You are on page 1of 6

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

Bidang Asesmen dan Pelatihan

KODE UNIT

MET.AS00.003.01

JUDUL UNIT

Mengkaji Ulang Asesmen

DESKRIPSI UNIT

Unit kompetensi ini mencakup persyaratan yang


dibutuhkan untuk mengkaji ulang asesmen dalam
konteks yang spesifik.

ELEMEN KOMPETENSI
01

Mengkaji ulang prosedur


asesmen

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1 Personil yang berkepentingan diberikan kesempatan
melakukan kaji ulang terhadap hasil asesmen dan
prosedur asesmen mengacu pada kriteria evaluasi
yang telah disepakati.
1.2 Proses kaji ulang yang ditetapkan oleh perusahaan,
industri atau lsp harus di ikuti.
1.3 Prosedur asesmen dikaji ulang di tempat yang telah
ditentukan bersama dengan asesi, personil
industri / perusahaan / lsp / lemdiklat dan atau
perwakilan sesuai peraturan pemerintah.
1.4 Kegiatan kaji ulang didokumentasikan, temuantemuan dibuatkan substansinya dan pendekatan
kaji ulang dievaluasi.

02

Memeriksa konsistensi
terhadap keputusan
asesmen

2.1 Bukti bukti dari keseluruhan asesmen di periksa


agar konsisten dengan dimensi kompetensi yang
terkandung didalamnya.
2.2 Bukti bukti di periksa terhadap kompetensi kunci.

03 Membuat laporan hasil


kaji ulang

2.3

Konsistensi keputusan asesmen sesuai dengan


standar kinerja dikaji ulang dan ketidaksesuaian
serta
ketidak
konsistenan
dicatat
dan
ditindaklanjuti.

3.1

Rekomendasi untuk
modifikasi
prosedur
asesmen sesuai dengan hasil asesmen dibuat dan
disampaikan kepada personil yang berkepentingan.

3.2 Rekaman dievaluasi untuk menetapkan apakah


kebutuhan personil yang berkepentingan telah
terpenuhi.
3.3

Konstribusi yang efektif dibuat untuk melakukan


sistem kaji ulang dalam proses asesmen dan
prosedur umpan balik.

Batasan Variabel
15

Mengkaji Ulang Asesmen


.

Lampiran 2 - 15

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

Bidang Asesmen dan Pelatihan

1.

Sistem asesmen dapat dikembangkan oleh:


1.1 Industri
1.2 Perusahaan
1.3 LSP
1.4 Atau kombinasi

2.

Sistem Asesmen harus menspesifikasikan/mendeskripsikan:


2.1 Tujuan asesmen.
2.2 Persyaratan kompetensi asesor.
2.3 Kebijakan dan prosedur penyimpanan rekaman
2.4 Toleransi terhadap penyesuaian metode asesmen yang mungkin terjadi
2.5 Prosedur dan mekanisme, kaji ulang atau gugatan asesi.
2.6 Evaluasi dan kaji ulang proses asesmen.
2.7 Keterkaitan antara asesmen dengan kualifikasi pelatihan, klasifikasi
kepegawaian, remunerasi, kenaikkan pangkat (bila ada).
2.8 Kebijakan yang relevan.
2.9 Mekanisme penjamin mutu.
2.10 Pembagian pembiayaan / honor secara merata (jika ada)
2.11Pemasaran dan promosi asesmen.
2.12 Pengaturan tentang verifikasi.
2.13 Pengaturan untuk subsidi / bantuan (jika ada).
2.14 Pengaturan untuk kemitraan (jika ada)

3.

