You are on page 1of 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dewasa kini, kita sering mendengar berbagai macam penyakit
yang timbul di tengah masyarakat. Bahkan ada yang sampai menyebabkan
kematian karena tidak dapat disembuhkan lagi. Sebenarnya hali itu
merupakan hanya persoalan pola makan. Salah satu yang sering terlupakan
oleh masyarakat adalah vitamin. Vitamin adalah bahan tambahan makanan
yang sering kali diabaikan oleh masyarakat dalam menyiapkan makanan.
Padahal vitamin merupakan sesuatu yang sangat penting dalam tubuh
karena dapat mencegah berbagai penyakit. Selain itu kekurangan vitamin
dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Vitamin tidak dapat dibentuk oleh tubuh sehingga harus diperoleh
dari luar seperti sayur-sayuran, daging dan berbagai sumber makanan yang
lain. Kini vitamin dikenal sebagai suatu kelompok senyawa organik yang
tidak temasuk dalam golongan protein, karbohidrat maupun lemak

B. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin di capai dari pewnulisan makalah ini


adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan berbagai jenis-jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
2. Menjelaskan manfaat – manfaat vitamin bagi tubuh.
3. Menjelaskan klasifikasi vitamin yang larut dalam lemak dan yang larut
dalam air.

BAB II
PEMBAHASAN

Istilah vitamin atau vitamin mula-mula diutarakan oleh seorang ahli kimia
Polandia yang bernama Funk, yang percaya bahwa suatu zat penangkal beri-beri
yanglarut dalam air itu suatu amina yang vital, dan dari kata tersebut lahitlah
istilah vitamine yang kemudian menjadi vitamin. Kini vitamin dikenal sebagai
suatu kelompok senyawa organik yang tidak temasuk dalam golongan protein,
karbohidrat maupun lemak. Dan terdapat jumlah yang kecil dalam bahan makanan
tapi sangat penting peranannya bagi beberapa fungsi tertentu tubh untuik menjaga
kelangsungan kehidupan serta pertumbuhan.
Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat dibutuhkan tubuh
untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak
dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus
diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Dalam bahan pangan hanya
terdapat vitamin dalam jumlah yang relatif sangat kecil, dan terdapat dalam
bentuk yang berbeda-beda. Diantaranya ada yang berbentuk provitamin atau calon
vitamin (precursor) yang dapat diubah dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif.
Setelah diserap oleh tubuh, provitamin mengalami perubahan kimia sehingga
menjadi bentuk yang aktif.

KLASIFIKASI

Hampir semua vitamin yang dikenal telah berhasil diidentifikasikan sejak


tahun 1930. Vitamin tersebut pada umumnya dapat dikelmpokkan ke dalam dua
golongan yang utama yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang
larut dalam air.

1. Vitamin yang Larut Dalam Lemak


Vitamin yang larut dalam lemak erat kaitannya dengan metabolism lipid.
Pada umumnya tidak larut atau sedikit dalam air, dapat disimpan atau
diekstreksikan dalam tubuh manusia pada jumlah tertentu hingga membuat
manusia kurang sensitif bila suatu waktu terjadi gangguan pada asupan vitamin
sehari-hari.
Vitamin yang larut dalam lemak banyak terdapat dalam daging ikan dan
biji-bijian sumber minyak seperti kacang tanah, kacang kedelai dan sebagainya.
Sekali diserap oleh tubuh vitamin-vitamin disimpan dalam hati atau jaringan-
jaringan lemak.
Vitamin yang larut dalam lemak yaitu sebagai berikut:
a. Vitamin A
Vitamin A pada awalnya diperkenalkan sebagai substansi yang
dibutuhkan dalam diet burung dan hewan untuk kesehatan mata yang baik
dan penglihatan pada malam hari. Selain itu vitamin A merupakan jenis
vitamin yang kurang aktif dan terdapat dalam bentuk :
 Vitamin A alkohol (retinol)
 Vitamin A aldehida (retinal)
 Vitamin A asam (asam retinoat)
 Vitamin A ester ( ester retinoil)
1) Ketersediaan
Vitamin A ditemukan pada hewani, ikan dan jaringan. Hati adalah
sumber Vitamin A yang baik. Berbagai makanan hewani seperti
susu,keju,kuning telur,hati dan berbagai ikan yang tinggi kandungan
lemaknya merupakan sumber utama bagi retinol; demikian juga beberapa
sayuran dan buah-buahan yang berwarna kuning atau merah , terutama
wortel. Sedang sayuran hijau meskipun tergolong tidak tinggi kandungan
vitamin A-nya, tetapi penting artinya sebagai sumber vitamin A bagi
masyarakat di daerah pedesaan karena murah dan didapat secara lokal.
Tingginya konsumsi provitamin A atau vitamin A saja sesungguhnya tidak
cukup, bila tidak diikuti perbaikan status gizi. Dan sesungguhnya dengan
mengkonsumsi sayur hijau, gizi lain yang dikandungnya dapat
dimanfaatkan.

