Professional Documents
Culture Documents
AMANDEMEN
(PROGRAM DOCUMENT)
TEKNOLOGI INTELLIGENT
TRANSPORTATION SYSTEM
Desember 2012
K E M E N T E R I A N
B A D A N
P E K E R J A A N
P E N E L I T I A N
DA N
U M U M
P E N G E M B A N G A N
KATA PENGANTAR
Sekarang ini kondisi prasarana jalan banyak dijumpai terjadinya konflik antara
supply and demand dengan pengelolaan yang tidak optimal, sehingga terjadinya
kemacetan, kecelakaan lalu lintas, dan berdampak pada polusi udara. Dengan
mengaplikasikan sistem ITS pada jaringan jalan di Indonesia diharapkan bisa
meningkatkan operasional transportasi jalan tersebut.
DAFTAR ISI
1.1
1.2
1.3
T u j u a n .................................................................................................. 3
1.4
S a s a r a n ............................................................................................... 3
1.5
L u a r a n .................................................................................................. 4
1.6
Value Proposition......................................................................................10
1.7
1.8
2.
2.1
2.2
Metodologi ................................................................................................14
2.3
2.4
2.5
iii
Pengguna .................................................................................................24
3.
4.
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2-1
Proses informasi layanan pada sistem ITS (Sumber pustaka, tahun) .......12
Gambar 2-2
Gambar 2-2
DAFTAR TABEL
Tabel 1-1
Luaran akhir............................................................................................... 4
Tabel 1-2
Tabel 1-3
Tabel 1-4
Tabel 1-5
Value Proposition......................................................................................10
Tabel 2-1
Tabel 2-2
Tabel 2-3
Kegiatan tahunan......................................................................................19
Tabel 2-4
Tabel 2-5
Tabel 2-6
Tabel 2-7
vi
1.
1.1
Latar Belakang
Masalah kemacetan, kecelakaan, dan pencemaran dari sistem transportasi jalan memang
merupakan problema yang sulit dicari solusinya. Hal ini bukan saja menimpa kota-kota
besar di Indomesia, namun kota-kota lainnya di dunia pun juga mengalami hal yang
sama. Lebih komplek lagi yang dialami oleh kota-kota besar di Imdonesia, seperti;
pertumbuhan yang pesat (sosial, ekonomi, dan penduduk), terbatasnya lahan dan dana
pembangunan, dan manajemen pengelolaan yang tidak optimal, serta perilaku pengguna
jalan yang spesifik (Sutandi, 2007, Dia, 2000).
Dampak kemacetan lalu lintas di Indonesia, bagi pengguna jalan merupakan kerugian
besar dalam bentuk materi maupun sosial, yang diperkirakan kerugian tersebut sudah
melebihi 17,2 triliun rupiah pertahun, sebagai akibat dari biaya pemborosan nilai waktu
dan biaya operasi kendaraan terutama bahan bakar, dan belum lagi dari aspek emisi gas
buang yang diperkirakan sekitar 25 ribu ton pertahun (Teddy L, 2007). Sedangkan akibat
dari kecelakaan sudah dihadapkan pada masalah serius, dengan jatuhnya korban sekitar
40.000 korban jiwa setiap tahunnya, dengan total biaya mencapai 2,9% dari PDB
Indonesia (IndII, 2010).
Pusat Litbang Jalan dan Jembatan, sebagai institusi penyelenggara jalan yang
melaksanakan fungsi pembinaan dibidang jalan, yang di dalamnya termasuk menyiapkan
peraturan-peraturan dalam format standar, pedoman dan manual (SPM). Untuk itu
Puslitbang Jalan dan Jembatan, melakukan litbang berkaitan dengan sistem ITS pada
lingkup bersumber pada infrastruktur jalan. Litbang tersebut disusun dalam Road Map
dari tahun 2009-2014, yang dimulai dari pembuatan dan/atau perumusan hardware dan
software, seperti:
Model fisik dan prototype peralatan traffic data collecting, traffic management center
(TMC), dan variabel message sign (VMS).
Naskah ilmiah dan pedoman berkaitan dengan lingkup aplikasi sistem ITS.
Tujuan akhir litbang (2014), tersedianya beberapa prototype peraltan yang dilengkapi
dengan naskah ilmiah dan pedoman/manual.
