Professional Documents
Culture Documents
IRA TUTI
220112160039
PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2016
: Kemuning 3A
Diagnosa Medis
di operasi. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 4 dari 1-10.
Timbulnya nyeri ketika berbaring dan sesekali ketika duduk.
C. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Pasien mempunyai riwayat pengangkatan tumor jinak di area payudara sebelah
kanan
D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Tidak mempunyai riwayat keturunan kanker dan penyakit keturunan
E. RIWAYAT PSIKOSOSIAL SPRITIUAL
1) Pengkajian Psikologi
- Kesadaran : Kompos mentis dengan GCS E4M6V5
- Cara berbicara : Jelas dan lantang
- Gambaran diri : Pasien terlihat tenang, santai, dan menerima penyakitnya
-
orang lain.
Komunikasi verbal : pasien mengatakan ingin cepat dioperasi dan segera
Sebelum Sakit
Pasien makan tidak tentu,
Cairan
Eliminasi
tetap.
Pasien mengatakan saat di RS
berkurang.
Pasien mengatakan setelah di
Mobilisasi
Istirahat
Personal Hygiene
kali/hari.
Pasien mengatakan setelah 10
makan.
Pasien tidur malam tidak
diseluruh tubuh
Awal masuk RS masih tidak
terganggu
dalam sehari
3. PEMERIKSAAN FISIK
A. Penampilan Umum
Pasien tampak tenang, santai, pasien kesadaran penuh (compos mentis)
TTV
TD
: 120/80 mmHg
RR
: 16x/menit
Nadi
: 60x/menit
Temperature
: 36,2c
B. Integumen
- Inspeksi : Warna kulit merah muda, terdapat hitam-hitam diarea tangan
-
payudara pasien
C. Pemeriksaan kepala
a) Regio Kepala
- Inspeksi : Kepala bersih, rambut hitam.
- Palpasi
: Tidak ada nyeri, tidak ada benjolan, bentuk simetris
b) Regio Wajah
- Inspeksi : Wajah simetris, tidak ada pembengkakan di area wajah, warna
-
edema.
c) Regio Mata
- Inspeksi
Inspeksi
: Telinga simetris, bentuk dan ukuran sama, tidak ada lesi, tidak
pembengkakan
Palpasi
: Kepatenan jalan napas baik, tidak ada nyeri tekan, fungsi
penciuman baik
f) Regio Mulut dan Tenggorokan
- Inspeksi : Mukosa bibir lembab, warna pink, rongga mulut baik, tidak
ada pembesaran tonsil, warna merah muda, tidak ada gigi berlubang, reflex
-
bening
D. Pemeriksaan Leher
- Inspeksi : Leher simetris, tidak ada pembengkakan
- Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan, ada benjolan dileher, tidak ada
pembesaran nodus limfatikus dan kelenjar tiroid, fungsi otot leher baik,
pulsasi karotis baik dan teratur, pemeriksaan JVP normal
E. Respirasi
Pasien mengatakan tidak sesak napas, tidak ada batuk.
- Inspeksi : Dada simetris AP, ada lesi disebelah kanan payudara pasien,
ada benjolan, tidak terpasang O2, tidak terpasang CTT, terpasang drain
-
F. Kardiovaskular
- Inspeksi
Palpasi
akral hangat, posisi trakea baik, ekspansi dada sama, tactile fremitus
-
G. Gastrointestinal
Tidak ada mual, muntah pada pasien, tidak ada nyeri pada saluran pencernaan dan
abdomen, mukosa lembab, reflex mengunyah baik, nafsu makan baik. Makan 3x
sehari dengan jumlah 1 porsi
BB : 58 kg
TB : 152
IMT = BB/(TB/100)2 = 58/(152/100)2 = 58/(1,52)2 = 58/2,3104 = 25,10
- Inspeksi : Abdomen simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan,
warna kulit merah muda, tidak terpasang drain, tidak ada stoma
- Auskultasi : Bising usus 5x/menit
- Palpasi
: Tidak nyeri tekan
- Perkusi : Dullnes pada area hepar, timpani pada area perut
H. Genitourinaria
- Sebelum masuk RS BAK 3-5x dalam sehari, keluar urin lancar.
- Mengganti celana 3x sehari atau setiap mandi
- Siklus menstruasi normal
I. Muskuloskeletal
Gerakan pasien normal, berjalan normal, tidak mempunyai riwayat fraktur.
