You are on page 1of 21

catatanku

Minggu, 02 September 2012


MAKALAH FOSFOR
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua
organisme untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di dalam air laut, berada
dalam bentuk senyawa organik dan anorganik. Dalam bentuk senyawa organik,
fosfor dapat berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya, nukloeprotein dan fosfo
protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik meliputi ortofosfat dan
polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya berada dalam
bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan 90%
dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting dalam pembentukan
protein dan membantu proses metabolisme sel suatu organisme (Hutagalung et al,
1997).
Di perairan, unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai
elemen, melainkan dalamm bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan
polifosfat) dan senyawa organik yang berupa partikulat. Fosfor berbentuk kompleks
dengan ion besi dan kalsium pada kondisi aerob, besifat tidak larut, dan mengendap
pada sediment sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik (Jeffries dan
Mills, 1996).
Karena begitu pentingnya unsur fosfor dalam kehidupan, maka makalah ini
dibuat untuk membahas unsur fosfor secara mendetail.

B.

Tujuan

1.

Mendeskripsikan sejarah unsur fosfor

2.

Menjelaskan keberadaan unsur fosfor

3.

Menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia unsur fosfor

4.

Menjelaskan pembuatan/teknik ekstaraksi dari unsur fosfor

5.

Menjelaskan kegunaan dan kerugian unsur fosfor

6.

Mengetahui senyawa-senyawa yang paling umum dengan unsur fosfor

C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Rumusan Permasalahan
Bagaimana sejarah tentang unsur fosfor?
Bagaimanakah keberadaan unsur fosfor?
Bagaimanakah sifat fisika dan sifat kimia dari unsur fosfor?
Bagaimanakah pembuatan/teknik ekstraksi dari unsur fosfor?
Apa sajakah kegunaan dan kerugian dari unsur fosfor?
Apa saja senyawa-senyawa yang paling umum dengan unsur fosfor?

BAB II
PEMBAHASAN

A.Sejarah
Fosfor ditemukan oleh Hannig Brand pada tahun 1669 di Hamburg,Jerman. Ia
menemukan unsur ini dengan cara 'menyuling' air urin melalui proses penguapan
dan setelah dia menguapkan 50 ember air urin, dia baru menemukan unsur yang dia
inginkan. Namanya berasal dari bahasa Latin yaitu phosphoros yang berarti
'pembawa terang' karena keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap (glow-in-the
dark).
B. Keberadaan Unsur Fosfor

Di perairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai


elemen, melainkan dalam bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan
polifosfat) dan senyawa organik yang berupa partikulat. Senyawa fosfor membentuk
kompleks ion besi dan kalsium pada kondisi aerob, bersifat tidak larut, dan
mengendap pada sedimen sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik
(Jeffries dan Mill dalam Effendi 2003).
Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua
organisme untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di dalam air laut, berada
dalam bentuk senyawa organik dan anorganik. Dalam bentuk senyawa organik,
fosfor dapat berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya, nukloeprotein dan fosfo
protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik meliputi ortofosfat dan
polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya berada dalam
bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan 90%
dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting dalam pembentukan
protein dan membantu proses metabolisme sel suatu organisme (Hutagalung et al,
1997).
Sumber fosfat diperairan laut pada wilayah pesisir dan paparan benua adalah
sungai. Karena sungai membawa hanyutan sampah maupun sumber fosfat daratan
lainnya, sehingga sumber fosfat dimuara sungai lebih besar dari sekitarnya.
Keberadaan fosfat di dalam air akan terurai menjadi senyawa ionisasi, antara lain
dalam bentuk ion H2PO4-, HPO42-, PO43-. Fosfat diabsorpsi oleh fitoplankton dan
seterusnya masuk kedalam rantai makanan.
Senyawa fosfat dalam perairan berasal dari sumber alami seperti erosi tanah,
buangan dari hewan dan pelapukan tumbuhan, dan dari laut sendiri. Peningkatan
kadar fosfat dalam air laut, akan menyebabkan terjadinya ledakan populasi
(blooming) fitoplankton yang akhirnya dapat menyebabkan kematian ikan secara
massal. Batas optimum fosfat untuk pertumbuhan plankton adalah 0,27 5,51
mg/liter (Hutagalung et al, 1997).
Fosfat dalam air laut berbentuk ion fosfat. Ion fosfat dibutuhkan pada proses
fotosintesis dan proses lainnya dalam tumbuhan (bentuk ATP dan Nukleotid
koenzim). Penyerapan dari fosfat dapat berlangsung terus walaupun dalam keadaan
gelap. Ortofosfat (H3PO4) adalah bentuk fosfat anorganik yang paling banyak
terdapat dalam siklus fosfat. Distribusi bentuk yang beragam dari fosfat di air laut
dipengaruhi oleh proses biologi dan fisik. Dipermukaan air, fosfat di angkut oleh

