You are on page 1of 22

MAKALAH

TUMBUH KEMBANG ANAK


BAYI/INFANT USIA 0-1 TAHUN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak Tahun Ajaran 2014/2015
Dosen Pengampu : Lucia Endang Hartati, S.Kp, MN

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Ari Kurniawati

P17420113004

Destaria Utami Rizky

P17420113004

Erminia Maia Pareira

P17420113004

Lupita Sari

P17420113004

Ita Murtiningsih

P17420113004

Nicke Suprapto

P17420113004

Noviana Dewi

P17420113004

Reny Tjahja Hidayati

P17420113004

DIII KEPERAWATAN SEMARANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
1

2015
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan rahmat, inayah, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah dengan judul Tumbuh Kembang Anak Bayi/Infant Usia 0-1 tahun
ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapakan terimakasih kepada:
1

Ibu Lucia Endang Hartati, S.Kp, MN selaku koordinator mata kuliah Promosi
Kesehatan.

Para dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Anak

Orang tua tercinta yang selalu memberikan doa dan motivasi kepada penulis, serta

Rekan-rekan kelas 2A1 yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Kami menyadari isi makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami

menerima kritik dan saran. Penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Semarang, 5 Januari 2015

Tim Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................1
KATA PENGANTAR........................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang...............................................................................................4
B Rumusan Masalah..........................................................................................5
C Tujuan.............................................................................................................5
D Manfaat...........................................................................................................5
BAB II TINJAUAN TEORI
A Pengertian Bayi...............................................................................................6
B Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan..................................................6
C Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan......................7
D Pola Pertumbuhan dan Perkembangan pada Bayi...........................................9
E Tahap Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan pada Bayi...........................10
F Teori Pertumbuhan dan Perkembangan pada Bayi.........................................18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................21
B. Saran...............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................22

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Orang seringkali menganggap bahwa kelahiran bayi merupakan permulaan dari
kehidupan, tentu saja hal ini tidak bisa disalahkan, tetapi sebenarnya kelahiran
hanyalah suatu tahap dalam proses pertumbuhan yang telah dimulai 9 bulan
sebelumnya. Banyak hal yang terjadi pada seorang ibu selama kehamilan yang bisa
memberikan pengaruh terhadap bayi baru lahir. Selama beberapa jam setelah
kelahiran, obat-obatan yang ada dalam aliran darah ibu selama persalinan bisa juga
terus mempengaruhi seorang bayi.
Tumbuh kembang seorang anak di tahun pertamanya memang sangat
menakjubkan. Bayangkan saja, dari seorang bayi yang tak berdaya ketika lahir, ia
akan memiliki sejumlah kepandaian yg mempesonakan kedua orang tuanya. Awalnya,
tubuh bayinya yg mungil hanya mampu menggerakkan kepala, tangan dan kakinya.
Pada saat ini, refleks tubuhnyalah yang bekerja sempurna. Ya, perkembangan bayi
memang diawali dengan gerakan refleks, yaitu gerakan-gerakan yg terjadi secara
otomatis, tanpa disadari. Seiring dengan menghilangnya kemampuan refleks bayi,
secara bertahap

kemampuan

motoriknya berkembang. Ia tidak saja mampu

mengangkat kepala dan membalikkan tubuhnya, tetapi juga mencoba merangkak. Lalu
dengan

bertambahnya usia, si kecil kemudian akan mampu duduk, merangkak,

berdiri dan berjalan. Agar ketrampilan motorik bayi tumbuh dan berkembang
optimal, sebagai orang tua kita perlu memahami tahap-tahap perkembangannya dan
memberikan stimuli atau rangsangan yg tepat sesuai tahap
tersebut.

Dengan demikian, bila terjadi keterlambatan

perkembangannya

atau gangguan pada

ketrampilan motorik si kecil, bisa segera terdeteksi dan dikoreksi.


Bayi merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari neonatal hingga bayi. Masa bayi merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari (usia 0-3 bulan), (4-6 bulan), (7-9
bulan), (10-12 bulan), (0-1 tahun), usia bermain / toddler(1-2,3 tahun), pra sekolah (35 tahun). Rentang ini berbeda setiap bayi mengingat latar belakang bayi itu berbeda.
Untuk mengetahui tumbuh kembang bayi diperlukan kepekaan kita untuk
memahami kebutuhan bayi. Proses pemahaman kita akan terarah jika kita mengetahui
kebutuhan bayi tersebut.
B. Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini terdapat beberapa permasalahan yang perlu


dibahas lebih detail mengingat tumbang pada bayi akan mempengaruhi pola fikir kita.
Diantaranya:
1
2
3
4
5

Apakah pengertian dari tumbuh kembang?