2) Sifat
Vitamin A mudah rusak karena pengaruh udara atau oksigen,
cahaya dan panas. Kelembaban dan kadar air yang tinggi memperbesar
kerusakan. Hal itu dapat dikurangi dengan menghilangkan oksigen atau
kadar air dan memberikan antioksidan dengan cara yang tepat, sama
baiknya dengan menyimpannya pada suhu dingin.

3) Manfaat
Di dalam tubuh, vitamin A berperan dalam penglihatan / mata,
permukaan kulit serta membantu proses pertumbuhan. Peranan retinol
untuk penglihatan normal sangat penting karena daya penglihatan mata
sangat tergantung oleh adanya rodopsin suatu pigmen yang mengandung
retinol. Kebutuhan vitamin A yang dianjurkan (Widya Karya Nasional
Makanan dan Gizi, 1978) adalah 1200-2400 IU bagi bayi dan anak-anak
dibawah 10 tahun dan 3500-4000 IU untuk orang dewasa.Vitamin A
berperan menjaga agar kornea mata selalu sehat.

4) Bentuk sediaan di pasaran


Vitamin A sebagai bahan tambahan makanan bergizi ada dalam
bentuk sintetik sebagai retinal atau palmitat. Kedua bentuk ini diijinkan
untuk digunakan pada makanan sebagai retinal. Walaupun vitamin A ada
dalam bentuk Kristal untuk alas an stabilitas dan kemampuaanya untuk
bercampur dengan makanan dipasaran ada juga dalam bentuk serbuk
konsentrat, emulsi dalam minyak dan antioksidan.

5). Dampak vitamin A


Vitamin A dalam tubuh dapat disimpan dalam hati, terutama sel-sel
parenkim, yaitu dalam bentuk butir-butir lemak. Terlalu banyak konsumsi
vitamin A dapat menyebabkan hipertuminosis, suatu keadaan keracunan
yang disebabkan oleh terlalu banyaknya konsumsi vitamin A .
• Kekurangan vitamin A
Dalam tubuh vitamin A berperan dalam penglihatan /mata, serta
membantu proses pertumbuhan. Peranan retinol untuk penglihatan normal
sangat penting karena daya penglihatan mata sangat tergantung oleh
adanya redopsin,suatu pigmen yang mengandung retinol. Vitamin A
berperan menjaga agar kornea mata selalu sehat. Mata yang normal
biasanya mengeluarkan mukus, yaitu cairan lemak kental yang
dikeluarkan sel epitel mukosa sehingga membantu mencegah terjadinya
infeksi. Akan tetapi apabila kekurangan vitamin A, sel epitel akan
mengeluarkan keratin,yaitu protein yang tidak larut dalam air dan bukan
mukus. Bila sel-sel epitel mengeluarkan keratin, sel-sel membran akan
kering dan mengeras,dan keadaan tersebut dikenal dengan istilah
keratinisasi. Keadaan tersebut bila berlanjut akan menyebabkan penyakit
Xeroftalmia. Xeroftalmia adalah keadaan bila orang mengalami
kekurangan vitamin A, mula-mula konjungtiva mata mengalami
keratinisasi, kemudian korneanya juga terpengaruh. Bila tidak diobati,
mata akan menjadi buta.

