You are on page 1of 9

NEVUS

A. Pengertian
Nevus adalah istilah umum yang menggambarkan adanya
bercak berpigmen pada kulit. Nevus terdiri dari bermacammacam jenis, antara lain yang disebut nevus melanositik dan
giant hairy nevus. Nevus jenis ini merupakan kelainan yang
jinak. Nevus melanositik oleh orang awam dikenal sebagai
istilah tahi lalat (nevus pigmentosus). Giant hairy nevus
menjadi penting karena sekitar 10-15% dapat berkembang
menjadi ganas.
B. Penyebab
Nevus adalah tumor yang paling sering dijumpai pada manusia,
merupakan tumor yang berasal dari sel-sel melanosit. Nevus
umumnya muncul saat lahir atau segera setelah lahir,
terbanyak pada dewasa muda, dan menurun pada orang tua.
C. Gejala
Pada dasarnya nevus tidak memberikan gejala apa-apa jika
memang nevus itu jinak. Namun kita perlu mengenal tanda
tandanya jika nevus itu ganas antara lain :
a. Ulserasi (luka) dan perdarahan spontan.
b. Membesar dan warna lebih gelap.
c. Pigmen menyebar dari ke kulit sekitarnya.
d. Disekitarnya ada lesi-lesi yang lebih kecil mengelilinginya.
e. Inflamasi tanpa didahului trauma.
f. Nyeri dan gatal,
D. Penatalaksanaan
Nevus umumnya tidak memerlukan terapi kecuali bila pasien
menginginkan nevus diangkat atau dokter mencurigai
perubahan kearah keganasan. Terapi yang dipilih adalah eksisi
sederhana Nevus yang dicurigai ganas harus dibiopsi dan
sekalian diangkat/ dioperasi. Eksisi adalah operasi kecil dengan
melakukan anastesi setempat dan dapat dilakukan oleh
seorang dokter umum tanpa anda harus datang kerumah sakit
dan tanpa masuk ke kamar operasi. Tindakan yang dilakukan

cukup aman dengan standart operasional yang baik dan tingkat


kesterilan yang baik, sehingga setelah pasca operasi tidak akan
mungkin ada kelainan dan efek samping yang mengkwatirkan.
Masalah pembiayaan anda dapat mengkonsultasikan langsung
kepada Klinik, Rumah Sakit atau dokter yang bersangkutan.
E. Nevus Pigmentosu
Kelainan kulit yang disertai pigmentasi merupakan masalah
yang banyak ditemukan di klinik, salah satunya adalah nevus
pigmentosus. Hampir setiap orang mempunyai nevus,
sedangkan nevus yang mengalami perubahan mempunyai
risiko 400 kali lebih tinggi untuk menjadi ganas.
1. Etiologi :
Sel-sel nevus kulit berasal dari neural crest, sel-sel ini
membentuk sarang-sarang kecil pada lapisan sel basal
epidermis dan pada zona taut dermoepidermal. Sel-sel ini
membelah dan masuk dermis dan membentuk sarang- sarang
pada dermis.
2. Manifestasi Klinik :
Nevus pigmentosus dapat terjadi di semua bagian kulit tubuh,
termasuk membrana mukosa dekat permukaan tubuh. Lesi
dapat datar, papuler, atau papilomatosa, biasanya berukuran
24 mm, namun dapat bervariasi dari sebesar peniti sampai
sebesar telapak tangan. Pigmentasinya juga bervariasi dari
warna kulit sampai coklat kehitaman. Nevus pigmentosus
kongenital merupakan nevus yang terdapat sejak lahir atau
timbul beberapa bulan setelah kelahiran.
3. Pembagian Nevus
Menurut ukurannya dapat dibagi menjadi 3 kelompok : lesi kecil
bila diameter nevus lebih kecil dari 1,5 cm sampai dengan 20
cm, dan lesi luas (giant) bila bergaris tengah tebih dari 20 cm.
Nevus sebaseus Jadassohn (NSI) adalah lesi hamartomatosa
yang bertasa tegas, sebagian besar terdiri dari kelenjar
sebasea dan biasanya timbul di wajah dan kulit kepala. Nevus
ini jarang berhubungan dengan bermacam-macam diefek
ektodermal dan mesodermal.
Nama lain adalah nevus sebasea, nevus sebaseus linearis,

