You are on page 1of 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

A
DENGAN CAD STEMI ANTEROSEPTAL POST CATH 3VD
PADA HHD CAD OMI ANTERIOR DC KIRI FC III
DI RUANG HCCU RS DR HASAN SADIKIN BANDUNG

INDRI APRIANTI
NPM. 220112100539

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2011

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.A


DENGAN CAD STEMI ANTEROSEPTAL POST CATH 3VD
PADA HHD CAD OMI ANTERIOR DC KIRI FC III
DI RUANG CICU RS DR HASAN SADIKIN BANDUNG

1. PENGKAJIAN
Identitas Pasien
Nama

: Tn.A

Usia

: 45 tahun

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Karyawan swasta

Suku

: Sunda

Alamat

: Kp. Buni Asih Ciparay

Diagnosa Medis : CAD STEMI anteroseptal post cath 3VD pada HHD CAD
OMI anterior DC kiri FC III
No. Medrec

: 1101474

Tgl Masuk

: 16-12-2011

Tgl Pengkajian

: 17-12-20 11

2. SURVEY PRIMER
A. Airway
-

Klien dapat berbicara bila ada keluhan yang dirasakan

Tidak ada sumbatan jalan napas

Bentuk hidung intak, bersih

Terpasang nasal canul O2 3 liter/menit

B. Breathing
-

Inspeksi : pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi otot-otot


bantu pernapasan, terpasang nasal canule O2 3 liter/menit

Auskultasi : RR : 22 x/menit, bunyi vesikuler kanan dan kiri, ronkhi (), wheezing (-), saturasi O2 100%

Palpasi : pengembangan dada simetris, tidak ada massa

Perkusi : sonor

C. Circulation
-

TD : 93/65 mmHg, CRT < 3 detik, HR : 94x/menit

Akral hangat, tidak ada sianosis

Infus 1 line : dextrose 5% 21 mL/jam

Terpasang monitor EKG, gambaran : Sinus Ritme dengan VES (+)

Diuresis (+)

D. Disability
-

Kesadaran : kompos mentis

GCS : E4M6V5

Pupil : bulat isokor, RC +/+

3. SURVEY SEKUNDER
a. Anamnesa :
-

Keluhan utama
Tn.A mengeluh lemas

Riwayat kesehatan sekarang


Tn.A lemas dan merasa cepat lelah jika beraktifitas. Sebelumnya klien
mengeluh sesak nafas secara tiba-tiba. Klien nyaman tidur dengan
kepala ditinggikan, sering terbangun malam hari karena sesak dan
BAK 2x tiap malam. Klien juga mengeluh batuk, namun batuk tidak
disertai darah. Tidak ada demam. Tidak ada keluhan nyeri dada.

Riwayat kesehatan dahulu


Tn.A mengeluh sesak nafas yang dirasakan terus menerus dan
bertambah berat sejak 4 hari SMRS. Klien kedua kalinya dirawat
karena keluhan ini. Tahun 2004 klien sempat dirawat di RSHS selama
10 hari karena keluhan yang sama. Setelah itu klien diperbolehkan
pulang dan harus kontrol rutin. Namun klien hanya kontrol satu kali,
setelah itu tidak pernah kontrol lagi. Tidak ada keluhan jantung
berdebar, riwayat hipertensi (-), riwayat merokok sejak 20 tahun yang
lalu 1 bungkus/hari. Riwayat kolesterol tinggi (-), penyakit jantung
keluarga (-).

b. Pemeriksaan Fisik
-

Keadaan umum
Penampilan

: klien tirah baring terlihat lemah

Kesadaran

: kompos mentis

GCS

: E4M6V5

Sistem pernapasan
Pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi otot-otot bantu
pernapasan, bunyi nafas vesikuler, perkusi paru sonor, RR:23x/menit,
ronkhi (-/-), wheezing (-/-).

Sistem kardiovaskuler
Konjungtiva non anemis, TD : 93/65 mmHg, N : 94x/menit, teraba
lemah dan ireguler, CRT < 3 detik, gambaran EKG : sinus ritme, VES
(+)

Sistem pencernaan
BB 50 Kg, mukosa bibir kering dan pecah-pecah, abdomen datar
lembut, muntah (-), BU 4x/menit, BAB (+) 1 hari SMRS

Sistem perkemihan
Urine berwarna kuning pekat, jumlah urine 40cc/jam. Tidak ada
distensi kandung kemih

Sistem integumen
Kulit sawo matang, sianosis (-), turgor kulit baik, edema anasarka (-)