Apa sajakah pola tumbuh kembang pada bayi?
Apa saja tahapan tumbuh kembang bayi usia 0-1 tahun?
Apa sajakah faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang pada bayi?
Apa sajakah teori tumbuh kembang pada bayi?

C. Tujuan
Mahasiswa mampu untuk memahami pengertian tentang rentang waktu tumbuh
kembang dalam bayi, memahami permasalah yang akan terjadi pada bayi dan cara
perawatan untuk mengatasi permasalahan dalam bayi.
D. Manfaat
1. Bagi Perawat
Memberikan pengalaman dan pendidikan untik meningkatan ilmu pengetahuan
tentang tumbuh kembang bayi.
2. Bagi Masyarakat
Memberikan pengetahuan dasar tentang semua hal yang telah dilakukan oleh
para ibu untuk memahami kebutuhan bayi pada proses tumbuh kembang.
3. Bagi Pendidikan
Memberikan pelatihan tentang pemahaman tumbuh kembang bayi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bayi
Masa bayi dimulai dari usia 0-12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan dan
perubahan fisik yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan zat gizi
(Notoatmodjo, 2007). Selama periode ini, bayi sepenuhnya tergantung pada perawatan
dan pemberian makan oleh ibunya.
Nursalam, dkk (2005) mengatakan bahwa tahapan pertumbuhan pada masa
bayi dibagi menjadi masa neonatus dengan usia 0-28 hari dan masa pasca neonatus
dengan usia 29 hari-12 bulan. Masa bayi merupakan bulan pertama kehidupan kritis
karena bayi akan mengalami adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah,
serta mulai berfungsinya organ-organ tubuh, dan pada pasca neonatus bayi akan
mengalami pertumbuhan yang sangat cepat (Perry & Potter, 2005).
B. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Masyarakat

pada

umumnya

beranggapan

bahwa

pertumbuhan

dan

perkembangan mempunyai pengertian sama, tetapi sebenarnya berbeda. Pertumbuhan


adalah bertambahnya ukuran fisik sedangkan perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan struktur tubuh. Perkembangan merupakan hasil interaksi antara
kematangan susunan syaraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, sehingga
perkembangan ini berperan penting dalam kehidupan. Meskipun pertumbuhan dan
perkembangan mempunyai arti yang berbeda namun keduanya saling mempengaruhi
dan berjalan secara simultan (bersamaan). Pertumbuhan ukuran fisik akan disertai
dengan pertambahan kemampuan atau perkembangan anak (Pujiastuti, 2007).
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya
berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan
pertumbuhan dan perkembangan per definisi adalah sebagai berikut (Nutrisiani, 2010):
1

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur


tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi
(bertambah banyak) sel-sel tubuh dan juga karena bertambah besarnya sel
serta bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran

panjang (cm, meter) dan umur.


Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut
adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ,

dan system organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masingmasing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi,
intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap
aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/
individu. Walaupun demikian, kedua peristiwa itu terjadi secara sinkron pada setiap
individu (Hidayat, 2011).
Meskipun pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang berbeda,
namun keduanya saling mempengaruhi dan berjalan secara bersamaan. Pertambahan
ukuran fisik akan disertai dengan pertambahan kemampuan anak (Pujiastuti, 2007).
C. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Setiap manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang berbedabeda antara satu dengan manusia lainnya, bisa dengan cepat bahkan lambat, tergantung
pada individu dan lingkungannya. Proses tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktorfaktor di antaranya :
1 Faktor heriditer/ genetik
Faktor heriditer Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi
pada individu, yaitu secara bertahap, berat dan tinggi anak semakin bertambah
dan secara simultan mengalami peningkatan untuk berfungsi baik secara
kognitif, psikososial maupun spiritual ( Supartini, 2000).
Merupakan faktor keturunan secara genetik dari orang tua kepada anaknya.
Faktor ini tidak dapat berubah sepanjang hidup manusia, dapat menentukan
beberapa

karkteristik

seperti

jenis

kelamin,

ras,

rambut,

warna

mata, pertumbuhan fisik, dan beberapa keunikan sifat dan sikap tubuh seperti
temperamen.
Faktor ini dapat ditentukan dengan adanya intensitas dan kecepatan dalam
pembelahan sel telur, tingkat sensitifitas jaringan terhadap rangsangan, umur
pubertas, dan berhentinya pertumbuhan tulang. Potensi genetik yang berkualitas
hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan yang positif agar memperoleh
2

hasil yang optimal.


