Professional Documents
Culture Documents
by
Lydia Chance
Sinopsis:
*USA Today and New York Times best seller list*
"John Garrett adalah seorang multi jutawan sinis yang
jarang ditolak apa pun yang diinginkannya, sampai suatu
hari ia bertemu Sarah McAlister. Sarah yang terluka di
masa lalu dan segala sesuatu tentang rancher yang suka
mengeluh menyebabkan pertahanan dirinya dalam
kesiagaan tertinggi. Dia mencoba sebaik-baiknya untuk
tidak berurusan dengan John, tapi pengejaran tanpa henti
membuatnya mustahil untuk ditolak." Ini adalah kisah
menarik tentang hasrat terdalam dari seorang wanita
yang telah ia sembunyikan selama bertahun-tahun. Sarah
bermetamorfosis, ketika ia melakukan perubahan dari
kepribadian puas diri yang manipulatif tapi tidak penuh,
sampai menyadari gairah sepenuhnya dan potensi
sebagai submisif. Penulis telah menggali jauh ke dalam
pikiran dan motivasi dari karakter seorang submisif dan
membawanya ke dunia nyata bagi pembacanya. Cerita
ini untuk pembaca yang suka kisah cinta panas tentang
seorang tokoh dominan. Sang pria suka mengontrol dan
posesif, tapi dia juga melindungi dan berkomitmen untuk
pasangannya. Tak ada fetish atau kinky, hanya alpha
yang tak pernah dia datangi dan tak pernah berniat untuk
dia datangi. Dia telah mendanai pembangunan sayap
baru dari ruang pribadi gedung di sebuah klinik yang
akan terus menaikkan tingkat perawatan di sebuah rumah
sakit kecil. Dan baru saja pagi ini, Dia telah menulis
sebuah check yang bernilai cukup besar untuk
memberikan ipad versi terbaru kepada setiap murid di
sebuah sekolah. Apa yang harus dia lakukan dan harus
dilakukan dengan cepat adalah membangun sebuah
yayasan untuk orang di wilayah ini dan
mempekerjakan seseorang yang kompeten untuk
menjalankannya, dengan demikian dia akan
dibiarkan sendiri dan meminimumkan
interaksinya dengan orang.
Dia mengakui sepenuhnya bahwa dia adalah
orang yang tidak bersosialisasi. Dia terus terang
tidak menikmati bersosialisasi dengan orang. Tak
perduli dengan kerumunan orang, tidak suka
pembicaraan basa basi atau sejenisnya.
Dia menyimpan hampir semua hal untuk dirinya
sendiri. Pembantunya yang membelikan
kebutuhan bahan makanannya, Dia melakukan
tulang belakangnya.
Sarafnya menjadi kaku dan ia mengetahui, tanpa
ragu, ia tidak menginginkan bantuannya. Ia lebih
memilih pergi tanpa membeli dan mungkin
kehabisan bensin daripada menerima bantuan
dari pria ini. Ia bahkan tak ingin berdiri dekat
satu detik lebih lama lagi dengan pria ini dari
yang seharusnya dia lakukan. Dia menelan ludah
dan melangkah satu kali ke samping pria ini saat
ia menjawab sesingkat saat pria itu bertanya
Tidak, terima kasih .
Tubuh pria ini menghadangnya begitu tiba-tiba
dan dilakukan dengan mulus sehingga ia tak
percaya dia melakukannya. Matanya memandang
dengan sedikit kepanikan.
Nona, Kau membutuhkan pertolongan, Betul
kan? Kali ini ia bicara dengan nada yang sedikit
lebih baik. Ia memiliki perasaan pria ini bisa
melihat ke dalam dirinya dan mengetahui ia telah
menempatkan sarafnya ke tepi rasa
ketidaknyamanan dan berusaha untuk
memperbaikinya.
merubah suaranya.
Dia tetap memegang tangannya sementara dia
meletakkan jari-jari tangannya melewati sisi
wajahnya dan dia merasakan kehalusan pipinya.