1.2
Perumusan Masalah
Sistem ITS, bisa memberikan harapan dalam perbaikan kinerja sistem transportasi jalan,
namun dari uraian latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah sebagai bahan
pertimbangan litbang berkaitan dengan penerapan sistem ITS di Indonesia, yang
diantaranya adalah:
Belum adanya acuan untuk menerapkan sistem ITS yang sesuai dengan kondisi
sistem transportasi jalan di Indonesia, menyangkut alat dan pengoperasian.
Dalam menggunakan teknologi dari luar harus secara selektif dan tepat guna, karena
apa yang diterapkan di Negara maju mungkin tidak bisa diaplikasikan bagi kondisi kita.
Belum adanya fotret kondisi dan karakteristik infrastruktur jalan dan perilaku lalu lintas
di Indonesia yang berkembang saat ini.
Akses untuk mendapatkan informasi tentang data infrastruktur jalan dan lalu lintas, sulit
dan kadang tidak tersedia.
Apakah penerapan ITS di Indonesia akan dipahami oleh pengguna jalan atau mungkin
tidak mudah memahami konsep, dan karena itu manfaat yang sebenarnya bisa
diabaikan dan tidak sepenuhnya untuk dioptimalkan.
1.3
Tujuan
Dengan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan litbang dari Kelompok Program
Penelitian (KPP) ITS ini, mendukung usaha pemerintah untuk meningkatkan kinerja
transportasi jalan melalui penyiapan perangka sistem ITS untuk berbagai area jaringan
jalan (jalan tol, perkotaan, dan nasional). Untuk menuju tujuan tersebut, sesuai roadmap
secara bertahap akan melakukan litbang, seperti:
Membuat beberapa prototype peralatan traffic data collection melalui sensor aotomatic,
seperti; Aotomatic Vehicle Detection System (AVDS), Video Image Processing, dan
Closed Circuit Television (CCTV), Traffic Management Center (TMC), dan Variabel
Message Sign (VMS), serta lainnya;
Membuat naskah ilmiah berkaitan dengan review sistem ITS;
Merancang beberapa pedoman berkaitan dengan cara membangun/penerapan dan
mengoperasikan sistem ITS;
Mengevaluasi dan dokumentasi peralatan sensor traffic data collecting dan processing
pada sistem transsaksi jalan tol.
1.4
Sasaran
Sasaran kegiatan litbang KPP ITS sesuai roadmap, yang tidak lain merupakan hasil yang
akan dicapai, meliputi:
Terpasangnya prototype traffic management center (TMC), yang sudah terhubungkan
secara realtime dengan beberapa perlatana sensor traffic data collecting dan variable
message sign (VMS) di lapangan.
1.5
Luaran
Litbang ITS sesuai road-map yang akan dilakukan sampai tahun 2014, tentunya dengan
luaran-luaran elemen yang terukur, inovasi, dan siap saji. Berikut ini adalah rincian luaran
tersebut sesuai target alokasi waktu pertahun diuraikan pada Tabel 1-1 di bawah ini.
a.
Luaran Akhir
Tabel 1-1
Output Akhir
Program Penelitian
Luaran akhir
b.
Rekapitulasi Output
Tabel 1-2
Jenis Output
Rekapitulasi Luaran
Jumlah
Keterangan
Naskah Ilmiah
(NI)
Teknologi
Model Fisik
Rancangan.
Pedoman
dan/atau
Manual
2)
3)
4)
5)
1)
2)
3)
4)
1)
2)
3)
4)
5)
1)
2)
3)
Jenis Output
Jumlah
Keterangan
4)
5)
6)
7)
8)
c.
Kelompok Kerja
Penelitian (KKP)
1
Thn. 2010
Sistem dan
Manajemen
Thn. 2011
Thn. 2012
1. Naskah Ilmiah
Transportasi Jalan
Cerdas Untuk Negara
Berkembang.
1. Naskah Ilmiah
Transportasi Jalan
Cerdas Untuk
Jalan Perkotaan.
2. Naskah Ilmiah
Transportasi Jalan
Cerdas Untuk Jalan
Bebas Hambatan.
2. Naskah Ilmiah
Evaluasi dan
Dokumentasi
Automatic Vehicle
Classification
(AVC), yang
digunakan di jalan
tol.
