Professional Documents
Culture Documents
KAB.TANGERANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan pada kehadirat Allah Subhanahu Wa Taala karena dengan
rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun
untuk memenuhi Tugas Pendidikan Agama Islam. Selain itu makalah ini dibuat bertujuan
untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Taala.
Makalah yang penyusun buat berisikan materi tentang Meraih Kasih Allah dengan
Ihsan. Dalam makalah ini akan dibahas pengertian Ihsan, wujud atau aspek dalam Ihsan,
serta hikmah dan manfaat Ihsan.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi yang jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Demikianlah sebagai pengantar kata dengan harapan semoga makalah ini dapat
diterima dan bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat umum. Amin.
Penyusun
Hal 1
SMKN 7
KAB.TANGERANG
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ihsan
Hal 2
SMKN 7
KAB.TANGERANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ihsan adalah puncak ibadah dan akhlak yang senantiasa menjadi target seluruh hamba
Allah Subhanahu Wa Taala. Sebab, ihsan menjadikan kita sosok yang mendapatkan
kemuliaan dari-Nya. Sebaliknya, seorang hamba yang tidak mampu mencapai target ini akan
kehilangan kesempatan yang sangat mahal untuk menduduki posisi terhormat di mata Allah
Subhanahu Wa Taala. Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam pun sangat menaruh perhatian
akan hal ini, sehingga seluruh ajaran-ajarannya mengarah kepada satu hal, yaitu mencapai
ibadah yang sempurna dan akhlak yang mulia.
Latar belakang terbuatnya makalah ini karena banyaknya seorang muslim yang
memandang ihsan itu hanya sebatas akhlak yang utama saja, yang seharusnya dipandang
sebagai bagian dari akidah dan bagian terbesar dari keislamannya. Karena, Islam dibangun di
atas tiga landasan utama, yaitu iman, Islam, dan ihsan, seperti yang telah diterangkan oleh
Rasulullah Salallahu Alaihi Wassallam.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang akan dibuat oleh penyusun selama pembuatan makalah
adalah sebagai berikut :
a. Apakah yang dimaksud denga Ihsan?
b. Apasajakah wujud atau aspek dalam Ihsan?
c. Apa hikmah dan manfaat ihsan?
Hal 3
SMKN 7
KAB.TANGERANG
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN IHSAN
Ihsan berasal dari kata yang artinya adalah berbuat baik, sedangkan bentuk
masdarnya adalah , yang artinya kebaikan. Allah Subhanahu Wa Taala berfirman dalam
Al-Qur`an mengenai hal ini.
(7)
Artinya:
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika
kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat
hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk
menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuhmusuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa
saja yang mereka kuasai. (al-Isra: 7)
Allah Taala berfirman dalam surah Al-Qashash ayat 77
)
( 77
Artinya :
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
Hal 4
SMKN 7
KAB.TANGERANG
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.(al-Qashash:77)
Ibnu Katsir mengomentari ayat di atas dengan mengatakan bahwa kebaikan yang
dimaksud dalam ayat tersebut adalah kebaikan kepada seluruh makhluk AllahSubhanahu Wa
Taala.Ihsan adalah puncak ibadah dan akhlak yang senantiasa menjadi target seluruh hamba
Allah Subhanahu Wa Taala. Sebab, ihsan menjadikan kita sosok yang mendapatkan
kemuliaan dari-Nya.
Ihsan adalah mashdar dari yang memiliki dua makna:
1. Pertama, kata Ahsana itu bersifat transitif dengan sendirinya. Seperti ucapan:
artinya adalah ( aku membaguskannya) dan ( akumenyempurnakannya).
