You are on page 1of 8

I.

Evaluasi Granul
A. Kompresibilitas
Kompresibilitas adalah kemampuan granul untuk tetap kompak dengan
adanya tekanan, Rasio Housner dapat dihubungkan dengan kerapatan, Rasio
Housner adalah kerapatan serbuk (porositas) dinyatakan dalam persen yaitu
perbandingan antar volume total suatu serbuk. Untuk serbuk yanng mempunyai
partikel yang sama dan berbentuk bulat, kerapatannya berkisar antara 37-40, serbuk
dengan berbentuk kubus memiliki harga 46%
Timbang 100 g granul masukkan ke dalam gelas ukur dan dicatat volumenya,
kemudian granul dimampatkan sebanyak 500 kali ketukan dengan alat uji, catat
volume uji sebelum dimampatkan (V0) dan Volume setelah dimampatkan dengan
pengetukan 500 kali (V)

%T

V 0V 500
x 100
V0

Ket :
%T

= Kadar pemampatan

Vo

= Volume sebelum pemampatan

V500 = Volume setelah pemampatan 500 x

No
% Kompresibilitas
Keterangan
1
<10
Istimewa
2
11 15
Baik
3
16-20
Cukup baik
4
21-25
Agak baik
5
26-31
Buruk
6
32-37
Sangat buruk
7
>38
Sangat buruk sekali
th,
Sumber: United State Pharmacopoeial 32 2009

B. Kemampuan Alir dan Sudut Istirahat


Waktu alir adalah waktu yang diperlukan untuk mengalir dari sejumlah granul melalui
lubang corong yang diukur adalah sejumlah zat yang mengalir dalam sewaktu-waktu
tertentu. Untuk 100 gram granul waktu alirnya tidak boleh lebih dari 10 detik (Aulton,
1998; Liebermann dan Lachman, 1988).
Waktu alir berpengaruh terhadap keseragaman bobot tablet. Parameter yang
digunakan untuk mengevaluasi massa tablet adalah pemeriksaan laju alirnya. Massa
tablet dimasukkan sampai penuh ke dalam corong alat uji waktu alir dan diratakan.

Waktu yang diperlukan untuk melalui corong dan massa tersebut dicatat. Laju alir
dinyatakan sebagai jumlah gram yang melalui corong perdetik (Lachman,1994)

Sudut istirahat merupakan sudut maksimal antara permukaan dari sejumlah serbuk

Kecepatan
alir=Sudut
gr /detik
terhadap bidang
horizontal.
diam merupakan sudut tetap yang terjadi antara
t
timbunan partikel bentuk kerucut dengan bidang horizontal. Jika sejumlah granul
atau serbuk di tuang ke dalam alat pengukur, besar kecilnya sudut sism dipengaruhi
oleh bentuk ukuran dan kelembaban serbuk. Bila sudut diam lebih kecil atau sam
dengan 300 c menunjukan bahwa serbuk dapat mengalir bebas, bila sudut lebih
besar atau sama dengan 400 biasanya daya mengalirnya kurang baik (Lachman
1994)

Tabel hubungan antara sudut istirahat


dengan kecepatan alir
h

Sudut diam=tan1

Sudut Istirahat

Sifat Alir

25-30

Istimewa

31-35

Baik

36-40

Cukup baik

41-45

Agak Baik

46-55

Buruk

56-65

Sangat buruk

>66
Sangat buruk sekali
Sumber: United State Pharmacopoeial 32th, 2009
C. Bobot Jenis
Bobot jenis sejati
Bobot jenis sejati diukur dengan piknometer gas Beckman.
Bobot jenis nyata
Kedalam gelas takar masukkan 100 gram granul.Baca volume.
Bobot jenis nyata = Bobot/Volume

Bobot jenis nyata setelah pemampatan


Kedalam gelas takar masukkan 100 gram granul.Mampatkan 500 kali dengan
alat volumeter.Lihat volume setelah pemampatan.

BJ nyata setelah pemampatan =

II.

