yaitu wewenang untuk menentukan dan membuat sebuah program sebagai usaha mencapai tujuan organisasi. b. wewenang organisasi atau organization authority, yaitu wewenang untuk menyusun serta mengatur struktur organisasi untuk mencapai tujuan. c. wewenang personilia atau personel authority, yaitu wewenang kepersonaliaan atau kepegawaian dengan cara mencari dan menempatkan orang sesuai dengan jabatan masing-masing. d. wewenang anggaran atau budget authnrity yaitu wewenang yang berhubungan dengan keuangan, dengan menyusun sebuah rencana anggaran biaya dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi. e. wewenang motivasi atau mntivation authority, yaitu wewenang untuk dapat memberi dorongan maupun pengarahan jepada para pegawai. f. wewenang perencanaan atau planning authority, yaitu wewenang untuk membuat dan menetapkan sebuah perencanaan sesuai tujuan organisasi. g. wewenang pengawasan atau supervising authority, yaitu wewenang untuk mengawasi tentang penelitian! penilaian, pengamatan maupun pengendalian pegawai. h. wewenang perintah atau commando authority, yaitu wewenang memberi perintah seperti bawahan sesuai dengan kebijakan yang ada. i. wewenang kebijaksanaan, policy authority, yaitu wewenang yang dimiliki untuk menentukan dan menetapkan kebijaksanaanorganisasi. j. wewenang pengambilan keputusan atau poilcy authority, yaitu wewenang yang dimiliki untuk pengambilan keputusan sesuai dengan pertimbangan yang efektif dan efisien.
Pendelegasian wewenang merupakan dinamika
organisasi, karena dengan pendelegasian
wewenang ini para bawahan mempunyai wewenang, sehingga mereka dapat mengerjakan sebagian pekerjaan delegator (pimpinan). Menurut Ralph C. Davis : Pendelegasian wewenang hanyalah tahapan dari suatu proses ketika penyerahan wewenang berfungsi melepaskan kedudukan dengan melaksanakan pertanggung jawaban. Menurut Louis A. Allen Pendelegasian wewenang adalah proses yang diikuti oleh seorang manajer dalam pembagian kerja yang ditimpakan padanya, sehingga ia dapat memperoleh orang-orang lain untuk membantu pekerjaan yang tidak dapat ia kerjakan. Pendelegasian wewenang merupakan proses yang bertahap dan yang menciptakan pembagian kerja, hubungan kerja, dan adanya kerja sama dalam suatu organisasi/perusahaan. Pendelegasian wewenang dapat memperluas ruang gerak dan dan waktu seorang manajer. Pendelegasian wewenang, manajer tetap bertanggung jawab terhadap tercapainya tujuan perusahaan. Mengapa Delegasi Diperlukan? Delegasi diperlukan disebabkan dalam tu organisasi kita diharuskan untuk adaptasi dan menghadapi berbagai cam watak dan tingkah laku seseorang. tuk itu, pemahaman dalam masalah di s diperlukan untuk menjalin kerjasama am menjalankan suatu organisasi ara efektif dan efisien.Terkadang yak orang salah mengartikan posisi u jabatannya dalam suatu organisasi g tentunya dapat merugikan orang . Hal ini dapat menimbulkan masalah ar individu ataupun antar organisasi. tunya hal tersebut tidak diinginkan h kita, sehingga kita dapat mengetahui
asan-batasan yang tidak dapat
anggar serta cara berkomunikasi gan baik.Sehingga penyusun nyuguhkan berbagai macam hal dalam interaksi dengan orang-orang di dalam tu organisasi, serta hal-hal seputar wenang dan kekuasaan yang dimiliki h setiap orang atau pemimpin yang tunya berbeda-beda cakupan luasnya. legasi diperlukan agar: Manajer memiliki banyak kesempatan untuk mencari dan menerima peningkatan tanggungjawab dari tingkatan manajer yang tinggi. Memberikan keputusan yang lebih baik. Pelimpahan yang efektif mempercepat pembuatan keputusan.
Melatih bawahan memikul
tanggungjawab, melakukan penilaian dan meningkatkan keyakinan diri serta kesediaan untuk berinisiatif.
