Professional Documents
Culture Documents
Kemarin kita telah melihat tentang Contoh Identifikasi Masalah Penelitian, kali ini kita
akan melihat lebih jauh tentang Pengertian Hasil Belajar Matematika Menurut para Ahli.
Semoga bermanfaat.Pengertian Belajar
Belajar dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah proses perubahan tingkah laku
(Depdikud, 1998).Menurut Hilgard dan Brower (Hamalik, 2003) mengemukakan bahwa
belajar merupakan dalam perbuatan melalui aktifitas, praktek dan pengalaman.
Pendapat lain yang dikemukakan oleh Hudoyo (1990), belajar merupakan suatu proses aktif
dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan
tingkah laku.
Slameto (2003) mengemukakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar bukan
hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan
suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.
Dari beberapa pengertian belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas, maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa pengertian belajar dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan
yang dilakukan secara sadar oleh seseorang untuk mendapatkan perubahan dan memperoleh
pengetahuan serta keterampilan baru yang sifatnya permanen.
sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide proses dan penalaran. Dan
Djaali (2006) berpendapat bahwa matematika sebagai ilmu pengetahuan abstrak tentang
ruang dan bilangan, ia sering dilukiskan sebagai kumpulan sistem matematika dengan ide-ide
struktur dan hubungannya yang teratur memuat urutan yang logis.
Menurut Dienes (Bell, 1981) bahwa matematika dapat dipandang sebagai studi tentang
struktur, yaitu menganalisis berbagai struktur matematika dan hubungan logis dari strukturstruktur itu, dan sebagainya.
Dalam matematika tampak adanya kehirarkian di antara pokok-pokok bahasannya, yaitu
suatu pokok bahasan merupakan prasyarat pokok bahasan lainnya. Oleh karena itu, menurut
Soedjadi (1983) bahwa untuk menguasai matematika diperlukan cara belajar yang berurutan
setapak demi setapak dan berkesinambungan. Pendapat ini bersesuaian dengan pendapat
Herman Hudoyo (1990) yang mengatakan bahwa dalam matematika, mempelajari konsep B
yang berdasarkan pada konsep A, maka perlu memahami dahulu konsep B. Oleh karena itu,
untuk belajar matematika harus dilakukan secara bertahap, berurutan, dan berkesinambungan.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka belajar matematika adalah proses perubahan tingkah
laku melalui pengalaman belajar matematika.
unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi dan
penyesuaian diri. (3) Faktor kematangan fisik maupun psikis.
Dan yang tergolong dalam faktor eksternal adalah :
(1) Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan
masyarakat dan lingkungan kelompok. (2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian. (3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah,
fasilitas belajar, dan iklim. (4) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.
Dimyati (1989) mengemukakan faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar meliputi
perbedaan kemampuan, kreativitas, motivasi berhasil, kecemasan, minat dan sebagainya.
Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan sekolah, lingkungan rumah tangga dan
keadaan sosial ekonomi. Dari kutipan di atas, dapat diketahui bahwa tinggi rendahnya hasil
belajar yang dicapai oleh siswa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor intelegensi melainkan
juga faktor non-intelegensi seperti minat, motivasi berprestasi, emosi, penyesuaian diri dan
kecerdasan emosional.