Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 5
MUH DWIKI ARGAWINATA
FIRA AMBAR WULANSARI
NURJANNAH
MUH ARINAL HAQ
CHAIRUNNISA ASTARI
A.
1.
Perdagangan Internasional
Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan di artikan khusus dalam ilmu ekonomi yaitu suatu
proses tawar menawar yang di dasarkan atas kehendak sukarela dari
masing-masing pihak. Kehendak sukarela merupakan hal yang terpenting
dalam perdagangan dalam arti kusus karena mempunyai implikasi yang
fundmental, yaitu bahwa perdagangan hanya akan terjadi apabila paling
tidak ada satu pihak yang memperoleh keuntungan atau manfaat dan
tidak ada (pihak lain) yang merasa dirugikan (Boediono, 1997 : 10)
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
kesepakatan
bersama.
antarperorangan
Penduduk
(individu
yang
dengan
dimaksud
individu),
dapat
antara
berupa
individu
perbedaan
kemampuan
penguasaan ilmu
dan
menyebabkan
adanya
tidak
satu
negara
pun
oleh
Adam
Smith.
Keuntungan
mutlak
adalah
Produksi
Indonesia
Kain
90
Belanda
50
negeri (DTDN)
kain/ TV
90/ 60 = 1, 5
TV/ kain
60/ 90 = 0,
50/ 100 = 0, 5
67
100/ 50 = 2
David
Ricardo
mengalami
berpendapat
kerugian
mutlak
bahwa
(dalam
meskipun
artian
suatu
tidak
negara
mempunyai
waktu
(jam
kerja)
tenaga
kerja
yang
dipakai
dalam
Indonesi
satu unit
kemeja
1
sepatu
2
kemeja
1/4
sepatu
2/3
a
malaysi
3/2
pemikiran
Ricardo
mengenai
penyebab
terjadinya
1)
Kuota
2)
b) Membatasi impor
c)
negri
3)
Larangan impor
a)
Subsidi
b.
1)
Premi
Dumping
Menjual produksi dalam negri di luar negri lebih murah daripada
dalam negri
Akibatnya:
a)
Larangan ekspor
Melarang ekspor ke luar negri untuk jenis barang tertentu
Contoh: kayu gelondongan
a.
sendiri
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di
setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya : Kondisi geografi,iklim,
tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan
internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak
diproduksi sendiri.
b.
utama
negeri
adalah untuk
adanya
perdagangan
internasional,
pengusaha
dapat
mempelajari
luar
teknik
negeri
memungkinkan
produksi
yang
lebih
suatu
efesien
negara
untuk
dan
cara-
Dari data ekspor dan impor pada tahun 2005 sampai dengan 2013
diatas, dapat terlihat bahwa Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun ke
tahunnya. Pertama untuk Impor, pada tahun 2005, Indonesia hanya dapat
mengimpor barang sebanyak 57.700 milyar USD. Sedangkan pada tahun
2006 mengalami peningkatan sebesar 61.065 USD peningkatan ini tidak
terlalu signifikan karena pada tahun selanjutnya 2007 ke tahun 2008
mengalami kenaikan yang sangat drastis yaitu 129.197 milyar USD hal ini
dikarenakan pada tahun 2008 Indonesia sedang mengalami krisis
moneter, dimana perekonomian Indonesia sedang buruk, mengalami
inflasi dan banyak jumlah uang beredar sehingga menyebabkan harga di
pasaran meningkat dan pemerintah lebih memilih impor. Pada tahun 2009
Indonesia mengalami penurunan impor pasca krisis, yaitu sebesar 96.829
milyar USD, walaupun mengalami penurunan namun impor pada tahun ini
tidak sekecil pada tahun sebelum 2008. Indonesia mengalami keadaan
impor tertinggi pada tahun 2012, peningkatan impor ini diakibatkan oleh
meningkatnya impor non migas dan migas. Selain itu, kenaikan impor
juga dipengaruhi oleh meningkatnya impor bahan baku dan barang
modal. Laju pertumbuhan impor yang lebih tinggi dibandingkan komponen
ekspor
menyebabkan
Indonesia
masih
mengalami
defisit
neraca
ekspor,
permintaan
domestik
yang
masih
kuat
menyebabkan impor masih tumbuh cukup tinggi. Jika ekspor lebih tinggi
daripada impor maka neraca perdagangan dapat tidak mengalami defisit.