Hal 5
SMKN 7
KAB.TANGERANG
1. IBADAH
Kita berkewajiban ihsan dalam beribadah, yaitu dengan menunaikan semua jenis
ibadah, seperti shalat, puasa, haji, dan sebagainya dengan cara yang benar, yaitu
menyempurnakan syarat, rukun, sunnah, dan adab-adabnya. Hal ini tidak akan mungkin dapat
ditunaikan oleh seorang hamba, kecuali jika saat pelaksanaan ibadah-ibadah tersebut ia
dipenuhi dengan cita rasa yang sangat kuat (menikmatinya), juga dengan kesadaran penuh
bahwa Allah senantiasa memantaunya hingga ia merasa bahwa ia sedang dilihat dan
diperhatikan oleh-Nya. Minimal seorang hamba merasakan bahwa Allah senantiasa
memantaunya, karena dengan inilah ia dapat menunaikan ibadah-ibadah tersebut dengan baik
dan sempurna, sehingga hasil dari ibadah tersebut akan seperti yang diharapkan. Inilah
maksud dari perkataan Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam yang berbunyi,
Hendaklah kamu menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tak
dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.
Kini jelaslah bagi kita bahwa sesungguhnya arti dari ibadah itu sendiri sangatlah luas.
Maka, selain jenis ibadah yang kita sebutkan tadi, yang tidak kalah pentingnya adalah juga
jenis ibadah lainnya seperti jihad, hormat terhadap mukmin, mendidik anak, menyenangkan
isteri, meniatkan setiap yangmubah untuk mendapat ridha Allah, dan masih banyak lagi. Oleh
karena itulah, Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam.menghendaki umatnya senantiasa dalam
keadaan seperti itu, yaitu senantiasa sadar jika ia ingin mewujudkan ihsan dalam ibadahnya.
2.
MUAMALAH
Dalam bab muamalah, ihsan dijelaskan Allah Subhanahu Wa Taala. pada surah An-
Nisaa ayat 36, yang berbunyi sebagai berikut, Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun
bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat maupun
yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Hal 6
SMKN 7
KAB.TANGERANG
bumi.
Sesungguhnya
Allah
tidak
menyukai
orang-orang
yang
berbuat
kerusakan.Dari berbagai ayat dan hadis, berbuat kebajikan (Ihsan) kepada sesama makhluk
Allah Swt. meliputi seluruh alam raya ciptaan-Nya. Lebih kongkritnya seperti penjelasan
berikut:
a. Ihsan kepada kedua Orang tua.
Allah Swt. berfirman: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu tidak
menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya berumur lanjut
dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
MAKALAH AGAMA ISLAM
Hal 7
SMKN 7
KAB.TANGERANG
perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan . dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana
mereka berdua mendidik aku di waktu kecil. (Q.S. al-Isra/17:24) Dalam sebuah hadis
riwayat at-Tirmizi, dari Abdullah bin Umar, Rasulullah saw. bersabda (artinya): Keridaan
Allah berada pada keridaan orangtua, dan kemurkaan Allah berada pada kemurkaan
orangtua. (HR. at-Tirmizi).
Berbuat baik kepada kedua orangtua ialah dengan cara mengasihi, memelihara, dan
menjaga mereka dengan sepenuh hati serta memenuhi semua keinginan mereka selama
tidak bertentangan dengan aturan Allah Swt..Mereka telah berkorban untuk kepentingan
anak mereka sewaktu masih kecil dengan perhatian penuh dan belas kasihan.Mereka
mendidik dan mengurus semua keperluan anak-anak ketika masih lemah.Selain itu,
orangtua memberian kasih sayang yang tidak ada tandingannya.Jika demikian, apakah
tidak semestinya orangtua mendapat perlakuan yang baik pula sebagai imbalan dari budi
baiknya yang tulus itu? Sedangkan Allah Swt. telah menegaskan dalam firman-Nya,
Tidak ada balasan untuk kebaikan kecuali kebaikan (pula) (Q.S. ar-Rahman/55:60).
b. Ihsan kepada Kerabat Karib
Menjalin hubungan baik dengan karib kerabat adalah bentuk Ihsan kepada mereka,
bahkan Allah Swt. menyamakan seseorang yang memutuskan hubungan silaturahmi
dengan perusak di muka bumi. Allah Swt. berfirman: Maka apakah kiranya jika kamu
berkuasa kamu akan membuat kerusakan dimuka bumi dan memutuskan hubungan
kekeluargaan? (Q.S. Muhammad/47:22).
