Professional Documents
Culture Documents
Kesehatan
adalah
kegiatan
pengamatan
yang
penyakit
atau
masalah
kesehatan
dan
kondisi
yang
1.
kesakitan
(kasus)
yang
mendapat
pelayanan
di
a.
Sumber Data
1)
2)
3)
4)
5)
Register
Penderita
Pada
KLB
penyakit
dan
data
dan
definisi
operasional
pada
Laporan
tercantum dalam
Tabel 138
Contoh instrumen Laporan Bulanan UKP 2. Kesakitan
Umum tercantum pada Formulir 144. Laporan Bulanan
UKP 2. Kesakitan Umum.
Tabel
Jenis Data dan Definisi Operasional
Laporan Bulanan UKP 2 Kesakitan Umum
NO.
VARIABEL
Kolera positif
DEFINISI OPERASIONAL
diare,
dan
pada
pengujian
tinja
tersangka
dicurigai
kolera
kolera
apabila
adalah
sh:
(a)seseorang
diare
akut
(pedoman
Manajemen
Pengendalian
NO.
4
VARIABEL
Diare
dengan
ringan-sedang
5
Diare
dengan
DEFINISI OPERASIONAL
berat
dengan
keadaan
pada tinja
Kecacingan
air
besar
dan/atau
hasil
tinja
ditemukan
telur
pemeriksaan
cacing
B
Tonsilitis,
faringitis, batuk
dengan
tonsil,
faring,
laring
laryngitis
mengalami peradangan
Bronkhitis
biasanya
dengan
gejala
sulit
dibedakan
dengan
pneumonia
4
Pneumonia
bronkhopneumonia)
NO.
5
VARIABEL
DEFINISI OPERASIONAL
Pneumonia berat
TB
Paru
bakteriologis
atau asam
terdiagnosa klinis
2
TB
Selain
Paru
(TBC)
atau
hasil
pengujiam
Paru)
3
Kusta (PB)
fungsi
saraf,
(3)BTA
kulit
positif
Kusta (PB) jika lesi 1-5 buah, gangguan
satu syaraf dan BTA (-)
4
Kusta (MB)
Difteria
NO.
6
VARIABEL
Batuk Rejan (pertusis)
DEFINISI OPERASIONAL
Batuk lebih dari 2 minggu
disertai
paroksismus)
whooping
dan
batuk
yang
khas
(terus
tenggorok
ditemukan
kuman
pertussis
7
Tetanus
otot
(kejang)
disertai
rasa
yang
terjadinya
wajah
curiga
tetanus
opisthotonus
yang
disebut
dan
dengan
adalah
ekspresi
risus
sardonicus.
Tetanus neonatorum pada bayi 3-28
hari, sulit menyusu, mulut mencucu
disertai kejang rangsang
8
Sifilis
yang
ditemukan
ulkus
NO.
9
VARIABEL
Gonore
DEFINISI OPERASIONAL
Gunakan
alur
diagnosis
duh
tubuh
urethra
Penderita
laki-laki
ditemukan
duh
sebelumnya
mikroskopis
dan
ditemukan
atau
secara
bakteri
gram
positif
10
Demam,
gangguan
pencernaan
dan
12
13
Frambusia
RDT
konfirmasi/probable
D
1
flaccid
dan
gejala
lumpuh
perkembangan
layuh
sakitnya
NO.
2
VARIABEL
Campak
DEFINISI OPERASIONAL
Demam lebih dari 38C selama 3 hari
atau lebih disertai bercak kemerahan
berbentuk
makulapapular
disertai
Hepatitis
(ikterik/warna
seperti teh)
Hepatitis A
IgM-antiVHA
Hepatitis B
Hepatitis C
Hepatitis D
Hepatitis E
Rabies / Lyssa
Menderita sakit
NO.
10
VARIABEL
Demam berdarah dengue
DEFINISI OPERASIONAL
1. Seseorang berobat dengan gejala
demam mendadak, tinggi, dan terus
menerus 2 hari atau lebih, gejala
perdarahan (antara lain uji tourniquet,
ptekia, purpura, ekimosis, epistaksis,
perdarahan gusi, hematemesis, melena)
trombositopenia (<100.000/dL dan
hemokonsentrasi (hematokrit meningkat
20%/lebih) dan atau serologi positif
2. Penderita demam berdarah dengue
dirujuk oleh RS dan dilakukan
investigasi oleh Puskesmas
11
Demam dengue
hari
atau
lebih,
gejala
trombosit
>100.000/uLdan
Chikungunya
Demam
mendadak,
makulopapular,
dan
bercak
merah
nyeri
sendi
(arthralgia)
13
Cacar Air
virus,
demam
ringan,
AIDS
NO.
