You are on page 1of 3

MODUL 3

AKUNTANSI PERPAJAKAN
Drs. Syamsu Alam, M.Si., Ak.

PENGHASILAN KENA PAJAK


- Penghasilan Usaha
- Penghasilan Non Usaha

REFERENSI
1. Akuntansi Pajak, Edisi Revisi, Shopar Lombanturuan, Gramedia Widia
Sarana Jakarta.
2. Akuntansi Pajak, Edisi Pertama, Pardiat, Mitra Wacana Media, Jakarta.
3. Akuntansi Perpajakan, Sukrisno Agus & Estralita Trisnawati, Salemba
Empat.
4. Akuntansi Pajak Penghasilan Rekonsiliasi Fiskal, Fiskal, Pusdiklat
Perpajakan.

2008

Akuntansi Perpajakan
Drs. Samsul Alam, M.Si., Ak.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Stelsel Akrual
Stelsel akrual (akrual basis) adalah suatu metode penghitungan penghasilan dan biaya dalam arti penghasilan diakui pada waktu diperoleh dan biaya
diakui pada waktu terhutang. Jadi, tidak tergantung kapan penghasilan itu
diterima dan kapan biaya itu dilunasi. Termasuk dalam kategori stelsel akrual
adalah pengakuan penghasilan

berdasarkan metode persentase tingkat

penyelesaian pekerjaan di bidang konstruksi pada usaha Build Operate and


Transfer (BOT) dan real estat.
Stelsel Kas
Stelsel kas (cash basis) adalah suatu metode penghitungan penghasilan
dan biaya dalam arti penghasilan diakui pada waktu diterima secara tunai dan
biaya yang dibayar secara tunai Stelsel kas biasa digunakan dalam perusaha-an
kecil, orang pribadi, dalam bidang usaha jasa transportasi, hiburan, restoran dan
yang sejenis.
Stelsel Campuran
Stelsel campuran adalah modifikasi dari stelsel kas yang dipergunakan
untuk penghitungan PPh. Dalam stelsel kas murni dapat digunakan untuk
menghitung PPh apabila:

Penghitungan jumlah penjualan dalam suatu periode harus meliputi seluruh


penjualan, baik tunai maupun yang bukan. Dalam menghitung harga pokok
penjualan harus diperhitungkan seluruh pembelian dan persediaan.
Dalam memperoleh harta yang dapat disusutkan dan hak-hak yang dapat
diamortisasi, biaya-biaya yang dikurangkan dari penghasilan hanya dapat
dilakukan melalui penyusutan dan amortisasi.
Pemakaian stelsel kas harus dilakukan secara taat asas (konsisten).

Contoh. Sebagai ilustrasi mengenai perbedaan ketiga stelsel tersebut dalam


mengakui adanya rugi/laba, diberikan contoh seperti berikut ini:
Stelsel
Kas

Uraian Pembukuan Tahun 2004


Perusahaan Katering "BM" selama tahun 2004 melakukan
transaksi sebagai berikut:
1. PENJUAlAN
- Menerima uang pesanan Desember 2003
- Pesanan Januari s.d Desember 2004 uang sudah diterima
- Pesanan Januari s.d Desember sudah selesai, tetapi uang
belum diterima
- Koreksi penjualan atas:
Pesanan tahun 2003 yang barn menerima uang pada
tahun 2004
Pesanan tahun 2004 belum diterima uangnya.
TOTAL PENJUAlAN
2. BIAYA
2008

Akuntansi Perpajakan
Drs. Samsul Alam, M.Si., Ak.

Stesel
Akrual

Stelsel
Campuran

10.000.000
10.000.000
100.000.000 100.000.000 100.000.000
20.000.000
(10.000.000)
20.000.000
110.000.000 120.000.000 120.000.000

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Klaim asuransi
Dividen tertentu
Iuran dana pension
Penghasilan dana pension
Pembagian laba perseroan komanditer yang tidak terbagi atas saham.
Bunga obligasi perusahaan reksadana
Penghasilan modal ventura
Pembebasan hutang tertentu

PENGHASILAN YANG SUDAH DIKENAKAN PPH FINAL


Penghasilan yang sudah dikenakan PPh yang sifatnya final tidak perlu lagi
diperhitungkan sebagai objek pajak penghasilan, dan atas PPh Final yang telah
dipotong pihak lain atau telah dibayar sendiri tidak dapat diperlakukan sebagai
kredit pajak. Objek PPh Final dapat dibedakan sesuai jenis pengenaannya
seperti berikut ini:
Yang serupa dengan objek PPh pasal 21 antara lain seperti berikut ini:
- Uang pesangon
Yang serupa dengan objek PPh pasal 22 antara lain seperti berikut ini:
- Industri semen dari pabrikan
- Industri tembakau dari pabrikan
- Migas pada agen PERTAMINA
- Gula pasir dan terigu
Yang serupa dengan objek PPh pasal23, antara lain seperti berikut ini:
- Bunga bank
- Bunga obligasi
- Premium SWAP/Forward
- Bunga anggota koperasi
- Sewa tanah dan atau bangunan
- Jasa pelayaran
- Jasa penerbangan
- Jasa konstruksi yang mempunyai sertifikasi jasa konstruksi dengan borongan sampai dengan
Rp 1 miliar.
- Jasa maklon
- Jasa konsultan manajemen
Yang serupa dengan objek PPh pasal 25, antara lain seperti:
- Selisih lebih pada revaluasi
- Pengalihan hak tanah dan bangunan
- Transaksi saham
- Diskonto obligasi

Rincian tarif dari PPh yang telah dikenakan PPh final tersebut adalah seperti
pada tabel berikut ini:
No

Tarif

Dari

1
2
3

Bunga deposito, tabungan


Bunga dan Premium SWAP/Forward
Bunga diterima anggota koperasi

20%
20%
15%

Bunga
Bunga dan premium
Bunga

Ps 4(2) UU PPh
Ps 4(2) UU PPh

Transaksi saham serta sekuritas lainnya di


Bursa Efek, antara lain:

0.1%

Bruto

Ps 4(2) UU PPh

0,5%

Seluruh saham pendiri saat IPO

Ps 4(2) UU PPh

20%

Bruto bunga

Ps 4(2) UU PPh

5
6

2008

Jenis Penghasilan

Saham diterima Orang Pribadi atau Badan


Saham diterima pendiri
Bunga Obligasi dengan kupon
Diskonto Obligasi dengan kupon

Akuntansi Perpajakan
Drs. Samsul Alam, M.Si., Ak.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Diatur

You might also like