fitoplankton sejak proses fotosintesis. Konsentrasi fosfat di atas 0,3 m akan


menyebabkan kecepatan pertumbuhan pada banyak spesies fitoplankton. Untuk
konsentrasi dibawah 0,3 m ada bagian sel yang cocok menghalangi dan sel fosfat
kurang diproduksi.
Mungkin hal ini tidak akan terjadi di laut sejak NO 3 selalu habis sebelum PO4
jatuh ke tingkat yang kritis. Pada musim panas, permukaan air mendekati 50%
seperti organik-P. Di laut dalam kebanyakan P berbentuk inorganik. Di musim dingin
hampir semua P adalah inorganik. Variasi di perairan pantai terjadi karena proses
upwelling dan kelimpahan fitoplankton. Pencampuran yang terjadi dipermukaan
pada musim dingin dapat disebabkan oleh bentuk linear di air dangkal. Setelah
musim dingin dan musim panas kelimpahan fosfat akan sangat berkurang.Fosfor
berperan dalam transfer energi di dalam sel, misalnya yang terdapat pada ATP
(Adenosine Triphospate) dan ADP (Adenosine Diphosphate).
Ortofosfat yang merupakan produk ionisasi dari asam ortofosfat adalah
bentuk fosfor yang paling sederhana di perairan . Ortofosfat merupakan bentuk
fosfor yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan akuatik, sedangkan
polifosfat harus mengalami hidrolisis membentuk ortofosfat terlebih dahulu sebelum
dapat dimanfaatkan sebagai sumber fosfat. Setelah masuk kedalam tumbuhan,
misalnya fitoplankton, fosfat anorganik mengalami perubahan menjadi organofosfat.
Fosfat yang berikatan dengan ferri [Fe2(PO4)3] bersifat tidak larut dan mengendap
didasar perairan. Pada saat terjadi kondisi anaerob, ion besi valensi tiga (ferri) ini
mengalami reduksi menjadi ion besi valensi dua (ferro) yang bersifat larut dan
melepaskan fosfat keperairan, sehingga meningkatkan keberadaan fosfat diperairan
(Effendi 2003).
Studi tentang sirkulasi fosfor di lingkungan perairan laut merupakan perhatian
di berbagai bidang ilmu bidang ilmu. Dengan menggunakan 32P para peneliti
menghasilkan kesimpulan umum bahwa bahwa konsentrasi fosfor akan berubah
karena fosfor merupakan salah satu zat yang digunakan oleh fitoplankton dalam
proses metabolisme. Damanhuri (1997) menyatakan bahwa kadar fosfat akan
semakin tinggi dengan menurnya kedalaman. Konsentrasi fosfat relatif konstan pada
perairan dalam biasanya terjadi pengendapan sehingga nutrien meningkat seiring
dengan waktu karena proses oksidasi f dan bahan organik. Adanya proses run off
yang berasal dari daratan akan mensuplai kadar fosfat pada lapisan permukaan,