Gejala kekurangan vitamin A pada mata diawali dengan rabun


senja (nyctalopia),disebut juga sebagai buta ayam atau kotokeun. Pada
rabun senja , penderita tidak mampu melihat secara normal dalam suatu
ruang. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kandungan rodopsin dalam
retina mata dibanding retina mata normal. Setelah gejala rabun senja,
gejala berikutnya adalah Xerosis, yaitu gejala kekeringan pada
konjungtiva (selaput kelopak mata); berkerut,timbul pigmen ,atau kotor
sehingga kehilangan atau menurun sifat transparannya. Gejala lain yang
juga penting adalah terjadinya noda Bitot pada mata, yaitu suatu noda
yang timbul sebagai bercak berwarna perak kelabu pada kornea, biasanya
dengan permukaan yang berbuih. Disamping itu kekurangan vitamin A
dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan, karena pertumbuhan tulang
sangat memerlukan vitamin A yang cukup.

KAROTEN
Karoten atau provitamin A beberapa diantaranya merupakan
prekusor vitamin A. Beberapa karoten terpecah kedalam retinal hingga
memperlihatkan aktivitas vitamin A. Fungsi utama karoten adalah sebagai
bahan tambahan makanan yaitu sebagai pewarna makanan. Sayuran dan
buah-buahan yang berwarna hijau atau kuning biasanya banyak
mengandung. Ada hubungan langsung antara derajat kehijauan sayuran
dengan kadar karoten. Semakin hijau daun tersebut semakin tinggi kadar
karotennya,sedang daun-daunan yang pucat seperti selada dan kol kurang
akan karoten. Seperti halnya vitamin A,karatenoid sensitif terhadap cahaya
dan oksigen terutama dalam lingkungan yang memiliki kelembaban dan
suhu yang tinggi.

b. Vitamin D
Vitamin D digunakan untuk mencegah dan menghilangkan
penyakit defisiensi yang disebut rakhitis. Vitamin D dapat meningkatkan
penggunaan dan retensi kalsium dan posfor dalam tubuh. Peranan
vitamin D sangat penting bagi metabolisme kalsium dan fosfor. Dengan
adanya vitamin D,absorpsi kalsium oleh alat pencernaan akan diperbaiki,
kalsium dan fosfor dari tulang dimobilisasi, pengeluaran dan
keseimbangan mineral dalam darah ikut dikendalikan. Vitamin D dari
makanan yang dikonsumsi diserap bersama-sama lemak dan masuk
kedalam saluran darah melalui dinding usus kecil jejunum dan ileum dan
diangkut kedalam cyilomicron melalui sirkulasi limpa.
Kekurangan vitamin D akan mengakibatkan gangguan penyerapan
kalsium dan fosfor pada saluran pencernaan dan gangguan mineralisasi
struktur tulang dan gigi.
Tiga jenis keadaan yang dapat dialami oleh penderita kekurangan
vitamin D adalah:
1) Ricketsia, diderita oleh anak-anak yang ditandai oleh bengkoknya
kaki sehingga berbentuk O.
2) Tetani, suatu gejala ditandai bengkoknya pergelangan tangan dan
sendi akibat rendahnya kalsium dan serum karena kekurangan
vitamin D atau rusaknya kelenjar paratiroid
3) Osteomalacia, diderita oleh orang dewasa, juga dikenal juga sebagai
ricketsia orang dewasa disebabkan kekurangan vitamin D dan
kalsium.

Sumber vitamin D
Sumber alami vitamin D banyak terdapat dalam minyak hati ikan,
sedangkan pada buah-buahan, sayuran, padi-padian,polong-polongan, dan
minyak nabati kandungan vitamin D sangat sedikit. Vitamin D cukup
stabil tetapi sensitif tehadap panas, cahaya dan udara sehingga harus
disimpan pada tempat bebas udara atau oksigen, sebaiknya ditambahkan
antioksidan.