1
VARIABEL
Malaria suspek
DEFINISI OPERASIONAL
Suspek malaria adalah seseorang yang
menderita sakit dengan gejala demam
atau riwayat demam dalam 48 jam
terakhir dan tinggal di daerah endemis
malaria atau adanya riwayat bepergian
ke daerah endemis malaria dalam empat
minggu terakhir sebelum sakit
berdasarkan
pengujian
Malaria
Plasmodium Kasus
falsiparum
malaria
adalah
positif
seseorang
P.
Falsiparum
dengan
hasil
Filariasis
Seseorang
yang
mengandung
dengan
hasil
dalam
darahnya
mikrofilaria
dan/atau
pemeriksaan
deteksi
Hipertensi
diastolik
Committe
90
mmHg
on
(Joint
Prevention
NO.
3
VARIABEL
Stroke
DEFINISI OPERASIONAL
suatu
keadaan
tanda-tanda
dimana
klinis
ditemukan
yang
berkembang
neurologi
fokal
dan
dapat
dibedakan
dalam
darah
akibat
sumbatan
akibat
struktur
atau
fungsi
gagal
jantung
jantung
akut
yang
tak
terjadi
bisa
10
NO.
5
VARIABEL
Diabetes Melitus tipe 1
DEFINISI OPERASIONAL
DM
Tipe
sistemik
adalah
akibat
adalah
terjadinya
kelainan
gangguan
penyakit
metabolik
dengan
Obesitas
jaringan
mengganggu
adiposa
yang
kesehatan.
akan
Seseorang
Penyakit Tiroid
merokok.
Penyakit
ini
ditandai dengan:
- Perjalanan penyakit yang progresif
- Penyempitan (obstruksi) saluran
napas yang tidak sepenuhnya reversible
- Hiperinflasi Paru
- Manifestasi sistemik
- Peningkatan dan beratnya
eksaserbasi akut.
11
NO.
10
VARIABEL
Penyakit Ginjal Kronik
DEFINISI OPERASIONAL
Timbul secara perlahan dan sifatnya
menahun.
Awalnya
tidak
ditemukn
Thalassemia
Sekumpulan
gangguan
genetik
yang
globin.
Mempunyai
sel
darah
sehingga
penderita
akan
Osteoporosis
mikro-arsitektur
yang
kekuatan
kerapuhan
berakibat
tulang
dan
tulang,
jaringan
menurunnya
meningkatnya
sehingga
tulang
mudah patah.
13
SLE/Lupus
14
Hipertropi prostat
15
Tumor Payudara
payudara,
kulit payudara.
12
tidak
termasuk
NO.
16
VARIABEL
Retinoblastoma
DEFINISI OPERASIONAL
tumor ganas di dalam bola mata yang
berkembang
dari
sel
retina
Leukemia
penyakit
keganasan
sel
darah
yang
berlebihan
terdesaknya
sel
dan
darah
(sel blast)
menyebabkan
yang
normal
Kanker serviks
19
Kanker kolorektal
20
Kanker paru
paru,
metastasis
tumor
tumor
di
mediatinum,
paru,
dan
Kanker Nasofaring
Sesuai
dengan
Pedoman
Pelayanan
Osteosarcoma
Sesuai
dengan
Pedoman
Pelayanan
Limphoma Malignum
Sesuai
dengan
Pedoman
Pelayanan
Neuroblastoma
Sesuai
dengan
Pedoman
13
Pelayanan
NO.
21
VARIABEL
Asma
DEFINISI OPERASIONAL
Sesuatu
kelainan
berupa
inflamasi
berbagai
rangsangan
yang
bersifat
reversible
baik
GANGGUAN MENTAL
Mental Organik
Gangguan
mental
disebabkan
karena
yang
rudapaksa
diduga
atau
penyakit fisik
2
Gangguan Penggunaan
Napza
Psikotik
Depresi
Ansietas
Gangguan Perkembangan
14
NO.