tetapi ini tidak terlalu besar. Penambahan terbesar dari lapisan dalam melalui proses
kenaikan masa air.
Fosfor muncul pada bagian yang beragam di dalam lingkungan bahari,
beberapa muncul dalam bentuk susunan organik seperti protein dan gula, beberapa
juga muncul dalam bentuk kalsium organik dan sebagian dalam bentuk inorganik
dan partikel besi fosfat, lalu juga dalam bentuk fosfat terlarut, walaupun fosfor
muncul dalam konsentrasi dibawah nitrogen, tapi pada kenyataanya fosfor dapat
dengan mudah di buat atau tersedia di dalam atau tersedia di dalam zona penetrasi
cahaya yang mencegah fosfor menjadi faktor pembatas di dalam produktifitas
bahari.
Diperairan, bentuk unsur fosfor berubah secara terus menerus akibat proses
dekomposisi dan sintesis antara bentuk organik, dan bentuk anorganik yang
dilakukan oleh mikroba. Semua polifosfat mengalami hidrolisis membentuk
ortofosfat. Perubahan ini bergantung pada suhu yang mendekati titik didih,
perubahan polifosfat menjadi ortofosfat berlangsung cepat. Kecepatan ini meningkat
dengan menurunnya nilai pH. Perubahan polifosfat menjadi ortofosfat pada air
limbah yang mengandung banyak bakteri lebih cepat dibandingkan dengan
perubahan yang terjadi pada air bersih.
Keberadaan fosfor diperairan alami biasanya relative kecil, dengan kaar yang
lebih sedikit dari pada kadar nitrogen. Fosfor tidak bersifat toksik bagi manusia,
hewan, dan ikan. Keberadaan fosfor secara berlebihan yang disertai dengan
keberadaan nitrogen dapat menstimulir ledakan pertumbuhan algae di perairan
(algae bloom). Algae yang berlimpah ini dapat membentuk lapisan pada permukaan
air, yang selanjutnya dapat menghambat penetrasi oksigen dan cahaya mathari
sehingga kurang menguntungkan bagi ekosistem perairan. Pada saat perairan
cukup mengandung fosfor, algae mengakumulasi fosfor di dalam sel melebihi
kebutuhannya. Fenomena yang demikian dikenal istilah konsumsi berlebih (luxury
consumption). Kelebihan fosfor yang diserap akan dimanfaatkan pada saat perairan
mengalami defisiensi fosfor, sehingga algae masih dapat hidup untuk beberapa
waktuselama periode kekeurangan pasokan fosfor (Effendi 2003)
Berdasarkan kadar fosfat total, perairan diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:
perairan dengan tingkat kesuburan rendah yang memiliki kadar fosfat total berkisar
antara 0 0.02 mg/liter; perairan dengan tingkat kesuburan sedang memiliki kadar

fosfat 0.021 0.05 mg/liter; dan perairan dengan tingkat kesuburan tinggi, memiliki
kadar fosfat total 0.051 0.1 mg/liter (Effendi, 2003)
Pehitungan persen pada beragam bentuk fosfat di H 2O, NaCl, air laut, seperti
sebuah fungsi pada pH. Di laut dalam ion fosfat bentuknya lebih penting (50% pada
P= 1000 bar atau 10.000 m ). H2PO4- bebas adalah lebih besar dengan persentase
49%, MgPO4-, 46%, dan 5% CaHPO4. Sementara PO43- 27% seperti MgPO4- dan
73% seperti CaPO4.
C. Sifat Fisika dan Kimia Unsur Fosfor
a.

Sifat Fisika Unsur Fosfor

1.)
2.)
3.)
4.)
5.)

Warna : tidak berwarna/merah/putih


Wujud : padat
Titik didih : 550 K (2770C)
Titik leleh : 317,3 K (44,20C)
Massa jenis (fosfor merah) : 2,34 g/cm3
Massa jenis (fosfor putih) : 1,823 g/cm 3
Massa jenis (fosfor hitam) : 2,609 g/cm3
6.) Energi ionisasi (fosfor putih) : 1011,8 kj/mol
7.) Secara umum fosfor membentuk padatan putih yang lengket yang memiliki bau
8.)
9.)

yang tak enak tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan transparan
Fosfor putih mudah menguap dan larut dalam pelarut nonpolar benzena
Fosfor merah tidak larut dalam semua pelarut.

b.

Sifat Kimia Unsur Fosfor

1.)

Fosfor putih bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di


udara, beracun. Fosfor putih digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat

2.)

di industri.
Fosfor merah bersifat tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor merah digunakan
sebagai bahan campuran pembuatan pasir halus dan bidang gesek korek api.
D. Pembuatan/Teknik Ekstraksi

Pembuatan Fosfor

Fosfor diperoleh melalui reaksi batuan fosfat dengan batu bara dan pasir
dalam pembakaran listrik. Fosfor didistilasi dan terkondensasi di bawah air sebagai
P4.
2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 + 10C

1.)

P4 + 6CaSiO3 + 10CO

Reaksi Pada Fosfor


Asam Fosfat :
Asam fosfat merupakan cairan kental tidak berwarna dan mudah larut dalam air.
asam fosfat dapat diperoleh dari reaksi antara fosfor putih dengan oksigen kemudian
tambahkan air. berikut reaksinya:

Selain dengan cara ini asam fosfat dapat diperoleh dari batu fosfat yang
direaksikan dengan asam sulfat pekat.

Selain itu, Asam fosfat dengan batu gamping akan membentuk dikalsium fosfat
yang merupakan bahan dasar pasta gigi dan makanan ternak.
Reaksi sederhananya sebagai berikut:
Ca3 (PO4)2 + CaCO3 =====> Ca HPO4 (dikalsium fosfat)
Asam fosfat direaksikan dengan soda abu menghasilkan 3 produk dengan fungsi
berbeda. Reaksi sederhananya sebagai berikut :

H3PO4 + Soda abu ======> 1,2,3.


