You are on page 1of 10

Penentuan prioritas pengembangan potensi wisata

Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah teknik untuk mendukung proses pengambilan keputusan
yang bertujuan untuk menentukan pilihan terbaik dari beberapa alternatif yang dapat diambil. AHP
dikembangkan oleh Thomas L.Saaty pada tahun 1970-an, dan telah mengalami banyak perbaikan dan
pengembangan hingga saat ini. Kelebihan AHP adalah dapat memberikan kerangka yang komprehensif
dan rasional dalam menstrukturkan permasalahan pengambilan keputusan. Gambaran umum dari
proses AHP dapat dilihat pada gambar berikut;

Kriteria utama yang digunakan dalam penentuan prioritas pengembangan potensi wisata yang meliputi :
aksesibilitas (dalam hal ini ketersediaan jalan dan kondisi jalan menuju lokasi wisata), sarana dan
prasarana (penginapan, listrik, air bersih, telekomunikasi, dll), dan jarak obyek wisata dengan pusat
kota/pusat kegiatan wilayah.
Dengan alternative berupa wisata pantai, pegunungan dan wisata minat khusus.
justifikasi ranking dari 3 kriteria diatas dalam penentuan prioritas pengembangan potensi wisata
adalah sebagai berikut :
1. Aksesibilitas 3 kali lebih penting dibanding dengan sarana prasarana
2. Sarana prasarana 4 kali lebih penting dibanding dengan jarak obyek wisata dari pusat
kota/pusat kegiatan wilayah
3. Aksesibilitas 5 kali lebih penting dibanding dengan jarak obyek wisata dari pusat
kota/pusat kegiatan wilayah

Aksesibilitas
Sarana Prasarana
Jarak dari pusat kota

Tabel 1
Perbandingan kepentingan antar kriteria
Aksesibilitas
Sarana Prasarana
Jarak dari pusat kota
1/1
3/1
5/1
1/3
1/1
4/1
1/5
1/4
1/1
1

Tabel 2
Perbandingan kepentingan antar kriteria
Aksesibilitas
Sarana Prasarana
Jarak dari pusat kota

Aksesibilitas Sarana Prasarana


1.000
3.000
0.333
1.000
0.2000
0.250

Jarak dari pusat kota


5.000
4.000
1.000

Tabel 3
Matrix Square

Aksesibilitas
Sarana Prasarana
Jarak dari pusat kota

Aksesibilitas
Sarana Prasarana
Jarak dari pusat kota

Aksesibilitas Sarana Prasarana


2.999
7.250
1.466
2.999
0.483
1.100

Jarak dari pusat kota


22.000
9.665
2.999

Tabel 4
Eigenvector Pertama
Sarana
Jarak dari
Aksesibilitas
Prasarana
pusat kota
2.9990
7.2500
22.000
1.4660
2.9990
9.6650
0.4833
1.1000
3.0000

Jumlah

eigenvector

32.2490
14.1300
4.5833
50.9623

0.6328
0.2773
0.0899
1.000

Tabel 5
Matrix Square

Aksesibilitas
Sarana Prasarana
Jarak dari pusat kota

Aksesibilitas
2.999
1.466
0.483

Sarana Prasarana
7.250
2.999
1.100

Jarak dari pusat kota


22.000
9.665
2.999

Tabel 6
Hasil Matrix Square

Aksesibilitas
Sarana Prasarana
Jarak dari pusat kota

Aksesibilitas
30.2540
13.4637
4.5111

Sarana Prasarana
67.6855
30.2540
10.1014

Jarak dari pusat kota


202.0273
90.2227
30.2570

Aksesibilitas
Aksesibilitas
Sarana Prasarana
Jarak dari pusat kota

30.2540
13.4637
4.5111

Tabel 7
Eigenvector Kedua
Sarana
Jarak dari pusat
Jumlah eigenvector
Prasarana
kota
67.6855
202.0273 299.9668
0.6265
30.2540
90.2227 133.9404
0.2798
10.1014
30.2570 44.8695
0.0937
478.7766
1.0000

