Professional Documents
Culture Documents
OLEH
KELAS A5C-A5D
NI LUH PUTU SWASTI
11.321.1086
11.321.1105
11.321.1115
11.321.1116
11.321.1146
NI NYOMAN SETRIANI
11.321.1232
I KADEK NOVIADI
11.321.1269
NI LUH SUMETRIANI
11.321.1179
11.321.1180
11.321.1185
11.321.1187
11.321.1193
11.321.1202
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya dengan judul Laporan Hasil Orientasi
Ruang ICCU RSUP Sanglah Gelombang III
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
BAB IPENDAHULUAN...................................................................................................1
A.
LATAR BELAKANG............................................................................................1
B.
RUMUSAN MASALAH.......................................................................................2
C.
TUJUAN................................................................................................................3
BAB IIPEMBAHASAN....................................................................................................5
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
KESIMPULAN....................................................................................................38
B.
SARAN................................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................39
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan sampai saat ini masih mendapatkan masalah yang
serius dari berbagai pihak. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan,
status perekonomian yang buruk yang diperberat dengan minimalnya fasilitas
kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan mengakibatkan semakin tingginya
angka kesakitan masyarakat di Indonesia. Hal ini secara tidak langsung dapat
mengakibatkan menurunnya produktifitas masyarakat. Peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan merupakan salah satu cara untuk mengatasi masalah
kesehatan yang telah berkembang saat ini. Dan Rumah Sakit sebagai salah satu
sarana kesehatan rujukan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat memiliki peran yang strategis dan mempercepat peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Kualitas pelayanan rumah sakit yang bermutu dan
didampingi dengan fasilitas kesehatan yang memadai dapat memeprcepat proses
pemulihan kesehatan masyarakat dan dapat meningkatkan citra rumah sakit
sebagai pusat kesehatan masyarakat.
Seiring berkembangnya teknologi di bidang kesehatan maka harus
ditunjang juga dengan perkembangan SDM yang meningkat. Di dunia kesehatan
tenaga keperawatan sangat dibutuhkan dalam pelayanan prima di setiap rumah
sakit. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut disetiap sekolah tinggi keperawatan
khususnya STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI mempersiapkan mahasiswanya
untuk menghadapi tantangan kerja salah satunya dibidang kegawatdaruratan atau
komprehensif. Dimana setiap mahasiswa angkatan V diwajibkan untuk mengikuti
orientasi praktek laboratorium
satunya ruang ICCU. ICCU merupakan salah satu dari bagian Instalasi Pelayanan
Jantung Terpadu (PJT).
khusus dalam suatu rumah sakit yang memberikan pelayanan secara intensif untuk
pemantauan fungsi vital secara terus menerus dalam 24 jam . Dimana perawatan
intensif ini akan dapat memperbaiki dan mempertahankan kelangsungan hidup
selanjutnya. Ruang ICCU RSUP Sanglah dikhususkan merawat pasien dengan
penyakit kardiovaskuler yang memerlukan pemantauan dan penanganan intensif.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan suatu permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana
gambaran
umum
tentang
keperawatan
komprehensif
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti orientasi PLKK mahasiswa memahami gambaran
umum tentang keperawatan komprehensif dilingkungan Ruang ICCU
RSUP Sanglah Denpasar dan memahami peran serta fungsi profesi
perawat di lapangan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran umum keperawatan komprehensif di ruang
ICCU RSUP Sanglah
b. Mengetahui aturan dan tata tertib umum yang berlaku bagi petugas,
pengunjung dan klien.