Tubuhnya mengeras dan tanpa ragu ia akan
menyentakkannya lagi darinya, akan tetapi sisa
kekagetan dari perbuatannya yang bersedia
membayar bensinnya memberikannya beberapa
menit tambahan sebelum ia lari.
Dia bisa saja mempererat kesepakatan dan
mengatakan padanya siapa dia sebenarnya,
karena semua orang di lima wilayah daerah sini
mengetahui siapa dia. Yang dia inginkan darinya
hanya satu, semakin cepat semakin baik. Jika ia
tidur dengannya hanya karena dia lebih kaya
dari dosa, kenapa dia begitu perduli? akan tetapi
dia ragu untuk mengatakan padanya, tantangan
yang ia hadirkan menyerang ke dalam darahnya,
Itu panas tambahan yang membuatnya tergoda
untuk terus bermain dengannya.
Dia memutuskan untuk mencoba kembali tanpa
mengungkapkan identitasnya. Kau mungkin
John.
Hal itu memberikannya banyak perasaan aman
yang dia butuhkan dan saat ini dia hanya ingin
berlalu darinya secepat yang dia bisa. "Sarah
McAlister". Dia menjawab pertanyaannya yang
telah ia tanyakan sejak tadi padanya dengan
tujuan agar ia damai sehingga dia bisa pergi.
Pada jawabannya, senyum pelan pelan melintasi
mulutnya dan bukannya membiarkannya pergi,
sepertinya malah memberikan efek berlawanan
saat tangan yang tadinya menggenggamnya kini
terbuka dan jari jarinya terjalin dengannya
memegangnya dengan genggaman yang lebih
erat. "Tidak begitu sulit kan ?"
Telapak tangannya yang kasar menyentuhnya
dan getaran yang dalam dari kata-katanya yang
diucapkan dengan pelan-pelan mengirimkan
sedikit aliran panas ke perutnya. Dia dengan
cepat mengenyahkannya dengan mengatakan
pada dirinya sendiri bahwa dia hanya seorang
manusia, lagipula, dan ia tanpa diragukan lagi
adalah pria paling menarik yang pernah berada
beberapa catatan cepat di notebook hello kittynya. Philip Johnson Garret. Ini ketiga kalinya dia
mendengar nama ini disebut. Jelas, dia adalah
pria yang tidak hanya memiliki uang, akan tetapi
juga seorang yang dermawan.
Kenapa dirinya begitu perduli? Kenapa ia punya
keinginan agar sekolah kecil di kota kecil Top
Hill terbuka dan berkembang menjadi kepedulian
yang besar buatnya? Terjawab, dia adalah
seorang guru dan dia memiliki kebutuhan yang
mendalam untuk memberikan semua anak
sebuah pendidikan sebaik mungkin.
Tetapi ini lebih dari itu.
Dia mencintai kota ini dan tanah 200 Acre yang
diwariskan dari kakek-neneknya padanya
sepenuh hati. Dia tidak pernah hidup di sini
sepenuhnya; dia tumbuh di Dallas dengan orang
tuanya dan tinggal di sana bahkan setelah
mereka bercerai dan ibunya pindah ke Australia
dengan pria baru dan ayahnya menenggelamkan
dirinya dalam alkohol yang memnyebabkan
kematian dini padanya.
John cium.
Sarah melihat dengan kemarahan dan rasa malu,
dan terbakar, mata kehinaan, memandang
kepadanya dan tetap diam.
John memandangnya dengan seksama,
mendorongnya, menahannya menuju pintu.
Apakah kau berbohong kepadaku? John
bertanya dengan marah, suara yang kasar.
Sarah menghembuskan nafas dangkal saat daya
tarik yang tak diinginkan praktis telah
menelannya secara utuh. Pikirannya sesak oleh
sentuhan John sehingga dia sulit untuk
memahami pertanyaannya. Dia harus
berkonsentrasi Soal apa?