Pada tahun 2011 Indonesia mengalami peningkatan ekspor yang sangat
drastis dari tahun sebelumnya sebesar 33 juta USD dengan nilai ekspor
203.496 milyar USD. Sejak tahun 2005 hingga 2013, sektor ekspor
cenderung lebih tinggi daripada sektor impor. Berarti masyarakat luar
negeri masih percaya dan menyukai produk Indonesia. Hal ini juga
dikarenakan adanya kontribusi lebih dari sektor pertambangan dan
perikanan, hal ini disebabkan melonjaknya harga barang tersebut di luar
negeri. Hanya pada tahun 2012 dan 2013 saja ekspor Indonesia lebih kecil
daripada impor, hal ini menyebabkan neraca perdagangan mengalami
defisit. Pada tahun 2013 ini, dalam kondisi perekonomian global yang
tidak menentu, kontribusi ekspor mengalami penurunan drastis sebesar
57 juta USD, hal ini diakibatkan permintaan global yang sedang menurun.
Impor pada tahun 2013 ini lebih besar daripada ekspor, hal ini karena
akan banyak realisasi dari kesepakatan investasi kurun 2012-2013 seperti
pembangunan pabrik (mesin, bahan baku, bahan penolong dan lain-lain)
yang masih berjalan hingga tahun depan. Implementasi dari investasi
tersebut akan membuat tekanan yang cukup tinggi terhadap impor
sehingga mau tidak mau harus dilakukan. Indonesia harus bersiap akan
hal tersebut karena negara ini masih menjadi magnet bagi investor untuk
menanamkan modalnya. Dengan masuknya banyak investor ini akan
membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin kuat. Sehingga nanti
pada tahun 2015, yang sekarang investasi, membangun pabrik dan lainlain, akan mulai produksi dan sebagian ada yang melakukan ekspor. Kita
bisa
bayangkan,
dengan
pemulihan
ekonomi,
maka
pertumbuhan
Indonesia akan sangat mungkin jauh lebih besar dari sekarang. Berikut
adalah presentase perubahan ekspor dan impor menurut tahun
Sumber:BPS
B.
Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas
transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk
negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya 1 tahun ). Neraca
pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah
dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya
neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu
lintas modal dan finansial, dan item item finansial. Dan untuk menyusun
neraca pembayaran luar negeri atau neraca pembayaran internasional,
perlu dibedakan antara debit dengan transaksi kredit.
b.
Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan adalah sebuah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan perbedaan selisih antara ekspor dan impor. Neraca
perdagangan bisa disebut dengan ekspor NETO. Neraca perdagangan
yang positif berarti negara tersebut mengalami ekspor yang nilai
dalam
bentuk
neraca.
Neraca
perdagangan
internasional
B.
ekspor dan impor barang. Nilai ekspor > dari nilai impor, maka neraca
perdagangannya surplus. Berlaku sebaliknya.
Neraca Moneter : mencatat transaksi moneter; yaitu perubahanperubahan yang terjadi pada cadangan devisa suatu negara. Cadangan
devisa tersebut dapat berupa emas dan valuta asing (valas)
ekspor impor barang / jasa yang terjadi antara 2 negara atau lebih.
2.
Pos
Pendapatan
Modal
(Income
On
Investment)
transaksi
transaksi
hasil
modal
bisa
berupa
pinjaman
memperoleh
bunga,
membeli
saham
dengantujuan
untuk
memperoleh
capital
gain
negara satu dengan negara lain. Contoh : transaksi jual beli saham
penduduk Indonesia dengan penduduk Singapura.
8.
Pos Sektor Moneter : pada pos ini di catat semua transaksi saat
pembayaran
defisit
adalah neraca
pembayaran
yang
yang
menunjukkan
transaksi
debet
lebih
kecil
Contoh 2 :
Keterangan:
Pada Contoh 1, diperlihatkan bahwa realisasi ekspor tahun 2002 di
atas realisasi impor tahun 2002 sebesar 60.000 yard. Hal ini berarti
neraca pembayaran negara X mengalami surplus sebesar 47.500 yard
yaitu stok nasional + pinjaman akomodatif.
