You are on page 1of 5

BAB I.

PENDAHULUAN
I.1.

Latar Belakang

Ekskursi geologi regional yang dilakukan pada tanggal 22 Maret 28 Maret 2016 di
Sulawesi Selatan dengan daerah meliputi Maros, Pare pare, Toraja Enrekang, Palopo.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan di lapangan sebagai mata kuliah wajib
Ekskursi Geologi Regional (GL-6098) pada Program Studi Magister Teknik Geologi,
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung.
Ekskursi geologi regional ini menitikberatkan pada sejarah pembentukan cekungan yang
terlihat dari singkapan yang ditemukan dari sisi petrologi, struktur paleotologi serta
geomorfologi. Sulawesi Selatan dijadikan sebagai objek untuk pelaksanaan ekskursi geologi
regional karena merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki kondisi geologi
yang kompleks. Pada daerah ini tersingkap batuan yang secara regional berumur pra tersier
hingga kuarter. Hal ini lah yang menjadi latar belakang pemilihan tempat ekskursi regional
sehingga kita dapat mengetahui pembentukan cekungan dari basement hingga lapisan
termuda.

Gambar 1.1 Rute perjalanan ekskursi geologi regional Sulawesi Selatan

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1

Maksud

Maksud dari ekskursi geologi regional ini adalah untuk:


Menambah dan meningkatkan pengetahuan, pengertian, dan pemahaman terhadap
konsep-konsep geologi dan khususnya geologi regional di daerah Sulawesi Selatan.
Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam penerapan konsep geologi regional pada
bidang-bidang kegiatan yang menyangkut ekplorasi, ekploitasi, dan pemanfaatan
energi dan sumber daya alam, seperti mineral dan migas.

1.2.2

Tujuan
Tujuan dari ekskursi geologi regional ini adalah:
Memenuhi satuan kredit semester (SKS) mata kuliah ekskursi geologi regional pada
Program Studi Magister Teknik Geologi-ITB.
Mengamati singkapan batuan secara langsung di lapangan, menghubungkan atau
mengkorelasikan antar singkapan serta melakukan interpretasi berdasarkan ciri
litologi dan aspek geologi, baik di lapangan maupun di studio.
Meningkatkan kemampuan mengolah data lapangan, melakukan analisis, sintesis dan
interpretasi proses dan sejarah geologi regional di daerah Sulawesi Selatan.
Meningkatkan kemampuan menulis laporan dan merepresentasikannya.
Mampu mengaplikasikannya pada bidang kajian khusus yang diminati tiap peserta.
Mempublikasikan hasil kegiatan ekskursi sehingga diharapkan dapat memberikan
khasanah ilmu pengetahuan bagi perkembangan dunia pendidikan dan industri di
Indonesia.

1.3 Peserta Ekskursi


Peserta ekskursi terdiri dari mahasiswa program magister teknik geologi angkatan tahun
2014-2015 dan dosen pembimbing dari ITB, sebagai berikut:
Tabel 1.1 Daftar Peserta dan Pembimbing ekskursi Geologi Regional 2016
No
1
2
3
4

NIM
22014001
22014002
22014003
22014004

Nama Peserta
Zurisman Fitriadi
Rio Irhan Mais Cendra Jaya
Ageng Nurmalasari
Sugeng Purwo Saputro

Nama Dosen
Prof. Dr. Ir. Emmy Suparka
Prof. Dr. Ir. Yahdi Zaim
Dr. Ir.Djuhaeni
Dr. Ir. Chalid Idham Abdullah
2

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48

22014006
22014008
22014009
22014010
22014012
22014013
22014014
22014015
22014016
22014017
22014018
22014019
22014020
22014022
22014023
22014024
22014031
22014033
22014034
22014035
22014036
22014038
22014039
22014041
22014042
22014043
22014046
22014047
22014048
22014049
22014301
22014302
22014303
22014304
22014305
22014306
22014307
22014308
22014309
22014310
22014311
22014312
22014315
22014317

Andika Artyanto
Bayu Himawan
Friska Agustin
Irhami
Rahmat Indrajati
Syahrul
Mohan Hilman
Rezky Aditiyo
Rahmi Mulyasari
Thio Hartoyo
Normawaty Fazra A Laya
Erwin Bakker
Farradhiva Ankla
Nugroho Aji Satriyo
Angga Ahya Huseina
Samuel
Arif Kesumaningtyas
Taufik Ramli
Ivan Rodearna Siallagan
Yudhistira Shaylendra
Rizzi Arizon
Kurniawan Giga Sakti
Arfizaldi
Erik Rolando Sarumpaet
Hendro Situmorang
Lena Maretha Salindeho
Abd Ali Kayum Pino
Lutfi Abdullah Hanif
Mochamad Mussoddaq
Charlianto Valdo
Yadzil Darajat
Terry Alfa Furqan
Joshua Shima
Muhammad Sulhuzair B.
Akhmad Khahlil Gibran
Irev Jundulloh
Joshua Nicholas Taslim
Eko Suko Wiratmoko
Aulia Hidayat Burhamidar
Nazar Nurdin
Ali Lukman
Jona Kusuma Maharani
Ditta Grifthiana Rahmadita
Aulia Pandu Satria

Ir. Benyamin Sapiie, Ph.D


Dr.Ir. Bambang Priadi
Dr. Ir. Budi Brahmantyo, M.Sc.
Dr. Ir. Yan Rizal R., Dipl. Geol.
Dr. I Gusti Bagus Eddy Sucipta, ST., MT.
Dr. Ir. Dina Anggreni Sarsito, MT.