Faktor Lingkungan/ eksternal
Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi individu setiap hari
mulai lahir sampai akhir hayatnya, dan sangat mempengaruhi tercapinya atau
tidak potensi yang sudah ada dalam diri manusia tersebut sesuai dengan
genetiknya. Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu :

Lingkungan pranatal (faktor lingkungan ketika masih dalam kandungan)

Faktor prenatal yang berpengaruh antara lain gizi ibu pada waktu hamil,
faktor mekanis, toksin atau zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, stress,
imunitas, dan anoksia embrio.

Lingkungan postnatal (lingkungan setelah kelahiran)


Lingkungan postnatal dapat di golongkan menjadi :
Lingkungan biologis, meliputi ras, jenis kelamin, gizi, perawatan
kesehatan, penyakit kronis, dan fungsi metabolisme.
Lingkungan fisik, meliputi sanitasi, cuaca, keadaan rumah, dan
radiasi.
Lingkungan psikososial, meliputi stimulasi, motivasi belajar, teman
sebaya, stress, sekolah, cinta kasih, interaksi anak dengan orang tua.
Lingkungan keluarga dan adat istiadat, meliputi pekerjaan atau
pendapatan keluarga, pendidikan orang tua, stabilitas rumah tangga,

kepribadian orang tua.


Faktor Status Sosial ekonomi
Status sosial ekonomi dapat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Anak
yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan status sosial yang tinggi cenderung
lebih dapat tercukupi kebutuhan gizinya dibandingkan dengan anak yang lahir

dan dibesarkan dalam status ekonomi yang rendah.


Faktor nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen penting

dalam

menunjang

kelangsungan proses tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak


sangat membutuhkan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral,
vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tersebut tidak di penuhi maka proses tumbuh
kembang selanjutnya dapat terhambat.
5

Faktor kesehatan
Status kesehatan dapat berpengaruh pada pencapaian tumbuh kembang.
Pada anak dengan kondisi tubuh yang sehat, percepatan untuk tumbuh kembang
sangat mudah. Namun sebaliknya, apabila kondisi status kesehatan kurang baik,
akan terjadi perlambatan.

D. Pola Pertumbuhan dan Perkembangan pada Bayi


1. Directional Trends
Pertama, Cephalocaudal atau head to tail direction (dari arah kepala
kemudian ke kaki). Pola pertumbuhan dan perkembangan ini dimulai dari kepala
yang ditandai dengan perubahan ukuran kepala yang lebih besar, kemudian
berkembang

kemampuan

untuk

menggerakkan

lebih

cepat

dengan
8

menggelengkan kepala dan dilanjutkan ke bagian ekstremitas bawah lengan,


tangan, dan kaki. Hal tersebut merupakan pola searah dalam pertumbuhan dan
perkembangan, yang tampak pada pertumbuhan prenatal yaitu pada janin saat
bayi yang dilahirkan pada bagian kepala atau alat yang ada di kepala tanpak lebih
matang lebih dahulu.
Kedua, proximodistal atau near to far direction (Wong, 1995). Pola ini
dimulai dengan menggerakkan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat /
sumbu tengah kemudian baru menggerakkan anggota gerak yang lebih jauh atai
kearah bagian tepi, seperti menggerakkan bahu dahulu kemudian baru jari-jari.
Hal tersebut juga dapat dilihat pada perkembangan berbagai organ yang ada di
tengah seperti jantung, paru, pencernaan, dan yang lain akan lebih dahulu
mencapai kematangan dari pada orang yang berada di tepi seperti bagian
ekstremitas.
Ketiga, mass to specific atau to complex (Wong, 1995), pola pertumbuhan
dan perkembangan ini dapat dimulai dengan menggerakkan daerah yang lebih
umum (sederhana) dahulu baru kemudian daerah yang lebih kompleks (khusus),
seperti

