Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Adha Tazakka
P17420213040
2B
LAPORAN PENDAHULUAN
MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI
Definisi
Isolasi sosial merupakan kondisi ketika individu atau kelompok
mengalami, atau merasakan kebutuhan, atau keinginan untuk lebih terlibat
dalam aktivitas bersama orang lain, tetapi tidak mampu mewujudkannya
(Carpenito, 2009).
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang
lain disekitarnya. Individu mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian,
dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Stuart
& Sundeen, 2006).
2.
Respon Adaptif
Respon Maladaptif
Menyendiri
Merasa sendiri
Manipulasi
Otonomi
Menarik diri
Impulsif
Bekerjasama
Tergantung
Saling tergantung
Gambar 1. Rentang respon sosial
Narcissisme
b.
c.
d.
3.
Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi yaitu faktor yang bisa menimbulkan respon sosial yang
maladaptif. Faktor yang mungkin mempengaruhi termasuk :
1). Perkembangan
Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan mencetuskan
seseorang akan mempunyai masalah respon maladaptif.
2. Biologik
dan
sekarang. Ada
bukti
terdahulu
tentang
terlibatnya
dari
kelompok
budaya
mayoritas,
seperti
tingkat
Faktor Presipitasi
Stressor pencetus pada umumnya mencakup kejadian kehidupan yang
penuh stress yang mempengaruhi kemampuan individu untuk berhubungan
dengan orang lain dan menyebabkan ansietas.
Stressor pencetus dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1). Stressor sosiokultural
Menurunnya stabilitas keluarga dan berpisah dari orang yang berarti,
misalnya perceraian, kematian, perpisahan kemiskinan, konflik sosial
budaya (peperangan, kerusuhan, kerawanan) dan sebagainya.
2). Stressor Psikologik
Ansietas
berat
yang
berkepanjangan
dan
bersamaan
dengan
Pengkajian
a.
Identitas klien
1)
2)
Usia
3)
4)
b.
Keluhan
utama/alasan
masuk
Menanyakan pada klien atau keluarga penyebab klien datang ke rumah
sakit saat ini dan bagaimana koping keluarga yang sudah dilakukan untuk
mengatasi masalah ini dan bagaimana hasilnya.
c.
Faktor predisposisi
Tanyakan pada klien / keluarga, apakah klien pernah mengalami
gangguan jiwa di masa lalu, pernah melakukan, mengalami, menyaksikan
penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam
keluarga dan tindakan kriminal, baik itu yang dilakukan, dialami ,
disaksikan oleh orang lain, apakah ada anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa, pengalaman yang tidak menyenangkan.
d.
Aspek fisik
Meliputi pengukuran tanda vital, tinggi badan, berat badan dan adanya
keluhan fisik, misalnya tampak lemah, letih dan sebagainya.
e.
Aspek psikososial
1). Membuat genogram yang memuat minimal 3 generasi yang
menggambarkan hubungan klien dengan keluarganya yang terkait
Citra tubuh
Tanyakan dan observasi persepsi pasien terhadap tubuhnya,
bagian tubuh yang disukai dan tidak disukai.
b).
Identitas diri
Tanyakan dan observasi tentang status dan posisi klien sebelum
dirawat, kepuasan klien terhadap status dan posisinya (sekolah,
tempat kerja, kelompok), kepuasan klien sebagai perempuan atau
laki-laki.
c).
Peran
Tanyakan
tentang
tugas/peran
yang
diePakn
dalam
orang
lain
terhadap
diri
dan
kehidupannya.
3). Hubungan sosial (di rumah dan di rumah sakit)
a).
b).
c).
Status mental
Nilai aspek-aspek meliputi :
1). Penampilan (rapi / tidak) , penggunaan dan cara berpakaian.
2). Pembicaraan; cepat, keras, gagap, membisu, apatis, lambat,
inkoheren, atau tidak dapat memulai pembicaraan.
3).
Aktifitas
motorik;
tampak
adanya
kelesuan,
ketegangan,
9).
Jenis obat-obatan klien saat ini, baik obat fisik, psikofarmaka dan terapi
lainnya.