Silaturahmi merupakan kunci mendapatkan keridaan Allah Swt. Sebab paling utama
terputusnya hubungan seorang hamba dengan Tuhannya adalah karena terputusnya
hubungan silaturahmi. Dalam hadis qudsi, Allah Swt. berfirman: Aku adalah Allah, Aku
adalah Rahman, dan Aku telah menciptakan rahim yang Kuberi nama bagian dari namaKu. Maka, barangsiapa yang menyambungnya, akan Kusambungkan pula baginya dan
barangsiapa yang memutuskannya, akan Kuputuskan hubunganKu dengannya.(HR. atTirmizi).
c. Ihsan kepada Anak Yatim
MAKALAH AGAMA ISLAM
Hal 8
SMKN 7
KAB.TANGERANG
Berbuat baik kepada anak yatim ialah dengan cara mendidiknya dan memelihara hakhaknya. Banyak ayat dan hadis menganjurkan berbuat baik kepada anak yatim, di
antaranya adalah sabda Rasulullah saw.: Aku dan orang yang memelihara anak yatim di
surga kelak akan seperti ini(seraya menunjukkan jari telunjuk jari tengahnya). (HR. alBukhari, Abu Dawud, dan at-Tirmizi).
d. Ihsan kepada Fakir Miskin
Berbuat Ihsan kepada orang miskin ialah dengan memberikan bantuan kepada mereka
terutama pada saat mereka mendapat kesulitan.Rasulullah bersabda,Orang-orang yang
menolong janda dan orang miskin, seperti orang yang berjuang di jalan Allah.(HR.
Muslim dari Abu Hurairah).]
e. Ihsan Kepada Tetangga
Ihsan kepada tetangga dekat meliputi tetangga dekat dari kerabat atau tetangga yang
berada di dekat rumah, serta tetangga jauh, baik jauh karena nasab maupun yang berada
jauh dari rumah.Teman sejawat adalah yang berkumpul dengan kita atas dasar pekerjaan,
pertemanan, teman sekolah atau kampus, perjalanan, mahad, dan sebagainya.Mereka
semua masuk ke dalam kategori tetangga. Seorang tetangga kafir mempunyai hak sebagai
tetangga saja, tetapi tetangga muslim mempunyai dua hak, yaitu sebagai tetangga dan
sebagai muslim, sedang tetangga muslim dan kerabat mempunyai tiga hak, yaitu sebagai
tetangga, sebagai muslim, dan sebagai kerabat.
Rasulullah saw. bersabda: Demi Allah, tidak beriman, demi Allah, tidak beriman.
Para sahabat bertanya: Siapakah yang tidak beriman, ya Rasulullah? Beliau menjawab:
Seseorang yang tidak aman tetangganya dari gangguannya. (HR. al-Syaikhani). Pada
hadis yang lain, Rasulullah saw bersabda, Tidak beriman kepadaku barangsiapa yang
kenyang
pada
suatu
malam,
sedangkan
tetangganya
kelaparan,
padahal
ia
megetahuinya.(HR. at-tabrani).
f. Ihsan kepada Tamu
Ihsan kepada tamu, secara umum adalah dengan menghormati dan menjamunya.
Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah
memuliakan tamunya. (HR. Jamaah, kecuali Nasai). Tamu yang datang dari tempat
MAKALAH AGAMA ISLAM
Hal 9
SMKN 7
KAB.TANGERANG
yang jauh, termasuk dalam sebutan ibnu sabil (orang yang dalam perjalanan jauh). Cara
berbuat Ihsan terhadap ibnu sabil dengan memenuhi kebutuhannya, menjaga hartanya,
memelihara kehormatannya, menunjukinya jalan jika ia meminta.
