Professional Documents
Culture Documents
HIPEREMISIS GRAVIDARUM
A; DEFINISI
Hiperemesis gravidarum adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan
trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan
malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir
dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
(Wikinjosastro Hanifah, 2002)
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil
sampai menggangu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk karena
dehidrasi.
(Rustam Mochtar,1998)
Mual (nausea) dan muntah(emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering
kedapatan pada trisemester I.Nausea dan muntah terjadi pada 60% sampai 80% wanita
hamil.Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormone estrogen dan
HCG dalam serum.Pengaruh fisiologik kenaikan hormone ini belum jelas, mungkin karena
system saraf pusat atau pengosongan lambung yang kurang.Pada umumnya wanita dapat
menyesuaikan dengan keadaan ini,meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat
dapat berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan
umumnya menjadi buruk.Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum.1 sampai 200
atau 1 sampai 300 membutuhkan terapi hidrasi parental..
B; ETIOLOGI
Penyebab hiperemesis grafidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa
penyakit ini disebabkan karena toksik,juga tidak ditemukan kelainan secara kimia.
Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan sumsum saraf, disebabkan oleh
kekurangan vitaminserta zat-zat lainakibat inanisi.
Beberapa faktor predisposisidan faktor lain yang telah ditemukanoleh beberapa penulis
sebagai berikut:
1; Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigrafida, mola hidatidosa dan
kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda
menimbulkan dugaan bahwa fakor hormon memegang peranan, karena pada kedua
keadaan tersebut hormon khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.
2; Masuknya vili korialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil
serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan faktor
organik.
3; Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut sebagai
salah satu faktor organik.
4; faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini, rumah tangga yang
retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap
tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat
mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau
sebagai pelarian kesukaran hidup.
5; zat Fe: efek samping Fe bisa menyebabkan mual atau muntah.
(Wikinjosastro Hanifah, 2002)
C; PATOFISIOLOGI
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogrn, yang terjadi pada
trimester pertama.hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal mungkin berasaldari
sistm saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung.
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pad hamil muda,
bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit
dengan alkalosis hipokloremik.wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung
spastik dengan gejala tak suka maka dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang
lebih berat.
Hiepremesis gravidarum ini dapat mengakibatkan dapat mengakibatkan cadangan
karbohidrat karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi.Karena oksidasi
lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam
hidrosi butirik dan aseton dalam darah.Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan
cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi,sehingga cairan ekstraseluler dan plasma
berkurang.Natrium dan khorida darah turun, demikian pula khorida air kemih.Selain itu
dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.Hal
ini menyebabkan jumah zat makanan dan oksigen ke jaringan mengurang pula dan
tertimbunnya zat metabolic yang toksik.Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan
bertambahnya ekresi lewat ginjal, menambah frekuensi muntah-muntah yang lebih
banyak,dapat merusak hati dan terjadinya lingkaran setan yang sulit dipatahkan.Disamping
dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput
lender esophagus dan lambung(sindrom Mallory-Weiss)dengan akibat perdarahan GI.Pada
umumnya robekan ini ringan dan perdarahan dapat berhenti sendiri.Jarang sampai diperlukan
transfuse atau tindakan operatif.
D; MANIFESTASI KLINIS
Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan hiperemesis
gravidarum tidak ada; tetapi bila keadaan umum penderita terpengaruh, sebaiknya ini
dianggap sebagai hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya
gejala dapat dibagi dalam 3 tingkat:
Tingkatan I
Lidah mengering
Mata cekung.
Tingkatan II
Tensi turun,
Hemokonsentrasi,
Oliguria
Konstipasi.
Tingkatan III :
;
Suhu meningkat
Tensi menurun.
Komplikasi terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati. Wernicke,
dengan gejala: nistagmus, diplopia dan perubahan mental. Keadaan ini adalah akibat
kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus menunjukkan
adanya payah hati.
(Wikinjosastro Hanifah, 2002)
disebut insibie water loss karena kita tidak menyadarinya, walupun terjadi terus menerus
pada mahluk hidup.
Asupan dan pengeluaran cairan harian (dalam ml/hari)
Normal
Asupan
Cairan dari makanan
2100
Dari metabolisme
200
Asupan total
Keluaran
2300
Insensible kulit
350
Insensible paru
350
Keringat
100
Feses
100
Urin
Total pengeluaran
Kehilangan cairan lewat keringat.