c. Mengetahui sistem Universal Precaution (UP) yg diberlakukan di ruang
ICCU RSUP Sanglah
d. Mengetahui ruangan/tempat-tempat pelayanan perawatan pada system
komperhensif
e. Mengetahui struktur pengorganisasian ruang ICCU RSUP Sanglah
f. Mengetahui sistem / model pelayanan keperawatan yang diberlakukan
di ruang ICCU RSUP Sanglah
g. Mengetahui peran perawat dalam pelayanan pada sistem komprehensif
di ruang ICCU RSUP Sanglah
h. Memahami fungsi perawat dalam pelayanan pada sistem komprehensif
di ruang ICCU RSUP Sanglah
i. Mengetahui jenis-jenis penyakit yang diderita oleh pasien di ruang
ICCU RSUP Sanglah
j. Mengetahui alat-alat atau fasilitas yang terdapat di ruangan ICCU
RSUP Sanglah beserta fungsinya
k. Mengetahui tindakan-tindakan dalam menangani pasien yang dilakukan
di ruangan ICCU RSUP Sanglah
l. Mengetahui form pengkajian yang digunakan di ruangan ICCU RSUP
Sanglah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Ruang ICCU RSUP Sanglah
Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) merupakan salah satu dari
20 instalasi yang berada dibawah jaringan Direktorat Pelayanan Medik dan
Keperawatan RSUP Sanglah Denpasar. Gedung Pelayanan Jantung Terpadu
(PJT)memiliki empat lantai yaitu lantai satu ditempati oleh poliklinik kardio,
echocardiografi, ruang NICU dan Emergency Cardio, ruang ICCU berada di
lantai dua, ruang intermediate di lantai tiga sedangkan lantai empat digunakan
sebagai kantor, sekretariat cardio dan ruang perkuliahan.
ICCU (Intensive Cardiac Care Unit) merupakan salah satu ruangan di
Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu RSUP Sanglah yang mulai beroprasi pada
tanggal 30 Mei 2013. Sebelum bergabung di instalasi Pelayanan Jantung
Terpadu, ICCU merupakan bagian dari Instalasi rawat Intensif Terpadu. Ruang
ICCU berfokus pada pelayanan perawatan Intensif pasien dengan penyakit
jantung dan pembuluh darah dengan lebih menitikberatkan pada monitoring
status hemodinamik pasien melalui monitor bed side, pemberian medikasi
dengan syringe pump, perekaman EKG dan penanganan kegawatan pada
pasien dengan pasien gangguan irama jantung. Adapun delapan kasus
terbanyak yang ada di ruang ICCU diantaranya STEMI, UAP, Syok
Kardiogenik, NSTEMI, Aritmia Maligna, Post PCI (Percutaneus Coronary
Intervention), Post CABG ( Coronary Artery Bypass Graft ) dan AHF (Acute
Heart Failure).
Visi dari ruang ICCU adalah Menjadi pusat rujukan pelayanan
intensif jantung di wilayah Indonesia Tengah dan Timur untuk mewujudkan
masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Tujuan umum pelayanan
ruang ICCU adalah memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan aman
bagi pasien sehingga tercapainya pelayanan dan asuhan keperawatan yang
efektif dan efisien. Tujuan khusus pelayanan ruang ICCU adalah
4
post-op
jantung
belum
dioperasikan
karena
ruang
operasi
3. Pasien:
a. Selama dirawat pasien tidak diijinkan membawa alat tenun (selimut,
linen, bantal) untuk mencegah infeksi silang
b. Pasien tidak diperkenankan membawa barang berharga diruang
perawatan
c. Pasien dilarang turun dari tempat tidur apabila keadaan masih
emergency
d. Pasien dilarang berteriak memanggil perawat karena di setiap bed
pasien sudah dilengkapi bel untuk memanggil perawat apabila pasien
membutuhkan bantuan perawat.
C. Sistem Universal Precaution (UP) yang diberlakukan di Ruang ICCU
RSUP Sanglah
Universal Precaution saat ini dikenal dengan kewaspadaan standar.
Kewaspadaan standar tersebut dirancang untuk mengurangi risiko infeksi
penyakit menular pada petugas kesehatan baik dari sumber infeksi yang
diketahui maupun yang tidak diketahui (Depkes, 2008). Kewaspadaan
universal adalah suatu cara penanganan baru untuk meminimalkan pajanan
darah dan cairan tubuh dari semua pasien tanpa memperdulikan status infeksi.
Tujuan kewaspadaan umum ini adalah untuk mengendalikan infeksi secara
konsisten, memastikan standar adekuat bagi mereka yang tidak terdiagnosa
atau tidak terlihat seperti risiko, mengurangi risiko bagi petugas kesehatan dan
pasien, dan asumsi bahwa risiko atau infeksi berbahaya.