g. Ihsan kepada Karyawan/Pekerja
Kepada karyawan atau orang-orang yang terikat perjanjian kerja dengan kita,
termasuk pembantu, tukang, dan sebagainya, kita diperintahkan agar membayar upah
mereka sebelum keringat mereka kering (segera), tidak membebani mereka dengan sesuatu
yang mereka tidak sanggup melakukannya.Secara umum kita juga harus menghormati dan
menghargai profesi mereka.
h. Ihsan kepada Sesama Manusia
Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Kiamat,
hendaklah ia berkata yang baik atau diam. (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Wahai
manusia, hendaklah kita melembutkan ucapan, saling menghargai satu sama lain dalam
pergaulan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah kemungkaran. Menunjuki jalan
jika ia tersesat, mengajari mereka yang bodoh, mengakui hak-hak mereka, dan tidak
mengganggu mereka dengan tidak melakukan hal-hal dapat mengusik serta melukai
mereka.
i. Ihsan kepada Binatang
Berbuat Ihsan terhadap binatang adalah dengan memberinya makan jika ia lapar,
mengobatinya jika ia sakit, tidak membebaninya di luar kemampuannya, tidak
menyiksanya jika ia bekerja, dan mengistirahatkannya jika ia lelah. Bahkan, pada saat
menyembelih, hendaklah dengan menyembelihnya dengan cara yang baik.
j. Ihsan kepada Alam Sekitar
Alam raya beserta isinya diciptakan untuk kepentingan manusia.Untuk kepentingan
kelestarian hidup alam dan manusia sendiri, alam harus dimanfaatkan secara
bertanggungjawab. Allah Swt. berfirman: dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan
di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan. (Q.S. al-Qasas/28:77).
MAKALAH AGAMA ISLAM
Hal 10
SMKN 7
KAB.TANGERANG
3. AKHLAK
Ihsan dalam akhlak sesungguhnya merupakan buah dari ibadah dan muamalah.
Seseorang akan mencapai tingkat ihsan dalam akhlaknya apabila ia telah melakukan ibadah
seperti yang menjadi harapan Rasulullah dalam hadits yang telah dikemukakan di awal
tulisan ini, yaitu menyembah Allah seakan-akan melihat-Nya, dan jika kita tidak dapat
melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah senantiasa melihat kita. Jika hal ini telah dicapai oleh
seorang hamba, maka sesungguhnya itulah puncak ihsan dalam ibadah. Pada akhirnya, ia
akan berbuah menjadi akhlak atau perilaku, sehingga mereka yang sampai pada tahap ihsan
dalam ibadahnya akan terlihat jelas dalam perilaku dan karakternya.
Jika kita ingin melihat nilai ihsan pada diri seseorang Yang diperoleh dari hasil
maksimal ibadahnya maka kita akan menemukannya dalam muamalah kehidupannya.
Bagaimana ia bermuamalah dengan sesama manusia, lingkungannya, pekerjaannya,
keluarganya, dan bahkan terhadap dirinya sendiri. Berdasarkan ini semua, maka Rasulullah
mengatakan dalam sebuah hadits, Aku diutus hanyalah demi menyempurnakan akhlak yang
mulia.
Hal 11
SMKN 7
KAB.TANGERANG
tetapi tidak menemukannya. Ia kemudian teringat Harris, si pengemis itu dan segera
mencarinya. Akhirnya ia pun menemukan Harris di tempat semula.
Sarah bertanya kepada pengemis itu, 'apakah Anda ingat saya, saya tidak sengaja
memberikan sesuatu yang sangat berharga bagi saya,' dan pengemis itu berkata'apakah itu
cincin? Ya, saya sengaja menyimpannya sampai kau kembali lagi',". Padahal pengemis itu
bisa saja menjual cincin tersebut,namun ia memilih menjaga amanah tersebut untuk
dikembalikan
pada
suaminya.Keduanya
pemiliknya.
lantas
Tindakan
menggagas
Harris
bantuan
ini
online
menyentuh
untuk
Darling
Harris
di
dan
situs
giveforward.com.Cerita Darling ini membuat ribuan orang dari seluruh dunia ikut
menyumbang. Sumbangan ini akan terbuka selama 90 hari. Baru berjalan delapan hari ketika
sumbangan dibuka ada , 4.753 orang yang menyumbang dengan total nilai USD 120.383
setara Rp1,173 miliar.