Konteks asesmen secara spesifik dapat ditentukan oleh:


3.1 Tujuan asesmen seperti :
3.1.1
Untuk memperoleh kualifikasi atau lisensi tertentu.
3.1.2
Menentukan klasifikasi kepegawaian
3.1.3
Mengakui hasil diklat sebelumnya dan kompetensi yang dimiliki
sekarang.
3.1.4
Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan maupun kemajuan yang
sudah dicapai.
3.2 Lokasi asesmen seperti:
3.2.1
Ditempat kerja atau diluar tempat kerja.
3.2.2
Kombinasi dari keduanya
3.3 Petunjuk asesmen sesuai unit kompetensi asesmen di dalam standar
kompetensi bidang asesmen dan pelatihan
3.4 Fitur fitur yang terdapat pada sistem asesmen.

4.

Kriteria evaluasi dalam proses kaji ulang termasuk :


4.1 Jumlah orang-orang yang diases.
4.2 Jangka waktu kegiatan asesmen.
4.3 Faktor-faktor kesehatan dan keselamatan organisasi.
4.4 Faktor-faktor kesehatan dan keselamatan jabatan
4.5 Mitra kerja assessor selama proses asesmen berlangsung
4.6 Frekwensi prosedur asesmen.
4.7 Hambatan dana.
4.8 Kebutuhan-kebutuhan informasi dari pemerintah dan regulator lainnya.
4.9 Kebutuhan-kebutuhan pendukung dan kebutuhan akan peningkatan
kemampuan assessor.
4.10 Karakteristik-karakteristik dari orang yang diases.
4.11 Dampak-Dampak terhadap sumber daya manusia.
4.12 Konsistensi terhadap keputusan asesmen.
4.13 Tingkat fleksibilitas terhadap prosedur asesmen.
16

Mengkaji Ulang Asesmen


.

Lampiran 2 - 16

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

4.14
4.15
4.16
4.17
4.18
4.19
4.20
4.21
4.22
4.23
4.24
4.25

Bidang Asesmen dan Pelatihan

Keadilan dari prosedur asesmen.


Efisiensi dan efektivitas dari prosedur asesmen.
Pencapaian kompetensi dari orang yang diases.
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama proses perencanaan maupun
pelaksanaan asesmen.
Motivasi dari orang yang diases.
Lokasi dan sumber daya yang memadai.
Reliabilitas, validitas, keadilan dan fleksibilitas dari instrumen asesmen.
Relevansi asesmen untuk konteks khusus.
Gugatan / ketidaksepakatan terhadap keputusan asesmen oleh orangorang yang diases maupun oleh supervisor/manager/pemilik perusahaan.
Kemudahan administrasi.
Pertimbangan terhadap akses keadilan maupun kesetaraan.
Segi kepraktisan.

5.

Karakteristik orang yang diases dapat meliputi:


5.1 Kemampuan berbahasa, membaca, menulis dan berhitung
5.2 Latar belakang budaya dan bahasa.
5.3 Latar belakang pendidikan maupun pengetahuan umum.
5.4 Jenis kelamin.
5.5 Usia
5.6 Kemampuan fisik
5.7 Pengalaman sebelumnya terhadap topik yang diases
5.8 Pengalaman sebelumnya terhadap topik yang diases
5.9 Tingkat percaya diri, rasa gugup atau kegelisahan
5.10 Struktur organisasi / sesuai jadwal kerja

6.

Personil yang sesuai meliputi:


6.1
Asesor kompetensi
6.2
Asesi
6.3
Pekerja atau serikat pekerja
6.4
Panitia konsultatif
6.5
Pengguna hasil asesmen seperti diklat, pemilik perusahaan, departemen
pengembangan Sumber Daya Manusia.
6.6
Pemerintah / Training Center Perusahaan / Otoritas kompetensi.
6.7
Koordinator pelatihan dan asesmen.
6.8
Manajer / Supervisor / Team Leader yang relevan.
6.9
Tenaga spesialis.

7.

