

,,-o*Iill*^^,^

/'fl'\

(t .,)
\l-;/

76
Fcer rN 6ERNE eFr'sstLS

r-.bp-^ct

troo'o *ott

-;ni'llrt,n"

,fi-'r\
I z\

ln

(".- ,tJ
\3-rl
":'is.iv'
/ft\
rJ (")

v/
'uliit"':""

PAFIS PFAGUL

sloc xHot M
rcITEFOAM'

FC

^{r
VIE!NA

/.f'1\

,{-'1\

(:
>"\rJ
\s

(:):t

,li"i'.ut'
.n",lsraN
eul.

*lt;1",1'1.:;t:'""

V:-l'
Jnus^l

\{jjl

/tr."

fJ-t
\,/
t NrrGR^O
MOSCOW

,;i;

")
g)SroN u

ollt Ec rorcN ro

,d\

a/
3@

DAFTAR PERUSAHAAN PENERBAIYGAN ASING

Nama

Alamat/Telp.

Air Ceylon.

Building, Jl. M.H. Thamrin 5?


Telp. 321.7 07 .352.7 3l-s
Hotel Sari Pacific
Jl. M.H. Thamrin 6
Telp.325.534,323,7 07
Hotel Sabang, Jl. H.A. Salim
Telp.354,031
Hotel Indonesia, JL M.H. Thamrin
PP

Air India
Air Slem
Alitalia

TeIp. 322.008

British Airways
China Airliaes

(CSA)

Czechoslovak Airlines
Japan Airlines (JAL)

KLM

Korea Airliaes

Lufthansa {Germen Airlines)

llalaysia Airlines System (MAS)


Pakistan Intemational Airlines

(PIA). . .

Par American World Ainvays (PAN AM)


Philipine Airlines

310

Jl. Jend. Sudirman Kav.29-31


Komp. Duta Merlin JL Gajah Mada 3-5
Telp.364.448,354.449
.Hotel Wisata International
Jl. M.H. Thamrin
Telp. 325,530, 326, BO7, 37 3.909
hesident Hotel Building
Vie Tro hesident Hotel Tiocketing
Jl. M.H. Thamrin 59
Tetp.322.207
Jl. M.H. Thamrin
Telp. 320,708, 320, 0S3
Hotel Borobudur
Jl. Lapangan Banteng Selatan
Telp. 348683
Hotel Asoka. Jl. M.H. Thamrin
Telp. 323.400, 320 612.3ZL.LO4.
Hotel Indoneisa
Jl. M.H. Thamrin
Telp. 320.909, 5S01, 882.
Jl. M.H. Thamrin 5l
TeIp.345.278
Jl. Lapangan Barteng Selatan
Telp.370.108
Jl. Pangan Banteng Selatan 2
Telp. 370, 108, 37 2,'7 28

Qantas(Airways).

...

Royal Dutch Airlines (KLM)

BDN BuiHing, Jl. M.H. Thamrin


Tetp.326.707
Melalui H.l. 322.088
Hotel Indonesia, Jl. M.H. Thamrin
Telp. 320,708
Jl, Jend. Suriman Kav. 75
Telp. 5780. 615, 5780, 609
Jl. Jend. Sudirman 7l

Saudi Arabian Airlines


Scandinavian Airlines.
Singapura

Swiss

Airlines Ltd. Pt. (SA) . . . .

Telp.584.110,584,118

Telp.584.001
ext. 0l9, 584,021,584, 020
Hotel Borobudur
Jl. Lapangan Baateng Selatan
Telp. 378.006,373,608
BDN Building, Jl. M.H. Thamrin

Air Transport Co. Ltd.

Thai International (Thai).


Rans World Airlines

(TWA)

ruTA). . .

Bandar

Sabang Metropolitan Hotel


Jl. H.A. Salim 11A
Te1p. 354.031, 354, 030 ext- 362
PP building, Jl. M.H. Thamrin,
Telp. 323. 501,323,609

Udara

Jarakke Kota

BANDAR UDARA DI INDONESIA (AIRPORT )


Kota

Bandar Udara

AMBON
AMPENAN
BALIKPAPAN
BANDA ACEH
BANDAR LAMPUNG
BANDUNG
BANJARMASIN
BENGKULU

Pattimura

BIAK
BIMA

Telp.320,60 ,325,177

Union Da Transports Airlines

Kota

Gedung Chase Plaza.


