You are on page 1of 19

LABORATORIUM PERAWATAN DAN PERBAIKAN

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015/2016

MODUL

: AKTUATOR

PEMBIMBING

: Dr. Ir. Bintang Iwhan Moehady, MSc.

Tanggal Praktikum : 8 Juni 2016


Tanggal Penyerahan : 15 Juni 2016

Oleh :
Kelompok : I
Nama

: Ahmad Sukarya
Andhika Prayoga

(141411033)

Arina Nurul Hayati

(141411034)

Daniel Wijaya
Kelas

(141411032)

(141411035)

: 2B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses fisika dan kimia dalam peralatan industry dikendalikan oleh peralatan pengendali.
Definisi untuk elemen pengendali akhir actuator adalah suatu tranducer yang berfungsi
menterjemahkan sinyal pengendali dalam satuan level/energy/daya dan sebagainya dari sinyal
pneumatic ke dalam aksi mekanik (mechanical action) atau tindakan koreksi melalui pengaturan
variable pengendali / variable termanipulasi dalam suatu proses. Elemen pengendali akhir terdiri
dari dua bagian, yaitu actuator dan elemen regulasi. Jadi actuator adalah bagian dari unit
pengendali akhir.
Valves mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari di dalam industry
maupun di dalam rumah tangga, perkantoran, dan pusat-pusat bisnis lainnya. Unit-unit
pengurasan, sanitasi, pencucian, air minum, pengairan, dan lain-lain adalah aplikasi nyata dari
pengetahuan tentang valves dalam kehidupan sehari-hari. Khusus di dalam industry, peran valves
menjadi lebih luas yang mencakup tentang pengaliran fluida bahan baku maupun produk dan
sampai pada tahap-tahap proses hilir serta penyimpangan hasil akhirnya.
1.2 Tujuan Praktikum
a. Mengetahui cara kerja actuator, globe valve
b. Mengetahui fungsi dari komponen-komponen actuator, globe valve
c. Mengetahui bagian-bagian yang mudah rusak/aus dari actuator,globe valve
d. Dapat membongkar dan memasang kembali peralatan dengan benar seperti semula,

BAB II
LANDASAN TEORI

Aktuator / Penggerak, dalam pengertian listrik adalah setiap alat yang mengubah sinyal
listrik menjadi gerakan mekanis. Biasa digunakan sebagai proses lanjutan dari keluaran suatu
proses olah data yang dihasilkan oleh suatu sensor atau kontroler. Pada instrumentasi aktuator
sebagai output terakhir sebagai penerus perintah dari controller untuk melakukan tindakan
eksekusi/koreksi. Terdiri dari 3 jenis pokok :
Berikut berbagai jenis aktuator sesuai dengan prinsip kerjanya yaitu:
- Aktuator listrik

: Aktuator tenaga elektris, biasanya digunakan selenoid, motor arus

searah (mesin DC). Sifat mudah diatur dengan torsi kecil sampai sedang.
- Aktuator hidraulik

: Aktuator tenaga hidraulik, torsi yang besar konstruksinya sukar

- Aktuator pneumatik : Aktuator tenaga pneumatik, sukar dikendalikan

Aktuator Electric

Aktuator elektrik merupakan actuator yang mempunyai prinsip kerja mengubah sinyal elektrik
menjadi gerakan mekanik, Berikut macam-macam actuator elektrik
Solenoid.
Motor stepper.
Motor DC.
Brushless DC-motors.
Motor Induksi.
Motor Sinkron.

Perawatan Sistem elektrik.

kerusakan sensor biasanya adalah kesalahan pemasangan kabel, putusnya kabel atau ada masalah
yang terjadi pada sensor tersebut. Cara perawatan nya adalah lakukan pemeriksaan berkala dan
lakukan pembersihan secara berkala, jika ada komponen yang tidak berfungsi segera perbaiki
dan jika perlu ganti komponen tersebut dengan yang baru.

Aktuator Pneumatic

Aktuator pneumatic adalah aktuator yang memanfaatkan udara bertekanan menjadi gerakan
mekanik. Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston (arah maju) ,
sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosfir, maka gaya diberikan pada sisi
permukaan piston tersebut sehingga batang piston akan terdorong keluar sampai mencapai posisi
maksimum dan berhenti.

Perawatan Sistem Pneumatik.

Perawatan sistem Pneumatik terdiri dari memperbaiki, mencari gangguan, pembersihan dan
pemasangan komponen, dan uji coba pengoperasian. Tindakan pencegahan untuk menjaga udara
dalam sistem selalu terjaga kebersihannya. Saringan dalam komponen harus selalu dibersihkan
dari partikel-partikel metal yang mana hal tersebut dapat menyebabkan keausan pada komponen.
Setiap memasang komponen Pneumatik harus dijaga kebersihannya dan diproteksi dengan pita
penutup atau penutup debu dengan segera setelah pembersihan. Memastikan ketika memasang
kembali komponen tidak ada partikel metal yang masuk kedalam sistem. Sangat penting
mencegah masuknya air, karena dapat menjadi penyebab sistem tidak dapat memberikan
tekanan.