Tangan John meninggalkan dagunya dan dengan
sentakkan sarah terhadap lengannya, John
menarik tangan kiri sarah ke bawah dan
meletakkan di depan wajahnya. Kau tidak
memakai cincin. Suaranya lebih dari sekadar
menggeram.
Pukulan lain menghantam kegelisahan Sarah,
dan benar-benar malu bahwa John bisa
***
John memukulkan dahinya ke pintu yang tertutup
dan menahan erangan. Satu ciuman. Satu
ciuman sialan saja adalah semua yang dia
dapatkan sebelum dia pergi. Kejengkelan
melanda tulang belakangnya. Jika sebelum
malam ini dia begitu menginginkan Sarah, maka
saat ini keinginan itu semakin besar.
Memikirkan tentang kakinya. Kenangan pada
caranya menari yang canggung akan tetapi
benar-benar tarian yang menarik. Mulut yang
manis dan basah itu, gairah lembut yang dia
berikan dengan sangat mudah.
Ini terlalu banyak. Dia memukulkan kepalanya
sekali lagi dan mengeluarkan erangan yang
dalam dan frustasi. Jika kemarin dia begitu
tersiksa dengan tidak melacaknya sejak
pertemuan pertama itu, saat ini hal itu menjadi
hampir tidak mungkin lagi.
John tahu dia tidak akan bisa untuk
menghentikan dirinya kali ini. Dia harus bertemu
dengannya lagi. Wanita ini tidak akan bisa terus
untuk mendiskusikannya? Sarah tidak benarbenar bodoh. Reaksi awal John merupakan
penolakan. Apakah ini jebakan? Ini pasti sebuah
bentuk penyiksaan. Bisakah kita
mendiskusikannya sekarang?
Aku tidak punya waktu, aku punya pekerjaan
yang harus dilakukan. Malam ini.
Tapi __
Aku akan menjemput mu jam lima. Pakai
pakaian yang nyaman. Kita akan ke San Antonio.
Tidak ada tempat yang enak di sekitar sini.
Sarah tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Ya
ampun, Tidak, tidak pantas mengingat dia
meminta bantuan uang jutaan dollar. Aku tidak
ingin ada masalah, aku bisa kembali kemari
besok, atau saat kau punya waktu.
Aku punya waktu malam ini.
Ya, Tapi__
Sarah, Kau mau uang sialan itu atau pun tidak.
Aku sungguh tidak perduli. Dalam minggu ini
akan ada orang lain yang datang dan
menginginkannya untuk hal yang lain. Jadi jika
jari sarah.
Tangan Sarah gemetar dan Sarah mencoba
untuk menggenggamkan tangannya agar cincin
itu tidak terlepas. Tapi Sarah tidak mampu,
Energinya hilang, tangannya sangat gemetar dan
Sarah tidak bisa mengontrolnya.
Berikan cincin itu kepadaku, Sayang. John
membujuknya. kau tidak tercipta untuk Pria itu.
John memandang kebawah ke antara mereka,
dan membongkar genggaman jari-jari Sarah.
Cincin itu tidak seerat seharusnya, cincin itu
meluncur terbuka dari jarinya dengan mudah.
John memegang cincin itu diantara jarinya di
depan wajah Sarah seperti bertanya. Sarah
menjilat bibirnya yang kering dan memandang
John dengan hati-hati, tubuhnya gemetar.
Pertunangan sudah berakhir. Mengerti?
Jawaban yang John inginkan membuat Sarah
merasa dia akan jatuh ke dalam jurang. Sarah
membutuhkan pertunangan itu hanya sebagai
penghalang yang berdiri diantara mereka. Tapi
Sarah tahu itu tidak adil bagi Randall. Tapi
pengamanmu.
***
Mereka duduk saling berseberangan di sudut
gelap sebuah restoran di jalan tepi sungai
perkebunan San Antonio. Sarah pernah sekali ke
tempat wisata ini dulu, beberapa tahun lalu, tapi
pada saat itu dia tidak mengunjungi restoran
dimana mereka berada sekarang.
