You are on page 1of 9

//

v1

Pendahuluan
SEMINAR

TATA PEMERIKSAAN NEUROLOGI


NERVUS CRANIALIS

Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana

Pemeriksaan saraf otak dapat membantu kita


menentukan lokasi lesi dan jenis penyakit.
Perlu pemahaman anatomi,fungsi,dan
hubungannya dengan struktur lainnya.
Saraf otak terbagi atas saraf otak I-XII (Nervus
cranialis I-XII)
Saraf otak I & II merupakan jaras-jaras berupa
tonjolan otak.
Saraf otak XI berasal dari segmen servical atas
MS
Sarf otak III-X & XII berhubungan dg batang otak

B.Identifikasi:
1.Pasien diberitahu bahwa daya
penciumannya hendak diperiksa.
2.Tutup mata pasien.
3.Pasien mengidenfikasi apa yang
tercium olehnya bila suatu zat di
dekatkan pada lubang hidungnya.

NERVUS OLFACTORIUS ( N I)
Persiapan :
Pasien hrs sadar & kooperatif
Bahan :kopi,teh,tembakau,jeruk
pepperminth,kamper,aq.rosarum

Pemeriksaan :

Interpretasi :

1.Subyektif
: Keluhan pasien
2.Obyektif
A.Inspeksi
Periksa kedua lubang hidung
yakinkan jalan pernafasan & mukosa baik.

NERVUS OPTIKUS ( N II )






1. Pemeriksaan tajam pengelihatan.


2. Pemeriksaan pengenalan warna.
3. Pemeriksaan medan (lapangan) pengelihatan.
4. Pemeriksaan fundus (funduskopi).

: Yakinkan tdk ada ggn visus ok penyakit mata.

Tabel Snellen
Pasien berdiri 6 m dari kartu snellen.
Mata kiri ditutup dengan tangan kiri
dan visus mata kanan diperiksa.
Dengan mata kanannya membaca
huruf-huruf dalam tabel snellen.
Begitu jg sebaliknya u/ mata kiri.
Interpretasi
Visus normal : 6/6
x : jarak penderita dg snellen
y
jarak,dimana org normal dpt melihat
tulisan dlm snellen

Hiperosmia
Parosmia
Kakosmia

PEMERIKSAAN & INTERPRETASI TAJAM


PENGELIHATAN
Persiapan

 Pemeriksaan nervus optikus :

Normal
Anosmia
Hiposmia
Halusinasi olfactorik

Slide 1
v1

vortex-pc; 04/08/2010

//

Jari-jari Tangan
Visus pasien menurun < 6/60,visus diperiksa
dengan menghitung jari-jari.
Pasien memberitahukan berapa jari dokter
yang diperlihatkan kepadanya.
Jika sejauh 6 m,tidak dilihat, jarak diperpendek
sampai dapat dilihat.
Interpretasi
Normal:menghitung jari tangan jarak 60 m,
jika hanya dpt menghitung jari-jari tangan dr
jarak 5 m visus: 5/60

Pemeriksaan & Interpretasi


pengenalan warna

Gerakan Tangan
Ps/ menentukan arah gerakan tangan pemeriksaan.
Jarak berapa pasien dg jelas dapat menentukan arah
gerakan tangan pemeriksa.
Interpretasi
Normal : gerakan tangan dari jarak 300 m
Hanya melihat arah gerakan tangan dr 3 mvisus 3/300
Lampu / Cahaya
Memakai rangsangan cahaya.
Mata ps/ disinari dg cahaya lampu
ps/ disuruh menentukan gelap atau terang.
Interpretasi
Normal : jarak tak terhingga
Jika dpt melihat cahaya dr jarak 1 m visus 1/~.
Cahaya tidak dilihatvisus: nol (nol light perseption)

Pemeriksaan & Interpretasi


medan pengelihatan
Metode test :

Pemeriksaan
Menggunakan kartu test istihara dan stiling / benang
wol berwarna.
Ps/ membaca angka berwarna dlm kartu istihara
atau stiling
Mengambil wol yang berwarna sesuai perintah.

