You are on page 1of 7

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH

BERAT VOLUME, BERAT JENIS, POROSITAS TANAH

NAMA

: FACHRUDIN ILYAS

NIM

: 14.05.015

PRODI

: BTP-D4 (A)

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN


DIV
POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
2015
I. JUDUL

Berat Jenis, Berat Volume, dan Porositas Tanah


II. TUJUAN
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa pengerti dan bisa bagaimana cara
menetapkan berat volume beberapa contoh tanah, menetapkan berat jenis beberapa
contoh tanah, menetapkan porositas total tanah melalui pengukuran langsung, dan
menghitung nilai porositas total tanah dengan menggunakan Berat Volume dan
Berat Jenis.
III.

LATAR BELAKANG
Tanah merupakan aspek terpenting di dunia pertanian. Tanah merupakan media
tanam dari tanaman. Tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik jika
keadaan media tanampun baik. Keadaan tanah yang baik dapat dipengaruhi dari
kadar lengas, berat volume, berat jenis, dan porositas total tanah.
Pengamatan tentang kadar lengas tanah, berat volume, berat jenis, dan porositas
tanah dilakaukan agar memudahkan dalam mengetahui jenis-jenis tanah yang ada
di alam.

IV.

ALAT DAN BAHAN


Bahan

Tanah / Bongkah Tanah Gromusol dan Latosol berdiameter 2 milimeter


Cairan lilin
Kawat
Benang

Alat

:
Timbangan
Pignometer
Ring Sampel
Botol Aquades

V. CARA KERJA
A. Berat Volume

1. Ambil bongkah tanah dan bersihkan sudutnya


2. Ikat dengan benang lalu timbang (A)
3. Celupkan bongkah ke cairan lilin 60oC
4. Dinginkan lalu timbang (B)
5. Masukan bongkah ke gelas ukur yang sudah terisi aquades catat
kenaikan milimeter (C)
6. Masukan angka-angka tadi ke rumus Porositas
B. Berat Jenis
1. Timbang terlebih dahulu pigmometer (A)
2. Isi pignometer dengan tanah 4-5 gr lalu timbang (B)
3. Isi setengah pignometer dengan aquades aduk dengan kawat sampai
tidak ada gelembung
4. Lalu isi full pignometer dengan aquades timbang (C)
5. Buang isi tadi, lalu isi kembali pignometer dengan aquades lalu
timbang (D)
6. Masukan angka-angka tadi ke rumus porositas
VI.

PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


Pengukuran porositas total tanah pada prinsipnya adalah menentukan volume
ruang pori yang ada diantara partikel-partikel padatan, nilai Pt dapat ditentukan
melalui dua cara yaitu pengukuran dan perhitungan. Metode yang umum
digunakan ialah menggunakan contoh tanah utuh di dalam ring sampel. Metode lain
adalah dengan menggunakan metode thinsection (Klami, 1992 ).
Berat volume (BV) tanah merupakan rasio antara berat dan volume total contoh
tanah, termasuk volume ruang pori yang ada didalamnya, berat volume (BV)dapat
juga diartikan kerapatan isi, bulk densitiy, kerapatan bongkah. Sedangkan kerapatan
isi adalah berat tanah kering mutlak persatuan volume bongkah dalam g/cm 3 atau
ton/m3. Volume bongkah meliputi volume padatan ditambah volume total pori. BV
tanah mineral berkisar antara 1,1 1,8. Tanah gambut BV nya sekitar 0,5
(Schoeder, 1984).
Keragaman berat volume tanah sangat bergantung pada jenis fraksi penyusunan
tanah termasuk tekstur tanah. Tanah-tanah yang bertekstur jarang biasanya biasanya

mempunyai berat volume yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah yang agak
pejal. Pertumbuhan akar akan terhambat pada tanah-tanah yang mempunyai berat
volume lebih dari 1,6 g/cm3. Perkembangan akar akan terhenti pada tanah yang
mempunyai berat volume antara 1,7 hingga 1,9 g/cm 3 sementara itu nilai berat jenis
sangat mendekati 2,65 g/cm3 dengan standar deviasi tidak lebih dari 0,15 g/cm 3.
Nilai BV dari Bj yang terendah ditemui pada horizon O yang banyak mengandung
bahan organik dan tertinggi pada horizon B ( Suhardi, 1997 ).
Hal yang sangat penting dalam proses perubahan batuan menjadi tanah adalah
lepasnya bahan-bahan sehingga membentuk ruang pori di antara bahan-bahan ini.
Ruang pori ini merupakan bagian volume tanah yang diisi oleh udara dan air. Peran
ruang pori ini sangat penting bagi pertumbuhan tanaman.Tanah mineral yang ideal
bagi pertumbuhan tanaman, separuh volumenya merupakan ruang pori yang
sebagian akan terisi oleh air dan sebagian lainnya terisi oleh udara. Penetapan kadar
lengas tanah dapat dilakuakn secara tidak langsung atau langsung. Metode langsung
diartikan sebagai metode dimana air dikeluarkan dari sampel misalnya melalui
evaporasi selanjutnya jumlah air yang dikeluarkan tersebut ditentukan. Cara yang
paling umum digunakan dalam menentukan jumlah air yang dikeluarkan adalah
dengan mengukur kehilangan berat sample (Gardner,1986).
Tabel 1. Berat Jenis Tanah Diameter 2 mm
Kel