Batas penggunaan vitamin D dalam makanan :


 350 IU/100 g dalam sereal sarapan meliputi sereal siap makan biasa
dan sereal instan.
 90 IU/100 g dalam produk padi-padian dan pasta meliputi makroni,
produk mi,hidangan nasi dan makanan beku tanpa daging dan sayur.
 42 IU/100 g dalam susu cair.
 89 IU/100 g dalam produk susu, meliputi susu beressen, minuman
susu, susu bubuk.
Kekurangan vitamin D akan mengakibatkan gangguan penyerapan
kalsium dan fosfor pada saluran pencernaan dan gangguan mineralisasi
struktur tulang dan gigi.
Tiga jenis keadaan dapat dialami oleh penderita kekurangan vitamin D :
a) Ricketsia , diderita oleh anak – anak yang ditandai oleh bengkoknya
kaki sehingga berbentuk O.
b) Tetani , suatu gejala ditandai bengkoknya pergelangan tangan dan
sendi akibat rendahnya kalsium dalam serum karena kekurangan
vitamin D atau rusaknya kelenjar paratiroid.
c) Osteomalacia , diderita oleh orang dewasa , juga dikenal sebagai
ricketsia orang dewasa, disebabkan kekurangan vitamin D dan
kalsium.

c. Vitamin E
Vitamin E merupakan vitamin yang sangat kompleks terutama
pada interaksinya dengan nutrient lain seperti mineral, vitamin, asam
amino dan asam lemak tak jenuh. Vitamin E merupakan salah satu vitamin
yang larut dalam lemak dan diperlukan dalam proses reproduksi oleh tikus
karena itu vitamin E disebut juga senyawa antisterilitas.
a. Sumber
Vitamin E banyak terdapat pada minyak sayur dan gandum. Selain
itu juga banyak terdapat pada susu.

b. Peranan vitamin E
Peranan vitamin E terutama karena sifatnya sebagai zat antioksidan
dengan menerima oksigen vitamin E dapat membantu mencegah oksidasi
terhadap vitamin A dalam saluran pencernaan. Dalam jaringan vitamin E
menekan terjadinya asam lemak tidak jenuh. Dengan demikian dapat
mempertahankan fungsi membran sel. Vitamin E mungkin juga terlibat
dalam sintesis, khususnya dalam proses pemasangan primidina ke dalam
asam nukleat, serta dalam pembentukan sel darah merah pada sumusum
tulang. Vitamin E diperlukan juga dalam sintesis koenzim A yang penting
dalam proses pernafasan.
Vitamin E tahan terhadap suhu tinggi serta asam tetapi karena
bersifat antioksidan, vitamin E mudah teroksidasi teerutama dalam lemak
yang tengik, timah, dan garam besi serta mdah rusak oleh sinar ultra
violet.

c. Khasiat vitamin E
Dari percobaan yang telah dilakukan oleh para ahli pada berbagai
hewan, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan kegagalan
menghasilkan anak macrocytic anemia yaitu jangka hidup butir darah
yang lebih pendek, liver necrosis dan dyhstrophy otot-otot.
Berdasar hasil tersebut maka timbullah berbagai percobaan
pengobatan dan anggapan bahwa dosis besar vitamin E mungkin dapat
merupakan obat mujarab bagi ganguan menstruasi, pencegahan keguguran
dan meningkatkan produksi air susu bahkan sebagai obat bagi penyakit
cardiovaskulair, serta dapat membantu perpanjangan umur manusia
Vitamin E diperlukan oleh tubuh manusia telah dibuktikan. Jika
dalam jangka lama pria yang memiliki kandungan tokoferol yang sangat
rendah akan mengalami terjadinya peningkatan hemolisis butir darah
merah. Demikian juga kekurangan vitamin E yang ekstrem pada manusia
dapat menyebabkan jangka hidup butir merah menjadi lebih pendek.

