Professional Documents
Culture Documents
Menimbang
2012
tentang
Pendidikan
Tinggi,
perlu
Nomor
12
Tahun
2012
tentang
-2-
: PERATURAN
PENDIDIKAN
MENTERI
TINGGI
RISET,
TENTANG
TEKNOLOGI,
STANDAR
DAN
NASIONAL
PENDIDIKAN TINGGI.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan
standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan,
ditambah dengan Standar Nasional Penelitian, dan
Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.
2. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal
tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi di
perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
-3-
Nasional
Pengabdian
kepada
Masyarakat
Kualifikasi
selanjutnya
Nasional
disingkat
penjenjangan
KKNI
kualifikasi
Indonesia,
adalah
kompetensi
yang
kerangka
yang
dapat
pengalaman
kerja
dalam
rangka
pemberian
menengah
yang
mencakup
program
program
profesi,
program
spesialis
yang
Tinggi
adalah
satuan
pendidikan
yang
-4-
10. Pembelajaran
dengan
adalah
proses
dan
sumber
dosen
interaksi
belajar
mahasiswa
pada
suatu
lingkungan belajar.
11. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut
kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk
memperoleh informasi, data, dan keterangan yang
berkaitan dengan pemahaman dan/atau pengujian
suatu cabang pengetahuan dan teknologi.
12. Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas
akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat
dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
13. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat sks
adalah
takaran
waktu
kegiatan
belajar
yang
di
atau
usaha
besarnya
mahasiswa
pengakuan
dalam
atas
mengikuti
pendidikan
tinggi
antara
lain,
-5-
Nasional
Pendidikan,
Standar
Nasional
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
menerapkan
nilai
humaniora
serta
mutu
ditetapkan
sesuai
dalam
dengan
Standar
kriteria
Nasional
yang
Pendidikan
Tinggi; dan
c. mendorong agar perguruan tinggi di seluruh wilayah
hukum
mencapai
Negara
mutu
Kesatuan
Republik
pembelajaran,
Indonesia
penelitian,
dan
oleh
setiap
perguruan
tinggi
untuk
dasar
penyelenggaraan
pembelajaran
-6-
d. dijadikan
dasar
penyelenggaraan
penelitian
dan
Nasional
Pendidikan
Tinggi
sebagaimana
secara
sesuai
terencana,
dengan
terarah,
tuntutan
dan
perubahan
menyusun
dan
mengembangkan
Standar
ayat
(1)
menjadi
acuan
dalam
menyusun,
-7-
Bagian Kedua
Standar Kompetensi Lulusan
Pasal 5
(1) Standar
kompetensi
lulusan
merupakan
kriteria
dalam
rumusan
capaian
pembelajaran
lulusan.
(2) Standar kompetensi lulusan yang dinyatakan dalam
rumusan capaian pembelajaran lulusan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai acuan
utama
standar
pengembangan
proses
standar
pembelajaran,
isi
pembelajaran,
standar
penilaian
pada
deskripsi
capaian
pembelajaran
-8-
falsafah
bidang
ilmu
tertentu
secara
umum
sebagai
kemampuan
kerja
khusus
sebagai
kemampuan
kerja
capaian
pembelajaran
lulusan
sebagaimana
-9-
pengetahuan
dan
keterampilan
khusus
pembelajaran
lulusan
diusulkan
kepada
ditetapkan
menjadi
capaian
pembelajaran
lulusan.
(5) Rumusan capaian pembelajaran lulusan sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dikaji dan ditetapkan oleh
Menteri sebagai rujukan program studi sejenis.
(6) Ketentuan
mengenai
penyusunan,
pengusulan,
dan
keluasan
materi
pembelajaran
- 10 -
program
pendidikan,
dirumuskan
dengan
program
menguasai
diploma
konsep
satu
umum,
paling
sedikit
pengetahuan,
dan
program
menguasai
diploma
prinsip
dua
dasar
paling
pengetahuan
sedikit
dan
program
diploma
tiga
paling
sedikit
menguasai
pengetahuan
dan
konsep
keterampilan
teoritis
tertentu
bidang
secara
- 11 -
g. lulusan
program
subspesialis
doktor,
paling
doktor
sedikit
terapan,
menguasai
dan
filosofi
proses
tentang
pembelajaran
pelaksanaan
merupakan
pembelajaran
kriteria
pada
proses
pembelajaran
sebagaimana
efektif,
mahasiswa.