2)
3)
Defisit
total
dihitung
dengan
cara
menambahkan
besarnya
URAIAN
A.TRANSAKSI BERJALAN
1.
Ekspor-impor barang
a. ekspor
i.
non migas
ii.
migas
minyak
gas
b. impor
2011
2012
200.788
162.721
38.067
19.576
18.491
-166.005
188.146
152,575
35.571
17.891
17.680
-179.729
i. non migas
ii. migas
minyak
gas
Neraca Perdagangan
2. Ekspor-impor jasa
a. ekspor
b. impor
Neraca Berjalan
B. TRANSAKSI MODAL
1. Modal Pemerintah
2. Modal Swasta
a.
penanaman
modal
langsung
b. investasi lainnya
Neraca Modal
C. TOTAL A+B
D. SELISIH PERHITUNGAN
NERACA
KESELURUHAN
-127.288
-38.717
-37.102
-1.615
34.783
-10.633
20.690
-31.323
24.15
-139.040
-40.689
-38.206
-2.483
8.417
-10.769
23.143
-33.912
-2.352
33
17.440
19.241
37
21.101
19.853
-1.801
50.44
74.59
-3.395
71.195
1.248
58.101
55.749
-5.63
50.119
(C+D)
KETERANGAN:
a.
Transaksi berjalan
Pada transaksi berjalan terdapat dua data yaitu data ekspor-impor
Transaksi modal
Transaksi modal dibedakan menjadi dua yaitu aliran modal dari
pemerintah dan dari swasta. Modal pemerintah pada tahun 2011 sebesar
US$ 33 milyar meningkat menjadi US$37 milyar, sedangkan aliran modal
bagi swasta juga mengalami sedikit peningkatan pada 2012 yaitu US$
EKSPOR
25.250.20
IMPOR
25.775.70
0
27.838.80
0
36.422.20
0
34.399.60
0
31.175.30
0
42.154.40
NERACA
-570.500
-8.538.400
VOLUME
51.025.90
0
64.261.00
0
65.574.90
0
27.971.50
3.224.300
+
0
70.125.90
0
49.850.70
0
36.180.60
14.173.900
+
0
86.031.30
0
51.171.50
0
36.472.30
13.670.100
+
0
87.643.80
14.699.200
Analisis :
Di lihat dari neraca perdagangan internasional Indonesia - Peru pada
tahun 2004 - 2009 yaitu pada tahun 2004 dan 2005 Indonesia mengalami
devisit. Tetapi pada tahun 2006-2009 Indonesia mendapatkan surplus,
yaitu pada tahun 2006 US$ 3,244 juta, tahun 2007 US$ 14,173 juta, tahun
2008 US$ 13,670, dan tahun 2009 US$ 14,699 juta
C. NILAI TUKAR
Pengertian pengertian Nilai Tukar menurut beberapa ahli, yaitu
sebagai berikut :
terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata uang terhadap nilai
mata uang lainnya.
Abimanyu4 : Nilai Tukar adalah harga mata uang suatu negara relatif
terhadap mata uang negara lain. Karena nilai tukar ini mencakup dua
mata uang, maka titik keseimbangannya ditentukan oleh sisi penawaran
dan permintaan dari kedua mata uang tersebut.
Dapat disimpulkan dari beberapa definisi diatas bahwa nilai tukar
adalah sejumlah uang dari suatu mata uang tertentu yang dapat
dipertukarkan dengan satu unit mata uang negara lain.
Kurs merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas
di pasar saham maupun di pasar uang karena investor cenderung akan
berhati-hati untuk melakukan investasi portofolio.Terdepresiasinya kurs
rupiah terhadap mata uang asing khususnya dolar Amerika memiliki
pengaruh yang negatif terhadap ekonomi dan pasar modal (Sitinjak dan
Kurniasari, 2003).
Kurs mata uang menunjukkan harga mata uang apabila ditukarkan
dengan mata uang lain. Penentuan nilai kurs mata uang suatu negara
dengan mata uang negara lain ditentukan sebagai mana halnya barang
yaitu oleh permintaan dan penawaran mata uang yang bersangkutan.
