You are on page 1of 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas

rahmat dan

hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada Penulis, sehinggga Penulis


dapat menyelesaikan Makalah Pendidikan Kewarganegaraan ini.
Makalah ini Penulis buat dalam rangka untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, dengan mengambil tema yaitu
tentang Sistem Pemerintahan. Penyusunan makalah ini bersumber pada
informasi internet dan buku yang kami peroleh, dengan ini diharapkan
pembaca dapat lebih mengetahui tentang sistem pemerintahan dan dapat
memberikan manfaat bagi para pelajar khususnya dan para pembaca pada
umumnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ngesti selaku
guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan
bimbingannya kepada penulis dalam proses penyusunan makalah ini. Tak
lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan dorongan dan motivasi.
Demikian makalah ini penulis susun, penulis menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu kritik dan saran yang
bersifat

membangun

sangat

penulis

harapkan

demi

penyempurnaan

makalah ini. Penulis meminta maaf apabila ada kesalahan pada penyusunan
kata maupun cetakan karena penyusun menyadari makalah ini masih jauh
dari sempurna.
Surabaya, September
2014

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

Pemerintahan merupakan salah satu syarat pokok berdirinya suatu


negara. Oleh karena itu setiap negara mutlak memiliki pemerintahan.
Pemerintahan pada setiap negara berbeda-beda. Perbedaan tersebut muncul
istilah Sistem Pemerintahan.
Yang mana sistem berarti suatu keseluruhan yang terdiri atas beberapa
bagian yang mempunyai hubungan fungsional. Pemerintahan dalam arti luas
adalah pemerintahan atau lembaga-lembaga Negara yang menjalankan
segala tugas pemerintahan baik sebagai lembaga eksekutif, legislatif,
maupun yudikatif.
Maka

dapat

disimpulkan

bahwa

pemerintahan

membicarakan

bagaimana pembagian kekuasaan serta hubungan antara lembaga-lembaga


Negara

yang

menjalankan

kekuasaan-kekuasaan

Negara

itu

demi

kepentingan rakyat.
1.2.
Rumusan Masalah
A. Apakah yang dimaksud Sistem, Pemerintah, Pemerintahan, dan Sistem
Pemerintahan ?
B. Apakah yang dimaksud dengan Bentuk Pemerintahan dan Bentuk
Negara?
C. Apa saja

ciri-ciri

sistem

pemerintahan

parlementer

maupun

presidensial?
D. Klasifikasi Sistem Pemerintahan di bagi menjadi berapa? Jelaskan?
E. Bagaimana pelaksanaan sistem pemerintahan di berbagai negara?
F. Sebutkan berbagai macam sistem pemerintahan yang pernah
digunakan di Indonesia
1.3.

Maksud dan Tujuan

A. Menjaga kestabilan masyarakat.


B. Menambah wawasan tentang Sistem Pemerintahan .
C. Mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem pemerintahan
Parlementer dan Presidensial.
D. Menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Hakikat Sistem Pemerintahan
A. Pengertian Sistem
Dalam penyelenggaraan sebuah pemerintahan, setiap negara harus
mempunyai sistem

pemerintahan yang terorganisasi dengan baik. Hal ini

bertujuan agar roda pemerintahan dapat berjalan dengan baik dan lancar
karena

dijalankan

oleh

sebuah

sistem

yang

terpola

dan

teratur.

Pemerintahan yang berdaulat juga merupakan salah satu unsur yang mutlak
ada.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata sistem mempunyai tiga
pengertian, yaitu pertama, sistem berarti seperangkat unsur yang secara
teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Kedua, sistem
berarti susunan pandangan, teori, asas yang teratur. Ketiga, sistem berati
metode. Di dalam suatu sistem terdapat komponen-komponen yang
mempunyai fungsi masing-masing dan saling berhubungan satu dengan
yang lain menurut pola, tata, atau norma tertentu dalam rangka mencapai
tujuan.
Berikut ini merupakat pengertian sistem menurut para ahli.
a. Pamudji
Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks
dan terorganisasi, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau

bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan


yang kompleks atau utuh.
b. Rusadi Kantaprawira
Sistem adalah suatu kesatuan yang terbentuk dari beberapa
unsure/elemen. Unsur, komponen, atau bagian yang banyak
tersebut

berada

dalam

keterikatan

yang

kait-mengait

dan

fungsional.
c. Prajudi
Sistem adalah suatu jaringan prosedur-prosedur yang berhubungan
satu

sama

lain

menurut

skema/pola

yang

bulat

untuk

menggerakkan suatu fungsi yang utama dari suatu usaha/urutan.


d. W.J.S. Poerwadarminta
Sistem merupakan sekelompok bagian (alat dan sebagainya) yang
bekerja bersama-sama untuk suatu maksud.
Dalam sistem terkandung unsur-unsur:
a.
b.
c.
d.

Seperangkat elemen, komponen, dan bagian.


Saling berkaitan dan bergantung.
Kesatuan yang terintegerasi (terkait dan menyatu).
Memiliki peranan dan tujuan tertentu.