Data yang didapat dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu data
objektif dan subjektif. Data objektif ditemukan secara nyata dan
didapatkan melalui observasi atau pemeriksaan langsung, sedangkan data
subjektif merupakan data yang disampaikan oleh klien secara lisan dan
keluarga yang didapat melalui wawancara perawat kepada klien dan
keluarga.
2. Pohon Masalah
Pohon masalah pada klien dengan Isolasi sosial : menarik diri, yaitu:
Risiko perilaku
kekerasan
terhadap diri
sendiri
Ketidakefektifan
penatalaksanaan
program
terapeutik
Ketidakefektifan
koping keluarga:
ketidakmampuan
keluarga merawat klien
di rumah
Akibat
Gangguan
sensori/persepsi:
halusinasi pendengaran
Gangguan
Penyebab
pemeliharaan
kesehatan
Defisit perawatan
diri: Mandi dan
berhias
Penyebab
GaPakr 2. Pohon masalah isolasi sosial : menarik diri (Keliat, B. A., 2005)
1. Diagnosa Keperawatan
Pasien
SP 1 (pasien) :
1.1. Membina hubungan saling percaya
1.2. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosia pasien.
1.3. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan
orang lain.
1.4. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi
dengan orang lain.
1.5. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang.
1.6. Menganjurkan pasien memasukan kegiatan latihan berbincangbincang dengan orang lain dalam kegiatan harian.
SP 2 (pasien) :
2.1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
2.2. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekan cara
berkenalan dengan dua orang.
Keluarga
SP 1 (keluarga) :
1.1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien.
1.2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial yang
dialami pasien beserta proses terjadinya.
1.3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien isolasi sosial
SP 2 (keluarga) :
2.1. Melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien dengan
isolasi sosial.
2.2. Melatih keluarga cara merawat langsung kepada pasien isolasi
sosial.
SP 3 (keluarga) :
3.1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk
minum obat (discharge planning).
3.2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang.
DAFTAR PUSTAKA
STRATEGI PELAKSANAAN
A. Diagnosa Keperawatan
Isolasi social: menarik diri
B. Tujuan Khusus
1.
2.
3.
C. Tindakan Keperawatan
SP 1 Klien
penyebab isolasi social, membantu klien mangenal keuntungan dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain, mengajarkan klien berkenalan.
SP 2 Klien
berhubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain, dan mengajarkan
pasien berkenalan.
1.
Orientasi
Assalamualaikum
Bagaimana kabarnya hari ini Pak ?. Sehat ya Pak, perkenalkan nama saya adha,
saya biasa di panggil suster Adha. Saya perawat yang bertugas pada pagi hari ini dari
pukul 07.00 14.00 nanti ya. Selama Pak di sisni saya yang akan merawat Pak.
Kalau boleh tau nama Pak siapa ? senang di panggil siapa ?.oohhh Pak B ya ..Pak,
coba lihat kea rah saya. Nah begitu.
Saya lihat dari tadi Pak sendirian, kenapa tidak bergabung dengan yang lain ?. Pak
sudah kenal belum dengan teman-teman yang ada di sini ?. Apa yang Pak rasakan ?.
Pak kesepian ? Kalau begitu bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang mengenal
orang lain ? Tujuannya supaya Pak tidak sendirian terus, tidak kesepian lagi.
Bagaimana Pak mau kan ?. Kita akan bercakap-cakap dimana ? Bagaimana kalau di
ruang tamu saja ?. Pak mau berapa lama kita akan bercakap-cakap? 10 menit saja
ya ..
2.
Tadi Pak bilang, Pak merasa kesepian, lalu sewaktu di rumah Pak tinggal dengan
siapa ? Siapa orang tersekat Pak? Lalu orang yang Pak ajak bicara siapa ? Kenapa
Pak tidak mau berbicara dengan mereka ? Apakah mereka pernah berbuat salah
dengan Pak ? Kalau begitu mengapa Pak menjauhi mereka ?.