1. Sodium tripoly phosphate -----> sebagai bahan detergent

2.)

2.

Sodium triotho phosphate -----> pelembut air

3.

Tetra sodium pyro phosphate ------> industri keramik.

Fosforil Halida
Adalah X3PO, dimana X mungkin F, Cl atau Br. Salah satu yang terpenting adalah
Cl3PO, dapat diperoleh dengan reaksi :
2PCl3 + O2

P4O10 + 6PCl5

3.)

2Cl3PO

10Cl3PO

Trimetilfosfit
Mudah menjalankan isomerisasi spontan menjadi dimetilester dari asam
metilfosfonat :
P(OCH3)3

CH3PO(OCH3)2

Daur Fosfor

Fosfor merupakan elemen penting dalam kehidupan karena semua makhluk hidup
membutuhkan fosfor dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), sebagai sumber
energi untuk metabolisme sel. Fosfor juga ditemukan sebagai komponen utama
dalam pembentukan gigi dan tulang vertebrata. Daur fosfor tidak melalui komponen
atmosfer. Fosfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (fosfor yang berikatan
dengan oksigen). Ion fosfat terdapat dalam bebatuan. Adanya peristiwa erosi dan
pelapukan menyebabkan fosfat terbawa menuju sungai hingga laut membentuk
sedimen. Adanya pergerakan dasar bumi menyebabkan sedimen yang mengandung
fosfat muncul ke permukaan. Di darat tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut
dalam air tanah.

Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan karnivora


mendapatkan fosfat dari herbivora yang dimakannya. Seluruh hewan mengeluarkan
fosfat melalui urin dan feses. Bakteri dan jamur mengurai bahan-bahan anorganik di
dalam tanah lalu melepaskan fosfor kemudian diambil oleh tumbuhan.

Daur fosfor tidak akan seribet daur nitrogen yang diposting sebelumnya. Fosfor
sangat penting bagi kehidupan. Sebagai fosfat, merupakan komponen DNA, RNA,
ATP, dan juga fosfolipid yang membentuk semua membran sel. Melihat hubungan
antara fosfor dan kehidupan, fosfor adalah unsur yang secara historis pertama kali
diisolasi dari urin manusia, dan tulang abu merupakan sumber fosfat penting pada
awalnya. Kadar fosfat yang rendah batas penting untuk pertumbuhan di beberapa
sistem perairan.

Daur / siklus fosfor adalah proses yang tidak pernah berhenti mengenai perjalanan
fosfor dari lingkungan abiotik hingga dimanfaatkan dalam proses biologis. Berbeda
dengan daur hidrologi, daur karbon, dan daur nitrogen, daur fosfor tidak melalui
komponen atmosfer. Fosfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (fosfor yang
berikatan dengan oksigen : H2PO4- dan HPO42-). Ion fosfat banyak terdapat dalam
bebatuan. Pengikisan dan pelapukan batuan membuat fosfat larut dan terbawa
menuju sungai sampai laut sehingga membentuk sedimen. Sedimen ini muncul
kembali ke permukaan karena adanya pergerakan dasar bumi.
Ion fosfat dapat memasuki air tanah sehingga tumbuhan dapat mengambil fosfat
yang terlarut melalui absorbsi yang dilakukan oleh akar. Dalam proses rantai
makanan, Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya.
Selanjutnya karnivora mendapatkan fosfat dari herbivora yang dimakannya.

Fosfat dikeluarkan dari organisme melalui urin dan feses. Di sini para detrivor
(bakteri dan jamur) mengurai bahan-bahan anorganik di dalam tanah lalu
melepaskan fosfor kemudian diambil oleh tumbuhan atau mengendap. Daur fosfor
mulai lagi dari sini.

Siklus fosfor lebih sederhana dibandingkan dengan siklus karbon atau siklus
nitrogen. Siklus fosfor tidak meliputi pergerakan melalui atmosfer, karena tidak ada
gas yang mengandung fosfor secara signifikan. Selain itu, fosfor hanya ditemukan
dalam satu bentuk fosfat (P043-) anorganik (pada air dan tanah) dan yang diserap
oleh tumbuhan dan digunakan untuk sintesis organik. Pelapukan bebatuan secara
perlahan-lahan menambah fosfat ke dalam tanah.

