Professional Documents
Culture Documents
PERBANKAN SYARIAH
1108035
1108030
1108058
1108001
1208027
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah paper ini. Tujuan penulisan paper ini
adalah untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang perbankan syariah.
Paper ini berisi beberapa informasi tentang Sistem Perbankan Syariah yaitu
mengenai Identifikasi Transaksi Yang Dilarang serta Teori Pertukaran dan Teori
Percampuran, semoga dengan adanya paper ini dapat menambahkan pengetahuan
pembaca tentang Perbankan Syariah.
Kami menyadari bahwa paper ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan paper ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan paper ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Hormat kami,
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................iii
DAFTAR TABEL........................................................................................................iv
PEMBAHASAN :
BAB 3. IDENTIFIKASI TRANSAKSI YANG DILARANG
A. Pendahuluan..............................................................................................1
B. Haram Zat-nya..........................................................................................2
C. Haram Selain Zat-nya...............................................................................3
D. Tidak Sah/ Lengkap Akadnya...................................................................12
BAB 4. TEORI PERTUKARAN DAN TEORI PERCAMPURAN
A. Pendahuluan..............................................................................................13
B. Teori Pertukaran........................................................................................14
C. Teori Percampuran....................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................26
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Hukum Asal dalam Syariah Islam..............................................................1
Gambar 2. Klasifikasi Haram.......................................................................................2
Gambar 3. Taghrir (Gharar)..........................................................................................4
Gambar 4. Riba Nasiah...............................................................................................6
Gambar 5. Karakteristik Bisnis....................................................................................7
Gambar 6. Riba Jahiliya...............................................................................................8
Gambar 7. Maysir vs Hadiah........................................................................................10
Gambar 8. Haram Li-Ghairihi......................................................................................11
Gambar 9. Bai al-Inah................................................................................................13
Ganbar 10. Dua Pilar dalam teori pertukaran...............................................................16
Gambar 11. Ayn bi Dayn.............................................................................................17
Gambar 12. Ayn bi Dayn..............................................................................................18
Gambar 13. Dayn bi Dayn............................................................................................19
Gambar 14. Baial-Dayn bi al-Dayn.............................................................................21
Gambar 15. Teori Pertukaran & Teori Percampuran....................................................23
DAFTAR TABEL
BAB 3
IDENTIFIKASI TRANSAKSI YANG DILARANG
A. PENDAHULUAN
Dalam ibadah kaidah hukum yang berlaku adalah bahwa semua hal dilarang,
kecuali yang ada ketentuannya berdasarkan Alquran dan Al-Hadis, sedangkan dalam
urusan muamalah, semuanya diperbolehkan kecuali ada dalil yang melarangnya.
Hukum Asal
Ibadah
Muamalah
Haram zatnya
Babi
Khamr
Bangkai
Darah
Tadlis
Taghrir (Gharar)
Ikhtikar
Tidak terpenuhiya rukun dan syarat
Bai najasy
Terjadi taalluq
Riba
Terjadi 2 in 1
Maisir
Risywah
1. Taghrir (gharar)
Gharar atau disebut juga taghrir adalah situasi dimana terjadi
incomplete information karena adanya Uncertainty To Both Parties (ketidak
pastian dari kedua belah pihak yang bertransaksi). Dalam Taghrir, Baik pihak A
maupun pihak B sama-sama tidak memiliki kepastian mengenai sesuatu yang
ditransaksikan (Uncertainty To Both Parties). Gahrar dapat juga terjadi dalam
4(empat) hal, yakni Kuantitas, Kualitas, Harga, dan Waktu Penyerahan. Bila salah
satu (atau lebih) dari faktor-faktor di atas diubah dari certain menjadi uncertain,
maka terjadilah gharar.
