Professional Documents
Culture Documents
20 November 2014
Faaizah Abiyyah Rihhadatulaysi
111 3016 2000 34
Kata Kunci: Bola dumas, piknometer, volatil, berat molekul, massa jenis.
I.
Pendahuluan
1|Chemistry Education 3B
Banyak pengukuran gas (yang akan kita ringkas dibawah ini) memperlihatkan
bahwa pada tekanan rendah, tekanan, volume, temperature, dan jumlah gas di hubungkan
dengan pernyataan PV = n.R.T
Persamaan tersebut cukup dipenuhi oleh kebanyakan gas pada temperature dan tekanan
kamar (mendekati 25o C dan 1 atm). Semua gas semakin mematuhi persamaan itu ketiks
tekanan berkurang. Dengan demikian, persamaan 1 adalah hukum pembatas dengan
pengertian bahwa semua gas mematuhinya pada batas tekanan nol. Gas yang memenuhi
persamaan tersebut secara tepat disebut gas sempurna atau gas ideal. Gas nyata adalah
gas sebenarnya, seperti oksigen, hydrogen, atau udara, yang tidak mematuhi persamaan
diatas dengan tepat kecuali pada batas tekanan nol. Nilai konstanta gas dapat diperoleh
dengan mengevaluasi pV/n.R.T untuk gas pada batas tekanan nol (untuk menjamin
bahwa gas itu berperilaku sempurna). Namun demikian, nilai yang lebih tepat dapat
diperoleh dengan mengukur kecepatan suara di dalam gas tekanan rendah dan
mengekstrapolasikan nilainya ke tekanan nol R = 8,314 K-1mol-1 (Atkins, 1990 : 8 9).
Pada tekanan rendah, gas nyata cenderung bersifat seperti gas ideal. Sifat ini dapat
dimanfaatkan untuk menentukan massa molekul relative suatu gas nyata, dengan dengan
menggunakan pendekatan /P terhadap tekanan, P. pada tekanan rendah, untuk gas van
der waals, persamaan dapat dinyatakan sebagai P(V nb) = n.R.T atau PV = n(RT + b.P),
dimana P = p
RT + bP
)
BM
R
p
T
=
P
R
1+bP RT
T
M
atau
p M
=
P RT
Mb
P
(Mulyani, 2002 : 31).
( RT ) 2
2|Chemistry Education 3B
mRT
M
pengukuran volume (V) yang dipunyai oleh suatu gas yang diketahui massanya (m) pada
suhu (T) dan tekanan (P) tertentu. Bentuk dari persamaan gas ideal yang diperlihatkan
pada persamaan diatas tidak terbatas untuk menentukan bobot molekul. Tetapi dapat
digunakan dalam berbagai penggunaan lain dimana jumlah gas diberikan atau dicari
dalam bentuk gram, bukan mol (Petrucci, 1985 : 144).
Piknometer adalah suatu alat untuk menentukan berat jenis benda. Alat ini terbuat
dari gelas berbentuk seperti botol kecil, dilengkapi dengan tutup dengan lubang kapiler.
Alat ini mempunyai volume tertentu dan dibuat sedemikian sehingga pada t 0 yang sama
selalu terukur volume yang sama.
Merupakan larutan yang mudah menguap, tidak berwarna, memiliki bau yang
tajam dan menusuk. Bila terhirup dapat menimbulkan kantuk. Tidak dapat bereaksi
dengan palmitamida
CH3(CH2)14CO(NH2)2 + CHCl3
CH3(CH2)14CO(NH2)2 + CHCl3
II.
Metodelogi
Alat dan Bahan. Pada praktikum Penenuan massa molekul zat berdasarkan massa jenis,
alat yang digunakan adalah bola dumas, gelas kimia 1000 ml, kaki tiga dan kawat kassa,
bunsen, statif dan klem, termometer, neraca, cawan petri, bak air atau ember, piknometer,
pipet tetes, gelas ukur, dan korek api. Bahan yang digunakan adalah cairan volatil, lap
atau tissue, dan air.
Langkah Kerja. Timbang bola dumas kosong + tutup dengan neraca dan catat
massanya. Panaskan bola tersebut pada penangas air selama 10 menit dengan temperatur
awal( T1) 80C. Angkat dumas dari penangas tersebut, keringkan dengan lap / tissu dan
segera masukkan cuplikan sebanyak 3ml. Panaskan kembali bola dumas yang telah berisi
3|Chemistry Education 3B
cuplikan dengan suhu konstan seperti langkah 2. Setelah semua cuplikan menguap
langsung tutup bola dumas. Angkat bola dumas kemudian keringkan sampai dingin dan
setelah dingin, timbang kembali pada neraca dan catat massanya. Rendam bola dumas
tersebut kedalam ember/bak air yang berisi air. Jika bola dumas terisi penuh dengan air
maka percobaan dapat dikatakan berhasil jika bola dumas tidak dapat terisi air maka
dapat dikatakan percobaan gagal/ tidak sempurna. Untuk mengukur volume air dalam
bola dumas, isi bola tersebut dengan air sampai penuh dan kemudian timbang massnya
pada neraca serta catat. Timbang piknometer kosong pada neraca analitik kemudian isi
dengan cuplikan dan timbang kembali dengan neraca analitik juga catat massanya.