Jl. Jend. Sudirman Kav.21

Selaparang
Sepinggan

Blang Bintang

Jarak ke Kota

48 Km

3Km
8Km
15 Km

Branti
Husein Sastanegara
Syamzudin Noor
Padang Kemilang

4Km
26Km
15 Km

Mokmer

BOGOR
DENPASAR

Sultan Salahuddin
Atang Senjaya
Ngurah Rai

GORONTALO
TAKARTA

Tolotoi Jaluluddin
SUKARNO _ HATTA

JAKARTA
IAMBI

Halim Perdana Kusuma


Sultan Thaha

3ll

Km
_1
13 Km
31 Km
18 Km

8Km

JAYAPURA
Sentani
JAYAMJAYA
Wamera
KALIMANTAN TENGAH Pangkalan Buun
KENDARI
Wolter Monginsidi
KUPANG
El Tari
MADIUN
tswahyudi
MALANG
Abdurrachman Saleh
MANADO
Sam Ratulansi
MANOKWARI
Rendani
MAUMERE
Wai0ti
MEDAN
Polonia
MERAUKE
Mopah
PADANG
Tabing
PALANGKARAYA Panarung
PALEMBANG
Talangbetutu
PALU
Mutiara
PANGKALPINANG Pangkalpinang
PEKANBARU/RIAU Simpang Tiga
PONTIANAK
Sungai Durian
RENGAT
Japura
SAMARINDA
Temidung
SAMPIT
Pangkalan Air
SEMARANG
A. Yani
SIBOLGA
Pinang Sore
SINGKEP
Dabo
SOLO
AdiSumarmo
SORONG
Jefma-n
SUMBAWA
Sumbawa Besar
SURABAYA
Juanda
TANJUNGPANDAN Bulu Tumbaag
TANJUNG PINANG
Kdang
TARAKAN
Tarakan
TEMBAGAPURA
Timika
TERNATE
Babutah
UJUNGPANDANC Hasanudin
WAINGAPU
Mau Hau
YOGYAKARTA
Adizucipto

lt

*-

18 Km

1",n
4Km

41/zKm
18 Km

_Km

10 Km

18 Km

lo

rm

8Km
Km
_3

15 Km
17 Km

t5 Km

ZZ

l<^

10 Km

NOMOR KODE WILAYAH SLTJ


AMBON
BALIKPAPAN *)
BANDA ACEH
BANDUNG
BANJARBARU
BANJARMASIN *)
BANYUWANGI
BEKASI
BENGKULU,

0542

BIAK
BINJAI

0961
0619

065

BIREUN

022

BLITAR

0644
0342

091

0s I19
051 1

0333
0219

0736

3t2

BOCOR
BOJONEGORO
BONDOWOSO

025

BUKITTINGGI
CIANJUR

07

035 3

0332
s2
a263

0282
0229

CIPANAS

0255

CIREBON

0231

DENPASAR

0361

GADOKICISARUA
GARUT
GERSIK

025

IDI

0646
021
0741

0262
03 19

JAKARTA
JAMBI
JAYAPURA

0961
03 31

JEMBER

032t

JOMBANG
KABANJAHE
KEBU.MEN

0628
0287

KEDIRI

035 4

KENDAL

0294

KISAARAN

KLATEN

0401
0623
0272

KRAWANG

0264

KUALA SIMPANG
KUDUS

0641
0291

LAHAT

039 I
073 I

KENDARI *)

KUPANG *)
LANGSA
LHOK SEUMAWE
LHOK SUKON
LUMAJANG
MADIUN
MAGELANG
MALANG
MANADO
MANOKWARI
MATARAM
MEDAN
MERAUKE

0641
064s
0645
0334

METRO
JOJOKERTO

0725

PADANG
PAKANBARU

07 51.

PALANGKARAYA

O42I
PARE.PARE
0343
PASURUAN
0295
PATI
0285
PEKALONGAN
PEMATANG SIANTAR 0622
0351
PONOROGO
0561
PONTIANAK *)
0622
PRAPAT
0343
PRIGEN
PROBOLINGGO 0335
0264
PURWAKARTA
0281
PURWOKERTO
0652
SABANG
0298
SALATIGA
0541
SAMARINDA s)
024
SEMARANG
0254
SERANG
0631
SIBOLGA
0319
SIDOARJO
0653
SIGLI
SITUBONDO
0332
0271
sol"o
0951
SORONG
SUKABUMI
0266
SUMBAWA BESAR
O3?1
C261
SUMEDANG
SURABAYA
031
TANJUNGKARANG O72T
O2I9
TANGERANG
TASIKMALAYA
0265
0621
TEBINGTINGGI
0283
TEGAL
O92I
TERNATE
TULUNGAGUNG 0355
UJUNGpANDAN6 0411
0274
yOcyAKARTA

02L9

CIBINONG
CILACAP
CIMAHI

035

0293
0341
0431

0962
0364
061

09'tt
0321
07 6L
X)

PALEMBANG
PALU *)
PAMEKASAN
PANGKALPINANG *)

