You are on page 1of 20

DESAIN ACAK SEMPURNA

Oleh :
Debrina Puspita Andriani, ST., M.Eng
Teknik Industri - Universitas Brawijaya

e-mail : debrina@ub.ac.id
www.debrina.lecture.ub.ac.id

Outline
2

D e s a i n
A

Sempurna

Pengertian Desain Acak Sempurna


Analisis Varians untuk DAS
Daftar ANAVA
Model Linier
Model dalam DAS
Studi Kasus

www.debrina.lecture.ub.ac.id

Desain Acak Sempurna (1)


3

Desain Acak Sempurna (DAS) meninjau macammacam eksperimen yang hanya mempunyai sebuah
faktor dengan nilai berubah-ubah (eksperimen
faktor tunggal)
Tidak ada batasan pengacakan
Merupakan desain dimana perlakuan dikenakan
sepenuhnya secara acak kepada unit eksperimen
Desain ini hanya dapat digunakan apabila persoalan
mempunyai unit eksperimen yang homogen
www.debrina.lecture.ub.ac.id

Desain Acak Sempurna (2)


4

Misal:
Hipotesis bahwa tidak terdapat perbedaan
mengenai efek empat macam pupuk (A, B, C, D)
terhadap hasil panen jagung
Semuanya tersedia 20 bidang (kotakan) tanah
Pupuk merupakan faktor dengan empat taraf dan
hanya satu-satunya faktor yang dipertimbangkan

www.debrina.lecture.ub.ac.id

Analisis Varians untuk DAS (1)


5

www.debrina.lecture.ub.ac.id

Analisis Varians untuk DAS (2)


6

Selanjutnya diperlakukan:

www.debrina.lecture.ub.ac.id

Daftar ANAVA
7

www.debrina.lecture.ub.ac.id

Model Linier
8

Y ij

= variabel yang akan dianalisis, dimisalkan berdistribusi normal


(i=1,2,,k; j=1,2,,nk)

= rata-rata sebumum atau rata-rata sebenarnya

= efek perlakuan ke I

ij

= kekeliruan, berupa efek acak yang berasal dari unit eksperimen ke


j karena dikenai perlakuan ke i

www.debrina.lecture.ub.ac.id

Studi Kasus (1)


9

Empat macam campuran makanan diberikan kepada kambing dalam rangka


percobaan untuk meningkatkan pertambahan berat dagingnya. Untuk ini
tersedia 18 ekor diantaranya 5 ekor diberi campuran makanan pertama, 5
ekor campuran kedua, 4 ekor campuran ketiga dan 4 ekor lagi campuran
keempat. Pengambilan tiap ekor kambing untuk dicoba dengan salah satu
dari keempat makanan yang tersedia dilakukan secara acak.

Data Pertambahan
Berat Badan Kambing

www.debrina.lecture.ub.ac.id

Studi Kasus (2)


10

Model yang berlaku:


Dimana
Y ij
= pertambahan berat kambing ke j oleh karena makanan ke i ( i =1,2,3,4
sedangkan j =1,2,,5 untuk i = 1,2 dan j = 1,2,3,4 untuk i = 3,4)

= rata-rata sebenarnya (umum)


i
= efek makanan ke i
ij
= efek unit eksperimen (kambing) ke j yang di beri makanan ke i

www.debrina.lecture.ub.ac.id

Model Dalam DAS (1)


11

Jika hanya berhadapan dengan 4 macam campuran, maka


model yang dimiliki adalah model I (Tetap)
Model I:
Tidak ada perbedaan mengenai efek keempat makanan itu
terhadap penambahan berat badan
Namun jika keempat macam campuran itu merupakan sampel
acak dari sejumlah campuran yang lebih banyak, maka
model yang dimiliki adalah model II (Acak)
Model II:
Tidak ada perbedaan mengenai efek semua macam
campuran makanan dari mana 4 campuran yang dicobakan
telah diambil secara acak.
www.debrina.lecture.ub.ac.id

Model Dalam DAS (2)


12

Dengan pengacakan kita dapat mengharapkan


hilangnya efek-efek tersebut terhadap hasil akhir.
Mengenai i nya sendiri ada dua pilihan yang dapat
diambil, ialah

Anava Model 1 yang menggambarkan bahwa kita hanya


berurusan dengan semuanya k buah perlakuan eksperimen
Anava Model 2 yang menggambarkan bahwa kita berurusan
dengan sebuah populasi perlakuan sedangkan sebuah
sampel acak perlakuan sebanyak k buah diambil sebagai
eksperimen.
www.debrina.lecture.ub.ac.id

Studi Kasus Lanjutan (1)


13

Ditentukan bahwa yang ingin diteliti hanya keempat


campuran sehingga yang dihadapi adalah model
tetap. Harga yang diperlukan untuk ANAVA:

www.debrina.lecture.ub.ac.id

Studi Kasus Lanjutan (2)


14

Statistik F dari rumus memberikan F= 3.41/26.59 = 0.128, F tabel = 3.34,


karena F = 0.128 lebih kecil dari 3.34 maka hipotesis nol diterima.
Ini berarti keempat macam campuran makanan itu telah memberikan
pengaruh yang sama, tepatnya tidak berbeda-beda secara nyata terhadap
penambahan berat badan kambing.
www.debrina.lecture.ub.ac.id

Studi Kasus (1)


15

Contoh:
Sebuah perusahaan mengirimkan banyak peti bahan
baku setiap tahunnya kepada para langganan.
Seorang langganan menginginkan hasil yang tinggi
yang dapat dicapai dari bahan baku dari tiap peti
ditinjau dari segi presentase bahan A yang dapat
digunakan. Ia mengambil sample acak yang
berukuran 3 dari tiap peti yang diambil secara acak
pula sebanyak 5 buah untuk mengontrol kualitas
pengiriman bahan baku yang diterimanya.
www.debrina.lecture.ub.ac.id

Studi Kasus (2)


16

Persentase Bahan A dalam Tiap Peti

www.debrina.lecture.ub.ac.id

Studi Kasus (3)


17

Model eksperimen
Y ij

= variable yang diukur, dalam hal ini berbentuk presentase adanya


bahan A

= rata-rata umum presentase bahan A

= pengaruh peti ke i (ke 5 peti telah diambil secara acak dari


sejumlah banyak peti yang dikirimkan oleh pengusaha)

ij

= kekeliruan, berupa efek acak unit ke j yang berasal dari peti ke i

www.debrina.lecture.ub.ac.id

Studi Kasus (4)


18

Model II

www.debrina.lecture.ub.ac.id

Studi Kasus (5)


19

Rumus II (2) menghasilkan statistic F = 36,9/1,8 = 20,5. Dari


daftar distribusi F didapat F0,05 (4,10) = 5,99. Jelas bahwa
hasil pengujian sangat signifikan dan karenanya hipotesis II
ditolak
www.debrina.lecture.ub.ac.id

Soal Latihan (Kerjakan dan Kumpulkan)


20

Terdapat empat waktu shift kerja (pagi, siang, sore, dan malam)
untuk mengukur denyut nadi pada operator mesin bubut. Ingin
diteliti apakah ada perbedaan efek waktu kerja terhadap tingginya
denyut nadi per menit.Faktor lain dianggap sama. Berikut data yang
dikumpulkan:
Denyut
Nadi
(per-menit)

Pagi
75
80
78
87
90

Waktu
Siang
Sore
78
80
69
76
87
88
75
80
77
86

Malam
76
79
73
69
80

Apakah ada perbedaan antara frekuensi denyut nadi karyawan pada


keempat shift kerja?
www.debrina.lecture.ub.ac.id

You might also like