You are on page 1of 5

Materi SGD LBM 5 Blok 12 Karies Profunda

Definisi Karies
Menurut Bauer (dalam taringan 1990) karies adalah penyakit jaringan gigi
yang dimulai dengan kerusakan jaringan dimulai dari permukaan gigi meluas ke
arah pulpa.
Menurut Kidd dan Bechal (1992) Karies gigi merupakan suatu penyakit
jaringan keras gigi yaitu email, dentin, dan sementum yang disebabkan oleh
aktifitas jasad renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan
Menurut Mostopo (1982) Karies adalah penyakit yang disebabkan oleh sisa
makanan yang tertinggal pada gigi oleh bakteri dalam mulut akan membentuk
asam pada permukaan gigi sehingga dapat menghancurkan struktur gigi
Klasifikasi Karies
A. Berdasarkan cara meluasnya karies
- Karies Penetriende
Karies yang meluas dari email ke dentin dalam bentuk kerucut
perluasan secara penetrasi merembes ke dalam
- Karies Unterminirende
Karies yang meluas dari email ke dentin dimana pada oklusal kecil
tetapi dalam email atau dentin sudah meluas
B. Berdasarkan dalamnya karies
- Karies Superficialis
Karies yang baru mengenai lapisan email, tidak sampai ke dentin
- Karies Media
Karies yang sudah mengenai dentin tetapi belum melebihi setengah
dentin, biasanya terasa linu bila ada rangsangan panas atau dingin
- Karies Profunda
Karies yang sudah mengenai setengah dentin bahkan sudah
mengenai pulpa, biasanya akan terasa sakit bila ada tekanan di gigi
1. Karies profunda terbuka
Bila pulpa sudah terbuka / mengenai pulpa
2. Karies Profunda Tertutup
Bila Karies belum mengenai pulpa
C. Berdasarkan Lokasi Karies (oleh Prof G Black)
- Klas I
Karies yang terdapat pada bagian oklusal (pits dan fissure) dari gigi
premolar dan molar
- Klas II
Karies yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi molar atau
premolar yang umumnya meluas sampai bagian oklusal
- Klas III
Karies yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi anterior tetapi
belum mecapai margo incisal ( belum mencapai 1/3 incisal gigi)
- Klas IV
Karies yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi anterior dan
sudah mencapau margo incisal ( telah mencapai 1/3 incisal gigi)
- Klas V
Karies yang terletak di cerviks gigi anterior maupun posterior
D. Berdasarkan Banyaknya permukaan yang terkena
- Simple Karies

Bila hanya satu permukaan yang terkena


Kompleks Karies
Bila lebih dari satu permukaan gigi yang terkena

E. Pembagian Karies menurut Mount dan Hume


1. Menurut lokasi terjadinya karies
- Lokasi 1
Pit dan fisur permukaan oklusal gigi posterior
- Lokasi 2
Pada daerah kontak diantara 2 gigi yang bersebelahan baik gigi
posterior maupun gigi anterior pada bagian aproximal
- Lokasi 3
Pada daerah servikal yang berhubungan dengan gingiva termasuk
pada permukaan akar gigi yang terekspos
2. Menurut Ukuran terjadinya Lesi
- Ukuran 0
Lesi dari daerah manapun yang masih dapat diidentifikasi dan
belum termasuk kavitas pada permukaanya ; lesi masih dapat
disembuhkan
- Ukuran 1
Lesi yang terbentuk masih kecil dan memerlukan tindakan
operative ; kavitas yang terbentuk dapat disembuhkan dengan
remineralisasi
- Ukuran 2
Kavitas ukuran sedang. Masih terdapat beberapa struktur gigi untuk
menjafa keutuhan dari mahkota dan masih dapat menerima
terkanan oklusal yang diberikan
- Ukuran 3
Kavitas yang terjadi harus dipreparasi sebagai proteksi pada
mahkota yang tersisa untuk menerima tekanan oklusal. Pada dasar
cups terdapat fraktur yang jika tidak dilindungi akan mengakibatkan
fraktur pada keseluruhan gigi
- Ukuran 4
Kavitas yang terjadi sudah meluas ke keseluruhan cusp dari gigi
posterior atau daerah incisal dari gigi anterior
Etiologi
Ada 4 faktor utama:
1. Faktor Host
Meliputi faktor morfologi gigi (ukuran dan bentuk gigi) struktur enamel,
faktor kimia dan kristalografis
2. Faktor Agen atau mikroorganisme
Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan
mikroorganisme yang berkembang biak diatas suatu matriks yang
terbentuk dan menelakat erat pada permukaan gigi yang tidak
dibersihkan, plak gigi memegang peranan penting dalam
menyebabkan terjadinya karies
Contohnya:
- Lactobacillus acidophilus: terjadinya karies permukaan
- Acidogenic streptococci: lesi karies yang lebih dalam
- Streptococcus mutans: Karies pada pit dan fissure
- Actinomyces viscosus: Karies yang telah mencapai atap pulpa
3. Faktor Substrat atau Diet