Universal Precaution yang diterapkan di ruang ICCU RSUP Sanglah
meliputi penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) saat melakukan tindakan
steril seperti perawatan luka. Dalam upaya pencegahan infeksi perawat dan
seluruh staff yang ada di ruangan selalu melakukan cuci tangan dengan prinsip
lima momen dan enam langkah. Dalam pengelolaan sampah medis, di ruang
burn unit juga melakukan prinsip pemilahan sampah medis maupun non medis
dan limbah medis yang tajam seperti jarum suntik dll. Diruangan terdapat
tempat sampah medis berwarna kuning, tempat sampah non medis berwarna
hitam dan tempat sampah tajam dibuang pada sharp box.
Saat melakukan wawancara dengan kepala ruangan, beliau menjelaskan
bahwa di ruang ICCU pengunjung ataupun perawat saat memasuki ruangan
maupun saat berhadapan langsung dengan pasien tidak lagi menggunakan jas
khusus dan sandal jepit karena beliu menjelaskan bahwa infeksi yang dibawa
oleh pengunjung maupun perawat paling banyak berada atau berpusat di
tangan sehingga yang ditekankan dalam melakukan tindakan di ruang ICCU
adalah dengan cuci tangan dan menggunakan handscoon. Petugas kesehatan
diharuskan memakai APD lengkap saat melakukan tindakan apabia terdapat
pasien yang mengalami komplikasi penyakit menular seperti TB, HIV, luka
invasive
ICCU
G. RSUP SANGLAH DENPASAR
H.
Kepala
Kepala Instalasi
Instalasi PJT
PJT
I.
Prof.
Prof. DR.Dr.I
DR.Dr.I Wayan
Wayan Wita,
Wita, SpJP(K)
SpJP(K) FIHA.FAsCC
FIHA.FAsCC
J.
Kabid
Kabid Keperawatan
Keperawatan
Bu
Bu adilatri
adilatri
K.
Wakil instalasi PJT
Dr. Ketut Putu Yasa, Sp.BTKV
L.
M.
N.
Ka UPP PJT
Sri Yulianngsih, SMIP
O.
P.
Q.
Kaur ICCU
Ns. Niluh Sukadani
R.
S.
T.
PP I
PP II
Inventaris
Ni Kompyang Putriani, AMK
U.
V.
PA I
PA II
W.
X.
10
Administrasi
CS
Y.
11
KABID PERAWATAN
AC.
AD.
KASI YANMED KHUSUS
AE.
AF.
AG.
KA. RUANG ICCU
AH.
AI.
ADMINISTRASI
AJ.
Made Aryanti
AK.
PP I
AL.
Ni Wayan
Wartini
AM.
AN.
PA
I
AO.
Nyoman Suryadana
Made SriAP.
Dwiyanti
Ni Made AQ.
Ari Suarni
W. AdhiAR.
Pramita
AS.
AT.
PP II
Kt Marhena Putri
PA II
Tut Wuri Umbarwati
Luh Heni Indrawati
Luh Putu Widya Sari
Ni Md Dewi Wistiani
PP III
Dewa Putu Dwita
PP IV
Gd Pt Eka W,S.Kep
PA III
PA IV
Agus Rudiawan
D.A.Pt Ekawati
Luh T. Suartini
G.N.A
Wiranegara
W. Didik Suarjana
AU.
PEKARYA / CS
AV.
GIZI
AW. Sistem
Putu Markusi,
S.ST/ Model Pelayanan Keperawatan yang diberlakukan di Ruang
12
AX.
b. Jaga Sore
ada di
BB. pagi hari
: berjumlah 4 PA dan satu orang berfungsi sebagai ketua
BC. Tim. Wewenang untuk mengambil semua keputusan
BD. dilimpahkan kepada ketua tim. Hal ini memudahkan
BE. perawat dalam mengambil tindakan sesegera
mungkin
BF.
tidak bisa
c. Jaga Malam
tim.
d. Libur
adalah kepala ruangan, namun bila kepala ruangan tidak ada saat jam bertugas
dapat di ambil alih oleh perawat primer atau kepala tim.
BJ.
BK. Peran Perawat dalam Pelayanan di Ruang ICCU RSUP Sanglah
BL.