Manfaat dan Hambatan Pendelegasian
nfaat Pendelegasian Wewenang Manajer memiliki banyak kesempatan untuk mencari dan menerima peningkatan tanggungjawab dari tingkatan manajer yang tinggi. Memberikan keputusan yang lebih baik. Pelimpahan yang efektif mempercepat pembuatan keputusan. Melatih bawahan memikul tanggungjawab, melakukan penilaian dan meningkatkan keyakinan diri serta kesediaan untuk berinisiatif mbatan Pendelegasian Wewenang
yebab keengganan untuk
ndelegasikan wewenang adalah Perasaan tidak aman. Manajer enggan mengambil resiko untuk melimpahkan tugas atau mungkin takut kehilangan kekuasaan bila bawahannya terlalu baik melaksanakan tugas. Ketidak mampuan manajer. Sebagian manajer bisa sangat tak teratur dalam membuat perencanaan ke depan. Ketidak percayaan kepada bawahan. Manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak mempunyai hak pembuatan keputusan yang luas yebab keengganan untuk menerima delegasian wewenang adalah: 1. Perasaan tidak aman bagi bawahan untuk menghindari tanggungjawab dan resiko. 2. Bawahan takut dikritik atau dihukum karena membuat kesalahan. 3. Bawahan tidak mendapat cukup rangsangan untuk beban tanggungjawab tambahan. 4. Bawahan kurang peracaya diri dan merasa tertekan bila dilimpahi wewenang pembuatan keputusan yang lebih besar. Delegasi Yang Efektif rat Pendelegasian yang efektif James F. Stoner, dkk pandangan bahwa ada tiga syaratan yang harus dipenuhi agar ses pendelegasian dapat berjalan gan efektif : esediaan manajer untuk memberikan ebasan kepada karyawan untuk nyelesaikan tugas yang didelegasikan. omunikasi terbuka antara manajer dan yawan. emampuan manajer untuk menganalisi tor-faktor seperti sasaran organisasi,
syaratan tugas, dan kemampuan
yawan. syaratan diatas sangat penting untuk laksanakan tugas pendelegasian secara ktif sebagai berikut : Memutuskan pekerjaan mana yang n didelegasikan. eputusan siapa yang akan ditugaskan ukungan sumber daya. ugas didelegasikan. erlunya campur tangan. elakukan umpan balik. apun pandangan lain mengenai syarat delegasian yang efektif oleh Drs. risno : danya kesediaan atau keikhlasan san untuk memberikan pelimpahan. ngan kesediaan dan keikhlasan yang us akan menimbulkan hubungan iwaan yang dekat antara atasan dan ahan tersebut hal ini penting dalam ha menimbulkan perasaan rasa caya di antara keduanya. iap-tiap bawahan yang emndapat impahan harus mempertimbangkan ampuannya. wenang yang diserahkan kepada ahan harus sesuai dengan ampuan bawahan. Di samping ahan harus mengukur kemampuan diri, atasan harus pula menimbangbang kemampuan dalam bungannya dengan wewenang yang n dilimpahkan, baik kemampuan maniah maupun kemampuan haniah. ngan demikian tidak akan terjadi wenang yang dilimpahkan tidak sesuai gan kemampuan bawahan, sebab bila tidak sesuai akan dapat nimbulkan resiko, yang pada akhirnya a akan ditanggung atasan sangkutan. ugas dan wewenang yang diserahkan
us jelas, bawahan mengerti keinginan
san dengan adanya pelimpahan itu. as, wewenang demikian pula ggung jawabnya harus dirumuskan gan jelas. Ketidakjelasan akan nimbulkan kesukaran-kesukaran am realisasinya, karena tidak tahu arah u batas-batas yang boleh dan tidak at dilakukan. Demikian pula harus etahui oleh bawahan kecenderungan i pada keinginan-keinginan atasan g melimpahkan wewenang, demikian agar pelaksanaan tugas dan wewenang ngarah kepada tujuan yang ditentukan h atasan. elimpahan yang telah diberikan tidak eh diperlemah oleh atasan, yang ngakibatkan tidak tercapainya tujuan. elah pelimpahan dilakukan, atasan gan selalu mencampurinya, lebih-lebih ncampuri secara demonstratif yang ikian akan mengakibatkan keresahan a dan justru akan dapat ngakibatkan patah semangat bagi ahan. Prinsip-Prinsip Pendelegasian NSIP-PRINSIP DELEGASI nsip-prinsip klasik yang dapat adikan dasar untuk delegasi yang ktif adalah: rinsip Skalar nyatakan harus ada garis otoritas yang s yang menghubungkan tingkat paling ggi dengan tingkat paling bawah. Garis ritas yang jelas ini memudahkan gota organisasi untuk megetahui: epada siapa dia dapat mendelegasikan siapa yang dapat melimpahkan wenang kepadanya epada siapa dia bertanggungjawab Dalam proses penyusunan is otoritas diperlukan kelengkapan delegasian wewenang, yaitu semua as yang diperlukan dibagi habis. Hal
digunakan untuk menghindari:
gaps, yaitu tugas-tugas yang tidak ada angung jawabnya overlaps, yaitu tanggung jawab untuk u tugas yang sama diberikan kepada ih dari satu ng plits, yaitu tanggung jawab atas tugas g sama diberikan kepada lebih dari u-satuan anisasi Prinsip kesatuan perintah (unity of mand) Menyatakan setiap orang dalam anisasi harus melapor pada satu san. Melapor pada lebih dari satu ng akan menyulitkan seseorang untuk ngetahui kepada siapa ia harus tanggung jawab dan perintah siapa g harus diikuti. Bertanggung jawab ada lebih dari u atasan juga akan membuat bawahan at menghindari tanggungjawab atas aksanaan as yang jelek dengan alasan banyaknya as dari atasan lain. Tanggung jawab, wewenang dan ntabilitas nsip-prinsip ini menyatakan bahwa: dapat menggunakan sumber dayanya ara efisien masing-masing orang dalam organisasi at melaksanakan tugas yang ebankan adanya secara efektif akuntanbilitas penerimaan ggungjawab dan wewenang