Professional Documents
Culture Documents
PUSTAKA
Penulisan daftar pustaka juga berbeda-beda tergantung dari apa yang dijadikan sumber daftar
pustaka tersebut. Berikut penulis daftar pustaka yang bersumber dari :
Buku
Nama pengarang (penulisan nama dibalik dari belakang Misal : Naufa Zahra, maka menjadi
Zahra, Naufa ), tahun terbit, judul, tempat terbit dan tahun terbit.
Arisandi, Yahoma dan Yoovita Andriani. 2001. Tanaman Obat Plus Pengobatan
Alternatif. Jakarta: Setia Kawan
Said, Ahmad. 2007. Khasiat dan Manfaat Temulawak. Jakarta: Sinar Wadja Lestari
Dalimartha, Setiawan, dr. 2001. 36 Resep Tumbuhan Obat untuk Menurunkan Kolesterol.
Jakarta: Penebar Swadaya
Hariani, Sangat M. dkk. 2000. Kamus Penyakit dan Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia
Internet :
Rahimawati. 2013. Contoh Daftar Pustaka dan Cara
Penulisannya,http://contohsuratku.com/contoh-daftar-pustaka-yang-baik-dan-benar.html,
(diakses 22 Mei 2013)
Koran
Rahimawati, B. 10 Mei, 2013. Unsur penting dalam penulisan daftar pustaka. Majpahit Pos ,
hlm. 2 & 6
UU, Permen dan Kepres
Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:Sekretariat
Negara
Ensiklopedia, Kamus
Stafford-Clark, D. 1978. Mental disorders and their treatment. The New Encyclopedia
Britannica. Encyclopedia Britannica. 23: 956-975.
Chicago, USA . Echols, J.M. dan Shadily, H. (Eds). 1989. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta:
PT Gramedia.
Skripsi, Tesis, Disertasi, Laporan Penelitian:
Kuncoro, T. 1996. Pengembangan Kurikulum Pelatihan Magang di STM Nasional Malang
Jurusan Bangunan, Program Studi Bangunan Gedung: Suatu Studi Berdasarkan Kebutuhan
Dunia Usaha Jasa Konstruksi . Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPS IKIP MALANG.
Film (Movie)
Oldfield, B. (Producer) 1977. On the edge of the forest. Tasmanian Film Corporation. Hobart,
Austraalia,. 30 mins.
Judul diikuti nama penulis dari penulis utama diikuti penulis lainnya dengan lembaga asal penulis
serta contact person korespondensi (email)
Pengantar (singkat dan mampu mengantar pembaca pada arti pentingnya penelitian dilakukan dan
perlakuan yang digunakan)
Metode Penelitian (rinci dan jelas, jika prosedur sudah baku sebaiknya hanya menyebutkan sumber
dengan tambahan penjelasan jika ada modifikasi prosedur tersebut)
Hasil dan Pembahasan (hasil dan pembahasan boleh dipisah atau ditulis secara komprehensif sesuai
dengan kemudahan dalam penyampaian dan pemahaman pembaca)
Ucapan Terimakasih (jika diperlukan; terutama penyandang dana penelitian dan orang/lembaga
yang berkontribusi langsung dalam penelitian)
1.
Jurnal
atau
publikasi
yang
terbit
periodik
Bambang, Y.A. and J.S. Lee. 2001. Vase life and water balance of cut rose cultivars as affected by
preservative solution containing sucrose and ethionine. J. Kor. Soc. Hort. Sci. 42:325-330.
2.
Abstract
Nesmith, W.C. and W.M. Dowler. 1973. Cold Hardiness of peach trees as affected by certain
cultural practices. HortScience 8:267. (Abstr.)
3.
Buku
Hartmann, H.T., D.E. Kester, F.T. Davies, Jr., and R.L. Geneve. 1997. Plant propagation: Principles
and practices. 6th ed., Prentice-Hall, Upper Saddle River, NJ, USA.
4.
Bab
dalam
sebuah
buku
Karukstis, K.K. 1991. Chlorophyll fluorescence as a physiological probe of the photosynthetic
apparatus, p. 769-795. In: H. Sheer (ed.). Chlorophylls. CRC Press, Boca Raton, FL, USA.