Sistem neurologi
GCS E4M6V5 , kesadaran kompos mentis, pupil bulat isokor

Sistem muskuloskeletal
Bentuk normal, kekuatan otot 5/5, 5/5, edema tungkai -/-

c. Pemeriksaan Penunjang
-

Hasil Laboratorium

Tanggal

Jenis pemeriksaan

Hasil

Nilai normal

Hemoglobin

15,1

13,5-17,5

Hematokrit

41

40-52

Eritrosit

5,17

4,5-6,5

Leukosit

17000

4400-11300

Trombosit

211000

150000-450000

Natrium

133

135-145

Kalium

4,7

3,6-5,6

Kalsium

4,98

Magnesium

2,18

Satuan

pemeriksaan
11-12-2011

Hematologi-darah
rutin

17-12-2011

16-12-2011

Kimia klinik

75

15-50

Kreatinin

1,90

0,7-1,2

11-12-2011

APTT

29,8

16,2-36,2

Detik

09-11-2011

CKMB

47

<25

U/L

Ureum

EKG 17.12.2011
* HR 98 x/ menit
* Irama sinus
* Axis 46o
* ST elevasi (+) V1-V3, V5
* T inferted (+) di V4, V6, I, II

Thoraks foto
* Kardiomegali dengan awal bendungan paru
* Elevasi diafragma kanan e.c hepatomegali
* Tidak nampak TB paru aktif

Hasil angiografi

LM stenosis 75%, LAD 60% pada osteal, stenosis panjang, difus 6090% di MID, 60% di distal, LCX 70% di osteal ke proksimal.

e. Terapi medikasi
* Aspilet 1x 81 mg
* CPG 1x 75mg
* Captopril 3x 6,25mg
* Simvastatin 1x 20mg
* Diazepam 1x 5mg
* Furosemide 1x 40mg
* Fluimucid 2x 600mg
* ISDN p.r.n 5mg
* Calos 3x 1 tab
* Infus dextrose 5% 500 mL

ANALISA DATA
No
1

Data
DS :
- Klien mengeluh lemas
DO :
- Kondisi umum klien

Etiologi
Aterosklerosis

Konstriksi arteri koronaria

tampak lemah

Aliran darah ke jantung menurun

- Klien beraktivitas

minimal
- Kesadaran CM

Oksigen dan nutrisi turun

Jaringan Miocard Iskemik

Nekrose lebih dari 30 menit

Supply dan kebutuhan oksigen ke


jantung tidak seimbang

Supply Oksigen ke miocard turun

Metabolisme anaerob

Penurunan fosforilasi energi tinggi

ATP dan asam laktat meningkat

Diassosiasi asam laktat menjadi ion


H+ dan laktat

Penurunan pH cairan ekstra dan


intraseluler

Ikatan O2 oleh Hb di paru

Masalah
Intoleransi
aktivitas

terhambat

Sintesis ATP terhambat

fatigue

Intoleransi aktivitas
2

DS:
- Klien mengeluh sesak
nafas
DO :
-

RR 23x/menit

Batuk (+)

Rhonkhi +/+

Saturasi O2 100%

Aterosklerosis

Resiko pola

nafas tidak

Konstriksi arteri koronaria

efektif

Aliran darah ke jantung menurun

Oksigen dan nutrisi turun

Jaringan miocard iskemik pada


ventrikel kiri

Kemampuan pompa ventrikel kiri


menurun

Tekanan dinding ventrikel kiri

Resistensi vaskuler sistemik

Aliran darah balik ke atrium kiri

Tekanan intratrium meningkat

Transudasi ke paru

Edema paru

Resiko pola nafas tidak efektif


3

DS : -

Aterosklerosis

DO :

Urine 40 cc/jam,
kuning pekat, bau khas

Gambaran EKG : SR
VES (+)
TD : 95/57 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5C
HR : 60 x/menit

Resiko
gangguan

Konstriksi arteri koronaria

perfusi

jaringan

Aliran darah ke jantung menurun

Oksigen dan nutrisi turun

Jaringan miocard iskemik

Supply dan kebutuhan oksigen ke


jantung tidak seimbang

Supply Oksigen ke miocard turun

Hipoksia seluler

Integritas membrane sel berubah

Kontraktilitas turun

After load meningkat

Penurunan curah jantung

Suplai darah ke jaringan berkurang

Resiko gangguan perfusi jaringan

DS: klien mengatakan

Aterosklerosis

Kurang

kurang paham perawatan di


rumah

Aliran darah ke jantung menurun

DO:
-

Klien menanyakan

Jaringan miocard iskemik

tentang pantangan yang

Supply dan kebutuhan oksigen ke

harus dihindari
-

Klien menanyakan

jantung tidak seimbang

kegunaan obat-obat

Gagal jantung kiri

yang diminum
-

pengetahuan

Klien tampak bingung

Timbul gejala: sesak, nyeri dada

Perawatan di rumah sakit

Klien dipulangkan

Kurang informasi tentang


perawatan klien

Deficit pengetahuan

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai oksigen miokard dan kebutuhan
2. Resiko tinggi pola nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya
edema paru sekunder akibat dekompensasi ventrikel kiri
3. Resiko tinggi gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan
penurunan curah jantung
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
mengenai perawatan penyakit jantung di rumah

