You are on page 1of 11

MENGATASI STRESS DAN DEPRESI DENGAN MOTIVASI IBADAH

Oleh :

Nama : ARIF ZULFIAN MUBAROK

NIM : 09711176

Kelompok : 30

Tutor :

FAKULTAS KEDOTERAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2009
Pendahuluan

Sudah suratan takdir bahwa manusia akan mengalami kecemasan di dunia seperti yang
terkandung dalam surat Al Baqarah ayat 155 ,” Dan sungguh akan Kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Belajar di Fakultas Kedokteran bagi setiap mahasiswa adalah momok, mahasiswa yang
menganggap seperti itu biasanya menganggap belajar adalah beban yang berat sehingga kegiatan
belajar pastinya tertanggu karena mahasiswa akan mengikuti kegiatan bekajar dengan berat hati
dan dengan hati yang berat. Jika hal itu terus dijadikan beban maka lama kelamaan akan
menimbulkan stress, apalagi mahasiswa itu sangat rentan dengan stress sehingga kita harus bisa
mengendalikan stress, karena jika stress tidak disikapi dengan baik maka akan terjadi gangguan
gangguan bagi penderita itu baik secara fisik atau mental bahkan kedua-duanya.

Memanajemen stress juga berarti kita bisa dikatakan memanajemen hidup kita, dengan
bisa menyikapi stress dengan baik maka kita bisa membuat stress itu menjadi pelajaran dan
hikmah agar kita bisa menjadi lebih tegar dalam belajar dan menjalani hidup. Stress tak
semuanya buruk karena ada stress yang baik untuk mendorong motivasi.

Memanajemen stress sangat penting bagi kita karena setiap manusia pasti akan diserang
stress, dan yang dengan memanajemen stress berrti kita bisa menjalani hidup dengan baik,
karena jika kita bisa memanajemen stress maka hidup kita akan lebih baik daripada orang yang
tidak bisa mengendalikan stress atau orang yang lari dari kenyataan

Karya tulis ini disusun berdasarkan referensi yang telah dipilih dan disaring dari banyak
referensi yang ada yang berisi tentang stress. Dengan kita membaca karya tulis ini semoga kita
bisa lebih tahu apa itu stress, gejalanya bahkan penanganannya. Semoga karya tulis ini bisa
bermanfaat.

STRESS
Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan kata stress, namun jika ditanya apa itu stress?
Secara lisan mungkin kita tidak tahu artinya padahal kita tahu stress itu seperti apa hanya saja
kita tidak tahu stress secara bahasanya. Menurut Terry dan Olga (2005), Stress adalah keadaan
dimana kita mengalami ketidaksesuaian dengan apa yang dituntut oleh keadaan disekitar kita dan
kemampuan untuk mengatasinya.

Menurut Terry dan Olga, Stress (2005) terbagi menjadi dua yaitu eustres dan distress dan
masing-masing punya gejalanya sendiri-sendiri.

Ketika kita mengahadapi suatu masalah yang berat dan kita menganggap masalah itu
adalah beban berat yang tidak bisa kita hadapi, maka stress itu cenderung ke Distres, kurangnya
masalah yang dihadapi juga dapat membuat distres karena manusia itu akan merasa bosan,
misalnya yang terjadi pada pensiunan.

Tanda-tanda Secara fisik:

• Jantung berdebar
• Sesak nafas
• Mulut kering
• Ketegangan otot
• Kegelisahan
• Makan berlebih atau tidak selera makan
• Sering ingin kencing
• Dll.

Tanda-tanda Secara mental :

• Cemas, kecewa
• Tidak sabar
• Frustasi
• Tergesa-gesa
• Sulit bepikir jernih
• Rentan untuk membuat kesalahan, tidak produktif, efisiensi buruk.
• Dll.
Tetapi jika kita merasakan kemampuan yang kita miliki itu melebihi masalah yang ada
maka ini yang disebut Eustres. Keadaan eustres dapat menimbulkan rasa percaya diri dan mampu
menangani setiap masalah yang ada.