49
50

22014318 Ary Patut Tri Pratomo


22015003 Rosa

1.4 Tinjauan Pustaka


Pulau Sulawesi menurut Simandjuntak (1992) merupakan hasil konvergensi ketiga lempeng,
yaitu lempeng Indo-Australia di sebelah selatan, lempeng Eurasia di sebelah barat, dan
lempeng Pasifik di sebelah barat pada Neogen. Konvergensi ini menghasilkan banyak tipe
struktur dalam berbagai skala yang mencakup zona subduksi dan kolisi, sesar dan perlipatan.
Pada saat ini, hampir semua struktur Neogen dan Pre-Neogen aktif atau teraktifkan kembali.
Sukamto (1975) dan Hamilton (1979) telah membagi Pulau Sulawesi menjadi tiga mandala
geologi berdasarkan kehadiran asosiasi batuan dan pola tektoniknya, yaitu: (1) Mandala
Sulawesi Barat di mana batuan sedimen, endapan volkano-klastik dan produk volkanik
Tersier menjadi penciri utamanya, (2) Mandala Sulawesi Tengah dan Tenggara yang dicirikan
olen batuan metamorfosa berumur Kapur Awal, dan (3) Mendala Sulawesi Timur di mana
dijumpai anjakan-anjakan ofiolit berasosiasi dengan batuan sedimen berumur Mesozoik dan
Paleozoik. Selawesi Selatan termasuk dalam Mandala Sulawesi Barat.
Hamilton (1979), Sukamto dan Simandjuntak (1983), Met-Calfe (1988, 1990), AudleyCharles (1991), dan Davidson (1991), membagi Pulau Sulawesi dan sekitarnya ke dalam 5
daerah tektonik, yaitu: 1) Busur Vulkanik Barat Sulawesi berumur Tersier; 2) Busur Vulkanik
Minahasa-Sangihe berumur Kuarter; 3) Sabuk Metamorfik Sulawesi Tengah berumur KapurPaleogen; 4) Sabuk Ofiolit Timur Sulawesi berumur Kretasius; 5) Fragmen Banda microcontinental yang berasal dari lempeng benua Australia berumur Paleozoikum.
1.5 Waktu dan Lokasi Pengamatan
Kegiatan ekskursi geologi regional di daerah Sulawesi Selatan dilaksanakan selama
tujuh hari dari tanggal 22 Maret 28 Maret 2016, dengan lokasi pengamatan sebagai berikut:
Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan Ekskursi Geologi Regional 2016
Waktu
Selasa,

Lokasi Pengamatan
22
ST 1
ST 2

Maret 2016
Rabu,
Maret 2016

23
ST 3
ST 4

Makassar Maros
Desa Malawa
Bantimurung dan Leang-Leang
Pangkajene Pare-Pare
Bantimala
Siloro

Objek Pengamatan
Formasi Malawa
Formasi Tonasa
Batuan dasar
Intrusi dan Formasi Malawa
4

ST 5
ST 6
ST 7

PT. Daya Cayo Asritama


Barru
Takalasi
Kamis,
24
Pare-Pare Enrekang Toraja
ST 8
Pantai Dutungan
Maret 2016
ST 9
Kantor Bupati Enrekang
ST 10 Bambapuang
ST 11 Gua Tontonan
ST 12 Gapura Toraja

Formasi Tonasa
Batuan Dasar Pra Tersier
Formasi Parepare
Formasi Parepare
Mollase
Formasi Toraja
Formasi Makale
Formasi Toraja dan

Formasi

Makale
Jumat,

25

Toraja
ST 13 Pongtiku
Maret 2016
ST 14 Kaleakan
ST 15 Marante
ST 16 Lemo
ST 17 Londa
Sabtu,
26
Toraja Palopo Sengkang
ST 18 Pongtiku
Maret 2016
ST 19 Batusitanduk
ST 20 Songka
ST 21 Lauwa
ST 22 Tambang Patirosompe
Minggu,
27
Sengkang Makassar
ST 23 Sungai Ningo
Maret 2016
ST 24 Sumpahlabu

Intrusi dan Formasi Latimojong


Formasi Toraja
Formasi Toraja
Batuan Beku
Formasi Makale
Formasi Latimojong
Formasi Lamasi
Formasi Lamasi
Formasi Walanae
Formasi Tacipi
Formasi Tacipi
Formasi Tacipi

You might also like