melambaikan

tangan

kemudian

baru

memainkan

jarinya

atau

menggerakkan lengan atas, bawah telapak tangan sebelum menggerakkan jari


tangan, akan menggerakkan badan atau tubuhnya sebelum mempergunakan kedua
tungkainya untuk menyangga, melangkah dan atau mampu berjalan.
2. Sequential Trends
Semua dimensi tumbuh kembang dapat diketahui maka sequence dari
tumbuh kembang tersebut dapat diprediksi, dimana hal ini berjalan secara teratur
dan kontinyu. Semua anak yang normal melalui setiap tahap ini. Setiap fase
dipengaruhi oleh fase sebelumnya.
Misal: tengkurap merangkak berdiri berjalan.
3. Masa Sensitif
Pada waktu-waktu yang terbatas selama proses tumbuh kembang dimana anak
berinteraksi terutama dengan lingkungan yang ada.
Masa-masa tersebut adalah sebagai berikut:
a) masa kritis
yaitu masa yang apabila tidak dirangsang/berkembang maka hal ini tidak
akan dapat digantikan pada masa berikutnya.
b) masa sensitif
mengarah pada perkembangan dan mikroorganisme. Misalnya pada saat
perkembangan otak, ibunya menderita flu maka kemungkinan anak
tersebut akan hydrocepallus/encepalitis.
9

c) masa optimal
yaitu suatu masa diberikan rangsangan optimal maka akan mencapai
puncaknya. Misalnya: anak usia 3 tahun/saat perkembangan otak
dirangsang dengan bacaan-bacaan/gizi yang tinggi, maka anak tersebut
dapat mencapai tahap perkembangan yang optimal.
E. Tahap Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan pada Bayi Usia 0 1 Tahun
Pada masa bayi baru lahir (0 sampai 28 hari), terjadi adaptasi terhadap
lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah serta mulainya berfungsi organorgan. Setelah 29 hari sampai dengan 11 bulan, terjadi proses pertumbuhan yang pesat
dan proses pematangan yang berlangsung secara terus menerus terutama
meningkatnya fungsi sistem syaraf.
Kemampuan yang dimiliki bayi meliputi;
1. Kemampuan Motorik
Kemampuan motorik merupakan sekumpulan kemampuan untuk
menggunakan dan mengontrol gerakan tubuh, baik gerakan kasar maupun
gerakan halus. Motorik kasar merupakan keterampilan menggerakkan bagian
tubuh secara harmonis dan sangat berperan untuk mencapai keseimbangan
yang menunjang motorik halus. Motorik halus merupakan keterampilan yang
menyatu antara otot halus dan panca indera. Kemampuan motorik selalu
memerlukan koordinasi bagian-bagian tubuh, sehingga latihan untuk aspek
motorik ini perlu perhatian.
Kemampuan motorik pada bayi berdasarkan usia yakni:
Usia
0-3 bulan

3-6 bulan

Motorik kasar
mengangkat kepala, guling-guling,
menahan kepala tetap tegak,
menyangga berat,
mengembangkan
kontrol kepala.
Duduk.

6-9 bulan

merangkak
menarik ke posisi

Motorik halus
melihat, meraih dan
menendang mainan gantung,
memperhatikan benda
bergerak,
melihat benda-benda kecil,
memegang benda,
meraba dan merasakan
bentuk permukaan,
memegang benda dengan
kuat,
Memegang benda dengan
kedua tangan,
makan sendiri,
mengambil benda-benda
kecil.
Memasukkan benda
kedalam wadah,
10

berdiri
berjalan berpegangan berjalan dengan
bantuan.
-

9-12 bulan -

bermain bola
membungkuk
berjalan sendiri
naik tangga.

Bermain genderang
Memegang alat tulis dan
mencoret-coret
Bermain mainan yang
mengapung di air
Membuat bunyi-bunyian.
Menyembunyikan dan
mencari mainan
Menyusun balok/kotak
Menggambar
Bermain di dapur.

