Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Rizal Husaeni, S.Kep
070109a041
PRE PLANNING
PENGEMBANGAN SOP INTERAKSI KOMUNIKASI TERAPEUTIK
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang didirikan dan
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat khususnya pasien dan
keluarganya. Oleh karena itu, tujuan utama pelayanan rumah sakit adalah
memberkan pelayanan yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pasien
dan keluarganya. Pasien dan keluarganya merupakan subjek yang penting
dalam pelayanan rumah sakit.
Pelayanan yang berkualitas didukung oleh sumber-sumber yang
memadai antara lain sumber daya manusia, standar pelayanan termasuk
standar praktek keperawatan, dan fasilitas. Sumber-sumber yang tersedia
dimanfaatkan sebaik-baiknya agar berdaya guna, sehingga tercapai kualitas
yang tinggi dengan biaya yang seminimal mungkin.
Supervisi merupakan cara ampuh untuk mencapai tujuan pelayanan
rumah sakit, khususnya pelayanan keperawatan. Supervisi keperawatan adalah
proses
pemberian
sumber-sumber
yang
dibutuhkan
perawat
untuk
kepala ruangan, pengawas, kepala seksi, kepala bidang, dan wakil direktur
keperawatan. Pada situasi nyata, jenjang manajer keperawatan bervariasi baik
macamnya maupun pemegang posisi manajer keperawatan tersebut. Semua
manajer keperawatan perlu mengetahui, memahami, dan melaksanakan peran
dan fungsinya sebagai supervisor.
Supervisi modern berfokus pada keunikan individu. Supervisor
diharapkan dapat menghargai potensi tiap individu dan menerima perbedaan
tiap individu serta mengembangkan potensi tiap individu untuk mencapai
kepuasan individu, kepuasan pasien dan keluarganya. Kepuasan pasien akan
pelayanan keperawatan tergantung pada antusias, kepuasan, dan kemampuan
dari perawat. Supervisor merupakan contoh peran dalam praktek klinik dan
pengembangan profesionalisme keperawatan.
Di dalam asuhan keperawatan, komunikasi memegang peranan penting
dalam proses pemberian asuhan keperawatan. Hal tersebut menjadi penting
karena keperawatan jiwa banyak sekali berhubungan dengan perilaku mal
adaptif menjadi adaptif. Menurut Stuart dan Sundeen (199%), semua perilaku
adalah komunikasi dan komunikasi mempengaruhi perilaku, sehingga
keberhasilan pencapaian tujuan suatu tindakan keperawatan sangatlah
ditentukan oleh tingkat keterampilan seorang perawat dalam berkomunikasi
dengan klien.
Hubungan antara perawat dan klien yang terapeutik bisa terwujud dengan
adanya interaksi yang terapeutik antara keduanya. Interaksi tersebut harus
dilakukan sesuai dengan tahapan baku interaksi terapeutik antara perawat
dengan klien. Karena setiap tahapan itu yang harus dilaksanakan oleh perawat
agar hubungan yang dibangun bisa optimal. Keempat itu adalah pra interaksi,
tahap orientasi, tahap kerja dan terminasi (Asnindari, 2004).
Abraham (1997) menyatakan bahwa interaksi melibatkan kkomunikasi,
Stuart & Sundeen (1995) juga menyatakan bahwa dalam menjalin hubungan
terapeutik (berinteraksi) dengan klien diperluka, karena komunikasi adalah
hubungan itu sendiri, dimana tanpa komunikasi tersebut hubungan tidak
terjadai. Komunikasi adalah sarana yang sangat efektif dalam memudahkan
perawat membangun suatu interaksi dengan klien sehingga dapat
melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan supervisi interaksi komunikasi terapeutik, perawat
mampu mengaplikasikan interaksi komunikasi terapeutik dengan klien di
Bangsal P15 RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan supervisi interaksi komunikasi terapeutik diharapkan
KaRu di Bangsal P15 RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang mampu:
Perawat
2. Alat
Ballpoint
Buku
3. Materi dan checklist observasi supervise interaksi komunikasi terapeutik
Terlampir
G. Pengorganisasian dan Susunan Acara
1. Pengorganisasian
Penanggung jawab
: Rizal Husaeni, S.Kep
Anggota
: I Gusti Agung Mega Putra, S.Kep
2. Susunan acara
a. Pembukaan
1) Mengucapkan salam pembuka
2) Menjelaskan tentang supervisi
3) Menjelaskan tentang intruksional umum dan tujuan intruksional
khusus
b. Penyampaian isi supervisi
Diskusi yang akan menjelaskan tentang:
MATERI SUPERVISI
1.