Uncertain
Taghrir
(tidak pasti)
Certain
(pasti)
4. Riba
Dalam ilmu fiqih, dikenal 3(tiga) jenis Riba, yaitu sebagai berikut
Riba Fadl, Riba Nasiah, Riba Jahiliyah.
a. Riba Fadl disebut juga Riba buyu, yaitu riba yang timbul akibat pertukaran
barang sejenis yang tidak memenuhi kriteria sama kualitasnya (Mistlan bi
Mistlin), sama kuantitasnya (sawa-an bi sawa-in) dan sama waktu
penyerahannya (yadan bi yadin). Pertukaran semisal ini mengandung Gharar,
yaitu ketidakjelasan bagi kedua pihak akan nilai masing-masing barang yang
dipertukarkan. Ketidakjelasan ini dapat menimbulkan tindakan zalim
terhadap salah satu pihak, kedua belah pihak, dan pihak-pihak lain. Dalam
perbankan, Riba Fadl dapat ditemui dalam transaksi jual beli valuta asing
yang tidak dilakukan dengan cara tunai (spot).
b. Riba Nasiah disebut juga Riba Duyun yaitu riba yang timbul akibat utangpiutang yang tidak memenuhi criteria untung muncul bersama risio (Al
Ghunmu Bil Ghurmi) dan hasil usaha muncul bersama biaya (Al-Kharaj Bi
Dhaman) transaksi semisal ini mengandung pertukaran kewajiban
menanggung beban hanya karena berjalannya waktu.
Nasiah adalah penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang
ribawi yang dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya. Riba Nasiah
muncul karena adanya perbedaan, perubahan atau tambahan antara barang
yang diserahkan hari ini dengan barang yang diserahkan kemudian. Jadi, Al
Ghunmu (untung) muncul tanpa adanya Al-Ghurmi (Risiko), hasil usaha (AlKharaj) muncul tanpa adanya biaya (Dhaman); Al-Ghunmu dan Al-Kharaj
muncul hanya dengan berjalannya waktu. Padahal dalam bisnis selalu ada
kemungkinan untung dan rugi. Memastikan sesuatu yang diluar wewenang
manusia adalah bentuk Kezaliman padahal justru itulah yang terjadi dalam
Riba Nasiah yakni terjadi perubahan sesuatu yang seharusnya bersifat
Uncertain (tidak pasti) menjadi Certain (pasti). Pertukaran kewajiban
menanggung beban (Exchange Of Ability) ini dapat menimbulkan tindakan
zalim terhadap salah satu pihak, kedua pihak, dan pihak-pihak lain.Pendapat
Imam Sarakhzi akan memperjelas hal ini :
Riba adalah tambahan yang diisyaratkan dalam transaksi bisnis
tanpa adanya padanan (iwad) yang dibenarkan syariah atas
penambahan tersebut.
Dalam perbankan konvensional, riba nasiah dapat ditemukan dalam
pembayaran bunga kredit dan pembayaran bunga deposito, tabungan giro,
dan lain-lain. Jadi mengenakan tingkat bunga untuk suatu pinjaman
merupakan tindakan yang memastikan sesuatu yang tidak pasti, karena
diharamkan.
Certaint
Riba nasiah
Bussiness
No return
Negative
return
Gambar
5. Karakteristik
Bisnis
Katakanlah probability positive return dan negative return masingmasing sebesar 0,4; sedangkan probability no return sebesar 0,2. Apa yang
dilakukan dalam perhitungan discount rate adalah mempertukarkan
probability negative return (0,4) dan probability no return (0,2) ini dengan
premium for uncertainty, sehingga yang tersisa tinggal probability untuk
positive return (1,0)
Tabel 1. Natural and Enforced Probability
Keadaan
Natural Uncertainty
Discount rate
Positive return
No return
Negative return
(probability)
0,4
0,2
0,4
(probability)
1,0
0,0
0,0
Ribh (Profit)
Tabbaru
Contract
Tijarah Contract
Keuntungan
Keuntungan
Tipe
Riba Fadl
Gharar
(uncertain to both par- ties
Riba
Nasiah
Al-ghunmu bi la ghurmi,
al-kharaj bi la dhaman
(return tanpa resiko,
pendapatan tanpa biaya)
Riba
Jahiliyah
5. Maysir (Perjudian)
Secara sederhana yang dimaksud dengan maysir atau perjudian adalah
suatu permainan yang menempatkan salah satu pihak harus menanggung
beban pihak yang lain, akibat permainan tersebut.