Lalu apa keseharian Pak selama di rumah ? Menurut Pak apa keuntungan
mempunyai banyak teman ?. Ya benar sekali, keuntungannya jadi tidak kesepian
lagi, ada orang yang mau mendengarkan keluh kesah kita. Nah kalau begitu
kerugiannya apa Pak ? Iya benar. Jadi seperti yang Pak sebutkan tadi ternyata
banyak juga ya kerugian kalau tidak mempunyai teman ? Kalau begitu Pak mau kan
mempunyai benyak teman ?.
Baik, sekarang saya akan mengajarkan Pak cara berkenalan yang benar. Pertama,
kita harus bersalaman dengan orang yang diajak berkenalan. Ayo Pak ulurkaan
tangannya. Kemudian tatap wajah orang yang akan kita ajak bicara. Selanjutnya
sebutkan nama, nama panggilan, asal,dan hobi. Nama saya adha, saya senang
dipanggil Adha, asal saya dari Purwokerto, Hobi saya berenang. Tapi kita harus
menyebutkannya dengan jelas.Nah ..seperti itu. Lalu tanya nama orang yang diajak
bicara, nama panggilannya, asalnya dari mana dan hobinya. Seperti ini: nama kamu
siapa? Kamu senang dipanggil siapa? Asal kamu dari mana? Hobi kamu apa?.Seperti
itu ya.Jangan lupa setelah berkenalan lalu senyum supaya Pak kelihatan manis,
ya ?
Coba Pak berkenalan dengan susuter, misalnya Pak H belum kenal dengan suster.
Ya, benar seperti itu. Pak pintar sekali.Setelah Pak H berkenalan dengan orang lain,
Pak bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan. Seperti
keluarga, teman atau yang lainnya
3.
Terminasi
Bagaimana perasaan Pak H setelah kita belajar berkenalan ? oia Pak, Pak masih
ingat tidak keuntungan mempunyai teman ? iya Lalu kerugiannya apa?. Kalau
begitu coba sekarang Pak H ulangi lagi cara berkenalan yang seperti saya ajarkan
tadi.Wahh Pak H sudah bisa ya.
Pak H besok ada waktu jam berapa ? saya akan mengajak Pak berkenalan dengan
teman saya, perawat di ruang mawar sana. Jam 10 ya Pak ? Baik, besok jam 10 saya
akan mengenalkan Pak ke perawat yang lain ya. Sepertinya ini sudah 10 menit, kalau
begitu sampai jumpa besok ya?. Assalamualaikum
SP 2 Klien
Orientasi
Assalammualaikum H!
Bagaimana perasaan H hari ini?
Masih ingat pelajaran kita kemarin tetang berkenalan ?Coba sebutkan lagi sambil
bersalaman dengan Suster !
Bagus sekali, H masih ingat. Nah seperti janji saya, saya akan mengajak H
mencoba berkenalan dengan teman saya, perawat N. Tidak lama kok, sekitar 5
menit
Ayo kita temui perawat N disana
2.
Selamat pagi perawat N, ini ada yang ingin berkenalan dengan anda
Baiklah H, H bisa berkenalan dengan perawat N seperti yang kita praktekkan
kemarin
(pasien mendemontrasikan cara berkenalan dengan perawat N : memberi salam,
menyebutkan nama, menanyakan nama perawat, dan seterusnya)
Ada lagi yang H ingin tanyakan kepada perawat N . coba tanyakan tentang
keluarga perawat N
Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, H bisa sudahi perkenalan ini. Lalu H
bisa buat janji bertemu lagi dengan perawat N, misalnya jam 1 siang nanti
Baiklah perawat N, karena H sudah selesai berkenalan, saya dan H akan kembali
ke ruangan H. Selamat pagi
3.
Terminasi
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Keperawatan
Ruang Rawat : Nakula
Tanggal dirawat : 20 Maret 2015
I. DENTITAS
a. Inisial : Tn. H (L/P) Tgl Pengkajian : 23 Maret 2015
b. Umur : 35 tahun RM : 222717
c. Informasi : Klien dan status
II. ALASAN MASUK
Klien sering bingung, suka melamun, suka menyendiri, tidak mau mandi, ketawa
sendiri, mondar-mandir di tempat dan klien pernah melakukan pemukulan terhadap
diri sendiri.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? ( ) Ya ( ) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya. ( ) Berhasil ( ) Kurang berhasil ( ) Tidak berhasil
3. Perilaku Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia
a. Aniaya fisik (........./.......) (........./.......) (........./.......)
b. Aniaya seksual (........./.......) (........./.......) (........./.......)
c. Penolakan (........./.......) (........./.......) (........./.......)
d. Kekerasan dalam keluarga (........./.......) (........./.......) (........./.......)
e. Tindakan Kriminal (........./.......) (........./.......) (........./.......)