- Inspeksi : Tidak ada pembengkakan diarea kaki dan tangan
- Palpasi
: tidak ada nyeri tekan, kekuatan otot kaki dan tangan baik,
ROM kaki dan tangan baik, reflex patella (+), Homann Sign (-), Babinski
(-)
4. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
A. Pemeriksaan Laboratorium (06 September 2016)
Jenis Pemeriksaan
Hasil 06 Agustus
Nilai rujukan
Satuan
9,3-13,3
detik
Interpretasi
September 2016
Hematologi
PT INR
Masa Prothrombin
9,5
Normal
(PT)
INR
0,88
0,83-1,16
APTT
25,1
15,8-35,8
Normal
detik
Normal
Hematologi 8 Parameter
Hb
12,7
P : 12-16
g/dl
Normal
Ht
38
P : 35-47
%
Normal
Lekosit
4700
4400-11300
/mm3
Normal
Eritrosit
4,39
P : 3,6-5,8
Juta/uL
Normal
Trombosit
297000
150000-450000
/MM3
Normal
Indeks Eritrosit
MCV
86,1
80-100
fL
Normal
MCH
28,9
26-34
Pg
Normal
MCHC
33.6
32-36
%
Normal
Kimia Klinik
Albumin
AST (SGOT)
ALT (SGPT)
Fosfatase Alkali
4,6
22
27
96
3,5-5,2
<31
<33
P : 35-104
g/dl
U/L 37c
U/L 37c
U/L 37c
Normal
Normal
Normal
Normal
IFCC
Protein total
GDS
Natrium
Kalium
Kalsium
Magnesium
7,5
97
139
4,3
5,12
2,38
6,6-8,7
<140
135-145
3,6-5,5
4,7-5,2
1,70-2,55
g/dl
mg/dl
mEq/l
mEq/l
mg/dl
mg/dl
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
5. TERAPI
a) Volatile zeroflural iv : Anti emetik
b) Fentanyl 150 mg im : Fentanyl termasuk obat golongan analgesik narkotika. Analgesik
narkotika digunakan sebagai penghilang nyeri. Fentanyl digunakan untuk menghilangkan
sakit yang disebabkan kanker.
c) Propofol 130 mg iv : obat dengan fungsi untuk memperlambat aktivitas otak dan sistem
saraf. Propofol digunakan untuk membantu merasa rileks sebelum dan selama anestesi
umum untuk operasi atau prosedur medis lainnya.
g) Ketorolac 30 mg iv : obat dengan fungsi untuk terapi nyeri sedang hingga berat
sementara. Biasanya obat ini digunakan sebelum atau sesudah prosedur medis atau
setelah operasi.
6. ANALISIS DATA
Data
DS : Pasien mengatakan
sedang menunggu
Etiologi
Etiologi (belum diketahui
secara pasti)
Factor resiko
1. Yang dapat diubah :
trauma pada payudara,
tidak menyusui, obesitas,
Masalah Keperawatan
Cemas
kemarin.
pemaparan radiasi,
alcohol, hormone
DO : Pasien terlihat
cemas.
Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
RR : 16x/menit
Nadi : 60x/menit
Temperature: 36,2c
replacement, kontrasepsi
oral > 7tahun
2. Factor yang tidak dapat
diubah : siklus menstruasi
(menarche), nulipara,
tidak melahirkan, ada
tumor jinak sebelumnya,
genetic, menopause
Pada kasus factor resikonya :
karena ada tumor jinak
sebelumnya
Perubahan epitel proliferative
2x lipat
Waktu hyperplasia tipikal 4x
lipat
Sel normal transformasi dari
tahap inisiasi dan promotor
1. Promotor : sel lebih
rentan terhadap suatu
karsinogen, sel ini telah
mengalami inisiasi dan
berubah menjadi ganas
2. Inisiasi : karsinogen
(bahan kimia, virus, dan
radiasi) terjadi perubahan
dalam genetic sel menjadi
ganas
DS : Pasien mengatakan
setelah operasi
Cemas
Etiologi (belum diketahui
secara pasti)
nyeri
Factor resiko
1. Yang dapat diubah :
trauma pada payudara,
tidak menyusui, obesitas,
pemaparan radiasi,
alcohol, hormone
replacement, kontrasepsi
ketika duduk.
DO : Klien terlihat
mengeringis kesakitan
dan memegang area
yang kesakitan.