Tanda-tanda eustres

• Bersemangat
• Membantu, memahami, akrab, ramah dan bahagia
• Tenang terkontrol yakin
• Kreatif, efektif dan efisien
• Jelas dan rasional dalam berpikir
• Bekerja keras, senang, produktif, dan riang

Namun banyak lagi tanda-tanda yang tersembunyi jika seseorang mengalami stress misal
glukosa darah dan lemak yang berubah, lebih banyak sel darah merah yang mengalir ke dalam
aliran darah, menurut Terry dan Olga (2005) tanda yang tersembunyi inilah yang jika
berkelanjutan dalam stress akan menyebabkan kerusakan fisik.

Menurut Pranowo (2004) sumber stress dapat digolongkan dalam bentuk-bentuk:

1. Krisis
Krisis adalah peristiwa yang timbul mendadak dan menggoncangkan mentalnya
diluar kemampuannya dalam penyesuaiannya
2. Frustasi
Frustasi adalah kecewa akan kegagalan dalam pemenuhan kebutuhan

3. Konflik
Konflik adalah perselisihan antara dua keinginan antara dorongan naluri dan
pikiran

4. Tekanan
Stress dapat terjadi karena tanggung jawab yang ditanggungnya besar.
Setiap orang menghadapi stress berbeda-beda tergantung tingkat kedewasaan seseorang
dan pendidikan serta pengalaman hidupnya. Reaksi psikologis yang timbul dalam menghadapi
stress :

• Menghadapi langsung dengan segala resiko


• Lari dari kenyataan
• Pertahanan diri

Menurut Hans Seyle (dalam Pranowo 2004) respon tubuh dalam menghadapi stress ada tiga fase

1. Waspada, tubuh kita dalam menghadapi stress akan mengaktifkan beberapa syaraf
simpatetis dan system hormone
2. Reaksi pertahanan, reaksi stressor sudah melewati batas dan menimbulkan gejala
psikis dan fisik
3. Kelelahan, seseorang tak mampu lagi beradaptasi dan timbullah penyakit-
penyakit fisik

Apalagi sebagai mahasiswa kedokteran, stress mudah sekali datang karena mungkin
tuntutan orang tua dan sulitnya belajar di fakultas kedokteran. Hal-hal ini bisa membuat
mahasiswa menjadi stress dan malah bertambah sulit dalam belajar. Penanggulan stress ringan
bisa ditanggulangi dengan:

• Mengenal sumber stress


• Membina kedewasaan
• Mengembangkan hidup sehat
• Bersyukur
• Minta bimbingan pada orang lain
• Hindarkan sikap negatif

DEPRESI

Jika stress tidak segera ditanggulangi, maka orang itu akan terkena depresi. menurut
pranowo (2004), 85% orang yang depresi timbul karena stress. Depresi adalah pengalaman yang
menyakitkan dan menurut W.E. Maramis depresi adalah gangguan emosi yang keras sehingga
merusak fungsi undividu. Depresi adalah salah satu penyakit kejiwaan yang punya prevalensi
tinggi.

Jika kita sering kelelahan walau bangun tidur, tidak nafsu makan, hilang semangat, sulit
konsentrasi, mudah lupa, sering berpikir kematian. Menurut Pranowo itu mungkin gejala depresi.

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN PENYAKIT FISIK

Semakin banyak gejala depresi semakin buruk kualitas kesehatannya,penelitian


membuktikan bahwa depresi berhubungan dengan penyakit jantung. Hal ini masih diteliti dalam
Penelitian lainnya. “belum jelas kenapa depresi berhubungan dengan jantung koroner tetapi
tidak menyebabkan kematian pada wanita” ungkap hasil penelitian (dalam pranowo 2004).

Stress akan menimbulkan gangguan psikomatik yaitu penyakit fisik yang berkaitan
dengan masalah emosional

Menurut penelitian yang dilakukan Centers of Disease Control and Prevention di


AS (dalam pranowo 2004)., orang yang mengalami depresi punya resiko lebih tinggi terkena
stroke

Menurut Andrew J. Stocky (dalam pranowo 2004)., antara disfungsi ereksi dan depresi
sangatlah berhubungan. Munculnya depresi dapat menimbulkan disfungsi ereksi dan sebaliknya.