Allah SWT, telah memberi penegasan terhadap keharaman melakukan
aktivitas ekonomi yang mengandung unsur maysir (perjudian). Allah SWT
berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, sesunggunya meminum khamr, ebrjudi,
berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah
perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka janganlah perbuatanperbuatan itu agar kamu mendapatkan keberuntungan (QS Al-Maidah :
90)
Untuk menghindari terjadinya maysir dalam sebuah permainan
misalnya pembelian trophy atau bonus untuk para juara jangan berasal dari
dana partisipasi para pemain, melainkan dari para sponsorship yang tidak
ikut bertanding. Dengan demikian tidak ada pighak yang merasa dirugikan
atas kemenangan pihak yang lain. Pemberian bonus atau trophy dengan cara
tersebut dalam istilah fiqih disebut hadiah dan halal hukumnya.
Haram Li Ghairihi :
Taghrir/Gharar
Tadlis
Rekayasa Pasa (Ikhtiar dan Bai Najasy)
Halal Riba
Masysir
Risywah
Halal
Halal
Dengan syarat
II.
Taalluq
Taalluq terjadi bila kita dihadapkan pada dua akad yang saling
dikatikan, maka berlakunya akad I tergantung pada akad 2.
Bai al-Inah
Two in one
Two in one adalah kondisi di mana suatu transaksi diwadahi oleh dua
akad sekaligus, sehingga terjadi ketidakpastian (gharar) mengenai akad mana
yang harus digunakan (berlaku). Dalam terminologi fiqih, kejadian ini disebut
dengan shafqatain fi al-shafqah.
Two in one terjadi bila semua dari ketiga faktor di bawah ini
terpenuhi :
1. Objek sama
2. Pelaku sama
3. Jangka waktu sama
Bila satu saja dari faktor di atas tidak terpenuhi, maka two in one
tidak terjadi, dengan demikian akad menjadi sah. Contoh dari two in one
adalah transaksi lease and purchase (sewa-beli). Dalam transaksi ini, terjadi
gharar dalam akad karena ada ketidakrelaan akad mana yang berlaku; akad
beli atau akad sewa. Karena itulah maka transaksi ini diharamkan.
BAB 4
TEORI PERTUKARAN DAN TEORI PERCAMPURAN
A. Pendahuluan
Berdasarkan tingkat kepastian dari hasil yang diperolehnya, kontrak/ akad
I.
II.
Objek Pertukaran
Fiqih membedakan dua jenis objek pertukaran, yaitu :
- Ayn (real asset) berupa barang dan jasa
- Dayn (financial asset) berupa uang dan surat berharga
Waktu pertukaran
Fiqih membedakan dua waktu pertukaran, yaitu:
- Daqdan (Immediate delivery) yang berarti penyerahan saat itu juga
- Ghairu naqdan (Deferred delivery) yang berarti penyerahan kemudian
Dari segi objek pertukaran, dapat diidenfikasi tiga jenis pertukarn, yaitu:
1. Pertukaran real asset (ayn) dengan real asset (ayn)
2. Pertukaran real asset (ayn) dengan financial asset (dayn)
3. Pertukaran financial asset (dayn) dengan financial asset (dayn)
ayn bi ayn
Objek
pertukaran
ayn bi dayn
dayn bi dayn
naqdan
Waktu
Ganbar 10. Dua Pilar dalam teori pertukaran
perukaran
Ghairu naqdan
Jenis Beda
ayn bi
ayn
Kasat mata
Kualitas berbeda
Jenis Sama
Kasat mata
Kualitas sama
Naqdan
Al-Bai
(Barang)
Salam
Salam
Istishna
Muajjal
ayn bi
dayn
Muajjal
Taqsith
Ijarah
Al-ijarah
(Jasa)
Jualah
Dayn bi
dayn
Jenis Beda
Non-Uang
(Surat Berharga)
Jenis Beda
Secara terinci,jual beli surat berharga (baial dayn bi al dayn) dapat dibedakan
menjadi:
a. Penjualan kepada si pengutang (baial dayn lil madin, sale of debt to the
debtor), yang dapat dibedakan lagi menjadi:
Hutang yang pasti pembayarannya (confirmed, mustaqir).Bagi mashab
Hanbali dan Zahiri, transaksi ini boleh.