Jelaskan No. 1,2,3: Klien pernah mengalami gangguan jiwa dan di rawat di RSJ,
Karena tidak minum obat, klien kambuh lagi dari ruangan bukit barisan ke RSJ
Medan
Masalah Keperawatan: Regimen terapiutik inefektif
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
( ) Ya ( ) Tidak
Hubungan Keluarga Gejala Riwayat Pengobatan/perawatan
............................... ............................... ...............................
............................... .............................. ...............................
............................... ............................... ...............................
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan yang di temukan
5. Pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan:
Klien menyatakan kecewa terhadap keluarganya, karena tidak peduli dengannya.
Masalah Keperawatan: Harga diri rendah
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD:120/80 mmhg N80x/i S 36oC P 20x/ menit
2. Ukur: TB167 cm BB 55 kg
3. Keluhan Fisik: ( ) Ya ( ) Tidak
Masalah Keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Jelaskan : Klien anak ke 7 dari 7 bersaudara, ke-1 perempuan dan sehat, ke-2 lakilaki sehat, ke-3 laki-laki sehat, ke-4 perempuan dan sehat, ke-5 laki-laki sehat, ke-6
laki-laki sehat, ke-7 laki-laki yang menderita gangguan jiwa. Keluarga memasukkan
ke RSJ medan karena dijauhi keluarga dan disingkirkan oleh orang lain.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri: Klien merasa senang dengan tubuhnya, terutama bagian wajahnya
dan badannya,.
3. AktiAdhas Motorik
( ) Lesu ( ) Tegang ( ) Inkoheren ( ) Agitasi
( ) Tik ( ) Grimasem ( ) Tremor ( ) Kompulsip
Jelaskan : Tangan Klien gemetar saat diajak bersalaman, dan pada saat beraktivitas
klien tampak tremor.
Masalah Keperawatan : Gangguan aktivitas motorik/intoleransi aktivitas.
4. Alam perasaan :
( ) sedih ( ) ketakutan ( ) putus asa ( ) gembira
Jelaskan : Klien merasa keluarga tidak peduli dengannya dan klien terlihat sedih
karena berada di RSJ Banyumas.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah.
5. Afek
( ) datar ( ) tumpul ( ) labil ( ) tidak sesuai
Jelaskan : ekspresi wajah klien datar, klien kadang-kadang termenung.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial menarik diri.
6. Interaksi selama wawancara
( ) bermusuhan ( ) tidak kooperatif ( ) mudah tersinggung
( ) curiga` ( ) defenitif ( ) kontak mata kurang
Jelaskan : Klien tampak tidak kooperatif saat di ajak berbicara kontak mata (-) suka
menunduk
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial menarik diri.
7. Persepsi halusinasi
( ) pendengaran ( ) penglihatan ( ) perabaan
( ) pengecapan ( ) penciuman
Jelaskan : Klien tidak mengalami halusinasi terbukti dengan klien tidak
melihat/mendengar suara-suara yang aneh.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
8. Proses pikir
( ) sirkumtansia ( ) tangensial ( ) kehilangan asosiasi
( ) flig if ideas ( ) bloking ( ) pengulangan pembicaraan
Jelaskan : Selama wawan cara klien dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan topik
pembicaraan.
Masalah keperawatan: Tidak terdapat masalah keperawatan.
9. Isi pikir
( ) obsesi ( ) fobia ( ) hipokondria
( ) derpersonalisasi ( ) ide yang terkait pikiran magis
Waham :
( ) agama ( ) somatik ( ) kebesaran ( ) curiga
( ) nihilistik ( ) sisip pikir ( ) siar pikir ( ) kontrol pikir
Jelaskan :
klien tidak ada masalah dalam dalam gangguan waham
Masalah keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan.
