Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Bayu Ahmadi ( 1413022009 )
Shella Ayuningtias ( 0913022067 )
PENDIDIKIAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
I PENDAHULUAN
II.PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Spektrometer
Spektrometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat spektrum dari
suatu sumber cahaya. Atom-atom atau molekul semua zat memancarkan cahaya
ketika dipanaskan sampai temperatur yang tinggi. Pola spektrum cahaya yang
dipancarkan berbeda-beda untuk setiap zat,sehingga para ilmuwan dapat
mengenal suatu zat atau dapat menentukan komposisi kimiawinya melalui analisis
spektrum.
Spektrometer dilingkupi suatu wadah yang mencegah cahaya yaitu cahaya yang
tidak ingin diketahui spektrumnya. Cahaya masuk melalui celah kecil dan
melewati lensa kolimator. Lensa kolimotor akan menyebabkan cahaya menjadi
sinar yang sejajar. Cahaya yang sejajar kemudian masuk kesebuah prisma.
Disisni, cahaya dipisahkan menjadi spektrum, sebuah lensa menfokuskan cahaya
dicelah keluar. Hanya satu warna cahaya yang dapat melewati celah ini dalam satu
waktu. Oleh karena itu, prisma harus diputar untuk membawa warna-warna lain
masuk kedalam celah keluar dan membaca seluruh spektrum. Skala yang
berbentuk lingkaran mencatat sudut prisma sehingga panjang gelombang cahaya
dapat ditentukan.
Ada spektrometer yang menggunakan cermin datar yang disebut gratting alur
sebagai pengganti prisma. Permukaan sebuah gratting berisi ribuan alur sejajar
yang tipis. Cahaya yang menembus gratting akan menghasilkan sebuah spektrum.
Spektroskopi, yaitu bidang ilmu yang mengkaji spektrum, mulai pada tahun 1860an. Pada tahun 1871, terdapat tabung kaca yang berisi larutan berbagai zat. Zat-zat
ini digunakan sebagai seperangkat standar bila kita mengkaji spektrum. Masingmasing dari zat-zat ini menyerap panjang gelombang tertentu bila cahaya
melaluinya.
Sudah lebih dari satu abad para astronom dapat mempelajari komposisi kimia
bintang dan betapa panasnya bintang-bintang itu dengan spektroskopi. Sebuah
spektroskop menguraikan cahaya putih dari benda langit menjadi spectrum yang
sangat rinci. Seorang ahli optika Jerman Josef Fraunhofer, yang mempelajari
penemuan Isaac Newton, meneliti spektrum yang dibentuk oleh cahaya yang
berasal dari matahari dan melihat adanya sejumlah garis kelam yang melintasinya.
2.2 Spektrometer Prisma
Spektroskop prisma merupakan alat yang digunakan untuk melihat spektrum dari
suatu sumber cahaya. Spektrometer prisma merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur spektrum cahaya yang terurai setelah melewati suatu medium atau
untuk mengukur panjang gelombang dan inbeks bias dari suatu prisma..
a.
Prisma
Kolimator
Teleskop
Sekala Utama
Meja
Spektrometer
Sekala nonius
1.
Kolimator
Teleskop
Teleskop yang digunakan terdri dari lensa obyektif dan lensa okuler. Posisi lensa
okuler terhadap lensa obyektif dapat diatur dengan skrup,yang terdapat pada
ujung teleskop. Teleskop ini dapat digerak-gerakan, selain berfungsi sebagai
tempat melihat spektrum cahaya yang dihasilkan prisma,, teleskop ini dapat
menunjukan besar sudut yang dihasilkan dari pembiasan prisma. Untuk
menentukan posisi celah dengan tepat, digunakan benang silang sebagai rujukan.
3.
Meja Spektrometer
Dibawah meja spektrometer, terdapat piringan yang merupakan tempat dari skala
utama dan skala nonius. Skala-skala ini menunjukan besar sudut yang dihasilkan
dari pembiasan lensa. Pada sekala utama terdapat 360 skala yang menunjukan
besar sudut pada lingkaran penuh. Sedangkan pada skala nonius terdapat skalaskala yang lebih kecil. Jumlah skala pada skala nonius todak tetap, hal ini
tergantung pada pada ketelitian spectrometer, semakin banyak skala nonius dan
semakin kecil jarak dari skala satu dan yang lain, maka ketelitian spectrometer
semakin kecil pula. Dan kesalahan dalam pengukuran juga sangat kecil.
b.