2. Kemampuan Bicara dan Bahasa


Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin
sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar.
Kemampuan bicara bayi masih dalam bentuk pra bicara, yang diekspresikan
dengan cara menangis, mengoceh, gerakan isyarat dan ekspresi wajah seperti
tersenyum. Bahkan pada masa ini lebih sering muncul senyum sosial sebagai
reaksi terhadap rangsangan dari luar .
Ekspresi emosi adalah bahasa pertama sebelum bayi berbicara, sebagai
cara untuk mengkomunikasikan dirinya pada orang tua atau orang lain. Bayi
akan bereaksi pada ekspresi wajah dan tekanan suara, sebaliknya orangtua
membaca ekspresi bayi dan merespon jika ekspresi bayi menunjukkan tertekan
atau gembira. Terkait dengan ekspresi emosi bayi, yang mudah dikondisikan,
maka ekspresi emosi bayi mudah dikondisikan. Jika orangtua lebih banyak
menunjukkan suasana hati yang positif seperti selalu gembira, santai dan
menyenangkan, akan mempengaruhi pemahaman bayi terhadap sesuatu dan
cenderung menimbulkansuasana hati yang menyenangkan. Sebaliknya jika
orang dewasa mengkondisikan dengan situasi yang tidak menyenangkan maka
suasana emosi bayi cenderung buruk. Kemampuan bicara pada bayi sebenarnya
ada hubungannya dengan perkembangan otak, terutama pada saat bayi
menangkap kata-kata yang diucapkan dan menyampaikan apa yang ada dalam
pikirannya. Pada saat bayi berjalan, berbicara, tersenyum dan mengerutkan
dahi, sebenarnya tengah berlangsung perubahan dalam otak. Meski keterkaitan
sel-sel syaraf (neuron) yang dimiliki bayi, masih sangat lemah, namun akan
sangat mempengaruhi pada perkembangan sel syaraf pada tahap selanjutnya.
Bayi mengerti dan memahami sesuatu yang berada disekelilingnya, tidak
terbatas dengan melihat serta memanipulasi namun sebenarnya bayi sudah
11

memiliki kemampuan untuk memberi perhatian, menciptakan simbolisasi,


meniru dan menangkap suatu konsep melalui gerakan sudah lebih berkembang.
Oleh karenanya untuk mengoptimalkan kemampuan otaknya maka bayi perlu
lebih banyak menstimulasi bayi untuk mengenal benda-benda sekelilingnya
sambil terus mengajak berbicara.
Kemampuan bicara dan berbahasa pada masa bayi sbb:
Usia
0-3 bulan
3-6 bulan
6-9 bulan
9-12 bulan

Kemampuan Bicara dan Bahasa


-

prabicara,
meniru suara-suara,
mengenali berbagai suara.
mencari sumber suara,
menirukan kata-kata.
menyebutkan nama gambar di buku majalah,
menunjuk dan menyebutkan nama gambar-gambar.
menirukan kata-kata
berbicara dengan boneka
bersenandung dan bernyanyi.

3. Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian


Kemampuan sosialisasi dan kemandirian dapat dirangsang dengan
sosialisasi pada masa bayi diawali di dalam keluarga, dimana dalam keluarga
terjadi hubungan timbal balik antara bayi dan pengasuh atau orangtua. Melalui
perhatian dan perilaku orangtua akan memberi kerangka pada bayi dalam
berinteraksi dan pengalaman yang terpenting bagi bayi karena keluarga adalah
melibatkan proses kasih sayang. Kemampuan bayi untuk bersosialisasi mulai
muncul, dasar-dasar sosial mulai dibentuk, yang diperoleh dengan cara
mencontoh perilaku pada situasi sosial tertentu, misalnya mencontoh perilaku
sosial dari kakak atau orang tuanya, yang akhirnya akan mempengaruhi cara
penyesuaian pribadi dan sosialnya dikemudian hari. Kemampuan sosialisasi
dan kemandirian pada masa bayi sbb:
Usia
0-3 bulan

Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian


-

memberi rasa aman dan kasih sayang,


mengajak bayi tersenyum,
mengajak bayi mengamati benda-benda dan keadaan di
sekitarnya,
meniru ocehan dan mimik muka bayi,
mengayun bayi,
12

3-6 bulan
6-9 bulan
9-12 bulan

menina bobokan.
bermain ciluk ba,
melihat dirinya di kaca,
berusaha meraih mainan.
mulai bermain atau bersosialisasi dengan orang lain.
Mulai melambaikan tangan jika ditinggal pergi.
Mulai membalas lambaian tangan orang lain.
Minum sendiri dari sebuah cangkir,
Makan bersama-sama
Menarik mainan yang letaknya agak jauh.