hiperplasia kelenjar sebasea kongenital, hamartoma kelenjar


sebasea, adenoma sebasea sirkumskripta, pilo syringo
sebaseus nevi, nevus organois dan nevus epiteliomatosus
sebaseus kapitis.
a. Nevus sebaseus Jadassohn (NSI)
NSJ merupakan pertumbuhan yang jarang ditemukan.
Didapatkan pada kurang lebih 0,3% dari seluruh neonatus
dengan angka kejadian yang sama pada laki-laki dan wanita.
Tidak didapat faktor rasial/etnik, familial atau faktor yang
diwariskan.
NSJ dikatakan berasal dari sel germinativum dari lapisan basal
epidermis embrionik yang mempunyai potensi untuk
berdiferensiasi menjadi berbagai tipe tumor epitelial.
Gambaran klinis NSJ biasanya berupa lesi yang soliter, atau
multipel, berbentuk plakat yang berbatas tegas, berwarna
kuning kecoklatan, oranye, atau merah mengkilat, verukosus
dengan diameter beberapa milimeter sampai beberapa
sentimeter. Lesi paling sering terdapat pada kepala dapat juga
pada wajah, leher dan batang tubuh. Nevus ini biasanya
tampak pada saat lahir atau beberapa waktu kemudian. Pada
masa kanak-kanak sampai sebelum pubertas lesi biasanya
berbentuk datar, tetapi akan tumbuh menjadi verukosus dan
lebih tebal, menetap seumur hidup dan menimbulkan alopesia.
Lesi NSJ yang luas dan linier dikenal dengan sindrom nevus
sebaseus, menunjukkan kelainan-kelainan sistemik seperti
epilepsi, retardasi mental, kelainan sistim saraf kelainan tulang,
kelainan mata dan ginjal.
b. Sindrom nevus epidermal (SNE)
Sindrom nevus epidermal (SNE) atau disebut juga organois
nevus phakomatosis, Schimmelpenning, sindrom Feuerstein
dan Mim serta sindrom solomon merupakan suatu sindrom
kongenital didapat yang diturunkan secara autosomal dominan.
Penyakit ini ditandai adanya kelainan kulit berupa nevus
epidermal yang berhubungan dengan berbagai kelainan pada
sistem organ lain yaitu susunan saraf pusat, skletal,
kardiomaskular, mata dan urogenital.
Penyebab SNE belum diketahui dengan pasti, namun diduga

karena adanya kesalahan migrasi dan perkembangan jaringan


embrionik atau terjadinya kesalahan pada proses pemisahan
ektoderin dari neural tube.
Penyakit ini lebih sering disertai dengan kelainan skletal, saraf
dan mata. Kelainan skeletal ditemukan pada 15-70% pasien,
kelainan neurologik ditemukan pada 15-50% pasien dan
kelainan mata ditemukan pada 9-30% pasien. Sidrom nevus
epidermal merupakan suatu kasus yang jarang ditemukan,
angka kejadiannya hanya l6% dari seluruh kasus nevus
epidermal.
Penyakit ini dapat ditemukan sejak lahir hingga usia 40 tahun
dengan perbandingan yang sama antara laki-laki dan
perempuan. Secara histopatologi dikenal nevus junctional,
nevus compound dan nevus dermal. Seperempat sampai
sepertiga kasus melanoma maligna dikatakan berasal dari
nevus pigmentosus. Tipe nevus penting diketahui untuk
menentukan prognosis. Dari ketiga tipe nevus, diaktakan
bahwa nevus junctional lebih mempunyai potensi untuk
menjadi ganas.
Pemeriksaan histopatologi selain memerlukan waktu, juga tidak
semua pasien setuju untuk dibiopsi. Pada keadaan biopsy tidak
dapat dilaksanakan, diperlukan suatu cara untuk lebih
mendekati diagnosis histopatologi berdasarkan hal tersebut
maka dikembangkan alat yang disebut surface microscopy
dengan menggunakan tehnik mikroskop epileuminesen. Tehnik
ini non invasive yang memungkinkan untuk melihat secara in
vivo gambar histomorfologi kulit dan memberikan harapan bagi
para klinis untuk membuat diagnosis kelainan pigmentasi kulit
secara lebih akurat. Apabila gambaran klinis nevus bisa
dipertajam dengan tehnik epiluminesenm, maka banyak
manfaat yang akan didapat.
Diagnosis Banding : Melanoma maligma, nevus biru, nevus sel
epiteloid dan atau nevus spindel, KSB berpigmen, Histiositoma,
Keratosis seboroik berpigmen.
Pengobatan : Pada umumnya tidak diperlukan pengobatan.
Namun bila menimbulkan masalah sesara kosmetik, atau sering
terjadi iritasi karena gesekan pakaian, dapat dilakukan bedah