Hukum ini juga berlaku untuk kurs rupiah, jika demand akan rupiah lebih
banyak daripada suplainya maka kurs rupiah ini akan terapresiasi,
demikian pula sebaliknya. Apresiasi atau depresiasi akan terjadi apabila
ekspornya
perdagangan.
artinya
Maka
kurs
negara
mata
tersebut
uangnya
mengalami
akan
defisit
mengalami
d. Pendekatan moneter
Menjelaskan perubahan nilai kurs pada pasar modal dan arus
modal internasional serta menganalisis perubahan nilai kurs dalam
jangka
pendek
yang
sifatnya
tak
terduga
untuk
mencapai
Faktor Fundamental
Faktor fundamental berkaitan dengan indikator ekonomi seperti
Faktor Teknis
Faktor teknis berkaitan dengan kondisi permintaan dan penawaran
Sentimen Pasar
Sentimen pasar lebih banyak disebabkan oleh rumor atau berita
politik yang bersifat insidentil, yang dapat mendorong harga valuta asing
naik atau atau turun secara tajam dalam jangka pendek. Apabila rumor
atau berita sudah berlalu, maka nilai tukar akan kembali normal.
Nilai tukar mata uang
Nilai tukar mata uang dibagi menjadi dua yaitu :
Nilai tukar nominal, adalah nilai tukar yang ditulis dengan angka
nominal. Misalnya US$ 1,00=Rp10.000. kurs antara dua Negara adalah
yang dinamakan kurs nominal.
Nilai tukar Riil atau kurs riil (riil exchange rate) adalah harga
relative dari barang-barang kedua Negara yang menyatakan tingkat
dimanakita dapat memperdagangkan barang-barang dari suatu Negara
untuk barang-barang dari suatu Negara untuk barang-barang Negara lain.
Oleh karena itu nilai tukar riil juga disebut terms of trade.
Secara umum dapat dituliskan = Nilai tukar nominal x Harga barang
domestic
Harga barang luar negeri
Nilai tukar riil diantara kedua Negara dihitung dari nilai tukar
nominal dan tingkat harga di kedua Negara.Jika nilai tukar riil adalah
tinggi, berarti harga barang-barang luar negeri relative murah, dan harga
barang-barang domestic relatif mahal. Dan sebaliknya, jika nilai tukar riil
rendah, berarti harga barang-barang luar negeri relative mahal, dan
harga-harga barang domestic relative murah.
Ketika
datang
untuk
bertukar
rate
dan
perdagangan
jumlah
barang
yang
satu
negara
dapat
membeli.
Seperti
suatu
kondisi
di
mana
ada
ketidakseimbangan
D.
PEMBANGUNAN PERTANIAN
Pengertian Sektor Pertanian
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
dilakukan manusia untuk
menghasilkan
bahan pangan,
bahan
mengelola
dibidang
perternakan
seperti
merawat
dan
memerlukan
dasar-dasar
pengetahuan
yang
sama
akan
yang
berseberangan
dengan
pertanian
industrial
adalah
juga
dengan
variasinya
seperti
pertanian
organik
atau
dan
pengetahuan
lokal
sebagai
faktor
penting
dalam
modern
masa
kini
biasanya
menerapkan
sebagian
paling
ekstrem
dan
tradisional
akan
berbentuk
pertanian
subsisten, yaitu hanya dilakukan tanpa motif bisnis dan semata hanya
untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau komunitasnya.
Sebagai suatu usaha, pertanian memiliki dua ciri penting selalu
melibatkan barang dalam volume besar dan proses produksi memiliki
risiko yang relatif tinggi. Dua ciri khas ini muncul karena pertanian
Peranan pertanian
Sektor pertanian mengkontribusikan terhadap pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi nasional dalam 4 bentuk, yaitu :
1.
Kontribusi
Produk
contohnya
Penyediaan
makanan
untuk
Kontribusi
Faktor
Produksi
menyebabkan
Penurunan
peranan
1.
Kontribusi Produk.
Dalam system ekonomi terbuka, besar kontribusi produk sector
pertanian bisa lewat pasar dan lewat produksi dg sector non pertanian.
Dari sisi pasar, Indonesia menunjukkan pasar domestic didominasi oleh
produk pertanian dari LN seperti buah, beras dan sayuran hingga daging.
Dari sisi keterkaitan produksi, Industri kelapa sawit & rotan mengalami
kesulitan bahan baku di dalam negeri, karena Bahan baku dijual ke luar
negeri dengan harga yang lebih mahal.
2.