“Wanita yang mengalami depresi dalam penelitian rata-rata umurnya 41 tahun,


kehilangan densitas tulangnya sama dengan wanita berumur 70 tahun. Lebih dari sepertiganya
menghadapi meningkatnya resiko fraktur,” kata Dr Philip Gold (dalam pranowo 2004)..
Mungkin ini terjadi karena berkurangnya kurangnya hormon estrogen yang mempengaruhi
kerusakan tulang.

Selain dampak secara fisik, depresi bisa mengakibatkan seseorang bunuh diri, menurut
para dokter di Kanada (dalam pranowo 2004)., kecenderungan bunuh diri ditentuikan oleh gen
mutasi, bukan karena kepribadian,kerena adanya penemuan mutagen reseptor serotonin 2A. dan
menurut mereka, orang yang depresi dan punya gen itu punya kecenderungan bunuh diri lebih
besar.

MENGATASI DEPRESI LEWAT OBAT DAN TERAPI


Menurut para peneliti AS (dalam pranowo 2004)., gabungan obat-obatan anti depresi dan
psikoterapi adalah cara pengobatan yang paling baik bagi penderita depresi.

Fakta bahwa orang yang sering makan ikan ternyata resiko depresi lebih rendah daripada
orang yang yang makan jarang makan ikan, hal itu lah yang telah dibuktikan sebuah studi di
Finlandia (dalam pranowo 2004)..

Para peneliti mengungkapkan di jurnal yang dimuat dalam stroke, jurnal asosiasi jantung
Amerika bahwa Obat antidepresan ternyata tak hanya bisa memperbaiki mood tapi juga bisa
memperbaiki fungsi mental, sehingga bagus untuk diberikan pada penderita stroke.

MENGHINDARI DEPRESI

Menurut Pranowo (2004), untuk menghindari depresi dapat dilakukan dengan :

Berlagak bahagia, karena hal ini bisa meningkatkan hormon pemicu gembira meningkat
lalu berpikirlah optimis agar kita fokus memecahkan masalah, kembangkan skll Anda dan jangan
lupa untuk mengisi hidup dengan hal-hal yang Anda sukai namun jangan lupa Olah raga dan atur
waktu Anda, banyak-banyaklah tertawa karena tertawa merangsang respon relaksasi dan tertawa
juga merangsang otak memproduksi endolfin, yaitu hormon pembawa rasa aman.

Dan dalam mengatasi stress kita juga harus punya motivasi beribadah, menurut Harun
Nasution, semakin banyak manusia beribadah dengan ikhlas maka jiwanya pun makin suci.

Yakinlah bahwa jika Allah memberi kita cobaan, kita jangan menyerah dan lari dari
kenyataan. Percayalah bahwa Allah akan memberi cobaan sesuai kemampuan hamba-Nya.
Dalam surat Albaqorah ayat 286 , Allah berfirman:

Artinya: ”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”

Dalam memecahkan segala masalah realita hidup kita sebaiknya harus dengan kesabaran,
jangan dengan tergesa-gesa dan selalu minta lah petunjuk kepada Allah lewat sholat agar kita
diberi kemudahan. Dalam Surat Albaqoroh ayat:153. Allah berfirman

”Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Berarti dalam segala masalah kita memang sudah diperintahkan Allah untuk menghadapinya
dengan sabar dan sholat.

Dalam Liza (2008a) Sabar yang pertama ialah sabar dalam menjauhi apa yang
diharamkan lalu sabar yang kedua adalah sabar dalam beribadah dan yang terakhir adalah sabar
dalam menghadapi masalah dan petaka. Dan belajarlah untuk berserah diri kepada Allah seperti
sholat dengan tuma’ninah, dalam sholat itu kita berarti meminta petunjuk kepada Allah seperti
kita membaca surat Al-Fatihah, maka dari itu nikmati dan resapi setiap bacaan pada sholat agar
setiap do’a yang terkandung dalam sholat dapat membantu kita menangani masalah.

Dan berlatihlah berpuasa karena menurut Dr Sabah al-Baqir dan kawan-kawan dari
Falkutas kedokteran Universitas King Saud (Dalam Liza 2009), bahwa puasa dapat mengurangi
hormon pemicu stress seperti hormon prolaktin, insulin dan kortisol.