B. Pengertian Pemerintah
Pemerintah adalah

sistem

untuk

menjalankan

wewenang

dan

kekuasaan dalam mengatur kehidupan sosial, ekonomi dan politik, suatu


negara atau bagian-bagiannya.
Pengertian pemerintah yang lainnya adalah sekelompok orang yang
secara

bersama-sama

memikul

tanggung

jawab

terbatas

untuk

menggunakan kekuasaan. Pemerintah juga bisa diartikan sebagai penguasa


suatu negara atau badan tertinggi yang memerintah suatu negara.
Istilah pemerintah mungkin pernah kita dengar dalam kaitannya
dengan kolonial yang membentuk kata pemerintah kolonial. Pengertian

pemerintah kolonial sendiri adalah pemerintah yang dibangun di bawah


inspirasi filsafat merkantilisme yang tercermin dalam pemerintahan wilayah
yang diduduki.
Dalam bahasa inggris pemerintah memiliki padanan kata dengan
government yang artinya A group of people governing a country or state.
Jika diterjemahkan, pengertian pemerintah dalam bahasa inggris tersebut
menjadi Sekelompok orang yang mengatur suatu negeri atau negara. Jadi
pengertian pemerintah dalam kedua bahasa diatas memiliki kesamaan.
C. Pengertian Pemerintah
Berikut pengertian pemerintahan menurut berbagai ahli:
a. Utrecht
Utrecht mengartikan pemerintahan sebagai berikut.
1) Pemerintahan sebagai gabungan dari semua badan kenegaraan
yang berkuasa memerintah.
2) Pemerintahan sebagai gabungan badan-badan kenegaraan tertinggi
yang berkuasa memerintah di wilayah satu negara.
3) Pemerintahan dalam arti kepala negara (Presiden) bersama dengan
kabinetnya.
b. Austin Ranney
Pemerintahan

adalah

proses

kegiatan

pemerintah,

yaitu

proses

membuat dan menegakkan hukum dalam suatu negara.


D. Pengertian Sistem Pemerintahan
Menurut doktrin hukum tata negara, pengertian sistem pemerintahan
negara dapat dibagi ke dalam tiga pengertian, yaitu sebagai berikut:
a. Sistem Pemerintahan Negara dalam Arti Paling Luas
Tatanan yang berupa struktur dari suatu negara dengan
menitikberatkan hubungan antara negara dan rakyat. Pengertian

seperti ini akan menimbulkan model pemerintahan monarki,


aristrokasi, dan demokrasi.
b. Sistem Pemerintahan Negara dalam Arti Luas
Suatu tatanan atau struktur pemerintahan negara yang
bertitik tolak dari hubungan antarsemua organ negara, termasuk
hubungn antara pemerintah pusat (central government) dan
bagian-bagian.
c. Sistem Pemerintahan Negara dalam Arti Sempit
Suatu tatanan atau struktur pemerintah yang bertitik tolak
dari hubungan sebagai organ negara di tingkat pusat, khususnya
antara eksekutif dan legislatif.
2.2. Bentuk Pemerintahan
A. Bentuk Pemerintahan Klasik
Bentuk pemerintahan klasik pada umumnya masih menggabungkan
bentuk negara dan bentuk pemerintahan. Berdasarkan teori ini, bentuk
pemerintahan bisa dibedakan berdasarkan jumlah orang yang memerintah
serta sifat pemerintahannya. Teori ini dianut oleh Aristoteles, Plato, dan
Polybios.
1) Aristoteles
Berikut bentuk pemerintahan menurut Aristoteles.
a) Monarki
Suatu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh satu orang demi
kepentingan umum.
b) Tirani
Suatu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh seseorang demi
kepentingan pribadi.
c) Aristokrasi
Suatu

bentuk

pemerintahan

yang

di

pegang

oleh

sekelompok

di

pegang

oleh

sekelompok

cendekiawan demi kepentingan umum.


d) Oligarki
Suatu

bentuk

pemerintahan

yang

cendekiawan demi kepentingan pribadi.

e) Politeia
Suatu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh seluruh rakyat demi
kepentingan umum.
f) Anarki
Suatu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh banyak orang yang
tidak berhasil menjalankan kekuasaannya untuk kepentingan umum.
g) Demokrasi
Suatu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh rakyat dan dijalankan
untuk kepentingan seluruh rakyat.

2) Plato
Plato mengungkapkan lima bentuk pemerintahan yaitu sebagai berikut.
a) Aritrokrasi
Suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh kaum cendikiawan
yang dilaksanakan sesuai dengan pikiran keadilan.
b) Oligarki
Suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh golongan hartawan.
c) Temokrasi
Suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh orang-orang yang
ingin mencapai kemasyhuran dan kehormatan.
d) Demokrasi
Suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat jelata.
e) Tirani
Suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seorang tiran
(sewenang-wenang) sehingga jauh dari cita-cita keadilan.
3) Polybios
Polybios terkenal dengan teorinya yang disebut cyclus theory, yang
sebenarnya merupakan pengembangan lebih lanjut dari ajaran Aristoteles
dengan sedikit perubahan, yaitu dengan mengganti bentuk pemerintahan
politela dengan demokrasi. Teori siklus Polybios dapat digambarkan sebagai
berikut.

