You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan terkadang selain membuat suatu kebahagian bagi keluarga
terkadang juga menimbulkan ketidaknyamanan. Dan banyaknya asumsi
tentang pengaruh berbagai aroma terapi yang sekarang menjadi suatu hal
yang lumrah dibicarakan dan digunakan selama kehamilan. Namun,
terkadang banyak

stigma yang muncul diantaranya ada beberapa

aromatherapists, bahkan menyarankan untuk tidak menggunakan minyak


esensial sama sekali. Meskikelihatannya sedikit ekstrim, dan tidak masuk
akal. Padahal dengan penggunaan minyak esensial yang sesuai dan tepat akan
membawa manfaat dan membantu ibu selama kehamilan. Aromaterapi biasa
digunakan untuk rileksasi dan pengobatan. Aromaterapi adalah metode
pengobatan untuk merevitalisasi (menggiatkan kembali) dan meregulasi
(mengatur) kinerja organ-organ tubuh.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa mengenai berbagai macam
aromaterapi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui definisi persalinan
b. Mengetahui tanda dan gejala inpartu
c. Mengetahui persalinan dalam kala
d. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian aroma terapi dan
manfaat aromaterapi pada ibu hamil
e. Mahasiswa mampu membedakan jenis aroma terapi yang baik
digunakan danyang dilarang untuk ibu hamil
f. Mahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan aroma terapi dengan
benar
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi persalinan
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada
usiakehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya
penyulit. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan
menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir
dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi
uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks.
B. Tanda dan gejala inpartu :
1. Penipisan dan pembukaan serviks
2. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada serviks (frekuensi
minimal 2 kali dalam 10 menit)
3. Cairan lendir bercampur darah melalui vagina
C. Untuk memudahkan pengertian tentang jalannya persalinan, maka
persalinan dibagi dalam 4 kala:
1. Kala 1
Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus
yang teratus dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks
membuka lengkap (10cm). Kala satu persalinan terdiri atas dua fase,
yaitu fase laten dan fase aktif:
a. Fase latena
1) Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks secara bertahap
2) Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm
3) Pada umunya, fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam
4) Kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih di antara 20-30
detik 2
b. Fase aktif aktif
1) Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara
bertahap (kontraksi dianggap adekuat/memadai jka terjadi tiga
kali atau lebih dalam waktu 10 menit, dan berlangsung selama 40
detik atau lebih.

2) Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10cm,


akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam (nulipara
atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara).
3) Terjadi penurunan bagian terbawah janin.
2. Kala 2
Kala dua persalinan dimulai ketika pembukan serviks sudah
lengkap (10cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua disebut juga
sebagai kala pengeluaran bayi. Gejala dan tanda kala dua persalinan
adalah :
a. Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjainya kontraksi
b. Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum
dan/atauvaginanya
c. Perineum menonjol
d. Vulva-vagina dan sfingter ani membuka
e. Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah
Tanda pasti kala dua ditentukan melalui periksa dalam (informasi
obyektif) yang hasilnya adalah:

3.

a. Pembukaan serviks telah lengkap, atau


b. Terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina
Kala 3
Persalinan kala tiga dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir
dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Pada kala ini, otot uterus
berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah
lahirnya bayi. Peyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran
tempat perlekatan plasenta. Karena tempat perlekatan menjadi semakin
kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta akan
terlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus. Setelah lepas,
plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau ke dalam vagina.

4.

Kala 4
Kala empat adalah masa satu jam setelah plasenta lahir. Walaupun
masaini merupakan 1 jam pertama dari masa nifas, tetapi dari segi praktis
masa ini sebaiknya dimasukkan dalam persalinan karena pada masa ini
sering timbul perdarahan.

D. Pengertian Aromaterapi
Aromaterapi berasal dari dua kata, yaitu Aroma yang berarti
wewangian dan Terapi yang berarti perawatan. Kembali ke 5000 tahun
yang lalu, masyarakat kuno di Cina, Mesir dan India telah menggunakan sari
bunga-bungaan,

tumbuh-tumbuhan

dan

keunggulannya

untuk

penyembuhan.

Aromaterapi merupakan suatu seni penyembuhan yang berasal dari alam.