Bulan Ke 1

Dapat mengangkat kepala sejenak

Ternyata kepala dari sisi ke sisi ketika berbaring telentang

Tangan tetap terkepal

Refleks pegang kuat hadir

Tampak dan mengikuti objek bergerak di depan mereka di kisaran 45 derajat

Melihat pola hitam dan putih

Menenangkan saat sebuah suara terdengar

Teriakan untuk mengekspresikan ketidaksenangan

Membuat suara serak

Tampak tajam pada orang tua ketika mereka berbicara dengan dia

Bulan Ke 2

Lift kepala hampir 45 derajat ketika berbaring di perut

Bobs kepala maju saat dipegang dalam posisi duduk

Pegang penurunan refleks

Mengikuti benda menggantung dengan mata

Visual mencari suara

Membuat suara selain menangis

Teriakan menjadi khas (basah, lapar, dll)

Menyuarakan suara-suara akrab

Senyum sosial ditunjukkan dalam respon terhadap berbagai rangsangan


13

Bulan Kedua Ke 3

Mulai menanggung berat badan parsial pada kedua kakinya saat dipegang dalam
posisi berdiri

Mampu menahan kepala ketika duduk tapi masih bobs maju

Ketika tengkurap dapat mengangkat kepala dan bahu antara 45 dan 90 derajat

Beruang berat pada lengan

Pegang refleks absen

Memegang benda tetapi tidak mencapai bagi mereka

Kopling memiliki tangan dan menarik di selimut dan pakaian

Mengikuti obyek 180 derajat

Menempatkan suara dengan memutar kepala dan melihat ke arah yang sama

Jeritan, berbisik, mengoceh, dan tertawa

Pembicaraan ketika berbicara

Mengenali wajah, suara, dan objek

Tersenyum ketika ia / dia melihat orang-orang akrab, dan terlibat dalam bermain
dengan mereka

Menunjukkan kesadaran untuk situasi aneh

Bulan Kedua Ke 4

Drooling dimulai

Kontrol kepala yang baik

Duduk dengan dukungan

Memberatkan pada kaki saat dipegang tegak

Mengangkat kepala dan dada dari permukaan dengan sudut 90 derajat

Rolls dari belakang ke sisi

Menggali dan bermain dengan tangan

Mencoba untuk meraih benda tapi lampaui

Menggenggam benda dengan kedua tangan

Koordinasi mata-tangan dimulai

Membuat suara konsonan

14

Tertawa keras

Suka diguncang, memantul atau mengayunkan

Bulan Ke 5

Tanda-tanda tumbuh gigi mulai

Memegang kepala ketika duduk

Rolls dari perut ke belakang

Ketika berbaring telentang menempatkan kaki ke mulut

Sukarela menggenggam dan memegang benda-benda

Bermain dengan jari-jari kaki

Membawa benda langsung ke mulut

Watches benda yang jatuh

Mengatakan ah-goo atau kombinasi vokal-konsonan yang sama

Tersenyum di gambar cermin

Mendapat kesal jika Anda mengambil mainan pergi

Dapat memberitahu keluarga dan orang asing terpisah

Mulai menemukan bagian / nya tubuhnya

Bulan Ke 6

Mengunyah dan menggigit terjadi

Ketika tengkurap dapat mengangkat dada dan bagian perut dari permukaan
bantalan berat di tangan

Mengangkat kepala ketika ditarik ke posisi duduk

Berguling dari belakang ke perut

Bears mayoritas berat badan saat ditahan dalam posisi berdiri

Menggenggam dan meraih benda kecil

Gelar botol

Meraih kaki dan menarik ke mulut

Mengatur tubuh untuk melihat obyek

Ternyata kepala dari sisi ke sisi dan kemudian melihat ke atas atau bawah

15

Lebih menyukai rangsangan visual yang lebih kompleks

Kata salah satu suara suku kata seperti ma, mu, da, dan di

Mengenali orang tua

Bulan Ke 7

Duduk tanpa dukungan, mungkin bersandar ke depan pada kedua tangan

Beruang berat penuh pada kaki

Bouncing saat dipegang dalam posisi berdiri

Beruang berat di satu sisi ketika berbaring di perut

Transfer benda dari satu tangan ke tangan lain

Benda poni pada permukaan

Mampu terpaku pada benda-benda kecil

Merespon nama

Kesadaran mendalam dan ruang mulai

Memiliki preferensi selera

Pembicaraan ketika orang lain sedang berbicara

Bulan Ke 8

Duduk dengan baik tanpa dukungan

Beruang berat pada kaki dan dapat berdiri berpegangan pada perabotan

Menyesuaikan postur untuk mencapai obyek

Memungut benda menggunakan indeks, keempat, dan kelima jari jempol terhadap

Mampu melepaskan benda

Menarik tali untuk mendapatkan objek

Menggapai mainan yang berada di luar jangkauan

Mendengarkan secara selektif untuk kata-kata familiar

Dimulai menggabungkan suku kata seperti mama dan papa tetapi tidak
melampirkan arti

Memahami ada kata (tetapi tidak selalu mentaatinya!)