Gambar 2.1 Teori Siklus Polybios


B. Bentuk Pemerintahan Monarki (Kerajaan)
Adapun bentuk monarki ini dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai
berikut.
1. Monarki Absolut
Pada bentuk pemerintahan ini, pemerintahan dikepalai oleh
seorang raja, ratu, syah, atau kaisar. Perintah penguasa merupakan
hukum dan harus dilaksanakan seluruh rakyat. Pada penguasa
terdapat kekuaaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Contoh: Prancis di
masa kekuasaan Louis XIV.
2. Monarki Konstitusional
Bentuk pemerintahan monarki abssolut banyak dipraktikkan
masa lalu, ketika partiipasi rakyat dibatasi.
Pengalaman

beberapa

bentukk

kerajaan

berkaitan

dengan

proses terbentuknya monarki konstitusional dapat diuraikan sebagai


berikut.
a. Adakalanya inisiatif untuk mengubah bentuk monarki absolut
menjadi monarki konstitusional itu datang dari raja itu sendiri karena
dia takut kekuasaannya akan runtuh. Contoh: Jepang dengan hak
oktroi.
b. Adakalanya monarki absolut berubah menjadi monarki konstitusional
karena adanya desakan dari rakyat atau terjadi revolusi yang
berakibat

dibatasinya

kekuasaan

raja

(sehingga

tidak

lagi

mutlak/absolut). Contoh: Inggris yang melahirkan Bill of Rights pada


tahun 1689, Yordania, Denmark, Arab Saudi, dan Brunei Darussalam.
3. Monarki Parlementer
Dalam pemerintahan ini, kekuasaan tertinggi di tangan parlemen.
C. Bentuk Pemerintahan Republik
Bentuk-bentuk pemerintahan republik dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Republik Absolut
Dalam republik absolut, pemerintah bersifat diktator. Hukum
dimanipulasi hingga mendukung kekuasaannya. Contoh: Jerman pada
masa Hitler, Italia pada masa Mussolini, dan Spanyol pada masa
Jendral Franco.

2. Republik Konstitusional
Dalam pemerintahan republik konstitusional, kekuasaan kepala
negara dan kepala pemerintahan tidak diwariskan. Kedudukan politik
dapat

diperebutkan

melalui

cara-cara

yang

sah,

seperti

yang

ditetapkan dalam undang-undang.


3. Republik Parlementer
Dalam bentuk pemerintahan ini, presiden sebagai kepala negara
yang tidak aktif memimpin penyelenggaraan pemerintahan. Kepala
pemerintahan

dipegang

oleh

perdana

menteri

yang

memimpin

kabinet. Para menteri bertanggung jawab pada parlemen.


2.3. Klasifikasi Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan dibagi menjadi dua, yaitu sistem pemerintahan
presidensial dan sistem pemerintahan parelementer.
A. Sistem Pemerintahan Parlementer
Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer adalah sebagai berikut.
1) Kepala negara bisa raja/ratu/presiden. Namun, tidak bertanggung
jawab atas segala kebijakan yang diambil oleh kabinet.
2) Kepala negara hanya sebagai simbol negara karena yang menjadi
kepala pemerintahan adalah perdana menteri.

3) Parelemen mempunyai kekuasaan sebagai badan perwakilan dan


lembaga legislatif. Anggota parlemen dipilih oleh rakyat melalui
pemilu.
4) Eksekutif

(kabinet)

bertanggung

jawab

kepada

legislatif.

Jika

parlemen mengeluarkan mosi tidak percaya kepada menteri, maka


kabinet harus mngembalikan mandat kepada kepala negara.
5) Dalam sistem dua partai, yang ditunjuk sebagai pembentuk kabinet
sekaligus perdana menteri adalah ketua parpol pemenang pemilu.
6) Dalam sistem banyak partai, formatur kabinet harus membentuk
kabinet secara koalisi, karena kabinet harus mendapat dukungan
kepercayaan dari parlemen.
7) Kepala negara bisa menjatuhkan parlemen. Selanjutnya kabinet
harus membentuk parlemen baru melalui pemilu.
B. Sistem Pemerintahan Presidensial
Ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial adalah sebagai berikut.
1) Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan
sekaligus kepala negara.
2) Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi
rakyat dan dipiliih langsung oleh mereka atau melalui badan
perwakilan rakyat.
3) Presiden memiliki hak prerogatif (hak istimewa) untuk mengangkat
dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen
dan nondepartemen.
4) Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan
eksekutif (bukan kepada kekuasaan legislatif).
5) Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan
legislatif.
6) Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.

Perbedaan
Kepala Negara

Sistem
Pemerintahan
Presidensial
Presiden

Sistem
Pemerintaha
n
Parlementer
Presiden

Kepala Pemerintahan

Presiden

Perdana
Menteri

Masa Jabatan Kepala Pemerintahan

Ditentukan
Jangka Waktu

Tidak
ditentukan
Jangka Waktu

Hak Prerogatif Eksekutif

Presiden

Perdana
Menteri

Hak Prerogatif Legislatif

Presiden

Perdana
Menteri

Hak Pendapat Menurut


UUD/diberlakukan/dicabut

Presiden

Perdana
Menteri

Eksekutif bertanggungjawab kepada


legislatif

Tidak

Ya

Eksekutif dijatuhkan oleh legislatif

Tidak

Ya

Posisi Eksekutif

Parpol dan
Profesional

Hanya partai
berkuasa

Pembubaran legislatif oleh eksekutif

Tidak

Ya

Perbedaan

Sistem
Pemerintahan
Presidensial

Sistem
Pemerintaha
n
Parlementer

Pengusulan/Pengubah/Pengganti/Perb
aikan UUD/UU/peraturan
bersama dengan legislatif