Mereka tiba sekitar satu jam yang lalu, dan sejak
saat itu John duduk di seberangnya dengan
wajah puas. Ada satu botol White wine di atas
meja, Tapi mereka hanya meminumnya saat
mereka makan, masing-masing dengan
alasannya sendiri. Sarah yang putus asa untuk
membuat pikirannya jernih sementara sarah
berpikir John tidak mau minum terlalu banyak
karena dia akan menyetir saat pulang nanti.
Sejak mereka duduk, mereka tidak melakukan
apapun selain mengobrol ringan, hanya obrolan
yang tidak berbahaya sejak pelayan
menanyakan pesanan mereka sampai mereka
menyajikan makanan. Sarah menggesekkan
berarti__
Jari-jari john meremas dengan kasar. Ya, itu
jelas berarti. Kau harus menegaskan hal itu di
kepalamu sekarang. Aku muak dengan mu yang
menolak sesuatu yang sebenarnya tidak dapat
kau elakan. Aku tidak akan membiarkan kau
melakukan permainan omong kosong seperti kau
sulit untuk didapatkan. Mungkin jika kau tinggal
di sini satu tahun aku akan membiarkan kau
melakukannya. Tapi itu tidak akan terjadi sayang.
Kau tidak akan berkeliaran disekitar ku untuk
enam atau delapan minggu dan kemudian saat
akhirnya kau mendapatkanku kecanduan dengan
vaginamu yang manis__
Oh Tuhanku!
___saat akhirnya kau mendapatkanku
kecanduan kepadamu, lalu kau berdiri dan pergi?
Omong kosong. Itu tidak akan terjadi. Jangan
berpikir kau akan bisa mengatur aku, Karena
kau tidak akan.
Siapa yang membesarkanmu? Sarah mulai
menarik tangannya dengan semua kekuatan
Ya.
Sarah memalingkan kepalanya dari John dan
bergumam pada dirinya sendiri, Oh Tuhan,
tuhanku, tolong aku. Lalu Sarah kembali
menatap John. Kau pikir kau bisa melakukan
semua ini karena kau kaya, betul kan? Begitu
menjijikkan kaya dan sedap dipandang mata
sehingga kau bisa mendapatkan apapun yang
kau inginkan.
John memandang Sarah cukup lama, emosi
sebentar lalu dia tersenyum. Kau pikir aku
sedap dipandang mata?
Sarah balik memandang John beberapa saat
sebelum dia bisa mengucapkan sepatah katapun.
Hanya itu perkataan yang kau bisa serap dari
semua kalimat?
Aku pikir kau seseksi semua yang bisa
terserap. John balik menyerang.
Mata Sarah melebar saat dia mendengar
perkataan John. Dia tidak tahu apa yang harus
dia pikirkan. Dia sama sekali tidak tahu apa yang
harus dia pikirkan. Dia tidak dapat berkata apa-
alasan.
Kenapa tidak dia tidur dengan John? Itu mungkin
sedikit rendahan, Tapi tunggu, kau hanya hidup
sekali. Dan hanya sekali, Sarah menginginkan
apa yang dia inginkan. John tampak seperti
semua kesombongan yang bisa dibenarkan. John
mungkin tahu bagaimana caranya membuat
seorang wanita klimaks, dan mungkin lebih dari
satu cara. Benar, Sarah tidak pernah melakukan
hubungan seks dengan seseorang seperti ini.
Sarah selalu menunggu sampai dia berpikir
hubungan mereka mengarah kepada satu tujuan.
Dan sarah tidak mempunyai pasangan yang
banyak. Hanya beberapa sebenarnya. Sarah
terlambat dalam memulai hubungan percintaan
dan saat dia terbakar oleh pernikahannya, dan
menderita oleh patah hati dan keguguran, Lalu
dia menjauhi laki-laki untuk waktu yang lama.
