You are on page 1of 1

1.

Bakteri termofilik
Hidup di lingkungan dengan suhu yang tinggi (45-65 C)
Dengan pH asam dan alkali . bakteri termofil yang dimasukkan ke larutan
hiprtonis akan mengalami plasmolisis ( sel mengkerut) , sedangkan dalam
larutan hipotonis akan mengalami plasmotisa ( pembengkakan dan pemecahan
sel karena cairan masuk ke dalam sel). Tidak membentuk toksin pada makanan ,
biasanya pada makanan dalam kaleng . resisten pada pemanasan .
Contoh : Acetobacter sp , Bacillus thermosidurans , Halofilic ,Pseudomonas sp ,
2. Bakteri mesofil
30-37c , suhu kamar 45 C. Di lingkungan dengan suhu sedang , misalnya tanah ,
air , tubuh vertebrata , dalam makanan : yogurt , pada proses pembuatan bir
dan anggur .
Faktor : kelembaban(kering kegiatan met akan membentuk spora untuk bertahan
hidup) , sumber nutrisi ( protein tinggi), sinar matahari (mematikan bakteri) ,zat
kimia (antibiotik dll dapat mematian ) , tekanan osmosis lingkungan =tekanan
osmosis sel , beberapa dapat tumbuh pd pH tinggi (basa) , pH asam 6,5-7,5.
Pada suhu tinggi akan mati. Suhu rendah perkembangbiakannya akan terhenti.
Clostridium menyebabkan penggembungan kaleng makanan asam. Kebusukan
sulfida
Contoh :Thiobacillus (batang , tidak berwarna). E.coli (pjg 2-6 kilomikron , tidak
berspora ) S.aures ,
3. Bakteri psikrofil;
Di suhu rendah , 0-30 c , optimum sekitar 15c
Pada suhu minimum ; mikroba msh dapat hidup
pH : 7,2-7,6 hidup optimum
tumbuhnya bakteri ini dapat menyebabkan kualitas makanan menurun
dan membusuk .
contoh : bacillus cereus ,

You might also like