d. Vitamin K
Vitamin K disebut juga vitamin koagulasi. vitamin K terdiri dari
beberapa senyawa, misalnya kelompok K 1 yang mula-mula diisolasi dari
rumput alfalfa dan kelompok K 2 yang diisolasi dari tepung ikan busuk
dan juga dapat disintesisdalam saluran pencernaan
1) Fungsi vitamin K
Vitamin K berfungsi untuk mencegah pendrahan terdiri dari senywa-
senyawa metanoptoquinon yang diperlukan dalam sintesis protombin dan
komponen darah lainnya tanpa vitamin K darah tidak akan terakogulasi.
Defisiensi vitamin K jarang terjadi karena suplai vitamin K dalam diet
makanan cukup, vitamin K dapat disintesis oleh manuisa karena ada flora
usus. Defisiensi vitamin K dapat terjadi pada bayi sebelum flora ususnya
berkembang.

2) Ketersediaan
Sumber vitamin K hati dan sayuran, ayam, kubis dan bunga kol.
Sedang biji-bijian, buah-buahan dan lain-lain miskin vitamin K. banyak
vitamin K terbuang bersama hanya dalam jumlah kecil saja yang dapat
disimpan dalam hati.
1. Vitamin Yang Larut Dalam Air

A. Vitamin C
1) Sumber Vitamin C
Sumber vitamin C sebagian besar berasal dari sayuran dan buah-
buahan, terutama buah-buahan segar. Karena itu vitamin C sering disebut
fresh food vitamin. Buah yang masih mentah lebih banyak kandungan
vitamin C-nya; semakin tua buah semakin berkurang kandungan vitamin
C-nya. Buah jeruk, baik yang dibekukan maupun yang dikalengkan
merupakan sumber vitamin C yang tinggi. Demikian juga halnya nenas
dan jambu. Beberapa buah tergolong buah yang tidak asam seperti pisang ,
apel rendah kandungan vitamin C-nya, apalagi bila produk tersebut
dikalengkan. Bayam, brokoli, dan cabe hijau juga merupakan sumber yang
baik, bahkan juga setelah dimasak.

2) Sifat Vitamin C
Sifat vitamin c mudah larut dalam air dan mudah rusak oleh oksidasi,
panas dan alkali. Karena itu agar vitamin C tidak banyak hilang, sebaiknya
pengirisan dan penghancuran yang berlebihan dihindari. Pemasakan
dengan air sedikit dan ditutup rapat sehingga empuk dapat banyak
merusak vitamin C .

3) Fungsi vitamin C
Vitamin C mempunyai banyak fungsi. Vitamin C berperan
membantu spesifik enzim dalam melakukan fungsinya, vitamin C juga
bekerja sebagai antioksidan. Vitamin C juga penting untuk membentuk
kalogen , serat, struktur protein. Kalogen dibutuhkan untuk pembentukan
tulang dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka. Vitamin C
juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu
tubuh menyerap zat besi.
1) Gejala kekurangan vitamin C
Gejala awal kekurangan vitamin C adalah pendarahan disekitar gigi
dan merusak pembuluh darah dibawah kulit. Kekurangan banyak vitamin
C berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot. Hal ini dapat
menyebabkan kerusakan otot seperti juga rasa nyeri , gangguan syaraf dan
depresi. Gejala selanjutnya adalah anemia, sering terkena infeksi , kulit
kasar dan kegagalan dalam menyembuhkan luka. Kekurangan vitamin C
juga menyebabkan penyakit sariawan atau penyakit skorbut.

A. Vitamin B kompleks
Di pandang dari segi gizi, kelompok vitamin B termasuk dalam
kelompok vitamin B kompleks yang meliputi tiamin (vitamin B1), riboflafin
(vitamin B2), niasin (vitamin B3), piridoksin (vitamin B6), biotin (vitamin B8),
dan vitamin B12.