Ya, Hanya sekali, pemikiran itu menghampirinya
bahwa dia sepertinya akan kalah dalam
pertempuran ini.
Tetapi kenapa membiarkan John mengetahuinya
John bergerak terlalu cepat padanya. Benarbenar terlalu cepat. Walaupun Sarah sangat
yakin dia akan menyerah pada John, tapi ini
terlalu cepat. Tapi Sarah sudah tidak yakin lagi.
Percakapannya dengan Jaime telah
menyadarkan sarah dan sarah merasa dia telah
mendapatkan pencerahan soal John. Itu bukan
sesuatu yang disukai olehnya juga.
John merasakan penolakan sarah dan rasa
frustasi melandanya. Kebahagiaan dia rasakan
hanya dengan mendapatkan Sarah di tangannya
dan menciumnya benar-benar lebih dari sekedar
membahagiakan. Ini semua di luar
pemahamannya dan pengalamannya bahwa
Sarah tak menginginkan melakukan seperti ini.
John memandang ke bawah ke arah bra katun
putih sederhana Sarah dan ketidaksabaran
meledak di dalam dirinya. Kulitnya putih, tonjolan
di atas payudaranya membuat John merasa
nyeri. John merasakan keinginan tajam yang
mendesak untuk mendapatkan Sarah, untuk
mendapatkannya lewat hubungan seksual dan
Tidak.
Sarah mengedip pada John, Kenapa dia bilang
Sarah bisa mendapatkan apapun yang dia
inginkan?
Sarah diam saja saat John berjalan ke lemari
dan membukanya. John membiarkan pintu lemari
terbuka sedikit dan melihat ke dalamnya.
Tequila, Bourbon, Rum, Vodka, Gin. Suaranya
yang gelap mengecil saat dia berjinjit dan
menyingkirkan beberapa benda di dalam lemari
dan lalu dia kembali berdiri. Tak ada Scotch.
Vodka dan juice apa pun yang kau punya.
Hanya orange Juice yang aku minum.
Boleh.
Oke kalau begitu. John menurunkan satu gelas
dari lemari di atas dan mengisinya dengan es.
tolong jangan terlalu keras.
Tidak masalah.
Sarah berdiri di samping John saat John
membuat campuran minumannya. John membuka
kaleng birnya dan memberikan gelas minuman
sarah kepadanya. John berdiri di depan Sarah,
"Bekerja apa?"
"Aku sedang membuka iklan untuk posisi
Manager yayasan. Aku belum menemukan
kandidat sampai sekarang."
"Yayasan apa?"
John memandang Sarah dengan pandangan
tajam seolah olah seharusnya Sarah sudah
mengetahui yayasan apa itu. Aku akan
mendirikan dan mendanai Yayasan Amal dan
aku membutuhkan seseorang untuk
menjalankannya untukku. Aku tak punya waktu
untuk berurusan dengan semua permintaan
bantuan uang yang aku peroleh. Aku tak ingin
berurusan dengan hal itu. Kau cocok sekali. Aku
akan membayarmu dengan layak.
John menyebutkan angka yang jumlahnya tiga
kali lebih besar dari apa yang Sarah peroleh dari
mengajar selama setahun. Apa ini sebuah
tipuan?
Tidak, Aku akan menunjukkanmu iklan yang ku
pasang jika kau tak percaya.
Dimana aku akan berkerja?
yang seharusnya dia katakan. John tidak benarbenar memikirkannya sebelum tawaran itu keluar
dari mulutnya. Tapi semakin ide itu bertahan
semakin dia menyukainya. Faktanya John
memang membutuhkan seseorang dan
Sepanjang yang dia ketahui sarah sangat cocok
untuk pekerjaan ini. Tapi hal itu juga akan
menjaga agar Sarah tetap berada dalam
pengawasannya. Itu akan membuat mereka tetap
bersama, dan jika John bisa meyakinkan Sarah
untuk meninggalkan pekerjaannya di Dallas,
maka pendapatan sarah akan tergantung kepada
John. Ini benar-benar pemikiran yang erotis.
