Professional Documents
Culture Documents
Kasus 2
Tekanan Darah Rendah
Seorang anak perempuan berusia 15 tahun sedang mengikuti upacara bendera di
sekolahnya. Tiba-tiba anak tersebut merasa pusing, jantung terasa berdebar, wajahnya
pucat, berkeringat dingin, dan kemudian pingsan. Saat diperiksa oleh tim kesehatan,
ternyata tekanan darah anak tersebut rendah sehingga mempengaruhi sirkulasi
darahnya.
STEP 1
1. Pusing
Perasaan berputar di kepala di sertai mual dan pingsan.
2. Sirkulasi darah
Mengangkut zat-zat gizi, oksigen, karbondioksida, zat sisa elektrolit dan hormone
ke deluruh tubuh juga untuk sistem metabolisme. Terdiri dari 2 macam yaitu 1.
Sirkulasi sistemik yang kaya oksigen 2. Sirkulasi pulmonal yang sedikit oksigen
3. Jantung
Suatu organ dalam sistem kardiovaskular yang berfungsi untuk memompa darah
dengan kontraksi dan relaksasi.
4. Tekanan darah
Suatu tekanan darah yang masuk dan keluar dari jantung melalui vena dan arteri.
STEP 2
1. Bagaimana struktur makroskopis dan mikroskopis dari jantung?
2. Bagaimana mekanisme normal sirkulasi darah dalam tubuh?
3. Apa penyebab tekanan darah rendah?
4. Mengapa anak tersebut bisa mengalami pusing dan pingsan?
5. Apa peran jantung dalam pengaturan sirkulasi darah di tubuh?
6. Apa faktor yang berperan dalam pengaturan sirkulasi darah dalam tubuh?
STEP 3
1. Struktur makroskopis dan mikroskopis jantung:
A. Struktur makroskopis jantung
Jantung berbentuk konus (kerucut) dengan berat 230gr 340gr
4. Karena darah yang mengalir ke otak berkurang sehingga pasukan oksigen ke otak
berkurang.
5. Sebagai pemompa darah dan sebagai suatu pengatur tekanan darah
6. Oksigen, jantung, arteri, vena, persarafan, hormon, dan paru-paru
STEP 4
1. Struktur makroskopis jantung
a. Facies jantung:
1) Facies sternocostalis berada di bagian ventral
2) Facies diaphramatica berada di bagian dorso caudal
3) Facies pulmonalis berada di cranial dorso caudal
b.
Katup jantung:
1) Katup atrioventrikular sinsitra mempunyai 2 kuspis dan terletak di
atrium dan ventrikel sisi dextra dan sinistra.
2) Katup atrioventrikular dextra mempunyai 3 kuspis
3) Katup aorta dan pulmonalis mempunyai 3 kuspis dan terletak di arteri
d.
e.
JANTUNG
Letak jantung
Makroskopis
Ruang jantung
Katup Jantung
Sirkulasi koroner
Katup jantung
Pembuluh darah
Inervasi jantung
Mikroskopis
Sirkulasi darah
Lapisan jantung
Penyusun otot
jantung dan
katup jantung
Lapisan
pembuluh darah
Sistemik
Pulmonal
STEP 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
STEP 6
BELAJAR MANDIRI
STEP 7
1. Sirkulasi darah koroner
Arteri
Arteri merupakan sirkulasi khusus untuk organ jangtung, untuk menutrisi organ
jantung. Sirkulasi ini berawal dari aorta ascendens yang mencabangkan
A.Coronaria Dextra dan Sinistra.kedua cabang ini mengelilingi jantung. Dan
cabangnya menembus dinding jantung. Arteri ini terisi darah pada saat fase
diastol.
b.
simphatic
berakhir
di
nodus
sinoatrialis
dan
nodus
10
11
12
13
Arteri
a. Arteri besar
1) Dinding tersusun dari lapisan elastis.
2) Makroskopis kekuningan.
3) Tunika intima : lapisan endotel yang mengandung serabut kolagen elastic
halus, fibroblast terpencar.
4) Membrana elastika interna : terdiri dari 2 atau lebih lamella yang berbaur
dengan serabut elastis dari tunika intima dan tunika media sulit untuk
diidentifikasi.
5) Tunika media terdiri dari :
a) Lapisan tebal (4/5 ketebalan arteri).
b) Mengandung banyak serabut elastis yang tersusun melingkar .
c) Sedikit otot polos.
d) Mengandung banyak serabut elastis yang tersusun melingkar .
6. Tunika adventitia terdiri dari :
a) Lapisan jaringan ikat tipis, terdiri dari serabut elastis batas luar tunika
media membrana elastika eksterna. (kadang tak ada)
b) Serabut kolagen, bercampur dengan jaringan ikat yang mengelilingi
pembuluh darah.
c) Pada bagian dalam tunika adventitia/bagian luar tunika media vasa
vasorum dan nervivasorum.
14
15
a) Paling tebal terdiri dari lapisan otot polos (20 40 lapisan) yang
tersusun melingkar.
b) Diantara otot polos : serabut kolagen , elastis, retikuler dan fibroblas.
c) Terdapat Membrana elastika eksterna.