kolaboratif,
dan
berpusat
pada
- 12 -
(2) Interaktif
sebagaimana
menyatakan
bahwa
dimaksud
capaian
pada
ayat
pembelajaran
(1)
lulusan
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
sebagaimana
menyatakan
bahwa
dimaksud
capaian
pada
ayat
pembelajaran
(1)
lulusan
sebagaimana
menyatakan
diraih
bahwa
melalui
dimaksud
capaian
proses
pada
ayat
(1)
pembelajaran
lulusan
pembelajaran
yang
bahwa
capaian
pembelajaran
lulusan
sebagaimana
menyatakan
bahwa
dimaksud
capaian
pada
pembelajaran
ayat
(1)
lulusan
dengan
permasalahan
pendekatan transdisiplin.
nyata
melalui
- 13 -
(8) Efektif
sebagaimana
menyatakan
dimaksud
bahwa
capaian
pada
ayat
pembelajaran
(1)
lulusan
sebagaimana
menyatakan
bahwa
dimaksud
capaian
pada
ayat
pembelajaran
(1)
lulusan
diraih
melalui
proses
pembelajaran
yang
dan
mengembangkan
kebutuhan
kemandirian
mahasiswa,
dalam
mencari
serta
dan
menemukan pengetahuan.
Pasal 12
(1) Perencanaan
proses
pembelajaran
sebagaimana
kelompok
keahlian
suatu
bidang
ilmu
- 14 -
pembelajaran
untuk
memenuhi
capaian
pembelajaran lulusan;
d. bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang
akan dicapai;
e. metode pembelajaran;
f. waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan
pada tiap tahap pembelajaran;
g. pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan
dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh
mahasiswa selama satu semester;
h. kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan
i. daftar referensi yang digunakan.
(4) Rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain
wajib ditinjau dan disesuaikan secara berkala dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 13
(1) Pelaksanaan
proses
pembelajaran
sebagaimana
- 15 -
Pasal 14
(1) Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib
dilakukan secara sistematis dan terstruktur melalui
berbagai mata kuliah dan dengan beban belajar yang
terukur.
(2) Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib
menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai
dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai
kemampuan
tertentu
matakuliah
dalam
yang
ditetapkan
dalam
rangkaian
pemenuhan
capaian
pembelajaran lulusan.
(3) Metode pembelajaran sebagaimana dinyatakan pada
ayat
(2)
yang
dapat
dipilih
untuk
pelaksanaan
studi
kasus,
pembelajaran
kolaboratif,
berbasis
pembelajaran
lain,
memfasilitasi
pemenuhan
masalah,
yang
dapat
capaian
atau
metode
secara
efektif
pembelajaran
lulusan.
(4) Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau
gabungan
dari
beberapa
metode
pembelajaran
- 16 -
dalam
rangka
pengembangan
sikap,
pembelajaran
masyarakat
berupa
sebagaimana
pengabdian
dimaksud
pada
kepada
ayat
(8)
teknologi
untuk
memajukan
kesejahteraan
merupakan
satuan
waktu
proses
- 17 -
- 18 -
f. paling
lama
(empat)
tahun
akademik
untuk
atau
diploma
empat/sarjana
terapan,
program
subspesialis,
doktor
setelah
terapan,
atau
menyelesaikan
program
program
tinggi
dapat
menetapkan
masa
- 19 -
(satu)
sks
pada
proses
pembelajaran
berupa
belajar
mahasiswa
program
diploma
dua,
dan
program
sarjana
yang
berprestasi
program
magister,
program
magister
semester
mengikuti
program
magister
atau
magister
terapan
sebelum
menyelesaikan
program doktor.
(4) Mahasiswa berprestasi akademik tinggi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan mahasiswa yang
mempunyai indeks prestasi semester (IPS) lebih besar
dari 3,00 (tiga koma nol nol) dan memenuhi etika
akademik.
- 20 -
dalam
rangka
pemenuhan
capaian
pembelajaran lulusan.
(2) Penilaian
proses
dan
hasil
belajar
mahasiswa
- 21 -
kemampuan
mahasiswa
pada
saat
penilaian
yang
prosedur
dan
hasil
penguasaan
pengetahuan,
keterampilan
- 22 -
(5) Hasil
akhir
berbagai
penilaian
teknik
dan
merupakan
instrumen
integrasi
penilaian
antara
yang
digunakan.