John ingin sarah bergantung padanya dalam
segala hal. Pendapatannya, keamanannya,
orgasmenya.
Sarah menyadari John mengatakan Akan.
Seperti John masih berpikir untuk
mempertimbangkan mendanai proyeknya tapi
belum menyetujuinya.
John melanjutkan untuk mencoba meyakinkan
Sarah agar mengikuti cara berpikirnya. Membuat
diantara mereka.
Rangkulan John pada Sarah begitu menawan,
panas, menggairahkan, Tapi sarah ingin
menyentuh John. Sarah mulai mendesis dan
mencoba untuk melepaskan tangannya yang
dicengkeram John di belakang tubuhnya. Sarah
meraih sisi kepala John dengan tangan
bebasnya, memasukkan jari-jari tangannya ke
dalam helaian rambut John dan Sarah mulai
meremas rambut john. Sarah mendorong dan
menarik dan akhirnya John membebaskan
tangannya.
Saat John melepaskan tangan Sarah, Gerakan
mereka berdua menjadi luar biasa, Sarah
memeluk pinggang John dan John memasukkan
tangannya ke tengah sarah dan mencengkeram
Sarah dengan jepitan yang tidak meninggalkan
ruang kosong diantara mereka. Itu belum cukup
bagi John, John memasukkan tangannya ke
bawah kaos Sarah, sampai sarah merasakan
sentuhan panas John pada kulit telanjangnya.
John berpikir otaknya akan terbagi menjadi dua.
tubuh sarah.
Sarah mengambil nafas terengah-engah,
mengangkat tangannya dan menggosok
matanya. Sarah mengambil nafas lima kali,
menghirup dan menghembuskan dan akhirnya
menjadi tenang. John masih memeluk sarah, tapi
sekarang Sarah hanya bersandar pada John.
Sarah sedang bersedih, John bisa menunggu,
tapi John harus mengetahui. Kau harus
memberitahuku. John berusaha untuk menjaga
suaranya lembut, tapi John akan mengetahuinya.
Bukan sekarang, tapi nanti. Itu akan
membuatmu merasa lebih baik untuk
menceritakannya dan aku Aku harus
mengetahuinya.
Mata Sarah bertemu lagi dengan mata John dan
sesuatu yang panas melanda mereka. Derita
jelas tergambar di wajah Sarah, Tapi sekarang
Sarah tampak bisa mengontrol diri dan John
mendorong perasaan gelapnya ke belakang
otaknya dan mencoba untuk fokus pada apa
yang Sarah butuhkan. John menyerang dengan
menggenggamnya.
***
Sarah tidak ingin menghentikan pembicaraan
yang semestinya mereka lakukan. Sarah tahu
cepat atau lambat John akan memaksa untuk
mengetahui dan sarah ingin menyelesaikan hal
ini. Saat mereka sudah berada 10 mill keluar
dari San Antonio, Sarah mulai bicara. Aku
menikah saat aku 23. Tangan john menarik
tangan sarah dan sarah merasakan ketegangan
yang John rasakan tapi John tidak mengatakan
apa pun. Greg satu tahun lebih tua dariku dan
dia membuat aku tergila-gila padanya. Versi
cepat dari cerita ini adalah aku hamil dalam
setahun pernikahan kami dan John mulai
selingkuh setelah itu. Sial, mungkin bahkan
sebelum itu, aku tidak tahu. Itu kehamilan yang
berat lalu Greg meninggalkanku untuk
perempuan yang dia tiduri. Stress dan lain-lain
melandaku, lalu aku kehilangan bayiku.
Kehamilan adalah satu-satunya hal baik yang
hadir dari pernikahan itu dan aku mencintai bayi
jalan buntu.