Menurut (Priharjo, 2008)Peran perawat dalam pelayanan pada
system komprehensif yaitu sebagai :
1. Perawat Practitioner Role ( Peran praktis)
BM. Perawat bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan
individu pasien, keluaraga dan oraang terdekat. Peran ini dominan pada
tingkat primer, sekunder dan tersier yang menyangkut direct intervention
(melakukan tindakan TTV), teaching coordinating (perawatan luka) dan
collaborating. Pemenuhan kebutuhan dasar pasien dari makan, selfcare
atau personal hygine dilakukan oleh perawat sesuai kondisi pasien.
BN. Saat observasi dilakukan terlihat peran praktis perawat di
ruang ICCU seperti memandikan pasien, membantu pemenuhan eliminasi
dengan menyediakan pispot serta membantu pasien dalam pemenuhan
nutrisi (makan dan minum).
2. Leadership Role (Peran kepemimpinan)
BO. Peran perawat dalam kepemimpinan menyangkut dicision
making, relating, influencing dan facilitating. Contohnya pada ruang
ICCU biasanya pengambilan keputusan dilakukan oleh Kepala Ruangan
dan Perawat Primer. Peran ini sangat vital karena ruangan ICCU adalah
ruangan intensif dengan kondisi pasien yang mengancam dan sering tidak
stabil, pegambilan keputusan yang tepat dan cepat sangat di harapkan dari
kepala ruangan ataupun kepala tim.
3. Edukator ( Pendidik)
BP.
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam
meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan
tindakan yang diberikankan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien
setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Sebagai edukator perawat ICCU
diharukan mampu memberikan informasi tenang penyakit, pengobatan,
indikasi serta kontraindikasi pasien serta yang paling penting adalah
kondisi pasien dapt tiba-tiba memburuk hingga mengakibatkan kematian
di ruangan tersebut. Cara penyampaian informasi diharuskan dengan
14
Sukadani
menambahkan
penyampaian
informasi
kepada klien dan keluarga klien sangat diutamakan ketika pasien pertama
masuk ke ruangan. Penyampaian ini dilakukan untuk mencegah salah
persepsi ketika terjadi kondisi darurat atau kematian mendadak pada saat
pasien di rawat diruangan.
4. Advokat Klien
BR. Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan
keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi
pelayanan atau informasi lain khusunya dalam pengambilan persetujuan
atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat
berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi
hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang
penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menntukan nasibnya sendiri dan
hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.
BS.
Informasi dari ibu Sukadani meenyatakan peran ini
dilakukan dengan sebaik mungkin karena risiko dari diri pasien terhadap
perawatan baik penerimaan serta penolakan mendapat perlindungan
hukum bagi pasien dan perawat serta rumah sakit sebagai instansi pemberi
pelayanan
5. Kolaborator
BT.
melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan
lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang
diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk
pelayanan selanjutnya.
BU. Peran kolaborator di ruang ICCU terlihat saat diskusi
perawat dokter dan ahli gizi di meja perawat. Saat pasien dalam keadaan
darurat peran peran kolaborasi dilakukan tanpa instruksi secara formal.
Para perawat dan dokter dapat dengan sigap mengambil alat serta
melakuakan pertolongan pada pasien.
6. Konsultan
15
BV.
masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini
dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan
pelayanan keperawatan yang diberikan.
7. Research Role ( Peran Peneliti )
BW. Pada peran perawat sebagai peneliti,perawat berkewajiban
mengembangkan penelitian di bidang keperawatan dan perawat harus
mempergunakan penemuannya dalam praktik keperawatan. Hasil yang
relevan dapat dipergunakan untuk memperbaiki pelayanan pasien.Peran
peneliti dalam ruang ICCU belum dijalankan karena keterbatasan dan
BY.
berikut :
1. Fungsi Independen:
CB.
Fungsi
independen
adalah
dimana
perawat
dapat
mandiri,
berdasarkan
pada
ilmu
keperawatan
sehingga
16
kesehatan
yang
bertujuan
mengupayakan
kesembuhan
17
CG.
CH.
Gambar 1 :
CI. Presentase jenis-jenis penyakit di ruang ICCU RSUP Sanglah Tahun 2013
CJ.