Prosedur asesmen :
7.1 Prosedur asesmen dikembangkan dan disahkan
oleh personil yang
bertanggungjawab terhadap asesmen di:
7.1.1 Industri
7.1.2 Perusahaan
7.1.3 Lemdiklat
7.1.4 LSP
7.1.5 atau kombinasi di antaranya
7.2 Prosedur asesmen menjelaskan tentang:
7.2.1 Prosedur rekaman
7.2.2 Mekanisme untuk mengkaji ulang dan naik gugatan
7.2.3 Metode asesmen yang dipergunakan
7.2.4 Instruksi dan bahan yang disediakan untuk orang yang diuji/diases
7.2.5 Kriteria untuk menilai kompeten atau belum kompeten
17

Mengkaji Ulang Asesmen


.

Lampiran 2 - 17

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

7.2.6
7.2.7
7.2.8
7.2.9
7.2.10
7.2.11

Bidang Asesmen dan Pelatihan

Jumlah asesor yang dibutuhkan


Bukti-bukti yang dipersyaratkan
Tempat atau lokasi asesmen
Waktu asesmen
Jumlah asesi / kelompok asesi yang diuji
Penyesuaian terhadap prosedur asesmen
karakteristik asesi yang diuji

didasarkan

atas

Metode asesmen dapat merupakan kombinasi dari :


8.1
Contoh contoh hasil pekerjaan maupun hasil kegiatan simulasi
8.2
Observasi langsung terhadap unjuk kerja, produk maupun kegiatan
simulasi
8.3
Pengkajian terhadap logbook atau bukti portfolio
8.4
Tanya jawab
8.5
Pertimbangan terhadap laporan pihak ketiga atau atasan langsung
mengenai hasil yang diraih asesi sebelumnya terjamin kesahihannya
(otentik)
8.6
Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer
8.7
Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti bukti
sebagai dasar pemberian keputusan asesmen

9.

Instrumen asesmen mencakup:


9.1
Perintah yang spesifik untuk diberikan yang terkait dengan kriteria unjuk
kerja dari tugas praktek, proses atau latihan simulasi
9.2
Instruksi spesifik terkait dengan hasil proyek maupun latihan
9.3
Satu set soal tertulis / lisan / yang dihasilkan komputer
9.4
Daftar log book
9.5
Petunjuk / Marking guides
9.6
Deskripsi kriteria unjuk kerja kompetensi
9.7
Kombinasi dari beberapa instrumen uji
Instrumen tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti bukti untuk
dijadikan sebagai dasar dalam membuat keputusan.

10.

Penyesuaian yang diperkenankan mencakup:


10.1Dukungan tenaga bantuan (pembaca, penterjemah, penasehat karir,
notulen).
10.2Penggunaan peralatan berteknologi / peralatan khusus (word processor,
lifting gear)
10.3Rancangan waktu asesmen yang lebih singkat untuk memberi kesempatan
beristirahat maupun dalam rangka pengobatan.
10.4Penggunaan huruf yang diperbesar agar mudah untuk membaca

11.

Lingkungan asesmen dan sumber daya asesmen mencakup:


11.1 Waktu
11.2 Lokasi
11.3 Personil
11.4 Anggaran / Biaya
11.5 Peralatan
11.6 Bahan
11.7 Persyaratan keselamatan, keamanan, kesehatan kerja
11.8 SOP dari industri / perusahaan

Panduan Penilaian
18

Mengkaji Ulang Asesmen


.

Lampiran 2 - 18

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

1.

Keterampilan dan Pengetahuan yang harus dikuasai :


Untuk menunjukkan kompetensi, bukti bukti keterampilan dan pengetahuan
yang dibutuhkan :
1.1
1.2

1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8

1.9
2.