7
VARIABEL
DEFINISI OPERASIONAL
Percobaan Tindakan
Bunuh Diri
Glaukoma
optik
dan
kehilangan
lapang
dengan
berbagai
faktor
Katarak
Hipermetropia
Kelainan
sejajar
refraksi
yang
dimana
masuk
ke
sinar-sinar
mata
tanpa
tajam
penglihatan
tidak
Miopi
Kelainan
refraksi
dimana
sinar-sinar
akomodasi
retina,
akan
dibiaskan
sehingga
di
tajam
penglihatan kabur
5
Astigmatisme
lensa
yang
tidak
sama
pada
berbagai meridian
6
Presbiopia
15
NO.
8
VARIABEL
Retinopati diabetic
DEFINISI OPERASIONAL
Suatu mikroangiopati yang mengenai
prekapiler retina, kapiler dan venula,
sehingga
menyebabkan
oklusi
mikro
Buta
10
Low vision
11
12
Konjungtivitis
Radang
konjungtiva
yang
dapat
Hordeulum
dengan
tanda
kelenjar
Pterygium
Pertumbuhan
jaringan
fibrovaskular
Penyakit
mata
yang
tidak
termasuk
Otitis Eksterna
Peradangan
sebagian
atau
seluruh
16
NO.
3
VARIABEL
Otitis
Media
DEFINISI OPERASIONAL
Supuratif Peradangan
kronik
telinga
tengah
Serumen prop
Presbiakusis
Gangguan
lainnya
pendengaran Gangguan
pendengaran
yang
17
tidak
NO.
9
VARIABEL
Mastoiditis
DEFINISI OPERASIONAL
Mastoiditis adalah proses inflamasi pada
mukoperious
sellulae
mastoid
yang
isthmus
timpani
oleh
berbagai
perlekatan
jaringan
yang
akibat
proses
peradangan,
transport
tekanan
fisik
maupun
kimiawi
18
NO.
3
VARIABEL
DEFINISI OPERASIONAL
tekanan
kimiawisebagai
terpeleset,
fisik
akibat
terperosok,
maupun
dari
seseorang
terjatuh
dari
baik
yang
penyakit
disebabkan
kronik
maupun
multifaktorial.
4
tekanan
fisik
maupun
kimiawi
kerusakan
kulit
karena
kimia,
sengatan
listrik,
dan
Cedera
atau
kesehatan
kekerasan fisik
tekanan
kimiawiakibat
seseorang
fisik
perbuatan
yang
kesengsaraan atau
fisik
(perbuatan
maupun
terhadap
menimbulkan
penderitaan secara
yang
mengakibatkan
diprioritaskan
fisik
pada
(dipukul,
kekerasan
ditendang,
19
NO.
7
8
VARIABEL
DEFINISI OPERASIONAL
Gangguan kesehatan
akibat kekerasan mental
Gangguan
kesehatan
10
Keracunan makanan
Cedera/kecelakaan akibat
kerja
PENYAKIT LAINNYA
Trauma lahir
Asfiksia
Hipotiroid kongenital
Hipotiroid kongenital
Spina bifida
Anencephaly
Meningo/Encephalocele
Katarak kongenital
saja
Celah
langit
dan
langit-
langit sumbing)
Hypospadia
Epispadia
20
NO.
VARIABEL
DEFINISI OPERASIONAL
Talipes
Reduction deformity
fistula
Omphalocele
Gastroschisis
Kembar siam
Tabel 140
Jenis data dan Definisi operasional
Laporan Bulanan Pelayanan Kesakitan Terbanyak
NO.
1.
JENIS DATA
Jenis Penyakit Terbanyak
DEFINISI OPERASIONAL
Merupakan jenis penyakit yang terdata
berdasarkan jumlah kasus terbanyak
yang terdapat di Puskesmas
2.
Kode ICD X
Cukup jelas
3.
4.
III.
21
PWS-KLB
ditetapkan
oleh
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat.
Instrumen yang digunakan dalam PWS penyakit menular potensi
KLB adalah:
Penggunaan
Register Data Mingguan Penyakit Menular Potensi KLB
merupakan rekapitulasi data kesakitan (kasus baru)
sejumlah penyakit potensi KLB (sesuai dengan ketetapan
masing masing Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota).