Di lihat dari gambar di atas di simpulkan sebagai berikut :
Data jenis penyakit di ruang ICCU RSUP Sanglah tahun 2013
CK.
CL.
CM.
CN. Stemi
CR. UAP
CV. ADHF
CZ. NStemi
DD. CHF
DH.
CAD
CO. 30
CS. 12
CW. 9
DA. 9
DE. 8
DI. 6
CQ. 24
CU. 15
CY. 3
DC. 1
DG. 1
DK.
DM.
DN.
EP
1
DO.
B
DP.AHF
4
DQ.
DR.
Syok
1
DS.
DT.
HHD
2
DU.
Kardiogenik
DV.
CAD
1
DW.
RHD
1
DY.
DZ.
1
EA.
DL.
DX.
T AV
HHD
EB.
18
ED.
NAMA ALAT
EE.
JUMLAH
NO.
EF.
EG.
EH.
1 bh
1
EI.
EJ.
Tiang Infuse
EK.
1 bh
2
EL.
EM.
EN.
1 bh
3
EO.
EP.
Suction central
EQ.
1 bh
4
ER.
ES.
Oksigen central
ET.
1 bh
5
EU.
EV.
Bell pasien
EW.
1 bh
6
EX.
EY.
EZ.
1 bh
7
FA.
FB.
FC.
1 bh
8
FD.
FE.
Kursi
FF.
1 bh
9
FG.
FH.
Hand rub
FI.
1 bh
10
FJ.
FK.
FL.
1 bh
11
FM.
1. Set Hygiene Ruangan
19
FN.
FO.
Gambar 2:
FP. `
FQ.
FR.
FS.
FT.
NAMA ALAT
FU.
JUMLAH
NO.
FV.
FW.
Wastafel
FX.
4 bh
1
FY.
FZ.
Hand wash
GA.
4 bh
2
GB.
GC.
Tissue papper
GD.
2 bh
3
GE.
GF.
20
GG.
GH.
Gambar 3:
GI.Trolley Injeksi
2. Daftar Isi Trolley Injeksi
GJ.
GK.
NAMA ALAT
GL.
JUMLAH
NO.
GM.
GN.
Hipavik
GO.
1 roll
1
GP.
GQ.
Kupet kosong
GR.
1 bh
2
GS.
GT.
NaCl 0,9%
GU.
1 bh
3
GV.
GW.
Ringer Lactat
GX.
1 bh
4
GY.
GZ.
Alcohol swab
HA.
1 ktk
5
HB.
HC.
HD.
1 bt
6
HE.
HF.
Hand rub
HG.
1 bh
7
HH.
HI.
Aqua gell
HJ.
1 bh
8
HK.
HL.
Tourniquet
HM.
1 bh
21
9
HN.
HO.
Gunting perban
HP.
1 bh
10
HQ.
HR.
Benang
HS.
1 roll
11
HT.
HU.
HV.
1 bh
12
HW.
HX.
HY.
1 bh
13
HZ.
IA.
3. Trolly Emergensi
IB.
IC.
Gambar 4
ID.
Emergency trolly
IE.
IF.Daftar fasilitas Emergency Trolly
IH. NAMA ALAT
IG.
II. JUMLAH
N
IJ.
IL. 1bh
1
IM.
IO.1bh
2
IP.
IR. 1bh
3
IS.
Syock
IT. Senter
IU. 1bh
4
22
IV.
IW.
Jelly
IX. 2bh
5
IY.
JA.1bh
6
JB.
JC.Plester
JD.1bh
7
JE.
JF. Handrube
8
JH.
9
JK.
JL.Margill Forcep
JG.
1bh
JJ. 1bh
JM.
1bh
1
JN.
JO.
Margin
JP. 1bh
JR.ETT no 6.5.7.8
JS. 1bh
JU.Gunting
JV.1bh
JY.1bh
1
JQ.
1
JT.
1
1
JZ.
KA.
Xylokain spray
KB.
1bh
Stetoskop
KE.
1bh
KG.
Ambubag+masker
KH.
2bh
KJ.
Laringoskop dewasa
KK.
1 set
1
KC. KD.
1
KF.