05 14
07 1I

045

0324
07

t7

313

KODE HUBI]NGAN TERBATAS SLJJ

Bandung
Banjarmasin
Jakarta
Banjarmasin
SurabaYa
Banjarmasin
Banjarmasin
Bandung
Banjarmasin
Jakarta
Surabaya Baajarmasin

Jakarta - Kupang
Surabaya - Kupang
Kupang - Jakarta
Kupang - Surabaya
Palangkaraya - Jakarta
Palangkaraya - Surabaya
Palangkaraya - Kupang
akarta - Pa-langkaraYa
Surabaya - PalangkaraYa
Kupang - Palangkaraya
Bengkulu * Jakarta
Bengkulu - Surabaya
Bengkulu - Kupang
Bengkuil - Palangka:aya
Jakarta - Bengkulu
Surabaya - Bengkulu
Kupang - Bengkulu
Kupang - Bengkulu
Palangkaraya - Bengkulu
Palu - Jakarta
Palu - Surabaya
Palu - Sabang
Palu * Bengkulu
PaIu - Palangkaraya
*
J

Palu Kupang
Palu Kendari
Jakarta Palu

Surabaya

Palu

022

Sabang

a2t

Palu
Bengkulu
Palangkaraya Palu
Palu
Kupang

PaIu

045 1
045 I
045 1
045 1
045 1

Palu
051 1
Kendari 02t
0511
Kendari - Jalarta
031
Kendari - Surabaya
0652
Kendari - Sabang
0391
07 36
Kendari - Bengkulu
0391
0si4
021 Kendari - Palangkaraya
0391
031
Kendari - KuPang
045 1
Kendari - Palu
0401
Jakarta - Kendari
02t
0401
Surabaya - Kendari
031
0401
0391
Sabang - Kendari
0401
Merauke - Kendari
0s l4
0401
05 14
Bengkulu * Kendari
0401
Palangkaraya - Kendari
05 l4
0401
Kupang - Kendari
0401
a2t Palu - Kendari
031
02L
Panekalpinang - Jakarta
0391
031
Pangkalpinang - Surabaya
05 14
0736 Pangkalpinang - Bandaaceh 0651
0451
0736 Pangkalpinang - Palu
0401
0736 Pangkalpinaag - Kendari
Pangkalpinang - Kendari
0401
0'136
0736 Pangkalpinang - Bengkulu 0736
Pangkalpinang - Palangkaraya 0514
0391
Pangkalpinang - Kupang
021
0717
Jakarta - Pangkl lpinang
031
0652 Surabaya - Pangkalpinang 071'7
Bandaaceh * Pangkalpinang 07I7
0736
OI77
Palu - Pangkalpinang
05 14
Kendari - Pangkalpinang 0717
0391
0401
Bengkulu - Pangkalpinang 0717
Palangkaraya-Pangkalpinang 07I'l
045 I
045 1
Kupang - Pangkalpinang 0717
031

05 11

3t4

KODE IIUBI'NGAN INTRA WILAYAH SLJJ

99
99
99
99
99
9
99
9
99
99
9

- Bekari
- Cibinong
Taagerang
Tangerang - Bekasi
Tangerang - Cibinong
Tangerang - Jakarta
Bekasi - Cibinong
Bekasi - Jakarta
Bekasi - Tangerang
Cibinong - Bekasi
Cibinong - Jakarta
Cibinong - Tangerang
Cimahi - Badung
Banduag - Cimahi
Gersik - Sodoarjo
Gersik - Surabaya
Sidoarjo Gersik
Swabaya - Gersik
Jakarta
Jakarta
Jakarta

99

Bondowoso

- Situbondo
- Bondowoso
Pondorogo - Madiun
Madiun - Ponorogo
Pasuruan - higen
Prigen - Pasuruan
Bogor - Gadok
Gadok - Bogor