TTV :
TD : 120/80 mmHg
RR : 16x/menit
Nadi : 60x/menit
Temperature: 36,2c
berhubungan dengan
sifat pembedahan
ditandai dengan
payudara sebelah kanan
sudah tidak ada
DS : klien mengatakan
payudara sebelah kanan
sudah tidak ada.
DO : klien terlihat
murung, dan diam
Resiko disfungsi seksual
berhubungan dengan
TUJUAN
Dalam waktu 3x24
INTERVENSI
1. Mulai lakukan
RASIONAL
1. Hal ini memberdayakan
dengan kurangnya
persiapan
pasien untuk
pengetahuan
berkurang
Dengan kriteria hasil :
- Menunjukkan stres
emosional pasien
mengarahkan respon
dan pasangannya
koping
2. Factor-faktor ini sangat
mengenai diagnose
penyakit, pengobatan
emosional dan
memperlihatkan
ditandai dengan
kemampuan untuk
klien menanyakan
kapan operasi dan
mengatasi masalah
Ikut serta dalam
rencana
operasinya.
pengobatan dan
mengajukan
pertanyaan
mengenai pilihan
terbaik untuk
kebutuhan-
kebutuhan khusus
Berespon secara
positive terhadap
informasi yang
diterima
secepat setelah ia
diinformasikan
tentang diagnosis
tenttatif
2. Kaji pengalaman
mempengaruhi perilaku
dan kemampuan pasien
menghadapi diagnosis,
pembedahan, dan
pribadi dan
pengetahuan
tentang kanker
payudara, kaji
mekanisme koping
kanker payudara,
kemungkinan ia akan
sistem pendukung,
berespons secara
kaji perasaan
mengenai
diagnosis
3. Informasikan
pasien tentang riset
terakhir dan
modalitas
pengobatan terbaru
mengenai kanker
payudara
4. Uraikan
pengalamanpengalaman yang
akan dialami
mengkaji keefektivitasan
berhubungan dengan
akibat pembedahan
dan menerima
medikasi untuk
nyeri yang
operasi
-
diresepkan
Menyesuaikan
ketidaktahuan menurun
pertanyaan
1. Kaji intensitas,
nyaman : nyeri
terputusnya jaringan
pengobatan
4. Ketakutan akan
kenyamanan,
posisinya untuk
seperti posisi
mengurangi akumulasi
menghilangkan
semifowlers dan
ketidaknyamanan
meninggikan
lengan yang sakit
4. Tingkatkan latihan
pasif kemudian
kompetensi
neurovascular dan
yang sakit
5. Dorong untuk
melindungi dan
menghindari segala
mendadak atau
merusak barrier
kulit sehingga
membebani stres
pada lengan dan
bahu (terluka,
kepanasan, infeksi)
6. Sarankan
pengolesan krim
berkepanjangan
6. Praktik ini akan menjaga
kulit tetap sehat, utuh,
lentur dan tahan terhadap
kerusakan
7. Pengobatan dini
terhadap kemungkinan
infeksi atau cedera akan
menghindari
yang efektif
beberapa kali
sehari
7. Instruksikan pasien
untuk
ketidaknyamanan dan
komplikasi lebih lanjut.
8. Meningkatkan peredaan
nyeri
9. Analgesia yang dikontrol
pasien menghasilkan
menghubungi
meningkatkan
kenyamanan serta
menjadi sangat
mempertahankan rasa
kemerahan
8. Berikan analgesic
yang diresepkan
9. Kolaborasikan
spinalis
dengan dokter
tentang analgesic
yang dikontrol
pasien (PCA) serta
jelaskan bahwa
analgesic tersedia
untuk meredakan
nyeri
3) Resiko gangguan
10.
10.
11.
11.
dengan kehilangan
bagian tubuh dan
ketakutan akan
reaksi pasangan
terhadap kehilangan
ini
9. CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama pasien
: Ny. H
No medrek
: 0001479871
Ruangan
: Kemuning 3
Nama mahasiswa
: Ira Tuti
NO DX
Cemas berhubungan
Tgl/jam
11 September
dengan kurangnya
2016 / 17.00
menerima dengan
pengetahuan mengenai
wib
pasangannya secepat
penyakit yang
setelah ia diinformasikan
dideritanya dan
diagnose penyakit,
pengobatan dan
prosedur operasi
ditandai dengan klien
takut berubah jadwal
operasinya.
