Professional Documents
Culture Documents
LAJU PERTUMBUHAN
PENDUDUK
pertumbuhan secara
exponential (geometrik)
y=abx.
Pertumbuhan secara
linear (arimetik)
y = a+bx
14000000
Tahun x
212000
Tahun x
210000
12000000
208000
10000000
206000
8000000
204000
6000000
202000
200000
4000000
198000
2000000
196000
194000
Waktu
Waktu
http://www.sustainabilitylabs.org/files/images/Sust.%20Diagram%202.preview.jpg
Faktor penduduk mengambil peranan penting dalam proses merosotnya kualitas lingkungan.
Besarnya permintaan sumber daya dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan standar hidupnya Hal ini
akan menyebabkan merosotnya kualitas lingkungan.
Pengertian Etika
Secara teoretis-etimologis, etika berasal dari kataYunani ethos
yang berarti adat istiadat atau kebiasaan
Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara
hidup yang baik, pada diri seseorang atau masyarakat.
Etika dibakukan dalam bentuk kaidah, aturan atau norma yang
disebarluaskan, dikenal, dipahami, dan diajarkan secara lisan
dalam masyarakat; yang pada dasarnya menyangkut baik-buruk
perilaku manusia.
Etika berisikan nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral yang harus
dijadikan pegangan dalam menuntun perilaku, sekaligus
memberi kriteria bagi penilaian moral tentang apa yang harus
dilakukan dan tentang:
Apakah suatu tindakan dan keputusan dinilai sebagai baik atau
buruk secara moral.
DASAR PERILAKU
FILSAFAT
Yunani: Love of wisdom
ETIKA
Filsafat moral; ilmu tentang moralitas
Nilai-nilai mengenai baik/buruk; moral
SIKAP
PERILAKU
The manner of conducting oneself
ETIKA LINGKUNGAN
Perkembangan pemahaman
Etika lingkungan:
Kritik atas etika yang selama ini dianut oleh manusia, yang dibatasi pada
komunitas sosial manusia.
Etika lingkungan menuntut agar etika dan moralitas diberlakukan juga
bagi komunitas biotis/ekologis.
Refleksi kritis atas norma-norma dan prinsip atau nilai moral yang selama
ini dikenal dalam komunitas manusia untuk diterapkan secara lebih luas
dalam komunitas biotis/ekologis.
Refleksi kritis tentang apa yang harus dilakukan manusia dalam
menghadapi pilihan-pilihan moral yang terkait dengan isu lingkungan
hidup.
Apa yang harus diputuskan manusia dalam membuat pilihan moral
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang berdampak pada lingkungan.
Etika lingkungan tidak hanya berbicara mengenai perilaku manusia
terhadap alam, tetapi juga berbicara mengenai relasi di antara semua
kehidupan alam semesta
Termasuk berbagai kebijakan politik dan ekonomi yang mempunyai
dampak langsung atau tidak langsung terhadap alam.
NILAI-NILAI GREEN
Tentang Alam
1.
2.
3.
Tentang Manusia
1.
2.
3.
4.
Ecoliteracy
(Capra, 1995)
Ecoliteracy: situasi melek huruf, paham, atau memiliki
pengertian thd bekerjanya prinsip-prinsip ekologi dalam
kehidupan bersama di planet bumi.
Ecoliteracy merupakan tahap dasar atau tahap pertama
dalam pembangunan komunitas berkelanjutan.
Umat manusia mempunyai kemampuan untuk mencapai
pembangunan berkelanjutan, untuk memenuhi kebutuhan masa kini
tanpa membahayakan kemampuan generasi-generasi masa depan
dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Langkah pertama: menjadikan masyarakat itu paham ekologi
(ecologically literate), yaitu memahami kaidah-kaidah organisasi
segala sistem hidup, bahwa ekosistem-ekosistem telah berevolusi
untuk menyokong jaring-jaring kehidupan.
Kota Hijau
Kota hijau: kota yang ramah lingkungan, dengan
kriteria:
Memanfaatkan secara efektif dan efisien sumberdaya
air dan energi
Mengurangi limbah
Menerapkan sistem transportasi terpadu
Menjamin kesehatan lingkungan
Mensinergikan lingkungan alami dan buatan,
berdasarkan perencanaan dan perancangan kota yang
menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Pengembangan
kota hijau:
intervensi pada
tiap komponen
Tiap komponen
menerapkan prinsipprinsip bentuk perkotaan
berkelanjutan untuk
mewujudkan struktur dan
pola ruang kota yang lebih
berkelanjutan.