eksisi. Bila ada kecurigaan ke arah keganasan dapat dilakukan


eksisi dengan pemeriksaan histopatologi. Prognosis: Pada
umumnya baik. Tetapi pada nevus junctional dan nevus
compound harus mendapat perhatian karena ada kemungkinan
berubah menjadi ganas.

DAFTAR PUSTAKA
Rata IGA.K; Tumor Jinak Kulit Muka dalam Media DermatoVenereulogica Indonesian.Vol 26. No. 2. 1999
Imam Budi Putra : Tumor-Tumor Jinak Kulit, 2008 USU eRepository ? 2008
Stegman SJ, Tromovivth TA; Seborroic Keratosis in Cosmetic
Dermatologic Surgery, Vol 28, Philadelphia, WB Saunders Co,
1996. 1444-6.
Pritchard, JA, McDonald PC, Gant.NE, The Anatomy of the
Reproductive Tract of Women, Williams Obstetrics 7th ed.
Norwalk. Practice Hall InternationaI lnc 1985, P.29-30.
Hagspiel KH, Giant Gartner Duct Cyst, Magnetic Resonance
Imaging Findings, Abdom Imaging 1995, 20: 566-8. Supriadi, et
al: Kista Gratner pada Labia Minora seorang Anak,
dalam:Kumpulan Naskah Ilmiah Kongres Nasional IX, PERDOSKI,
Surabaya 1999,8-11 juli.
Ghadially & Ghadially FN, Keratoacantoma, dalam Fitzpatrick
TB, Freedberg, eLSENa2, Wolf K, Ansten KF, Goldsmith, eds.
Dermatology inGeneral Medicine, edisi 5, New York: McGraw-Hill

1999:865-72.
Swartz RA, Keratoacanthoma, JAM.Acad. Dermat jan,1994:
30(1): l-19.

PENGERTIAN
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak yang sering terjadi pada bayi baru lahir
dan pada anak berusia kurang dari 1 tahun (5-10%). Biasanya, hemangioma sudah tampak
sejak bayi dilahirkan (30%) atau muncul setelah beberapa minggu setelah kelahiran (70%).
Hemangioma muncul di setiap tempat pada permukaan tubuh, seperti; kepala, leher, muka,
kaki atau dada. Jangan takut, umumnya hemangioma tidak membahayakan karena sebagian
besar kasus hemangioma dapat hilang dengan sendirinya beberapa bulan kemudian setelah
kelahiran. Harus diwaspadai bila hemangioma terletak di bagian tubuh yang vital, seperti
pada mata atau mulut. Hal ini dikarenakan, bila menutupi sebagian besar tempat tersebut
akan mengganggu proses makan dan penglihatan, atau bila hemangioma terjadi pada organ
dalam tubuh (usus, organ pernafasan, otak) dapat mengganggu proses kerja organ tersebut.
ETIOLOGI

Hemangioma terjadi karena adanya proliferasi (pertumbuhan yang berlebih) dari


pembuluh darah yang tidak normal, dan bisa terjadi di setiap jaringan pembuluh darah.
Hemangioma termasuk tumor jinak yang banyak terdapat pada bayi dan anak. Hingga saat ini
apa yang menjadi penyebabnya masih belum jelas, namun diperkirakan berhubungan dengan
mekanisme dari control pertumbuhan pembuluh darah.
BENTUK HEMANGIOMA DAN LETAKNYA
Hemangioma Kapiler (superficial hemangioma)