Presiden

Perdana
Menteri

Hukuman kepada Kepala


Pemerintahan

Pemakzulan

Mosi Tidak
Percaya

Tabel 2.1 Perbedaan Sistem Pemerintahan Presidensial dan Sistem


Pemerintahan Parlementer
C. Sistem Pemerintahan Referendum
Referendum berasal dari kata refer yang berarti mengembalikan.
Sistem pemerintahan referendum adalah bentuk sistem pemerintahan
yang merupakan variasi dari sistem pemerintahan parlementer dan
presidensial.
Macam-macam referendum adalah sebagai berikut.

1) Referendum obligator adalah referendum yang harus terlebih dahulu


mendapat persetujuan langsung dari rakyat sebelum suatu undangundang tertentu diberlakukan.
2) Referensi fakultatif adalah referendum yang dilaksanakan apabila
dalam waktu tertentu sesudah suatu undang-undang diumumkan
dan dilaksanakan, sejumlah orang tertentu yang mempunyai hak
suara menginginkan diadakannya referendum.
3) Referendum konsultatif adalah referendum yang menyangkut soalsoal teknik.
D. Sistem Parlemen Satu Kamar dan Dua Kamar
1. Sistem Parlemen Satu Kamar
Sistem ini timbul berdasarkan pemikiran bahwa jika majelis
tingginya demokratis, hal iyu merupakan pencerminan majelis
rendah yang juga demokratis, sehingga hanya merupakan duplikasi
saja. Teori ini pun didukung suatu pendapat bahwa fungsi kamar
kedua dapat dilakukan oleh komisi parlementer, seperti meninjau
atau merevisi undang-undang.
Hal-hal yang berhubungan dengan sistem parlemen satu
kamar adalah sebagai berikut.
1) Para pendukung menyatakan bahwa sistem satu kamar mencatat
perlunya

pengendalian

atas

pengeluaran

pemerintah

dan

dihapuskannya pekerjaan berganda yang dilakukan oleh kedua


kamar.
2) Para pengkritik

menyatakan

bahwa

sistem

satu

kamar

menunjukan adanya pemeriksaan dan pengimbangan ganda ang


diberikan oleh sistem dua kamar dan dapat menambah tingkat
konsensus dalam masalah legislatif.
2. Sistem Parlemen Dua Kamar
Sistem parlemen dua kamar merupakan praktik pemerintahan
yang menggunakan dua kamar legislatif atau parlemen. Bentuk
parlemen dengan sistem dua kamar ini dapat dibedakan sebagai
berikut.

a) Federalisme
Negara-negara seperti Amerika Serikat, Australia, Brazil,
India, dan Jerman mengaitkan sistem dua kamar dengan struktur
politik federal mereka. Misalnya di Amerika Serikat, Australia, dan
Brazil, masing-masing negara bagian mendapatkan jumlah
penduduk antara masing-masing negara bagian. Hal ini untuk
memastikan bahwa negara bagian yang lebih sedikit
penduduknya tidak berada dibawah bayang-bayang negaranegara bagian yang penduduknya lebih banyak. Akan tetapi, di
majelis rendah, kursi dimenangkan berdasarkan jumlah
penduduk. Di India dan Jerman, majelis tinggi. Rajya Sabha (India)
dan Bundesrat (Jerman), bahkan lebih erat terkait dengan sistem
federal karena para anggotanya dipilih langsung oleh pemerintah
dari masing-masing negara bagian India atau Bundesland
(Jerman). Ini pernah terjadi di negara Amerika Serikat sebelum
amandemen ke-17.
b) Sistem Dua Kamar Kebangsawaan
Di beberapa negara, sistem dua kamar dilakukan dengan
menyejajarkan unsur-unsur demokratis dan kebangsawaan.
Sebagai contoh majelis tinggi (House of Lords) di Britania Raya
yang merupakan sisa-sisa sistem kebangsawanan yang dulu
pernah mendominasi politik Britania Raya, sedangkan majelis
rendah (House of Commons), anggotanya sepenuhnya dipilih.
Contoh lain, House of Peers di Jepang, yang dihapuskan setelah
PD II.
2.4. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di Berbagai Negara
Setiap negara menganut sistem pemerintahan yang berbeda-beda.
Pelaksanaan sistem pemerintahan dalam suatu negara sangat diipengaruhi
oleh beberapa hal berikut:
1. Komitmen elite politik terhadap sistem politik yang hendak diwujudkan.
2. Sistem kepartaian yang berkembang di negara yang bersangkutan.
3. Tradisi politik yang telah berkembang di negara yang bersangkutan.
4. Budaya politik dominan di masyarakat yang bersangkutan.

Berikut pelaksanaan sistem pemerintahan di berbagai negara.


1. Sistem Pemerintahan Kerajaan Inggris
Ketika membahas mengenai sistem pemerintahan parlementer,
maka

negara

yang

pertama

kali

adalah

Inggris.

