Professional Documents
Culture Documents
Pokok Bahasan
: Kesehatan Reproduksi
Tempat
Sasaran
: Remaja
Waktu
: 16.00-selesai
Tanggal
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Leaflet
2. Lcd
3. Laptop
F. Kegiatan
No
Tahap
Waktu
Perkenalan dan
(menit)
5 menit
Pembukaan
Inti
Kegiatan
Penyuluh
Peserta
Memberi salam
Menjawab salam
Memperkenalkan diri
Meyimak
Menjelaskan tujuan
Mendengarkan dan
Kesehatan reproduksi
Hak-hak kesehatan
reproduksi
Tumbuh kembang
remaja
Perubahan kejiwaan
memperhatikan
Mendengarkan dan
memperhatikan
Mendengarkan dan
memperhatikan
Mendengarkan dan
memperhatikan
remaja
Mendengarkan dan
memperhatikan
3.
Penutup
5 menit
Tanya jawab
Menyimpulkan
Menyimpulkan
Memberi salam
Menjawab salam
G. Sumber Bacaan
Glesiar Anna.2006.Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Eny Kusmiran.2012.Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita.Jakarta ; Salemba Medika
Cara
: Lisan
Jenis
: Pertanyaan terbuka
Soal
Jawaban
1. Batasan usia remaja menurut WHO ( badan PBB untuk kesehatan
dunia)) adalah 12 sampai 24 tahun.
2. Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi
Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi
Hak untuk kebebasan berfikir dan membuat keputusan tentang
kesehatan reproduksinya.
Hak untuk memutuskan jumlah dan jarak kelahiran anak.
Hak untuk hidup dan terbebas dari resiko kematian karena kehamilan,
kelahiran atau masalah jender
Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk yang
menyangkut kesehatan reproduksinya.
Hak atas kebebasan dari segala bentuk diskriminasi dalam kesehatan
reproduksi.
I. Lampiran materi
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
A.PENGERTIAN
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial
yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi,fungsi serta prosesnya. Atau suatu keadaan dimana
manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses
reproduksinya secara sehat dan aman (Rejeki, 2008).
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa.
Batasan usia remaja menurut WHO ( badan PBB untuk kesehatan dunia)) adalah 12 sampai
24 tahun. Namun pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam
dewasa atau bukan lagi remaja. Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi remaja masih
tergantung pada orang tua (tidak mandiri), maka dimasukkan kedalam kelompok remaja
(BKKBN,2007).
B. HAK-HAK KESEHATAN REPRODUKSI
Menurut Utamadi (Kesrepro, 2008) hak reproduksi ini berlaku bagi setiap manusia
dari segala kelompok usia ras, warna kulit, jenis kelamin,aliran politik, status
ekonomi,social,dan pendidikan tanpa pandang bulu.Sebagai konsekuensinya , remaja juga
mempunyai hak reproduksi sebagaimana halnya dengan kelompok umur yang lain. Hak
remaja atas kesehatan reproduksi ini mulai diakui secara internasional pada Konvensi Hakhak anak tahun 1989,yaitu:
1.
2.
3.
Hak untuk kebebasan berfikir dan membuat keputusan tentang kesehatan
reproduksinya.
4.
5.
Hak untuk hidup dan terbebas dari resiko kematian karena kehamilan, kelahiran
atau masalah jender
6.
Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk yang menyangkut
kesehatan reproduksinya.
7.
Hak atas kebebasan dari segala bentuk diskriminasi dalam kesehatan reproduksi.
c.
Instrumen hak asasi international menyatakan bahwa perkawinan hanya
dapat dilakukan oleh dua orang secara sadar memang menginginkannya, dan
bebas dari paksaan pihak lain.
d.
e.
Sehubungan dengan tingkat kematian yang tinggi karena aborsi yang
tidak aman dalam hal (KTD) kehamilan yang tidak diinginkan yang
membahayakan kehidupan remaja,kita berhak untuk terhindar dari resiko ini
dan mendapatkan akses terhadap pelayanan yang aman.
f.
g.
2.
3.
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki ,
mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan,lingkungan pergaulan dan tanggung jawab
yaitu :
1.
2.
3.
4.
Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada
kelompoknya.
D. Perubahan kejiwaan pada masa remaja
Proses perubahan kejiwaan berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan fisik,
yang meliputi :
1
Agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh, sehingga
misalnya mudah berkelahi.
Perilaku ingin mencoba hal-hal yang baru ini jika didorong oleh rangsangan seksual
dapat membawa remaja masuk pada hubungan seks pranikah dengan segala akibatnya, antara
lain akibat kematangan organ seks maka dapat terjadi kehamilan remaja puteri di luar nikah,
upaya abortus, dan penularan penyakit kelamin, termasuk HIV/AIDS. Perilaku ingin
mencoba-coba juga dapat mengakibatkan remaja mengalami ketergantungan NAPZA
(narkotik, psikotropik, dan zat adiktif lainnya, termasuk rokok dan alkohol).
E. Kaitan antara kesehatan remaja dan kesehatan reproduksi remaja
Kesehatan reproduksi remaja sulit dipisahkan dari kesehatan remaja secara
keseluruhan, karena gangguan kesehatan remaja akan menimbulkan gangguan pula pada
sistem reproduksi.
Berikut adalah beberapa keadaan yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan remaja
termasuk kesehatan reproduksi remaja :
1
Pengetahuan yang tidak lengkap dan tidak tepat tentang masalah seksualitas,
misalnya mitos yang tak benar
Penyalahgunaan seksual
Kehamilan remaja