Menurut jenis penyakit dan desa pada minggu tertentu
b.
Sumber Data
Data untuk Register Data Mingguan Penyakit Menular
Potensi KLB diperoleh dari data kesakitan (kasus baru)
22
Jalan
(berobat)
di
Puskesmas
Keliling,
di
Tabel 143
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Data Mingguan Penyakit Menular Potensi KLB
NO
JENIS DATA
DEFINISI OPERASIONAL
Kode Puskesmas
Cukup Jelas
Nama Puskesmas
Cukup Jelas
Tahun
Tahun pendataan
Jumlah
Cukup jelas
Pustu/Poskesdes/
bides yg ada:
5
Cukup jelas
Desa/Kel
Cukup jelas
Minggu Ke
Nama Penyakit
(Kasus/Meninggal)
oleh
Dinas
Kesehatan
setempat
23
atau
NO
9
JENIS DATA
Kasus
DEFINISI OPERASIONAL
Jumlah
tertentu.
kasus
pada
Jumlah
sebelumnya
tidak
minggu
kasus
boleh
dan
pada
digabung,
desa
minggu
tetapi
Meninggal
24
2. PWS
Mingguan
Penyakit
Menular
Potensi
KLB
Menurut
Penggunaan
PWS Mingguan Penyakit Menular Potensi KLB Menurut
Desa/Kelurahan
dan
Minggu
Kejadian
merupakan
Sumber Data
Data PWS Mingguan Penyakit Menular Potensi KLB Menurut
Desa/Kelurahan dan Minggu Kejadian diperoleh dari Register
Data Mingguan Penyakit Menular Potensi KLB.
c.
Tabel 144
Jenis Data dan Definisi Operasional
Register Data Mingguan Penyakit Menular Potensi KLB
NO
JENIS DATA
DEFINISI OPERASIONAL
Kode Puskesmas
Cukup Jelas
Nama Puskesmas
Cukup Jelas
Tahun
Tahun pendataan
Desa/Kelurahan
Cukup jelas
Jumlah
Kasus
Meninggal
Menurut
dan Minggu
25
NO
6
JENIS DATA
DEFINISI OPERASIONAL
Kelengkapan laporan
Jumlah
puskesmas
pembantu
Sumber Data
Sumber
data
laporan
bulanan
data
kematian
Puskesmas
NO.
1.
Kematian
2.
Identitas
lengkap warga
yang
meninggal,
meninggal
3.
Tanggal meninggal
Cukup jelas
4.
Lokasi meninggal
Lokasi
spesifik
jalan
26
kejadian
kematian, nama
5.
Sebab kematian
dilaporkan
langsung,
penyerta.
27
sebab
juga
dasar,
dengan
dan
Sebab
penyakit
1.
Penggunaan
Laporan Penetapan Sebab Kematian merupakan salah satu
sumber data laporan kematian di Puskesmas.
2.
Sumber Data
Data pada Laporan Penetapan Sebab Kematian bersumber
dari hasil pemeriksaan dokter, bidan, atau perawat serta
dokumen
rekam
medis
pasien
meninggal
di
jejaring
Puskesmas.
3.
Jenis
Data,
Definisi
Operasional,
Instrumen
dan
Cara
Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Laporan Penetapan
Sebab Kematian tercantum dalam tabel 147. Jenis Data dan
Definisi operasional Laporan Penetapan Sebab Kematian.
Contoh instrumen Laporan Penetapan Sebab Kematian dan
cara pengisiannya
Tabel 147
Jenis Data dan Definisi operasional
Laporan Penetapan Sebab Kematian
NO
1.
JENIS DATA
Fasilitas
DEFINISI OPERASIONAL
Kesehatan
2.
Kab/Kota
Cukup jelas
3.
Provinsi
Cukup jelas
4.
Nama
5.
NIK
6.
Cukup jelas
7.
Umur
8.
Jenis Kelamin
9.
Alamat
28
dan
meninggal
11. Lokasi meninggal
Tempat/lokasi meninggal
14. Penyakit
penyerta/kondisi tertentu
dan
bertugas
gelar/jabatan fungsionalnya
dokter/bidan/perawat
yang
membuat
surat
keterangan
29