10. Tingkat kesadaran
( ) bingung ( ) sedasi ( ) stupor disorientasi
( ) waktu ( ) tempat ( ) orang
Jelaskan
Klien tau bahwa ia berada di RSJ Banyumas
Masalah keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan.
11. Memori
( ) gangguan daya ingat jangka panjang
( ) gangguan daya ingat saat ini konfabulasi
Jelaskan : Klien masih ingat kejadian yang ia alami masa lalu dan sekarang.
Masalah keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
( ) mudah beralih ( ) tidak mampu berkonsentrasi
( ) tidak mampu berhitung sederhan
Jelaskan: Klien mampu berhitung 20-100
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan yang ditemukan.
13. Kemampuan penilaian
( ) gangguan ringan ( ) gangguan bermakna
Jelaskan : Klien dapata membedakan antara kotor dan bersih..
Ya Tidak
Belanja ( ) ( )
Trnfortasi ( ) ( )
Lain-lain ( ) ( )
Jelaskan : Klien malas keluar rumah dan bergaul dengan orang lain.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial menarik diri
VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
( ) berbicara dengan orang lain ( ) minum alkohol
( ) mampu menyelesaikan masalah ( ) reasksi laPakt
( ) tehnik relaksasi ( ) berkerja berlebihan
( ) aktivitas konstruktif ( ) menghindar
( ) olah raga ( ) menciderai diri
( ) lainnya
Masalah keperawatan : Koping Individu inefektik.
XI. MASALAH PSIKOLOGI SOSIAL
a. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Klien merasa teman nya menghindar/menjauhi dirinya setelah sakit.
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik:
Klien tidak terima berada di RSJ Banyumas
c. Masalah dengan pendidikan, spesifik Klien tamatan SMU
d. Masalah dengan pekerjaan, spesifik
Klien pernah bekerja di suatu pabrik dan sekarang sudah berhenti
e. Masalah dengan perumahan, spesifik
Klien tinggal bersama orang tua, rumah milik peribadi
f. Masalah dengan ekonomi, spesifik
Klien memiliki masalah ekonomi yang cukup dan biaya pengobatan di tanggung oleh
orang tua.
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
d. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.
e. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang.
f. Menganjurkan pasien memasukan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan
orang lain dalam kegiatan harian.
SP 2 (pasien) :
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan
dua orang.
c. Membantu pasien memasukan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain
sebagai salah satu kegiatan harian.
SP 3 (pasien) :
a.
Mengevaluasi
jadwal
Memberikan
kesempatan kepada pasien berkenalan dengan dua orang atau lebih.
c.
Menganjurkan
pasien
b.
c.
SP 2 (keluarga) :
a. Melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien dengan isolasi sosial.
b. Melatih keluarga cara merawat langsung kepada pasien isolasi sosial.
SP 3 (keluarga) :
a.
b.
Pasien
Membina
hubungan
saling
percaya,
membantu
pasien
Orientasi
Assalamualaikum
Bagaimana kabarnya hari ini Pak ? Sehat ya Pak, perkenalkan nama saya Adha,
saya biasa di panggil suster adha . Saya perawat yang bertugas pada pagi hari ini dari
pukul 07.00 14.00 nanti ya. Selama bapak di sisni saya yang akan merawat bapak.
Kalau boleh tau nama bapak siapa ? senang di panggil siapa ?.oohhh Pak H ya ..Pak,
coba lihat ke arah saya. Nah begitu.
Saya lihat dari tadi bapak sendirian, kenapa tidak bergabung dengan yang lain ?.
Pak sudah kenal belum dengan teman-teman yang ada di sini ?. Apa yang bapak
rasakan ?. bapak kesepian ? Kalau begitu bagaimana kalau kita bercakap-cakap
tentang mengenal orang lain ? Tujuannya supaya bapak tidak sendirian terus, tidak
kesepian lagi. Bagaimana Pak mau kan ?. Kita akan bercakap-cakap dimana ?
Bagaimana kalau di ruang tamu saja ?. Pak mau berapa lama kita akan bercakapcakap? 10 menit saja ya ..