Pasal 22
(1) Mekanisme penilaian sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 19 ayat (2) huruf c, terdiri atas:
a. menyusun,
menyampaikan,
menyepakati
tahap,
yang
memuat
prinsip
penilaian
penilaian
proses
dan
hasil
penilaian
pada
tahap
perencanaan
- 23 -
pemangku
kepentingan
yang
relevan.
(3) Pelaksanaan penilaian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk program subspesialis, program doktor,
dan program doktor terapan wajib menyertakan tim
penilai eksternal dari perguruan tinggi yang berbeda.
Pasal 24
(1) Pelaporan
Pasal
penilaian
19
ayat
(2)
sebagaimana
huruf
dimaksud
berupa
dalam
kualifikasi
tahap
pembelajaran
sesuai
dengan
rencana
pembelajaran.
(4) Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan di tiap
semester dinyatakan dengan indeks prestasi semester
(IPS).
- 24 -
mahasiswa
dari
program
diploma
dan
dinyatakan
apabila
lulus
mencapai
dengan
predikat
indeks
prestasi
apabila
mencapai
indeks
prestasi
- 25 -
memiliki
capaian
pembelajaran
lulusan
yang
doktor,
program
doktor
terapan,
dapat
dinyatakan
memuaskan
apabila
lulus
mencapai
dengan
predikat
indeks
prestasi
apabila
mencapai
indeks
prestasi
program
terapan,
program
magister,
doktor,
program
dan
magister
program
doktor
terapan;
b. sertifikat profesi, bagi lulusan program profesi;
- 26 -
c. sertifikat
kompetensi,
bagi
lulusan
program
keterangan
ditentukan
lain
pendamping
oleh
ijazah,
peraturan
kecuali
perundang-
undangan.
(6) Sertifikat profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
huruf b diterbitkan oleh perguruan tinggi bersama
dengan
Kementerian,
Pemerintah
Non
Kementerian
Kementerian,
lain,
dan/atau
Lembaga
organisasi
profesi.
(7) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat
(5) huruf c diterbitkan oleh perguruan tinggi bekerja
sama dengan organisasi profesi, lembaga pelatihan,
atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi.
Bagian Keenam
Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan
Pasal 26
Standar
dosen
dan
tenaga
kependidikan
merupakan
tenaga
kependidikan
pendidikan
dalam
untuk
rangka
menyelenggarakan
pemenuhan
capaian
pembelajaran lulusan.
Pasal 27
(1)
Dosen
wajib
memiliki
kualifikasi
akademik
dan
kemampuan
dalam
untuk
rangka
menyelenggarakan
pemenuhan
capaian
- 27 -
(2)
harus
dipenuhi
oleh
seorang
dosen
dan
(1)
dinyatakan
dengan
sertifikat
pendidik,
(5)
(7)
(8)
(9)
- 28 -
relevan
dengan
program
studi
dan
program
magister
dan
program
magister
program
magister
dan
program
magister
program
studi
dan
berkualifikasi
setara
program
spesialis
dan
subspesialis
harus
relevan
dengan
program
studi
dan
- 29 -
pelaksanaan,
dan
pengendalian
proses pembelajaran;
2. pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran;
3. pembimbingan dan pelatihan;
4. penelitian; dan
5. pengabdian kepada masyarakat;
b. kegiatan dalam bentuk pelaksanaan tugas tambahan;
dan
c. kegiatan penunjang.
(2) Beban kerja pada kegiatan pokok dosen sebagaimana
dinyatakan pada ayat (1) huruf a disesuaikan dengan
besarnya beban tugas tambahan, bagi dosen yang
mendapatkan tugas tambahan.
- 30 -
terstuktur
tugas
akhir,
dalam
rangka
tesis,
disertasi,
penyusunan
atau
karya
tetap
pada
satuan
kerja
atau
satuan
pendidikan lain.
(3) Jumlah dosen tetap pada perguruan tinggi paling
sedikit 60% (enam puluh persen) dari jumlah seluruh
dosen.
(4) Jumlah dosen tetap yang ditugaskan secara penuh
waktu untuk menjalankan proses pembelajaran pada
setiap program studi paling sedikit 6 (enam) orang.
(5) Dosen tetap untuk program doktor atau program doktor
terapan paling sedikit memiliki 2 (dua) orang profesor.