Sulit untuk membayangkan sebuah pabrik kimia, minyak retinal, pabrik pengolah bahan
makanan, pabrik susu dan sebagainya tanpa valve. Valve sangat luas penggunaannya dan
begitu terkenal sehingga mereka setiap saat digunakan. Sebagaimana perkembangan
teknologi dan pertumbuhan kapasitas pabrik yang lebih besar bagaimanapun valve telah

berkembang baik dalam ukuran dan biayanya (harga) dan valve menjadi sesuatu yang lebih
penting lagi.
Pada bagian luar tipe valve akan tergantung dari fungsinya untuk dikerjakan, apakah
aliran penutup, katup pemadam atau bukan aliran pembaik. Fungsi-fungsi ini seharusnnya
ditentukan hanya sesudah pertimbangan hati-hati dan keperluan unit dan sistem yang mana
valve dikehendaki. Ada beberapa tipe penggunaan valve untuk masing-masing fungsinya, ini
juga penting untuk menentukan dalam kondisi bagaimana valve digunakan. Dan ini dasar
penting untuk mengetahui karakter kimia dan fisika fluida yang dipakai. Secara ringkas
pertimbangan harus diberikan kepada :
1.

Fungsi valve :
valve shut off ( katup penutup ) yang biasanya dihubungkan dengan block valve atau
on-off service valve.

2.

throttling valves ( katup pemadam )


Tipe service:

Liquid

Gas-gas

Cairan dengan gas

Cairan dengan padat

Gas dengan padat

Bersifat korosi atau tidak

Bersifat erosi atau tidak

Keunggulan Masing -Masing Alat

Globe valve (Katup Bundar)


Valve jenis ini sering digunakan untuk mengontrol laju alir, karena

pembukaan valve

meningkat secara linier dengan posisi pipa. Pada valve jenis ini penurunan tekanan pada
akhirnya sangat besar. Masalah yang terjadi pada valve jenis ini sama dengan gate valve
yaitu penutupan valve tidak sempurna dikarenakan adanya kotoran-kotoran yang
menghalangi penutupnya untuk menutup secara sempurna. Penanganannya yang paling
sederhana yaitu membersihkan dudukan dari kotoran-kotoran tadi.

Katup ini sering dipasang dengan plug atau selongsong ( sleeve) untuk menghasilkan laju
aliran sampai ke tingkat tertentu saat katup dibuka.

Gambar 2.1 Globe Valve


Pada dasarnya bagian globe valve terdiri dari:

a.

Body

b.

Seat: berfungsi untuk membalikan aliran fluida ke disc

c.

Disc: berfungsi untuk membelokan aliran ke arah luar

d.

Steam

e.

Packing

f.

Gland

g.

Bonnet

Gate valve
Kegunaan utama dari katub gate valve ini adalah membuka atau menutup aliran,on/off
control dan peralatan isolasi (isolation equipment). Dalam fungsi on-off, gate valve jauh
lebih baik persentasenya yang diperhitungkan dalam suatu opersai. Meskipun ditemukan
keterbatasan, valve ini mengontrol sendiri karena terjadinya disoperasi persentase perputaran
aliran yang terjadi disekitar shut off dalam kecepatan tinggi atau tidak pada posisi permukaan
Gate valve tidak bias digunakan untuk mengatur besar kecilnya aliran karena merusak posisi
disc dan mengakibatkan valve passing ketika katup ditutup.
Pada gate valve kerusakan yang terjadi biasanya adalah permukaan dari dudukan cakram
penutupnya tidak rata, hal ini mengakibatkan ketika fluida mengalir dan valve ditutup maka
fluida akan dapat lolos dari lubang yang ditimbulkan dari ketidakratan dudukan sehingga
valve tidak tertutup secara baik. Langkah perawatan dan perbaikannya berupa membersihkan
dudukan dari cakram agar dapat menutup dan tidak ada kebocoran lagi. Untuk perawatan

yang lain perlu dilakukan Lubrication (peminyakan pada tangki dan pada dudukan
(bonnet).Untuk proses pemberian minyak dianjurkan secara berkala, yaitu :
1. minimal 1 kali dalam setahun
2. Jika valve jarang dioperasikan dianjurkan 3 bulan sekali

Gambar 2.2 Gate valve


a)

Butterfly valve

Butterfly valve adalah salah satu tipe tua dari valve yang diketahui. Valve ini sederhana,
ringan harganya murah. Butterfly valve kegunaan utamanya untuk kedua on- off dan
throttling melibatkan aliran gas dan cairan yang besar pada tekanan rendah secara relatif.
Karakteristik utama butterfly valve meliputi : fully opened ( membuka dengan penuh ),
fully closed atau throttling, pengoperasian yang sering, shut off positif untuk gas atau
cairan, dan pessure drop yang rendah. Struktur penting bagian butterfly valve adalah shaft
body ( tiang/corong ),cakram pengontrol aliran dan rangka /selubung.