Hal

tersebut

dikarenakan Inggris adalah negara yang pertama kali menciptakan


suatu parlemen yang workable, artinya suatu parlemen hasil pilihan
rakyat melalui pemilihan umum yang mampu bekerja memecahkan
masalah sosial ekonomi kemasyarakatan. Konstitusi Inggris tidak
terkodifikasi dalam satu naskah tertulis, tetapi tersebar dalam
berbagai peraturan, hukum, dan konvensi.
Adapun ciri-ciri penting pemerintahan Inggris adalah sebagai
berikut.
a. Berbentuk negara kesatuan (unitary state) dengan sebutan United
Kingdom, terdiri dari Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara.
b. Kekuasaan pemerintah terletak pada kabinet (perdana menteri
beserta para menteri), raja/ratu hanya sebagai kepala negara.
c. Kekuasaan tidak terpisahkan, terutama kekuasaan eksekutif dan
kekuasaan legislatif.
d. Parlemen adalah bikameral, terdiri dari House of Commons dan
House of Lords. House of Common adalah badan perwkilan rakyat
yang anggota-anggotanya dipilih diantara calon-calon partai yang
ada di Inggris untuk masa jabatan 5 tahun.
2. Sistem Pemerintahan Republik Prancis
Secara ringkas ciri-ciri pemerintahan Prancis adalah sebagai berikut.
a. Bentuk negara kesatuan dengan 22 daerah/wilayah.
b. Konstitusinya adalah tertulis.
c. Pemisahan kekuasaan tampak agak jelas, yakni legislatif di tangan
parlemen, eksekutif di tangan presiden, dan yudikatif di tangan
badan kehakiman.
d. Parlemen adalah bikameral, terdiri dari senat dan majelis nasional
(National Asembly).senat merupakan perwakilan dari teritorial,
daerah atau wilayah aadministratif, dengan masa jabatan 9 tahun.
e. Bentuk pemerintahan adalah republik dengan sistem demokrasi
presidensial.

3. Sistem Pemerintahan Negara Amerika Serikat


Sistem pemerintahan Amerika Serikat merupakan sistem yang
paling rumit di dunia. Amerika Serikat adalah suatu negara raksasa
(super power) yang mendapatkan kemerdekaannya melalui revolusi
pada tahun 1776. Sistem pemerintahan amerika serikat berdasarkan
konstitusi dilaksanakan dengan sistem presidensial murni. Amerika
Serikat memiliki tradisi demokrasi yang kuat dan berakar dalam
kehidupan masyarakat sehingga dianggap sebagai benteng demokrasi
dan kebebasan.
4. Sistem Pemerintahan Negara Cina (Tiongkok)
Nama lengkapnya republik rakyat cina (Peoples Republic of
China) adalah negara terbesar di daratn asia yang masih menerapkan
sistem komunis.
Ciri-ciri sistem pemerintahan cina adalah sebagai berikut.
a. Bentuk negara kesatuan yang terdiri atas 23 provinsi.
b. Bentuk pemerintahan adalah republik dengan sistem demokrasi
komunis.
c. Kepala negara adalah presiden, sedangkan kepala pemerintahan
adalah perdana menteri. Presiden dipilih oleh Kongres Rakyat
Nasional dengan masa jabatan 5 tahun dan biasanya merangkap
sebagai ketua partai.
d. Menggunakan sistem unikameral, yaitu Kongres Rakyat Nasional
(National Peoples Congress atau Guanguo Renmin Daibiao Dahui).
5. Sistem Pemerintahan Negara Jepang
Jepang adalah negara kekaisaran, yang mana kepala negaranya
seorang kaisar dengan kepala pemerintahan seorang perdana menteri.
Ciri-ciri sistem pemerintahan Jepang adalah sebagai berikut.
a. Bentuk pemerintahan adalah monarki konstitusional dengan sistem
demokrasi parlementer.
b. Kepala pemerintahan dalah raja/kaisar. Raja/kaisar Jepang sebagai
simbol dan lambang kesatuan. Kepala perdana menteri adalah
perdana menteri.

c. Pemilihan raja berdasarkan keturunan, sedangkan perdana menteri


berasal dari pimpinan partai mayoritas yang ada di parlemen (House
of Representatives).
d. Palemen menganut sistem bikameral yang terdiri atas House of
Councillors atau Sangi-in dan The House of Representatives atau
Shugi-in.

House

wilayah,distrik

of
atau

Councillors
provinsi,

merupakan
sedangkan

perwakilan
The

House

dari
of

Representatives merupakan wakil rakyat yang dipilih melalui pemilu


dari partai poltik.
e. Badan kehakiman adalah supreme court.
2.5. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia
Sistem pemerintahan indonesia yang berlaku mengacu pada UUD 1945
selaku konstitusi. Ada 9 prinsip pokok yang mendasari penyusunan sistem
penyelenggaraan negara Indonesia.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa


Cita Negara Hukum dan The Rule of Law
Paham Kedaulatan Rakyat dan Demokrasi
Demokrasi Langsung dan Demokrasi Perwakilan
Pemisahan Kekuasaan dan Prinsip Check and Balances
Sistem Pemerintahan Presidensial
Persatuan dan Keragaman
Paham Demokrasi Ekonomi dan Ekonomi Pasar Sosial
Cita Masyarakat Madani

