Apa bedanya marka molekuler berbasis PCR dan non PCR ?
Penanda molekuler yang berdasarkan teknik PCR yaitu marka yang dikelompokkan dalam satu primer pengamplikasi, antara lain RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA) yaitu marka yang mengamplifikasi genom dengan satu primer spesifik secara acak, AFLP (Amplified Fragment Length Polymorphism) merupakan DNA fingerprinting yang berbasis pada amplifikasi PCR pada suatu set fragmen retriksi yang telah diligasi dari suatu fragmen DNA dan SSR (Simple Sequence Repeats). Sedangkan Penanda molekuler yang tidak berdasarkan teknik PCR yaitu marka yang berdasarkan hibridisasi probe, hanya ada satu jenis yaitu RFLP (Restriction Fragment Lenght Polymorphisme) yang mempunyai tingkat polimorfik yang disebabkan karena penyisipan, penghilangan atau translokasi DNA dalam genom, marka ini bersifat kodominan tetapi mempunyai keterbatasan dalam perakitannya yang hanya bisa dikontruksi dari klon cDNA yang telah diketahui, kuanitas dan kualitas DNA yang dibutuhkan sangatlah tinggi serta dibutuhkan laboratorium khusus dalam penangannya. Setiap penanda molekuler memiliki teknik yang berbeda-beda baik dalam hal jumlah DNA yang dibutuhkan, dana, waktu, prosedur pelaksanaan, tingkatan polimorfisme dan pengujian secara statistiknya. Bagaimana cara mencari kandidat marka yang bersesuaian dengan karakter target ? cara mencari kandidat marka yang bersesuaian dengan karakter target adalah dengan penelusuran gen target pada pemuliaan backcross, jika fenotipe tetua yang mengandung gen target tidak mudah diamati maka turunan backcross yang memiliki gen dari tetua odnor dapat diseleksi dengan menggunakan marka yang lokasinya berdekatan atau didalam gen target sehingga memiliki peluang keberhasilan yang besar, marka juga dapat digunakan untuk mempercepat dan mengefisiensikan seleksi progeni backcross yang memiliki genom terbesar dan marka dapat digunakan untuk menyeleksi turunan backcross sehingga gen yang tidak diinginkan tidak terbawa meskipun terpaut dengan gen target.