Spektrometer prisma memiliki prisip kerja yaitu prinsip dispersi cahaya. Keadaan
dimana terurainya cahaya putih yang melewati sebuah prisma menjadi spektrum
warna. Pada spektrometer dilingkupi suatu wadah yang mencegah cahaya yaitu
cahaya yang tidak ingin diketahui spektrumnya. Cahaya masuk melalui celah kecil
dan melewati lensa kolimator. Lensa kolimotor akan menyebabkan cahaya
menjadi sinar yang sejajar. Cahaya yang sejajar kemudian masuk kesebuah
prisma. Disisni, cahaya dipisahkan menjadi spektrum, sebuah lensa menfokuskan
cahaya dicelah keluar. Hanya satu warna cahaya yang dapat melewati celah ini
dalam satu waktu. Oleh karena itu, prisma harus diputar untuk membawa warnawarna lain masuk kedalam celah keluar dan membaca seluruh spektrum. Skala
yang berbentuk lingkaran mencatat sudut prisma sehingga panjang gelombang
cahaya dapat ditentukan.
c.
Benang
2.
Mengatur sekala utama dan sekala nonius dengan cara mensejajarkan angka
0 pada skala utama dengan angka 0 yang terdapat pada skala nonius, seperti
ganbar dibawah ini
0
Skala utama
Skala nonius
d.
2.
3.
4.
5.
6.
menggeser teleskop sehingga benang silang berhimpit dengan garisgaris spektrum tadi
7.
8.
melanjutnya
menghitung
indeks
bias
Dengan:
prisma
dan
panjang
Keterangan:
N1
N2
D
i1
r2
Prisma
Keterangan:
i
= sudut datang
= sudut bias
N1
= sudut normal 1
N2
= sudut normal 2
Cahaya yang merambat melalui prisma akan mengalami dua kali pembiasan, yaitu
saat memasuki dan meninggalkan prisma. Apabila sinar yang dating dan sinar
yang keluar dari prisma diperpanjang, maka keduanya akan berpotongan di suatu
titik dan membentuk sudut tertentu yang disebut sudut deviasi.
Besar sudut datang ini dapat dilihat dari sekala yang ada pada meja spektrometer.
Sedangkan sudut bias didapatkan dari percobaan yaitu sudut perubahan teropong
dari posisi pengkalibrasian hingga terbentuknya spektrum cahaya dengan jelas.
e.
Berdasarkan gambar diatas, skala yang dekat dengan angka 0 adalah 30 dan skala
nonius yang segaris dengan skala utama adalah 5 sehingga besar sudut yang
didapatkan dari pengukuran adalah 30,5 derajat. Contoh diatas merupakan
pengukuran dengan menggunakan spektrometer prisma yang memiliki ketelitian
0,1 derajat . Ketelitian ini diperoleh berdasarkan alat yang digunakan. Pada
spektrometer ini, dalam satu putaran penuh, antara skala utama dengan skala
10
Skala utama
2.3
Skala nonius
dalam
penggunaannya.
Berikut
merupakan
gambar
sederhana
Skala
spektromet
er
Celah
cahaya
yang
diamati
Skrup untuk
mengkalibrasi
Celah untuk
mengamati
spektrum
Panjang gelombang dari spektrum yang dihasilkan cahaya matahari lebih panjang
jika dibandingkan dengan panjang gelombang dari spektrum yang dihasilkan dari
bola lampu.
a. Kalibrasi spektrometer pandang langsung
Mengkalibrasi sperktrometer pandang langsung adalah dengan cara meletakkan
warna spektrum cahaya yang paling bawah pada skala yang paling bawah dalam
spektrometer yaitu dengan cara memutar-mutar skrup yang ada pada bagian
samping spektrometer. Pemutaran skrup kearah kiri digunakan untuk menurunkan
spektrum yang terbentuk pada spektrometer, sedangkan pemutaran skrup kearah
kanan digunakan untuk menaikkan spektrum kebawah.
2.
3.
III. KESIMPULAN
hukum Snellius. karena indeks bias yang lebih besar untuk panjang
gelombang yang lebih pendek, maka cahaya ungu akan dibelokkan paling
jauh dan merah akan dibelokkan paling dekat.
DAFTAR PUSTAKA
Unila.
Staf Penulis. 1979. Energi Gelombang dan Medan. Bandung: Ganeca Science
Book Series Bandung.
Tim Penyusun . 1999.Jendela Iptek. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.