Interpretasi

Tanpa alat :
Test konfrontasi.
Dengan alat :
Test kampimeter.
Test perimeter.

Persiapan :

Normal

Ps/ kooperatif.
Ps/ diberi penjelasan test yang akan
dilakukan.

Buta Warna

Test konfrontasi

Test Kampimeter & Test Perimeter


Papan hitam diletakan di depan ps/ jarak 1 atau 2 m.
Benda penguji (test objek) berupa bundaran kecil
berdiameter 1-3 mm.
Mata ps/ difixasi di tengah & benda penguji digerakan
dari perifer ke tengah dari segala jurusan.

Interpretasi
Normal
Menyempit

//

Pemeriksaan Funduskopi
o
o
o
o
o

Pemeriksa memegang oftalmaskop dengan tangan kanan.


Tangan kiri pemeriksa memfiksasi dahi ps/.
Pemeriksa menyandarkan dahinya pd darsum manus tangan kiri
yang memegang dahi ps/.
Mata kanan ps/ diperiksa dg mata kanan pemeriksa,begitu
sebaliknya.
Pemeriksa menilai retina & papil nervi optisi.

Interpretasi Funduskopi
1. Gambaran retina
Normal :








2.Gambaran Nervi Optisi

Latar belakang :merah keoranye-oranyean


Papil nervi optisi : lebih muda
Pembuluh darah berpangkal pd pusat papil memancarkan
cabang-cabangnya ke seluruh retina
Arteri berwarna jernih & vena berwarna merah tua.
Reflek sinar hanya tampak pd arteri
Vena berukuran lebih besar & tampak berkelak-kelok
dibandingkan arteri
Tampak pulsasi pada pangkal vena besar (di papil) dan
penekanan bola mata pulsasi lebih jelas

Papil edema : papil hiperemis, batas papil kabur, cupping menghilang

Normal : bentuk lonjong, warna jingga muda, bagian temporal


sedikit pucat, batas tegas, bagian nasal agak kabur,
fisiologik cupping, vena:arteri 3 : 2

Papil Atropi Primer : papil pucat, batas tegas, cupping (+)


Papil Atropi Sekunder: papil pucat,batas tidak tegas cupping (-)

Saraf Otak III, IV, VI


Pemeriksaan nervi III,IV,VI:
1.Inspeksi saat istirahat :
Kedudukan bola mata
Observasi celah kelopak mata

2.Inspeksi saat bergerak :


Observasi gerakan mata sesuai perintah

3.Pemeriksaan fungsi & reaksi pupil

1.Inspeksi saat istirahat


A.Kedudukan bola mata
Pemeriksaan
Kedudukan mata kiri dan kanan semetris/tidak
Strabismus, deviasio conjugee, krisis akulogirik
Eksoptalmus / endoftalmus
Interpretasi
Normal : Kedudukan bola mata simetris
Kelainan : Stabismus, deviatio conjugee, krisis
okulogirik, eksoptalmus /endoftalmus

//

B.Observasi celah kelopak mata

2. Pemeriksaan gerakan bola mata

Pemeriksaan :




Penderita memandang lurus kedepan


Perhatikan kedudukan kelopak mata thd pupil & iris.




Interpretasi
Normal : simetris kanan-kiri
Kelainan :
1.Celah kelopak mata menyempit

Penilaian gerakan monokular


Penilaian gerakan kedua bola mata atas
perintah
Penilaian gerakan bola mata mengikuti obyek bergerak
Pemeriksaan gerakan konjungat reflektorik (dolls eye movement)

Ptosis
Enoftalmus & blefarospasmus

2.Celah kelopak mata melebar


Eksoftalmus & proptosis

3.Pemeriksaan & Interpretasi


Pupil-Reaksi pupil

Interpretasi gerakan bola mata

Normal :

Pemeriksaan :

o Geakan konjungat
o Gerakan diskonjungat/
gerakan konversion
o Dolls eye movement (+)

 Observasi bentuk, ukuran pupil & posisi pupil


 Perbandingan pupil kanan dan kiri
 Pemeriksaan reflek pupil
Reflek cahaya langsung
Reflek cahaya tidak
langsung atau konsensuil
Reflek pupil akomodatif /
reflek pupil konvergensi