1400
2300
Jumlah cairan yang hilang melalui keringat sangat bervariasi, bergantung pada aktivitas
fisik dan suhu lingkungan. Volume keringat normal hanya sekitar 100 ml/hari, tapi pada
keadaan cuaca panas ataupun latihan berat, kehilangan cairan kadang-kadang meningkat
sampai 1-2 L/jam. Hal ini akan dengan cepat mengurangi volume cairan tubuh jika asupan
tidak ditingkatkan.
Kehilangan cairan lewat feses.
Hanya sejumlah kecil cairan yang dikeluarkan melalui feses (100 ml/hari). Jumlah ini
dapat meningkat sampai beberapa liter sehari pada penderita diare.
Kehilangan cairan lewat ginjal.
Kehilangan cairan tubuh lainnya adalah dalam urin yang diekskresikan lewat ginjal. Ada
mekanisme multiple yang mengendalikan kecepatan ekskresi urin. Cara paling penting yang
dilakukan oleh tubuh dalam mempertahankan keseimbangan asupan dan keluaran cairan
seperti juga keseimbangan antara asupan dan keluaran hamper semua elektrolit dalam tubuh
ialah dengan mengendalikan kecepatan ginjal dalam mengekskresikan zat-zat ini.
F; PENATALAKSANAAN
1; Pencegahan dengan memberikan informasi dan edukesi tentang kehamilan kepada ibuibu dengan maksud menghilangkan factor psikis, rasa takut juga tentang diet ibu hamil,
makan jangan sekaligus banyak, tetapi dalam porsi sedikit-sedikit namun sering, jangan
tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi,karena akan terasa goyang, mual/ muntah. Defekasi
hendaknya diusahakan teratur.
2; Terapi obat menggunakan sedative (luminal, stesolid); vitamin (B1 dan B2) anti muntah
(mediamer B6, drammamin, avomin, torecan), antasida dan anti mulas.
Farmakologi:
Factor pemberian:
B1: mempertahankan kesehatan syaraf, jantung, otot dan jaringan GI, meningkatkan
pertumbukan dan perbaikan sel.
B6:
B12: mengatur sintesa SDM dan mengatur perkembangan sel-sel saraf fetus.
3; hiperemesis gravidarum tingkat I dan III haris rawat inap di RS.
o Kadang-kadang pada beberapa wanita, hanya tidur di RS saja telah banyak
mengurangi mual muntahnya.
o Isolasi: jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter saja yang
boleh masuk, kadang kala hal ini saja tanpa pengobatan khusus telah mengurangi
mual muntah.
o Terapi psikologik: berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal tang wajar,
normal dan fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir, cari dan coba hilangkan
faktor psikologis seperti keadaan sosial ekonomi dan pekerjaan serta lingkungan.
o Penambahan cairan.Berikan infuse dekstrosa atau glukosa 5% sebanyak 2-3 liter
dalam 24 jam.
o Berikan obat-obatan seperti telah dikemukakan diatas
o Pada beberapa kasus dan bila terapi tidak dapat dengan cepat memperbaiki keadaan
umum penderita, dapat dipertimbangkan suatu aboertus buatan.
G; KOMPLIKASI
Komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai esenfalopati warnickle
dan gejala nistagmus diplopia dan perubahan mental. Keadaan ini adalah akibat sangat
kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus menunjukkan
adanya payah hati.
PATHWAY
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Faktor Predisposisi
-Kehamilan ganda
-Molahidatidosa
HCG meningkat
Pemberian Fe
Vili khorialis
Mempengaruhi
Masuk sirkulasi maternal/ peredaran
darah ibu system saraf simpatis
Efek samping pemberian Fe berlebihan
Estrogen meningkat
As.lambung meningkat
Asam lambung meningkat
Dehidrasi
Gangguan perubahan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Pembuluh darah
Integumen
Kardiovaskuler
Ginjal
Iskemik
Ibu
Ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan
NaCl
Kekurangan O2
Metabolic anaerob
Umpan balik tubuloglomerulus
Intoleransi aktivitas
Kematian
As.laktat
Volume cairan tubulus
Nyeri
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh
Dehidrasi
Serebal
Penurunan
vaskulerisasi
keserebal
Penurunan
transportasi
CO2
Hipoksia
Gangguan
perfusi jaringan
ASUHAN KEPERAWATAN
HIPERENESIS GRAVIDARUM
A; DIAGNOSA KEPERAWATAN
a; gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual dan muntah
b; penurunan COP berhubungan dengan penurunan kontriktilitas jantung.
c; gangguan perpusi jaringan berhubungan dengan penurunan perfusi jaringan.
d; gangguan pola nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya edema pada paru.
e; hipotermi berhubungan adanya dehidrasi.
f; gangguan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual muntah
yang berlebih.
