You are on page 1of 6

1. Apa yang dimaksud dengan kista ovarium?

Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau
ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang terbentuk dari lapisan
terluar dari ovarium.
Penyebab
Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Penyebab inilah yang nantinya akan menentukan
tipe dari kista. Diantara beberapa tipe kista ovarium, tipe folikuler merupakan tipe kista yang
paling banyak ditemukan. Kista jenis ini terbentuk oleh karena pertumbuhan folikel ovarium
yang tidak terkontrol.
Folikel adalah suatu rongga cairan yang normal terdapat dalam ovarium. Pada keadaan normal,
folikel yang berisi sel telur ini akan terbuka saat siklus menstruasi untuk melepaskan sel telur.
Namun pada beberapa kasus, folikel ini tidak terbuka sehingga menimbulkan bendungan carian
yang nantinya akan menjadi kista.
Cairan yang mengisi kista sebagian besar berupa darah yang keluar akibat dari perlukaan yang
terjadi pada pembuluh darah kecil ovarium. Pada beberapa kasus, kista dapat pula diisi oleh
jaringan abnormal tubuh seperti rambut dan gigi. Kista jenis ini disebut dengan Kista Dermoid.
Gejala
Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita kista. Seandainya menimbulkan
gejala maka keluhan yang paling sering dirasakan adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah dan
pinggul. Rasa nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista, pembesaran kista yang
terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang, perdarahan yang terjadi di dalam
kista dan tangkai kista yang terpeluntir.
Diagnosa
Pemeriksaan USG masih menjadi pilihan utama untuk mendeteksi adanya kista. Selain itu, MRI
dan CT Scan bisa dipertimbangkan tetapi tidak sering dilakukan karena pertimbangan biaya.
Komplikasi
Beberapa ahli mencurigai kista ovarium bertanggung jawab atas terjadinya kanker ovarium pada
wanita diatas 40 tahun. Mekanisme terjadinya kanker masih belum jelas namun dianjurkan pada
wanita yang berusia diatas 40 tahun untuk melakukan skrining atau deteksi dini terhadap
kemungkinan terjadinya kanker ovarium.
Faktor resiko lain yang dicurigai adalah penggunaan kontrasepsi oral terutama yang berfungsi
menekan terjadinya ovulasi. Maka dari itu bila seorang wanita usia subur menggunakan metode

konstrasepsi ini dan kemudian mengalami keluhan pada siklus menstruasi, lebih baik segera
melakukan pemeriksaan lengkap atas kemungkinan terjadinya kanker ovarium.
Pengobatan
Umumnya kista ovarium pada wanita usia subur akan menghilang dengan sendirinya dalam 1
sampai 3 bulan. Meskipun ada diantaranya yang pecah namun tidak akan menimbulkan gejala
yang berarti. Kista jenis ini termasuk jinak dan tidak memerlukan penanganan medis. Kista
biasanya ditemukan secara tidak sengaja saat dokter melakukan pemeriksaan USG.
Meskipun demikian, pengawasan tetap harus dilakukan terhadap perkembangan kista sampai
dengan beberapa siklus menstruasi. Bila memang ternyata tidak terlalu bermakna maka kista
dapat diabaikan karena akan mengecil sendiri.
Pemeriksaan USG sangat berperanan dalam menentukan langkah penatalaksanaan kista ovarium.
Dengan USG dapat dilihat besarnya kista, bentuk kista, isi dari kista dan lain sebagainya.
Jika memang kista ovarium tumbuh membesar dan menimbulkan keluhan akibat dari peregangan
organ sekitar kista maka perlu dipertimbangkan untuk melakukan operasi pengangkatan kista.
Jangan lupa untuk segera membawa jaringan kista ke laboratorium patologi anatomi untuk
mengetahui kemungkinan kista tersebut berkembang menjadi kanker.
2. Jelaskan mengapa tumor ganas lebih berbahaya dibandingkan tumor jinak!
Dalam bidang ilmu patologi anatomi, tumor / kanker dapat diketahui dengan melihat penampakan
suatu sel jaringan di bawah mikroskop. Penentuan tumor / kanker berdasarkan patologi anatomi
berdasarkan bentukan sel yang dapat dilihat dengan mikroskop.
Perbedaan antara tumor jinak dan ganas dari segi Patologi Anatomi yakni :
Sifat
Jinak
Ganas
diferensiasi - anaplasi berdiferensiasi baik, strukturkurang berdiferensiasi dan terdapat
mirip jaringan asal
kecepatan
pertumbuhan
gambaran
(pembelahan)

anaplasia, struktur sering atipik

progresif dan lambat, dapatkacau dan dapat lambat - cepat,


dan tetap atau regresi (menciut),gambaran mitosis banyak dan abnormal
mitosis gambaran mitosis jarang dan
normal
jarang membentuk simpai;invasif

pembentukan simpai umumnya


- invasi

kohesif

bersifat ekspansif

tanpa

simpai;

biasanya

daninfiltratif, tetapi dapat tampak kohesif


dan ekspansif

tidak ada
sering ada, besar dan makin tidak
metastasis

berdiferensiasi tumor primer, makin


sering terjadi metastasis.