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


No.
1

Diagnosa

Tujuan

Intervensi
1. Catat frekuensi jantung, irama, dan

Rasional

Intoleransi

Setelah dilakukan

aktivitas

tindakan keperawatan

perubahan tekanan darah sebelum, selama,

terhadap aktivitas dan dapat mengindikasikan

berhubungan

selama 2x24 jam, toleransi

sesudah aktivitas sesuai indikasi.

penurunan oksigen miokardia yang memerlukan

dengan

aktivitas meningkat,

2. Bantu aktivitas perawatan diri klien

ketidakseimbangan dengan kriteria :

- Memandikan pasien

antara suplai

- Membantu pasien menggosok gigi

- Frekuensi /irama

oksigen miokard

jantung dalam batas

dan kebutuhan

normal
- Tekanan darah dalam
batas normal
- Klien berpartisipasi
dalam aktifitas sesuai
kemampuan klien

- Memotong kuku bila panjang


3. Batasi aktivitas pada dasar nyeri/respons
hemodinamik

1. Kecenderungan menentukan respons pasien

penurunan tingkat aktivitas.


2. Memenuhi kebutuhan dasar klien akan
kenyamanan dan keindahan
3. Menurunkan kerja miokardia/konsumsi oksigen,
menurunkan resiko komplikasi
4. Pembicaraan yang panjang sangat

4. Batasi pengunjung

mempengaruhi pasien, namun periode

5. Jelaskan pola peningkatan bertahap dari

kunjungan yang tenang bersifat terapeutik.

tingkat aktivitas
6. Kaji ulang tanda/gejala yang menunjukkan
tidak toleran terhadap aktivitas
7. Motivasi klien untuk melakukan aktivitas
motorik, duduk, mika-miki

5. Aktivitas yang maju memberikan control


jantung, meningkatkan regangan dan mencegah
aktivitas berlebihan
6. Palpitasi, nadi tak teratur, adanya nyeri dada
atau dispnea dapat mengindikasikan kebutuhan
perubahan program olahraga atau obat.

7. Meningkatkan toleransi aktivitas secara


bertahap
2.

Resiko tinggi

Setelah dilakukan

1. Posisikan pasien semifowler

gangguan pola

tindakan keperawatan

2. Observasi adanya bunyi nafas dan jantung

nafas tidak efektif

selama 2x24 jam,

berhubungan

pertukaran gas

3. Ajarkan teknik batuk efektif

di paru, bunyi gallop S3 dan S4 akibat turunnya

dengan adanya

membaik/stabil, dengan

4. Pantau Saturasi O2

compliance ventrikel karena infark miokard.

edema paru

kriteria :

5. Berikan O2 per kanul 3Lpm

sekunder akibat

- Tidak ada sesak

dekompensasi

- Saturasi O2 95-100%

ventrikel kiri

- Pola istirahat adekuat

abnormal, dan keluhan sesak.

1. Untuk meningkatkan aliran udara sehingga


supply O2 optimal
2. Adanya ronkhi menandakan penumpukan cairan

3. Memudahkan pengeluaran sekret


4. Untuk mengetahui optimalisasi fungsi
pertukaran gas pada paru
5. Untuk meningkatkan saturasi O2 jaringan

- RR stabil
3.

Resiko tinggi

Setelah dilakukan

1. Pertahankan tirah baring selama fase akut

gangguan perfusi

tindakan keperawatan

2. Laporkan adanya tanda tanda penurunan

jaringan

selama 2x24 jam, curah

berhubungan

jantung membaik/stabil,

dengan penurunan

dengan kriteria :

curah jantung

TD

1. Posisi terlentang meningkatkan filtrasi ginjal


dan menurunkan produksi ADH sehingga
meningkatkan dieresis

3. Monitor haluaran urin. Catat intake output. 2. Pada GJK dini, sedang atau kronis TD dapat
Laporkan adanya edema

meningkatkan sehubungan dengan SVR. Pada

- Tidak ada edema

4. Pantau TTV tiap jam

HCF

lanjut

tubuh

tidak

mampu

- Jumlah urine normal

5. Berikan oksigen sesuai kebutuhan : BC 3

mengkompensasi tidak dapat normal lagi.

lagi

- TTV dalam batas


normal
- Tidak ada disritmia

Liter/menit
6. Pantau EKG tiap hari

3. Oliguria menunjukkan adanya penurunan CO.


Kelebihan cairan dapat menimbulkan edema.