Prinsip

dasar

dari

aromaterapi

adalah

untuk

menguatkan

penyembuhan diri dengan merangsang secara tidak langsung sistem imun


kita. Penggunaan sari minyak (Essential Oils) secara mendalam adalah
keseluruhan macam dan cara perawatan seperti perawatan terapatik sampai ke
seluk-beluk dari wewangian yang sangat unik.
E. Manfaat Aromaterapi
Aroma terapi berawal dari 5000 tahun yang lalu. Bangsa Mesir kuno yang
pertama kali menggunakannya dengan cara merendam tumbuhan berbau
harum untuk mengambil minyaknya.
Berabad-abad sebelumnya, aroma terapi digunakan dari Peradaban
Cina sampai India sampai kepada bangsa Roma yang memperoleh pemakaiannya dari
bangsa Yunani. Sekarang ini, aroma terapi telah mengalami suatu kebangkitan
kembali karena dianggap sebagai suatu obat alternatif. Meskipun tidak bisa
menggantikan

obat

tradisional,

khasiat

holistik

yang

dimilikinya

menyebabkan penyembuhan ke dalam pikiran, badan dan semangat.


Aroma terapi dapat meningkatkan semangat. Sering digunakan
untuk mengurangi tekanan jiwa, frustrasi, kesedihan, histeria, kegelisahan,
kesulitan tidur dan bahkan ingatan yang lemah. Manfaat medisnya meliputi
mengurangi kelelahan, masalah pernapasan termasuk pilek, influenza, sakit
kerongkongan, sakit asma dan bronkhitis. Yang lebih penting lagi, aroma
terapi memurnikan udara dan meningkatkan mutu udara.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian aromaterapi pada ibu
hamil :

Walaupun

aromaterapi

bisa

menggantikan

obat-obatan

atau

bertindak sebagai relaksan saat melahirkan, terkadang aromaterapi juga dapat


membahayakan. Hal ini karena beberapa minyak esensial memiliki aroma
yang kuat yang mempengaruhi indera perempuan dan menyebabkan kondisi
stresseperti menstruasi, kontraksi rahim, keguguran dll. Jadi, konsultasikan
dengan dokter Anda atau ahli aromaterapi sebelum menghirup atau
menggunakan minyak esensial saat melahirkan. Terutama, Anda perlu untuk
menjauh dari beberapa minyak esensial seperti Basil, Clary Sage, Cedarwood,
Cypress, Adas, Jasmine, Lemongrass, Marjoram, Origanum, Peppermint,
Rosemary dan Thyme. Demikian pula menghindari herbal seperti rue, segel
emas, mistletoe, akar aduk, wormwood, sage, calendula, akar kapas, laki-laki
pakis dll.
Berikut adalah beberapa manfaat aromaterapi dalam proses persalinan:
1. Untuk menghilangkan rasa sakit
Nyeri dapat membuat perasaan stres pada saat persalinan. Tekanan darah
seorang wanita dan tingkat stres meningkat ketika rasa sakitmeningkat.
Untuk meringankan tingkat nyeri , kita dapat menggunakan Geranium,
Rosemary, Chamomile, atau Lavender. Minyak ini memiliki sifat pereda
nyeri yang dapat mengurangi rasa sakit dan merelaksasikan tubuh.
2. Untuk depresi
Kehamilan dan depresi postpartum dapat diobati dengan minyak seperti
Geranium dan neroli. Selain memiliki sifat anti-depresan yang membantu
dengan kegelisahan, ketakutan dan ketegangan cemas selama persalinan,
geranium juga membantu memperlancar pernafasan sehingga sirkulasi
darah menjadi lancar.
3. Untuk kesehatan feminin
Kontraksi uterus dapat menjadi sangat menyakitkan dan menyiksaselama
persalinan. Minyak mawar dapat digunakan sebagai tonik rahim untuk
membantu kerja kontraksi uterus.
4. Untuk relaksasi

