You are on page 1of 6

BAB 7

Transportasi
Diringkas Oleh:
Irfan Alfira
Darmayansyah
Susnawati
Indah Purnamasari
Tri Yuniarti
1. Pengertian Tranportasi
Transportasi secara sederhana dapat diartikan sebagai pergerakan manusia dari satu
tempat ke tempat lain. Whynme-Hammond (1981) mengartikan tranportasi sebagai:...is
a service or facility by which person, goods and property are conveyed onelocation to
another. Moreever it is an organized industry created to satisfy the basic need of
society.
Dengan demikian transportasi merupakan fasilitas yang memberikan pelayanan
ke masyarakat untuk menggerakan orang-orang, barang atau jenis lainnya yang
dianggap berharga oleh suatu masyarakat, dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Transportasi ini adalah sarana yang sangat penting untuk terpenuhinya berbagai
kebutuhan masyarakat dengan baik.
Alexander mengungkapkan bahwa transportasi merupakan suatu sistem
peredaran dunia (the world circulation system), bagaikan sistem peredaran darah
didalam tubuh manusia yang dapat membuat manusia hidup dan bergerak, transportasi
merupakan suatu sistem, karena didalamnya terdapat unsur-unsur yang saling terkait
dan saling tergantung, seperti adanya barang, atau orang yang digerakan prasarana
berupa jalan, terminal, pelabuhan, sarana seperti kendaraan, dan aturan-aturan yang
mengatur sistem pergerakan itu. Tanpa transportasi maka dunia akan subsitem.
Kebenaran tranportasi erat kaitannnya dengan keadaan penduduk. Semakin
banyak manusia semakin banyak barang dan orang untuk bergerak, sehingga semakin
padat pula jaringan transportasi. Karena itu jaringan tranportasi di wilayah perkotaan
selalu lebih padat bila dibandingkan dengan wilayah perdesaan, atau negara-negara
maju lebih banyak dan kompleks jaringan transportasinya bila dibandingkan dengan
negara berkembang.

Transportasi dapat timbul karena kepentingan ekonomi yaitu untuk memenuhi


kebutuhan barang dan jasa; dan dapat pula kepentingan non ekonomi seperti rekreasi,
militer dan sosial. Secara ekonomis, peranan transportasi timbul karena adanya:
a. Distribusi sumber daya alam tidak merata
b. Distribusi penduduk tidak saa
c. Perbedaan perkembangan teknologi
d. Perbedaan pendapatan penduduk dala ruang
Transportasi dipelajari oleh ahli geografi, karena mencerminkan adanya ekspresi
keruangan, baik dilihat dari alam maupun manusianya. Karena itu geografi melihat
transportasi sebagai fenomena yang lahir dari:
a. Spatial variation
b. Spatial interaction
c. Sptaial inter change; dan
d. Spatial organitation
Alexander menegaskan alasan mengapa transportasi dipelajari oleh geografi dan
ruang lingkup geografi transportasi: Transportasi is an important geography
element spatial variable by which region can be deliminated and their
characteristics studies and in term of which raltionship can be analyzed, such an
relationship among route location, traffic flow and othe phenomena Taffe Jr (1973)
dalam bukunnya Geographiy of Transportation, melihat tranportasi sebagai satu
kesatua antara aspek alam seperti iklim, morfologi, keadaan tanah, dengan aspek
manusianya seperti aktifitas manusia ,pendapatan, politik dan teknlogi. Bagaiman
pengaruh alam terhadap keberadaan jaringan transportasi darat, laut dan udara,
hubungan antar daerah yang dihubungkana antara hinter land dan foreland, serta
damapak keberadaan transportasi terhadap sosial ekonomi penduduk dan
Selanjutnya Taffe (1973) mengungkapkan tentang ruang lingkup geografi industri
sebagai berikut: transportation of geography is concerned with (1) the particular
linkages and that comprise a tranportation network, (2) The centers or nodes
conected by these linkages; (3) the enitire system hinterland and hierirchical
relationship associated with the network
2. Sejarah Perkembangan Transportasi
Manusia merupakan mahluk yang dinamis, ia senantiasa bergerak dan
berkembang biak secara fisik maupun non fisik. Kedinamisan manusia itu
muncul karena adanya kebutuhan material, sosial dan rasa ingin tahu. Kebutuhan
material membuat manusia senatiasa bergerak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Pada masyarakat yang teknologinya masih primitif, manusia bergerak dari satu
tempat ketempat lain hanya untuk memenuhi kebutuhan primer saja, melalui

berburu (hunting), meramu (gathering) dan pertanian primitif yang nomad.