Hutang yang tidak pasti pembayarannya (unconfirmed,ghairu
mustaqir).Transaksi ini terlarang.
b. Penjualan kepada pihak ketiga (bai al dayn lil ghairu madin, sale of debt to
third party) yang dapat dibedakan lagi menjadi empat pendapat:
Kebanyakan ulama mazhab Hanafi dan SyafiI, beberapa ulama Hanbali dan
Zahiri secara tegas tidak membolehkan hal ini.
Ibnu Taimiyah membolehkannya bila utangnya adalah utang yang pasti
pembayarannya (confirmed, mustaqir).
Imam Suraji, Subki, dan Nawawi membolehkanya dengan tiga syarat.
Imam Anas bin Malik dan Zurqoni membolehkannya dengan delapan syarat.
Mustaqir
Halal menurut Mazhab
Hanbali dam Zahiri
Ghair Mustaqir
Haram
Kecuali sharf
Matrik diatas memberikan panduan yang komprehensif bagi kita untuk dapat
menentukan halal-haramnya suatu transaksi pertukaran. Semua transaksi
pertukaran tangguh serah (deferred for deferred) diharamkan (kolom paling paling
kanan dari matriks). Demikian pula dengan semua pertukaran dayn dengan dayn
diharamkan (baris paling bawah dari matriks), dengan satu perkecualian yakni
sharf (pertukaran mata uang yang berbeda). Selain itu dua hal di atas, semua
transaksi pertukaran diperbolehkan.
C. TEORI PERCAMPURAN
Teori percampuran terdiri dari dua pilar pula, yaitu:
I.
II.
I.
Objek percampuran
Sebagaimana dalam teori pertukaran , fiqih juga membedakan dua jenis
objek percampuran, yaitu:
Ayn (real asset) berupa barang dan jasa.
Dayn (financial asset) berupa uang dan surat berharga.
Waktu percampuran
Dari segi waktunya, sebagaimana dalam teori pertukaran fiqih juga
membedakan dua waktu percampuran, yaitu:
Naqdan (Immediate delivery) yakni penyerahaan saat itu juga.
Ghairu naqdan (Deferred delivery) yakni penyerahaan kemudian.
II.
Teori pertukaran/
percampuran
Objek
Pertukaran/
percampuran
Waktu
Pertukaran/
percampuran
Dayn
(Financial Asset)
Ayn
(Real Asset)
Naqdan
(Immediate
Delivery)
GhairubNaqdan
(Deferred
Delivery)
Surat
Berharga
kita juga dapat membuat ringkasan yang dapat membantu kita menentukan
halal-haramnya transaksi-transaksi pencampuran. Ringkasan tersebut
diberikan dalam Matrik Pencampuran berikut.
Tabel 4. Matriks Percampuran
Time
Now for
Now for
Deferred
Objek
now
deferred
For deferred
Ayn + Ayn
Ayn + Dayn
Dayn + Dayn
DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman A. Karim. 2004. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Al-Quranul Karim