3. Naskah Ilmiah
Automatic Vehicle
Detection System
(AVDS) dan Video
image processing dan
VMS.
3. Workshop Model
System ITS
diberbagai jaringan
jalan.
Thn. 2013
Thn. 2014
1. Naskah Ilmiah
Transportasi Jalan
Cerdas Untuk Jalan
Nasional.
Teknologi dan
Spesifikasi
1. Prototype
Advanced Traffic
Control (ATC), Subsystem
2. Prototype Traffic
1. Prototype Automatic
Vehicle Detection
System (AVDS) dan
Video image processing
dan AVDS, di jalan
Perkotaan.
1. Prototype
Automatic Vehicle
Detection System
(AVDS) dan Video
Image Processing
dan VMS, di Jalan
1. Automatic Vehicle
Detection System
(AVDS) dan VMS, di
Jalan Tol (Ramp
Metering).
Kelompok Kerja
Penelitian (KKP)
Thn. 2010
Management
Center (TMC),
luaran:
Kriteria desain;
Thn. 2011
Thn. 2012
Thn. 2013
Nasional.
2. Prototype AVDS dan
VMS digunakan
digunakan di gerbang tol
Pasteur Bandung.
Pengelolaan dan
Informasi
1. Pedoman (R0)
Transportasi Jalan
Cerdas untuk jalan
Bebas Hambatan.
2. Pedoman (R0)
Pengoperasian
Video Image
Processing dan
VMS.
1. Monitoring, Evaluasi,
1. Monitoring, Evaluasi, dan
dan Pemeliharaan, pada
Pemeliharaan, pada
peralatan traffic data
peralatan traffic data
collecting terpasang,
collecting terpasang,
meliputi:
meliputi:
Monitoring dampak
Monitoring dampak
kinerja lalu lintas;
kinerja lalu lintas;
Evaluasi sistem yang
Evaluasi sistem yang
berjalan;
berjalan;
Manajemen
Manajemen
pemeliharaan sistem
pemeliharaan sistem
ITS.
ITS.
2. Pedoman (R0)
Transportasi Jalan
Cerdas untuk jalan
Perkotaan.
3. Pedoman (R0)
Transportasi Jalan
Cerdas untuk jalan
Nasional.
4. Penyusunan Buku
Integrasi Luaran ITS.
Keterangan:
1)
Thn. 2014
Outcome diaplikasikannya perangkat sistem ITS yang meliputi naskah ilmiah, pedoman,
dan model skala penuh yang sesuai dengan kondisi sistem transportasi jalan di
Indonesia. Beberpa manfaat yang didapat baik secara langsung maupun tidak langsung,
diuraikan pada Tabel 1-4.
Tabel 1-4
Outcome
1)
Luaran kegiatan
pemeliharaan
dan
pengoperasian
Rencana
Pencapaian
Outcome
Tahunan
1.6
Value Proposition
Ukuran yang bisa didapat di dalam sasaran dari permasalahan yang ada, berikut ini pada
Tabel 1-5 diuraikan tentang nilai proporsi yang bisa dicapai. Nilai proporsi yang didapat
secara garis besar memberi manfaat terhadap isu strategis pada sub bidang jalan yang
tercantum pada Renstra Strategis Pekerjaan Umum 210-2014.
Tabel 1-5
Value Proposition
10
1.7
Puslitbang Jalan dan Jembatan, sebagian salah satu institusi pemerintah yang
menyelenggarakan jalan, yang menjalankan fungsi pembinaan dari seluruh fungsi
penyelenggara jalan, yaitu; pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pembangunan
(TURBINWASBANG). Penyelenggara jalan selain fokus pada pembangunan dan
pemeliharaan jalan, dituntut juga untuk melakukan pembinaan dalam lingkup peningkatan
kinerja transportasi jalan yang ada dipermukaan. Pembinaan oleh Pusjatan diwujudkan
dalam bentuk Mengoptimalkan Infrastruktur jalan melalui sistem ITS.
Untuk itu Puslitbang Jalan dan Jembatan mencoba meng-inisiasi dengan melakukan
kajian dan pengembangan sistem ITS yang bisa diaplikasikan sesuai dengan kondisi
infrastruktur jalan dan lalu lintas di Indonesia. Pengembangansistem ITS lingkut jalan ini,
dilakukan sesuai roadmap sampai dengan tahun 2014. Pada akhir roadmap litbang
sistem ITS tersebut, sudah bisa memberikan luaran yang diduga bisa memberikan
manfaat terhadap peningkatan kinerja sistem transportasi jalan.