Sifat Abstrak
Di bawah ini adalah beberapa sifat yang dimiliki oleh sebuah abstrak yang baik. Hal ini berlaku
umum, baik abstrak dari sebuah laporan penelitian (termasuk skripsi, tesis, maupun disertasi),
dan abstrak artikel ilmiah yang akan dikirim untuk diterbitkan dalam jurnal ilmiah
Umumnya satu paragraf - Abstrak pada umumnya hanya terdiri dari satu paragraf.
Paragraf tunggal abstrak harus:
o
Utuh (complete) dan bersifat 'standalone', yaitu bisa berdiri sendiri dari artikel
utamanya.
Jelas (clear) - Informasi yang disampaikan dalam abstrak hendaknya jelas bagi
pembaca. Oleh karena itu, abstrak juga harus mempunyai organisasi yang baik
sehingga alur informasi yang disampaikan juga bisa ditangkap dengan mudah
oleh pembaca.
Tidak informasi baru - Abstrak tidak boleh mengandung informasi baru yang tidak
tercantum di dalam artikel utama.
Kalimat sederhana dan tidak bertele-tele - Kalimat dalam abstrak hendaknya dibuat
langsung dan tidak bertele-tele, apalagi mengandung kata-kata kiasan. Harap diingat
bahwa ruang yang tersedia untuk abstrak sangat terbatas sehingga harus dimanfaatkan
sebaik mungkin dengan kalimat-kalimat yang penuh dan sarat makna.
Menghindari singkatan dan istilah - Singkatan dan istilah yang tidak umum sebaiknya
tidak digunakan dalam abstrak. Umum tidaknya sebuah istilah dan singkatan, bisa
berbeda antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya. Dalam ilmu Nutrisi Ternak
Ruminansia, istilah VFAs mungkin sudah umum digunakan sehingga semua orang yang
berlatar belakang ilmu tersebut sudah memahaminya tanpa harus dijelaskan
menjadi volatile fatty acids. Demikian pula halnya dalam ilmu Tanaman, HST mungkin
sudah dianggap umum dan tidak menimbulkan penafsiran lain kecuali Hari Setelah
Tanam. Singkatan dan istilah yang sudah dianggap umum boleh digunakan di dalam
abstrak.
Panjang abstrak - seberapa panjang abstrak yang harus anda buat? Untuk artikel
ilmiah, panjang abstrak biasanya berkisar antara 150 hingga 250 kata. Untuk laporan
skripsi, tesis, atau disertasi biasanya mempunyai abstrak yang lebih panjang dari itu.
Yang paling penting untuk dilakukan adalah memeriksa panduan penulisan yang ada.
Jangan membuat abstrak melebihi ketentuan yang berlaku.
Abstrak
Contents
1. 1 Pendahuluan
2. 2 Anatomi Abstrak
3. 3 Sifat Abstrak
4. 4 Hal-hal Penting dalam Membuat Abstrak
Pendahuluan
Abstrak merupakan bentuk mini dari sebuah tulisan ilmiah. Sebuah abstrak yang
baik memiliki komponen tertentu yang harus dicantumkan di dalamnya. Komponenkomponen tersebut pun harus ditempatkan dengan urutan tertentu. Sering
dijumpai abstrak yang dibuat tidak mengikuti kaidah ini sehingga tidak bisa
dikatakan sebagai sebuah abstrak yang baik.
Anatomi Abstrak
Karena abstrak adalah bentuk mini dari artikel atau tulisan utama, abstrak memiliki
anatomi yang mirip dengan tulisan utama. Abstrak mengandung hal-hal penting
dari tulisan utama.
Sebuah abstrak yang baik memiliki anotomi seperti di bawah ini:
Pembukaan - Bagian ini mengawali sebuah abstrak dan biasanya terdiri dari
satu atau paling banyak dua kalimat. Bagian pembukaan ini menjawab
pertanyaan: mengapa itu penting? Bisa juga bagian ini tidak ada, dan
abstrak langsung dimulai dengan tujuan penelitian.
Masalah dan tujuan - Bagian ini selalu ada dalam sebuah abstrak, dan
biasanya merupakan kalimat pertama atau kedua dari abstrak. Di bagian ini
pula sering dicantumkan hipotesis penelitian.
Kesimpulan - Ini adalah bagian terakhir dari sebuah abstrak. Di sini penulis
menyampaikan kesimpulan dalam kaitan dengan jawaban pertanyaan
penelitian.