Professional Documents
Culture Documents
SEJARAH
Tentang
KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA
PENJAJAHAN JEPANG
Guru Pembimbing : Rahmat Saladin, S.Sos
KELAS X
TEKHNIK KOMPUTER & JARINGAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
NEGERI (SMKN) 1 KOTA BIMA
TAHUN PELAJARAN 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayatnya kepada kita, sehingga dapat meyelesaikan
Makalah tentang Kehidupan Masyarakat Padsa Masa Penjajahan Jepang
yang digunakan sebagai salah satu tugas mata pelajaran Sejarah yang disampaikan
oleh Rahmat Saladin, S.Sos
Kita mengucapkan banyak terima kasih kepada segala pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat membantu
bagi siapa saja yang membutuhkan sedikit pengetahuan tentang Kehidupan
Masyarakat Padsa Masa Penjajahan Jepang.
Namun demikian makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, segala kritik
dan saran yang bersift membangun sangat kami harapkan untuk dimasa yang akan
datang. Amin ...
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...............................................................................................
Kata Pengantar............................................................................................... ii
Daftar Isi ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A.
B.
C.
D.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di
Indonesia, Jepang mulai menanamkan system penjajahan menggantikan
pemerintah Hindia Belanda. Lajunya kemenangan pasukan Jepang seperti
badai yang mampu menyapu tempat-tempat pertahanan Hindia Belanda.
Namun kemenangan Jepang itu tidak secara fisik saja karena keunggulan
militer dan teknologinya, tetapi dibalik itu sebenarnya terdapat dorongan
bangsa Indonesia sendiri yang bosan terhadap penjajahan Belanda, apalagi
Jepang menggunakan propaganda yang mampu menembus kebencian
terhadap kolonialisme pada umunya.
Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan
berakhir
pada
tanggal 17
Agustus
1945
seiring
dengan Proklamasi
dalam
penguasaan
Jepang.
Jepang
membentuk
persiapan
dan membuat dasar negara dan digantikan oleh PPKI yang bertugas
menyiapkan kemerdekaan.
B. Tujuan
Penulisan makalah ini selain bertujuan untuk memenuhi tugas dari guru
mata pelajaran sejarah juga bertujuan untuk membahas dan memberi informasi
mengenai penjajahan Jepang di Indonesia.
C. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
pembahasan kemerdekaan!
Peristiwa Rengas Dengklok!
Perumusan teks proklamasi!
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kehidupan masyarakat pada masa penjajahan Jepang
Mayoritas pekerjaan masyarakat Masa Penjajahan Jepang
Bahasa indonesia dijadikan bahasa resmi dan bahasa pengantar bagi semua
jenis Sekolah . bahasa jepang dijadikan mata pelajaran wajib dan adat
kebiasaan Jepang harus ditaati.
yang
dikuasainya,
menyebabkan
Jepang
harus
mengakui
bulan Juli 1944, berhasil mengambil alih pangkalan Angkatan Laut Jepang di
Saipan kepulauan Mariana.
Pulau Saipan selanjutnya dimanfaatkan oleh Amerika Serikat untuk
dijadikan pangkalan udara militer yang memegang peranan penting dalam
serangan-serangan pasukan Sekutu ke wilayah-wilayah pendudukan Jepang
sampai akhir Perang Dunia II. Melalui pangkalan militer di Pulau Saipan,
pasukan Sekutu menyusun strategi serangan yang membuahkan hasil
terusirnya Jepang dari Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Kepulauan
Marshal.
Akibatnya benteng pertahanan pasukan Jepang di wilayah Pasifik
semakin melemah. Tentara Jepang pun tidak dapat mempertahankan Ambon,
Makasar, Manado, dan Surabaya. Kota Balikpapan yang merupakan sumber
utama pemasok minyak bumi bagi industri dan kepentingan militer
Jepangpun harus dengan rela dipasrahkan kepada pasukan Sekutu.
Kekalahan yang bertubi-tubi dan beruntun tersebut telah merontokkan
semangat dan moral prajurit Jepang dan melemahkan perekonomian di dalam
negara Jepang. Hideki Tojo yang pada saat itu menjabat sebagai perdana
menteri, telah dengan sangat terpaksa melepaskan jabatannya pada tanggal17
Juli 1944, sebagai bukti pertanggung jawaban atas kekalahan Jepang di
berbagai wilayah Asia. Kaisar Hirohito kemudian melantik Jenderal Kuniaki
Koiso sebagai perdana menteri Jepang yang baru.
Indonesia merdeka yang diberi judul Asas dan Dasar Negara Kebangsaan
Republik Indonesia. Mr. Mohammad Yamin berpendapat bahwa negara
Indonesia harus berpijak pada lima dasar berikut.
a.