Perbandingan eigenvecor 1 dan 2


1
0.6328
0.2773
0.0899

2
0.6265
0.2798
0.0937

Selisih
0.0063
-0.0025
-0.0038

Ranking dari kriteria yang telah ditentukan


Aksesibilitas
Sarana Prasarana
Jarak dari pusat kota

0.6328
0.2773
0.0899

Kriteria yang paling penting


Kriteria yang penting kedua
Kriteria yang penting ketiga

Diagram 1
Kriteria dan Alternatif

Penentuan prioritas pengembangan potensi wisata

(1)

Aksesibilitas (0.6328)

1) Wisata Pantai
2) Wisata Pegunungan
3) Wisata Minat Khusus

Sarana dan
Prasarana

Jarak dari Pusat


Kota

(0.2773)

(0.0899)

1) Wisata Pantai
2) Wisata Pegunungan
3) Wisata Minat Khusus

1) Wisata Pantai
2) Wisata Pegunungan
3) Wisata Minat Khusus

Alternatives
A. Aksesibilitas
Tabel 8
Perbandingan kepentingan antar alternatif

Wisata Pantai
Wisata Pegunungan
Wisata Minat Khusus

Wisata Pantai
1/1
1/2
1/3

Wisata Pegunungan
2/1
1/1
1/2

Wisata Minat Khusus


3/1
2/1
1/1

Tabel 9
Perbandingan kepentingan antar alternatif
Wisata Pantai
Wisata Pegunungan
Wisata Minat Khusus

Wisata Pantai
1.0000
0.5000
0.3333

Wisata Pegunungan
2.0000
1.0000
0.5000

Wisata Minat Khusus


3.0000
2.0000
1.0000

Tabel 10
Matrix Square

Wisata Pantai
Wisata Pegunungan
Wisata Minat Khusus

Wisata Pantai
2.9000
1.6000
0.8500

Wisata Pegunungan
5.5000
2.9000
1.6000

Wisata Minat Khusus


10.0000
5.5000
2.9000

Tabel 11
Eigenvector Pertama

Wisata Pantai
Wisata Pegunungan
Wisata Minat Khusus

Wisata
Pantai
2.9000
1.6000
0.8500

Wisata
Pegunungan
5.5000
2.9000
1.6000

Wisata Minat
Khusus
10.0000
5.5000
2.9000

Jumlah

Eigenvector

18.4000
10.0000
5.3500
33.7500

0.5452
0.2963
0.1585
1

Tabel 12
Matrix Square

Wisata Pantai
Wisata Pegunungan
Wisata Minat Khusus

Wisata Pantai
2.9000
1.6000
0.8500

Wisata Pegunungan
5.5000
2.9000
1.6000

Wisata Minat Khusus


10.0000
5.5000
2.9000

Tabel 13
Hasil Matrix Square

Wisata Pantai
Wisata Pegunungan
Wisata Minat Khusus

Wisata Pantai
25.7100
13.9550
7.4900

Wisata Pegunungan
47.9000
26.0100
13.9550

Wisata Minat Khusus


88.2500
47.9000
25.7100

Wisata Pantai
Wisata Pegunungan
Wisata Minat
Khusus

Wisata
Pantai
25.7100
13.9550
7.4900

Tabel 14
Eigenvector Pertama
Wisata
Wisata Minat
Pegunungan
Khusus
47.9000
88.2500
26.0100
47.9000
13.9550

25.7100

Jumlah

Eigenvector

161.8600
87.8650

0.5452
0.2960

47.1550
296.8800

0.1588
1.0000

Perbandingan eigenvector 1 dan 2


1
0.5452
0.2963
0.1585

Wisata Pantai
Wisata Pegunungan
Wisata Minat Khusus

2
0.5452
0.2960
0.1588

Selisih
-0.00002
0.00033
-0.00032

Ranking dari alternative (aksesibilitas) yang telah ditentukan


Wisata Pantai
Wisata Pegunungan
Wisata Minat Khusus

0.5452
0.2963
0.1585

Alternatif yang paling penting


Alternatif yang penting kedua
Alternatif yang penting ketiga

B. Sarana Prasarana
Tabel 15
Perbandingan kepentingan antar alternatif
Wisata Pantai
Wisata Pegunungan
Wisata Minat Khusus