Diferensiasi dan anaplasi


Diferensiasi menyatakan seberapa banyak kemiripan sel kanker ini dengan sel jaringan asalnya
yang normal, baik dalam hal morfologi atau pun fungsi.
Diferensiasi tumor jinak berbeda dengan kanker, di mana diferensiasi tumor jinak mirip dengan
jaringan asalnya. Sementara kanker diferensiasi selnya bervariasi, dari berdiferensiasi baik
sampai sama sekali tidak berdiferensiasi.
Sel - sel yang tidak berdiferensiasi ini disebut dengan anaplasia. Anaplasi ini dapat digunakan
sebagai penanda kanker.
Sel anaplastik akan memperlihatkan pleomorfisme nyata yaitu variasi nyata dalam bentuk dan
ukuran sel. Pleomorfisme ini dapat dilihat melalui penampakan di bawah mikroskop, berupa :
inti sel hiperkromatik (berwarna lebih gelap dari sel normal)
rasio inti sel dengan sitoplasma (cairan dalam sel) dapat mendekati 1 : 1, yang normalnya 1 :
4 atau 1 : 6
bentuknya dan ukuran inti sel tidak teratur
kromatin kromatin terlihat kasar dan bergumpal serta anak inti sel berukuran sangat
mencolok
terjadi banyak pembelahan sel (mitosis) dan dan jelas atipik (banyak tipe)
terdapat banyak kumparan (spindle) kacau yang dapat memberi bentukan tripolar atau pun
kuadripolar, dan sering terdapat suatu kumparan besar dan kumparan lain kecil

3. A
4. A cancer antigen 125 (CA-125) is a protein found on the surface of many ovarian cancer
cells. It also can be found in other cancers and in small amounts in normal tissue. A CA125 test measures the amount of this protein in the blood.
CA-125 is used as a tumor marker, which means the test can help show if some types of cancer
are present. Most often, the CA-125 test is used to check how well treatment for ovarian cancer
is working or to see if ovarian cancer has returned.

Why It Is Done
The test for cancer antigen 125 (CA-125) is used to:

Check to see if treatment for cancer is working. If the level of CA-125 is going down, it
usually means that the treatment is working.

Check to see if ovarian cancer has returned.

Check to see if the ovary is the main site of cancer in a woman. If a doctor has found a
cancer that has spread to another part of the body (metastatic cancer), he or she may do a
CA-125 test to find out where the cancer started. High levels of CA-125 are a strong sign
that the cancer started in the ovary. But other types of cancer can increase CA-125 levels
too.

The CA-125 test is not recommended as a screening test for ovarian cancer at this time because it
often has false-positive results. But the CA-125 test and an ultrasound scan may be used to test
women who have a high chance of ovarian cancer. Women have a high risk of ovarian cancer if
they have a family history of ovarian cancer or certain changes (mutations) in their DNA
(BRCA1 or BRCA2).

How To Prepare
You do not need to do anything before you have this test.

How It Is Done
The health professional drawing blood will:

Wrap an elastic band around your upper arm to stop the flow of blood. This makes the
veins below the band larger so it is easier to put a needle into the vein.
Clean the needle site with alcohol.

Put the needle into the vein. More than one needle stick may be needed.

Attach a tube to the needle to fill it with blood.

Remove the band from your arm when enough blood is collected.

Put a gauze pad or cotton ball over the needle site as the needle is removed.

Put pressure to the site and then put on a bandage.

How It Feels
The elastic band around your upper arm may feel tight. You may feel nothing at all from the
needle, or you may feel a quick sting or pinch.

Risks
There is very small chance of problems from having blood drawn from a vein.

You may get a small bruise at the site. You can lower your chance of bruising by putting
pressure on the site for several minutes.

In rare cases, the vein may become swollen after the blood sample is taken. This
condition is called phlebitis. You can use a warm compress several times a day to treat
this.

Ongoing bleeding can be a problem for people with bleeding disorders. Aspirin, warfarin
(Coumadin), and other blood-thinning medicines can also make bleeding more likely. If
you have bleeding or clotting problems, or if you take blood-thinning medicine, tell your
health professional before your blood is drawn.

5. In order to spread, some cells from the primary cancer must break away, travel to another
part of the body and start growing there. Cancer cells do not stick together as well as
normal cells. They also may produce substances that stimulate them to move. But how do
cancer cells travel through the body?
There are three main ways a cancer spreads

Local spread
The cancer grows directly into nearby body tissues

Through the blood circulation


In order to spread, the cancer cell must first become detached from the primary tumour. It
must then slip through the wall of a blood vessel to get into the bloodstream.

When it is in the bloodstream, it is swept along by the circulating blood until it gets stuck
somewhere, usually in a very small blood vessel called a capillary.
Then it must slip through the wall of the capillary and into the tissue of the organ close
by. There it must start to multiply to grow a new tumour.

As you can see, this is a complicated journey. Most cancer cells do not survive it.
Probably, out of many thousands of cancer cells that reach the blood circulation only one
will survive to form a secondary cancer or metastasis.
Some cancer cells are probably killed off by the white blood cells in our immune system.
Others cancer cells may die because they are battered around by the fast flowing blood.
Cancer cells in the circulation may try to stick to platelets to form clumps to give
themselves some protection. This may also help them to be filtered out in the next
capillary network they come across so they can then move into the tissues to start a
secondary tumour.

Through the lymphatic system


The way a cancer spreads through the lymphatic system is very similar to the way it spreads
through the bloodstream. The cancer cell must become detached from the primary tumour. Then it
travels in the circulating lymph fluid until it gets stuck in the small channels inside a lymph node.
There it begins to grow into a secondary cancer.

You might also like