Peri kebangsaan,
b.
Peri kemanusiaan,
c.
Peri ketuhanan,
d.
Peri kerakyatan,
e.
Kesejahteraan rakyat.
Persatuan,
b.
Kekeluargaan,
c.
d.
Musyawarah,
e.
Keadilan rakyat.
Ir. Soekarno,
2.
3.
4.
Ahmad Soebardjo,
5.
A.A. Maramis,
6.
7.
K.H.Wahid Hasyim,
8.
H. Agus Salim,
9.
Abikoesno Tjokrosoejoso.
Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan mulai bersidang di Gedung Jawa
Hokokai Jakarta. Rapat tersebut tidak hanya dihadiri oleh Panitia Sembilan
tetapi anggota BPUPKI yang lainpun turut hadir sehingga jumlah peserta
sidang mencapai 38 orang. Adapun tujuannya adalah untuk merumuskan
dasar negara Indonesia dengan bahan-bahan yang telah disampaikan oleh Mr.
Mohammad Yamin, Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Panitia sembilan berhasil
menetapkan suatu rumusan yang dinamakan Piagam Jakarta (Jakarta Charter)
yang berisi sebagai berikut.
"Bahwa sesunguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh
sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada
saat yang berbahagia dengan selamat sentausa menghantarkan rakyat
Indonesia kepada pintu gerbang Negara Indonesia yang merdeka,
berdaulat,adil, dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah yang Mahakuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan yang luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka
rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu pemerintahan Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh Tumpah
Darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu hukum dasar Negara
Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan, dengan berdasar kepada: Ketuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
hikmat
kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan
Ir. Sukarno,
R. Otto Iskandardinata,
B.P.H. Purbaya,
Mr. R. Supomo,
Parada Harahap,
Mr. J. Latuharhary,
Mr. Sartono,
KRTH Wuryaningrat,
10
digantungkan pada orang dan negara lain. segala ikatan dan hubungan dengan
janji kemerdekaan dari Jepang harus diputuskan dan sebaliknya diadakan
perundingan dengan golongan muda agar mereka diikutsertakan dalam
pernyataan proklamasi.
Keputusan rapat itu disampaikan oleh Wikana dan Darwis pada pukul
22:30 waktu Jawa kepada Ir. Soekarno di rumahnya, Jln. Pegangsaan Timur
56, Jakarta. Kedua utusan itu segera menyampaikan keputusan golongan
muda agar Ir. Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
tanpa menunggu hadiah dari Jepang. Tuntutan Wikana yang disertai ancaman
bahwa akan terjadi pertumpahan darah jika Ir. Soekarno tidak menyatakan
proklamasi keesokan harinya telah menimbulkan ketegangan. Ketegangan itu
juga disaksikan oleh golongan tua lainnya, seperti Drs. Moh Hatta, Dr.
Buntaran, Dr Samsi, Mr. Ahmad Subardjo, dan Iwa Kusumasumantri.
`Dalam diskusi antara Darwis dan Wikana, Moh. Hatta berkata Dan
kami pun tak dapat ditarik-tarik atau didesak supaya mesti juga
mengumumkan proklamasi itu. kecuali jika saudara-saudara memang sudah
siap dan sanggup memproklamasikan. Cobalah! Saya pun ingin melihat
kesanggupan Saudara-saudara! Utusan itu pun menjawab Kalau begitu
pendirian Saudara-saudara berdua, baiklah! Dan kami para pemuda-pemuda
tidak dapat menanggung sesuatu jika besok siang proklamasi belum juga
diumumkan. Kami pemuda-pemuda akan bertindak dan menunjukkan
kesanggupan yang saudara kehendaki itu!
Golongan muda yang diwakili oleh Chairul Saleh, Wikana, Sukarni,
Hanafi, dll, bertekad untuk dipercepatnya pembacaan Proklamasi oleh Bung
Karno.
Proklamasi, ternyata didahului oleh perdebatan hebat antara golongan
pemuda dengan golongan tua. Baik golongan tua maupun golongan muda,
sesungguhnya sama-sama menginginkan secepatnya dilakukan Proklamasi
Kemerdekaan dalam suasana kekosongan kekuasaan dari tangan pemerintah
Jepang. Hanya saja, mengenai cara melaksanakan proklamasi itu terdapat
perbedaan pendapat. Golongan tua, sesuai dengan perhitungan politiknya,
11
12
masa silam. Kita sekarang harus menghadapi Belanda yang akan berusaha
untuk kembali menjadi tuan di negeri kita ini. Jika saudara tidak setuju
dengan apa yang telah saya katakan, dan mengira bahwa saudara telah siap
dan sanggup untuk memproklamasikan kemerdekaan, mengapa saudara tidak
memproklamasikan kemerdekaan itu sendiri ? Mengapa meminta Soekarno
untuk melakukan hal itu ?
