Professional Documents
Culture Documents
PEMECAHAN DORMANSI
Disusun oleh :
Nadya Ayu Narulita
NIM. 14030204071
Pendidikan Biologi B 2014
JURUSAN BIOLOGI
2016
A. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah
1. Bagaimana pengaruh berbagai macam perlakuan terhadap pemecahan
dormansi biji berkulit keras (biji kelengkeng)?
B. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan yang dibahas dalam praktikum ini adalah
1. Mengetahui pengaruh berbagai macam perlakuan terhadap pemecahan
dormansi biji berkulit keras (biji kelengkeng).
C. Hipotesis
Hipotesis sementara diambil sebelum melakukan praktikum adalah
Ha : Terdapat pengaruh berbagai macam perlakuan terhadap perlakuan
H0
D. Kajian Pustaka
Kelengkeng adalah salah satu buah tropis yang hidup sangat subur di
Indonesia, terutama di dataran tinggi. Buah ini berasal dari daratan asia
tenggara. Buah ini memiliki ciri bergerombol, kulit buah berwarna coklat
muda sampai kehitaman dengan permukaan agak berbintil-bintil, dan daging
buah yang berair dan bening serta memiliki rasa yang manis. Daging buah
kelengkeng mengandung sukrosa, glukosa, protein, lemak, vitamin A, vitamin
B, asam tartarik dan senyawa-senyawa kimia tumbuhan (fitokimia) lainnya
yang berguna bagi kesehatan. Buah kelengkeng berguna pula untuk
menyehatkan
usus
dan
memperbaiki
proses
penyerapan
makanan,
semusim, bahkan sampai beberapa tahun tergantung pada jenis tanaman dan
tipe dari dormansinya (Sutopo, 2002 dalam Sulfiah, 2011).
Terdapat berbagai penyebab dormansi benih yang pada garis besarnya
dapat digolongkan kedalam adanya hambatan dari kulit benih (misalnya pada
benih lamtoro karena kulit benih yang impermeabel terhadap air) atau bagian
dalam benihnya (misalnya pada benih melinjo karena embrio yang belum
dewasa). Benih yang mengalami dormansi organik ini tidak dapat
berkecambah dalam kondisi lingkungan perkecambahan yang optimum
(Burhan, 1977 dalam Sulfiah, 2011). Dormansi pada biji disebabkan karena:
Rendah/tidak adanya proses imbibisi air
Struktur benih (kulit benih) yang keras sehingga mempersulit
semangka nonbiji.
Menurut Salisburry (1995) dalam Zakyah (2012),
(hidup), tapi tak mampu berkecambah atau tumbuh karena pengaruh kondisi
luar atau kondisi dalam.
Kuisen
Kondisi biji tidak mampu berkecambah hanya karena kondisi
luarnya tidak sesuai (misalnya, biji terlalu kering atau terlalu dingin).
Dormansi, yaitu kondisi biji gagal
Kondisi biji tidak mampu berkecambah karena kondisi dalam,
penyerapan
air
oleh
benih.
Caranya
dengan
panjang hari.
Menurut Sutopo (2002) dalam Sulfiyah (2011), Benih dapat berkecambah
bila
tersedia
faktor-faktor
pendukung
selama
terjadinya
proses
perkecambahan
biji
dimana
presentase
antara26.5 - 35C.
Oksigen
Cahaya
Medium
Kelembapan
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Manipulasi
biji
(biji
berkecambah.
F. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang dibuat berbeda dalam praktikum ini adalah perlakuan yang
diberikan yaitu 10 biji direndam dalam asam sulfat, 10 biji diamplas dan
dicuci dengan air, dan 10 biji lain hanya dicuci dengan air. Respon yang
diharapkan dari praktikum ini adalah banyaknya biji yang berkecambah
diharapkan biji paling banyak berkecambah pada perlakuan yang diamplas.
G. Alat dan Bahan
Pot
Kertas amplas
Gelas kimia
Biji kelengkeng
Asam sulfat pekat
Air
2 buah
secukupnya
2 buah
30 buah
secukupnya
secukupnya
H. Rancangan Percobaan
I. Langkah Kerja
No
1
2
3
Perlakuan
Amplas
Air
Asam sulfat
Total biji
Hasil
1
-
2
1
-
3
3
1
-
4
4
2
1
5
6
3
2
6
4
-
tumbuh
7
8
7
3
8
9
8
-
9
10
-
10
9
-
Berdasarkan data yang telah diperoleh pada tabel maka dapat dibuat
grafik sebagai berikut.
41
34
6
12
10
8
Amplas
Air
Asam Sulfat
6
4
2
0
2
10
Hari ke-
perkecambahan dengan perlakuan dicuci dengan air pada hari ke-3 jumlah
biji yang berkecambah 1 biji, pada hari ke-4 jumlah biji yang berkecambah
2 biji, pada hari ke-5 jumlah biji yang berkecambah 3 biji, pada hari ke-6
jumlah biji yang
berkecambah 7 biji, pada hari ke-8 jumlah biji yang berkecambah 8 biji,
dan
kelengkeng yang direndam H2SO4 , pada hari ke-4 jumlah biji yang
berkecambah 1 biji, pada hari ke-5 jumlah biji yang berkecambah 2 biji, dan
pada hari ke-7 jumlah biji yang berkecambah 3 biji.
kelengkeng yang direndam dengan H2SO4 baru mulai berkecambah pada hari
ke-4. Total biji kelengkeng tumbuh dengan perlakuan diamplas sebanyak 41
biji. Sedangkan total biji kelengkeng
tumbuh dengan
pericarp dalam kulit benih yang terlalu keras, juga mengakibatkan pertukaran
udara dalam benih menjadi terhambat dan menyebabkan rendahnya proses
metabolisme dan mobilisasi cadangan makanan dalam benih. Sehingga proses
perkecambahan biji tersebut akan terhambat.
Namun Secara Umum dormansi pada biji dapat diatasi dengan melakukan
perlakuan sebagai berikut :
Pemarutan atau penggoresan (skarifikasi, scarification) yaitu dengan cara
menghaluskan kulit benih atau menggores kulit benih agar dapat dilalui
LAMPIRAN
hari ke 4