Tidak suka mengganti popok ketika sedang berpakaian

16

Bulan Ke 9

Dimulai merangkak

Menarik hingga ke posisi berdiri dari duduk

Duduk untuk waktu yang lama (10 menit)

Dapat mengembangkan preferensi untuk penggunaan satu tangan

Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk mengambil benda

Merespon perintah verbal sederhana

Memahami no no

Peningkatan minat dalam menyenangkan orang tua

Menempatkan tangan di depan wajah untuk menghindari itu dicuci

Bulan Ke 10

Beraliah dari perut ke posisi duduk

Duduk dengan jatuh ke bawah

Pulih keseimbangan dengan mudah sambil duduk

Lift satu kaki untuk mengambil langkah sambil berdiri

Memahami bye-bye

Mengatakan papa atau mama dengan makna

Mengatakan satu kata lain selain mama dan papa (hi, bye, tidak, pergi)

Tangan melambai gerakan bye

Obyek permanen mulai berkembang

Mengulang tindakan yang menarik perhatian

Memainkan permainan interaktif seperti pat-a-cake

Menikmati ketika dibacakan dan mengikuti gambar dalam buku

Bulan Ke 11

Berjalan berpegangan pada perabotan atau benda lainnya

Menempatkan satu objek demi satu ke dalam wadah

Mencapai kembali untuk mengambil obyek ketika duduk

Menggali benda lebih teliti


17

Mampu memanipulasi objek dari ruang pas ketat

Rolls bola ketika ditanya

Menjadi gembira ketika tugas dikuasai

Menjadi kesal ketika dibatasi

Menggeleng untuk tidak

Bulan Ke 12

Berjalan dengan satu tangan

Mungkin berdiri sendiri dan mencoba langkah pertama saja

Duduk dari posisi berdiri tanpa bantuan

Upaya untuk membangun dua tower blok tapi mungkin gagal

Ternyata halaman dalam buku

Mengikuti cepat benda bergerak

Mengatakan tiga atau lebih kata lain selain mama atau papa

Memahami arti dari beberapa kata

Mengulangi kata-kata yang sama berulang-ulang &

Meniru suara, seperti suara anjing dan kucing membuat

Mengenali obyek berdasarkan nama

Memahami perintah verbal sederhana

Menunjukkan kasih sayang

Menunjukkan kemandirian dalam akrab sekitarnya

Menempel tua dalam situasi yang aneh

Pencarian untuk objek di mana ia terakhir terlihat

F. Teori Pertumbuhan dan Perkembangan pada Bayi


a. Perkembangan Moral (Kohlberg)
- Pra-konvensional
Mulanya ditandai dengan besarnya pengaruh wawasan kepatuhan dan
hukuman terhadap prilaku anak. Penilaian terhadap prilaku didasarkan
atas akibat sikap yang ditimbulkan oleh prilaku. Dalam tahap
selanjutnya anak mulai menyesuaikan diri dengan harapan harapan
lingkungan untuk memperoleh hadiah, yaitu senyum, pujian atau benda.

18

Konvensional
Anak terpaksa menyesuaikan diri dengan harapan lingkungan atau

ketertiban sosial agar disebut anak baik atau anak manis


Purna konvensional
Anak mulai mengambil keputusan baik dan buruk secara mandiri.
Prinsip pribadi mempunyai peranan penting. Penyesuaian diri terhadap
segala aturan di sekitarnya lebih didasarkan atas penghargaannya serta

rasa hormatnya terhadap orang lain.


b. Perkembangan Intrapersonal (Sullivan)
Infancy (masa kelahiran 18 bulan)
Daerah oral merupakan daerah utama dalam interaksi antara bayi dan
lingkungannya . Segi lingkungan yang menonjol pada masa bayi adalah
benda yang menyediakan makanan kepada bayi ketika lapar yakni puting
susu ibu atau dot dari botol yang kemudian menimbulkan paling tidak tiga
image, sesuai pengalaman bayi dengan puting itu;
-

puting bagus (good nipple), puting yang lembut penuh kasih sayang dan
menjanjikan kepuasan fisik

bukan puting (not-nipple), puting yang salah karena tidak mengeluarkan


air susu

puting buruk (bad nipple), puting dari ibu yang cemas, tidak memberi
kasih sayang dan kepuasan fisik.

