Professional Documents
Culture Documents
DEFINISI
Pengertian
Carsinoma LARING merupakan tumor ganas ketiga
menurut jumlah tumor ganas dibidang THT dan lebih banyak
terjadi pada pria berusia 50-70 tahun. Yang tersering adalah jenis
karsinoma sel skuamosa (Kapita Selekta Kedokteran. Jilid
1,hal:136).
Tumor laring dibagi dalam laring intrinsik dan ekstrinsik.
Pada tahun-tahun terakhir ini pembagian tersebut dirasakan
banyak kekurangannya, sehingga tumor laring dibagi berdasar
kan anatomi.
Klasifikasi tumor ganas laring berdasarkan anatomi ialah:
a. Tumor Supraglotis.
b. Tumor Glotis.
c. Tumor Subglotis.
d. Tumor marginal.
Umumnya tumor tersebut terdapat pada orang dewasa (Ilmu
Kesehatan Anak Jilid 2 Hal:934).
Kanker laring merupakan keganasan pada pita suara atau
kotak suara (laring) atau daerah lainnya di tenggorokan.
(Kumpulan Askep CA Laring Oleh Ahmad Mufti).
Menurut data statistik dari WHO 1961, yang meliputi 35
negara seperti dikutip oleh Batsakis (1979), rata-rata 12 orang
meninggal oleh karsinoma laring.
Berdasarkan data yang dilakukan di RSCM, menunjukkan bahwa
karsinoma laring jarang ditemukan pada orang yang tidak
merokok. Sedangkan untuk resiko menderita karsinoma laring
T2
T3
T4
B. Tumor Glotik
Tumor ini mengenai pada pita suara asli batas inferior
glotik adalah 10mm di bawah tepi bebas pita suara, 10mm
merupakan batas inferior otot-otot intrinsik pita suara. Batas
superior adalah ventrikel laring. Oleh karena itu, tumor glotik
dapat mengenai satu atau ke dua pita suara, dapat meluas ke
subglotik sejauh 10mm, dan dapat mengenai komisura
anterior atau posterior atau prosesus vokalis kartilago
aritenoid.
Tis Karsinoma Insitu
T1
T2
T3
T4
C. Tumor Subglotik
Tumor ini tumbuh lebih dari 10mm dibawah tepi bebas
pita suara asli sampai batas inferior krikoid
T1
T2
T3
T4
2.ETIOLOGI
Etiologi karsinoma laring belum diketahui dengan pasti,
dikatakan para ahli bahwa perokok dan peminum alkohol
merupakan kelompok orang-orang dengan resiko tinggi terhadap
karsinoma laring (Buku Ajar Kesehatan THT, Kepala, Leher,
Edisi ke 5:157).
Karsinoma laringmempunyai hubungan erat dengan karsinoma
paru-paru dengan rasio kurang lebih 1:10
Karsinoma sel termasuk 90% keganasan kepala dan leher.
Adenokarsinoma yang biasa teerjadi pada kelenjar ludah mayor
dan minor, merupakan jenis berikutnya yang paling sering
terjadi. Kelainan patologik lainnya kurang dari 1%. Tembakau
adalah penyebab yang paling sering disebut dalam perkembangan
karsinoma sel skuamosa. Walaupun peminum alkohol yang berat
Keperawatan
Pasien
dengan
Carsinoma
4.STADIUM
Stadium dari CA Laring tergantung keadaan tumor (T)<
pembesaran kelenjar regional (N), dan metastasis jauh (M)
Stadium : I : T1 N0 M0
II : T2 N0 M0
III : T3 N0 M0, T2 N1 M0, T3 N1 M0
IV : T4 N0 M0, semua T N2 M1, semua T semua N dan M
(www.asuhan keperawatan pasien dengan carcinoma laring)
5. PATOFISIOLOGI
Karsinoma laring berkaitan dengan kabiasaan merokok,
bekerja dengan debu serbuk kayu, kimia toksin atau serbuk, logam
berat. Bagaimana terjadinya belum diketahui secara pasti oleh para
ahli. Kanker kepala dan leher menyebabkan 5,5% dari semua
penyakit keganasan. Terutama neoplasma laringeal 95% adalah
karsinoma sel skoamosa. Bila kanker terbatas pada pita suara
(intrinsik) menyebar dengan lambat. Pita suara kekurangan
pumbuluh limfe sehingga tidak terjadi metastase kearah kelenjar
limfe. Bila kanker melibatkan epiglotis (ekstrinsik) metastase lebih
umum terjadi, Tumor supraglotis dan subglotis harus cukup besar,
sebelum mengenai pita suara, sehingga mengakibat kan suara
serak. Tumor pita suara yang sejati terjadi lebih dini, biasanya
terjadi pada waktu pita suara masih dapat digerakkan (Asuhan
Keperawatan Dengan Karsinoma laring Oleh : Ahmad Mufti).