Setelah produsen menggabungkan fosfor ke dalam molekul biologis, fosfor


dipindahkan ke konsumen dalam bentuk organic. Fosfat organik dari hewan dan
tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat
anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan
mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang
dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut
di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar
tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus. Dengan demikian, sebagian besar
fosfat bersiklus ulang secara lokal di antara tanah, tumbuhan, dan konsumen atas
dasar skala waktu ekologis.
Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor tidak
mungkin ada organic fosfor di dalam Adenosin trifosfat (ATP) Asam Dioksiribo
nukleat (DNA) dan Asam Ribonukleat(ARN) mikroorganisme membutuhkan fosfor
untuk membentuk fosfor anorganik dan akan mengubahnya menjadi organic fosfor
yang dibutuhkan untuk menjadi organic fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme
karbohidrat, lemak, dan asam nukleat.

Hewan tingkat rendah mendapatkan fosfor sebagai fosfor anorganik atau fosfor
organic.
Daur fosfor terlihat akibat aliran air pada batu-batuan akan melarutkan bagian
permukaan mineral termasuk fosfor akan terbawa sebagai sedimentasi ke dasar laut
dan akan dikembalikan ke daratan. Burung laut mempunyai peran penting dalam
proses ini, ia akan mengembalikan fosfor dalam bentuk fosfat. Perubahan dari
anorganik fosfat tidak larut (insoluble) ke fosfat terlarut (soluble) merupakan aktivitas
mikroorganisme yang mampu mengubah fosfor tidak larut ke fosfat terlarut dapat di
ketahui dengan metoda agar dengan menambahkan glukosa dan Ca3 (PO4).
E. Kegunaan dan Kerugian Unsur Fosfor
a.

Kegunaan
1. Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor
tidak mungkin ada organik fosfor di dalam Adenosin trifosfat (ATP) Asam
Dioksiribo nukleat (DNA) dan Asam Ribonukleat (ARN) mikroorganisme
membutuhkan fosfor untuk membentuk fosfor anorganik dan akan
mengubahnya menjadi organik fosfor yang dibutuhkan untuk menjadi organik
fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan asam
nukleat.
2. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan
korek api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.
3. Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda
(CRT) dan lampu fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada
berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark).
4. asam fosfor yang mengandung 70% 75% P2O5, telah menjadi bahan
penting pertanian dan produksi tani lainnya.
5. Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan
produk-produk lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen
pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk menjaga korosi pipa-pipa.

6. Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan


saraf dan tulang.
7. bahan tambahan dalam deterjen, bahan pembersih lantai dan insektisida.
Selain itu fosfor diaplikasikan pula pada LED (Light Emitting Diode) untuk
menghasilkan cahaya putih.
8. Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua
organisme untuk energi dan pertumbuhan
b.

Kerugian
1. Penyalahgunan fosfor menjadi Bom yang sangat mengerikan. Fosfor bom
memiliki sifat utama membakar. Menurut Ang Swee Chai, seorang
perempuan, dokter ortopedis kelahiran Malaysia yang juga seorang ahli
medis. Dalam bukunya From Beirut to Jerusalem (Kuala Lumpur, 2002), zat
fosfornya biasanya akan menempel di kulit, paru-paru, dan usus para korban
selama bertahun-tahun, terus membakar dan menghanguskan serta
menyebabkan nyeri berkepanjangan. Para korban bom ini akan
mengeluarkan gas fosfor hingga nafas terakhir.
Ketika fosfor putih ditembakan atau dibakar udara maka akan bereaksi dengan
oksigen membentuk fosfor pentaoksida (P2O5). Walaupun fosfor berbahaya namun
yang paling berbahaya yaitu terletak pada proses pembakaran fosfor dan hasil
pembakaran fosfor bukan pada ledakannya.
Pembakaran fosfor di udara berlangsung sangat eksotermis yaitu menghasilkan
suhu sekitar 800C. Suhu yang tinggi inilah yang akan merusak jaringan tubuh
seperti luka bakar ketika mengenai organ-organ tubuh. Sedangkan hasil
pembakaran fosfor putih yaitu berupa P2O5 dalam bentuk asap. Asap yang
dihasilkan sangat berbahaya karena selain beracun asap inipun bersifat korosif atau
dapat pula bereaksi dengan organ-organ tubuh manusia. Oleh sebab itu jika fosfor
ditembakan atau yang digunakan sebagai bom ketika terbakar akan merusak
sebagian besar jaringan tubuh. Misalnya jika mengenai mata maka akan
menyebabkan kebutaan, jika dihirup akan merusak kerongkongan bahkan paru-paru

jika dalam jumlah yang lebih banyak, jika mengenai kulit maka akan menyebabkan
luka bakar dan akan lebih parah lagi jika terkena dalam jumlah banyak.
F. Senyawa-Senyawa Paling Umum dengan Unsur Fosfor

Fosfor yang dapat dikonsumsi oleh tanaman adalah dalam bentuk fosfat, seperti
diamonium fosfat ((NH4)2HPO4) atau kalsium fosfat dihidrogen (Ca(H2PO4)2).