1
KI.
23
1
KL. KM.
Bateray
KN.
12 bh
Cairan infuse
KQ.
5 bh
Tissu
KT.
1 ktk
1
KO. KP.
1
KR. KS.
1
KU.
- Amiodarone 150mg/3ml
- Atropin Sulfat 0.25 Mg/ml
2
- Calcium Glukonas 100ml/ml
- Dextrose 40% 25 ml
- Dexamethason 5mg
- Diltiazem 50 mg/nj
- Dobutamin 250 mg/10ml
- Dopamin 200mg/10ml
- Epinefrin 0,1% 1mg/ml
- Lidocain 100mg/ml
- Meylon 8,4%/25ml
- Midazolam 5mg/5ml
-NaCl o.9% 100 ml
- Atraeurium 25mg
KV.
KW.
15
KX.
KY.
KZ.
LA.
LB.
LC.
LD.
15
LE.
LF.4
LG.
LH.
LI. 1
LJ.
LK.
LL.
LM.
LN.
4. Daftar Isi Trolley Ventilator
LO.
NO
LR.
LP.
LS.
NAMA ALAT
Mesin ventilator
LQ.
JUMLAH
1
bh
24
1
LT.
5.
Floor Stock
LU.
LV.
LW.
LX.
Gambar 5:
Floor Stock
LY.
LACI 1 (OBAT-OBATAN)
LZ.
MA.
NAMA OBAT
MB.
JUMLAH
NO.
MC.
MD.
Enoxaparin 0,5ml
ME.
1
MF.
MG.
Dopamine 200mg
MH.
2
MI.
MJ.
Nablo 25meq
MK.
3
ML.
MN.
4
MO. MP.
Dex 40%
MQ.
5
MR.
MS.
MT.
6
MU.
MV.
Amiodaron 150mg
MW. 6
25
MX.
MY.
MZ.
8
NA.
NB.
Furosemid 20mg
NC.
9
ND.
NE.
Dexamethasone 20mg
NF.
10
NG.
NH.
Dipenhidramine 10mg
NI.
11
NJ.
NK.
Digoxin 0,5mg
NL.
12
NM.
NN.
Lidokain HCL 2%
NO.
10
13
NP.
NQ.
NR.
NS.
JUMLAH
NO.
NT.
NU.
NV.
1
NW.
NX.
Selang nebulizer
NY.
2
NZ.
OA.
Nasal kanul
OB.
3
OC.
OD.
Selang 2 digit
OE.
4
OF.
OG.
Sungkup sederhana
OH.
5
OI.
OJ.
Electrode dewasa
OK.
15
6
OL.
OM.
ON.
3/3
7
OO.
OP.
Urobag
8
OR.
OS.
Abocath G 22/20/18
9
OU.
OV.
Threeway stopcock
OW.
10
OX.
OY.
Threeway Extention
OZ.
OQ.
OT.
3
3/3/3
26
11
PA.
PB.
Extetion drip
12
PD.
PE.
Spuit 10/20/50 ml
PF.
3/3/3
13
PG.
PH.
Spuite 1/3/5 ml
PI.
3/3/3
14
PJ.
PK.
PL.
15
PM.
PN.
PO.
16
PP.
PQ.
PR.
17
PS.
PT.
Needle G 23
PU.
18
PV.
PW.
PX.
19
PY.
PZ.
Selang nebulizer
QA.
PC.
20
QB.
QC.
6. Perlengkapan Lain
QD.
QE.
NAMA ALAT
NO
.
QF.
QG.
1
QH. QI.
Oxygen regulator
2
QJ.
Kabel conector
QK.
3
QL. QM.
4
(recharge)
QN. QO. Komputer Billing dan Form pasien
27
5
QP.
QQ.
6
QR. QS.
Sally board
7
QT. QU.
8
QV. QW. Kulkas penyimpan obat
9
QX.
QY.
QZ.
RA.
Gambar 6:
Lemari Obat Pasien
RB.
RC.
RD.
RE.
RF.
7.
Gambar 7:
Kulkas Penyimpan Obat dengan Suhu Ruangan
RG.
RH.
RI.
JUMLAH
NO.
RJ.
RK.
Toilet umum
RL.