(6) Dosen tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (4) wajib
memiliki keahlian di bidang ilmu yang sesuai dengan
disiplin ilmu pada program studi.
Pasal 30
(1) Tenaga kependidikan memiliki kualifikasi akademik
paling rendah lulusan program diploma 3 (tiga) yang
dinyatakan dengan ijazah sesuai dengan kualifikasi
tugas pokok dan fungsinya.
- 31 -
kependidikan
yang
memerlukan
keahlian
- 32 -
bentuk
pembelajaran,
serta
harus
menjamin
prasarana
pembelajaran
sebagaimana
- 33 -
Pasal 35
Pedoman
mengenai
kriteria
prasarana
pembelajaran
perguruan
tinggi
harus
memenuhi
kualitas
bangunan
perguruan
tinggi
tinggi
harus
menyediakan
sarana
dan
- 34 -
(3) Pedoman
mengenai
sarana
dan
prasarana
bagi
tentang
pengendalian,
perencanaan,
pemantauan
dan
pelaksanaan,
evaluasi,
serta
pengelolaan
pembelajaran
sebagaimana
pembelajaran,
standar
dosen
dan
tenaga
program
pembelajaran
sesuai
kegiatan
sistemik
yang
menciptakan
- 35 -
hasil
program
pembelajaran
secara
keputusan
perbaikan
dan
tinggi
dalam
melaksanakan
standar
kebijakan,
rencana
strategis,
dan
oleh
sivitas
akademika
dan
pemangku
studi
dalam
melaksanakan
program
pembelajaran;
b. menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan jenis
dan
program
pendidikan
yang
selaras
dengan
dan
program
meningkatkan
studi
dalam
mutu
pengelolaan
melaksanakan
program
pemantauan
program
dan
studi
evaluasi
dalam
terhadap
melaksanakan
kegiatan pembelajaran;
e. memiliki
evaluasi,
panduan
perencanaan,
pengawasan,
penjaminan
pelaksanaan,
mutu,
dan
program
pembelajaran
paling
- 36 -
Bagian Kesembilan
Standar Pembiayaan Pembelajaran
Pasal 40
(1) Standar pembiayaan pembelajaran merupakan kriteria
minimal tentang komponen dan besaran biaya investasi
dan biaya operasional yang disusun dalam rangka
pemenuhan
capaian
pembelajaran
lulusan
investasi
pendidikan
tinggi
sebagaimana
tinggi
untuk
pengadaan
pengembangan
dosen,
sarana
dan
dan
tenaga
operasional
pendidikan
tinggi
sebagaimana
kependidikan,
biaya
bahan
operasional
operasional
pendidikan
tinggi
sebagaimana
- 37 -
sampai
pada
satuan
program
studi;
b. melakukan analisis biaya operasional pendidikan tinggi
sebagai bagian dari penyusunan rencana kerja dan
anggaran tahunan perguruan tinggi yang bersangkutan;
dan
c. melakukan evaluasi tingkat ketercapaian standar satuan
biaya
pendidikan
tinggi
pada
setiap
akhir
tahun
anggaran.
Pasal 42
(1) Badan penyelenggara perguruan tinggi swasta atau
perguruan
tinggi
wajib
mengupayakan
pendanaan
tinggi
wajib
menyusun
kebijakan,
- 38 -
BAB III
STANDAR NASIONAL PENELITIAN
Bagian Kesatu
Ruang Lingkup Standar Nasional Penelitian
Pasal 43
Ruang lingkup Standar Nasional Penelitian terdiri atas:
a. standar hasil penelitian;
b. standar isi penelitian;
c. standar proses penelitian;
d. standar penilaian penelitian;
e. standar peneliti;
f. standar sarana dan prasarana penelitian;
g. standar pengelolaan penelitian; dan
h. standar pendanaan dan pembiayaan penelitian.
Bagian Kedua
Standar Hasil Penelitian
Pasal 44
(1) Standar hasil penelitian merupakan kriteria minimal
tentang mutu hasil penelitian.