Beberapa minyak esensial yang dapat digunakan untuk mencapai


relaksasi dan keseimbangan mental adalah Lavender, Bergamot,
Rosemary, Geranium dan Chamomile
5. Memberi dan meningkatkan energi, memberikan ibu rasa percaya diri
saat proses persalinan dimulai sehingga ibu dapat merasa tenang.
6. Dapat membantu mempercepat proses persalinan yang berlangsung
terlalu lama.
7. Dapat digunakan untuk induksi persalinan jika kehamilan sudah
melewati batas waktunya atau sudah memasuki usia >42 minggu karena
minyak tertentu memiliki efek tonik pada rahim.
8. Dapat digunakan untuk meningkatkan suasana hati dan menghilangkan
kelelahan, terutama pada tahap transisi persalinan dimana pada saat itu
umumnya ibu merasa lelah dan putus asa.
9. Membantu membuka saluran udara dan memudahkan bernapas terutama
ketika fase aktif kala dua.
10. Dapat digunakan untuk membersihkan udara di area persalinan dan
melindungi ibu serta penolong dari kuman atau bakteri yang ada di udara.
Mencegah infeksi nosokomial karena beberapa aromaterapi memiliki
sifat antiseptik.
11. Dapat pula digunakan selama kala tiga persalinan untuk membantu
merangsang uterus dalam mengeluarkan plasenta.
F. Jenis-jenis aromaterapi
1. Minyak lavender, geranium
Manfaat

: Mengatasi kram di kaki, melancarkan sirkulasi dan


pernafasan, mengurangi rasa sakit atau pegal di tungkai
dan punggung, dapat menginduksi persalinan.

Pemakaian :
a. Oleskan di pergelangan dan telapak kaki dengan sedikit di pijat
b. Teteskan ke tisu lalu hirup
2. Minyak jojoba
Manfaat
: Melembutkan daerah seputar vagina agar lebih lentur
sehingga tidak perlu digunting saat persalinan.
Pemakaian :
a. Oleskan di pergelangan dan telapak kaki dengan sedikit di pijat
3. Minyak esensial Rose
Manfaat
:

Meregulasi, membersihkan, dan menguatkan rahim,meningkatkan fungsi


seluruh sistem alat-alat tubuh, meningkatkan sirkulasi, dan dikenal
sebagai anti-depressant yang menggembirakan suasana hati dan
menenangkan pikiran yang stres dan ini penting saat melahirkan.
Keharuman yang menyenangkan juga akan membantu untuk membuat
ibu nyaman dan terfokus.
4. Kemenyan
Minyak esensial yang menenangkan akan sangat lambat dan memperdalam
pernapasan. Hal ini membantu karena saat sedang dalam persalinan
pernapasan perlu dikontrol. Aroma dari kemenyan akan membantu untuk
melakukan kontrol pernafasan tersebut.
5. Peppermint
Peppermint dapat digunakan untuk mengurangi mual dan muntah yang
mungkin dirasakan ibu saat proses persalinan. Minyak esensial ini akan
membantu memberikan keseimbangan dan melawan mual itu.
6. Clary sage
Memiliki kegunaan untuk mengurangi ketegangan, menimbulkan rasa
mengantuk, menghilangkan rasa sakit. Tapi, tidak dianjurkan untuk ibu
yang menggunakan anestesi umum.
7. Neroli (bunga jeruk)
Memiliki kegunaan untuk mengurangi rasa takut dan cemas serta
menenangkan, juga memperlambat pernapasan.
8. Jasmine atau melati
Memiliki kegunaan untuk menghilangkan rasa sakit, memperkuat
kontraksi rahim, dan menggembirakan suasana hati.
9. Geranium
Memiliki kegunaan untuk meningkatkan sirkulasi,
memperlancar

pernapasan,

menyeimbangkan

membantu

emosi,

dan

menggembirakan suasana hati.