1
RM.
RN.
Spoelhook
RO.
2
RP.
RQ.
RR.
3
RS.
RT.
Ruang petugas
RU.
4
RV.
RW.
RX.
5
RY.
RZ.
SA.
6
SB.
SC.
SD.
7
SE.
SF.
SG.
8
SH.
SI.
SJ.
9
SK.
8. Daftar Fungsi Fasilatas Ruang Iccu Rsup Sanglah
a. Daftar Fasilitas Set Hygiene Ruangan
SL.
SM.
NAMA ALAT
SN.
FUNGSI
NO.
SO.
SP.
Wastafel
SQ.
1
SR.
SS.
Hand wash
ST.
SU.
SV.
Tissue papper
pengendalian infeksi
SW. Untuk mengeringkan tangan
3
SX.
SY.
SZ.
TA.
TB.
5
TD.
TC.
medis
TF.
Prodesur cuci tangan yang benar
6
TG.
b. Daftar Isi Trolley Injeksi
TH.
NO.
TK.
TI.
TL.
NAMA ALAT
Hipavik
TJ.
TM.
Perekat
FUNGSI
yang
digunakan
untuk
TN.
TO.
Kupet kosong
luka
TP.
2
TQ.
TR.
Alcohol swab
digunakan.
TS.
Cairan untuk mendisenfeksi area
3
TT.
TU.
Hand rub
pada pasien.
TY. Cairan alcohol yang digunakan
4
TW.
TX.
TZ.
UA.
Aqua gell
infeksi
UB. Membantu
melembabkan
dan
6
UC.
UD.
Tourniquet
7
UF.
UG.
Gunting perban
8
UI.
UJ.
dibutuhkan
UK. Tempat untuk membuang limbah
9
UL.
10
UO.
UM.
30
UQ.
UT.
UW.
NAMA ALAT
UR.
UU.
Cucing
2
UY.
Obat
FUNGSI
yang
cara
pemberiannya
VA.
VD.
VG.
NAMA ALAT
VB.
Mesin EKG
VE.
Hand rub
kelistrikan jantung
VH. Cairan alcohol yang digunakan
Alat
untuk
merekan
aktivias
VI.
FUNGSI
VJ.
Gell (watersoluble)
3
VL.
upaya
pecegahan
pengendalian infeksi
VK. Membantu melembabkan
dan
dan
VN.
VQ.
NAMA ALAT
Mesin ventilator
VO.
VR.
FUNGSI
VS.
f. Ruang Penyimpanan Alat
VT.
VU.
NAMA ALAT
VV.
Fungsi
31
NO
VW. VX.
VY.
1
VZ.
Tempat tensimeter
WA.
2
WC. WD.
g.
3
WF. WG. Tempat manset
4
WI.
Perlengkapan Lain
WJ.
NO.
WM. WN.
WL.
FUNGSI
WP.
keluarnya
WS.
WT.
3
WV.
Kabel conector
shock (recharge)
WY.
WZ.
5
XB.
pasien
XC. X-ray
Komputer
Billing
viewer
rontgen)
XE.
XF.Sally board
dan
(lampu
C shock
Form XA. Alat
digunakan
untuk
XH.
yang
banyak
mobilisasi.
XJ.Alat yang
terjadinya
digunakan
32
untuk
XK.
XL.
obat tertukar.
XM.
Alat yang
digunakan
memerlukan
suhu
ruangan.
XN.
h. Fasilitas Penunjang Lain
XO.
NO.
XR.
1
XU.
XP.
XS.
XV.
NAMA FASILITAS
XQ.
FUNGSI
PENUNJANG
Toilet umum
XT.
Spoelhook
iccu
XW.
2
XX.
XY.
3
YA.
YB.
Ruang petugas
instrument
YC. Ruangan khusus petugas iccu untuk
4
YD.
5
YG.
YE.
Ruang
penyimpanan
kebersihan
YH.
ruangan iccu
YI.
Ruangan yang digunakan untuk
YJ.
7
YK.
Ruangan
kateterisasi
yang
merupakan
tindakan/prosedur
diagnostik
untuk
menggambarkan
33
YN.
YO.
8
YP.
YQ.
YR.
9
YS.