III.
Massa senyawa volatil yang digunakan dapat ditentukan dengan cara massa
bola+tutup+air dikurangi massa bola+tutup sehingga dapat diketahui massa senyawa
volatil tersebut dalam bentuk gas adalah 231 gram. Saat pemanasan dumas yang telah
berisi senyawa volatil tersebut, ternyata semua senyawa tepat menguap pada suhu 92C
atau sama dengan 365K. Sedangkan untuk mengetahui volume dumas, dilakukan dengan
mengisi dumas dengan air sampai penuh dan massa yang dihasilkan sebesar 340 gram.
Sehingga berat molekul senyawa volatil yang didapatkan adalah 20,34 gram/mol dengan
presentase kesalahan 20,03%. Presentase tersebut didapat dari perbandingan antara berat
molekul etanol dari handbook sebesar 46 gram/mol dengan berat molekul yang
didapatkan pada percobaan.
Untuk berat molekul (BM) yang dihitung dengan piknometer, didapatkan massa
jenis sebesar 0,90 gram/ml. Subhu dan tekanan pada percobaan masing-masing adalah
365K dan 1 atm sehingga didapatkan berat molekul sebesar 26,95gram/mol sehingga
presentase kesalahannya didapat sebesar 22,65%.
Pada percobaan paktikan berhasil mengisi bola dumas tersebut hingga terisi
sepenuhnya dengan air sehingga untuk menghitung volume dumas. Pada dasar teori
semestinya presentase kesalahannya pada metode dumas seharusnya lebih kecil daripada
menggunakan piknometer karena senyawa yang kita gunakan adalah senyawa volatil,
namun ternyata hasil tidak sesuai dengan teori hal ini dikarenakan pada saat praktikan
memanaskan, senyawa tersebut belum seluruhnya menguap.
IV.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa,
berat molekul yang menggunakan metode dumas didapatkan 20,34 g/mol dengan
5|Chemistry Education 3B
V.
DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P.W. 1993. Kimia Fisika Edisi Keempat Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
6|Chemistry Education 3B
(Diakses
7|Chemistry Education 3B
VI.
Lampiran
Foto langkah kerja
8|Chemistry Education 3B
Perhitungan
45,823,21
24,9
=0,90 gram/mL
( mV ) RT
P
= 26,95 g/mol
9|Chemistry Education 3B
Persentase Kesalahan =
26,95
119
x 100%
= 22,65%
Menggunakan Cara Dumas
Massa senyawa volatil = (massa bola+tutup+air) (bola+tutup)
= 340 gram 109 gram
= 231 gram
Suhu (T) percobaan : 92
= 365 K
Tekanan (P) percobaan : 1 atm
V=
BM =
340 gram
1 gram/ml
( mV ) . RT
P
= 1 gram/ml
= 340 ml
231
. 0,08205 . 365
340
1
Persentase Kesalahan =
20,34
119
= 20,34 g/mol
x 100
= 17,09%
Pertanyaan
1. Sebutkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi percobaan ini?
Faktor suhu, semakin tinggi suhu maka semakin cepat proses penguapan.
Faktor tekanan, tekanan mempengaruhi suhu, semakin tinggi tekanan
mengakibatkan suhu yang semakin meningkat.
Faktor volume senyawa yang digunakan.
2. Uraikan secara singkat beberapa pendekatan yang dapat ditempuh dalam pengolahan
data penentuan massa molekul ?
PV =nRT
P V = (m/BM)RT
P(BM) =(m/V)RT
BM
= (m/V)RT/P
BM
= RT
10 | C h e m i s t r y E d u c a t i o n 3 B
Penentuan berat molekul berdasarkan metode dumas, sejumlah zat cair yang
massanya diketahui dipanaskan dalam ruang tertentu serta suhu dan tekanan
tertentu.
Penentuan berat molekul berdasarkan massa jenis gas dengan mengetahui massa
jenis gas melalui persamaan P V = n R T , maka dari variabel, n, massa molekul
gas dapat diketahui.
3. Jelaskan secara singkat langkah-langkah strategis apa yang harus dillakukan dalam
penentuan massa molekul dengan menggunakan bola dumas?
11 | C h e m i s t r y E d u c a t i o n 3 B