9
9

Situbondo

9
9
9

9
9

- Binjai
- Medan

Medan
9

Binjai

99
99

Pem Siantar
Prapat
Prapat Pem Siantar

9
9

Purwakarta
Krawang
Krawang
Purwakarta

9
9

99
99

99

Banjarmasin
Banjarbaru

Banjarbaru
Banjarmasin

99
9

KODE DAN NOMOR TELEPON INFORMASI T]NTUK SLJJ


Ambon

(091 1)41108

Madiun

AMBON

(091 1)41 108

MADIUN
MAGELANG
MALANG
MANADO
MANOKWARI
MATARAM
MEDAN
MERAUKE

BALIKPAPAN
BANDA ACEH
BANDUNG
BANJARBARU
BANYUWANGI
BEKASI

(0542)2 1 108
(05s 1)21 r08

(022)614t08
(05

19)2108

(0333)41108
(021)3700r

METRO
MOJOKERTO

BENGKi]LU
BIAK
BINJAI

(0736)31 108
(0961)21 108

BIREUN
BLITAR

{0644)2 1108
(0342(81 r08
(02s l)28108

PAKANBARU
PALEMBANG
PAMEKASAN
PANGKALPINANG

{0332)21 108

PARE-PARE

BOGOR
BOI.IDOWOSO

(0619)21008

PADANC

315

(03s 1)4108

(0293)2108
(0341)24108
(043

l)s2108

(0962)21108
(0364)23 100

CI6D3222t3
(0971)2 I 108
(072s)21 108

(0321)21108
(07s1)24108
{0761 22034

{a7tt)262t0
(0324)81 108
(07 l7)21108

(0421)21 108

108

BUKITTINGGI

(0752)21

CIANJUR
CIBINONG
CILACAP
CIMAHI

(0263)81 108

CIPANAS
CIREBON
DENPASAR

(021)370001
(0282)22108
( 0229'j4IO8
( 02ss)2108
(023 1)6108
(036 1)6013

GADOK/CISARUA
GARUT
GERSIK

( 025 1)2108
(0268)81 108

IDI

(0646)31 108

JAKARTA

(021)370001
(07 4L)246s4

JAMBI
JAYAPURA

(03 19)8

108

(0967)21 108

JEMBER
JOMBANG

(033 1)41 108


(032 1)8 1 108

KEBANJAHE
KEBUMEN

(0628)201 08
(0287)8 1 108
(03s4)41 108
(0294)81 108
(0623)41 108

KEDIRI
KENDAL
KISARAN

KLATEN
KRAWANG

KUALA SIMPANG
KUDUS

(0272)22108
(0264)6 1 108
(0641)31 108
(029 1)21 108

KUPANG

(0391)22100

LAHAT

(0731)21108

LANGSA
LHOK SEUMAWE
LHOK SUKON
LUMAJANG

(0641)21 108
(0645)21 108
(064s)3 i 108
(0334)8 1 108

PASURUAN

(0343)4

108

(0295)81108
PATr
PEKALONGAN (028s)61108
PEMATANGSIANTAR Q622)2IIO8
PONOROGO (03s1)81108
(0622)41108
PRAPAT
PROBOLINGGO (0335)21108
PURWAKARTA (0264)21108
PURWOKERTO (0281)61108
(0652)21108
sABANc
(0298)81108
SALATIGA
SAMARINDA (0s41)21108
024)25i08
SEMARANG ((02s4)81108
SERANG
(0631)21108
stBoLGA
(03i9)41108
STDOARJO
(06s3)21108
srGLI
(0332)61108
srruBoNDO
(0271)6108
sol-o
(0951)2i108
soRoNG
(0266)61108
SUKABUMI
suMBAwA BESAR (0371)21108
SUMEDANG (0261)81108
(031)314108
SURABAYA
(03
1s 108
i)

(03

TANJUNGKARANG
TANTERANG

1) 36 1

108

(072r)s220r

TASIKMALAYA

(02 1) 3s5678
(026s)2 1 108

TEBINGTINGGI
TEGAL
TERNATE
TULUNGAGUNG

(0621)21108
(028 3)6 I 108
(0921)21 108
(03s5)8 1 108

UJUNGPANDANG

(0411)81108

YOGYAKARTA

(0724)86108

315

SAMBT.JNGAN LANGST.'NG INTERNASIONI.L


Nomor

Urut

1.
2.
3.
4,
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
74.
15.
16.
17.
18.
f 9.
2A.
21.
22.

Kode

Nomor

Negara

Urut

Singapure
65
.,....... 49
Australia
61
Papua Nugini......... 67 5
Jepang --....,.......... 81
Selandia Baru ......... 64
Amerika Serikat ..-... 1
Taiw.an............-....... 886
Hawaii.................i, 1808
Hongkong
852
Korea Selatan ......... 82
Switzerland
41
Denmark
45
Inlandia.................... 356
Norwegia
47
Norwegia
.46
Belgia ....................... 32
Luiembrug ....-......... 352
Colufibia
57
Samoa...................... 684
Belanda
31
Eslandia
354
Jerman Barat

Catatan

Negara

23.

24.
25.
26.
27.

28.
29.
30.

31.

32.
23.
34.
35.

36.

37.

Negara

Kode
Negara

54
60
599
44
63
66

966
34
48
555
96s
s2
20
26s

9tt

38.

24t

39.

973
964

40.
47.

56

42.

213

43.

37

Untuk mencapai langganan di negara yang dituju putarlah :


00 - KODE NEGARA - KODE WILAYAH Nomer Langganan yang
-

dituju.

Jfta seielah berbicara, rangganan ingin dibedtahu berapa rama pembicaraan berlangsung dan berapa besar biayanya, putarlah ;
00 - KODE NEGARA - KODE WILAYAH Nomer langganan yang di_
tuju.

3t7

You might also like