Wisata Pantai
1/1
1/2
1/4

Wisata Pegunungan
2/1
1/1
1/4

Wisata Minat Khusus


4/1
4/1
1/1

Tabel 16
Perbandingan kepentingan antar alternatif
Wisata Pantai
Wisata Pegunungan
Wisata Minat Khusus

Wisata Pantai
1.0000
0.5000
0.2500

Wisata Pegunungan
2.0000
1.0000
0.2500

Wisata Minat Khusus


4.0000
4.0000
1.0000

Tabel 17
Eigenvector Pertama

Wisata Pantai
Wisata Pegunungan
Wisata Minat
Khusus

Wisata Pantai
3.0000
2.0000

Wisata
Pegunungan
5.0000
3.0000

0.6250

Wisata Minat Khusus


16.0000
10.0000

1.0000

3.0000

Jumlah Eigenvector
24.0000
0.5501
15.0000
0.3438
4.6250
43.6250

0.1060
1.0000

Tabel 18
Matrix Square

Wisata Pantai
Wisata Pegunungan
Wisata Minat Khusus

Wisata Pantai
3.0000
2.0000
0.6250

Wisata Pegunungan
5.0000
3.0000
1.0000

Wisata Minat Khusus


16.0000
10.0000
3.0000

Tabel 19
Hasil Matrix Square

Wisata Pantai
Wisata Pegunungan
Wisata Minat Khusus

Wisata Pantai
29.0000
18.2500
5.7500

Wisata Pegunungan
46.0000
29.0000
9.1250

Wisata Minat Khusus


146.0000
92.0000
29.0000

Tabel 20
Eigenvector Kedua

Wisata Pantai
Wisata Pegunungan
Wisata Minat Khusus

Wisata Pantai
29.0000
18.2500
5.7500

Wisata Pegunungan
46.0000
29.0000
9.1250

Wisata Minat Khusus


146.0000
92.0000
29.0000

Jumlah Eigenvector
221.0000
0.5469
139.2500
0.3446
43.8750
0.1086
404.1250
1.0000

Perbandingan eigenvector 1 dan 2

Wisata Pantai
Wisata Pegunungan
Wisata Minat Khusus

1
0.5501
0.3438
0.1060

2
0.5469
0.3446
0.1086

Selisih
0.0033
-0.0007
-0.0026

Ranking dari alternative (aksesibilitas) yang telah ditentukan


Wisata Pantai
Wisata Pegunungan
Wisata Minat Khusus

0.5501
0.3438
0.1060

Alternatif yang paling penting


Alternatif yang penting kedua
Alternatif yang penting ketiga

C. Jarak dari Pusat Kota

Wisata Pantai
Wisata Pegunungan
Wisata Minat Khusus

Jumlah Eigenvector
10
0,2632
20
0,5263
8
0,2105
38
1

Diagram 2
kriteria dan alternative dengan masing-masing eigenvector/ranking

Penentuan prioritas pengembangan potensi wisata

(1)

Aksesibilitas (0.6328)

1. Wisata Pantai (0.5452)


2. Wisata Pegunungan

(0.2963)
3. Wisata Minat Khusus

Sarana dan
Prasarana

Jarak dari Pusat


Kota

(0.2773)

(0.0899)

1) Wisata Pantai (0.5501)


2) Wisata Pegunungan (0.3438)
3) Wisata Minat Khusus

1) Wisata Pantai (0,2632)


2) Wisata Pegunungan

(0,5263)
3) Wisata Minat Khusus

(0.1060)

(0.1585)

(0,2105)

Perkalian Matriks eigenvector alternative dengan kriteria

Wisata Pantai
Wisata Pegunungan
Wisata Minat Khusus

aksesibilitas
0,5452
0,2963
0,1585

Sarana
Prasarana
Jarak Pusat Kota
0,5501
0,2632
0,3438
0,5263
0,1060
0,2105

Ranking
Criteria
0,6328
0,2773
0,0899

Hasil Perkalian
Alternative
Wisata Pantai
Wisata Pegunungan
Wisata Minat Khusus

Ranking
1,2619
0,9732
0,3978

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil perkalian antara alternative dari masing-masing kriteria dengan rankingnya maka
diperoleh hasil bahwa wisata pantai mempunyai ranking tertinggi sehingga wisata pantai merupakan
potensi wisata yang berpeluang untuk dikembangkan.

10

You might also like