Kelainan :
o Tanda parinaud (+)
(paralisis lirikan ketas)
o Stabismus
o Gerakan okulogirik
o Diplopia
o Gangguan gerakan
bola mata kesamping
o Gangguan gerakan bola mata
adduksi, kebawah

Interpretasi
Normal :

Bentuk pupil : bulat reguler


Ukuran pupil : 2 mm 5 mm
Posisi pupil : ditengah-tengah
Isokor
Reflek cahaya langsung (+)
Reflek cahaya konsensuil (+)
Reflek akomodasi/konvergensi (+)

NERVUS TRIGEMINUS (N V)
Pemeriksaan:
1.
Fungsi motorik N. Trigeminus
2.
Fungsi sensorik N.Trigeminus
3.
Reflek Trigeminal
1.

Kelainan :
Pintpoin pupil

Bentuk ireguler
Anisokor dengan kelainan reflek cahaya
Pupil marcus gunn
Pupil argyll robertson
Pupil adie

Fungsi Motorik N. Trigeminus

Ps/ menggigit giginya sekuat-kuatnya,


palpasi m.maseter & temporalis
Ps/ membuka mulutnya,perhatikan
deviasi rahang bawah
( m.pterigoideus lateralis)
Kayu tong spatel digigit bergantian,
bandingkan bekas gigitan( M.Pterigoideus Medialis)

//

Interpretasi
Normal:

2.Fungsi Sensorik N.Trigeminus


Pemeriksaan

Kontraksi m.masseter & m.temporalis simetris


Rahang bawah berada ditengah tengah
Kekuatan gigitan kayu tong spatel,
sama dalam pada gigitan kanan dan kiri

Kelainan :
Kontraksi m.masseter & m.temporalis

kanan dan kiri (-) / melemah.


Deviasi rahang bawah saat
membuka mulut ke sisi m.pterigoideus lateralis yg
lumpuh.
Bekas gigitan pada sisi m.pterigoideus medialis
yang lumpuh lebih dangkal.

3.Reflek Trigeminal
1. Pemeriksaan :

Reflek Zigomatikus
Reflek Retraksi Kepala
Reflek Kornea
Reflek Okulo-papular
Reflek Karneo mandibular
Reflek Bersin
Reflek Nasal Bechterew
Reflek Masseter
Reflek Menetek

Interpretasi :
Normal : gangguan sensibilitas(-)
Kelainan :
Analgesi : tidak merasakan
rangsang nyeri
Termanestesi : tidak merasakan
rangsangan suhu
Anestesi : tidak merasakan
rangsangan raba

Saraf Otak VII (Nervus Fasialis)


Pemeriksaan:
1. Fungsi motorik N.Fasialis
2. Fungsi sensorik N.Fasialis
3. Parasimpatis N.Fasialis
1.Pemeriksaan & Interpretasi fungsi motorik
1.Observasi otot wajah dlm keadaan istirahat

2. Interpretasi :

2.Observasi otot wajah saat digerakkan

2.Pemeriksaan fungsi Pengecapan


Persiapan :
larutan garam (rasa asin), gula (rasa manis), kinine (rasa pahit), cuka
(rasa asam)

Pemeriksaan:
1.Mintalah ps/ utk menjulurkan lidahnya
2.Bersihkan lidah sblm pemeriksaan
3.Berilah rangsangan pd indera pengecapnya 2/3 bg.depan

//

N. Kokhlearis dan N. Vestibularis (N VIII)

Interpretasi :
Ageusia
Hipoageusia

Pargeusia
Hemiageusia

A. N.Kokhelaris (N. Akustikus)


1.Suara Bisik

3.Pemeriksaan fungsi parasimpatis


Pemeriksaan :
1.
2.

Inspeksi lakrimasi & sekresi kelenjar ludah


Gunakan kertas lakmus u/ memeriksa sekresi gl. Lakrimasi,
gl. submaxilaris & gl. Sublingualis

Interpretasi :
Normal :

Lakrimasi dan sekresi glandula submasilaris dan


sublingualis baik
Kelainan : Hiperlakrimasi dan Hiposekresi gl.submaxilaris dan
sublingualis

2.Uji garputala
1.Rinne

The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou
may hav e to delete the image and then insert it again.