(2) Hasil penelitian di perguruan tinggi diarahkan dalam
rangka
mengembangkan
teknologi,
serta
ilmu
pengetahuan
meningkatkan
dan
kesejahteraan
dimaksud
pada
ayat
(2),
capaian
- 39 -
dan/atau
tidak
membahayakan
berupa
penjelasan
atau
penemuan
untuk
berupa
pengetahuan
inovasi
dan
serta
teknologi
pengembangan
yang
bermanfaat
ilmu
bagi
memuat
prinsip-prinsip
kemanfaatan,
- 40 -
Bagian Keempat
Standar Proses Penelitian
Pasal 46
(1) Standar proses penelitian merupakan kriteria minimal
tentang
kegiatan
penelitian
yang
terdiri
atas
pada
ayat
(2)
dan
ayat
(3),
capaian
penilaian
penelitian
merupakan
kriteria
yang
merupakan
penilaian
untuk
- 41 -
b. objektif,
yang
merupakan
penilaian
berdasarkan
penelitian
dapat
dilakukan
dengan
peneliti
merupakan
kriteria
minimal
serta
tingkat
kerumitan
dan
tingkat
kedalaman penelitian.
(3) Kemampuan peneliti sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditentukan berdasarkan:
a. kualifikasi akademik; dan
b. hasil penelitian.
- 42 -
mengenai
kewenangan
melaksanakan
penelitian
paling
sedikit
terkait
kerja,
kesehatan,
kenyamanan,
dan
tentang
pengendalian,
perencanaan,
pemantauan
dan
pelaksanaan,
evaluasi,
serta
- 43 -
yang
bertugas
untuk
mengelola
penelitian.
(3) Kelembagaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
adalah lembaga penelitian, lembaga penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, atau bentuk lain yang
sejenis
sesuai
dengan
kebutuhan
dan
ketentuan
perguruan tinggi.
Pasal 51
(1) Kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50
ayat (2) wajib:
a. menyusun dan mengembangkan rencana program
penelitian sesuai dengan rencana strategis penelitian
perguruan tinggi;
b. menyusun
dan
mengembangkan
peraturan,
pemantauan
dan
evaluasi
pelaksanaan penelitian;
e. melakukan diseminasi hasil penelitian;
f. memfasilitasi
peningkatan
kemampuan
peneliti
penghargaan
kepada
peneliti
yang
berprestasi; dan
h. melaporkan kegiatan penelitian yang dikelolanya.
(2) Perguruan tinggi wajib:
a. memiliki
rencana
strategis
penelitian
yang
- 44 -
dan
meningkatkan
mutu
pengelolaan
pemantauan
dan
evaluasi
terhadap
dalam
menyelenggarakan
program
pendanaan
dan
pembiayaan
penelitian
- 45 -
pendanaan
dan
pembiayaan
penelitian
penelitian
pemantauan
yang
dan
terdiri
atas
evaluasi,
seleksi
pelaporan
- 46 -
BAB IV
STANDAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Bagian Kesatu
Ruang Lingkup Standar Nasional Pengabdian kepada
Masyarakat
Pasal 54
Ruang
lingkup
Standar
Nasional
Pengabdian
kepada
hasil
pengabdian
kepada
masyarakat
- 47 -
pengembangan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi; atau
d. bahan ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan
sumber belajar.
Bagian Ketiga
Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat
Pasal 56
(1) Standar isi pengabdian kepada masyarakat merupakan
kriteria minimal tentang kedalaman dan keluasan
materi pengabdian kepada masyarakat.
(2) Kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada
masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengacu
pada
standar
hasil
pengabdian
kepada
masyarakat.
(3) Kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada
masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bersumber dari hasil penelitian atau pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
(4) Hasil penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
meliputi:
a. hasil penelitian yang dapat diterapkan langsung dan
dibutuhkan oleh masyarakat pengguna;
b. pengembangan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
- 48 -
pemecahan
dan/atau
masalah,
rekomedasi
rekayasa
kebijakan
sosial,
yang
dapat
proses
merupakan
pengabdian
pengabdian
kriteria
kepada
kepada
minimal
masyarakat,
masyarakat
tentang
yang
kegiatan
terdiri
atas
mutu,
keselamatan
kerja,
kesehatan,
pengabdian
kepada
masyarakat
yang
pembelajaran
memenuhi
capaian
harus
diarahkan
pembelajaran
lulusan
untuk
dan
- 49 -
(5) Kegiatan
pengabdian
kepada
masyarakat
yang
pengabdian
diselenggarakan
kepada
secara
masyarakat
terarah,
harus
terukur,
dan
terprogram.