Sesak/stridor
Disfagia
Gangguan ansietas
Oprasi
Gangguan
Nyeri
post
Gangguan
kemampuan
operasi
citra
diri
untuk
bernafas
Kerusakan
Kerusakan
komunikasi
integritas
verbal
kulit
6.DIAGNOSA
a. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
pra dan pasca operasi serta takut dengan kecacatan.
b. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan
pengangkatan
sebagian
atau
seluruh
glotis,gangguan
atau
suplay
darah,pembentukan
odem,dan
citra
diri
berhubungan
dengan
kehilangan
tumor
laring
yang
besar
disertai
dengan
yang
sembuh
sempurna.
laringektomi
diklasifikasikan kedalam:
) Laringektomi parsial
Tumor yang terbatas pada pengangkatan hanya satu
pita suara dan trakeostomi sementara yang dilakukan
untuk mempertahankan jalan napas. Setelah sembuh
dari pembedahan, suara pasien akan parau.
) Hemilaringektomi atau vertikal
Bila ada kemungkinam kanker termasuk pita suara satu
benar dan satu salah. Bagian ini di angkat sepanjang
kartilago aritenoid dan setengah kartilago firoid
) Laringektomi supra glotis atau horisontal
Bila tumor berada pada epligotis atau pita suara yang
salah, dilakukan diseksi leher radikal dan trakeotomi.
Suara pasien masih tetap utuh atau tetap normal, karena
epiglotis di angkat maka resiko aspirasi akibat makan
peroral meningkat.
) Laringektomi total
kanker tahap lanjut yang melibatkan sebagian besar
laring, memerlukan pengangkatan laring, tulang hihoid,
kartilago krikoid, 2-3 cincin trakea dan oto penghubung
laring. Mangakibatkan kehilangan suara dan sebuah
lubang (stoma) trekeostomi yang permanen. Dalam hal
berhubungan dengan
saluran
Hal
udara
pengangkatan
pencernaan.
pembuluh
limfatik,
ini
meliputi
kelenjar
limfe
Konsep
Asuhan
Keperawatan
Keluarga
Pasien
Dengan
Karsinoma Laring
PENGKAJIAN
a. Identitas
Kanker laring mengacu pada karsinoma pita atau bagian
lain dari laring yang terutama terjadi pada pita lebih dari 60
tahun. Kira-kira 2/3 dari karsinoma laring timbul pada pita
suara (glotis), hampir 1/3 timbul pada daerah subglotis
(Pedoman Praktik Keperawatan, Hal : 352)
Karsinoma sel skuamosa merupakan keganasan laring
tang sering terjadi (94%). Laring dibagi menjadi laring
supraglotik (diatas pita suara), daerh glotik (dibawah batas pita
suara asli). (Boies Buku Ajar Penyakit THT Edisi, Hal : 446)
Secara anatomi tumor laring dibagi atas 3 bagian yaitu :
supra glotik, tumor pada pita ventrikularis, aritenoid, epiglutis
dan sinus piriformis (glotis : tumor pada korda vokalis,
subglotis : tumor dibawah korda vokalis)
b. Keluhan Utama
Suara parau, nyeri tenggorokan, nyeri leher sampai ke telinga,
rasa sakit untuk menelan dan berbicara, batuk darah dan sesak
nafas.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Faktor resiko meliputi riwayat merokok, masukan alkohol
tinggi, ketegangan vortal, laringitis kronis, pemajanan industri,
defisiensi nutrisi dan paparan sinar radioaktif.
d. Riwayat Penyakit Sekarang
Suara parau lebih dari 2 minggu, tidak hilang timbul, makin
lama makin berat kadang terdapat hemoptisis.