Dalam Liza (2009) Membaca Al-Qur’an dan berzikir pun bisa menenangkan jiwa kita
karena dengan itu kita mengingat Allah dan bersyukur kepada-Nya sehingga kita bida lebih ridho
dan ikhlas dalam mengahadapi masalah, dalam hadist dijelaskan bahwa ”Barang siapa yang
ditimpa kedukaan (kesusahan) dan keresahan, maka perbanyak mengucapkan ”La Haula Wala
Quwwata Illa Billah ( tiada daya dan upaya kecuali Allah)” ”(HR Bukhari dari Ibnu Abbas)

”Barang siapa yang terbiasa beristighfar, maka Allah akan memberikannya jalan keluar dari
setiap kesulitan yang dihadapinya dan jalan keluar dari segala keresahannya serta
memberikannya rezeki dari jalan yang tiada terduga” (HR Abu Dawud)

Allah berfirman dalam surat Ar Ra’d ayat 28 ”Mereka itu orang yang beriman, yang berhati
tenang karena selalu mengingat Allah. Ketahuilah, dengan zikir kepada Allah hati menjadi
tenang.”

Setelah Dr Liza melakukan penelitian disebuah puskesmas bahwa makin tingginya


motivasi ibadah makin meningkatlah pencegahan kita dari gangguan psikosomatik. Karena itu
sudah terbukti bahwa ternyata motivasi ibadah adalah cara yang ampuh untuk mungurangi stress
dan depresi serta masalah-masalah lainnya.
KESIMPULAN

Jadi stress bisa menimpa siapa saja, tidak peduli dia lelaki atau perempuan, remaja atau
orang tua. Stress terjadi karena adanya faktor lingkungan yang menuntut adanya sesuatu hal yang
dirasakan berat untuk melakukannya atau bahkan malah tidak ada yang harus dilakukan sehingga
merasa dirinya sudah tidak berguna lagi.

Jika stress tidak ditanggulangi dengan baik maka akan berubah menjadi depresi, yaitu
penyakit mental yang sudah berat, orang yang terkena depresi tidak punya gairah secara fisik dan
mental untuk hidup dan merasa dirinya tak berguna lagi untuk hidup. Dan orang yang terkena
depresi ini kualitas kesehatannya sangat buruk dan mudah terkena penyakit secara fisik.

Namun, depresi masih bisa diobati lewat obat dan terapi, selai itu depresi bisa dihindari
dengan kita menjaga emosi dan pikiran kita, dan yang terpenting motivasi untuk beribadah
sangat penting dalam mengurangi atau menghindari depresi dalam diri sesuai dengan Al-Qur’an
dan Al-Hadist.

DAFTAR PUSTAKA

1. Al-Qur’an Karim dan Terjemahannya, 2005, Yogyakarta: UII Press


2. Hadi, Pranowo, 2004, Depresi dan Solusinya, Yogyakarta: Tugu Publisher
3. Liza, 2008a, Mengatasi Kegelisahan: dalam kajian Al-Qur’an dan Kesehatan,
http://www.scribd.com/doc/6223604/Kegelisahan-Dan-ya-Menurut-Islam-Dan-
Kesehatan.
4. Liza, 2008b, hubungan antara motivasi ibadah, kekebalan stress dan
pencegahan gangguan psikosomatik,
http://www.scribd.com/doc/6224738/my-thesis-hubungan-antara-
motivasi-ibadah-kekebalan-stress-dan-pencegahan-gangguan-
psikosomatik-study-kasus-di-puskesmas-astapada-kab-cirebon-dr.
5. Liza, 2009, Seberapa Besar Ibadah dapat Mencagah Kita dari Penyakit Psikis? Mengapa
Stress Dapat Menyebabkan penyakit Fisik dan Psikis,
http://www.scribd.com/doc/14871036/Hubungan-Motivasi-Beribadah-Dan-Kekebalan-
Stress-Dengan-Pencegahan.
6. Looker, T.,Gregson, O., 2005, Managing Stress: Mengatasi Stress Secara Mandiri.
Setiawati, H, (Alih Bahasa). Yogyakarta: BACA!

You might also like