5. Tunika adventitia :
Terdiri dari serabut tebal jaringan ikat : serabut kolagen, elastis yang tersusun
melingkar.
c)
16
17
kea rah sebaliknya. Katupnya berbentuk lipatan setengah bulat, tebuat dari atas
lapisan dalam vena yaitu endothelium, yang diperkuat sedikit oleh jaringan fibrus.
Lipatan-lipatan itu satu sama lain berhadapan, pinggira yang bebas menghadap ke
arah darah mengalir. bila vena menggembung karena penuh oleh darah, maka jadi
vena itu seolah-olah diikat pada beberapa tempat. (Pearce,2010) Pembuluh darah
vena di golongkan atas tiga golongan yaitu:
a. Venula
Venula yang paling kecil mempunyai intima terdiri atas endotel saja
dengan selubung serat kolagen di luarnya. Pada tunika adventisia nya tebal
dibandingkan keseluruhan dindingnya yang tipis dan terdiri atas serat
kolagen yang tersusun memanjang dan tebaran serat elastin serta fibroblast.
b. Venula kecil dan sedang
Golongan ini praktis mencakup semua vena yang mernama dan
cabang-cabang utamnya, kecuali batang induknya. Tunika intimanya tipis,
sel endotel nya pendek dan membentuk polygonal. Jaringan ikat lapis
subendotel tidak jelas. Kadang-kadang di luarnya diliputi jaringan jalinan
serat elastin tetapi tidak jelas membentuk tunika elastika interna. Tunika
medinya tipis dibandingkan arteri yang setara. Lapisan ini terdiri ats berkas
kecil serat otot polos yang tersusun melingkar dipisahkan oleh serat-serat
kolagen dan jalinan halus serat elastin. Tunika media lebih berkembang pada
vena anggota gerak bawah. Tunika adventisisanya sangat berkembang dan
membentuk sebagian besar dindingnya. Lapisan ini teridid atas jaringan ikat
longgar dengan berkas serat kolagen kasar tersusun memanjang dan sering
kedapatan serat otot polos. Serat otot ini membentuk berkas-berkas dan
tersusun memanjang sepanjang pembuluh.
c. Vena Besar
18
Dalam golongan ini termasuk vena cava superior dan inferior, vena
porta, dan cabang-cabang utamanya. Tunika intiminya berstruktur sama
dengan vena yang lebih kecil, tetapi sedikit tebal. Tunika medinya kurang
berkembang dan otot polos pembentuknya sangat berkurang atau tidak ada.
Tunika adventisianya paling tebal dari ketiga lapisanya, dan terdidri atas tiga
lapis. Tepat di luar tunika media, berupa suatu lapis mengandung jaringan
ikat pada fibroelastis dengan serat kolagen kasar, yang sering tersusun
berbentuk uliran terbuka. Daerah tengah mengandung banyak serat otot
memanjang, dan yang paling luar hanya terdiri atas jalinan serat kolagen
kasar dan serat elastin. (Leeson, 1996)
6. Hubungan antara sirkulasi darah dengan pembuluh darah dan tahanan perifer
Untuk mengetahui efek perubahan resistensi arteri rerata dengan
rumus :
F = AP/R
Yang berlaku untuk keseluruhan maupun satu pembuluh F; Dengan
melihat sistem sirkulasi sebagai satuan, maka aliran (F) melalui semua
pembuluh baik di sirkulasi paru maupun sistemik sama dengan curah jantung.
AP: Gradien tekanan (AP) untuk sirkulasi sistemik keseluruhan adalah
tekanan arteri rerata (AP sama dengan tekanan antara awal dan akhir sistem
sirkuasi).
Tekanan awal adalah tekanan arteri rerata sewaktu darah meninggalkan
ventrikel kiri dengan tekanan rerata .
R;
19
karena adalah pembuluh resistensi utama. Karena itu untuk sirkulasi sistemik
keseluruhan, diubah:
F = AP/R menjadi AP = F x R
Menghasilkan persamaan, Tekanan arteri rerata = curah jantung x
resistensi perifer rerata. Karena itu, besar resistensi perifer total yang di
timbulkan oleh seluruh arteriol sistemik sangat mempengaruhi tekanan arteri
rerata.
Demikian juga, vasokonstriksi generalisata yang di picu oleh saraf
simpatis secara refleks mengurangi
20
DAFTAR PUSTAKA
21
Eroschenko VP. 2010. Atlas Histologi diFiore Edisi 11. Jakarta. EGC
Fawcett, D.W. 2002. Buku ajar histologi edisi 12. Jakarta. EGC
Leeson, C. Roland.1996.Buku Ajar Histologi. Terjemahan oleh: Yan
Tambayong,dkk. EGC. Jakarta
Pearce, Evelyn C. 2010. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia.
Jakarta
Sherwood, L. 2012. Fisiologi Manusia : dari Sel ke Sistem Edisi 6. Jakarta,
EGC.
Snell, R.S. 2006. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran edisi 6. EGC.
Jakarta