Bobot
Volume setela h pemampatan 500 kali

Evaluasi Tablet
1. Keseragaman Ukuran
20 tablet masing-masing diukur diameter dan tebalnya menggunakan jangka
sorong. Menurut Farmakope Indonesia edisi 3, diameter tablet berkisar 1 1/3 sampai
3 kali tebal tablet.
2. Keseragaman Bobot
Ditimbang 20 tablet, dihitung bobot rata-rata tiap tablet. Jika ditimbang satu
per satu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang dari bobot rata-rata lebih
besar dari harga yang ditetapkan dalam kolom A dan tidak boleh 1 tablet pun yang
bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari harga dalam kolom B. Jika
perlu dapat digunakan 10 tablet dan tidak 1 tablet yang bobotnya menyimpang lebih
besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan dalam kolom A maupun kolom B :

Penyimpanganbobot rata-rata dalam %


Bobot rata-rata
A

25 mg ataukurang

15 %

30 %

26 mg 150 mg

10 %

20 %

151 mg 300 mg

7,5 %

15 %

> 300 mg

5%

10 %

Sumber: Departemen Kesehatan RI 1979


3. Kekerasan Tablet
20 tablet satu persatu diletakkan pada alat hardness tester kemudian
dihancurkan kemudian dibaca angka yang menunjukkan sejauh mana terjadi
penekanan pada alat. Umumnya kekerasan tablet berkisar 4 - 10 kp, tergantung
dari besar dan diameter tablet yang dibuat. (Lachman,Lieberman,dan Kanig, 1989).

4. Kerenyahan Tablet

Awalnya 20 tablet ditimbang lalu dimasukkan ke dalam alat friabilator dengan


kecepatan 25rpm selama 4 menit (100 kali putaran) lalu timbang kembali hitung
selisih berat sebelum dan sesudah perlakuan

F=

ab
100
a

Keterangan:
a= bobot total tablet sebelum diuji
b= bobot total tablet setelah diuji
Tablet dinyatakan memenuhi persyaratan jika memiliki kerenyahan maksimum
1 % dengan menggunakan alat friabilator.
5. Waktu Hancur Tablet
Suatu sediaan tablet yang diberikan per oral, agar dapat diabsorbsi maka
tablet tersebut harus terlarut atau terdispersi dalam bentuk molekular tahap
pertama untuk tablet agar dapat larut adalah tablet harus hancur (Sulaiman,2007)
Tablet yang akan diuji sebanyak 6 tablet dimasukkan dalam tiap tube ditutup
dengan penutup dan dinaik turunkan kenjang tersebut dalam medium air dengan
suhu 30 C. Waktu hancur dihitung berdasarkan tablet yang paling terakhir hancur.
Persyaratan waktu hancur untuk tablet tidak bersalut kurang dari 15 menit, untuk
tablet salut gula dan salut non enterik kurang dari 30 menit.(Sulaiman,2007)

Hasil dan Pembahasan


I.

Hasil
I.1 hasil evaluasi granul
I.1.1 Kecepatan alir
Granul tablet Parasetamol ditimbang sebanyak 10 gram ,
dimasukkan ke dalam corong , bagian bawahnya ditutup dan
permukaan granul diratakan. Buka tutup corong lalu catat waktu
yang didapatkan , lalu hitung kecepatan alir granul dengan rumus:

m
t

V=

= 10 gram / 2 s = 5 m/s
I.1.2

Sudut Istirahat

Granul ditimbang 10 gram, granul dimasukkan ke dalam corong


yang bagian bawahnya ditutup terlebih dahulu , dibagian bawah
granul telah diletakkan kertas grafik , buka bagian bawah corong lalu
biarkan granul mengalir dan membentuk sebuah kerucut. Ukur tinggi
dan diameter kerucut dengan menggunakan rumus :

Sudut diam=tan1

h
r

Tan = ......

tan 1

Hasil dari evaluasi sudut istirahat yang didapatkan dari tablet parasetamol
adalah .....
I.1.3 Kompresibilitas .
Timbang 100 g granul masukkan ke dalam gelas ukur dan dicatat
volumenya, kemudian granul dimampatkan sebanyak 500 kali ketukan
dengan alat uji, catat volume uji sebelum dimampatkan (V 0) dan Volume
setelah dimampatkan dengan pengetukan 500 kali (V)
%T

V 0V 500
x 100
V0

= .......
Hasil dari evaluasi kompresibiltas yang didapatkan dari tablet parasetamol
adalah ...

1.2.1 Hasil evaluasi tablet jadi .


1. Keseragaman Ukuran

No

Diameter

Tebal
X=

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Rata-Rata
SD

d
t

Keseragaman Bobot

No

Bobot tablet

482,5

521,9

463,7

444,4

479,9

450,7

544,5

471,3

563,1

10

456,5

11

471,5

12

431,2

13

469,7

14

457,7

15

467,8

16

513,0

17

498,0

18

497,1

19

489,2

20

487,9

Kerenyahan

Penyimpangan

Jumlah Tablet

Bobot Awal (gram)

Bobot Akhir (gram)

Kerenyahan (%)

20

Kekerasan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Rata-rata
SD

Kekerasan

Uji waktu Hancur.


Hasil evaluasi dari uji waktu hancur yang didapatkan dari tablet parasetamol
adalah ....

You might also like