Berikut ini uraian singkat mengenai dinamika sistem pemerintahan indonesia


sejak indonesia merdeka 17 Agustus 1945 sampai saat sekarang ini.
1. Periode Tahun 1945-1949
Setelah memproklamasikan diri, konstitusi yang digunakan oleh
NKRI adalah UUD 1945 yang secara resmi digunakan sejak 18 Agustus
1945. Dalam UUD 1945 dijelaskan bahwa bentuk negara indonesia
adalah kesatuan, dengan bentuk pemerintahan republik dan sistem
pemerintahannya adalah presidensial.
Pada tanggal 16 Oktober 1945, dilaksanakn Kongres Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP) di Malang dan Wakil Presiden Drs. Moh.
Hatta mengeluarkan Maklumat No. X yang intinya memberi wewenang

bagi KNIP untuk membuat dan menetapkan GBHN. Kemudian melalui


maklumat pemerintah tanggal 14 November 1945 dibentuk Kabinet
Parlementer pertama yang dipimpin oleh Sutan Syahrir sebagai
perdana menteri, dan menteri-menteri bertanggung jawab kepada
KNIP sebagai pengganti MPR/DPR.
2. Periode Tahun 1949-1950
Pada tanggal 27Desember 1949 terbentuk Negara Indonesia
Serikat (RIS). Negara RIS terdiri dari daerah negara dan satuan
kenegaraan yang tegak sendiri.
a. Daerah negara adalah negara bagian, yaitu Negara Republik
Indonesia, Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, Negara Jawa
Timur, Negara Madura, Negara Sumatera Selatan, dan Negara
Sumatera Timur.
b. Satuan kenegaraan yang tegak sendiri, yaitu Jawa Tengah, Bangka,
Belitung, Riau, Kalimantan Barat, Dayak Besar, Daerah Banjar,
Kalimantan Tenggara, dan Kalimantan Timur.
3. Periode Tahun 1950-1959
Meskipun ditetapkan tanggal 15 Agustus 1950, UUDS 1950 ini
mulai berlaku tanggal 17 Agustus 1950. Sistem pemerintahan yang
dijalankan adalah sistem parlementer dengan bentuk negara kembali
ke kesatuan. Kabinet dipimpin oleh perdana menteri yang bertanggung
jawab kepada parlemen.
4. Periode Tahun 1959-1966
Pada masa ini Indonesia indonesia memasuki periode demokrasi
terpimpin. Sistem pemerintahan yang diterapkan adalah presidensial.
Presiden

Soekarno

pemerntahan.

menjabat

Namun,

pada

kepala

negara

sekaligus

masa

pemerintahan

ini

kepala
terjadi

penyimpangan-penyimpangan antara lain sebagai berikut.


Pada masa ini terjadi pemberontakan Partai Komunis Indonesia
(PKI) yang dikenal dengan Gerakan 30 September (G-30-S/PKI) yang
menyebabkan kekacauan. Rakyat pun menyerukan tuntutan kepada

pemerintah untuk membubarka PKI yang lebih dekenal dengan tritura


(tiga tuntutan rakyat).
Adapun isi tritura adalah sebagai berikut.
1) Bubarkan PKI
2) Bersihkan kabinet dari unsuur-unsur PKI.
3) Turunkan harga.
5. Periode Tahun 1966-1998
Sebagai
pegangan
Supersemar,
Soeharto

memegang

kepemimpinan sejak 1966,namun beliau secara resmi menjalankan


pemerintahan sejak diangkat sebagai presiden oleh MPRS tahun 1968.
Masa pemerintahan Soeharto ini disebut masa Orde Baru, sedangkan
pemeritahan sebelumnya disebut Orde Lama.
6. Periode Tahun 1949-1950
Orde Baru memegang pemerintahan selama 32 tahun. Selama
rezim tersebut runtuh,maka digantikan dengan era reformasi di mana
reformasi dijadikan gerbang perubahan untuk menuju kehidupan
bangsa Indonesia yang lebih baik.
a. Pada era ini, rakyat mempunyai berbagai macam tuntutan, di
antaranya sebagai berikut.
b. Amandemen UUD ri 1945.
c. Penghapusan doktrin dwifungsi ABRI.
d. Penegakan suptremasi hukum, penghormatan

HAM

,serta

pemberantasan korupsi, kouisi, dan nepotisme.


e. Desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat dan daerah.
f. Mewujudkan kebebasan pers.
g. Mewujudkan kehidupan demokrasi.
2.6. Perbandingan

Pelaksanaan

Sistem

Pemerintahan

Indonesia dengan Negara Lain


1. Pengaruh Sistem Pemerintahan yang Dianut Suatu Negara
Terhadap Negara Lain.
Penerapan sistem pemerintahan yang berbeda pada tiap-tiap negara
disebabkan karena latar belakang serta kehidupan sosial budaya yang
berbeda pula. Bahkan sistem pemerintahan yang sama pun bisa berbeda
dalam penerapannya. Sebagai contoh Indonesia dengan Amerika Serikat
yang sama-sama sistem pemerintahannya adalah presidensial, namun

Indonesia menerapkan distribution of power (pemembagian kekuasaan),


bukan separation of power (pemisahan kekuasaan).
Berikut

ini

adalah

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

sistem

pemerintahan suatu negara.