1. Tiamin (vitamin B1)


Tiamin mudah larut dalam air, sedik larut dalam etanol dan tidak larut
dalam kebanyakan pelarut organic. Stabil dalam asam meskipun dipanaskan,
tetapi tidak stabil dalam larutan alkali dan netral, kecuali kalau dipanaskan.

a) Fungsi
Tiamin merupakan bagian dari TPP, yaitu koenzim yang dibutuhkan
untuk metabolisme energi. System syaraf dan otot tergantung pada tiamin.

b) Dampak
Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan tiamin dalam jangka
panjang, penyakit ini ditemukan pertama kali di timur jauh saat pembuatan
beras “poles” (polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles
mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan tiamin. Beri-beri dapat
merusak system saraf dan keracunan otot. Gejal kekurangan yang lain
adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jntung, kelelhan, susah
berjalan, kebingungan dan kelumpuhan.Selain itu pemakaian tiamin yang
melebihi normal mempengaruhi system syaraf, sakit kepala, sifat lekas
marah, dan susah tidur

c) Sumber Tiamin
Sumber tiamin yang baik sebetulnya biji-bijiaan, seperti beras PK
(pecah kulit) atau bekatulnya,daging, ungas, iikan, dan telur juga
merupakan sumber vitamin B1,daging babi baik yang segar atau di asap,
sangat tinggi kandungan taminnya. Meskipun sayuran dan buah-buahan
kandungan tiaminnya rendah, tetapi kebiasan memakan lalap dalam
jumlah yang besar banyak membantu menyediakan tiamin bagi tubuh.

1. Riboflavin ( vitamin B2)


Riboflavin yang larut dalam air member warna fluoresens kuning-
kehijauan. Riboflavin sangat mudah rusak oleh cahaya dan sinar UV, tetapi
tahan terhadap panas, oksidator, asam, dan sebaliknya sensitive terhadap basa.
a) Fungsi
Seperti halnya tiamin ribiflavon juga berfungsi sebagai koenzim.
Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan energi dari nutrisi
penting untuk tubuh manusia. Ribopflavin berperan pada tahap akhir dari
metabolism energi nutrisi tersebut
b) Sumber
Sumber riboflavin terutama dari hasil ternak. Hati,ginjal, dan jantung
mengandung riboflavin dalam jumlah yang tinggi. Sayuran hijau dan biji-
bijian hanya sedikit saja kandungan riboflavinnya.begitupun buah-buahan
dan umbi-umbian juga sangat rendah kandungannya.

c) Dampak Kekurangan Riboflavin


Kekurangan riboflavin merupakan penyakit yang umum di temui,
tetapi dianggap ringan.pada pasien-pasien wanita yang mendapat ransum
dengan riboflavin sangat rendah timbul penyakit yang disebut cbeilosis
dengan gejala: retak-retak pada kulit di sudut-sudut mulut (bibir),kerak-
kerak pada kulit, bibir, dan lidah,mulut semakin hari semakin sakit.

1. Niasin (vitamin B3)


a) Fungsi
Dua koenzim yang dibentuk oleh niasin, NAD dan NADP
dibutuhkan untuk beberapa aktifitas metabolis, terutama metabolism
glukosa, lemak dan alcohol. Niasin memiliki keunikan diantara vitamin B
karena tubuh dapat membentuknya dari asam amino tryptophan. Niasin
membantu kesehatan kulit, system syaraf dan sistem pencernaan.

b) Dampak kekurangan niasin


Pellagra (penyakit kekurangan niasin), menunjukan gejala, seperti
dermatitis, diare, sakit tenggorokan dan mulut.gejala kekurangan niasin
lainnya adalah kekurangan nafsu makan, lemah, pusidan kebingingan
mental. Kulit dapat menunjukan gejala dermatitis bilateral,khususnya pada
daerah yang terkena sinsr matahari langsung.

c) Dampak Kelibihan Niasin


Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada system
syaraf, lemak darah dan gula darah. Gejal-gejala seperti muntah, lidah
membengkak dan pingsang dapat terjadi. Dan berpengaruh pada fungsi
hati dan mengakibatkan darah rendah.

d) Sumber
Sumber utama niasin adalah daging, unggas (ayam, itik, dll) dan ikan
merupakan sumber utama niasin, sama halnya roti dan sereal (biji-bijian)
yng telah diperkaya. Jamur, asparagus, dan sayuran hijau merupakan
sumber yang paling baik.