B;
NO
1;
DIAGNOSA
TUJUAN
RENCANA KEPERAWATAN
INTERVENSI
RASIONAL
KEPERAWATAN
Ganguan
Tujuan: keseimbanganMandiri:
keseimbangan
dengan
darikebutuhan tubuh.
kebutuhan
tubuhKriteria hasil:
berkenaan
darah,
semua
suhu,
masukan/
data
dengan
kondisi.peningkatan
kadar
mual/ muntah.
gonadotropin krionik
Data obyektif:
(HCG),
HT menurun
delik
metabolisme
Konjungtiva
TD
urin
menurun, Mukosa
suhu meningkat,
mulut:
lembab.
dan
perubahan
KH,
penurunan
mortilitas
pucat
Haluaran
hormone
gaftrik
memperberat
mual
dan
pada
muntah
trimester pertama.
2; Anjurkan
peningkatan2; Membantu
dalam
Mata cekumg.
masukan
Turgor
ml)
mengatasi
dalam
mengidentifikasikan
kering
intervensi.
kulit:
tidak elastis.
Mukosa
kering.
mulut TTV:
o TD: N (120/ 180
Oliguri
BUN meningkat
Data subjektif:
Haus/ dehidrasi
mmHg)
16-20
mnt
o N:
80-100
sebelum
bangun
mengenyampingkan
masalah
tidur).
o T : 36-37,5 C
o RR:
minuman
dalam
x/3; Tentukan adanya/ frekuensi3; Membantu
mual
berlebihan
atau
menentukan adanya
x/
menetap muntah.
mnt
dikontrol
(hiperemesis
o HT: N 37-47
gravidarum)
pada
awalnya
muntah
dapat mengakibatkan
alkalosis,
dehidrasi
dan
ketidak
seimbangan
elektrolit.
yang
Muntah
tidak
dapat
atau
yang
diatasi
berat
dapat
menimbulkan
asidosis,
memerlukan
4; Kaji
hal-hal
meningkatkan
yang
mual
muntah.
Misalnya
bauan
yang
dan4; Menurunkan
bau-
terlalu,
intervensi lanjut.
faktor
penyebab terjadinya
mual muntah
5; Kaji
hal-hal
menurunkan
muntah
mual
missal
diberikan
yang5; Meningkatkan
dan
kenyamanan
makanan
waktu
dan
selera makan.
hangat,
suasana
yang
menyenangkan.
6; Ajarkan pada ibu waktu6;
7; Libatkan keluarga:
Menghadirkan
Menurunkan
rasa
cemas.
suami
ketika
klien
dirawat
Keluarga/suami
berusaha
meyakinkan
cemas
menghadapi
kehamilannya.
8;
Kolaborasi:
8; Pantau hasil pemeriksaan
Elektrolir
Ht
BUN
9; Berikan
dalam
membantu
untuk
mengevaluasi
Indikator
tingkat
ataukebutuhan
hidrasi.
9;
cairan
elektrolit
Membantu
dalam
meminimalkan
mual/ muntah dan
menurunkan
keasaman jambung
muntah yang sering
(hiperemesis
gravidarum)
mengakibatkan
bilirubin
dan
mengetahui
frekuensi
muntah,
memudahkan
kita
melakukan tindakan
tang lebih lanjut.
10; Lakukan tes urine.
atau
mencegah
kemungkinan
hipokalemi
2;
Penurunan
berat
COPTujuan: curah jantung1; Pantau tanda vital, contoh1; Untuk
Kriteria hasil:
frekuensi jantung, TD
yang
mengetahui
kandungan
urin
Data obyektif:
perilaku/aktivitas
Takikardi
Dispnea
yang
Nadi perifer
kerja jantung.
menurunkan
dapat
cemas, hipoksia,dan
TTV:
Kulit
dingin/pucat
; TD:
Perubahan status
mental
menurunnya
jantung,
120/80
Gelisah
Kelemahan
Nyeri dada
perubahan
mmHg
karena
; RR 16-20 x/menit.
Data subjektif
curah
respon
jantung.