10. Kenanga
Memiliki kegunaan untuk menenangkan denyut jantung, menghilangkan
rasa takut atau cemas, menenangkan, dan anti-depressant.
G. Metode dalam menggunakan aromaterapi

Terdapat dua cara alternatif yang dapat digunakan dalam menggunakan


aromaterapi dalam persalinan, yaitu:
a. Metode Spray:
Membuat spray dengan menggabungkan dua tetes minyak esensial
dengan setengah gelas air. Tuang campuran ke dalam botol semprot kecil
dan kocok dengan baik. Kemudian, simpan wadah di dalam lemari es
sampai tibanya hari persalinan dan menggunakannya dengan cara berikut:
1) Semprotkan pada sapu tangan dan tetap hirup sapu tangan sepanjang
hari
2) Semprotkan sedikit ke ruang bersalin untuk menyegarkan udara di
sekitar selama persalinan
3) Membuat kaki anda bersih dan segar dengan menyemprotkan di
atasnya.
b. Metode Bowl
Isi sebuah mangkuk kecil dengan air panas dan tambahkan minyak
esensial ke dalamnya. Taruh mangkuk berisi campuran minyak
aromaterapi tersebut di suatu tempat di kamar bersalin atau tempat lain di
mana aromaterapi dapat terhirup dengan baik. Berbagai penggunaan
minyak esensial yang disebutkan di atas dianjurkan dilakukan pada hari
persalinan. Yang patut diingat, "Jangan menggunakan minyak esensial
melebihi

takarannya.

Karena,

bisa

menimbulkan

efek

yang

tidak diharapkan, atau berbalik dari tujuan semula".


H. Tata Cara Penggunaan Aromaterapi
Berikut aturan dan tata cara penggunaan minyak esensial, dari fase pertama
hingga fase terakhir saat melahirkan.
1. Fase I, pada saat kontraksi rahim mulai timbul.
Ketegangan atau ketakutan yang muncul

di

fase

awal

melahirkan,dapat dikurangi jika ibu berendam dengan rileks pada sore


atau malam hari dalam air hangat yang dicampur dengan 2-3 tetes
minyak esensial lavender selama 10 menit.
Efeknya, bahkan bisa membuat ibu tertidur beberapa jam. Ini
sangatpenting untuk persediaan tenaga. Pada saat kontraksi rahim makin
kuat, kembali Anda mandi berendam seperti cara di atas, sebagai

penghilang

rasa

sakit,

atau

meminta

partner

Anda

melakukanmassagepada fase I(lanjut):


a. Fase I (lanjut) : saat kontraksi rahim makin kuat dan sering, kompres
punggung atau perut bagian bawah dengan kain yang telah dicelup ke dalam
300 cc air hangat yang diberi 2-3 tetesclarysage, jasmine, atau
lavender. Lakukan pengompresan ini sesukaibu atau diulang setelah
dingin.
b. Fase transisi merupakan akhir dari fase I, mulut rahim belum terbuka
sempurna, sebagian wanita mulai merasakan tungkainya gemetar.
Akan sangat membantu bila pada saat ini partner ibu melakukan
massage dengan tekanan lembut pada kedua tungkai, telapak kaki, dan
usapan ringan pada punggung atau perut bawah dengan diolesi 50 cc minyak
tumbuhan (kacang kedelai atau almon) plus 6 tetes lavender, 6
tetesjasmine, atau hanya 12 tetes lavender.2.
2. Fase II, Mulut rahim sudah terbuka secara sempurna.
Rasa sakit berubahmenjadi perasaan sangat ingin mengejan. Di sini
ketenangan dan kontrol terhadap pernapasan sangat diperlukan untuk
mendapatkan tenaga yang maksimal untuk mendorong bayi keluar.
Massage masih sangat membantu menenangkan. Atau, mintalah partner
ibu menyeka wajah atau tubuh ibu dengan kain yang telah direndam atau
diperas air hangat dari 300 cc. Plus tuangkan 2-3 tetes lavender, 1-2 tetes
minyak esensial Mandarin, petitgrain, neroli, ylang-ylang, atau geranium,
pada tisu yang

dicium kapan saja saat ibu memerlukannya. Ini untuk

mempermudah pernapasandan mencegah ibu bernapas terlalu cepat, yang dapat


menyebabkan

pengeluaran

karbondioksida

berlebihan,

sehingga

menimbulkan kepalapusing, kepala berkunang-kunang, kesemutan, dan


panik.
3. Fase III dan kelahiran.
Bayi telah lahir, kompres dengan kain yang telah direndam
dalam100 cc air hangat plus 2-3 tetes minyak esensial jasmine. Hal ini
diperlukan untuk membantu mempercepat pelepasan plasenta atau ari-ari.
Tuangkan pula 2-3 tetes minyak esensial neroli atau lavender pada
tisuyang dihirup untuk menimbulkan rasa rileks dan menidurkan.