Dengan semakin berkembangnnya teknologi, manusia mempunyai spesialisasi
kerja dan produksi, sehingga timbul gerakan orang dan barang untuk bertukar
keahlian. Selain itu kebutuhan manusiapun semakin beragam, sehinga tidak
semua kebutuhannnya dapat diproduksi sendiri da timbulah gerakan barang dan
orang untuk berdagang.
Manusia merupakan mahluk sosial (socius artinya kawan) yang
senantiasa membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Kebutuhan ini mendorong
manusia untuk senantiasa bergaul dengan orang lain, baik anggota sesama
kelompoknya maupun dengan orang luat. Kerjasama, persaingan, pertikaian
adalah wujud dari interaksi manusia dengan manusia, yang selalu membutuhkan
gerakan-gerakan secara fisik. Rasa ingin tahu adalah ciri utama manusia. Ia
senantiasan ingin mengetahui keadaan alam dan manusia disekitarnya, sehingga
timbul penjelajahan-penjelajahan ruang dimuka bumi. Semua kebutuhan di atas
mendorong timbulnya kebutuhan transportasi. Untuk lebih jelasnya tentang
perkembangan transportasi manusia dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transportasi
Keberadaan transportasi dipengaruhi oleh berbagai faktor geografis diantaranya:
a. Faktor Iklim
Iklim sangat besar sekali pengaruhnya pada tranportasi udara. Penerbangan
udara dapat gagal jika terdapat badai, kabut dan asap tebal. Hujan yang
sangat lebat (air atau salju) juga menghambat perjalanan melalui darat (jalan
raya dan KA). Didaerah yang curah hujannya tinggi pemeliharaan jalan raya
dan jalan kereta api menjadi lebih mahal, karena akan menjadi cepat rusa,
jembatan sering hanyut dan beberapa bagan jalan terendam air sehingga
mengganggu arus lalulintas. Iklim pun berpengaruh terhadap jarak pandang
dan tranportasi laut.
b. Faktor Morfologi
Morfologi sangat berpengaruh terhadap transportasi darat. Jalan yang
terdapat di daerah pegunungan sering kali labil dan berkelok-kelok, sehingga
membuatan dan pemeliharaan jalan menjadi mahal. Terowongan dan
jembatan-jembatan panjang sering pula harus dibuat memperpendek jarak.
Jalan yang naik dan melingkar-lingkar adalah jalan yang rawan kemacetan.

Didaerah datar, pembuatan jalan menjadi lebih mudah, hanya seringkali


sungai-sungai menjadi kendala dalam pembuatan jembatan Morfologi laut
sangat berpengaruh terhadap kemacetan kapal dan besarnya daya muatan
kabal, serta pembuatan dermaga.
c. Faktor Geologis
Keadaan geologi suatu wilayah sangat berpengaruh terhadap kesabilan jalan.
Jalan yang didaerah labil cenderung cepat rusak dan biaya pembuatan serta
pemeliharaannya yang tinggi.
d. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi secara umum merupakan faktor terpenting. Pertumbuhan
industri dan aktivitas komersial lainnya akan mendorong semangkin
menngkatnya kebutuhan akan transportasi, sebagai sarana untuk
memperlancar mobilitas orang dan barang. Secara ekstrim, kemajuan
ekonomi suatu masyarakat dapat tercermin dari kondisi jalannya. Jalan yang
lebar, mulus, terpelihara dengan baik sangat berkolerasi dengan baiknya
keadaan ekonomi pendududknya. Demikian pula keberadaan jaringan
transportasi laut dan udara.
e. Faktor Teknologi
Setiap prasarana dan sarana tranportasi mempunyai karakteristik tersendiri,
misalnya kereta api memerlukan lokomotif dengan penggerak mesin yang
berbeda (batu bara dan listrik), pesawat terbang berhubungan dengan daya
angkut, kecanggihan pesawat, luas dan kapasitas bandara, serta perlengkapan
lain dibutuhkan untuk memungkinkan layaknya suatu penerbangan. Kapal
laut dengan route, dermaga dan kecepatan serta daya angkutnya, semua itu
harus didukung oleh teknologi, transportasi. Tanpa pengasaan teknologi maka
sistem tranportasi yang aman, nyaman ,mudah dan terjangkau oleh masyarakt
tidak mungkin terwujud. Penguasaan teknologi transportasi, terutama pada
abad sekarang ini merupakan sarana untuk penguasaan politik dan ekonomi.
f.

Faktor Politik dan Kebijaksanaan Pemerintah


Pembuatan jalur-jalur transportasi, seringkali dibuat dengan latar belakang
politik, seperti memudahkan pengawasan, keamanan dan pertahanan. Tujuan
konsolidasi politiksering pula jalur transportasi dibuat, walaupun tidak
mempunyai nilai ekonomis. Dalam pembuatan sarana dan prasarana,
pemerintah umumnya penyandang dana terbasar. Melaui pembangunan
fasilitas transportasi, maka pembangunan nasional, regional dan lokal dapat

terpacu, yang akhirnya pertumbuhan ekonomi dapar dipercepat dan


kestabilan politik pun dapat tercipta.

g. Faktor Sosial
Keberadaan transportasi pada dasarnya adalah tuntutan masyarakat, seperti
jauhnya jarak tempat bekerja dengan tempat tinggal, tempat kerja tersebar
dibeberapa lokasi, adanya tuntutan rekreasi diluar rumah, peningkatan
ekonomi yang diikuti dengan pemilikan kendaraan. Semua itu melahirkan
tuntutan adanya jalan, angkutan dan route-route kendaraan yang efisien,
aman dan nyaman. Faktor-faktor tersebut tentu sajat tidak bersifat tunggal,
tapi seringkali saling melengkapi satu sama lain. Untuk lebih jelasnya proses
perubahan transportasi tersebut dapat dilihat pada bagan dibawah ini.

NO

Uncertainl
y

Political Teritorrial
Change

Barrier Effect
Political Militery

YES

Expantion of
Migratio

Decission to
Expand Net

Transportati
on of
Change

Economic
& Social
Actv

Population
Settlemant
Change

Sumber: Van Royen, 1965


Dampak dari keberadaan transportasi berupa:
1.
2.
3.
4.

Perubahan penggunaan lahan


Kepadatan dan penyebaran penduduk
Harga lahan
Tingginya mobilitas penduduk, baik migrasi, urbanisasi maupun gerakan
sirkuler lainnya,
5. Pembangunan berbagai fasilitas fisik lainnya
6. Perubahan kebudayaan masyarakat secara luas
7. Keuntungan dan kelemahan jenis transportasi
Setiap jenis transportasi mempunyai kelebihan dan keuntungan yang tersendiri
keuntungan dan kelemahan transportasi tersebut, dapat dilihat pada tabel dibawah ini
yang dikutip buku Element of Human Geography dari Peter Whynne-Hammond

You might also like