Mendengar perihal sumbangan ini, Harris mengaku terkejut.Dia merasa tindakannya
tidak luar biasa dan seharusnya memang dia lakukan, sehingga merasa tidak pantas
mendapatkan semua itu. Indah sekali..Jika kamu berbuat baik, sebenarnya kamu berbuat
baik untuk dirimu sendiri .
Sikap dan perilaku terpuji yang harus dikembangkan terait dengan Ihsan ialah semua
perbuatan baik kepada Allah Swt. dan kepada sesama makhluk ciptaanNya. Secara ringkas
perilaku tersebut ialah:
1. Melakukan ibadah ritual (salat, zikir, dan sebagainya) dengan penuh kekhusyukan dan
keikhlasan;
2. Birrul walidain (berbuat baik kepada kedua orangtua), dengan mengikuti semua
keinginannya jika memungkinkan, dengan syarat tidak bertentangan dengan aturan
Allah Swt.;
3. Menjalin hubungan baik dengan kerabat;
4. Menyantuni anak yatim dan fakir miskin;
5. Berbuat baik kepada tetangga dan berbuat baik kepada teman sejawat;
6. Berbuat baik kepada tamu dengan memberikan jamuan dan penginapan sebatas
kemampuan;
MAKALAH AGAMA ISLAM
Hal 12
SMKN 7
KAB.TANGERANG
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ihsan adalah berbuat baik dengan penuh keikhlasan, yang digambarkan dalam hadis
seakan-akan kita melihat Allah Swt., atau setidaiknya merasa dilihat oleh Allah Swt. Ihsan
mencakup ibadah ritual dan berbuat baik kepada semua makhluk hidup dengan ikhlas.
Rasulullah menegaskan bahwa Allah Swt. menyuruh kita berlaku Ihsan dalam segala hal dan
kepada semua makhluk Allah Swt.
Ihsan meliputi tiga aspek yang fundamental. Ketiga hal tersebut adalah ibadah,
muamalah, dan akhlak. Ketiga hal inilah yang menjadi pokok bahasan dalam ihsan.
Berbuat baik (Ihsan) kepada siapapun, akan menjadi sebab terjadinya balasn dari
kebaikan yang dilakukan, karena demikianlah Allah Swt. Menjadikan aturan bagi makhlukNya (Sunatullah), bahwa kebaikan akan dibalas kebaikan juga.
Ihsan adalah puncak ibadah dan akhlak yang senantiasa menjadi target seluruh hamba
Allah Subhanahu Wa Taala. Sebab ihsan menjadikan kita sosok yang mendapatkan
kemuliaan dari-Nya. Dan juga sebagai puncak prestasi dalam ibadah, muamalah, dan
MAKALAH AGAMA ISLAM
Hal 13
SMKN 7
KAB.TANGERANG
akhlak. Oleh karena itu, semua orang yang menyadari akan hal ini tentu akan berusaha
dengan seluruh potensi diri yang dimilikinya agar sampai pada tingkat tersebut. Siapapun
kita, apapun profesi kita, di mata Allah tidak ada yang lebih mulia dari yang lain, kecuali
mereka yang telah naik ketingkat ihsan dalam seluruh sisi dan nilai hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA
SITUS WEB
http://www.aldakwah.org/artikel-islam/manhaj/15-dasar-dasar-perilakubijak.html?
start=2
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091129234250AAUSb5G
http://www.dakwatuna.com/2008/02/385/ihsan/
http://ichapedeh.wordpress.com/2012/01/25/pengertian-ihsan/
http://www.ipapedia.web.id/2016/01/meraih-kasih-allah-swt-dengan-ihsan.html
Hal 14