2.
Tadi bapak bilang, bapak merasa kesepian, lalu sewaktu di rumah bapak tinggal
dengan siapa ? Siapa orang terdekat bapak? Lalu orang yang bapak ajak bicara
siapa ? Kenapa bapak tidak mau berbicara dengan mereka ? Apakah mereka pernah
berbuat salah dengan bapak ? Kalau begitu mengapa bapak menjauhi mereka ?.
Lalu apa keseharian bapak selama di rumah ? Menurut bapak apa keuntungan
mempunyai banyak teman ?. Ya benar sekali, keuntungannya jadi tidak kesepian
lagi, ada orang yang mau mendengarkan keluh kesah kita. Nah kalau begitu
kerugiannya apa Pak ? Iya benar. Jadi seperti yang bapak sebutkan tadi ternyata
banyak juga ya kerugian kalau tidak mempunyai teman ? Kalau begitu bapak mau
kan mempunyai benyak teman ?.
Baik, sekarang saya akan mengajarkan bapak cara berkenalan yang benar. Pertama,
kita harus bersalaman dengan orang yang diajak berkenalan. Ayo Pak ulurkaan
tangannya. Kemudian tatap wajah orang yang akan kita ajak bicara. Selanjutnya
sebutkan nama, nama panggilan, asal,dan hobi. Nama saya adha tazakka, saya senang
dipanggil Adha, asal saya dari Purwokerto, Hobi saya berenang. Tapi kita harus
menyebutkannya dengan jelas. Nah ..seperti itu. Lalu tanya nama orang yang diajak
bicara, nama panggilannya, asalnya dari mana dan hobinya. Seperti ini: nama kamu
siapa? Kamu senang dipanggil siapa? Asal kamu dari mana? Hobi kamu apa?.Seperti
itu ya.Jangan lupa setelah berkenalan lalu senyum supaya Pak kelihatan manis,
ya ?
Coba Pak berkenalan dengan suster, misalnya Pak H belum kenal dengan suster. Ya,
benar seperti itu. Pak pintar sekali. Setelah Pak H berkenalan dengan orang lain, Pak
bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan. Seperti keluarga,
teman atau yang lainnya
3.
Terminasi
Bagaimana perasaan Pak H setelah kita belajar berkenalan ? oia Pak, bapak masih
ingat tidak keuntungan mempunyai teman ? iya Lalu kerugiannya apa?. Kalau
begitu coba sekarang Pak H ulangi lagi cara berkenalan yang seperti saya ajarkan
tadi.Wahh Pak H sudah bisa ya.
Pak H besok ada waktu jam berapa ? saya akan mengajak bapak berkenalan dengan
teman saya, perawat di ruang sadewa sana. Jam 10 ya Pak ? Baik, besok jam 10 saya
akan mengenalkan bapak ke perawat yang lain ya. Sepertinya ini sudah 10 menit,
kalau begitu sampai jumpa besok ya?. Assalamualaikum
SP 2
Orientasi
Assalammualaikum H!
Bagaimana perasaan H hari ini?
Masih ingat pelajaran kita kemarin tetang berkenalan ?Coba sebutkan lagi sambil
bersalaman dengan Suster !
Bagus sekali, H masih ingat. Nah seperti janji saya, saya akan mengajak H
mencoba berkenalan dengan teman saya, perawat N. Tidak lama kok, sekitar 5
menit
Ayo kita temui perawat N disana
2.
Selamat pagi perawat N, ini ada yang ingin berkenalan dengan anda
Baiklah H, H bisa berkenalan dengan perawat N seperti yang kita praktekkan
kemarin
(pasien mendemontrasikan cara berkenalan dengan perawat N : memberi salam,
menyebutkan nama, menanyakan nama perawat, dan seterusnya)
Ada lagi yang H ingin tanyakan kepada perawat N . coba tanyakan tentang
keluarga perawat N
Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, H bisa sudahi perkenalan ini. Lalu H
bisa buat janji bertemu lagi dengan perawat N, misalnya jam 1 siang nanti
Baiklah perawat N, karena H sudah selesai berkenalan, saya dan H akan kembali
ke ruangan H. Selamat pagi
3.
