Professional Documents
Culture Documents
Mengingat
: 1. Undang-Undang
Nomor
27
Tahun
2002
tentang
Pembentukan Kota Banjar di Provinsi Jawa Barat (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 130,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4244);
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
4. Undang-Undang
Nomor
23
Tahun
2014
tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
DAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walikota dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam
sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan
Urusan
Pemerintahan
yang
menjadi
kewenangan Daerah otonom.
4. Walikota adalah Walikota Banjar.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat
DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat Daerah yang
berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah.
6. Daerah Otonom yang selanjutnya disebut Daerah adalah
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus Urusan
Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang
menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya
dilakukan oleh kementerian negara dan penyelenggara
Pemerintahan
Daerah
untuk
melindungi,
melayani,
memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat.
2
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
Pasal 2
(1) Dalam menetapkan besaran dan susunan organisasi
Perangkat Daerah, Walikota harus memperhatikan asas:
a. intensitas Urusan Pemerintahan dan potensi Daerah;
b. efisiensi;
c. efektivitas;
d. pembagian habis tugas;
e. rentang kendali;
f. tata kerja yang jelas; dan
g. fleksibilitas.
(2) Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
selain melaksanakan Urusan Pemerintahan yang diserahkan
kepada Daerah juga melaksanakan Tugas Pembantuan yang
diberikan kepada Daerah.
BAB II
JENIS, PEMBENTUKAN, DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH
Bagian Kesatu
Jenis Perangkat Daerah
Pasal 3
Perangkat Daerah Kota Banjar, terdiri atas:
a. Sekretariat Daerah;
b. Sekretariat DPRD;
c. Inspektorat;
d. Dinas;
e. Badan; dan
f. Kecamatan.
Bagian Kedua
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Pasal 4
Dengan Perda ini dibentuk Perangkat Daerah dengan susunan
sebagai berikut:
a. Sekretariat Daerah Tipe B;
b. Sekretariat DPRD Tipe C;
c. Inspektorat Daerah Tipe B;
d. Perumpunan Dinas Tipe A, terdiri dari:
1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang pendidikan dan bidang
kebudayaan;
2. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dan Usaha
Kecil
dan
Menengah
menyelenggarakan
urusan
pemerintahan bidang perindustrian, bidang perdagangan
dan bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah; dan
3. Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pertanian,
bidang peternakan dan bidang ketahanan pangan.
e. Perumpunan Dinas Tipe B, terdiri dari:
1. Dinas Kesehatan menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang kesehatan;
f.
g.
h.
i.
Pasal 5
Pada Kecamatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 huruf i,
dibentuk Kelurahan sebagai perangkat Kecamatan, yang terdiri
dari:
1. Kelurahan Pataruman;
2. Kelurahan Hegarsari;
3. Kelurahan Bojongkantong;
4. Kelurahan Muktisari;
5. Kelurahan Banjar;
6. Kelurahan Mekarsari;
7. Kelurahan Situbatu;
8. Kelurahan Purwaharja; dan
9. Kelurahan Karangpanimbal.
Pasal 6
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
(2)
(1)
(2)
(3)
(2)
ADE UU SUKAESIH
Diundangkan di ...........................
pada tanggal ................................
SEKRETARIS DAERAH KOTA BANJAR,
FENNY FAHRUDIN
LEMBARAN DAERAH KOTA BANJAR TAHUN 2016 NOMOR ...
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR
NOMOR ... TAHUN 2016
TENTANG
PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA BANJAR
I. UMUM
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
membawa perubahan yang signifikan terhadap pembentukan Perangkat
Daerah, yakni dengan prinsip tepat fungsi dan tepat ukuran (rightsizing)
berdasarkan beban kerja yang sesuai dengan kondisi masing-masing Daerah.
Hal ini juga sejalan dengan prinsip penataan organisasi Perangkat Daerah
yang rasional, proporsional, efektif, dan efisien.
Pengelompokan organisasi Perangkat Daerah didasarkan pada konsepsi
pembentukan organisasi yang terdiri atas 5 (lima) elemen, yaitu kepala
Daerah (strategic apex), sekretaris Daerah (middle line), dinas Daerah
(operating core), badan/fungsi penunjang (technostructure), dan staf
pendukung (supporting staff). Dinas Daerah merupakan pelaksana fungsi inti
(operating core) yang melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pembantu
kepala Daerah dalam melaksanakan fungsi mengatur dan mengurus sesuai
bidang Urusan Pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah, baik urusan
wajib maupun urusan pilihan. Badan Daerah melaksanakan fungsi
penunjang (technostructure) yang melaksanakan tugas dan fungsi sebagai
pembantu kepala Daerah dalam melaksanakan fungsi mengatur dan
mengurus untuk menunjang kelancaran pelaksanaan fungsi inti (operating
core).
Dalam rangka mewujudkan pembentukan Perangkat Daerah sesuai dengan
prinsip desain organisasi, pembentukan Perangkat Daerah yang diatur dalam
Peraturan Daerah ini didasarkan pada asas efisiensi, efektivitas, pembagian
habis tugas, rentang kendali, tata kerja yang jelas, fleksibilitas, Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, dan intensitas Urusan
Pemerintahan dan potensi Daerah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, kepala Daerah dibantu oleh Perangkat Daerah yang terdiri dari
unsur staf, unsur pelaksana, dan unsur penunjang. Unsur staf diwadahi
dalam sekretariat Daerah dan sekretariat DPRD. Unsur pelaksana Urusan
Pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah diwadahi dalam dinas Daerah.