1
2
3
4

Jenis Tanah

Gromosol
Gromosol
Latosol
Latosol

(gram

(gram)

(gram)

(gram)

)
23,40
26,20
29,48
26,35

28,45
42,57
49,56
45,49

74,67
85,38
90,20
86,38

71,78
75,70
79,25
76,04

KL

BJ

3,77%
9,24%
9,68%
5,89%

2,43
2,67
2,41
2,30

Dari data diatas didapat bahwa semakin banyak kadar lengas maka berat,
berat jenis tanah tersebut,Rata-rata berat jenis tanah gromosol yaitu 2,55 gram
sedangkan rata-rata berat jenis tanah latosol 2,35 gram. Ini menandakan bahwa
tanah gromosol mempunyai berat jenis tanah lebih berat daripada tanah latosol
hal ini bisa terjadi dikarenakan tanah gromosol adalah tanah subur yang masih

banyak terkandung humus atau bahan organik didalamnya, sebaliknya latosol


adalah tanah tua yang kandungan humusnya sudah mulai berkurang.
Tabel 2. Berat Volume Bongkah Tanah
Kel

1
2
3
4

Jenis

Tanah

(gram

(gram

(gram

(Porositas

Gromosol
Gromosol
Latosol

)
8,11
26,20
29,48

)
10,45
42,57
49,56

)
7,00
85,38
90,20

7,03%
4,48%
11,04

1,92
1,72
1,66

)
20,73%
35,52%
31,08%

86,38

%
6,37%

1,98

14,17%

BV

Latosol

26,35

45,49

KL

BV

Tabel 3. Berat Volume Rata-Rata Bongkah Tanah


Kel

1
2

Jenis Tanah

Gromosol
Latosol

KL

(gram

(gram

(gram

(Porositas

)
11,46
3,42

)
13,64
4,36

)
9,00
3,00

)
28,13%
22,62%

5,76%
8,71%

1,823
1,820

Dari data diatas kita dapat mengetahui bahwa tanah gromosol memiliki
berat volume sebanyak 1,823 gram dan porositas sebanyak 28,13% lalu untuk
tanah latosol hanya memiliki berat volume 1,820 gram dan porositasnya
22,62%. Jadi dapat disimpulkan bahwa tanah latosol mengandungan zat
organik lebih sedikit daripada tanah gromosol, ini menandakan bahwa tanah
gromosol memiliki kandungan organik yang banyak didalamnya, dapat
dikatakan tanah gromosol adalah tanah subur.

VII.

KESIMPULAN

Pada pratikum kali ini dapat disimpulkan :

1. Pengukuran porositas total tanah pada prinsipnya adalah menentukan


volume ruang pori yang ada diantara partikel-partikel padatan tanah.
2. Berat volume (BV) tanah merupakan rasio antara berat dan volume total
contoh tanah, termasuk volume ruang pori yang ada didalamnya, berat
volume (BV)dapat juga diartikan kerapatan isi, bulk densitiy, kerapatan
bongkah.
3. Berat Jenis suatu tanah yang terkandung tergantung oleh komponen
penyusun batuan induknya, dan berat jenis tanah dihitung dari rasio
antara berat partikel-partikel dan volume partikel tanah tanpa pori-pori
yang ada diantara partikel.
4. Tanah gromosol memiliki kandungan berat jenis, berat volume, dan
porositas yang lebih daripada tanah latosol ini menandakan bahwa tanah
gromosol adalah tanah yang lebih subur. Tetapi tanah latosol memliki
kadar lengas yang lebih daripada tanah gromosol
5. Namun jika dirata-rata kedua tanah ini bisa dikatakan cukup baik untuk
perkembangan tumbuhan karena berat jenis, berat volume, kadar lengas
dan porositas yang cukup berimbang.

DAFTAR PUSTAKA
Islami, Titiek. Ir dkk.1995. Hubungan Tanah, Air Dan Tanaman . Semarang: Ikip
Semarang PRESS.
Notohadiprawiro, Tejoyuwono. 1999. Tanah dan Lingkungan. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud.
Poerwowidodo. 1995. Metode Selidik Tanah. Surabaya: Usaha Nasional.
Hanafiah, K.A. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Hardjowigeno, S. 2007. Ilmu-Ilmu Tanah Perguruan Tinggi. Medyatama Sarana
Perkasa. Jakarta.

You might also like