9. Keterangan Fasilitas Penunjang
a. Semua tempat tidur di ruang ICCU memakai sistem elektrik yang
mudah untuk merubah posisi jika di perlukan
b. Penyimpanan alat kesehatan terdapat di dalam ruang ICCU itu sendiri
sehingga mudah dalam pengambilan jika diperlukan
c. Terdapat troli emergensi yang berisi obat-obat resusitasi, mudah
diambil jika diperlukan.
d. Ruang perawatan terdapat di tengah-tengah ruang sehingga mudah
mengawasi dan menolong pasien
e. Ruang dilengkapi AC
f. Tangga emergency
YT.
K. Mengetahui Tindakan-Tindakan Dalam
Menangani
Pasien
Yang
34
YW.
tindakan
untuk
35
ZB. Tindakan memandikan biasanya setiap pagi hari dan sore hari oleh
perawat
b. BAB/ BAK
ZC. Dilakukan karena pasien tidak bisa toileting dan dilakukan di bed
c. Miring kiri miring kanan/ mobilisasi
ZD.
L. Mengetahui Form Pengkajian Yang Digunakan Di Ruangan Iccu
Rsup Sanglah
ZE. Form Pengkajian
a) Pengkajian keperawatan
b) Pengkajian risiko gangguan integritas kulit Skala Braden (Braden
Skin Risk Assessment)
c) Pengkajian dekubitus (Pressure Ulcer Assessment)
ZF.
ZG.
ZH.
ZI.
ZJ.
Gambar 8:
ZK.
ZL.
36
ZM.
ZN. Gambar 9:
ZO. Form Rencana Keperawatan Ruang ICCU RSUP Sanglah
ZP.
Yang Akan Di Lakukan Untuk Mengatasi Masalah Yang Ada Pada Pasien.
ZQ.
ZR.
ZS. Gambar 10:
ZT. Form Monitoring
ZU. Pada Form Monitoring Digunakan Untuk Mengetahui Keadaan
Pasien 24 Jam, DilihatDari Data Hemodinamik, Respirasi, Observasi, Cairan
Masuk Dan Cairan Keluar.
37
ZV.
M. Hasil Wawancara Salah Satu Pasien Ruang ICCU RSUP
Sanglah
ZW.
38
ZX.
ZY.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
ZZ. Setelah melakukan orientasi di ruang ICCU Sanglah pada tanggal
4-5 Januari 2015 dapat kami simpulkan diruang ICCU terdapat delapan
ruangan yaitu ruangan rawat pasien, persiapan, nurse station, CT-ICU, cocth
lab, spoelhook, linen & instrument, dan ruang petugas. Diruangan ICCU ada
beberapa jenis penyakit yang dirawat jenis penyakit seperti stemi dan
penyakit kegawatan kardiovaskuler lainnya, ruangan ini mempunyai 17
tenaga perawat.
AAA.
Tindakan yang sering dilakukan adalah pengukuran CVP,
memasang infus, injeksi, vital sign, dan KIE ini merupakan tindakan umum
yang dilakukan. Adapun tindakan khusus yang di lakukan yaitu memonitor
EKG. Biasanya jika melakukan tindakan perawat menggunakan APD
lengkap. Dan pengunjung tidak diperbolehkan menunggu pasien namun
penunggu pasien akan dipanggil ketika dibutuhkan dan keadaan tertentu
terkait dengan keadaan pasien. Secara umum fasilitas ruang ICCU sudah
lengkap meliputi alat-alat medis, formulir-formulir administrasi maupun
catatan medis. Fasilitas dan pelayanan sudah memenuhi standar. Perawatperawat ruangan sudah mampu menjalakan peran dan fungsinya dengan baik.
AAB.
B. SARAN
1. Komunikasi dengan kepala ruangan diharapkan lebih maksimal serta
mempersiapkan daftar pertanyaan yang lebih spesifik sebelum melakukan
wawancara.
2. Etika saat berada di RSUP Sanglah terutama ruangan intensif sebaiknya
mahasiswa menaati peraturan serta mencegah terjadinya infeksi silang.
AAC.
39
AAD.
DAFTAR PUSTAKA
AAE.
AAF.
AAG.
40