a. Faktor Sejarah
Sistem pemerintahan suatu negara dipengaruhi oleh faktor
sejarah terbentuknya negara tersebut yang sebelumnya pernah
diduduki/dijajah negara lain. Negara-negara yang terbentuk dengan
cara penyerahan dan pencaplokan/penguasaan pada umumnya
akan terpengaruh dengan negara induknya.
Berikut ini penjelasannya.
1) Penyerahan atau mandat (cessie), yaitu bahwa negara terjadi
ketika suatu wilayah diserahkan kepada salah satu negara yang
kalah pada PD I berdasarkan suatu perjanjian tertentu. Contoh :
negara Kamerun bekas jajahan Jerman menjadi mandat Prancis.
2) Pencaplokan atau penguasaan (anexatie), yaitu bahwa suatu
negara terjadi ketika berada di suatu wilayah yang dikuasai oleh
bangsa tanpa reaksi berarti. Contoh: sejak abad ke-15 Inggris
telah melakukan penguasaan wilayah atas Afrika Selatan,
Australia, Selandia Baru, India, Kanada, dan lain-lain.
3) Pemisahan (separatie), yaitu bahwa suatu negara terjadi ketika
ada suatu wilayah negara yang memisahkan diri dari negara
yang semula menguasainya, kemudian menyatakan
kemerdekaannya. Contoh: tahun 1984 Pakistan memisahkan diri
dari India dan menyatakan kemerdekaannya.
N

Negara

o.

Induk

1.

2.

Amerika
Serikat
Inggris

Negara Baru

Sistem
Pemerintaha
n

Filipina

Presidensial

Kanada, Afrika Selatan,


Selandia Baru, Australia,
India, dan Malaysia

Parlementer

3.

Prancis

Kamerun, Chad, Kaledonia


baru, Kamboja, Republik
Afrika Tengah, Aljazair,
Burundi, dan lain-lain

Parlementer

b. Faktor Ideologi
Selain faktor sejarah , faktor ideologi juga berpengaruh besar
terhadap

penerapan

sistem

pemerintahan

suatu

negara.

Liberalisme dan komunisme adalah dua ideologi yang menguasai


dunia saat ini. Komunisme didukung oleh Uni Soviet (Rusia),
sedangkan liberalisme oleh Amerika Serikat.
Setelah Perang Dunia II, kedua negara tersebut saling berseteru
untuk memengaruhi rezim pemerintahan negara lain. Perseteruan
kedua negara inilah yang lebih dikenal dengan istilah Perang
Dingin. Akhirnya perseteruan ini berakhir saat Uni Soviet bubar
pada tahun 1989.
Perang Dingin juga memengaruhi sistem pemerintahan negaranegara yang berada dibawah pengaruh Uni Soviet dan Amerika
Serikat. Berikut contoh beberapa negara yang terpengaruh sebaran
ideologi dari kedua negara tersebut.
N

Negara

Negara dalam Hubungan

o.

Induk

Ideologi

Sistem
Pemerintahan

1.

Amerika
Serikat
(liberal)

Inggris, Prancis, Italia,


Kanada, Australia, Jerman,
Korea Selatan, dan lain-lain

Presidensial atau
parlementer
dengan lebih
dari satu partai

2.

Uni Soviet
(komunis)

Kuba, Korea Utara, Vietnam,


RRC, Ukraina, Yugoslavia,
dan lain-lain

Presidensial
dengan partai
tunggal yaitu
partai komunis

2. Perbandingan Sistem Pemerintahan Indonesia dengan Negara


di Kawasan Amerika.

N
o

Kategori

Indonesia

Amerika
Serikat

Brazil

Bentuk
negara

Kesatuan
dengan
otonomi luas
mempunyai 34
provinsi.

Federal dengan
50 negara
bagian dan 1
distrik.

Federal dengan
26 negara
bagian dan 1
distrik federal.

Bentuk
Pemerintahan

Republik.

Republik.

Republik.

Sistem
Pemerintahan

Presidensial
untuk masa
jabatan 5
tahun.

Presidensial
untuk masa
jabatan 4 tahun

Presidensial
untuk masa
jabatan 5 tahun.

Eksekutif

Presiden
sebagai kepala
negara dan
kepala
pemerintahan.
Dipilih
langsung oleh
rakyat.

Presiden
sebagai kepala
negara dan
kepala
pemerintahan.
Dipilih
langsung oleh
rakyat.

Presiden
sebagai kepala
negara dan
kepala
pemerintahan.
Dipilih langsung
oleh rakyat.

Legislatif atau
Parlemen

Bikameral,
yaitu DPR dan
DPD. Anggota
DPR dan DPD
menjadi
anggota MPR.

Bikameral yaitu
Kongres terdiri
atas Senat dan
The House of
Representative.

Bikameral yaitu
Kongres
Nasional terdiri
atas federal
Senat dan The
Chamber of
Deputies.

Yudikatif

Mahkamah
Agung, badan
peradilan
dibawahnya,
dan
Mahkamah
Konstitusi.

Supreme Court
United States
Court of Appeal
Unite States
District Country
Court.

Supreme
Federal Tribunal
Higher Tribunal
or Justice.
Reginal Federal
Tribunal.