terjadi pada kulit bagian atas. Hemangioma Kapiler disebut juga Strawberry
Hemangioma (hemangioma simplek), terjadi pada waktu lahir atau beberapa hari setelah
lahir. Sering terjadi pada bayi premature dan biasanya akan menghilang beberapa hari
atau beberapa minggu kemudian. Gejalanya: tampak bercak merah yang lama kelamaan
makin besar. Lama kelamaan warnanya menjadi merah menyala, berbatas tegas dan
keras bila diraba.
Hemangioma Kavernosum

terjadi pada kulit yang lebih dalam yaitu di bagian dermis dan subkutis (lapisan pada
kulit). Pada beberapa kasus, kedua jenis hemangioma ini dapat terjadi bersamaan dan
dinamakan Hemangioma campuran. Hemangioma Kavernosum biasanya memiliki batas
tegas, berupa benjolan berwarna merah keunguan. Bila ditekan mengempis dan
menggembung kembali bila dilepas. Kelainan ini terdiri dari elemen vascular (pembuluh
darah) yang matang, dan terdapat pada lapisan jaringan yang dalam pada otot atau organ
dalam.
Hemangioma campuran

banyak ditemukan pada ekstremitas inferior (alat gerak tubuh bagian bawah, misalnya;
kaki, paha, dll), unilateral (satu sisi bagian tubuh, misalnya; paha kiri/kanan), soliter
(tunggal) dan terjadi sejak lahir atau pada masa anak-anak. Ciri-cirinya; tonjolan bersifat
lunak dan berwarna merah kebiruan yang terletak di superficial (permukaan) dalam atau
di organ dalam.
HEMANGIOMA DAN JENISNYA

1. Hemangioma Intramuscular yang terjadi pada orang dewasa dengan umur kurang dari 30
tahun, terjadi pada ekstremitas inferior (alat gerak bagian bawah) terutama paha, terjadi
perubahan warna pada permukaan kulit sekitar hemangioma, pembesaran ekstremitas,
peningkatan suhu di area hemangioma, serta nyeri.
2. Choroidal Hemangioma, tumbuh dalam pembuluh darah retina yaitu di koroid, dapat
menyebabkan pelepasan jaringan retina bila terdapat kebocoran cairan, dan terdapat di
macula (pusat penglihatan). Bentuknya bulat dengan warna merah oranye. Tumor ini bisa
meluas.
3. Spindle cell Hemangioma, terletak dilapisan dermis atau subkutis dari ekstremitas distal
(pada tangan).
4. Gorham disease, menimbulkan nyeri, penderita biasanya berumur kurang dari 40 tahun.
Terlihat hipervaskularisasi (peningkatan pembuluh darah) dari tulang. Gambaran
radiology pada pasien ini menunjukkan terputusnya tulang.
PENANGANAN
1. Cara Konservatif
Hemangioma akan mengalami pembesaran pada bulan-bulan pertama kemudian mencapai
pembesaran maksimum, setelah itu mengalami regresi spontan sekitar umur 1 tahun dan
berlangsung terus sampai umur 5 tahun. Untuk hemangioma Kapiler (Strawberry
Hemangioma), sering tidak diterapi karena hemangioma jenis ini bila dibiarkan akan hilang
dengan sendirinya dan kulit terlihat normal.
2. Cara Aktif
Dilakukan pada hemangioma yang tumbuh pada organ vital seperti pada; mata, telinga,
tenggorokan, hemangioma yang mengalami perdarahan, hemangioma yang mengalami
infeksi, hemangioma yang mengalami pertumbuhan yang cepat dan menimbulkan deformitas
(kelainan) jaringan.
3. Pembedahan

Dilakukan pada hemangioma dengan pertumbuhan yang terlalu cepat, hemangioma yang
tidak mengecil setelah 6-7 tahun, atau hemangioma yang terletak pada wajah, leher, tangan
yang tumbuh dengan cepat sehingga perlu eksisi local untuk mengendalikannya.
4. Radiasi
Pengobatan ini sudah tidak dilakukan lagi karena penyinaran berakibat kurang baik untuk
anak-anak yang pertumbuhan tulangnya masih sangat aktif, serta komplikasi yang
ditimbulkan bila radiasi dilakukan untuk jangka waktu yang lama.
5. Obat Sklerotik
Dilakukan pada lesi (kelainan) hemangioma. Cara ini sering tidak disukai karena rasa nyeri
dan menimbulkan sikatrik (jaringan parut).

You might also like