4. Piridoksin (vitamin B6)


a) Fungsi
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak.
Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial.
Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.

b) Sumber
Daging, ikan dan unggas (itik, ayam dll) merukan sumber utama
vitamin B6. Sumber yang lain adalah kentang, beberapa sayuran hijau dan
buah berwarna unggu.

c) Dampak Kekurangan Vitamin B6


Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukan gejala
saeperti lemah, sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala
selanjutnya gejala kekurangan pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan
sawan.

d) Dampak Kelebihan Vitamin B6


Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan
kerusakan syaraf, yang kadang-kadang tidak dapat diperbaiki. Hal ini di
mulai dengan mati rasa pada kaki, selanjutnya perasaan hilang pada tangan
dan mulutyang mungkin menjadi mati rasa. Kemudian gejala keracunan
adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan sakit kepala.

5. Biotin ( Vitamin B8 )
a) Fungsi
Biotin berperan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein.
b) Sumber
Biotin di temukan dalam sejumlah besar makanan. Umumnya
defesiensi tidak terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi berbagai
makanan.

c) Dampak Kekurangan Biotin


Kekurangan biotin jarang terjadi, tetapi dapat muncul pada pasien
rumah sakit yang menggunakan infuse. Hal ini dapat menyebabkan
gejala seperti nafsu makan, mual, de4presi, kelemahan dan
kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan kepada pasien untuk
mencegah defisiensi.

6. Vitamin B12
a) Fungsi
Vitamin B12 berperan penting pda saat pembelahan sel yang
berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang
mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong
pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan
metabolism sel-sel tulang. Vitamin B12 juga di butuhkan untuk
melepas folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah
merah.

b) Sumber Utama
Vitamin B12 hanya di temukan dalam daging hewan dan produk-
produk hewani. Orang yang hanya makan sayuran dapat melindungi diri
sendiri melawan defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi
susu, keju dan telur. Hal ini berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir
telur untuk satu harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan
semua semua produk dari hewan dapat memperoleh sumber vitamin B12
dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam liungkungan
yang kaya akan vitamin B12.

c) Dampak Kekurangan Vitamin B12


Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah
(anemia), yang sebenarnya disebab oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin
B12, folat tidak dapat berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah.
Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum
matang, yang menunjukan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan vitamin
B12 juga dapat mempengaruhi system syaraf, mendorong kelumpuhan,
selain itu juga dapat menyebabkan hiper sensitive pada kulit.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat
dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal.
Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang
cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi.
Vitamin terbagi dua yaitu vitamin yang dapat larut dalam
lemak dan vitamin yang dapat larut dalam air. Vitamin yang larut dalam
lemak yaitu vitamin A, vitamin D, vitamin E dan vitamin K. sedangkan
vitamin yang dapat larut pada air yaitu vitamin C dan vitamin B kompleks
yang terdiri dari vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B6, vitamin B8
dan vitamin 12.

B. Saran
Sebaiknya setiap pembaca memperhatikan menu makanan
agar vitamin dapat terpenuhi dengan baik. Hal ini dilakukan agar dapat
terhindar dari penyakit. Sehingga masyarakat Indonesia pada umumnya
dapat lebih menjaga kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA
Winarno.F.G. 1991.Kimia Pangan.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Herliani, Leni Afriani. 2008. Teknologi Pengawetan Pangan. PT. Alfabeta .
Bandung
http://www.food-info.net/id/vita/water.htm
http://www.geocities.com/yok_satriono/VIT_LMK.HTM
http://www.geocities.com/melawankanker/melawankanker/vitami
n.html
http://epsair05.blogspot.com/2008/01/klasifikasi-vitamin.html

You might also like