Kontribusi Pasar.
Negara
agraris
merupakan
sumber
bagi
pertumbuhan
pasar
industri
(pupuk,
pestisida,
dll)
dan
produk
konsumsi
ada
surplus
produk
pertanian
agar
dapat
dijual
ke
luar sectornya. Market surplus ini harus tetap dijaga dan hal ini juga
tergantung kepada factor penawaran yaitu Teknologi, infrastruktur dan
sumber daya manusia dan factor permintaan seperti nilai tukar produk
pertanian
dan
non
pertanian
baik
di
pasar
domestic
dan
Luar
negeri. Petani harus net savers yaitu Pengeluaran konsumsi oleh petani
lebih kecil daripada produksi.Tabungan petani harus lebih besar dari
investasi sektor pertanian.
4.
Kontribusi Devisa.
Kontribusinya melalui 2 cara, yaitu :
Secara
langsung,
dengan
mengekspor
produk
pertanian
dan
dalam
Peningkatan
negeri
ekspor
berkurang
produk
dan
disuplai
pertanian
dari
berakibat
produk
negative
impor.
terhadap
pasokan pasar dalam negeri. Untuk menghindari trade off ini 2 hal yang
harus dilakukan, yaitu :
Peningkatan kapasitas produksi. Peningkatan daya saing produk
produk pertanian.
pertanian
hingga
kini
masih
menjadi
sumber
mata
pertanian
meliputi
program
peningkatan
produksidi
kelima
saran
dan
prasarananyaseperti
pengandaan
dan
berpengaruh
terhadap
perekonomian
Indonesia.
Semakin
program
kementrian
pertanian
kementrian
dan
dan
institusi
kementrian
lain,
khususnya
perdagangan
dengan
kebutuhan pengguna.
Membuat kebijakan pertanian yang berpihak kepada rakyat
Meningkatan relevansi, kualitas, nilai tambah ilmiah dan nilai tambah
ekonomi sektor pertanian.
Meningkatkan kerja sama penelitian dan komersialisasinya dengan
lembaga penelitian dan pengembangan, perguruan tinggi, lembaga
swadaya masyarakat (LSM), dan swasta.
Meningkatkan akselerasi diseminasi serta mekanisme umpan balik
inovasi pertanian. Lewat teknologi dan sarana penanganan pasca
panen yang mampu menjaga keawetan produk.
3.
Jadi
kebijaksanaan
harga
disini
menyangkut
masalah
Pertumbuhan
ekonomi
nasional
tahun
2012
meningkat
dibandingkan tahun 2011, hal ini dapat dilihat berdasarkan PDB atas
harga konstan 2000, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010
sebesar 6,22%, sementara tahun 2011 meningkat sebesar 6,49%.Pada
tahun 2012 laju pertumbuhan ekonomi meningkat lambatsebesar 6,23%.
Seiring dengan kondisi tersebut, laju pertumbuhan sektorpertanian
secara luas tahun 2010 meningkat sebesar 3,01%, kembali meningkat
pada tahun 2011 sebesar 3,37%, begitu juga di tahun 2012 meningkat
sebesar 3,97% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara pertanian
secara
sempit
memiliki
pertumbuhan
yang
fluktuasi,
yaitu
2010
tahun
2010
Tenaga kerja
sektor pertanian tahun 2010 mencapai 38,69 juta orang, tahun 2011
mengalami penurunan sebasar 5,57% menjadi 36.54 juta orang.
Tahun 2012 turun sebesar 0,31% menjadi 36,42 juta orang. Tahun
2013 kembali turun lagi menjadi 38,70 juta orang atau turun sebesar
1,05%, kemudian pada tahun 2014 menurun menjadi 35,54 juta atau
menurun sebesar 0,77%.
Penyerapan
sedangkan
tenaga
subsektor
subsektor
yang
tanaman semakin
lainnya (TP,
HORT,
NAK)
menurun
mengalami
laki-laki
lebih
banyak
dibandingkan
dengan
tenaga
kerja
perempuan.
