Professional Documents
Culture Documents
Pokok Bahasan
: Gizi Buruk
Sasaran
Waktu
: 45 menit
Tempat/Tanggal
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan kepada masyarakat agar dapat mengetahui bahaya dan ciri-ciri
anak uang menderita Gizi Buruk.
2. Tujuan Khusus
a. Agar masyarakat lebih mengetahui tentang bahaya Gizi Buruk
b. Agar masyarakat lebih mengetahui ciri-ciri anak yang menderita Gizi
Buruk
c. Agar masyarakat lebih mengetahui pencegahan Gizi Buruk
B. Materi
Terlampir
C. Metode
1. Ceramah, Diskusi, Promosi kesehatan
2. Tanya Jawab Langsung
D. Media
Poster
E. Pengorganisasian
Moderator
:
Penyaji
:
F. Kegiatan
Tahap
Kegiatan
Kegiatan
Pembukaan Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Penyajian
Evaluasi
Menyampaikan
isi
Kegiatan Audiens
Waktu
Mendengarkan
10 Menit
materi
dan menjawab
Mendengar
15 Menit
Penutup
Mendengar
10 Menit
G. Materi
1. Pengertian Gizi Buruk
Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya
manusia. Gizi buruk tidak hanya meningkatkan angka kesakitan dan angka
kematian tetapi jiga menurunkan produktifitas, menghambat pertumbuhan sel-sel
otak yang mengakibatkan kebodohan dan keterbelakangan.
Penyakit-penyakit gizi di Indonesia terutama tergolong kedalam kelompok
penyakit defesiensi. Penyakit gizi lebih (overmutrition) dan keracunan pangan
(food intoxication) belum dianggap telah mencapai tingkat bahaya nasional.
Meskipun demikian, semakin banyak perhatian para ahli kesehatan dan gizi yang
diajukan pada penyakit-penyakit gizi metabolic yang tergolong kelompok gizi
lebih.
Pada tahun 1988 kementrian kesehatan Republik Indonesia mengenal 4 jenis
penyakit defesiansi gizi yang dianggap sudah mencapai kegawatan nasional
karena kerugian yang mungkin ditimbulkannya terhadap pembangunan Bangsa
Indonesia secara Nasional :
a. Penyakit Kekurangan Kalori dan Protein
b. Penyakit Defisiensi Vitamin A
c. Penyakit defesiensi Yodium
d. Penyakit Anemia Defisiensi Zat Besi
Pengenalan keempat penyakit defisiensi tingkat nasional ini terjadi secara
bertahap. Pada permulaan terjadi pada tahun 1950, baru penyakit KKP dan
Defisiensi Vitamin A yang dikenal mempunyai tingkat kegawatan nasional,
kemudian pada dasawarsa berikutnya lagi dilebarkan mencakup Defisiensi Fe. Hal
ini terjadi karena penelitian dan para ahli berangsur-angsur bertambah
dan
6) Pembesaran hati
7) Kelainan kulit berupa bercak muda yang meluas dan berubah warna
menjadi coklat kehitaman dan terkelupas.
b. Marasmus merupakan gambaran KKP dengan defisiensi energi yang ekstrem,
dengan tanda-tanda dan gejala sebagai berikut :
1) Tampak sangat kurus
2) Wajah seperti orang tua
3) Cengeng, rewel
4) Kulit keriput
5) Perut cekung
c. Marasmickwashiorkor merupakan kombinasi defisiensi kalori protein pada
berbagai variasi dan merupakan gabungan beberapa gejala klinik KwashiorkorMarasmus
6. Diagnosis
Untuk diagnosa terjadinya gizi buruk, dokter biasanya akan melakukan
pemeriksaan :
a. Memeriksa tinggi dan berat badan pasien untuk menentukan BMI (Body Mas
Index).
b. Melakukan pemeriksaan darah untuk melihat ketidak normalan.
c. Melakukan pemeriksaan X-Ray untuk memeriksa apakah ada kelainan pada
tulang dan organ tubuh lain
d. Memeriksa penyakit atau kondisi lain yang dapat menyebabkan terjadinya
gizi buruk.
7. Penyakit Penyerta / Penyulit Pada Anak Gizi Buruk
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, anak yang berada dalam status gizi
buruk, umumnya sangat rentan terhadap penyakit. Seperti lingkaran setan,
penyakit-penyakit tersebut justru menambah rendahnya status gizi anak. Penyakitpenyakit tersebut adalah :
a. ISPA
b. Diare persisten
c. Cacingan
d. Tuberculosis
e. Malaria
f. HIV/AIDS
balita, maka perilaku ibu dalam member makanan balitanya harus diubah,
sehingga menjadi pola makan dengan gizi seimbang. Perilaku keluarga dalam
memanfaatkan pekarangan juga harus diubah, sehingga pekarangan menjadi
taman gizi
H. Evaluasi
Penyuluhan telah diberikan dan masyarakat sudah mengetahui tentang Gizi
Buruk dan ciri-ciri yang menderita Gizi Buruk.