2.Schwabach
Pemeriksaan :
Getarkan garputala,tempelkan pd proc.mastoideus penderita
Jika suara garputala tdk di dengar lg oleh penderita,pindahkan ke
proc.mastoideus pemeriksa.

Interpretasi :
Schwabach normal
Schwabach memendek

Interpretasi :
Rinne (+)
Rinne (-)

3.Weber
Pemeriksaan :
Getarkan garputala dan tempatkan diatas calvaria penderita.
Tanyakan kpd penderita ke telinga mana suara garputala terdengar
lebih keras.

4.Bing
Pemeriksaan :
Getarkan garputala dan tempatkan pd calvaria penderita.
Sumbatlah salah satu lubang telinga penderita.
Tanyakan kearah telinga mana terdengar suara garputala lebih keras.

Interpretasi :
Interpretasi :
Bing + : lateralisasi ke telinga yg disumbat
Bing - : tidak ada lateralisasi

//

B. N.Vestibularis
Pemeriksaan keseimbangan :
 Uji romberg
 Jalan ditempat dengan mata tertutup
 Mengerak-gerakkan kedua anggota bagian atas,
keatas, kebawah dengan mata tertutup

Nervus Glosofaringeus & Nervus Vagus


( N IX & N X )
1. Pemeriksaan Fungsi Motorik
A.INSPEKSI LENGKUNG LANGIT-LANGIT
Minta penderita membuka mulut & suruh ucapkan Ah,Ah
Perhatikan lengkung langit-langit dan posisi uvula

Interpretasi :
 Romberg +
 Jalan berubah arah kesisi labirin yg rusak
 Deviasi kearah labirin yg rusak

Interpretasi :
Normal : Simetris lengkung langit-langit
Kelainan : Lengkung langit-langit yg sehat bergerak keatas
Lengkung langit-langit yg lumpu tertinggal.

C.Pemeriksaan Fonasi suara


Minta penderita mengucapkan a.a.a.a.a.

Interpretasi :
Normal
Ggn fonasi suara sangau

B. Pemeriksaan fungsi menelan


Minta penderita minum air
Perhatikan mampu minum air atau air masuk ke hidung

2.Pemeriksaan fungsi parasimpatis


Inspeksi sekresi kelenjar ludah

Interpretasi:
Normal : mampu minum air dg baik.
Kelainan : air akan masuk ke hidung pd lesi n.IX bilateral

3.Pemeriksaan Fungsi Sensorik


A.Replek muntah
Sentuh bagian atas faring/palatum molle

Interpretasi :
Normal
Kelainan : sekresi kelenjar ludah -

B. Pemeriksaan Fungsi pengecapan


Minta pasien menjulurkan lidahnya.
Bersihkan lidah penderita pd 1/3 bagian belakang.
Berilah rangsangan pengecapan pd lidah 1/3 belakang.

Interpretasi :
Ageusia
Parageusia

Interpretasi :
Replek muntah +/ -

Hipoageusia
Hemiageusia

//

Nervus Aksesorius (N XI)


1.Pemeriksaan Fungsi M.Sterno Kleidomastodius
Pasien memutar kepala ke sisi yg sehat.
Pemeriksa meraba M.sterno kleidomastoideus sisi
kontralateral.

Interpretasi :
Normal : Kontraksi +
Kelainan : Kontkaksi -

2.Pemeriksaan Fungsi M.Trapezius


A.Saat Istirahat
B.Saat bahu digerakkan

Interpretasi :
Normal : simetris
Kelainan :
Asimetris
kelemahan pd
bahu yg sakit

Nervus Hipoglosus (N XII)


Pemeriksaan: Inspeksi lidah saat istirahat
Inspeksi lidah saat dijulurkan
Pemeriksaan artikulasi kata ular loreng lari
lurus dilorong

Interpretasi :
Normal : Deviasi
Kelainan : Deviasi +

TERIMA KASIH

You might also like