Gambar 2.3 Butterfly valve

b)

Ball valve

Ball valve digunakan secara utama untuk on-off service. Ball valve ini kurang
memuaskan

digunakan

untuk

service

throttling.

Ball

valve

ini

cepat

pengerjaannya,mudah perawatannya, tidak perlu digosok dengan minyak. Ball valve


tidak dibatasi untuk bahan fluida tertentu. Mereka digunakan untuk: uap, air, minyak, gas,
udara, fluid a korosif, slurry ( partikel kasar ) dan bahan bubuk kering.
Ball valve diproduksi dalam range bahan yang banyak yaitu : besi tuang, besi lunak,
perunggu, aluminium, baja karbon ( karbon steel) , stainless steel, kuningan,titanium,
zirconium, tantalum, dan beberapa campuran bahan tahan korosi dan plastik.

Gambar 2.4 Ball valve

Check valve
Check valve didesain tersendiri untuk mencegah pembalikan aliran sepanjang garis. lni
operasinya otomatis dan menjaga aliran dalam satu arah tapi mengikuti aliran dalam hal
lainnya. Ada 3 jenis yaitu ball check,swing check, dan automotic control valve.

Gambar 2.5 Check valve (a) swing check; (b) ball check
Ada perbedaan tipe dati check valve, yaitu pemilihan tipe utama tergantung pada temperatur,
tekanan yang dapat dimasukkan dan kebersihan dari cairan.
Belokan check valve terbuka dengan tekanan dari garis, dimana aliran pada arah normal akan
mengakibatkan cakram memutar keluar. Swing check valve digunakan dalam cairan dengan
kecepatan rendah dimana pembalikan aliran jarang, mereka dijalankan pada sistem searah
dengan gate valve. Karakteristik utama dati swing check valve adalah mempunyai resistensii
minimum mengalir, dari kecepatan rendah dan jarang mengubah arah.Konstruksi bagian
utama dati swing check valve adalah body, cakram, swingpin, dan cap.
Masalah Pada Valve (Katup)
1.

Kerusakan Fisik
Pemeriksaan fisik sangat penting karena valve yang tidak bekerja dengan baik kemungkinan
disebabkan oleh adanya kerusakan fisik.

2.

Passing / Kebocoran
Kebocoran dapat terjadi karena posisi dosc yang berubah terhadap seat/tidak tepat.
Kebocoran cairan juga disebabkan oleh timbulnya kerak pada bagian utama valve,
perawatannya yaitu dengan membersihkan steam, disc dan seat.

3.

Valve Lack
Bagian yang sering terjadi lack adalah packing gland. Hal ini dapat diatasi dengan
mengencangkan gland nut. Kemudian setelah dikencangkan jika kerusakan terjadi maka

periksalah hand well karena sering terjadi gesekan antara packing dan steam yang
mengakibatkan hand well susah untuk digerakkan.
4.

Pemberian Pelumas
Untuk menjaga ketahanan valve pemberian pelumas pada steam sangat penting untuk
dilakukan.

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat yang digunakan
N
o

Nama Alat

Aktuator

Kunci Pas

Gambar

Klem C ukuran 300-250 mm

3.2 Langkah Kerja

Mengamati kerangka luar aktuator

Membongkar bagian atas aktuator (dengan


bantuan klem C) dan bagian stem aktuator
menggunakan kunci pas

Amati bagian dalam aktuator

Pasang kembali alat hingga seperti semula

BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1

Data Pengamatan
N
o

Gambar

Komponen

Tutupan aktuator

Mur dan baut

Keterangan

Dudukan spring

Spring/pegas

Valve strem

Seat plug globe


valve

Casing actu ball

Disk ball

10

Actuator buterfly

4.2 Prinsip Kerja Aktuator Pneumatik dan Elektrik


4.3 Perawatan Aktuator dalam Literatur
4.4 Pembahasan

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diperoleh simpulan sebagai berikut.
1. P
5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
Fauzi.Syahrul,2004,Valvehttp://library.usu.ac.id/download/ft/tkimiasyahrul2.pdf[diakses:12 Juni 2016]
Nur,Hanna,2012,AKTUATOR,https://docs.google.com/viewerng/viewer?
url=http://server1.docfoc.com/uploads/Z2016/02/03/x7CIqEJIqN/2c0cfb00d6dde8bc8e8f
c50587eedaff.docx[diakses 12 juni 2016

You might also like