Implementasi
1. Melakukan persiapan
Respon
1. Pasien menyatakan
menyerahkan
semuanya kepada
Allah SWT karena
semuanya datangnya
dari Allah.
Tanda-tanda vital :
TD : 130/80 mmHg
RR : 18x/menit
Nadi : 60x/menit
Temperature : 36,9c
2. Pasien mengetahui
baik tentang
penyakit yang
dideritanya dan
pasien mengatakan
sudah menerima
dengan penyakitnya
Paraf
mengajukan pertanyaan
Gangguan rasa
11 September
nyaman : nyeri
2016 / 17.00
berhubungan dengan
wib
trauma
insisi/pembedahan
yang ditandai dengan
nyeri pada area operasi
dirinya sendiri.
1. Mengkaji intensitas, skala, 1. Pasien mengeluh
sifat dan letak nyeri
2. Mengajarkan teknik
relaksasi : napas dalam,
guide imagery.
3. Memposisikan tubuh yang
sesuai akan meningkatkan
kenyamanan, seperti
berbaring dan
sakit
4. Meningkatkan latihan
sesekali sedang
duduk
Tanda-tanda vital :
yang sakit
5. Mendorong untuk
melindungi dan
menghindari segala hal
yang dapat merusak
barrier kulit sehingga
membebani stres pada
lengan dan bahu (terluka,
kepanasan, infeksi)
6. Menyarankan pengolesan
krim yang efektif
beberapa kali sehari
7. Menginstruksikan pasien
untuk menghubungi
dokter jika lengan atau
letak insisi menjadi sangat
nyeri, bengkak atau
kemerahan
RR : 18x/menit
Nadi : 60x/menit
Temperature :
36,9c
2. Pasien mengikuti
instruksi yang
diperintahkan
mengenai teknik
relaksasi seperti
napas dalam
3. Pasien megatakan
posisi berbaring
lebih nyaman tetapi
sesekali duduk
4. Pasien mengikuti
arahan dan instruksi
yang diperintahkan
5. Pasien mengerti
Kolaborasi :
8. Memberikan analgesic
mengistirahatkan
yang diindikasikan
7. Pasien paham betul
jika ada
pembengkakan dan
nyeri sangat berat
harus melaporkan
segera ke dokter
8. Pasien tahu betul
obat analgesic
berfungsi untuk
meredakan nyeri
hebat yang diderita
dan hanya dokter
yang boleh
meresepkan
obatnya
10. CATATAN PERKEMBANGAN SOAP
Nama pasien
: Ny. H
No medrek
: 0001479871
Ruangan
: Kemuning 3
Nama mahasiswa
: Ira Tuti
NO DX
Cemas berhubungan
Tgl/jam
12 September
Catatan
S : Pasien mengatakan tidak terlalu tegang dan
dengan kurangnya
cemas berkurang
pengetahuan mengenai
diagnose penyakit,
vital
pengobatan dan
TD : 120/90 mmHg
prosedur operasi
RR : 20x/menit
Nadi : 80x/menit
Temperature : 36,5c
operasinya.
Paraf
13 September
nyaman : nyeri
berhubungan dengan
trauma
insisi/pembedahan
yang ditandai dengan
nyeri pada area
operasi
mengajukan pertanyaan
S : Pasien mengatakan nyeri berkurang dan sudah
bisa miring kanan dan miring kiri
O : Pasien keliatan tenang, santai dan tersenyum
Tanda-tanda vital :
TD : 120/90 mmHg
RR : 20x/menit
Nadi : 80x/menit
Temperature : 36,5c
A : Masalah teratasi sebagian
P:
1. Kaji intensitas, skala, sifat dan letak nyeri
2. Ajarkan relaksasi : napas dalam, guide
imagery.
3. Posisi tubuh yang sesuai akan meningkatkan
kenyamanan, seperti posisi semifowlers dan
meninggikan lengan yang sakit
4. Tingkatkan latihan pasif kemudian aktif dan
tangan, lengan dan bahu yang sakit
5. Dorong untuk melindungi dan menghindari
segala hal yang dapat merusak barrier kulit
sehingga membebani stres pada lengan dan
bahu (terluka, kepanasan, infeksi)
6. Sarankan pengolesan krim yang efektif
beberapa kali sehari
7. Instruksikan pasien untuk menghubungi
dokter jika lengan atau letak insisi menjadi
sangat nyeri, bengkak atau kemerahan
8. Berikan analgesic melalui rute IM, oral atau
IV sesuai yang diresepkan