Bidang Asesmen dan Pelatihan

Pengetahuan tentang standar kinerja industri, perusahaan dan pedoman


asesmen.
Pengetahuan akan aspek legalitas serta tanggungjawab etika termasuk
didalamnya peraturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja, hak
mendapatkan kesempatan kerja, dan tidak bersifat diskriminatif yang
relevan dengan konteks asesmen.
Memahami prosedur dan kebijaksanaan perusahaan maupun ruang
lingkup pekerjaan serta peraturan pemerintah yang berlaku
Memahami prinsip-prinsip asesmen, yaitu reliabilitas, validitas,
fleksibilitas, keaslian, kecukupan dan konsistensi
Memahami unit kompetensi yang terkait dengan standar kompetensi
asesmen dan pelatihan lainnya
Keterampilan dalam mengaplikasikan berbagai metode asesmen dan
asesmen sesuai tempat kerja
Perencanaan kerja mandiri termasuk kemampuan memprediksi
konsekuensi yang akan terjadi serta mampu membuat perbaikan.
Keterampilan berbahasa, kemampuan membaca dan menulis serta
menghitung yang diperlukan untuk :
1.8.1 Membaca dan memahami prosedur untuk mengkaji ulang
asesmen.
1.8.2 Berpartisipasi dalam diskusi-diskusi dan membuat daftar strategi
untuk mengevaluasi informasi secara kritis.
1.8.3 Mengumpulkan,
memilih
dan
mengorganisasi
kesimpulan/penemuan dari sejumlah sumber.
1.8.4 Membaca dokumen temuan dalam bentuk ringkasan, grafik atau
tabel.
1.8.5 Menyajikan temuan dalam bentuk laporan singkat kepada orang
yang relevan.
1.8.6 Membuat rekomendasi berdasarkan atas temuan yang
diketemukan.
1.8.7 Menetapkan efektifitas pembiayaan.
Keahlian berkomunikasi sesuai dengan budaya ditempat kerja dan
individu-individu.

Konteks terhadap asesmen:


Asesmen dapat dilaksanakan di tempat kerja atau tempat kerja simulasi. Calon
asesor sebaiknya menggunakan unit kompetensi yang memiliki keahlian
dibidangnya.

3.

Aspek Penting Penilaian :


Carilah:
3.1
Prosedur asesmen yang terdokumentasi untuk dipergunakan sebagai
bahan mengkaji ulang prosedur asesmen.
3.2
Laporan tentang kegiatan pemeriksaan, hasil akhir dari prosedur asesmen
termasuk kesimpulan dan beberapa masukan untuk memodifikasi
prosedur asesmen.
19

Mengkaji Ulang Asesmen


.

Lampiran 2 - 19

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

4.

Bidang Asesmen dan Pelatihan

Bukti-bukti yang diperlukan dalam asesmen adalah sebagai berikut :


4.1
4.2
4.3

Bagaimana implementasi di perusahaan, industri maupun organisasi


terhadap hasil kaji ulang proses asesmen.
Hal - hal yang mendasari pemilihan metode asesmen.
Bagaimana asesi maupun orang lain yang terlibat dalam proses asesmen
dapat dimintakan pendapatnya sebagai bagian dari kegiatan mengkaji
ulang asesmen.

5.

Dampak terhadap sumber daya:


5.1 Akses terhadap kompetensi yang relevan, sumber informasi mengenai
metode asesmen, instrumen dan prosedur asesmen.
5.2 Akses terhadap asesi, peralatan sesuai dengan tempat kerja, informasi dan
personil yang sesuai

6.

Konsistensi dalam melaksanakan tugas:


Kompetensi dalam unit ini harus diases secara berkala, dalam aneka konteks
pada kesempatan yang berbeda berulangkali, melibatkan kombinasi bukti
langsung, tidak langsung maupun bukti pendukung.

7.

Keterkaitan dengan unit unit lainnya:


Unit kompetensi ini dapat diases dengan unit-unit lain sesuai fungsi dalam
pekerjaan

Kompetensi Kunci
No
1
2
3
4
5
6
7

Kompetensi Kunci Dalam Unit ini


Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi
Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas
Bekerja dengan orang lain dan kelompok
Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika
Memecahkan masalah
Menggunakan teknologi

Tingkat
3
2
3
3
3
3
3

20

Mengkaji Ulang Asesmen


.

Lampiran 2 - 20

You might also like