Namun, para pemuda terus mendesak; apakah kita harus menunggu
hingga kemerdekaan itu diberikan kepada kita sebagai hadiah, walaupun
Jepang sendiri telah menyerah dan telah takluk dalam Perang Sucinya !.
Mengapa
bukan
rakyat
itu
sendiri
yang
memproklamasikan
Soekarno-Hatta
segera
13
Golongan Muda
1. Menghendaki Proklamasi Kemerdakaan Indonesia diselenggarakan
secepatnya tanggal 16 Agustus 1945
2. Menghendaki Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terlepas dari
pengaruh Jepang
3. Menganggap PPKI buatan Jepang
4. Menganggap golongan tua sangat lamban
b.
Golongan Tua
1. Menghendaki
cepat
atau
lambat
Proklamasi
Kemerdekaan
adalah
peristiwa
penculikan
yang
dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain Soekarni, Wikana dan Chaerul
Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta.
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00. WIB,
Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian
didesak
agar
mempercepat
proklamasi
kemerdekaan
Republik
14
jadi karena pihak hotel tidak mengizinkan kegiatan apa pun selepas pukul
22.30 WIB. Di hotel yang terletak di Jalan Gajah Mada ini, pada pagi
sebelumnya juga telah direncanakan pertemuan anggota PPKI, tetapi pihak
Jepang melarangnya. Dalam keadaan demikian, Achmad Soebardjo
membawa rombongan menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam
Bonjol No. 1. Setelah tiba di Jl. Imam Bonjol No. 1, Soekarno dan Moh.
Hatta lalu diantarkan Laksamana Maeda menemui Gunseikan (Kepala
Pemerintahan Militer Jepang) Mayor Jenderal Hoichi Yamamoto. Akan tetapi,
Gunseikan menolak menerima Soekarno - Hatta pada tengah malam. Dengan
ditemani oleh Maeda, Shigetada Nishijima, Tomegoro Yoshizumi, dan
Miyoshi sebagai penterjemah, mereka pergi menemui Somubuco (Direktur/
Kepala Departemen Umum Pemerintah Militer Jepang) Mayor Jenderal
Otoshi Nishimura. Tujuannya untuk menjajaki sikapnya terhadap pelaksanaan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Panglima
Tentara
ke-XVI
di
Jawa,
bahwa
dengan
16
17
disetujui
dan
naskah
Proklamasi
Kemerdekaan
Indonesia
18
dibacakannya bersama Hatta di tempat itu pada hari Jumat tanggal 17 Agustus
1945 pukul 10.00 WIB.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebelum Jepang menjajah ada negara Belanda yang menjajah. Namun
penjajahan oleh negara Jepang terasa lebih kejam karena Jepang bisa mencuri
perhatian dan kepercayaan rakyat Indonesia. Padahal penjajahan oleh negara
Jepang menimbulkan banyak kerugian bagi bangsa Indonesia dibandingkan
keuntungannya.
Namun
pada
akhirnya
bangsa
Indonesia
dapat
memproklamasikan kemerdekaannya.
B. Saran
Kita sebagai bangsa Indonesia harus dapat memehami peristiwa
sejarah yaitu mengenai Penjajahan Jepang di Indonesia. Selain itu agar kita
tetap menjaga dan melestarikan sumber kekayaan alam seperti rempahrempah dan yang lainya, yang mana dahulu bangsa Jepang memonopilinya.
Kritik dan saran penulis harapkan demi kelancaran penulisan berikutnya
karena pada penulisan makalah ini tak luput dari kesalahan.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://jhonmiduk8.blogspot.com/2014/06/makalah-pendudukan-jepang-diindonesia.html
http://jordanlov.blogspot.com/2012/11/makalah-penjajahan-jepang-diindonesia.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara_(1942-1945)
http://yangterdi.blogspot.com/2013/04/sejarah-jepang-masuk-ke-indonesia.html
http://sitimapmap.blogspot.co.id/2015/08/makalah-penjajahan-jepang-diindonesia.html
http://www.mikirbae.com/2014/12/kehidupan-masa-penajajahan.html
http://www.bimbie.com/janji-jepang.htm
http://mansurhistory.blogspot.co.id/2014/11/perbedaan-pendapat-antara-golongantua.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_Rengasdengklok
http://www.ilmusiana.com/2015/07/sejarah-perumusan-teks-proklamasi.html
20