Infrastruktur Hijau
Dalam konteks pembangunan perkotaan yang
berkelanjutan dikenal konsep infrastruktur hijau perkotaan
(urban green infrastructure) untuk membedakannya
dengan infrastruktur abu-abu (gray infrastructure).
Infrastruktur hijau dapat didefinisikan sebagai suatu
jaringan yang terkoneksi dari ruang hijau yang melindungi
nilai-nilai dan fungsi ekosistem alami sekaligus
memberikan manfaat bagi manusia (Green Infrastructure:
Smart Conservation for the 21st Century, 2001).
BANGUNAN HIJAU
Tingkat hijau bangunan diukur berdasarkan:
1. efisiensi penggunaan energi
2. efisiensi penggunaan air
3. perlindungan terhadap lingkungan
4. kualitas fisik ruang dalam
5. aspek hijau lainnya dan inovasi desain.
GREEN COMMUNITY
Di bidang sosial, secara umum jumlah anggota masyarakat
yang sadar lingkungan semakin berkembang dari waktu ke
waktu.
Meskipun mayoritas anggota masyarakat masih melakukan
berbagai aktivitas yang kurang memperhatikan dampaknya
terhadap lingkungan, namun dukungan terhadap gerakangerakan kepedulian terhadap lingkungan tetap
berkembang.
Gerakan-gerakan dalam masyarakat: penanaman sejuta
pohon, car free day, bike to work, dan sebagainya.
Perlu dukungan: regulasi, infrastrukur
Ilmu sosial berperan dalam mempelajari perilaku dan
persepsi masyarakat tentang kondisi lingkungan serta
metode kampanye sosial yang tepat sangat dibutuhkan.
Sustainable/Green Lifestyles
Gaya hidup: cara seseorang menjalani kehidupan untuk memenuhi
kebutuhan dan aspirasinya. Karena ciri-cirinya tercermin oleh
barang-barang yang dikonsumsi, gaya hidup berkaitan dengan
aliran materi dan sumber daya dalam masyarakat (TSFL, 2007).
Gaya hidup berkelanjutan: pola tindak dan konsumsi, yang
dilakukan seseorang yang dalam memenuhi kebutuhan dasar dan
mencapai kualitas hidupnya , dengan mengurangi penggunaan
sumber daya, emisi dan limbah, serta tidak mengurangi pemenuhan
kebuhan generasi yang akan datang.
Gaya hidup berkelanjutan mencerminkan kondisi budaya, alam,
esonomi, dan sosial tiap masyarakat.
Konsumsi berkelanjutan berkaitan dengan proses pembelian suatu
produk dan pelayanan, penggunaannya, serta pembuangannya;
sedangkan gaya hidup berkelanjutan mencakup serangkaian
kegiatan yang lebih luas, misalnya interaksi, kegiatan rekreasi,
pendidikan dan olah raga; jadi tidak terbatas pada konsumsi materi.
Sustainable production
and consumption Ecolabeling
Penggunaan barang dan
jasa yang tanggap terhadap
kebutuhan dasar dan
membawa pada kualitas
hidup yang lebih baik;
pada saat yang sama dapat
mengurangi penggunaan
SDA, bahan-bahan beracun
dan emisi libhan dan
pulutan, sehingga tidak
mengancam kebutuhan
generasi yang akan datang
(UNCSD, 1994)
Tindakan Pemerintah
yang mengarah pada sustainable lifestyle
Greening the market, melalui regulasi yang dapat
mengurangi dampaknya terhadap lingkungan
Urban planning & construction policies, yang dapat
mengarahkan invesitasi pemerintah, yang pada
akhirnya dapat memengaruhi pola konsumsi.
Economic instruments memainkan peran penting
dalam pembentukan pola konsumsi.
Internalisation of environmental costs, dan
mengubah beban pajak dari tenaga kerja ke sumber
daya, sebagai cara untuk mengoreksi harga dalam
lbarang-barang dan pelayanan ingkungan
Komponen fisik
yang
berkelanjutan
Komponen
perilaku yang
berkelanjutan
Komponen perilaku
berkelanjutan yang didukung
oleh komponen fisik