Tenaga kerja sektor pertanian berdasarkan umur yang paling tinggi
pada kelompok umur 30th-44th sebanyak 12,63 juta orang dan yang
paling sedikit pada kelompok umur >60 sebanyak 4,98 juta orang. Hal ini
memperlihatkan bahwa struktur kelompok umur masing didominasi oleh
tenaga kerja produktif (umur 15th 59 th). Apabila tenaga kerja tenaga
kerja dikelompokan menjadi generasi muda dan generasi tua maka
perbandingannya pada tahun 2012 adalah 18% generasi muda dan 82%
generasi tua.
Komposisi tenaga kerja berdasarkan pendidikan pada tahun 2014
adalah sebagai berikut Tidak/Belum Pernah Sekolah sebanyak 3,79 Juta
orang (10,60 %), Tidak/Belum Tamat SD sebanyak 8,45 juta orang (23,90
%), Pendidikan SD sebanyak 14 15 juta orang (39,57 %), SLTP sebanyak 5
57 juta orang (15,58 %), SLTA sebanyak 3 41 juta orang (9,54%), dan
Perguruan Tinggi sebanyak 0,28 juta orang (0,81 %). Dengan demikian
maka tenaga kerja di sektor pertanian masih didominasi oleh tingkat
pendidikan SD ke bawah yaitu sebanyak 74,07 persen, hal ini merupakan
salah satu penyebab rendahnya produktivitas tenaga kerja pertanian.
Perkembangan jumlah tenaga kerja pertanian berdasarkan status
pekerjaan
menunjukkan
bahwa
pada
periode
2010-2014
terjadi
E. PEMBANGUNAN INDUSTRI
11.1 pengertian industry dan industrialisasi
Industry secara garis besar dapat di bagi dua, yaitu industry jasa dan
industry
yang
menghasilkan
barang-barang.
Sektor
industry
yang
angkutan
(transportasi),
pemerintahan,
perbankan,
meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi,
bersifat
padat
modal,
ini
diharapkan
dapat
menambah
kesempatan
kerja
dan
pertumbuhan
ekonomi
dan
pemerataan,
memperluas
sumbangan
besar
pada
aspek
pembangunna
seperti
setempat,
sehingga
dalam
masyarakatnya
terdapat
kelompok niaga untuk jenis industry ini. Kelompok industry ini belum
memperguakan
teknologi
tinggi
dan
menghasilkan
barang-barang
1.
Industri Manufaktur
a.
Secarateknis: proses
: proses
pengolahanbahandasar
(baku)
dalam
pembangunan
yang
berperan
nasional.
yang
signifikan.
dari
pertumbuhan
kontribusi
ekonomi
masing-masing
nasional
atau
sub
sektor
terhadap
terhadap
produk
laju
domestik
industri
manufaktur
tersebut
diantaranya
memberikan
dengan
tahun
sebelumnya.
Catatan
itu
sekaligus
perkembangan
industri
manufaktur
dunia.
Selain
kondisi
di
negara
berkembang
juga
semakin
pesat
PDB
bahkan
mencapai
6.2%.
Pada
tahun
2012,
mencapai
6.5%.
Bahkan
pada
kuartal
II
tahun
2012
Berbagai
produk
elektronik
yang
berharga
murah
pun
Selama
tahun
20102013
Industri
manufaktur
besar
dan
sedang
tahun 2012 naik sebesar 1,62 persen dari triwulan III tahun 2011, triwulan
IV tahun 2012 naik sebesar 11,10 persen dari triwulan IV tahun 2011.
Secara umum, pertumbuhan produksi manufaktur tahun 2012 mengalami
kenaikan 4,12 persen dari tahun sebelumnya.
F. Industri Kreatif
dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan
penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri kreatif
juga dikenal dengan nama lain Industri Budaya (terutama di Eropa
juga Ekonomi Kreatif
[1]
) atau
[2]
keterampilan
serta
bakat
individu
untuk
menciptakan
[3]
pemetaan
industri
kreatif
yang
telah
dilakukan
oleh
kegiatan
kreatif
yang
berkaitan
jasa
periklanan
Barang
Seni:
kegiatan
kreatif
yang
berkaitan
dengan
usaha
pengembangan
konten,
produksi
pertunjukan
(misal:
lunak
dan
piranti
keras,
serta
desain
portal
termasuk
perawatannya.
13.
Perkembangan
industri
kreatif
di
Indonesia
relatif
baik.
penting
mengandalkan
karena
industri
ketersediaan
kreatif
sumberdaya
merupakan
yang
efisien
industri
dan
yang
adanya