Pengalaman makan itu akan membentuk personifikasi ibu yang menjadi


faktor penentu dalam pembentukan personifikasi diri. Berikut merupakan ciriciri khas tahap infantile :
-

Munculnya dinamisme apati dan pelepasan diri dengan cara mengantuk


Peralihan dari cara prototaksik ke parataksik.
Organisasi personifikasi personifikasi seperti ibu yang baik , tenang

menerima dan memberi kepuasan .


Organisasi pengalaman melalui belajar dan muculnya dasar- dasar

sistem diri
Diferensiensi tubuh bayi sendiri sehingga bayi belajar memuaskan

tegangannya terlepas dari ibu misalkan menghisap ibu jari


Belajat melakukan gerakan gerakan terkoordinasi yang melibatkan

tangan dan mata , tangan dan mulut serta telinga dan suara.
c. Perkembangan kognitif ( Piaget)
Tahap sensori motor (0-2tahun)
19

Anak

mempunyai

kemampuan

dalam

mengasimilasi

dan

mengkomodasi informasi dengan cara melihat, mendengar, menyentuh dan


aktifitas motorik. Semua gerakan akan diarahkan kemulut dengan merasakan
keingintahuan sesuatu dari apa yang dilihat, didengar, disentuh dan lain lain.
Prilaku anak banyak melibatkan motorik, belum terjadi kegiatan mental yang bersifat
simbolis (berfikir)

d. Perkembangan Psikoseksual anak (Freud)


Tahap Oral (0-1 tahun)
Pada masa ini kepuasan dan kesenangan, kenikmatan dapat dilalui
melalui menghisap, menggigit, mengunyah atau bersuara. Anak mendapat
kepuasaan saat mendapatkan ASI, kepuasan bertambah dengan aktifitas mengisap
jari dan tangannya atau benda benda sekitarnya.

e. Perkembangan Psikososial (Erikson)


Tahap Percaya Tidak percaya (0-1 tahun)
Kebutuhan rasa aman dan ketidakberdayaannya menyebabkan konflik
basic trust dan mistrust, bila anak mendapatkan rasa amannya maka anak akan
mengembangkan kepercayaan diri terhadap lingkungannya. Bayi sudah terbentuk

rasa percaya kepada seseorang baik orang tua maupun orang yang
mengasuhnya ataupun tenaga kesehatan yang merawatnya. Kegagalan pada
tahap ini apabila terjadi kesalahan dalam mengasuh atau merawat maka akan
timbul rasa tidak percaya

20

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah kita mempelajari tentang tumbuh kembang bayi. Maka, dapat ditarik
beberapa benang merah yang akan mencerminkan permalahan yang terjadi pada
makalah ini:
1. Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh
bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur, sedangkan perkembangan
merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai
2.

melalui tumbuh kematangan dan belajar (Whalley dan Wong, 2000).


Proses tumbuh kembang ialah sebuah proses yang mana akan
mengantarkan pada masa infanc ke masa balia yang akan terjadi banyak

permasalahan.
3. Proses tumbuh kembang sebenarnya mengikuti pola yang pasti.tapi, di
tengah perjalanan ada beberapa permasalah yang membayangi dan akan
menggangu proses tumbuh kembang dalam bayi.
4. Secara garis besar proses tumbuh kembang dipengaruhi beberapa faktor
diantaranya faktor internal dan eksternal.
Jadi, hasil dari proses proses dewasa akan mudah terbaca seperti apa ketika dia
dalam proses bayinya.
B. Saran
Sebenarnya yang menjadi ujung tombak permasalahan dalam proses tumbuh
kembang bayi ialah peran serta orang tua yang memahami kebutuhan dasar dari bayi
tersebut.

21

DAFTAR PUSTAKA

Corry S Matondang dkk.2000. Diagnosis Fisik pada Anak. Jakarta: PT Sagung Seto
Faisal Yatim.2003. Autisme suatu Gangguan Jiwa pada Anak-anak. Jakarta: Pustaka
Populer Obor.
Aziz Alimul Hidayat A.2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta: Salemba
Medika.
Soetjiningsih.1995. Tumbuh Kembang Anak. Surabaya : EGC
www.tumbuhkembangbayi.com 6 Januari 2015/15.40

22

You might also like