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Biasanya dalam keluarga tidak ditemukan anggota keluarga
yang mempunyai penyakit yang sama dengan pasien kecuali jika
anggota keluarga tersebut pengkonsumsi rokok dan alkohol yang
berat.
Pemeriksaan Body System
1. Sistem pernafasan : sputum dengan darah, hemoptisis, dispneu
(lanjut) dan terdengar stridor
2. Sistem pencernaan : kesulitan menelan, mudah tersedak, sakit
menelan, sakit tenggorokan yang menetap,
bengkak, luka, inflamasi atau drainase
oral.Kebersihan gigi buruk,pembengkakan
lidah dan gangguan reflek.
3. Sistem eliminasi
(keterlibatan
parotid
dan
suara,
mati,
terjadi
atau
khawatir
bila
berulangnya
kanker,
pembedahan
mempengaruhi
hubungan
telinga,hidung,tenggorokan,kepala
dan
Diagnosa Keperawatan
A. Preoperasi
1.Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
pra dan pasca operasi dan takut akan kecacatan
Kriteria Hasil :Mengungkapkan perasaan dan pikirannya
secara terbuka,melaporkan berkurangnya cemas dan
takut,mengungkapkan mengerti tentang pre dan post
operasi,secara verbal mengemukakan menyadari terhadap
apa yang diinginkannya yaitu dengan menyesuaikan
terhadap perubahan fisiknya.
Rencana Tindakan:
a. Jelaskan
praoperasi
apa
yang
dan
terjadi
selama
periode
pascaoperasi,termasuk
tes
tantang
apa
yang
di
ruangan
penyakit
dalam
atau
bedah.Manset
B.POST OPERASI
1.Ketidak efektifan jalan nafas berhubungan dengan laringektomi
Kriteria Hasil :
perdarahan
perdarahan
terus
tiba-tiba
yang
menerus
tidak
atau
timbulnya
terkontrol
dan
pernafasan atau
mengangkut
krusta-krusta
dan
menyebabkan
aktivitas
otot
yang
dapat
menunjukkan
terjadinya
komplikasi
yang
setiap
kali
makan,jika
makanan
per
oral
kemajuan-kemajuan
atau
dimungkinkan.
Rasional:Untuk
mengidentifikasi
makanan
per
oral
dapat
dimulai.Perawatan
diri
menumbuhkan kemandirian.
c.Jika dimulai pemberian makanan per oral,berikan makanan yang
lembut,mudah
dicerna
seperti
kentang,nasi
dan
tersebut
membantu
meningkatkan
kelembaban mulut.
sampai dokter
Bedah
Kemoterapi,Gangguan
Darah,Pembentukan
Pengangkatan,Radiasi
Sirkulasi
Udema,dan
atau
Agen
Suplay
Pengumpulan
jam
pertama.Perdarahan
terus-menerus
drainase
pembentukan
kerak,yang
purulen,merusak
tepi
dapat
kulit,dan
rencana
hidup.Berpartisipasi
untuk
dalam
tim
perubahan
sebagai
pola
upaya
melaksanakan rehabilitasi.
Rencana Tindakan :
a.Diskusikan arti kehilangan atau perubahan dengan
pasien,identifikasi persepsi situasi atau harapan yang akan
datang.
Rasional:Alat dalam mengidentifikasi atau mengartikan
masalah untuk memfokuskan perhatian dan intervensi
secara konstruktif.
b.Catat bahasa tubuh non verbal,perilaku negatif atau
bicara sendiri.Kaji pengrusakan diri atau perilaku bunuh
diri.
Rasional:Dapat
menunjukkan
depresi
atau
kesehatan.Keluarga
menghadapi
rehabilitasi
memerlukan
bantuan
dan
dalam
dalam
emosi
mereka.Tujuannya
ialah