Mempengaruhi pembentukan plak karena membantu perkembang


biakan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada pada permukaan
enamel.
Para ahli sependapat bahwa karbohidrat sangat berhubungan dengan
proses pembentukan plak dan debris, karbohidrat yang berhubungan
dengan proses karies adalah polisakarida, disakarida dan
monosakarida; dan Sukrosa terutama mempunyai kemampuan yang
lebih efisien terhadap pertumbuhan mikroorganisme dibanding
karbohidrat lainya.( sukrosa merupakan disakarida yang dibentuk dari
monomer monomernya yang berupa glukosa dan fruktosa dengan
rumus C12H22O11)
4. Faktor Waktu
Secara Umum, Karies dianggap sebagai penyakit kronis pada manusia
yang berkembang dalam waktu beberapa bulan atau tahun. Lamanya
waktu yang dibutuhkan dalam waktu beberapa bulan atau tahun.
Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk berkembang menjadi kavitas
cukup bervariasi, diperkirakan 6-48 bulan
Ada 5 faktor resiko
1. Pengunaan flour
Pemberian flour yang teratur baik secara sistemik maupun lokal
merupakan hal yang penting diperhatikan dalam mengurangi
terjadinya karies oleh karena dapat meningkatkan remineralisasi,
namun bila berlebihan akan menimbulkan flourisis
2. Oral Hygiene
Peningkatan atau penurunan oral hygiene akan mempengaruhi dari
pembentukan plak yang akan meningkatkan resiko karies
3. Jumlah Bakteri
Jumlah bakteri yang banyak di dalam mulut akan mempermudah
terjadinya karies
4. Saliva
Saliva merupakan self cleansing pada rongga mulut namun bila
orang mengalami kekurangan saliva maka akan meningkatkan
resiko karies
5. Pola makan
Makanan yang banyak mengandung gula akan meningkatkan
fermentasi makanan menjadi asam yang akan meningkatkan resiko
karies
Patogenesis
Karbohidrat dari makanan Diubah menjadi bakteri pada plak Asam
menurunkan PH Proses demineralisasi Email menjadi terkikis
terjadi gigi berlubang
Makanan yang sehari hari kita makan tidak disadari ada yang melekat
pada gigi, makanan yang kita makan mengandung karbohidrat termasuk
polisakarida, disakarida, monosakarida yang merupakan makanan yang
akan menyebabkan pertumbuhan mikiroorganisme dalam mulut.
Mikroorganisme menempel pada gigi bersama dengan plak dan debris.
Plak gigi adalah endapan lunak yang menempel pada permukaan gigi
berwarna transparan seperti agar agar yang mengandung banyak kuman.

Proses Terbentuknya Plak sendiri adalah:


Plak sudah mulai terbentuk sesaat setelah permukaan gigi bersih,
beberapa menit kemudian akan terbentuk pelikel (selaput tipis) yang
menempel erat di permukaan gigi. Pelikel tersebut adalah glikoprotein
yang berasal dari saliva dan mempunyai kecenderungan untuk mengikat
mikroorganisme tertentu. Setelah 24 jam terbentuk koloni mikroorganisme
di pelikel serta akan terikat bahan lain misalnya karbohidrat dan unsur
unsur dalam saliva dan terbentuklah plak
Newburn (1982) menjelaskan bagaimana proses karies terjadi dalam
hubunganya dengan substrat (karbohidrat) dan mikroorganisme didalam
plak:
Fase pertama adalah proses penempelan streptokokus di pelikel, yaitu
diantara lunidentified protein (glikoprotein) di pelikel dengan permukaan
streptokokus.
Fase Kedua adalah proses menjadi banyaknya streptokokus yang
menempel dan terjadi sinstesis ekstrakulikuler glukan dengan mediator sel
sel lain ( Karbohidrat akan menguraikan enzim enzim yang dikeluarkan
oleh mikroorganisme). Metabolisme glukan oleh streptokokus melalui
enzim glikociltransferase menghasilkan energi dan asam laktat dan akan
terus terbentuk selama ada sukrosa. Sedangkan oleh Bakteri lactobacilus
akan dihasilkan asam susu
Energi ini diperlukan mikroorganisme untuk hidup.
Asam yang terbentuk akan menurunkan PH menjadi 5,5 dan akan merusak
bahan bahan organik dari email sehingga terbentuk lubang kecil yang
akan menjadi awal dari karies dan berlanjut menjadi karies yang lebih
lebar. (Yuwono 1993)
Waktu untuk terbentuk suatu kavitas bervariasi namun rata rata sekitar 6
48 bulan. Dalam kasus ini pasien sudah 2 tahun lalu memiliki Bad habit
ini sehingga sudah memenuhi waktu rata rata untuk menyebabkan suatu
karies.
Kenapa anak anak lebih mudah karies dibandingkan orang tua
1. Email gigi yang baru erupsi lebih mudah diserang selama belum selesai
maturasi setelah erupsi (meneruskan mineralisasi dan pengambilan
flourida) yang berlangsung terutama 1 tahun setelah erupsi
2. Remineralisasi tidak memadai pada anak anak, bukan karena
perbedaan fisiologis, tetapi sebagai akibat dari pola makan anak yang
lebih sering mengkonsumsi gula
3. Kesadaran akan kesehatan gigi yang kurang
Hubungan riwayat orang tua dengan karies
Kebersihan gigi dan mulut yang buruk akan mengakibatkan prosentase
karies lebih tinggi. Faktor keturunan / genetik merupakan faktor yang
mempenyai pengaruh kecil penyebab karies gigi.
Walau demikian, dari satu penelitian melibatkan 12 pasang orang tua
dengan keadaan gigi baik ternyata anak anak dari pasangan tersebut
sebagian besar memiliki gigi yang baik.
Sedangkan penelitian melibatkan 46 pasang orang tua dengan presentase
karies tinggi, didapat hanya 1 pasang yang memiliki anak dengan gigi

baik, 5 pasang karies sedang dan 40 pasang dengan presentase karies


tinggi.
Hal ini dipengaruhi besar oleh kebiasaan keluarga mecakup kebiasaan
makan, kebiasaan menjaga kesehatan gigi termasuk menyikat gigi dan
kontrol gigi, dan anak cenderung untuk meniru dari orang tuanya.
Hubungan suka minum dengan botol dan memakan permen coklat dan
ngemil makanan ringan dengan karies
Para ahli sependapat bahwa karbohidrat sangat berhubungan dengan
proses pembentukan plak dan debris, karbohidrat yang berhubungan
dengan proses karies adalah polisakarida, disakarida dan monosakarida;
dan Sukrosa terutama mempunyai kemampuan yang lebih efisien
terhadap pertumbuhan mikroorganisme dibanding karbohidrat lainya.
( sukrosa merupakan disakarida yang dibentuk dari monomer
monomernya yang berupa glukosa dan fruktosa dengan rumus C 12H22O11)
Dan Makanan makanan yang manis banyak mengandung sukrosa yang
akan mempercepat proses terbentuknya plak yang didalamnya banyak
mengandung mikroorganisme yang akan membuat PH dalam mulut
menurun (turun hingga 5,5) sehingga akan menimbulkan demineralisasi
dan menimbulkan karies
Apalagi dalam skenario anak itu meminum susu hingga tidur sehingga
akan melekatnya pada gigi dan sampai semalaman dimana tidak ada
pembersihan pada gigi sehingga akan memberikan waktu untuk
demineralisasi gigi sehingga resiko karies meningkat.

You might also like