Unsur pelaksana fungsi penunjang Urusan Pemerintahan Daerah diwadahi
dalam badan Daerah. Unsur penunjang yang khusus melaksanakan fungsi
pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah diwadahi
dalam inspektorat. Disamping itu, pada Daerah kota dibentuk kecamatan
sebagai Perangkat Daerah yang bersifat kewilayahan untuk melaksanakan
fungsi koordinasi kewilayahan dan pelayanan tertentu yang bersifat
sederhana dan intensitas tinggi.
Kepala dinas, kepala badan, sekretaris DPRD, kepala inspektorat dan camat
atau nama lain di Kota Banjar bertanggungjawab kepada kepala Daerah
10
melalui
sekretaris
Daerah.
Fungsi
sekretaris
Daerah
dalam
pertanggungjawaban tersebut hanyalah fungsi pengendalian administrasi
untuk memverifikasi kebenaran administrasi atas pertanggungjawaban yang
disampaikan oleh kepala dinas, kepala badan, sekretaris DPRD, inspektur,
kepala satuan polisi pamong praja dan camat atau nama lain kepada kepala
Daerah.
Dasar utama pembentukan Perangkat Daerah, yaitu adanya Urusan
Pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah yang terdiri atas Urusan
Pemerintahan
Wajib
dan
Urusan
Pemerintahan
Pilihan.
Urusan
Pemerintahan Wajib dibagi atas Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan
pelayanan dasar dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan
pelayanan dasar.
Berdasarkan pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota sebagaimana dimuat dalam
matriks pembagian Urusan Pemerintahan konkuren, Perangkat Daerah
mengelola unsur manajemen yang meliputi sarana dan prasarana, personil,
metode kerja dan penyelenggaraan fungsi manajemen yang meliputi
perencanaan,
pengorganisasian,
pelaksanaan,
pengoordinasian,
penganggaran, pengawasan, penelitian dan pengembangan, standarisasi, dan
pengelolaan informasi sesuai dengan substansi urusan pemerintahannya.
Pembentukan Perangkat Daerah mempertimbangkan faktor luas wilayah,
jumlah penduduk, kemampuan keuangan Daerah serta besaran beban tugas
sesuai dengan Urusan Pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah
sebagaimana yang wajib dilaksanakan oleh setiap Daerah melalui Perangkat
Daerah.
Peraturan Daerah ini menetapkan Perangkat Daerah dalam 3 (tiga) tipe, yaitu
sekretariat Daerah tipe B, sekretariat DPRD tipe C dan inspektorat Daerah
tipe B, perumpunan dinas tipe A ada 3 (tiga) dinas, perumpunan dinas tipe B
ada 10 (sepuluh) dinas, perumpunan dinas tipe C ada 4 (empat) dinas,
perumpunan badan tipe A ada 2 (dua) badan, perumpunan badan C ada 1
(satu) badan, serta 4 (empat) kecamatan tipe A. Penetapan tipe Perangkat
Daerah didasarkan pada perhitungan jumlah nilai variabel beban kerja.
Variabel beban kerja terdiri dari variabel umum dan variabel teknis. Variabel
umum, meliputi jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah anggaran
pendapatan dan belanja Daerah dengan bobot sebesar 20% (dua puluh
persen) dan variabel teknis yang merupakan beban utama dengan bobot
sebesar 80% (delapan puluh persen). Pada tiap-tiap variabel, baik variabel
umum maupun variabel teknis ditetapkan 5 (lima) kelas interval, dengan
skala nilai dari 200 (dua ratus) sampai dengan 1.000 (seribu).
Pemerintahan Daerah memprioritaskan pelaksanaan Urusan Pemerintahan
wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar, agar kebutuhan dasar
masyarakat dapat terpenuhi secara optimal. Oleh karena itu, Perangkat
Daerah yang melaksanakan Urusan Pemerintahan wajib berkaitan dengan
pelayanan dasar diwadahi dalam bentuk dinas utama minimal tipe C.
Pembinaan dan pengendalian Perangkat Daerah dalam Peraturan Daerah ini
dimaksudkan dalam rangka penerapan koordinasi, integrasi, sinkronisasi
dan simplifikasi antar dinas/badan dan antar sektor, sehingga masingmasing dinas/badan taat asas dan taat norma dalam penataan kelembagaan
Perangkat Daerah.
11
Ayat
Ayat
Ayat
Ayat
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan kegiatan teknis operasional adalah
kegiatan teknis yang secara langsung berhubungan dengan
pelayanan masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan
kegiatan teknis penunjang tertentu adalah kegiatan untuk
mendukung pelaksanaan tugas organisasi induknya.
Pasal 9
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan unit organisasi bersifat fungsional adalah
unit organisasi yang dipimpin oleh pejabat fungsional.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 10
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan pejabat fungsional dokter/dokter gigi
adalah termasuk dokter spesialis dan dokter gigi spesialis yang
menduduki jabatan fungsional dokter dan dokter gigi.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan peraturan perundang-undangan mengenai
pelaksanaan urusan Pemerintahan di bidang BPBD dan BLUD
RSUD, diantaranya Peraturan Presiden, Peraturan Menteri Dalam
Negeri dan Peraturan Menteri Teknis lainnya.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
13
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR ....
14