3. Perbandingan Sistem Pemerintahan Indonesia dengan Negara


di Kawasan Eropa
N
o
1

Kategori

Indonesia
Kesatuan

negara

dengan

dengan 23

otonomi luas.

daerah (region).

Bentuk

Republik.

Kesatuan.

Prancis

Bentuk

Pemerintahan
3

Inggris

Monarki

Kesatuan

Republik.

Konstitisional.

Sistem

Presidensial

Parlementer

Demokrasi

Pemerintahan

untuk masa

untuk masa

presidensial

jabatan 5

jabatan 5

untuk masa

tahun.

tahun.

jabatan 5 tahun.

Presiden

Ratu/Raja

Presiden

sebagai kepala

sebagai kepala

sebagai kepala

negara dan

negara dan

negara dipilih

kepala

perdana

langsung oleh

pemerintahan.

menteri

rakyat

Dipilih

sebagai kepala

sedangkan

langsung oleh

pemerintahan.

perdana menteri

Eksekutif

rakyat.

diusulkan
mayoritas
Majelis Nasional
dan diangkat
presiden.

Legislatif atau

Bikameral,

Bikameral

Bikameral terdiri

Parlemen

yaitu DPR dan

terdiri atas

atas Majelis

DPD. Anggota

Majelis

Rakyat (Majelis

DPR dan DPD

Nasional dan

Al Asembly).

menjadi

Dewan

anggota MPR.

Nasional

Provinsi.
6

Yudikatif

Mahkamah

Supreme Court

Supreme Court

Agung, badan

of England,

of Appeals dan

peradilan

Wales, and

Constitutional of

dibawahnya,

Northern

State.

dan

Ireland,

Mahkamah

Scotlands

Konstitusi.

Court of
Session, and
Court of The
Justiciary.

4. Perbandingan Sistem Pemerintahan Indonesia dengan Negara


di Kawasan Asia
N
o

Kategori

Indonesia

India

China

Bentuk
negara

Kesatuan
dengan
otonomi luas
mempunyai 34
provinsi.

Federal dengan
26 negara dan
7 kesatuan
teritorial.

Kesatuan
dengan 23
provinsi.

Bentuk
Pemerintahan

Republik.

Republik.

Republik.

Sistem
Pemerintahan

Presidensial
untuk masa
jabatan 5
tahun.

Parlementer
untuk masa
jabatan 5
tahun.

Parlementer.

Eksekutif

Presiden
sebagai kepala
negara dan
kepala
pemerintahan.
Dipilih
langsung oleh
rakyat.

Presiden
sebagai kepala
negara dan
perdana
menteri
sebagai kepala
pemerintahan.
Presiden dipilih

Presiden
sebagai kepala
negara. Presiden
dan wakil dipilih
oleh Kongres
Rakyat Nasional.

oleh anggota
perlemen.
Perdana
Menteri dipilih
oleh mayoritas
anggota
parlemen.
5

Legislatif atau
Parlemen

Bikameral,
yaitu DPR dan
DPD. Anggota
DPR dan DPD
menjadi
anggota MPR.

Bikameral,
yaitu Dewan
Negara (Rajya
Sabha) dan
Majelis Rakyat
(Lok Sabha).

Unikameral,
yaitu National
Peoples
Congress
Guanguo
Renmin Daibiao
Dahui untuk
masa 5 tahun.

Yudikatif

Mahkamah
Agung, badan
peradilan
dibawahnya,
dan
Mahkamah
Konstitusi.

Supreme Court.

Supreme
Peoples Court,
Local Peoples
Courts, dan
Special Peoples
Court.

5. Perbandingan Sistem Pemerintahan Indonesia dengan Negara


di Kawasan Afrika
N
o

Kategori

Indonesia

Afrika Selatan

Mesir

Bentuk
negara

Kesatuan
dengan
otonomi luas
mempunyai 34
provinsi.

Kesatuan
dengan 9
provinsi.

Kesatuan.

Bentuk
Pemerintahan

Republik.

Republik.

Republik.

Sistem
Pemerintahan

Presidensial
untuk masa
jabatan 5

Presidensial
untuk masa
jabatan 5

Presidensial
untuk masa
jabatan 6 tahun.

tahun.

tahun.

Eksekutif

Presiden
sebagai kepala
negara dan
kepala
pemerintahan.
Dipilih
langsung oleh
rakyat.

Presiden
sebagai kepala
negara dan
kepala
pemerintahan.
Dipilih oleh
Majelis
Nasional.

Presiden
sebagai Kepala
Negara. Perdana
Menteri sebagai
kepala
pemerintahan.
Presiden
diajukan oleh
Majelis Rakyat
yang dikuatkan
oleh referendum
Perdana Menteri
ditunjuk oleh
Presiden.

Legislatif atau
Parlemen

Bikameral,
yaitu DPR dan
DPD. Anggota
DPR dan DPD
menjadi
anggota MPR.

Bikameral
terdiri dari
Majelis
Nasional dan
Dewan
Nasional
Provinsi.

Bikameral terdiri
atas Majelis
Rakyat (Majelis
Alshab) dan
Dewan
Penasehat
(Majelis AlShura).

Yudikatif

Mahkamah
Agung, badan
peradilan
dibawahnya,
dan
Mahkamah
Konstitusi.

Constitutional
Court dan
Supreme Court.

Supreme
Consitutional
Court.

You might also like