I. Aromaterapi yang digunakan pada masa kehamilan


1. Minyak cendana, lemon, jahe, ketumbar
Manfaat

: Mengatasi morning sickness

Pemakaian : Teteskan ke tisu, lalu hirup


2.

Minyak lemon, kemenyan


Manfaat
: Mencegah varises
Pemakaian : Oleskan di kaki dan betis, bagian yang kerap muncul
Varises
3. Minyak jeruk orange, wortel, kemenyan
Manfaat
: Mengurangi risiko stretchmark
Pemakaian : Oleskan di kulit perut
4. Minyak jahe, kayu putih, lada hitam
Manfaat
: Mengatasi nyeri, mengurangi ketegangan dan kejang otot,
melancarkan sirkulasi darah
Pemakaian : Oleskan minyak yang sudah diencerkan ke betis, sambil
dipijat lembut
J. Efektivitas aromaterapi
Penelitian

prospektif

terkontrol

melaporkan

penggunaan

dan

efektivitas aromaterapi dalam rumah sakit bersalin besar di Inggris selama


periode 8 tahun antara 1990 dan 1998. Selama waktu ini, 8.058 perempuan
menerima aromaterapi selama persalinan di bawah pengawasan bidan yang
terlatih dalam pemberian aromaterapi. Aromaterapi ini digunakan untuk
berbagai tujuan antara lain untuk mengurangi rasa takut, kecemasan, dan rasa
sakit, untuk mengurangi mual ataumuntah, untuk meningkatkan rasa nyaman
wanita saat bersalin, dan untuk meningkatkan kontraksi.
Dilaporkan dari 61% dari perempuan menerima aromaterapi
(lavender, mawar, atau kemenyan) untuk meringankan kecemasan dan
ketakutan, 50%diantaranya merasakan manfaatnya, dan 13% merasa tidak
membantu. Sebanyak 71% menganggap minyak mawar sangat bermanfaat
dan sebanyak 50% yang menganggap minyak lavender bermanfaat. Minyak
lavender dan kemenyan digunakan untuk pengurang nyeri oleh 537
perempuan, di antaranya 54% mengatakan lavender membantu pengurangan

10

rasa nyeri dan 64% mengatakan kemenyan juga membantu dalam


pengurangan rasa nyeri.

BAB III
PENUTUP

11

A. Kesimpulan
Aromaterapi ialah istilah generik bagi salah satu jenis pengobatan
alternatif yang menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap,
dikenal sebagai minyak esensial, dan senyawa aromatik lainnya dari
tumbuhan yang bertujuan untuk memengaruhi suasana hati atau kesehatan
seseorang, yang sering digabungkan dengan praktik pengobatan alternatif dan
kepercayaan kebatinan.
Prinsip

dasar

dari

aromaterapi

adalah

untuk

menguatkan

penyembuhan diri dengan merangsang secara tidak langsung sistem imun


kita. Penggunaan sari minyak (Essential Oils) secara mendalam adalah
keseluruhan macam dan cara perawatan seperti perawatan terapatik sampai ke
seluk-beluk dari wewangian yang sangat unik.
Aromaterapi sangat banyak manfaatnya termasuk untuk mengurangi
nyeri saat proses persalinan, dan beberapa fungsi lainnya antara lain untuk
menghilangkan rasa sakit, depresi, kesehatan feminin, relaksasi, memberi dan
meningkatkan energi, memberikan ibu rasa percaya diri saat proses persalinan
dimulai sehingga ibu dapat merasa tenang, dapat membantu mempercepat
proses persalinan yang berlangsung terlalu lama.
Macam-macamnya yaitu minyak lavender, geranium, minyak jojoba,
minyak esensial Rose, Kemenyan, Peppermint, Clary sage, Neroli (bunga
jeruk), Jasmine atau melati, Geranium, Kenanga.
B. Saran
Jika proses persalinan ingin menggunakan aromaterapi maka harus
konsul dengan ahli terapi dulu, jangan langsung menggunakan kepada ibu
hamil tanpa perintah ahli terapi

12

You might also like