7. Pertahankan cairan parenteral dan obat- 4. Hipotensi ortostatik dapat terjadi dengan
obatan sesuai advis

aktifitas karena efek obat (vasodilasi),

D5% 500ml/24 jam

perpindahan secara diuretic atau pengaruh

Aspilet 1x 81 mg

fungsi jantung

CPG 1x 75mg

Captopril 3x 6,25mg

pemakaian miokardia dan juga mengurangi

Simvastatin 1x 20mg

ketidaknyamanan sehubungan dengan iskemia

Diazepam 1x 5mg

jaringan.

Furosemide 1x 40mg

Fluimucid 2x 600mg

penunjang thd terapi yang akan diberikan bila

ISDN p.r.n 5mg

ditemukan kelainan-kelainan pada gambaran

8. Hindari valsava manuver dan defekasi


(gunakan Laxadine 1 x 15 cc)

5. Meningkatkan jumlah oksigen yang ada untuk

6. Mengetahui aktivitas listrik jantung, dan

EKG
7. Aspilet adalah obat untuk mencegah platelet,
captopril sebagai ace-inhibitor yang mencegah
angiotensin I berubah menjadi angiotensin II
yang menyebabkan TD meningkat,
8. Valsasa manuver dan defekasi dapat

merangsang saraf simpatis yang akan


menyebabkan bradikardi
4

Kurang

Setelah dilakukan

1. Berikan pendidikan kesehatan kepada klien 1. Klien dan keluarga mungkin perlu memahami

pengetahuan

pendidikan kesehatan,

dan keluarga tentang penyakit jantung

penyakit yang diderita klien dari hal-hal yang

berhubungan

pengetahuan klien dan

koroner dengan cara diskusikan dengan

mendasar.

dengan kurangnya

keluarga bertambah

keluarga tentang pengertian, tanda dan

mengetahui cara perawatan yang tepat karena di

informasi

dengan criteria hasil:

gejala,

rumah peran keluarga yang paling penting

mengenai

Menyatakan

penyakit jantung.

perawatan

pemahaman

penyakit jantung di

penyakit

rumah

rencana

tentang

jantung

pengobatan,

tujuan pengobatan &


efek samping / reaksi
merugikan

keluarga

penting

untuk mencegah serangan ulang.

dengan memotivasi klie dan keluarga untuk

paham atau ada materi yang belum dimengerti.

menyebutkan kembali materi yang telah 3. Reinforcement


disampaikan.
3. Berikan reinforcment positif jika keluarga

positif

merupakan

sumber

motivasi bagi klien dan kelurga sehingga


mampu meningkatkan harga diri dan keinginan
keluarga untuk merawat klien.

gejala serta penyebab/faktor resiko gagal 4. Control teratur pada klien sangat penting untuk
yang

memerlukan perhatian
cepat

dan

2. Evaluasi pengetahuan klien dan keluarga 2. Klien dan keluarga mungkin belum sepenuhnya

mampu menyebutkan pengertian, tanda dan

Menyebutkan
gangguan

penyebab, dan cara perawatan

Klien

jantung
4. Motivasi keluarga untuk terus melakukan
kontrol teratur.

mencegah terjadinya komplikasi lanjtu yang


tidak diinginkan dan mengetehui perkembangan
klien.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
TGL

WAKTU

NO

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

17.12.2011

07.30

Operan dengan dinas malam

Memandikan pasien, mengganti laken,

EVALUASI

Pasien tampak segar dan rapi

memposisikan pasien senyaman mungkin


08.00

09.00

Mengobservasi TTV

TD : 93/65 N : 94 R : 22 EKG SR VES (+)

Menghitung balance cairan

I-O : 180 - 21, balance : + 159

Membantu klien sarapan

Pasien tampak tenang, makanan habis

Memberi terapi :

Pasien tampak tenang, obat masuk

- aspilet 81 mg, CPG 75 mg, captopril 6,25 mg,


7

Mengobservasi TTV

TD : 86/65 N : 98 R : 24 EKG SR VES (+)

Menghitung balance cairan

I-O: 100-171, balance: -71

Mengobservasi TTV

TD : 91/74 N : 96 R : 22 EKG SR VES (-)

10

Menghitung balance cairan

I-O: 250-291, balance: -41

11.00

11

Mengobservasi TTV

TD : 91/68 N : 94 R : 20 EKG SR VES (-)