Trinatrium fosfat (Na3PO4), Seyawa fosfor anorganik yang biasa terdapat di


perairan

Sumber alami fosfor diperairan adalah pelapukan batuan mineral, misalnya


fluorapatite [Ca5-(PO4)3F], hydroxylapatite [Ca5-(PO4)3OH], strengire [Fe(PO4)2H2O],
whitlockite [Ca5-(PO4)2], dan berlinite (AIPO4)

Senyawa anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya berada dalam bentuk
ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan 90% dalam
bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting dalam pembentukan protein
dan membantu proses metabolisme sel suatu organisme.

Fluor-apatit

3 Ca3(PO4)2.CaF

Karbonato-apatit

3 Ca3(PO4)2.CaCO3

Hidroksi-apatit

3 Ca3(PO4)2.Ca(OH)2

Oksi-apatit

3 Ca3(PO4)2.CaO

Trikalsium-fosfat

Ca3(PO4)2

Dikalsium-fosfat

CaHPO4

Monokalsium-fosfat Ca(H2PO4)2

BAB III
PENUTUP
A.
1.

Kesimpulan
Fosfor merupakan unsur penting dalam makhluk hidup. Fosfor adalah unsur
kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15.Fosfor berupa nonlogam,
bervalensi banyak, termasuk golongan nitrogen

2.

Di perairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen,
melainkan dalam bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat)

3.

dan senyawa organik yang berupa partikulat.


Sifat fisikanya adalah Secara umum fosfor membentuk padatan putih yang lengket
yang memiliki bau yang tak enak tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan
transparan. Dan sifat kimianya yaitu fosfor ada yang bersifat reaktif/tidak reaktif,

4.

mudah terbakar, dan beracun.


-Fosfor diperoleh melalui reaksi batuan fosfat dengan batu bara dan pasir dalam
pembakaran listrik. Fosfor didistilasi dan terkondensasi di bawah air sebagai P 4.
2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 + 10C
P4 + 6CaSiO3 + 10CO

5.

Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek
api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen. Kerugian dari fosfor adalah
merusak jaringan tubuh seperti luka bakar ketika mengenai organ-organ tubuh pada

6.

suhu yang tinggi.


Senyawaan umum Fosfor adalah diamonium fosfat ((NH 4)2HPO4) atau kalsium
fosfat dihidrogen (Ca(H2PO4)2).

B.

Saran
Hati- hati dalam membakar Fosfor dengan suhu yang tinggi karena dapat
menghasilkan asap yang bersifat korosif dan akhirnya dapat merusak jaringan
tubuh.
Disarankan memanfaatkan fosfor sebaik mungkin dan tidak menyalah
gunakannya.

DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta : Kanisius
Hutagalung, Horas P, Deddy Setiapermana, dan Hadi Riyono. 1997. Metode Analisis Air
Laut, Sedimen, dan Biota. Jakarta : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Odum, Eugene P. 1993. Dasar Dasar Ekologi. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada
Sanusi, Harpasis. 2006. KIMIA LAUT Proses Fisik Kimia dan Interaksinya dengan
Lingkungan. Institut Pertanian Bogor : Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan
http://biologigonz.blogspot.com/2009/12/daur-phospor.html
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/fosfor/

http:/anorganik/Fosfor Dan Bahaya Bom Fosfor chemistry for peace not for war.html
http:/anorganik/fosfat.html

Fosfor Dan Bahaya Bom Fosfor

Fosfor merupakan unsur nonlogam dalam tabel periodik diberi simbol P, nomor
atom 15. Fosfor di alam sebagian besar ditemukan dalam senyawaan fosfat sebagai batu
fosfat. Fosfor memiliki tiga bentuk (alotrop) yaitu fosfor putih, fosfor merah dan fosfor
hitam. Fosfor putih tersusun atas 4 atom P dengan bentuk tetrahedral, sedangkan fosor merah
dan fosfor hitam struktur yang dimiliki belum diketahui secara jelas namun diduga polimer
atau gabungan dari molekul P4.