1.8
Penelitian dan pengembangan yang dilakukan dalam program sistem ITS, merupakan
disiplin ilmu teknologi informasi. Luaran yang dihasilkan bisa berupa teknologi software
dan hardware, serta naskah ilmiah yang penuh inovasi. Tidak menutup kemungkinan
luaran tersebut akan adanya Hak Kekayaan Intelektual.
Sebagai informasi bahwa, hak kekayaan intelektual yang dihasilkan dari kegiatan litbang
yang dibiayai APBN, pemerintah dan pelaksana kegiatan termasuk tim pelaksana bisa
mendapatkan bagian dari hak kekayaan intelektual.
11
2.
2.1
Layanan informasi pada sistem ITS lingkup transportasi jalan, yang dimulai dari
mendapatkan data lalulintas di lapangan, untuk kemudian dikirim ke pusat pengelola
secara realtime ke traffic managent center (TMC), TMC berperan mengatur dan mengolah
data, setelah itu baru diinformasikan kepada pengguna jalan secara realtime pula. Proses
tersebut seperti diilustrasikan pada Gambar 2. 1.
Gambar 2-1
Dari uraian proses layanan informasi sistem ITS tersebut, adanya sub-sistem ITS
selanjutnya
sub-sistem
tersebut
dalam
kelompok
program
penelitian
intelligent
transportasi system disebut dengan Kelompok Kerja Program (KKP) adalah sebagai
berikut:
12
Untuk itu KKP Sistem dan Manajemen, sebagai wadah litbang yang lebih spesifik kepada
perumusan dan pemecahan permasalahan substansi yang ada pada lingkup sistem dan
manajemn penerapan ITS.
2.1.1
Elemen
pendukung
sistem
ITS,
mulai
dari
data
collection,
TMC,
samapi
menginformasikan, yang pada dasarnya merupakan teknologi maju yang didukung oleh
sistem hardware dan software. Layanan ITS secara keseluruhan meliputu:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
13
2.1.2
Operasinal
sistem
ITS
memerlukan
fungsi
pendukung,
meliputi;
Pengawasan
strategi kontrol (control strategies), navigasi dan panduan (navigation and guidance), dan
Informasi kepada pengguna (traveler interface).
Dalam penerapan dan pengoperasian sistem ITS, tentunya harus didukung oleh:
Merumuskan jenis dan parameter permasalahan yang bisa dilayani dengan system
ITS;
Substansi tersebut di atas, merupakan tupoksi litbang yang ada di KKP Pengelolaan dan
Informasi.
2.2
Metodologi
Litbang membangun sistem ITS yang sesuai dengan kondisi sistem transportasi jalan di
Indonesia, dengan prinsip dasar bahwa semua kebutuhan teknologi dari setiap kegiatan
sasaran dan luaran yang diperlukan, bisa memenuhi aspek kemudahan; operasional,
pemeliharaan, memanfaatkan sumber daya yang ada, dan bisa memungkinkan berbagai
aplikasi lain lebih lanjut. Untuk itu maka metodologi yang digunakan dimasing setiap KKP
adalah, seperti diuraikan berikut ini:
a.
14
c.
15
Gambar 2-2
16
2.3
Status Teknologi
2.3.1
Kebutuhan Litbang
Kebutuhan litbang model sistem ITS, difokuskan pada lingkup; jenis layanan atau
informasi, teknologi, dan kondisi sistem infrastruktur transportasi jalan yang ada. Lingkup
tersebut meliputi:
Sistem dan Manajemen ITS;
Meliputi; kelembagaan, standar/prosedur, kerjasama dengan stakeholder, jenis dan
parameter layanan informasi.
Teknologi dan Spesifikasi mekanisma dan peralatan pendukung;
Meliputi; sistem software dan hardware, penyampaian data metode kabel atau
nirkabel, sistem diteksi menggunakan loop/censor.
Pengelolaan dan Informasi;
Meliputi: metode pengoperasian, pemeliharaan, dan evaluasi.