; N: regular, 60-100
2; Catat warna kulit dan adanya2; Sirkulasi
perifer
x/menit
kualitas nadi
menurun bila curah
; T : 36-37,5 C
jantung
turun
Kulit hangtat
membuat kulit pucat
Kesadaran
atau warna abu-abu
komposmentis
(tergantung tingkat
hipoksia)
dan
menurunnya
kekuatan
3; auskultasi bunyi nafas dan
bunyi
jantung
nadi
perifer.
murmur
terjadi
dengan
dekompensasi
jantung
atau
beberapa
terjadinya
dapat
obat,
murmur
menunjukkan
ropta
otit
papilar.
3;
Ganguan
perfusiTujuan: menunjukkanMandiri:
jaringan
perfusi adekuat.
TTV stabil:
dengan
perawatan.
aktivitas
beban
O2
Data obyektif:
TD
Data subjektif:
Kulit
hangat
kering
Tingkat
Akral dingin
membaik
Kesadaran
(komposmentis).
Haluaran
jaringan.
kesadaran
menurun
memaksimalkan
dan
2; Pantau TTV.
urin
mengacu
pada
stimulasi
skunder
untuk
menekan
respon
untuk
mengganikan
kerusakan
pada
hipovolumit.jika
terjadi
hipotensi
menunjukkan curah
jantung
yang
menurun.
3; Kaji
perubahan
pada3; Perubahan
sensori, NN ex kesuraman
menunjukan
mental,
penyimpangan
agitasi,
supor,
koma, delirium.
perfusi
hipoksenia
serebral
atau
asidosis.
4; Kaji
kulit
perubahan
kelembaban.
terhadap4; Mekanisme
warna,
suhu,
kompensasi
dari
vasodilatasi
mengakibatkan kulit
hangat, merah muda,
kering
karakteristik
adalah
dari
hiperperfusi.
5; Catat haluaran urin setiap5; Penurunan haluaran
urin
dengan
peningkatan
berat
jenis
akan
mengindikasikan
penurunan
perfusi
ginjal.
Kolaborasi:
1; Berikan obat-obatan sesuai1; Meskipun
petunjuk: kortisteroid
controversial, steroid
mungkin
untuk
diberikan
kepentingan
potensial
terhadap
penurunan
permeabilitas kapiler,
peningkatan perfusi
ginjal
dan
pencegahan
pembentukan
mikroemboli.
2; Pantau
laboratorium
pemeriksaan2; Perkembangfan
misalnya:
asidosis respiratorik/
metabolic
merefleksikan
kehilangan
mekanisme
kompensasai,
misalnya penurunan
perfusi
ekskresi
ginjal/
hydrogen
4;
Gangguan
polaTujuan:
polaMandiri:
berhubungan denganefektif.
pernafasan
dada.
paru.
dan
ekspansi
Catat
upaya
dan
terjadi
Menunjukkan pola
pernafasan,
Data obyektif:
nafas
penggunaan
Takipnea
dengan
Dispnea
dan
(pernafasan
dalam
rentang
tersengal-sengal)
Penurunan bunyi
nafas krekels.
jelas bersih.
berhubungan
Batuk (sputum)
vasikuler.
Data subjektif:
Mengeluh
gangguan
pola
efektif
frekuensi
termasuk
meningkat, disepnea
otot
pelebaran nasal.
Bunyi
kerja
nafas.kedalaman
nafas
bervariasi
tergantung
kedalaman
derajat
nafas:
dada pleruitik
nafas
RR: reguler, 16-202; Auskultasi bunyi nafas dan2; Bunyi
catat adanya bunyi nafas
menurun/ tidak ada
x/ menit.
adventisius seperti krekels.
bila
jalan
obstruksi
tidur.
bantu/
peningkatan
nafas
sekunder
terhadap perdarahan,
gelisah
tinggi
memungkinkan
ekspansi paru dan
memudahkan
pernafasan.
alveolar
mengakibatkan batuk
kering/
iritasi.
Sputim
berdarah
dapat
diakibatkan
oleh
kerusakan
berlebih.
banyaknya seputum
dimana
gangguan
ventilasi
Kolaborasi:
dan
ditambah
ketidak
nyamanan
upaya
bernafas.