John sudah beberapa kali mengajak Sarah
makan malam di kota, dan pelan-pelan, John
mulai mengenalkan Sarah kepada temantemannya. Awalnya Sarah berjumpa dengan
Janie dan Brian Canton. Brian tinggi dan
pendiam dan benar-benar berlawanan dengan
istrinya yang gemerlap dan periang. Saat Jaine
untuk pertama kalinya bertemu secara langsung
dengan Sarah dan John, jaine memperlihatkan
ekspresi yang sangat tertarik yang hampir
membuat Sarah bahagia. Wanita itu
memandangnya sebentar lalu tersenyum dan lalu
secara cepat mengundang Sarah dan john untuk
datang ke pesta mereka akhir minggu depan.
Sarah mengucapkan terima kasih dan setelah
pasangan itu pergi, John menggenggam tangan
Sarah. Janie selalu mengadakan pesta. Kita tak
harus pergi.
Aku tidak keberatan. Sepertinya terdengar
menyenangkan.
***
Sarah?
Dia pergi.
Sudah berapa lama?
Sekitar tiga jam lalu.
Aku akan mandi dengan cepat dan
menjemputnya. Makan apa malam ini?
John terpaku saat Beth berbalik dan
memandangnya. Ekspresi Beth mengirimkan
putaran kepanikan ke tulang belakangnya. Dia
tidak pulang ke rumahnya, John. Dia pergi ke
Dallas terburu-buru setelah dia menerima
telepon. Kupikir kau mengetahuinya.
John merasa bulu di lehernya berdiri saat
mulutnya membentuk garis sinis. Tepi
kehampaan melanda dirinya. Tidak. Telepon
apa? Apakah kau tahu siapa yang
menelponnya?
Seseorang bernama Randall. Itu yang aku
dengar. Tapi hanya itu yang aku tahu. Sarah
bilang dia pergi ke Dallas dan itu saja.
John mengertakan giginya dengan rasa sakit,
tajam dan primitif, terpancar dari daerah di
sekarang."
"Aku tidak bisa diam disini selama dua jam!"
"Lihat disekitarmu dan katakan padaku ada
berapa banyak hotel yang kau lihat."
Sarah tidak mengerti kemana John akan
membawa pembicaraan ini. Dia melihat
sekitarnya. "Ada Doubletree tepat di depanku."
"Oke, itu bagus. Masuklah kesana dan check in.
Aku akan tiba di sana secepat mungkin."
"Aku tak akan check in! Ini konyol. Aku harus ke
Dallas."
"Kau tak akan melanjutkan perjalanan tanpaku.
Jika kau tidak mau check in, tunggu aku di
restoran hotel."
Sarah mendorong oksigen keluar dari paruparunya "John_"
"Berhenti berdebat denganku. Kau tak akan pergi
sendirian ke dalam rumah yang telah di
dibongkar perampok. Dan kau tak akan pergi
untuk bertemu dengan laki-laki itu. Itu tidak
akan terjadi, sayang. Dan lagipula kenapa dia
menelponmu? Kau bilang kau tinggal sendiri.
Sayang.
Seorang bayi dalam gendongan sarah bertepuk
tangan riang dan bayi itu mengoceh dengan
suara keras. John membelai rambut lembut
putrinya itu dan memberikan tangannya untuk
meraih dan menggendongnya saat bayi itu
mendorong tubuhnya ke arah John.
Jadi sekarang kita tahu kita bisa mempunyai
anak sebanyak yang kita mau. John berkata
dengan intonasi bangga.
Aku pikir kita tidak boleh terlalu berpuas diri.
Tapi ya. Aku harap kita bisa mempunyai anak
sebanyak yang kita mau.
Kita mau punya anak berapa banyak? John
bertanya sambil tetap menggendong bayinya dan
juga memeluk sarah di sampingnya dengan
tangannya yang lain.
Aku tak tahu. Tiga, atau mungkin empat.
Dan pertanyaan utamanya __ kita akan
menyekolahkan mereka di sekolah mana?
Sarah menyapukan tangannya ke pipi suaminya.
Suaminya telah mendanai pembangunan rumah