Pada dasarnya teknologi sistem ITS merupakan sistem teknologi software dan hardware,
yang terwujudkan dalam bentuk logger dan server.
2.3.2
Puslitbang jalan dalam beberapa tahun terakhir ini telah mengembangakan peralatan
pengumpul data lalu lintas (AVDS), alat tersebut sudah terpasang dibeberapa ruas jalan.
Peralatan pencatan data lalu lintas tersebut dengan nama Planto dan Plato, yang bisa
mencataan besaran data volume, kecepatan, headway, dan beban muatan sumbu
kendaraan, dengan pendetek menggunakan sistem loop. Selain alat pencatat lalalu lintas
tersebu juga mengembangakan alat pengatur isyarat lalu lintas (Apill) sistem nirkabel.
Berikut pada Tabel 2-1 di bawah ini, nama alat dan rincian hasil yang sudah dilakukan
Puslitbang Jalan.
Tabel 2-1
No
Nama Alat
Hasil/Luaran
Dengan sensor loop bisa mendapatkan data:
Logger Plato
Logger Planto
17
No
Nama Alat
Hasil/Luaran
Kecepatan dan headway setiap jenis kendaraan;
Beban sumbu kendaraan setiap jenis kendaraan.
Dengan sensor loop dan CCTV bisa mendapatkan
data:
Bisa digunakan secara multiphase;
Bisa diprogram untuk 30 waktu siklus yang
berbeda pada hari yang sama, dan menyalakan 8
kelompok sinyal;
APILL Nirkabel
2.3.3
Pelaksanaan program Intteligent Traffic Systems (ITS) dibeberapa lembaga di negaranegara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan negara berkembang lainnya
seperti di Tailan, Pilipina, Korea telah melakukan program ITS, baik dalam lingkup
terbatas maupun lebih luas. Penggunaan ITS menyangkut lingkup, jenis informasi, dan
materi yang disampaikan disetiap negara bisa berbeda, tergantung kepada permasalahan
dan kebutuhan yang khas dan mendesak dimasing-masing negara. Secara umum di
negara-negara tersebut dengan diadakannya program ITS pada area transportasi jalan
memberikan hasil secara signifikan pada penurunan kemacetan dan kecelakaan lalu
lintas.
Berikut ini pada Tabel 2-2 di bawah ini beberapa kegiatan pelaksanaan ITS di negara lain.
Tabel 2-2
No
Judul
Explaining International IT
Application Leadership ITS
Isi
Keterangan
Pemerkasa;
The Information Technology &
U.S.
Innovation Foundation
Department of
18
No
Judul
Isi
Keterangan
Transportation.
Pemerkasa
Adopsi dan
adaptasi
Road Safety
Adopsi dan
adaptasi
Pemerkasa
Metropolitan ITS
Infrastructure
Adopsi dan
adaptasi
2.4
Kegiatan Tahunan
Seperti telah diuraikan pada Tabel 1-3, tentang rincian kegiatan dan itu merupakan
roadmap ITS sampai dengan tahun 2014. Tabel 2-2 menerangkan jenis kegiatan Paket
Kerja disetiap KKPnya, berikut substansi secara garis besar dan tahun pelaksanaan.
Tabel 2-3
Kegiatan tahunan
2.
19
2014
2013
2012
2010
Kegiatan
2011
Tahun
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
20
2014
2013
2012
2010
Kegiatan
2011
Tahun
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
21
2014
2013
2012
2010
Kegiatan
2011
Tahun
2014
2013
2012
2010
Kegiatan
2011
Tahun
2.5
Sumber Daya
2.5.1
Sumber daya manusis yang dibutuhkan dalam kegiatan program penelitian sesuai roadmap, perlu dibutuhkan 10 orang yang terdistribusi dari sumber Pusjatan adan outsourcing
sesuai bidang keahliannya, adalah seperti diuraikan pada Tabel 2-3 di bawah ini.
Tabel 2-4
No
Bidang Keahlian
Jumlah Orang
Tahun
Penggunaan
Sumber SDM
Pusjatan
Traffic
Engineering.
2010
Elektronic
Specialist (IT).