Bagian Kelima
Standar Penilaian Pengabdian kepada Masyarakat
Pasal 58
(1) Standar
penilaian
pengabdian
kepada
masyarakat
proses
dan
hasil
pengabdian
kepada
yang
merupakan
penilaian
untuk
yang
merupakan
penilaian
dan
penilaian
bebas
berdasarkan
dari
pengaruh
subjektivitas;
c. akuntabel,
yang
merupakan
penilaian
yang
- 50 -
(3) Penilaian
proses
masyarakat
dan
harus
sebagaimana
hasil
memenuhi
dimaksud
memperhatikan
pengabdian
prinsip
pada
kesesuaian
ayat
dengan
kepada
penilaian
(2)
dan
standar
hasil,
perubahan
keterampilan
pada
sikap,
pengetahuan,
masyarakat
sesuai
dan
dengan
sasaran program;
c. dapat
dimanfaatkannya
ilmu
pengetahuan
dan
pengayaan
sumber
belajar
dan/atau
masalah
sosial
dan
rekomendasi
pengabdian
kepada
masyarakat
dapat
- 51 -
dimaksud
pada
ayat
(1)
ditentukan
berdasarkan:
a. kualifikasi akademik; dan
b. hasil pengabdian kepada masyarakat.
(4) Kemampuan pelaksana pengabdian kepada masyarakat
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menentukan
kewenangan
melaksanakan
pengabdian
kepada
masyarakat.
(5) Pedoman
pengabdian
mengenai
kepada
kewenangan
masyarakat
melaksanakan
ditetapkan
oleh
- 52 -
dimaksud
pada
ayat
(1)
merupakan
kriteria
minimal
tentang
perencanaan,
pelaporan
kegiatan
pengabdian
kepada
masyarakat.
(2) Pengelolaan
pengabdian
kepada
masyarkat
sesuai
perguruan tinggi.
dengan
kebutuhan
dan
ketentuan
- 53 -
Pasal 62
(1) Kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61
ayat (2) wajib:
a. menyusun dan mengembangkan rencana program
pengabdian
kepada
masyarakat
sesuai
dengan
dan
mengembangkan
peraturan,
pelaksanaan
kegiatan
pengabdian
kepada masyarakat;
d. melaksanakan
pemantauan
dan
evaluasi
diseminasi
hasil
pengabdian
kepada
masyarakat;
f. memfasilitasi
kegiatan
peningkatan
kemampuan
penghargaan
kepada
pelaksana
laporan
kegiatan
pengabdian
pada
rencana
strategis
pengabdian
kepada
- 54 -
b. menyusun
kriteria
dan
pengabdian
kepada
menyangkut
aspek
prosedur
masyarakat
hasil
penilaian
paling
sedikit
pengabdian
kepada
memajukan
kesejahteraan
umum
serta
dan
meningkatkan
mutu
pengelolaan
pemantauan
dan
evaluasi
terhadap
panduan
tentang
kriteria
pelaksana
sarana
dan
prasarana
pada
kepada
menyelenggarakan
program
masyarakat
pengabdian
dalam
kepada
- 55 -
Bagian Kesembilan
Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada
Masyarakat
Pasal 63
(1) Standar
kepada
pendanaan
dan
pembiayaan
masyarakat
merupakan
pengabdian
kriteria
minimal
dan
evaluasi
pengabdian
kepada
masyarakat;
e. pelaporan pengabdian kepada masyarakat; dan
f. diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat.
(5) Mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat diatur oleh pemimpin perguruan
tinggi.
- 56 -
Pasal 64
(1) Perguruan tinggi wajib menyediakan dana pengelolaan
pengabdian kepada masyarakat.
(2) Dana
pengelolaan
pengabdian
kepada
masyarakat
atas
seleksi
proposal,
pemantauan
dan
pendidikan
program
studi
di
luar
domisi,
pengetahuan
dan
keterampilan
khusus
- 57 -
b. persyaratan
pembimbing
utama,
wajib
disesuaikan
ketentuan
tentang
kriteria
minimum
yang
- 58 -
Pasal 68
Peraturan
Menteri
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
diundangkan.
Agar
setiap
orang
pengundangan
mengetahuinya,
Peraturan
Menteri
memerintahkan
ini
dengan
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 Desember 2015
MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN
PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
MOHAMAD NASIR
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 28 Desember 2015
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
WIDODO EKATJAHJANA