Fosfor putih diperoleh dari batu fosfat yang dipanaskan dalam tanur listrik pada
suhu sekitar 900C dengan kokas dan silika (SiO2). Pemanasan ini menyebabkan fosfor
menjadi uap kemudian diembunkan pada kondensor sehingga diperoleh cairan fosfor putih.
Sedangkan fosfor hitam diperoleh dari pemanasan fosfor putih putih pada tekanan tinggi dan
memiliki kilau seperti logam serta bersifat semikonduktor, tetapi pada tekanan tinggi fosfor
hitam menunjukan sifat seperti logam.
Sifat-Sifat Fosfor Putih
Fosfor putih merupakan alotrop fosfor yang berwarna putih kekuningan, lunak,
memiliki bau yang tajam seperti bawang putih serta lebih reaktif dan lebih beracun dibanding
fosfor merah maupun fosfor hitam. Fosfor putih dikatakan lebih reaktif karena pada udara
terbuka akan terbakar dengan sendirinya. Karena kereaktifan ini fosfor putih biasa disimpan
dalam air atau alkohol ataupun larutan-larutan inert yang tidak melarutkan atau bereaksi

dengan fosfor. Fosfor putih larut dalam bensena dan karbon disulfida. Beberapa sifat fisik
fosfor putih dapat dilihat pada Tabel.

konfigurasi elektron

[Ne] 3s2 3p3

Rumus molekul

P4

Massa jenis (g/mL)

1,823

Titik lebur (C)

44,2

Tingkatan oksidasi

3, 5, 4

Energi ionisasi (kJ/mol)

1011,8

Pertama

1907

Kedua

2914,1

Ketiga
Pemakaian Fosfor
Fosfor yang diproduksi sebagian besar digunakan untuk membuat asam fosfat
yang selanjutnya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pupuk misalnya pupuk super
fosfat, bahan tambahan dalam deterjen, bahan pembersih lantai dan insektisida. Selain itu
fosfor diaplikasikan pula pada LED (Light Emitting Diode) untuk menghasilkan cahaya putih.
Bentuk dari fosfor putih dapat dilihat pada Gambar (gambar dikutip dari
http://www.chemicalforums.com):

Gambar fosfor putih yang disimpan dalam air

Selain digunakan untuk membuat asam fosfat, fosfor juga digunakan untuk
membuat korek api. Korek api dengan bahan dasar fosfor terdiri dari dua jenis yaitu korek api
jenis safety matchess yang dibuat dari fosfor merah dan strike anywhere matchess yang
dibuat dari fosfor putih. Korek api jenis safety matchess digunakan dengan cara
menggoreskan pada tempat yang telah disediakan. Tempat goresan yang disediakan terbuat
dari fosfor merah, serpihan kaca dan lem sebagai perekat. Ketika digoreskan fosfor merah
pada pada ujung korek api akan berubah dengan cepat menjadi fosfor putih sehingga akan
menyala. Sedangkan korek api jenis strike anywhere matchess untuk menggunakan dapat
digoreskan pada sembarang tempat asal kering dan kasar atau sedikit kasar. Jenis korek ini
permukaannya ditutupi dengan lapisan tipis dari bubuk kaca dan lem. Oleh sebab itu ketika
digores fosfor yang terletak pada bagian bawah akan keluar dan bereaksi dengan udara
kemudian timbul nyala api.

Gambar fosfor merah

Salah satu penyalahgunaan fosfor yaitu digunakan sebagai bom. Fosfor yang
diaplikasikan sebagai bom yaitu fosfor putih yang diberi nama samaran Willy Pete.

Gambar salah satu penyalahgunaan fosfor sebagai bom. Ketika disiram seperti gambar di atas
(seperti kembang kembang api) maka harapan untuk hidup sangat kecil karena bahan-bahan
yang digunakan sebagai pelidung dapat ditembusi oleh bom fosfor dan asam yang
dihasilkanpun sangat beracun dan korosif.