2011
Senior Traffic
Engineering
2010
Pusjatan
Laboratory
Technician
2011
Pusjatan
Programmer
2011
Pusjatan
Field Surveyor
2010
Typist
2010
22
Pusjatan
Outsourcing
Pusjatan
Outsourcing
Pusjatan
2.5.2
Mitra Kerja
Kebutuhan akan keahlian pada litbang ITS ini, selain traffic engineering, diperlukannya
bidang disiplin ilmu lain sperti Informasi Teknologi (IT), untuk itu dibutuhkan kerjasama
dengan pihak-pihak lain seperti diuraikan pada Tabel 2-5 di bawah ini.
Tabel 2-5
No
Nama Instansi
Mitra
Perguruan Tinggi;
1
Lembaga atau
Konsultan;
2.5.3
Mitra kerja
Tahun Kemitraan
Pada litbang KKP. ITS ini, adanya kegiatan yang bersifat office, lapangan, dan
laboratorium, berkaitan dengan data lapangan untuk mengetahui fotret kondisi
permasalahan eksisting infrastruktur jalan dan lalu lintas. Kebutuhan peralatan dan
fasilitas yang diperlukan untuk menunjang kegiatan seperti, diuraikan pada Tabel 2-6 di
bawah ini.
Tabel 2-6
No
Peralatan dan
Fasilitas
Keterangan
Hawk Aye
1 Unit
Logger
1 buah
Coumputer
2 buah
Pengolah data.
Dokumentasi
2 Camera
Pengolah data
2.5.4
Dana Tahunan
Kegiatan Paket Kerja (PK) yang ada pada KPP ITS sesuai dengan tahapan road-map
hingga tahun 2014, untuk setiap tahun anggaran diperkirakan akan membutuhkan dana
dalam setiap tahunnya berkisar:
23
Tahun 2010 = Rp. 400.000.000,Tahun 2011 = Rp. 1.600.000.000,Tahun 2012 = Rp. 1.600.000.000,Tahun 2013 = Rp. 3.500.000.000,Tahun 2014 = Rp. 4.500.000.000,Lebih jelasnya seperti diuraikan pada Tabel 2-7 di bawah ini.
Tabel 2-7
No
Kelompok Kerja
Penelitian (KKP)
Sistem dan
Manajemen
Teknologi dan
Spesifikasi
Pengelolaan dan
Informasi
Total
2.6
Tahun
Total
2010
2011
2012
2013
2014
500
800
1.000
1.500
400
1.300
3.500
2.000
1.500
400
500
1.500
1.600
1.600
3.500
2.500
400
9.500
Pengguna
Kegiatan litbang sistem ITS yang dipersiapkan sesuai dengan kondisi sistem transportasi
jalan di Indonesia, yang dilakukan oleh Pusat Litbang Jalan dan Jembatan dan
merupakan salah satu inisiator. Pengguna luaran kegiatan ini, dibutuhkan oleh
institusi/lembaga seperti:
POLRI, Dirjen Perhubungan Darat, Dirjen Bina Marga, Dinas Perhubungan, dan Badan
Usaha Jalan Tol (Operator).
Selain itu bisa dikembangkan dan/atau kerjasama dengan perindustrian.
24
3.
Struktur Organisasi
KPP
INTELLIGENT
TRANSPORTATION
SYSTEMS
SEKRETARIS
KKP
SISTEM dan
MANAGEMENT
KKP
TEKNOLOGI dan
SPESIFIKASI
KKP
PENGELOLAAN
dan INFORMASI
PK
PK
PK
Gambar 3-1
25
2)
3)
26
4.
Kegiatan lanjutan yang ada pada KPP Intelligent Transportation Systems di masingmasing KKP adalah sebagai berikut:
1)
2)
3)
27
Daftar Pustaka:
Adler, Jeffrey, 2000, Introducton to Telecommunications, Proceedings of Short course on
Intelligent Transportation Systems, 2-3 November 2000, The University of
Queensland, Brisbane, Australia.
AWA Plessey, 1996, Bandung Area Traffic Control, Final System Design, Directorate
General of Land Transport, Ministri of Communications, Government of
Republic of Indonesia.
AWA Plessey, 1997, Bandung "After" Traffic Study, Supply and Installation of An Area
Traffic Control ATC, System Bandung, Volume I.
Dia, Hussein, 1998, A Client Server Architecture for A Real Time Traffic Information
System on the Internet, Proceedings of the 19th ARRB Transport Research
Conference, Roads 98: Investing in Transport, Sydney, Australia,
December 7-11, 1998, pp. 50-70.
