Professional Documents
Culture Documents
Pertumbuhan Mikroorganisme
Dwikie Setiawan, Fitria, Karmila Sari, Lia Asriqah, Nurriska Dwi Artie, Rizki Wira Priyanggi
Kelompok I Mikrobiologi Dasar
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Abstrak
Pertumbuhan Mikroorganisme oleh Rizki Wira Priyanggi 2015. Fase dalam pertumbuhan bakteri
telah dikenal luas oleh ahli mikrobiologi. Terdapat empat fase pertumbuhan bakteri ketika
ditumbuhkan pada kultur curah (batch culture), yaitu fase adaptasi (lag phase), fase perbanyakkan
(exponential phase), fase statis (stationer phase) dan fase kematian (death phase).Praktikum ini
dilaksanakan pada Hari Selasa, 17 November 2015, bertempat di Laboratorium Mikrobiologi dan
Genetika Molekuler Gedung C lantai dua, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Mulawarman, Samarinda. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui hasil dari
pertumbuhan mikroorganisme pada cawan petri. Alat yang diguanakan yaitu erlenmeyer, gelas ukur,
neraca analitik, hot plate, tabung reaksi, pipet volume, magnetic stirer, spectrofotometer, shaker,
bunsen, rak tabung reaksi, jarum ose, mikropipet, blue tip, dan korek api. Bahan yang digunakan yaitu
media LBA, media LB blanko, dan bakteri Bacillus . Hasil mikroorganisme yang didapatkan pada
cawan petri 10-3, 10-4, 10-5 secara berturut-turut adalah (tak terhingga), (tak terhingga), dan 94.
Kata kunci: Spectrofotometer, LBA, Pertumbuhan mikroorganisme
Tanggal praktikum 17 November 2015; Diserahkan tanggal 23 November 2015
Pendahuluan
Pertumbuhan secara umum dapat
didefinisikan sebagai pertambahan secara
teratur semua komponen di dalam sel hidup.
Dengan demikian, pertambahan ukuran yang
disebabkan oleh bertambahnya air atau karena
penumpukan lemak bukan merupakan
pertumbuhan. Perbanyakkan sel adalah
konsekuensi
pertumbuhan
pada
mikroorganisme multiseluler (banyak sel).
Yang disebut pertumbuhan adalah peningkatan
jumlah sel per organisme, di mana ukuran sel
juga menjadi lebih besar. Pada organisme
multiseluler, pertumbuhan adalah pertumbuhan
jumlah sel yang juga berarti pertambahan
jumlah organisme yang membentuk populasi
atau suatu biakan. Pada organisme aseluler,
selama pertumbuhan ukuran sel menjadi besar
tetapi tidak terjadi pada pembelahan sel [3].
Istilah pertumbuhan yang digunakan pada
bakteri adalah perubahan dalam pertambahan
total massa sel dan bukan pertumbuhan dalam
suatu inividu organisme saja. Karena massa sel
relatif sama pada siklus sel. Maka
pertumbuhan dapat juga didefinisikan sebagai
pertambahan jumlah sel. Pertumbuhan pada
organisme sel tunggal seperti bakteri dan ragi
dinyatakan sebagai perbanyakan sel. Pada
bakteri, dua sel baru dihasilkan setelah
pembelahan sel atau lebih dikenal sebagai
pembelahan biner (binary fussion) dari satu sel
induk [3].
Asisten pendamping: 1. Cep Hikmat Maulana Yusup; 2.
Ersaliany; 3. Yusnaini; 4. Nurmaulida Aulia
Penanggung Jawab: Dr. rer.nat Bodhi Dharma, S.Si, M.Si dan
Eko Kusumawati, M.Si
Alat-alat
Alat yang diguanakan yaitu erlenmeyer,
gelas ukur, neraca analitik, hot plate, tabung
reaksi, pipet volume, magnetic stirer,
spectrofotometer, shaker, bunsen, rak tabung
reaksi, jarum ose, mikropipet, blue tip, dan
korek api.
Cara kerja
Pembuatan medium LB yaitu dimasukkan
NaCl 4gr, yeast extract 2 gr, pepton 4 gr dan
ditambahkan aquades sebanyak 400mL,
kemudian dipanaskan.
Metode
ukur
kekeruhan
dengan
menggunakan
spectrofotometer
yaitu
memasukkan medium LB sebagai blanko yang
telah di shaker selama 2 jam, kemudian diukur
tabsorbandi blanko dengan memasukkan
blanko ke dalam cuvet hingga batas segitiga,
masukkan cuvet kedalam cell holder pada
spectrophotometer, lalu tutup dan tekan tombol
cell. Kemudian lakukan hal yang sama pada
sampel LB untuk mengukur absorbansinya dan
lakukan sebanyak 5 kali percobaan, tiap 2 jam
sekali.
-4
2.
10
LBA
-5
3.
10
LBA
94
Mikroorganisme merupakan jasad
hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil.
Setiapsel tunggal mikroorganisme memiliki
kemampuan untuk melangsungkan aktivitas
kehidupan antara lain dapat mengalami
pertumbuhan, menghasilkan energi dan
bereproduksi
dengan
sendirinya.
Mikroorganisme
memiliki
fleksibilitas
metabolisme
yang
tinggi
karena
Pertumbuhan
pada
bakteri
didefinisikan sebagai pertumbuhan berat
sel. Karena berat sel relatif sama pada
setiap siklus sel, maka pertumbuhan dapat
didefinisikan sebagai pertambahan jumlah
sel. Pada bakteri, dua sel baru dihasilkan
setelah pembelahan sel atau pembelahan
biner oleh sel induk. Istilah pertumbuhan
yang digunakan pada bakteri adalah
perubahan dalam pertambahan total massa
sel dan bukan pertumbuhan dalam suatu
individu organisme saja, sehingga massa
sel relatif sama pada siklus sel
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pertumbuhan mikroorganisme terbagi dua,
yaitu faktor fisika yang meliputi temperatur
yang mana pada temperatur tinggi akan terjadi
denaturasi protein dan pada temperature
rendah aktivitas enzim akan terhenti. Lalu pH
yang mana penurunan dan peningkatan pH
akan menyebabkan kerusakan enzim yang
dapat mengganggu pertumbuhan. Kemudian
tekanan osmosis pada larutan hipertonik air
akan keluar dari dalam sel sehingga membran
plasma akan lepas dan dari dinding sel dan
pada larutan hipertonik air akan masuk ke
dalam sel yang dapat menyebabkan lisis dan
yang terakhir adalah kebutuhan oksigen.
Kemudian pada faktor kimia yaitu berupa
nutrisi media yang meliputi karbon, nitrogen,
sulfur, fosfor, mikroelemen dan vitamin.
Fase permulaan dikenal dengan inikal
phase laten atau phase. Dalam fase ini bakteri
belum mengadakan perbanyakan sel, bahkan
sebagian sel bakteri mati hingga hanya sel
yang kuat saja yang bertahan hidup. Ukuran
LAMPIRAN