Terminasi
pasien-pasien lain yang ada di sini. H mau kan ?. H, besok jam 10.30 ya ?Kalau
begitu suster pergi dulu ya H.Assalamualaikum
SP 3
Orientasi
Assalammualaikum H!
Bagaimana perasaan H hari ini?
Masih ingat pelajaran kita kemarin tetang berkenalan ?Coba sebutkan lagi sambil
bersalaman dengan Suster !
Bagus sekali, H masih ingat. Nah seperti janji saya, saya akan mengajak H
mencoba berkenalan dengan teman saya, perawat N. Tidak lama kok, sekitar 5
menit
Ayo kita temui perawat N disana
2.
Selamat pagi perawat N, ini ada yang ingin berkenalan dengan anda
Baiklah H, H bisa berkenalan dengan perawat N seperti yang kita praktekkan
kemarin
(pasien mendemontrasikan cara berkenalan dengan perawat N : memberi salam,
menyebutkan nama, menanyakan nama perawat, dan seterusnya)
Ada lagi yang H ingin tanyakan kepada perawat N . coba tanyakan tentang
keluarga perawat N
Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, H bisa sudahi perkenalan ini. Lalu H
bisa buat janji bertemu lagi dengan perawat N, misalnya jam 1 siang nanti
Baiklah perawat N, karena H sudah selesai berkenalan, saya dan H akan kembali
ke ruangan H. Selamat pagi
3.
Terminasi
Pertahankan terus apa yang sudah H lakukan tadi. Jangan lupa untuk menanyakan
topik lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya menanyakan keluarga, hobi,
dan sebagainya. H juga dapat berkenalan dengan perawat lain yang ada di sini. Mari
kita masukkan pada jadwal harian H. Mau berapa kali sehari? Bagaimana kalau 2
kali. Baik nanti H coba sendiri. Besok suster akan mengajak H berkenalan dengan
pasien-pasien lain yang ada di sini. H mau kan ?. H, besok jam 10.30 ya ?Kalau
begitu suster pergi dulu ya H.Assalamualaikum
SP Keluarga
SP 1 : Menjelaskan kepada keluarga klien tentang isolasi social
selamat pagi ibu, perkenalkan saya suster adha yang bertugas pagi ini. ibu, maksud
kedatangan saya kemari ingin memberikan sedikit pengetahuan tentang isolasi social
seerti yang terjadi pada bapak H. isolasi social yaitu kondisi ketika individu atau
kelompok mengalami, atau merasakan kebutuhan, atau keinginan untuk lebih terlibat
dalam aktivitas bersama orang lain, tetapi tidak mampu mewujudkannya. Nah tanda
gejalanya antara lain senang menyendiri, malas bertemu orang lain. Bagaimana ibu
apakah ibu sudah mengetahui sekarang?
Nah, coba ibu jelaskan kembali apa yang saya jelaskan tadi. Baik ibu terima kasih.
Besok kita bertemu lagi ya bu untuk membahas tentanggcara merawat orang dengan
isolasi sosial, kalau jam 10 bagaimana bu? Baik, saya pamit dulu sampai jumpa
besok ya bu. Asaslamualaikum
SP 2 : Melatih keluarga cara merawat pasien isolasi social
selamat pagi ibu, berjumpa lagi dengan saya suster adha . bagaimana kabar ibu hari
ini? sesuai janji kita kemarin kita bertemu lagi untuk membahas tentang cara
merawat pasien isolasi social. Ibu, sudah tau belum cara merawat bapak?
Cara merawat bapak yaitu dengan cara sering mempertemukan bapak dengan orang
lain, ajaklah dia berbicara bersama saat berkumpul dan jangan mengucilkan bapak ya
bu. Lebih bagus lagi kalau bapak diajak berkumpul denagn tetangga sekitar rumah
tapi dengan bertahap ya bu, begitu.
Bagaimana ibu apakah sudah jelas. Apakah ada pertanyaan ibu?
Baik, kalau tidak, besok kita bertemu lagi ya bu disini eperti tadi jam 10 ya bu.
Baiklah saya pamit dulu ya bu. Assalamualaikum