12.00

12

Mengobservasi TTV

TD : 118/71 N : 96 R : 22 EKG SR VES (-)

Memfasilitasi makan siang

Makan habis 1 porsi

13

Mengobservasi TTV

TD : 100/68 N : 94 R : 20 EKG SR VES (-)

14

Menghitung balance cairan

I-O: 100-221: -121

10.00

13.00

PARAF

14.00

15

Operan dinas pagi dan siang

16

Mengobservasi TTV

TD : 95/67 N : 96 R : 20 EKG SR VES (-)

17

Mengobservasi TTV

TD : 95/67 N : 96 R : 20 EKG SR VES (-)

18

Menghitung balance cairan

I-O: 200-221: -121

19

Memberi obat Captopril 6,25 mg

Klien tenang, obat masuk

20

Mengobservasi TTV

TD : 93/67 N : 96 R : 18 EKG SR VES (-)

17.00

21

Mengobservasi TTV

TD : 89/64 N : 96 R : 20 EKG SR VES (-)

18.00

22

Membantu klien makan

Makanan habis 1 porsi

23

Mengobservasi TTV

TD : 87/65 N : 94 R : 20 EKG SR VES (-)

24

Menghitung balance cairan

I-O: 50-221: -171

19.00

25

Mengobservasi TTV

TD : 89/63 N : 94 R : 18 EKG SR VES (-)

20.00

26

Memberikan obat Dzp 5 mg, Simvastatin 20 mg,

Obat masuk, klien tenang

15.00

16.00

Flumucil 600mg, Captopril 6,25mg

19.12.2011

27

Mengobservasi TTV

TD : 87/63 N : 96 R : 19 EKG SR VES (-)

28

Menghitung balance cairan

I-O: 120-181: -39

21.00

29

Mengobservasi TTV

TD : 91/62 N : 96 R : 19 EKG SR VES (-)

07.00

Operan dengan dinas malam

Memandikan pasien, mengganti laken,


memposisikan pasien senyaman mungkin

Pasien tampak segar dan rapi

08.00

Mengobservasi TTV

TD : 89/63 N : 72 R : 22 EKG SR VES (-)

Menghitung balance cairan

Intake : 200 output : 21, balance : +179

Membantu sarapan

Pasien tampak tenang, mampu makan sendiri, makanan habis


1 porsi

09.00

Mengobservasi TTV

TD : 76/59 N : 76 R : 22 EKG SR VES (-)

Memberi terapi :

Pasien tampak tenang, obat masuk

- aspilet 80 mg, CPG 75 mg, furosemid 40 mg

Mengobservasi TTV

TD : 86/65 N : 94 R : 22 EKG ST VES (-)

Memberikan informasi tentang perawatan di

Klien dan keluarga mendengarkan dengan aktif

rumah

Sesak (-), pasien berjalan mandiri

10

Membantu klien duduk di kursi dan berjalan

TD : 86/65 N : 94 R : 20 EKG ST VES (-)

11.00

11

Mengobservasi TTV

TD : 87/65 N : 96 R : 20 EKG ST VES (+)

12.00

12

Mengobservasi TTV

Makanan habis 1 porsi

13.00

13

Memfasilitasi klien makan siang

TD : 73/52 N : 96 R : 18 EKG SR VES (-)

10.00

Mengobservasi TTV

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal
19-122011

CATATAN KEPERAWATAN
Diagnosa ke-1
S : Klien mengatakan mampu melakukan ADL sendiri
O : diuresis (+), klien memenuhi ADL dengan bantuan :
mandi, mandiri: gosok gigi, makan, minum, ke kamar
mandi . TTV stabil setelah aktifitas ringan
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

19-122011

Diagnosa ke-2
S : Klien mengatakan sudah tidak sesak
O : TTV klien stabil, MAP terakhir 60 mmHg, gambaran
EKG SR, klien tampak tenang, klien dapat tidur dengan
nyenyak
Saturasi Oksigen: 98%, RR 18x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi

19-122011

Diagnosa ke-3
S : Klien mengatakan tidak ada nyeri dada, sesak (-)
O : k/u tenang, lemah, GCS 15, TTV stabil, akral hangat,
sianosis(-), sat. O2 98%, CRT < 3 detik
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi

19-122011

Diagnosa ke-4
S : Klien mengatakan mengerti dan akan mematuhi semua
anjuran yang diberikan.
O : Klien mampu menjawab evaluasi yang diberikan. Klien
tampak tenang.
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi, sebelum pulang tekankan untuk
kontrol teratur

PARAF

You might also like