6; Berikan O2 tambahan
6; Memaksimalkan
bernafas
dan
menurunkan
7; Berikan
tambahan
humidifikasi
mis:
kerja
nafas.
nebuliser7; Memberikan
ultra sonic.
kelembaban
pada
membrane
dan
mukosa
membantu
mengencerkan sekret
untuk memudahkan
8; Bantu fisioterapi dada (mis:
drainase
portural
pembrtsihan.
pernafasan
tiupan botol).
dan
dalam
meningkatkan
paru
bronkus,
mempercepat
pembuangandengan
5;
Ganguan
kulit
dengan
Kriteria hasil:
Data Objektif:
Turgor
kulit
kebersihan
Turgor
mengiritasi kulit
kulit
Membran
Membran
lembab
mukosa menurun
pada
Data Subjektif:
Mengeluh
tanpa
meningkat
menurun
penurunannormal
turgor kulit.
batuk/ penghisap.
1; mandikan dengan air hangat1; mempertahankan
integritasTujuan:
dan
tekanan
kulit
atau
kulit
perlu
kering
3; anjurkan
klien
untuk3; dapat
meningkatkan
iritasi
Ganguan perubahanTujuan:
1; Anjurkan
pilihan
terjadinya
dermal.
tinggi1; Protein
cidera
membentuk
peningkatan
kebutuhan
pemulihan
dan
berhubungan dengan
regenerasi
jaringan
normal.
berlebihan.
Berat
badan
Data obyektif:
kembali
ideal: penambahan
memudahkan untuk
Berat
badan
menurun.
Turgor
kulit
normal/
Vitamin
jelek.
Bising
menurun.
kg
usus
selama
dinding sel.
kehamilan.
tidak2; Tingkatkan
Pasien
masukan2; Memberikan
kalori
memenuhi
Membrane
mengalami
mukosa
anoreksia
menurun/ kering.
makan 3x sehari.
kebutuhan metabulik
Bising
serta
Data subjektif:
Lelah.
Letih.
Anoreksia.
Mual.
kembali
usus:
menggantikan
normal.
kebutuhan metabolic
Membrane mukosa
serta
lembab.
kebutuhan
menggantikan
cairan,
karena meningkatnya
Mual hilang.
volume
cairan
sirkulasi.
3; Anjurkan tidur atau istirahat3; Menunjukkan
adekuat.
kerja
metabolisme,
memungkinkan
nutrisi
dan
O2
digunakan
Kolaborasi:
untuk
proses pemulihan.
perlu
untuk
mengalami dehidrasi
menggantikan
kehilangan
dan
cairan
memberikan
oral
dibatasi.
5; Berikan preparat zat besi5; Bermanfaat
atau
indikasi.
vitamin
sesuai
dalam
memperbaiki anemia
atau defisiensi bila
ada.
6; Mungkin perlu untuk
6; Bantu penempatan selang
nurogastrik
atau
dikompresi
Niller-
Abbott.
gastrointestinal, pada
adanya
distensi
distensi
atau
perifnitis.
7; Untuk
7; Anjurkan
klien
mempertahankan
7;
mengganti
untuk
intek
yang
keluar
muntah
dan
memonitor
bila
terjadi
penurunan
berat badan.
1; Evaluasi laporan kelelahan 1; Menentukan derajat
Intoleransi aktifitasTujuannya:
berhubungan denganKlien dapat melakukan
dari
suplai
mampuan
danaktivitas
saat
seperti
efek
ketidak
kebutuhan.
biasanya
Data obyektif:
Kriteria hasil:
dan
Nadi lemah
Nadi 80 x/mnt
yang cukup.
penggunaan
Kelelahan otot
terus-menerus untuk
Kehilangan
tonus
meminimalkan
tonus
normal
Data subjektif
Mengeluh lemas
Mengeluh cepat
kembali
energi
menghindari
tenaga
kelelahan
lelah
efek
(sepanjang
faktor
psikologis)
yang
bantuan
dalam
ada masalah
aktivitas sehari-hari
4; Mengubah
energi,
memungkinkan
berlanjutnya
aktivitas
yang
dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku saku diagnosa keperawatan. Jakarta ; EGC
Doenges, Marilynn E. 2001. Rencana Perawatan Maternal atau Bayi. Jakarta ; EGC
Farrer, Helen. 1999. Perawatan Maternitas. Jakarta ; EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana.
Jakarta ; EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta ; Arcan
Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta ; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta ; Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
LAPORAN PENDAHULUAN
TUBERCULOSIS PADA ANAK
DI SUSUN OLEH :
NORMA YUNITA SARI
10.0295.191.01