Ketika fosfor putih ditembakan atau dibakar udara maka akan bereaksi dengan
oksigen membentuk fosfor pentaoksida (P2O5). Walaupun fosfor berbahaya namun yang
paling berbahaya yaitu terletak pada proses pembakaran fosfor dan hasil pembakaran fosfor
bukan pada ledakannya.
Pembakaran fosfor di udara berlangsung sangat eksotermis yaitu menghasilkan
suhu sekitar 800C. Suhu yang tinggi inilah yang akan merusak jaringan tubuh seperti luka
bakar ketika mengenai organ-organ tubuh. Sedangkan hasil pembakaran fosfor putih yaitu
berupa P2O5 dalam bentuk asap. Asap yang dihasilkan sangat berbahaya karena selain
beracun asap inipun bersifat korosif atau dapat pula bereaksi dengan organ-organ tubuh
manusia. Oleh sebab itu jika fosfor ditembakan atau yang digunakan sebagai bom ketika
terbakar akan merusak sebagian besar jaringan tubuh. Misalnya jika mengenai mata maka
akan menyebabkan kebutaan, jika dihirup akan merusak kerongkongan bahkan paru-paru jika
dalam jumlah yang lebih banyak, jika mengenai kulit maka akan menyebabkan luka bakar
dan akan lebih parah lagi jika terkena dalam jumlah banyak.

Asam fosfat
Asam fosfat merupakan cairan kental tidak berwarna dan mudah larut dalam air.
asam fosfat dapat diperoleh dari reaksi antara fosfor putih dengan oksigen kemudian
tambahkan air. berikut reaksinya:

Selain dengan cara ini asam fosfat dapat diperoleh dari batu fosfat yang
direaksikan dengan asam sulfat pekat.

Pengertian, Sifat dan Manfaat Nitrogen


Nitrogen adalah suatu unsur yang memiliki lambang N dan berada di golongan VA dalam
tabel periodik. Unsur Nitrogen ini memiliki nomor atom 7 dan Nitrogen ini terdapat di udara
dengan kadar 78 %, jumlah yang paling banyak dibandingkan dengan unsur - unsur lain.
Tidak hanya di udara nitrogen juga terdapat di tanah dalam bentuk senyawa nitrit dan nitrat.

Siklus Nitrogen :

Dari gambar diatas menunjukan ada 3 sumber nitrogen, pertama terdapat di udara sebagai
unsur bebas N2, lalu kedua terdapat di dalam tanah dan ketiga terdapat di perairan sebagai
senyawa nitrat (NO3), Nitrit (NO2) dan amonium (NH4). Lalu bagaimana nitrogen di udara
dapat berubah menjadi senyawa nitrat, nitrit dan amonium? berikut berbagai cara
perubahannya
:
1. Terjadinya reaksi antara N2 dan O2 di udara akibat adanya kilat atau suhu tinggi sehingga
membentuk NO dan menjadi NO2 lalu bereaksi dengan air membentuk ion NO2 atau HNO2
juga
NO3
atau
HNO3.
2. Fiksasi N2 oleh berbagai bakteri yang mengubah moleh menjadi senyawa asam amino dan

kemudian diserap oleh tumbuhan. Tanaman dimakan hewan dan hewan tersebut mati,
proteinnya kan diuraikan oleh bakteri pengurai menjadi NH3 selanjutnya oleh bakteri
denitrifikasi
diubah
menjadi
NO2
dan
berubah
menjadi
NO3.
3. Gas N2 di udara ditangkap oleh bakteri Rhizobium dan diubah menjadi nitrat yang larut
dalam
air.

Sifat

Nitrogen

1. Sifat Fisis

Simbol: N

Nomor atom: 7

Berat atom: 14,007

Klasifikasi: Gas dan bukan logam

Fase pada Suhu Kamar: Gas

Berat jenis: 1,251 g / L @ 0 C

Titik leleh: -210,00 C, -346,00 F

Titik didih: -195,79 C, -320,33 F

Tidak berbau dan tidak berwarna

2. Sifat Kimia

Nitrogen merupakan unsur yang stabil ( kurang reaktif )

Pada suhu rendah, nitrogen sulit bereaksi dengan unsur lain kecual litium.

Pada suhu tinggi dapat bereaksi logam alkali dan alkali tanah.

Pada suhu tinggi dapat bereaksi dengan unsur nonlogam seperti oksigen dan hidrogen.

Manfaat Nitrogen :

Membekukan dan menjaga darah, sperma, embrio, sel-sel sumsum tulang dan sampel
jaringan hidup lainnya dalam periode yang cukup lama.

sebagai pressurising gas atau yang lebih dikenal sebagai gas tekan.

Pabrik perakitan dalam industri otomotif menggunakan nitrogen dalam kombinasi


dengan gas lain untuk pengelasan suku cadang mobil, frame, muffler dan komponen
lain

Nitrogen adalah sumber kriogenik dalam membantu proses pendinginan, pembekuan


dari berbagai makanan dan minuman.

Gas nitrogen biasanya digunakan untuk membersihkan, mentransfer tekanan,


pencampuran dan melindungi proses intrusi kelembaban, oksidasi, degradasi dan
kontaminasi.

You might also like