Dia, Hussein, 2000, Introduction of ITS, Proceedings of Short course on Intelligent
Transportation Systems, 2-3 November 2000, The University of
Queensland, Brisbane, Australia.
Giannakodakis, G., 1995, The Strategic Application of Intelligent Transport Systems ITS,
Technical Note, Road and Transport Research, Volume 4, no. 4, pp. 56-63.
Hendrickson, C & Ritchie, S., 1998, Applications of Advanced Technologies in
Transportation, 5th International Conference of American Society of Civil
Engineers, ASCE, proceedings, April 1998, 1801 Alexander Bell Drive
Reston, Virginia 20191 - 4400, USA. ITS Australia, Intelligent
Transportation System Australia [online] available from http://www.itsaustralia.com.au/, access 2005.
Karl, Charles A Jr dan Trayford, Roslyn, 2000, Deliver of Real Time and Predictive Travel
Time Information: Experiences from a Melbourne Trial, 7th ITS World
Congress, Turin, 6-9 November, paper no. 3513.
Lees, John, 2000, STREAMS- Queenslands Intelligent Transport System, Proceedings of
Short course on Intelligent Transportation Systems, 2-3 November 2000,
The University of Queensland, Brisbane, Australia.
Michalopoulos, P.G., Jacobson, R.D., Anderson, C.A. and DeBruyker, B., 1993, Automatic
Incident Detection Through Video Image Processing, Traffic Engineering
and Control, 34(2),66-75.
Ogden, KW & Taylor, SY., 1999, Traffic Engineering and Management, Institute of
Transport Studies, Department of Civil Engineering, Monash University,
Clayton Vic 3168, Australia.
28
PATH, ITS., 2005, The Intelligent Transportation Systems Decision Support System Web
site [online] available from http://www.path.berkeley.edu/ Signal Control
System.
Midenet, S, Boillot, F & Pierrela, J-C., 2004, Signalised Intersection with Real-time
adaptive Control on Field Assessment of CO2 and Pollutant Emission
Reduction, Transportation Research Part D, Transport and Environment,
volume 9, issue 1, pp. 29 47, January 2004, available from
http://www.sciencedirect.com/science/article
Reid, P. and Pymont, B., 1997, SAFE-T-CAM Benefits of Using This AVI System to
Regulate Fetigue, Improve Road and Vehicle Safety and Driver Behaviour,
Proceedings of the Third International Conference of ITS Australia,
Brisbane, Australia.
Sutandi, AC & Dia, H., 2005, Evaluation of the Impacts of Traffic Signal Control
Parameters on Network Performance, the 27th Conference of the
Australian Institutes of Transport Research, proceedings, December 2005,
Queensland University of Technology, Brisbane, Australia.
Sutandi, A. Caroline (2006) Performance Evaluation of Advanced Traffic Control Systems
In A Developing Country, PhD Dissertation, Department of Civil
Engineering, The University of Queensland, Brisbane, Australia.
Sutandi, A. Caroline. (2007) Advanced Traffic Control Systems Impacts On Environmental
Quality In A Large City In A Developing Country, Journals of Eastern Asia
Society of Transportation Studies, Volume 7, 2007, ISSN: 1881-1124, pp.
1169 1179.
Sutandi, A. Caroline, 2010, Green Transport Using Advanced Technologies In Large City
In Developing Country, Proceeding of 1st International Conference of
Sustainnable Building and Infrastructure, July 2010, Kuala Lumpur,
Malaysia.
Taylor, JC, Mc Kenna, PG, Young, PC, Chotai, A & Mackinon, M., 2004, Macroscopic
Traffic Flow Modelling and Ramp Metering Control Using Matlab /
Simulink, Environmental Modelling and Software, volume 19, issue 10, pp
975 988, October 2004.
Warnock, Chris, 2000, ITS Application in QR City Train, Proceedings of Short course on
Intelligent Transportation Systems, 2-3 November 2000, The University of
Queensland, Brisbane, Australia.
Webb, Adrian, 2000, Integrated Ticketing: Smartcard Based Ticketing Systems for Public
Transport, Proceedings of Short course on Intelligent Transportation
Systems, 2-3 November 2000, The University of Queensland, Brisbane,
Australia.
29
Lampiran:
30