Pengertian
Supervisi adalah suatu tekhnik pelayanan yang tujuan utamanya adalah
mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama (Pier, 1997).
3.
Alur supervisi
Menetapkan
instrumen (alat
KARU
ukur
SUPERVISOR
Supervisi
Menilai kinerja
PP1
pendelegasian
PP2
pendelegasian
PA
PA
Klien
Klien
Feed back
Kualitas pelayanan
a. Corrective action
b. Reward/reinforcement
Dalam proses supervisi dilakukan :
a. Apa yang dilakukan perawat agar dia dapat menegtahui tugasnya dan
dapat melakukan tugasnya
b. Membantu
perawat
untuk
mengembangkan
ketrampilan
yang
Pelaksana Supervisi
a.
Kepala ruangan:
Bertanggung jawab dalam supervsi pelayanan keperawatan untuk
klien
Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan
pelayan kesehatan di rumah sakit.
Mengawasi
perawat
pelaksana
dalam
melakukan
praktek
keperawatan
b.
Pengawas Perawatan
Betanggung jawab dalam supervisi pelayan keperawatan pada kepala
ruangan yang ada pada SMF
c.
d.
5.
b.
antar
manusia
dan
kemampuan
menerapkan
prinsip
menejemen
c.
d.
e.
f.
g.
6.
c. Manajemen Anggaran
Manajer keperawatan berperanaktif dalam membantu perencanaan,
pengembangan dengan penggunaan anggaran untuk area tanggung jawab
Supervisor berperan dalam :
Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana
tahunan ynag tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat
dicapai sesuai dengan tujuan RS
Membnatu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan
anggaran keperawatan.
Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola.
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu
tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat dijalan
kan dengan tepat. Kegagalan supervisi dapat menimbulkan kesenjangan
dalam pelayanan keperawatan
7.
Tekhnik Supervisi
Proses supervisi praktek keperawatan, meliputi 3 element :
Standar praktek keperawatan sebagai acuan
Facta pelaksanaan praktek perawatan sebagai pembanding untuk
menetapkan pencapaian dan kesenjangan
Tindak
lanjut
baik
mempertahankan
kualitas
maupun
upaya
memperbaiki.
Area supervisi :
Pengetahuan dan pengertian tentang klien
Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar
Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran, empai
Cara Supervisi :
a. Langsung
Supervisi keperawatan dilaksanakan pada kegiatan yang sedang
berlangsung. Pada supervisi modern diharapkan supervisor terlibat dalam
kegiatan agar pengarahan dan epmberian petunjuk tidak dirasakan
secara
mandiri
suatu
tindakan
keperawatan
didampingi supervisor
Selama proses, supervisor dapat membri dukungan, reinforcement,
dan petunjuk
Setelah selesai, supervisor dan PA melakukan diskusi yang bertujuan
untuk menguatkan yang telah sesuai, dan memperbaiki apa yang
belum/kurang sesuai.
b. Tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan tertulis maupun lisan, Supervisor
tidak meliat langsung apa yang terjadi di lapangan, sehingga
memungkinkan terjadinya kesenjangan fakta/data. Umpan balik dapat
dilaksanakan secara tertulis.